Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiryawan
"Seberapa besar pengaruh tata letak mesin maupun sarana pendukung pabrik terhadap efektivitas dan efisiensi produksi selama ini masih sulit diketahui secara pasti. Yang jelas sejak suatu produk direncanakan untuk diproduksi langkah awal yang dilakukan salah satunya adalah penentuan tata letak pabrik dan aliran proses produksinya. Pada saat itu efisiensi produksi akan tercapai sesuai yang telah direncanakan, namun kondisi tersebut akan segera berubah mengingat perubahan-perubahan permintaan konsumen dan kebijakan pengelola pabrik akan selalu terjadi. Sayang antisipasi keadaan tersebut terkadang membawa ke perubahan tata letak pabrik yang justru menjadi penyebab menurunnya tingkat efisiensi produksi.
Hal itu juga dialami PT Delphi Automotive System Indonesia perusahaan perakit harness untuk kendaraan, dimana kenaikan permintaan dan kebijakan single show telah menimbulkan kondisi tata letak pabrik yang tidak lagi sesuai. Untuk itu dilakukan perancangan ulang pada produk harness S-truck yang memiliki kenaikan permintaan dan jumlah output produk paling tinggi.
Terlebih dahulu area produk yang lain dipisahkan untuk mempermudah perancangan, setelah itu proses perancangan ulang dilakukan dengan menggunakan teknik konvensional. Dimulai dengan perbaikan aliran material, perhitungan ulang penggunaan mesin, kebutuhan area produksi dan gudang, sena peralatan pemindah material. Terakhir dibuat gambar tata letak yang disarankan untuk diterapkan di perusahaan. Secara umum hasil dari perancangan ulang tata letak proses produk harness S-Tmck adalah sebagai berikut :
1. Proses Sub assy grommet, mounting, taping, inspeksi dan packing dipindah letaknya mendekati proses Komax dan Gudang untuk memperkecil jarak, sehingga terjadi pengurangan jarak pergerakan material sebesar 407 m.
2. Untuk memperkecil jarak perubahan pola tata letak teijadi dari pola L menjadi pola U
3. Tata letak yang tadinya cenderung berkonsep product layout berubah menjadi process layout untuk lebih mengoptimalkan proses dan mesin.
4. Perubahan jam kerja dan besarnya kenaikan permintaan dapat diatasi dengan penambahan beberapa mesin yaitu Komax dan Conveyor.
Metode perancangan ulang tata letak pada produk S-Truck diharapkan juga dilakukan pada area untuk produk yang lain untuk mendapatkan peningkatan efisiensi yang lebih signifikan.

The effect of machine and plant facilities for production affectivity and efficiency was not clearly known. All that we knew since a product was planned to produce, one of the first step that we will do is determining the plant layout and process flow. In that time the production efficiency should achieve according to the plan, but soon it would change since there are developing in production activity such as the fluctuation of customer order and also due to management decision. And such change will be come to every production activity whether- we like it or not. Unfortunately the anticipation of that condition sometime create a change in plant layout that cause level of production efficiency decrease.
PT Delphi Automotive system Indonesia a wiring hamess manufacturer company, also experience this condition, since the total order was dropped, management decided to reduce working hour from 16 hour/day ( 2 shift ) become 8 hour (1 shift ) but contrary in S-truck hamess the customer order was increased so this the urgent action was need to overcome this condition including changed the production layout.
During the re-layout process that used conventional technique, other plant section was separated. First step was improve material flow, than ' recount the machinery capacity, calculated the need of production and warehouse area and also the material movement tools and after design of layout was completed, it will be presented to the company. Generally the important result of Re-layout process for S-truck harness are :
1. In order to reduce material movement, process sub assy grommet, taping, inspection, and packing was moved closer to the Komax and warehouse area, cause elimination of material movement for 407 m long.
2. The pattern of layout was change -from ?L? shape to become ?U? shape. This change also reduce the distance of every workstation.
3. The layout concept change from ?product layout? into ?process layout.
4. And as result, the problem that happened due to change of working hour and increase of customer requirement can be solved by adding some machinery (Komax and Conveyor).
