Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmastuti Dian Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pengumuman marjer dan akuisisi terhadap abnormal return perusahaan pengakulsis dan juga melihat pengaruh jenis perusahaan target, metode pembayaran, serta ukuran relatif perusahaan target terhadap cumulative abnormal return perusahaan pengakuisisi. Kebijakan merjer dan akuisisi dinilai telah menjadi suatu strategi yang efektif guna menciptakan suatu sinergi. Namun berdasarkan literatur terjadi ketidakseragaman hasil akan dampak pengumuman merjer dan akuisisi terhadap abnormal return perusahaan pengakuisisi. Selain itu faktor-faktor yang mernpengaruhi abnormal return perusahaan pengakuisisi di Indonesia hingga kini masih jarang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman merjer dan akuisisi tidak memberikan peningkatan kesejahteraan investor secara keseluruhan. Dari tiga faktor yang diteliti (Jenis perusahaan target, metode pembayaran, serta ukuran relatif perusahaan target), hanya ukuran perusahaan target yang berpengaruh secara signifikan terhadap cumulative abnormal return perusahaan pengakuisisi.

The objective of this research is to measure the impact of merger and acquisition announcement to acqulirer’s abnormal return, and to see the impact of target's type. payment method. and target's size to acquirers cumulative abnormal return. Merger and acquisition decision has been admitted as an effective strategy to create synergy. But based on literatures, there were inconsistent results for the impact of merger and acquisition announcement to acquirer's abnormal return. Besides, there were only few researches in Indonesia studied about factors affecting acquirer's return. Results showed that merger and acquisition announcement doesn't give any augment to investor's welfare as a whole, From three factors explored (target's type, payment method, and target's size), only target's size has a statistical significance to acquirer's cumulative abnormal return."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27174
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pratama
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis anomali pasar yaitu Ramadhan Effect terhadap beberapa subsektor yaitu subsektor makanan dan minuman, telekomunikasi, otomotif dan komponen, institusi keuangan, produsen tembakau, ritel dan perdagangan, dan tekstil dan garmen di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen dalam penelitian ini adalah return harian dan abnormal return sebagai variabel dependen. Analisis dilakukan dengan menggunakan event study yang terdiri dari tiga model estimasi yaitu market model, constant mean model, dan market adjusted model serta dilakukannya uji signifikansi terhadap cumulative abnormal return (CAR) dan analisis regresi. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak terdapatnya Ramadhan Effect. Sehingga memberikan rekomendasi bagi investor untuk beli pada saat 10 hari pertama Ramadhan dan jual ketika 10 hari kedua Ramadhan pada subsektor makanan dan minuman, beli sebelum Ramadhan, jual pada 10 hari terakhir Ramadhan pada subsektor telekomunikasi, tahan (hold) sampai kondisi harga cukai rokok stabil atau menurun pada subsektor produsen tembakau, beli pada saat 10 hari kedua Ramadhan dan tahan (hold) sampai saham rebound kembali atau setelah Ramadhan pada subsektor otomotif dan komponen, beli sebelum Ramadhan, jual pada 10 hari terakhir Ramadhan pada subsektor tekstil dan garmen, jual pada 10 hari terakhir Ramadhan pada subsektor institusi keuangan, dan beli sebelum Ramadhan dan jual setelah Ramadhan pada subsektor ritel dan perdagangan.

ABSTRACT
This study analyzes the effect of market anomalies, namely Ramadhan Effect on several sub-sectors such as food and beverage, telecommunications, automotive and components, financial instiution, tobacco manufacturer, retail and trade, and textle and garment on Indonesia Stock Exchange. Independent variable of this study is daily return and abnormal return as the dependent variable. The analysis used an event study that consist of three models for estimation: market model, constant mean model, and market adjusted model. This study used significance test on cumulative abnormal return (CAR) and regression. The result of this study reveal that there is no Ramadhan Effect. Thus provide recommendations for investors to buy during the first 10 days of Ramadhan and sell when the second 10 days of Ramadhan in the food and beverage sub-sector, buy before Ramadhan and sell in the last 10 days of Ramadhan in the telecommunication sub-sector, hold until the condition of cigarette excise prices stabilizes or decreases in the tobacco manufacturers sub-sector, buy on the second 10 days of Ramadhan and hold until the stock rebounds again or after Ramadhan in the automotive and components sub-sector, buy before Ramadhan and sell in the last 10 days of Ramadhan in the textile and garment sub-sector, sell in the last 10 days of Ramadhan in the sub-sector of financial institutions,and buy before Ramadhan and sell after Ramadhan in the retail and trade sub-sector."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Mutual funds are managed by investment manager which posses much more knowledge and information than usual investor, so that more profit can be obtained from the market.
