Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 1999
332.6 BAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Revianto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S24587
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Isananda
Abstrak :
Pasar modal merupakan pasar untuk memperjualbelikan instrumen keuangan jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam suatu negara, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan ekonomi nasional. Namun terlepas dari segala manfaat positif pasar modal, perdagangan dalam pasar modal tidak luput dari timbulnya berbagai kejahatan, salah satunya adalah insider trading. Dalam perdagangan saham, informasi merupakan suatu hal yang sangat dominan karena dapat menentukan tingkat harga saham. Jadi informasi harus tersebar secara adil dan merata agar tidak terdapat pihak yang diuntungkan maupun dirugikan secara tidak adil. Namun pada prakteknya, masih terdapat orang dalam, yang memegang informasi yang bersifat rahasia, dan melakukan perdagangan berdasarkan informasi tersebut dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi yang kemudian dikenal sebagai insider trading. Hal ini berakibat fatal bagi pasar modal karena dapat berimbas kepada mekanisme pasar, emiten, serta investor. PT Bhakti Investama merupakan sebuah perusahaan yang tercatat sebagai emiten dalam pasar modal Indonesia dengan kode BHIT yang harga sahamnya meningkat secara tidak wajar dalam periode Februari-April 2010 sehingga diduga terjadi insider trading pada periode tersebut. Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan empat indikator terjadinya insider trading yaitu return or negative return, volatility return, nilai transaksi, serta dominasi bursa untuk memeriksa dugaan terjadinya insider trading. Selain itu juga digunakan syarat terjadinya insider trading dari peraturan otoritas bursa. Hanya Bapepam-LK yang dapat memeriksa adanya pelanggaran terhadap UUPM, sehingga dalam hal ini BEI melipahkan dugaan terjadinya insider trading untuk ditindaklanjuti oleh Bapepam-LK. Sikap tegas dari BEI serta Bapepam-LK dalam menindak insider trading sangat diperlukan agar kepercayaan investor terhadap pasar modal tetap terjaga sehingga pasar modal dapat terus berkembang dan akan berimbas pada meningkatnya perkembangan ekonomi nasional. ......Capital market is a market for trade in the medium-term and long-term financial instruments that can be traded. The existence of capital markets is required in some countries, including Indonesia, in order to boost the national economy. But despite all the positive benefits of capital markets, trading in the stock market can not escape from the emergence of various crimes, one of which is insider trading. In stock trading, information is something that is very dominant because it can determine the level of stock prices. So the information should be spread fairly and evenly to avoid any inproper advantage. However, in practice, there are still insiders, who holds confidential information, and trades on such information for the purpose of personal gain that came to be known as insider trading. It is fatal to the capital market because it can affect the market mechanism, issuers, and investors. PT Bhakti Investama (listed in the Indonesian Stock Exchange/Bursa Efek indonesia as BHIT) is a listed company as an issuer in the Indonesian Capital Market which keep increased it?s stock price, causing unreasonable price in the period of February-April 2010, allegedly that insider trading occurred during the period. Indonesia Stock Exchange using four indicators of the occurrence of insider trading which is the return or negative returns, volatility return, the value of the transaction, and the dominance of the Market, to examine allegations of insider trading. It is also using the regulation of insider trading from the regulatory authority of the exchanges. Only Bapepam-LK can check for violations of the Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995, which in this case IDX give the allegation of insider trading to be followed by Bapepam-LK. Assertion of the Indonesia Stock Exchange and Bapepam-LK in action against insider trading is necessary in order to maintain investor?s confidence in capital markets, so that capital markets can continue to grow and will result in increasement of national economic development.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S24764
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Surung Deodatus
Abstrak :
