Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Silvia Nur Prasetiyowati
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring dengan kompetisi yang semakin meningkat hampir di segala bidang, personal branding menjadi konsep yang semakin penting untuk diterapkan. Dimensi personal branding tidak hanya terkait dengan merek personal seperti citra diri, namun juga dilihat dari sudut pandang konsumen, sehingga konsep customer-brand relationship menjadi penting untuk dianalisis. Penelitian ini menggunakan konsep Attachment-Aversion Relationship Model yang diadopsi dari penelitian Park et al (2013). Studi kasus yang dipilih adalah tokoh Ridwan Kamil pada Pemilihan Umum Daerah Walikota Bandung 2013. Penelitian dilakukan terhadap 233 responden dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tiga determinan Enticing (Annoying) the self, Enabling (Disabling) the self, dan Enriching (Impoverishing) the self tidak mempengaruhi Attachment- Aversion Relationship yang terjadi. Selain itu, motivational strength juga terbukti menjadi mediasi antara hubungan Attachment-Aversion Relationship dan behavior intention dan behavior.
ABSTRACT
As the competition increases in almost all aspects, personal branding becomes a more significant concept to consider. Personal branding dimension does not only focus on the personal brand itself, but also on the consumer’s point of view. Thus, it is pivotal that marketer analyzes the relationship between consumer and brand. This paper investigates the customer-brand relationship using Attachment-Aversion Relationship Model (Park et al., 2013). Case study approach was selected to undertake the investigation. The case choosen was Ridwan Kamil in the Bandung Mayor Election 2013. The study was conducted on 233 supporters of Ridwan Kamil. The result implies that 3 determinants of AA Relationship (Enticing (Annoying) the self, Enabling (Disabling) the self, and Enriching (Impoverishing) the self) did not significantly influence the Attachment-Aversion Relationship. In addition, motivational strength significantly mediated the relationship between Attachment-Aversion Relationship and behavior intention and behavior.
2014
S53166
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alif Hidayatullah Prizasaputra
Abstrak :
ABSTRAK
Ridwan Kamil menggunakan media sosial untuk membangun personal brand dan alat komunikasi kepada publiknya. Media sosial digunakannya sebagai media interaktif dengan warga Bandung dan alat membangun citra atau personal brand. Personal branding merupakan upaya untuk mengidentifikasikan apa yang membuat brand relevan sehingga brand berbeda. Berbagai cara digunakan untuk memotivasi publik berinteraksi dengan brand termasuk melibatkan publik dalam strategi-strategi perusahaan dalam tingkatan fisik, kognitif, dan emosional yang bersifat jangka panjang didasari kepentingan masing-masing pihak atau disebut dengan customer engagement. Penelitian ini menemukan bahwa customer engagement Ridwan Kamil melalui media sosial membantu pembentukan personal brandnya. Meski customer engagement hanya berkontribusi sebesar
ABSTRAK
Ridwan Kamil uses social media to build personal brand and communication tools to the public. Social media used as interactive media for the citizens of Bandung and image building and personal branding tools. Personal branding is an attempt to identify what makes a brand relevant and differentiate them from another brand. Various means are used to motivate the public to interact with the brand that includes engaging the public in the companie strategies on physical, cognitive, emotional levels in a long-term based on the interests of each party or commonly known as customer engagement. This study found that Ridwan Kamil customer engagement through social media help build his personal brand. Although it only contribute of 20% to the Ridwan Kamil?s personal branding, respondents stated that Ridwan Kamil?s official Facebook account management had involved the public with collaboration dimension values as the most influential according to the respondents. Research also shows that Ridwan Kamil had build a very good and strong personal brand in respondent?s mind.