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fidi Dewi Safitri
"ABSTRAK
Penawaran Saham Perdana (IPO) adalah menjual saham perusahaan ke publik melalui
Bursa Efek. Tujuannya untuk mendapatkan dana bagi pembiayaan aktivitas perusahaan,
ekspansi maupun kegiatan investasi lainnya. Hal penting dalam aktivitas IPO adalah harga
saham perdana. Agar menarik investor untuk membeli saham IPO, harga saham perdana
terkadang ditetapkan lebih rendah dari nilai wajarnya. Dengan demikian terjadi abnormal
return yang positif, ketika hari pertama saham diperdagangkan. Fenomena ini dikenal dengan nama underpricing.
Penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu pertama, untuk mengetahui besaran
underpricing dalam penawaran saham perdana pada industri keuangan. Kedua, mengetahui perilaku saham selama 60 hari setelah penawaran snham perdana pada industri keuangan. Dan ketiga adalah untuk mengetahui dampak kondisi pasar (bullish dan bearish), umur perusahaan dan nilai emisi saham terhadap tingkat underpricing pada industri keuangan.
Penelitian ini menggunakan sampel 18 emiten yang melakukan penawaran saham
perdana di industri keuangan pada Bursa Efek Jakarta selama tahun 2002 sampai dengan
2005. Hasil penelitian ini adalah Saham perdana mengalami underpricing ketika
diperdagangkan pertama kali di pasar sekunder. Besaran average abnormal normal pada hari pertama perdagangan adalah 25,25% dan signifikan pada oc = 5%. Perilaku Saham perdana dapat dilihat pula dari pola cumulative average abnormal return (CAAR). Pola CAAR 2002-2005 menunjukkan bahwa besaran underpricing yang terbesar terjadi pada hari pertama. Pada hari kedua, saham mengalami koreksi yang signifikan.
Fenomena underpricing tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
di dalam luar negeri yaitu oleh Ritter (1991) yang menghasilkan initial return adalah sebesar 14,8%. Sedangkan penelitian Reilly dan Hatfield (1969), memperoleh return sebesar 9,5%. Penelitian di Indonesia dilakukan oleh Hermawan (2000), Kusumaningtyas (2001), Hudiyanto (2002) dan Herika (2004) yang hasil penelitiannya abnormal return berurutan sebagai berikut 8,S2%, 34,49%, 21,96% dan 1,01%.
Sedangkan hasil pengujian variabel-variabel yaitu kondisi pasar, umur perusahaan
dan nilai emisi saham yang diduga berpengaruh terhadap besaran underpricing mendapatkan hasil bahwa varabel-variabel tersebut secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap underpricing."
2007
T21244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renaldi Antoni Hamonangan
"Penelitian ini bertujuan menguji apakah pengumuman merger sebagai sinyal yang baik yang dapat menghasilkan abnormal return pada harga saham. Studi sebelumnya telah menemukan dua bukti berbeda; pengumuman merger tersebut menghasilkan abnormal return; dan ada juga literatur yang menemukan pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return. Penelitian ini menggunakan sampel 115 perusahaan anggota Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang mengumumkan merger pada periode 2014-2018. Dengan metode Event Study ditemukan bahwa pengumuman merger tidak menghasilkan abnormal return pada harga saham bidder pada periode 2014-2018. Abnormal return menyesuaikan beberapa hari setelah pengumuman merger karena adanya kebocoran informasi sebelum pengumuman merger diumumkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi investor di negara anggota APEC terhadap pengumuman merger dan menguji relevansi penelitian sebelumnya bahwa pengumuman merger sebagai sinyal yang baik dapat menghasilkan abnormal return. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa abnormal return pada harga saham tidak segera adjust setelah diumumkan.

