Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilah Andyta Ramadhana
Abstrak :
Dalam usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, rumah sakit dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dalam pemberian pelayanan bermutu dengan meningkatkan kualitas kerja untuk memenuhi harapan pelanggan. Pelayanan yang bermutu bukan hanya dilakukan pada pelayanan medis saja, tetapi juga pada pelayanan penunjang salah satunya yaitu penanganan rekam medis di rumah sakit yang menjadi salah satu indikator mutu rumah sakit yang dapat diketahui melalui kelengkapan pengisian rekam medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap RS Hermina Depok Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif dengan metode telaah dokumen, telaah data dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 60 sampel penelitian, ditemukan bahwa 78,3 berkas rekam medis pasien rawat inap tersebut belum terisi dengan lengkap. Selanjutnya terlihat ada hubungan antara usia dokter, pendidikan dokter dan status kepegawaian dokter dengan kelengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap. Namun tidak ditemukan keberpengaruhan sarana dan prasarana, SPO dan biaya dengan kelengkapan pengisian berkas rekam medis pasien rawat inap di RS Hermina Depok. ......In an attempt to increase customer satisfaction, hospitals are required to always repair in provision pf service quality by improving the quality of work to meet the expectations of customers. Quality service do not only on medical section, but also on the supporting one of them is handling medical record in the hospital that was one of indicator of the quality hospital that can known through completeness filling medical record. Research aims to understand factors affecting completes charging file record medical patient in patient Hermina Hospital Depok 2018. The kind of research is quantitive and qualitative with the methods review of documentation, review of data and in depth interviews. The result of the study showed that from 60 sample, that found 78,3 file medical record inpation has yet fill with complete. There was a correlation between the ages of doctor, education of doctor and the doctors employement status completeness filling medical record inpatiens, but there was not found correlation of facilities and infrastructure, standard operating procedur and financing with completeness charging record file medical inpatient in Hermina Hospital Depok.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Rahmaniar
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perilaku prokrastinasi petugas penyimpanan dokumen rekam medis pada penyediaan dokumen rekam medis rawat jaan di RSUP Fatmawati Tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil analisis tingkat prokrastinasi serta faktor terkait individu, organisasi dan psikologi petugas penyimpanan rekam medis pada penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan di RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang menggunakan desain studi survey dengan pendekatan cross sectional dengan bantuan kuesioner yang di isi oleh responden dan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara umum tingkat prokrastinasi petugas penyimpanan rekam medis berada dalam kategori sedang cenderung mengarah ke tinggi. Hasil penelitian juga menunjukan adanya keterkaitan antara faktor individu, organisasi, dan psikologi dengan perilaku prokrastinasi pada petugas penyimpanan dokumen rekam medis di RSUP Fatmawati Tahun 2017.
ABSTRACT
This research focuses on the procrastination behaviors of medical record officers in the provision of outpatient medical record files at Fatmawati Hospital in 2017. The aim of this research is to see the procrastination level of medical record officers and to analyze the individual, organizational, and psychological factors that may relate to the provision of outpatient medical record files at Fatmawati Hospital. This research uses quantitative methods using surveys with a cross sectional approach through a questionnaire, and also qualitative methods through in depth interviews. The results of this study concludes that generally, the level of procrastination of medical record officers is in the medium to high category and that there are individual, organizational, and psychological factors associated with procrastination behaviors of medical record officers in the provision of outpatient medical record files at Fatmawati Hospital in 2017.
2017
S67754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salendu, Andrew Rens
Abstrak :
Sebagai rumah sakit rujukan, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengobati banyak pasien trauma dengan hendaya. Selain pengobatan, pasien trauma juga memerlukan perhatian dari aspek sosial ekonomi bila perlu kompensasi finansial dan untuk kepentingan asuransi, dengan penilaian Whole person impairment (WPI) seperti yang dijelaskan di Edisi Keenam AMA Guides to Permanent Impairment. Penelitian dilakukan pada 20 rekam medis pasien-pasien yang memiliki diagnosis awal dengan kerusakan tetap pada anggota gerak atas dan bawah dan tulang belakang untuk mengetahui perbedaan antara informasi yang dibutuhkan oleh dokter yang mengobati dan yang diperlukan oleh dokter untuk menilai impairment serta karakteristik pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan informasi-informasi adalam tahap anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang antara treating doctors dalam mengobati pasien dan assessing doctor dalam upaya menentukan Whole person impairment rating.