This Re-layout activity for S-truck harness will also be implemented for the other products to get more significant increase of production efficiency.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T10092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Yuliadi
"Kompresor adalah peralatan yang digunakan untuk menaikkan tekanan dari fluida yang kompresibel (dapat dimampatkan) seperti udara dan gas, dari tekanan masuk di bawah atmosfer (vakum) sampai dengan tekanan tinggi (positif) di atas atmosfer. Kompresor secara umum digunakan untuk keperluan proses, transportasi, distribusi dan pada industri migas. Kompressor gas pada umumnya akan menghandle berbagai jenis gas dan beroperasi pada tingkatan kapasitas dan tekanan yang bervariasi..."
Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, {s.a.}
553 JESDM 7:1 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Usvika
"ABSTRAK
Metode Design for Assembly (DFA) adalah suatu metode perancangan yang menitikberatkan kepada penyederhanaan struktur rancangan agar rancangan produk yang dihasilkannya mudah untuk dirakit (easy to assemble). Sasaran dari penerapan metode DFA terhadap suatu rancangan produk, baik yang sudah ada (existing)
maupun yang benar-benar baru, adalah untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas tinggi, mudah dirakit, dan biayanya lebih murah.
Salah satu metode DFA yang cukup terkenal adalah metode DFA yang dikembangkan oleh Geoffrey Boothroyd dan Peter Dewhurst, Metode DFA yang dikembangkan oleh mereka meliputi database standar waktu untuk menganalisis waktu perakitan produk, serta kiat-kiat perancangan untuk menghasilkan suatu rancangan yang lebih mudah dan Iebih cepat untuk dirakit. Analisis DFA Boothroyd-Dewhurst terhadap rancangan suatu produk meliputi 2 Iangkah, yaitu mengurangi jumlah komponen yang harus dirakit dan memastikan komponen-komponen yang tersisa mudah untuk dirakit.
DI Indonesia, metode ini masih jarang untuk diterapkan. Sehingga dalam tugas akhir ini penulis melakukan suatu studi kasus di dalam mencoba menerapkan metode DFA ini untuk memperbaiki rancangan suatu produk yang sederhana. Rancangan produk yang dipilih adaiah Ragum Pipa (Yoke Vise), yang biasanya dijadikan tugas untuk praktikum Teknologi Mekanlk Melalui studi kasus ini diharapkan akan dapat diidentitikasikan kendala-kendala yang mungkin akan dihadapi dalam penerapan metode ini untuk kasus perancangan produk yang lebih rumit dan kompleks. Sedangkan untuk produk yang dqadikan bahan studi kasus, diharapkan rancangan baru hasil redesign dengan menggunakan metode DFA ini akan menghasilkan suatu improvement yang cukup signifikan, terutama terhadap waktu pembuatan, waktu perakitan, biaya material, dan biaya total produk.

"
1996
S36275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nungki Agusti
"ABSTRAK
Batik Indonesia secara resmi diakui oleh United Nations Educational, Scientific,
and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2009 dan masuk dalam daftar
representatif sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Faktanya, industri kerajinan
batik di Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak berabad-abad yang lalu.
Saat ini, pembinaan pada Pengrajin Batik merupakan salah satu program kerja
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Provinsi DIY
Seksi UKM dan termasuk dalam kategori kegiatan informal. Namun ironisnya hingga
saat ini belum semua usaha-usaha ekonomi informal terjangkau oleh program-program
pembinaan dan perlindungan yang berkesinambungan.
Pengrajin Batik Tulis X merupakan salah satu UKM yang berada dibawah
binaan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Provinsi D.I
Yogyakarta. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan pada Pengrajin Batik
Tulis X, di wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Oktober
2011, Peneliti mendapati kondisi pembatik tulis melakukan pekerjaan membatik
dalam posisi duduk dalam durasi kerja yang panjang, ± 6-8 jam per hari. Namun
ironisnya, ruang dan peralatan kerja (kursi, gawangan dan posisi kompor) yang
dipergunakan belum ergonomis yaitu belum adanya kesesuaian dengan
antropometri tubuh orang Indonesia yang akhirnya mengharuskan pembatik
bekerja dalam postur janggal. Dalam kurun waktu yang panjang hal ini dapat
berakibat munculnya penyakit akibat kerja seperti cedera otot.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan ulang terhadap
ruang dan peralatan kerja bagi pembatik tulis sehingga dapat meminimalisir
kemungkinan risiko-risiko kesehatan yang mungkin muncul pada kemudian hari
dengan berpedoman pada penerapan dimensi-dimensi tubuh antropometri orang
Indonesia.