2016
S63140
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Rifki Darmawan
Abstrak :
Little Bandung merupakan kebijakan atas inisiasi Ridwan Kamil selaku Walikota Bandung periode 2013-2018. Little Bandung merupkan program kebijakan Pemerintah Kota Bandung untuk memasarkan produk UKM Kota Bandung di luar negeri yang dicanangkan pada akhir tahun 2016. Namun pada akhir tahun 2017 Little Bandung ini menunjukkan gejala-gejala kegagalan dalam implementasinya. Pemerintah Kota Bandung mengklarifikasi hal tersebut dengan pernyataan resmi bahwa Little Bandung di Malaysia diputuskan untuk ditutup. Melihat kegagalan Little Bandung di Malaysia penulis berhipotesis bahwa dalam permusannya ada sesuatu yang kurang substansial. Penulis menggunakan teori kebijakan publik yang digaagas oleh Dunn. Di dalam teori tersebut suatu kebijakan agar substansial dan ideal terdiri dari lingkungan kebijakan, pelaku kebijakan, dan kebijakan yang dihasilkan. Penulis berhipotesis bahwa kegagalan Little Bandung di Malaysia ini disebabkan oleh lingkungan kebijakan yang tidak susbtansial sehingga mempengeruhi kualitas pelaku kebijakan tidak optimal. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan cara melakukan wawancara mendalam sebagai data primer. Selain itu metode kualitatif berfungsi untuk mengetahui faktor-faktor politik kegagalan Little Bandung di Malaysia.
Little Bandung is a policy that conducted in Ridwan Kamils leadership. Little Bandung is a policy to market SME products abroad which proclaimed at the end of 2016. But at the end of 2017, Little Bandung showd symptons of failure in implementation. Bandung City Official clarified this with official statement that Little Bandung in Malaysia was decided to closed. Seeing the failure of Little Bandung in Malaysia, I have hypothesize that in policy formulation there was something less substantial. I use theory of public policy initiated by Dunn to figure out the failure of this policy. In this theory there are conditions that could make policy substantial and ideal consists of policy environment, policy actors, and the resulting policy. I have hypothesize that the failure of Little Bandung in Malaysia was caused by lack of policy environment substantial, thus affecting poor quality of policy actors. I used qualitative method by conducting in depth interviews as primary data. In addition qualitative method serves to determine the political factors of the failure of Little Bandung in Malaysia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ardhisa Harmanita
Abstrak :
ABSTRAK
Kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung banyak diapreasiasi karena memberikan warna baru bagi Kota Bandung. Secara umum, kepemimpinan yang terlihat dari Ridwan Kamil adalah perpaduan antara transformational leadership dan charismatic leadership. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yang mencoba menjelaskan dan menganalisis secara mendalam tentang kepemimpinan Ridwan Kamil. Jenis perubahan yang dilakukan Ridwan Kamil merupakan perubahan yang dilakukan terus menerus atau berkesinambungan sustainable development . Gaya kepemimpinannya merupakan gaya kepemimpinan yang ideal bagi Kota Bandung karena kota ini memerlukan sosok teladan yang memotivasi. Namun kondisi kepemimpinannya saat ini memperlihatkan adanya kecenderungan dominasi peranan individu one man show dalam melaksanakan konsep inovasi. Inovasi yang dilakukan perlu dipahami sebagaimana kepemimpinan bagi kota Bandung karena kota ini akan terus berkembang.
ABSTRACT
Many people appreciate leadership of Ridwan Kamil as a Mayor of Bandung, because he can give the change to the city. Leadership style of Ridwan Kamil as the combination of transformational leadership and charismatic leadership. This research uses descriptive analysis method that attempts to explain and in depth analyze about leadership sytle of Ridwan Kamil. The type of change made by his leadership time is sustainable development. His sytle of leadership is ideal for the city because Bandung needs the role model. But the current condition is shows the tendency of individual rsquo s role domination one man show in implementing the concept if innovation. Innovation needs to be understood as management leadership for Bandung city, because this city will continue to grow.