This study aims to test whether the merger announcement is a good signal that can produce an abnormal return on stock prices. Previous studies have found two different pieces of evidence; the announcement of the merger resulted in an abnormal return; and there is also literature that finds merger announcements do not produce abnormal returns. This study uses a sample of 115 member companies of the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) which announced a merger in the 2014-2018 period. With the Event Study method it was found that the merger announcement did not produce an abnormal return on the bidder stock price in the 2014-2018 period. The abnormal return adjusts a few days after the announcement of the merger due to leaks of information before the announcement of the merger was announced. This study aims to determine the reaction of investors in APEC member countries to the announcement of the merger and examine the relevance of previous research that the announcement of the merger as a good signal can produce abnormal returns. The results of this study imply that the abnormal returns on stock prices do not immediately adjust after being announced."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deviem Yamanda
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati reaksi LQ45 yang berbasis di Bursa Efek Indonesia dengan peristiwa politik nasional. Penelitian ini berfokus pada dua event nasional politik, yaitu: Hasil Pemilihan Presiden tahun 2009 (Quick Count) dan 2014 (Quick Count). Metode studi peristiwa yang digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan panjang sebelas hari untuk periode event window, lima hari sebelum dan lima hari setelah kejadian. Reaksi didekati dengan abnormal return yang signifikan dan perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return antara sebelum tanggal acara dan setelah tanggal event selama periode event window. Hasil penelitian menunjukkan berbagai signifikan abnormal return dari setiap peristiwa politik. Dan berdasarkan uji statistik, tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return antara sebelum dan pasca pemilihan presiden pada tahun 2009 dan ada perbedaan yang signifikan rata- rata abnormal return antara sebelum dan pasca pemilihan presiden tahun 2014.


ABSTRACT


This research is aimed to observe reaction of LQ45 based in Indonesian Stock Exchange to the national political events. This research is focusing on two national political events, which are: The Presidential Election Results in 2009 (Quick Count) and 2014 (Quick Count). The event study method is applied in this research, using eleven days length for window event period, five days before and five days after the event. The reaction is approximated by significant abnormal return and significant difference of average abnormal return between before event date and after event date during the event window period. The results show various significant of abnormal returns from each political event. Based on statistical test, there are no significant differences of average abnormal return between pre and post presidential election in 2009 and there are significant differences of average abnormal return between pre and post presidential election in 2014.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rianti Setyawasih
"ABSTRAK
Perusahaan melakukan corporate action dalam rangka memaksimumkan nilai perusahaannya, Apabila dipandang dari sudut cash flow, tindakan korporat yang dilakukan perusahaan secara umum terdiri dari dua bagian yaitu yang melibatkan cash flow seperti menambah hutang, menambah modal atau membayar dividend dan tindakan korporat yang tidak melibatkan cash flow seperti stock splits, stock dividends dan saham bonus. Satu hal yang menjadi pertanyaan adalah apakah tindakan korporat yang tidak melibatkan cash flow bisa meningkatkan kemakmuran pemegang saham?, berdasarkan penelitian di bursa negara lain seperti NYSE, StSE membuktikan bahwa hal itu bisa terjadi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengumuman pemecahan saham mengandung informasi yang mempengaruhi reaksi investor terhadap pengumuman stock splits di Bursa Efek Jakarta, kemudian dilanjutkan dengan melihat faktor-faktor apa yang mempengaruhi reaksi investor tersebut disamping informasi stock splits. Untuk tujuan tersebut digunakan metode event study seperti yang telah dilakukan oleh Grinblatt at al. (1994), Lakonishok & Lev (1987), Lamoureux & Poon (1987), Masse at al_ (1997), dan lain-lain.
Penelitian dilakukan terhadap stock splits yang dilakukan di BEJ periode 1995 ski Juni 1997. Dengan menggunakan market model untuk menghitung abnormal return, basil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman stock splits di Bursa Efek Jakarta ternyata mengakibatkan reaksi harga yang positif dan signifikan pada satu hari dan dua hari setelah tanggal pengumuman (digambarkan dengan adanya abnormal return pada hari tersebut). Pengamatan yang dilakukan pada periode pengumuman (yaitu tiga hari sebelum dan sesudah pengumuman) menunjukkan adanya cummulative average abnormal return (CAAR) yang positif dan signifikan. Masih ditemukannya return abnormal di sekitar pengumuman dapat juga diartikan bahwa Bursa Efek Jakarta tidak efisien dalam bentuk setengah kuat (semi strong-form efficiency), karena apabila pasar efisien dalam bentuk ini tidak akan ada strategi apapun yang dapat dilakukan investor untuk menghasilkan abnormal return yang signifikan setelah informasi menjadi milik publik.