Abstract
United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO)
officially recognized Batik Indonesia in 2009, and registered under culture themes of
Intangible Cultural Heritage of Humanity. Nevertheless, batik craft industry have grown
and evolved since hundred years ago.
Furthermore, one of work program of Cooperation Trade Industry and Small
Medium Business Unit in Provincial Jogjakarta under Small Medium Business Section is
to coach small and medium business of batik crafter, thus, it is categorized as informal
activity. Unluckily, this informal activity which related to economic empowerment has
not been covered by sustainable coaching and protecting program from local government.
Hand-drawn Batik Craft Industry X is one of small medium business activiy
under supervision of Cooperation Trade Industry and Small Medium Business Unit
Provincial Jogjakarta. Based on preliminary observation Hand-drawn Batik Crafter
Industry X in District of Bantul under Provincial Jogjakarta in October 2011, researcher
captured the hand-drawn batik crafter while they worked, seating for long period 6-8
hours a day. In addition, work space and work tools used (work chair, gawangan and
stove) are not in ergonomic condition, means that the work station and work tools are not
suitable for body anthropometry of Indonesian people; consequently the hand-drawn
batik crafter works in awkward posture. As a result of current working condition, it might
significantly effect to hand-drawn batik crafter such as muscle injury.
This research is aim to redesign of work station and tools by using ergonomic
approach for hand-drawn batik crafter, so that the health effect could be minimized in the
long term period; at once, work station and work tools should be adjusted with dimension
of body anthropometry of Indonesian people."
2012
T31327
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Dwi Wulandari
"Adanya pandemi COVID-19 menimbulkan berbagai permasalahan bagi banyak pihak, salah satunya UMKM Dua A yang berjuang untuk mempertahankan bisnisnya di tengah situasi yang serba dibatasi. Dimulai dengan upaya melakukan penjualan secara online, ternyata Dua A menghadapi kendala dimana sejumlah pelanggan mengeluh bahwa mereka menerima produk dalam keadaan yang rusak. Tidak hanya itu, adanya COVID-19 juga menimbulkan masalah penumpukan sampah akibat meningkatnya perilaku belanja online. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai perancangan ulang desain kemasan makanan ringan kerupuk, terutama bagi produk UMKM Dua A, agar lebih kuat, ramah lingkungan, dan juga menarik bagi pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kansei Engineering dan Fuzzy Quality Function Deployment for Environment untuk menciptakan solusi yang dapat memenuhi kebutuhan dari pihak pelanggan serta perusahaan. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa rekomendasi kemasan yang dapat digunakan oleh UMKM Dua A adalah kemasan berbentuk kotak, terbuat dari cardboard, dan memiliki cushioning pada bagian dalam.
......The existence of the COVID-19 pandemic has caused various problems for many parties, one of which is Dua A, a MSME who are struggling to maintain their business amid the chaotic situation. Starting with an effort to make their sales through online platform, it turns out that Dua A faces a problem where several customers complain that they receive damaged products. Not only that, the presence of COVID-19 has also caused the problem of accumulation of waste due to increased online shopping behavior. Therefore, in this study, we will discuss the redesign of the packaging of cracker snacks, especially for Dua A’s products, so that they are stronger, more environmentally friendly, and more attractive to customers. This research was conducted using the Kansei Engineering and Fuzzy Quality Function Deployment for Environment approach to create solutions that can meet the needs of customers and companies. From this study, it was found that the packaging recommendations that can be used by Dua A are box-shaped packaging, made of cardboard, and have cushioning on the inside."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunung Sardjono Hadi
"Penulisan tesis ini mengkaji masalah keterlambatan pembangunan Block Station di Lapangan Cilamaya Utara PERTAMINA DO EP Karangampel yang dikerjakan oleh Pihak III (PT. Sendiko Dongbu Natindo Jo.) dengan sistem EPC (Engineering, Procurement, Construction). Proyek yang seharusnya dijadwalkan selesai dalam waktu 20 bulan, ternyata dalam pelaksanaannya mundur lebih dari 36 bulan (3 tahun). implikasinya adalah produksi migas dari Lapangan Cilamaya Utara menjadi lebih rendah dibandingkan dengan potensi reservoirnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan dan usulan penerapan Perancangan Ulang Proses Bisnis (PUPB). Dalam menganalisa permasalahan yang ada dilakukan dengan cara kuantitatif yaitu menggunakan Diagram Pareto, dan analisa kualitatif yang dipakai adalah Diagram Sebab Akibat atau Fishbone Diagram.