2016
T47425
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Firmansyah
Abstrak :
Fenomena Politisi Selebriti pada negara berdemokrasi terbuka dengan sistem pemilihan langsung semakin berkembang dan menjadi perhatian bagi para peneliti ilmu sosial. Di Indonesia fenomena politisi selebriti telah berkembang sejak pemilihan umum tahun 2004 dimana tidak sedikit selebriti yang terjun ke dunia politik. Namun fenomena politisi selebriti ini semakin berkembang, yakni tidak lagi selebriti terjun ke dunia politik, namun politisi yang mencoba mengadopsi budaya populer selebriti untuk mendapatkan popularitas dan mendulang elektabilitas pada pemilihan umum. Strategi politisi selebriti pun digunakan beberapa politisi untuk melakukan komunikasi politik terutama di media sosial. Penelitian ini menunjukkan bagaimana pesan politisi selebriti yang dilakukan kepala daerah yakni walikota Bandung Ridwan Kamil yang memiliki popularitas di masyarakat cukup tinggi. Bukan hanya karena prestasinya tetapi juga karena sosoknya yang dikenal sangat aktif di media sosial.
Demografi kota Bandung pun yang pada saat ini didominasi oleh kalangan muda menjadi medan yang tepat bagi politisi untuk menerapkan strategi politisi selebriti dalam komunikasi politiknya. Maka dalam penelitian ini akan menguji pesan dalam akun twiiter @ridwankamil yang merupakan akun miliki walikota Bandung tersebut yang juga dipergunakan sebagai saluran komunikasi politiknya untuk mendekatkan diri ke masyarakat. Penelitian ini tidak hanya mengidentifikasi pesan pada aku twitter tersebut tetapi juga menguji respon atau tanggapan pada setiap pesan yang telah teridentifikasi untuk melihat bagaimana respon masyarakat terhadap pesan-pesan yang teridentifikasi, baik pesan politik maupun pesan selebriti. Penelitian ini juga menggambarkan bagaimana fungsi dari akun @ridwankamil bagi followers yang merupakan warga Bandung.
......The Phenomenon of Celebrity Politicians in open democratic countries with a direct election system is growing and becoming a concern for social science researchers. In Indonesia, the phenomenon of celebrity politicians has evolved since the 2004 election in which few celebrities plunged into politics. But the phenomenon of celebrity politicians is growing, that is no longer a celebrity become politicians, but politicians who try to adopt popular celebrity culture to gain popularity and electability for the elections. The strategy of celebrity politicians used by some politicians, especially in social media This study analyzed the messages on Mayor of Bandung Ridwan Kamil rsquo s twitter microblog during the period of January to June. The figure of Ridwan Kamil is known to be very active person in social media.
Demographics of Bandung city which is currently dominated by young people to be the right field for politicians to apply the strategy of celebrity politicians in political communication . The findings in the study indicates a tendency that people on the internet responds more to celebrity messages than politician messages in social media. The most responses were identified as coming from celebrity tweets and the overall number of followers 39 responses was also more likely to be on celebrity messages.. This study identifies the messages and the responses on each message that has been identified to see how the public responses, both political messages and celebrity messages. This study also illustrates how the function of ridwankamil account for followers who are citizens of Bandung.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49570
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Disty Habiba Amalia
Abstrak :
Penelitian ini membahas penerapan strategi image restoration oleh Ridwan Kamil dalam menghadapi Komunikasi Krisis yang terjadi setelah ia melakukan deklarasi menjadi Calon Gubernur Jawa Barat 2018 oleh Partai NasDem di media sosial Instagram. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik analisis konten kualitatif menggunakan metode Philipp Mayring. Hasil penelitian menemukan bahwa Ridwan Kamil enggan mengakui kebenaran atas tuduhan negatif yang dituding oleh netizen sebagai strategi image restoration-nya melalui media sosial Instagram.
......This study aims to discuss on applying image restoration strategy by Ridwan Kamil on facing crisis communication that happened to him after declared for Jawa Barat Governor Election in 2018 by NasDem Party. This study uses qualitative approaches with content analysis method my Philipp Mayring. The result showed that Ridwan Kamil had never admit the truth about negative accusations addressed to him as his image restoration strategy that he used through his Instagram account.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library