As a referral hospital, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo treated many trauma patients with impairments. Other than medical treatments, the traumatic patients also need attention on the socioeconomic aspect should there be financial compensation and insurance matters, by assessing the Whole person impairment (WPI) rating as described in the Sixth Edition of the AMA Guides to Permanent Impairment. Research was done on 20 medical records for patients with initial diagnosis with permanent impairment on the upper and lower extremities and spine to gauge the discrepancy between the information needed by the treating doctorss and those needed by the assessing doctors to calculate impairment. The results show that the majority of information needed to assess WPI was different than the information for therapeutic needs.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T31906
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Jumayani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34435
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosy Ervinna
Abstrak :
Malapraktek medis banyak terjadi di Indonesia. Profesi dokter menjadi sorotan dalam kasus malapraktek medis. Masyarakat masih awam mengenai malapraktek medis. Penyelesaian di pengadilan sampai tahap putusan masih sedikit. Proses pembuktian dalam sidang mempengaruhi hasil putusan hakim. Pembuktian dalam hukum acara perdata adalah berdasarkan alat-alat bukti secara limitatif. Salah satu alat bukti tersebut adalah alat bukti surat. Alat bukti surat memiliki kekuatan pembuktian tertinggi diantara alat bukti-alat bukti lain. Malapraktek medis merupakan bentuk kelalaian dokter. Malapraktek medis memuat aspek etis dan aspek hukum. Dasar dari aspek etis adalah kode etik kedokteran. Aspek hukum terdiri dari aspek hukum perdata dan hukum pidana. Hubungan antara dokter dan pasien termasuk dalam perikatan perdata. Dokter menyalahi perikatan disebut wanprestasi. Gugatan tanpa dasar perikatan dapat dilakukan. Dasar gugatannya adalah perbuatan melawan hukum. Salah satu alat bukti dalam kasus malapraktek medis adalah rekam medis. Rekam medis berbentuk catatan. Tindakan medis dokter terhadap pasien adalah inti rekam medis. Dokter harus merahasiakan rekam medis. Dalam rumah sakit terdapat penyelenggaraan rekam medis. Isi rekam medis adalah milik pasien. Berkas rekam medis adalah milik rumah sakit. Rekam medis dapat digunakan sebagai alat bukti dalam gugatan wanprestasi dan perbuatan melawan hukum. Rekam medis adalah penerapan pemeliharaan pelayanan kesehatan. Rumah sakit wajib membuat rekam medis. Rekam medis yang baik bermanfaat dalam pembuktian malapraktek medis. Rekam medis adalah alat bukti surat. Rekam medis bukan akta otentik. Rekam medis adalah akta di bawah tangan. Kekuatan pembuktian rekam medis adalah bebas.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S22059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Magellanica
Abstrak :
Skripsi ini membahas pengelolaan Rekam Medis rawat inap di RSUD Kota Bekasi pada tahun 2012. Proses pengelolaan rekam medis rawat inap yang terdiri dari yang terdiri dari pencatatan, pengelolaan data medis, penyimpana RM, dan pengembalian RM. Proses tersebut digunakan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan lengkap. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif (univariat). Sampel yang digunakan adalah 100 berkas rekam medis rawat inap. Adapun hasil data yang diperoleh waktu pengembalian berkas rekam medis periode Januari-Oktober 2012 dari ruangan perawatan adalah Tepat Waktu sebesar 20% (8961 RM) dan Tidak Tepat Waktu sebesar 80% (4892 RM). Sedangkan hasil evaluasi kelengkapan berkas rekam medis rawat inap periode Januari-Oktober 2012 adalah Lengkap sebesar 84% (84 RM) dan Tidak Lengkap 16% (16 RM). ......This thesis discusses the management of inpatient Medical Record Bekasi District Hospital in 2012. Process management of inpatient medical records consisting of consisting of records, medical records management, RM last save, and return RM. The process used to produce information quickly and completely. The research was conducted using qualitative and quantitative research (univariate). The samples used were 100 inpatient medical record file. The results of the data obtained medical record file payback period January to October 2012 from the treatment room is the Right Time by 20% (8961 Medical Record) and Not the Right Time by 80% (4892 Medical Record). While the results of the evaluation of the completeness of the medical record file hospitalization period January to October 2012 is a full 84% (84 Medical Record) and Incomplete 16% (16 Medical Record).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Palipa Waton
Abstrak :
Rumah sakit memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan rekam medis sebagai salah satu bentuk informasi rumah sakit dan sebagai pendukung administrasi. Dalam era BPJS, klaim dilakukan menggunakan Software INA-CBG`s dengan memasukkan ICD 10 untuk diagnosa dan ICD 9 CM untuk prosedur dan tindakan sesuai yang tertulis dalam bekas rekam medis. Penyelenggaraan rekam medis harus didukung dengan kesesuaian antara aturan yang berlaku dengan di lapangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan sistem. Sumber data diambil dari data sekunder dan primer yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunujukkan bahwa penyelenggaraan rekam medis pasien JKN yang meliputi kegiatan assembling, filing, retrieval, coding dan pengembalian berkas ke Instalasi Medical Record masih belum berjalan optimal karena beberapa kegiatan tersebut belum memiliki kebijakan atau landasan aturan dan adanya keterbatasan SDM yang tersedia.