Dari Diagram Pareto didapatkan faktor yang paling dominan penyebab keterlambatan proyek adalah jenis pekerjaan pembangunan unit CO2 removal dan bidang pekerjaannya adalah konstruksi (52%), kemudian disusul dengan engineering (26%) dan pengadaan & pembelian (22%). Sedangkan dari Fishbone Diagram dapat terlihat dengan jelas faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek dikarenakan faktor internal yang meliputi masalah SDM (Manpower), pendanaan (Money), bahan baku (Material), teknik (Method), dan manajemen (Management), serta faktor eksternal yaitu adanya krisis moneter dan terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Perancangan ulang proses bisnis yang dilakukan meliputi dua tahap, yaitu pertama adalah proses operasional dengan cara mengoptimalkan mekanisme proses melalui penyederhanaan, menghilangkan, menggabungkan, dan membuat standard waktu setiap aktivitas dalam proses EPC, kedua adalah memperbaiki proses pendukung dalam bidang EPC meliputi peningkatan kualitas SDM, teknologi informasi (sistem komputerisasi), dan manajemen proyek.
Hasil perancangan ulang proses bisnis didapatkan penghematan waktu dalam menyelesaikan proyek. Untuk bidang engineering penghematan waktu yang diperoleh sebesar 58,5%, bidang procurement (pengadaan dan pembelian) sebesar 12,2%, dan bidang construction (konstruksi) sebesar 42,8%.

This paper evaluate the latest of building block station at the Cilamaya Utara field DO EP Karangampel who has did by third party (PT. Sendiko Dongbu Natindo Jo) with EPC (Engineering, Procurement, Construction) system. This project should be scheduled will finish for 20 months, but actually was late until more than 36 months (3 years). The impact of that is the production of oil and gas from Cilamaya Utara field would be under reservoir potential.
The objective of this paper is to identify of caused factors and to propose Implementation of Business Process Re-engineering (BPR). To analyze of this problem, there are two kind analyzes are Pareto Diagram (quantitative) and Fishbone Diagram (qualitative) will be used.
According to the Diagram Pareto, the most caused factor of project, late is building of CO2 removal and the kind of job is construction (52%), engineering (26%), and procurement (22%). From the Fishbone Diagram could be identified as clearly that the latest project was caused by internal factor like manpower, money, materials, methods, management, and the external factor is monetary crisis and followed by dramatically decrease of rupiahs exchange rate.
The BPR approach consists of two phases, first phase is to redesign the operational process by optimization of process mechanism through ESiA (eliminate, simplify, integrate, and automate) each activity in the EPC process and to determine its standard time. Second phase is to improve of supporting process like manpower, information technology, and project management.
The result of BPR will be obtained reducing time in this project, i.e. 58.5% of engineering, 12.2% procurement, and 42.8% of construction."