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah membawa dampak yang sangat nyata dalam dunia investasi, terutama di Bursa Efek Jakarta. Setelah mengalami pertumbuhan yang pesat, baik dari segi jumlah emiten maupun nominal nilai saham yang diperdagangkan setiap harinya, Bursa Efek Jakarta tak dapat menghindari dampak krisis yang melanda Indonesia yang dimulal pertengahan tahun 1997. Pada situasi krisis, resiko berinvestasi di Bursa Efek Jakarta semakin tinggi, karena unsur ketidak pastian yang makin tinggi dan pergerakan saham yang sangat fluktuatif. Dalam penelitian ini diamati bagaimana profil resiko (voÌatilitis) yang terj adj di masing-masing sektor industri selama periode krisis berlangsung, mulai dan Agustus 1997 sampai dengan Desember 2001. Data yang digunakan adalah Indeks Harga Sahain Sektoral yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta. Volatilitas Imbal Hasil Indeks Harga Saham Sektoral tersebut dimodelkan dengan ARCHJGARCH. Hampir semua sektor dapat dimodelkan dengan GARCH(1,1) kecuali Sektor Manufaktur dengan GARCH(3,2) dan Sektor Pertambangan dengan GARCH (1,2). Volatilitas yang dihasilkan masing-masing sektor memiliki kesamaan pola dimana pada awal terjadinya krisis mempunyai pola volatilitas yang tinggi dan kemudian diikuti dengan pola volatilitas yang makin rendah pada tahun 1999 sampal dengan Desember 2001. Pola ini ten adj pada semua sektor. Sektor Aneka Industri memiliki pola yang agak unik dimana volatilitasnya yang tertìnggi terjadi tepat awal-awal teijadinya krisis kemudian dilicuti oleh pergerakan yang relatif rendab dan datar pada masa selanjutnya. Hasil perhitungan unconditional variance menunjukkan bahwa sektor jpj meripakan yang paling rendah volatilitasnya kemudian diikuti oleh Sektor Perdagangan sedangkan Sektor Properti dan . Sektor Pertanian ¡nerupakan dua sektor yang paling tinggi volatilitasnya. Korelasi yang paling kuat antara varian dengan imbal hasil teijadi path Sektor Industri J)asar (0.09837) kemudian Sektor Perdagangan (0.09675). Sedangkan yang paling lemah teijadi pada Sektor Aneka Industrj (-0.01416) yang diikuti Sektor Pertanian (0.0222 1). Korelasi conditional Variance yang paling kuat terjadi antara Sektor Manufaktur dengan Sektor Industri Barang Konsuinsj (0.88 102) yang diikuti antara Sektor Industri Barang Konsumsi dengan Sektor Pertanian (0.80600). Sedangkan korelasi yang paling lemah teijadi antara Sektor Pertanian dengan Sektor Properti (0.19103).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Indra Sari
Abstrak :
Berlakunya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal seharusnya menjadi tonggak penting bagi terjaminnya penegakkan hukum dalam seluruh kegiatan di pasar modal, sehingga tercipta kepastian hukum bagi para pelaku pasar modal. Salah satu tindak pidana yang cukup berat sanksinya adalah tindak pidana insider trading (perdagangan orang dalam) yaitu 10 tahun penjara dan denda maksimum 15 miliar rupiah. Dengan beratnya sanksi pidana yang dikenakan kepada pelaku insider trading, jelas sekali landasan pemikiran dikeluarkannya undang-undang ini adalah untuk menegakkan hukum di pasar modal. Sebagai penyedia utama gas bumi, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGN) memiliki dua bidang usaha yaitu distribusi (penjualan) dan transmisi (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar di seluruh wilayah usaha. Divestasi PGN sebesar 5%, yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah sebesar 61% dan oleh Masyarakat melalui Penawaran Umum sebesar 39% menjadi pemicu panic selling yang melanda investor asing maupun lokal, ternyata PGN terlambat memberitahukan ke publik tentang penyelesaian proyek Pipanisasi South Sumatera-West Java (SSWJ), akibatnya terjadi panic selling di Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan indikator dari insider trading, yaitu; return or negative return, volatility, frequency transaction, volume transaction, dominasi anggota bursa, maka Bapepam-LK berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, seharusnya sudah dapat melakukan penyidikan dimana unsur-unsurnya telah terpenuhi. Sikap tegas dari Bapepam-LK sangat perlu, agar para investor mendapatkan kepastian hukum, dan mereka dapat mempercayai bahwa Bapepam-LK dapat diandalkan sebagai lembaga yang mempunyai otoritas.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S24573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Kumala T.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alice Megayati
Abstrak :