A hospital had a due to do medical record implementation as a hospital information and administration support. In BPJS century, the claim process use INA-CBG`s software and input ICD-10 for diagnose and ICD-9CM for procedures and treatment measures which is written in medical record file. Medical record implementation must be supported by a suitability between the policy and the real in range. This research was a descriptive qualitative research with system approach. Data resources taken from primary and secondary data by did the depth interview, observation and document review. The result were reveal that JKN patient`s medical record which involve assembling, filing, retrieval, coding and file returning to Medical Record Installation still not running optimally caused by that activity has not policy or grounding rules and limited human resources available.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S62309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suwarti S. Kresna
Depok: D3 AKK FKM UI, 1999
651.504 261 SRI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Agung Mauliddin
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26522
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farras Hadyan
Abstrak :
Pelayanan rekam medis rawat inap merupakan salah satu aspek penilaian mutu yang tercermin dalam kualitas dokumen rekam medis  dan pengelolaannya di bagian unit rekam medis. Terdapat empat indikator sasaran mutu rekam medis yang harus dipenuhi dalam pelayanan yaitu kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu pengembalian, dan pemenuhan persyaratan hukum. Hasil evaluasi bulanan URM RS Muhammadiyah Taman Puring (RSMTP) menunjukan persentase kelengkapan resume medis pada Bulan November 2021 yang masih rendah (32,10%). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu rekam medis pasien rawat inap di RSMTP Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif observasional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang menggunakan kerangka analisis sistem input-process-output. Subjek penelitian ini merupakan profesional pemberi asuhan dan pihak yang terlibat dalam fungsi pengelolaan dan pengawasan rekam medis, sedangkan objek penelitian adalah rekam medis rawat inap Bulan Mei 2022 sebanyak 103 sampel. Hasil penelitian menunjukan output berupa persentase rekam medis yang bermutu baik adalah sebesar 33%. Terkait dengan hasil tersebut, terdapat beberapa kendala pada komponen input dan process seperti kurangnya ketersediaan SDM rekam medis yang sesuai kompetensinya, belum tersosialisasinya SOP dan kebijakan terkait pengisian rekam medis, alur pendaftaran pasien yang belum tersedia, hingga fungsi pemantauan dan evaluasi yang belum berjalan dengan baik. ......Inpatient medical record service is one aspect of quality assessment which is reflected in the quality of medical record documents and their management in the medical record unit. There are four indicators of the quality of medical records, cosist of completeness, accuracy, timeliness of returns, and fulfillment of legal requirements. The results of the monthly MRU evaluation of the Muhammadiyah Taman Puring Hospital (RSMTP) show the percentage of complete medical resumes in November 2021 are still low (32.10%). The purpose of this study was to determine the factors associated with the quality of medical records of inpatients at RSMTP South Jakarta. This study uses a descriptive observational study with qualitative and quantitative approaches that use a system analysis framework. The subjects of this study were professional care provider and parties involved in the function of managing and supervising medical records, while the object of research was inpatient medical records in May 2022 with 103 samples. The results showed that the output in the form of the percentage of good quality medical records was 33%. Related to these results, there are several obstacles in the input and process components such as the lack of availability of medical record human resources according to their competence, the lack of socialization of SOPs and policies related to filling out medical records, the patient registration flow that is not yet available, to the monitoring and evaluation function that still need improvement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>