2000
T2896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Iswanto
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas perancangan ulang tata letak workshop baru di PT. M-Tech Altinizer untuk memproduksi cover bushing dan sliding bushing. Dalam kasus ini produksi cover bushing dan sliding bushing menggunakan mesin konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan usulan rancangan ulang tata letak yang dapat meningkatkan kecepatan produksi cover bushing dan sliding
bushing dan mengurangi waktu transportasi. Perancangan menggunakan metode Systematic Layout Planning dengan fase perancangan menjadi lebih sederhana dan tepat sasaran. Alternatif rancangan ulang tata letak workshop yang dibuat disimulasikan dan dianalisis dengan software Arena 12 dan diusulkan rancangan
ulang tata letak dengan tingkat produktifitas yang tinggi dan biaya transportasi yang rendah

ABSTRACT
The focus of this study is discuss the plant layout redesign of new
workshop on PT. M-Tech Altinizer to produce the cover bushing and sliding bushing. In this case the production of the cover bushing and sliding bushing using a conventional machinery. This study aims to obtain the proposed redesign the layout that can increase production speed of cover bushing and sliding bushing and reduce transportation time. The design using the method of Systematic Layout Planning since the design phase more simple and well targeted. Alternative redesign the layout of the workshop which made simulated and analyzed with the software Arena 12 and the proposed redesign layout with high levels of productivity and low transportation costs"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Atiqah Ramadhani
"Munculnya pandemi COVID-19 di Indonesia memberikan dampak bagi seluruh masyarakat, khususnya teknisi servis perangkat elektronik. Kegiatan jual-beli untuk servis menjadi terganggu akibat adanya pembatasan sosial yang diterapkan di Indonesia. Urgent.id adalah salah satu aplikasi buatan Indonesia yang menawarkan servis perangkat elektronik secara online. Tinggi nya angka pengguna smartphone serta internet di Indonesia dapat membuka peluang Urgent.id untuk terus berkembang, salah satu nya pada desain antar muka. Dengan mengimplementasi pendekatan Design Thinking serta Kansei Engineering, studi ini memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan kualitas aplikasi Urgent.id. Hasil akhir yang dikeluarkan dari studi ini adalah prototipe high-fidelity desain antarmuka baru aplikasi Urgent.id.
......The outbreak of the COVID-19 pandemic in Indonesia has impacted the entire community, particularly electronic device service personnel. Trading operations for services have been hampered as a result of societal constraints imposed in Indonesia. Urgent.id is an Indonesian application that provides online assistance for electronic gadgets. The high number of smartphone and internet users in Indonesia may provide potential for Urgent.id to expand, one of which is in interface design. This study's major goal is to improve the quality of the Urgent.id application by adopting the Design Thinking and Kansei Engineering techniques. The study's final product is a high-fidelity prototype of the redesigned Urgent.id application interface design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Handayani Kurniawati
"Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa selalu mempunyai proses bisnis, proses bisnis tersebut memiliki banyak urutan dari tiap-tiap aktivitas dan dari tiap-tiap aktivitas selalu ada potensi akan terjadinya risiko. Risiko yang terjadi menyebabkan proses bisnis menjadi tidak efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk dapat mengendalikan risiko pada proses bisnis dengan menggunakan metode manajemen risiko. Proses manajemen risiko yaitu merencanakan, mengidentifikasi risiko, menganalisa, mengelola dan monitoring risiko. Setelah pengidentifikasian risiko dilakukan, kemudian penghitungan bobot risiko dilakukan berdasarkan probabilitas dan dampak yang dapat dikelompokkan dan menentukan peringkat dari risiko yang terjadi. Selanjutnya dilakukan pemilihan pengelolaan risiko untuk mengurangi risiko tersebut. Salah satu dari pengelolaan risiko yang dilakukan adalah merancang ulang proses bisnis yang sekarang sedang berjalan menjadi proses bisnis baru atau yang seringkali di sebut perancangan ulang proses bisnis. Pada perancangan ulang proses bisnis yang baru tersebut tidak terlepas dari penggunaan sistem informasi, perubahan pada sistem pemesanan dan perubahan pada proses pengiriman.
......Manufacturing and services company always have business process, business processes has many sequences from each of the activities and in each activity have potentially occur a risk. The risk that occurs will cause the business process become ineffective and inefficient. Because of that we need risk management method which is a technic to control the risks in business process. Risk management process consist of planning, identifying, analyzing, managing and monitoring risks. After identifying the risk then calculating risk weights based on probability and impact. The risk weights can be categorize and then we ranked the risks. After getting highest risk rating the we can choose an alternative way to manage and reduce risks. One of the risk management undertaken is to redesign present business processes into a new business process or we can called business process reengineering. In new business process we use information system, changing in ordering system and changes in delivery system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51853
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library