Skripsi ini membahas pengaruh dari volume perdagangan saham terhadap volatilitas return saham. Saham yang menjadi sampel pengujian di dalam skripsi ini adalah saham yang konsisten masuk ke dalam indeks LQ45 selama 10 periode berturut-turut dari periode 1 Februari 2007 sampai dengan 31 Januari 2012. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh volume perdagangan yang signifikan maupun yang tidak signifikan dari sampel saham yang dipilih. Pengujian tersebut meliputi uji heteroskedastisitas, uji volatilitas dengan menggunakan EGARCH, uji stasioneritas, dan uji regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informasi mengenai volume perdagangan memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap volatilitas return saham pada saham perusahaan yang likuid, namun untuk saham secara keseluruhan yang ada di pasar Indonesia, informasi mengenai volume perdagangan memiliki pengaruh yang belum cukup signifikan terhadap volatilitas return saham. ......This thesis is discussing about the impact from trading volume of shares to volatility return of shares. The shares which are to be a sample examination in this thesis is the shares which have consistency in LQ45?s Index for 10 periods continuously from February 1st, 2007 until January 31st, 2012. The examination is include a heteroskedasticity testing, volatility return testing using by EGARCH model, stationerity testing, and regression testing. This results are the information about trading volume has the impacts to volatility return of shares in the all of the company?s liquid of shares, but for the whole shares which are in the Indonesia market of shares, the information about trading volume has not enough impacts to volatility return of shares.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Arie Satria
Abstrak :
Pendekatan yang secara akademis dikenal luas daiam penganalisaan suatu sekuritas, adalah pendekatan yang dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor fundamental suatu sekuritas: Umumnya pendekatan ini berusaha untuk menemukan niiai intrinsik suatu sekuritas. Misalnya untuk saham, niiai intrinsik ini dapat dicari dengan mem-present-value-kan expected cash-flow dari investasi yang (akan) dilakukan. Nilai ini kemudian dapat digunakani sebagai suatu patokan atau standar, yang akan dibandingkan dengan niiai pasar dari saham tersebut, sehingga dapat diambil keputusan lebih lanjut mengenai investasi tersebut. Disamping pendekatan ini terdapat suatu alternatif pendekatan lainnya yang dapat digunakan dalam melakukan transaksi saham. Dengan pendekatan ini, analisa saham dapat dikatakan hanya berhubungan dengan dinamika pasar itu sendiri, yaitu menganalisa faktor-faktor yang terdapat pada pasar itu sendiri seperti pergerakan harga saham dan volumenya. Prinsip dari analisa jenis ini adaiah menentukan arah trend pergerakan harga saham, sehingga dapat diambil keputusan untuk menentukan posisi yang tepat untuk bertransaksi. Pelaksanaannya memanfaatkan berbagai jenis bagan (chart), sehingga analisa teknis sering disalah artikan sebagai suatu kegiatan charting. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat kemungkinan penerapan analisa secara teknis ini pada kasus riil, yaitu dengan menerapkannya pada empat saham yang sudah listing di Bursa Efek Jakarta. Dari pergerakan histonis harga keempat saham tersebut dilihat apakah analisa teknis dapat diterapkan, kemudian analisa ini juga dicoba untuk digunakan bagi peramalan pergerakan selanjutnya. Pada bagian lainnya dari tulisan ini, juga dicoba digunakan suatu metode peramalan statistik yang dikenal sebagai Autoregressive Moving Average untuk meramalkan pergerakan harga benikutnya, dengan maksud untuk mengkonfirmasikan hasil perkiraan dengan analisa teknis sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa teknis ini dapat digunakan sebagai analisa alternatif pada saham, khususnya dengan orientasi jangka pendek. Penerapannya terutama digunakan untuk investasi saham dengan tujuan untuk mendapatkan capital gain. Penggunaannya akan lebih baik jika didukung oleh judgement yang kuat dan pengalaman yang baik. Penerapan analisa teknis ini akan dapat lebih baik lagi jika data-data yang diperlukannya dapat dengan lancar langsung tersedia, misalnya dengan terdapatnya institusi yang menyediakan pergerakan harga saham dalam bentuk bagan secara aktual. Khusus bagi model yang dibentuk dengan menggunakan metoda ARIMA, periode peramalan yang digunakan sebaikiya tidak terlalu panjang, sebab dapat menghasilkan simpangan yang besar dalam peramalannya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>