Hasil penelitian selanjutnya terhadap determinan abnormal return periode pengumuman (Cummulative Abnormal Return atau CAR pada 3 hari sebelum dan sesudah pengumuman), ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel RUNUP (peningkatan harga sebelum pengumuman), LEAKR (proksi kebocoran informasi), BETA (risiko sistematis), DIVYLD (dividend yield) dan PDIV (perubahan cash dividend) sebelum pengumuman dengan dampak pengumuman stock splits terhadap harga saham (CAR periode pengumuman). Sedangkan variabel MARKET (pergerakan pasar periode pengumuman), RVAR (residual variance) dan log SIZE (ukuran perusahaan) sebelum pengumuman tidak berpengaruh signifikan terhadap CAR periode pengumuman. "
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Rizal Riyadi
"Merger dan Akuisisi (M&A) merupakan salah satu strategi pertumbuhan eksternal yang banyak diminati, tak kecuali pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. M&A terjadi antara lain karena dorongan ingin memaksimalisasi nilai perusahaan demi kepentingan pemegang saham. Teori maksimalisasi nilai menjelaskan bahwa akuisisi terjadi berlandaskan motivasi untuk memperoleh kekuatan pasar, ekonomi skala, jaminan kerjasama dan diversifikasi resiko keuangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat penciptaan nilai perusahaan, dimana nilai yang dimaksud dalam artian apakah ada atau tidak abnormal return disekitar pengumuman rencana M&A dan ada tidaknya transfer kapabilitas -melihat skor kebangkrutan- yaitu adanya transfer kemampuan menjalankan fungsi-fungsi pokok manajemen yang dapat mengurangi resiko keuangan atau kebangkrutan.
Penelitian yang mengambil sampel perusahaan go publik pada Bursa Efek Jakarta sebanyak 11 perusahaan utama -yang melakukan merger dan akuisisi- serta 53 perusahaan kontrol, memberikan hasil bahwa tidak ada peningkatan skor kebangkrutan, malah sebaliknya yaitu menurunnya skor rata rata perusahaan pengakuisisi yang berarti tidak terdapat penciptaan nilai setelah melakukan M&A. Menurunnya skor ini diakibatkan menurunnya profitabilitas, efektivitas penggunaan aset dan meningkatnya hutang rata-rata perusahaan yang melakukan M&A. Hal yang sama terjadi pada rata-rata perusahaan kontrol.
Meskipun ada respon pasar terhadap informasi rencana M&A dan terjadi imbal hasil positif pada hari 0 - unnanouncentment date- namun bukanlah hasil yang cukup signifikan, sehingga dapat dikatakan M&A tidak meningkatkan kekayaan pemegang saham perusahaan pengakusisi sekitar tanggal pengumuman rencana M&A. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Frider
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemilihan Umum (Pemilu) 2004 terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kalau Pemilu 2004 memiliki pengaruh terhadap harga saham akan menyebabkan perubahan harga saham yang diproxikan dengan abnormal return.
Penelitian ini menggunakan metodologi event study, yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh suatu event terhadap harga saham. Penelitian ini memilih Pemilu 2004 sebagai event. Karena Pemilu 2004 dilaksanakan dalam 3 tahap, maka setiap tahap akan dijadikan sebagai event sehingga dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) event.
Sampel yang digunakan adalah 45 saham yang masuk Indeks LQ 45. Saham yang masuk LQ 45 adalah saham-saham berkapitalisasi besar dengan tingkat likuiditas yang tinggi sehingga diharapkan dapat mewakili populasi saham di BEJ. Setiap 3 bulan BEJ melakukan review terhadap perkembangan saham dan setiap 6 bulan bisa terjadi perubahan komposisi saham dalam Indeks LQ 45. Karena hal tersebut, komposisi saham yang digunakan dalam Pemilu I dan II berbeda dengan Pemilu III.
Periode pengamatan diambil sebanyak 110 hari terdiri dari periode estimasi 100 hari dan periode kejadian 10 hari (5 hari sebelum dan 5 hari sesudah event). Hal ini sesuai dengan periode yang dianjurkan Peterson (1989).
Dalam perhitungan expected return sebagai satu langkah untuk menghitung abnormal return, digunakan model pasar (market model). Pemilihan model ini mengikuti MacKinlay (1997) yang mengatakan bahwa market model sangat baik dan kuat untuk berbagai kondisi terutama bila menggunakan data harian.
Alat uji statistik yang digunakan adalah (i) Kolmogorov-Smirnov test untuk mengetahui distribusi data, (ii) Standardized Cumulative Abnormal Return (SCAR) untuk mengetahui pengaruh event terhadap harga saham pada 10 hari periode kejadian, dan (iii) paired-samples t-test untuk mengetahui perbedaan harga saham antara 5 hari sebelum dan 5 hari setelah event.
Hasil penelitian menunjukkan (i) masing-masing tahap Pemilu 2004 (Pemilu I, II, dan III) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham di BEJ pada 10 hari periode kejadian, (ii) masing-masing tahap Pemilu 2004 (Pemilu I, II, dan III) tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada harga saham di BEJ pada periode 5 hari sebelum dengan 5 hari setelah kejadian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>