Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2005
371.94 AUT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
James H.D.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Arasekar Kinanthi
"ABSTRAKCT/b>
Skripsi ini mendeskripsikan tentang ragam pengasuhan dalam empat keluarga dengan anak autis. Pengasuhan yang dilakukan oleh keluarga bertujuan supaya anak autis bisa diterima di masyarakat seperti anak normal pada umumnya. Keempat keluarga memiliki cara pengasuhan yang diyakini dapat meminimalisasi kebutuhan khusus anak autis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara in-depth interview dan pengamatan terlibat untuk mengetahui cara pengasuhan yang dilakukan masing-masing keluarga terhadap anak autis. Skripsi ini juga menjelaskan tentang adaptasi yang dilakukan asisten rumah tangga sebagai fictive kin sehingga mereka bisa bekerja mengasuh anak autis dalam jangka waktu yang lama.

ABSTRACT
This thesis describes the variety of parenting in four families with children with autism. Parenting is done by the family aims so that children with autism can be accepted like normal children in the society. The four families have their own way of parenting that is believed to minimize the special needs of children with autism. The data was collected with qualitative research method, by in depth interviews and observations participation to find out how each family cares for the children with autism. This thesis also explains the adaptation for housekeepers as fictive kin for children with autism for long periods of time. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Septiono
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26620
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira
"ABSTRAK
Kebanyakan anak autis memiliki gangguan terhadap sensori integrasi. Untuk mengatasi disfungsi sensori anak akan diterapi menggunakan objek. Objek yang digunakan untuk terapi adalah bentukan dari objek bermain, sehingga ruang sensori integrasi dapat dikatakan sebagai ruang bermain anak autis. Objek di sini menjadi poin penting karena menjadi elemen yang sangat dibutuhkan untuk terapi. Penyusunan objek yang ada di dalamnya akan menjadi sangat penting karena harus memenuhi kebutuhan terapi tiap-tiap anak yang berbeda. Susunan objek yang berproses akan membuat anak bergerak beralur dan tidak diam di satu sisi. Susunan objek yang berproses dapat dibentuk dengan mengkombinasi antar objek yang satu dengan yang lain. Objek dan penyusunannya yang dinamis/fleksibel menjadi sangat efektif untuk mendukung aktifitas yang berproses untuk kebutuhan terapi setiap anak. Kebutuhan gerak setiap anak autis untuk mendukung terapinya berbeda-beda. Adanya penyusunan objek yang berbeda disetiap anaknya akan menghasilkan proses gerakan yang berbeda pula, misalnya untuk anak yang aktif dan pasif. Sehingga penyusunan objek yang fleksibel dapat dijadikan pertimbangan dalam mendesain ruang sensori integrasi untuk anak autis.

ABSTRAK
Most children with autism have a disruption to sensory integration. To overcome sensory dysfunction the child will be treated using the object. The object used for therapy as a form of the play object, so that the sensory space of integration can be autistic children 39 s playroom. The object becomes an important point because it becomes an indispensable element for therapy. Arrangement of objects in it, will be very important because it must meet the needs of each therapy of different children. The arrangement of objects in the process will make the child move grooved and not stay on one side. The arrangement of processed objects can be formed by combining the objects with each other. Objects and arrangements with dynamic and flexible are very effective to supporting the activities in process for every child 39 s therapy needs. The needs of every autistic child 39 s movement to support therapy may vary. The existence of arrangement different objects in each child will produce a different process of movement, for example for children who are active and passive. So the arrangement of a flexible object can be taken to consideration in designing the sensory space integration for children with autism. "
2017
S68059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khodijah
"Autis merupakan salah satu jenis gangguan perkembangan dimana anak mengalami gangguan dalam interaksi sosial, berkomunikasi, serta masalah perilaku dan kognitif. Hal ini membuat pengasuhan anak autis menjadi penuh tantangan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu dalam merawat anak usia sekolah yang mengalami autis. Data didapatkan dari wawancara semi terstruktur pada 8 orang anak usia 8 sampai 15 tahun yang dipilih dengan menggunakan metode snow ball sampling. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan Collaizi. Stres yang dialami orang tua selama perawatan anak yaitu meliputi: mengalami stres emosional, perlu mengontrol emosi anak, mengkhawatirkan hubungan dengan sibling, mengkhawatirkan masa depan anak, menghadapi masalah keuangan, dan mengupayakan pendidikan inklusi. Penelitian ini merekomendasikan perlunya upaya mensosialisasikan autis pada komunitas agar kualitas hidup ibu dan anak penderita autis menjadi lebih baik.

Autism is a type of developmental disorder characterized by social interaction impairment, communication difficulties, and kognitif and behavior problems. This condition causes rearing child with autism present with profound challenges.This research aimed to explore the experience of mothers of school age children with autism. The data was obtained from 8 school aged children, chosen with snow balling sampling technique and was analized with Collaizis method. Themes found mothers stress which included: experiencing emotional stress, the need to control childs behaviour, worried about childs problem with siblings, childs future issues, financial strain, and struggle for child inclusion education. It is recommended to increase community autism awareness to facilitate communitys acceptance to children with autism and to improve the quality of life among mothers and children with autism."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Evy Marlinda
"Autis adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak. Ibu yang merawat anak autis mengalami suka duka tersendiri. Penelitian fenomenologi deskriptif ini bertujuan mengetahui makna pengalaman ibu merawat anak autis. Partisipan diambil dengan teknik purposive sampling adalah ibu yang mempunyai anak autis. Data dianalisis dengan menerapkan teknik Collaizi. Penelitian mengidentifikasi 8 tema yaitu 1)membutuhkan perawatan khusus, 2)membutuhkan konsistensi dan ketegasan, 3)merasa berbeda dengan orangtua lainnya, 4)mencari usaha pengobatan, 5)keinginan berlaku adil terhadap sibling, 6)menyikapi reaksi lingkungan, 7)membutuhkan dukungan dari lingkungan, dan 8)kebutuhan dan harapan ibu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan masukan kepada praktisi keperawatan anak, pendidikan dan penelitian keperawatan.

Autism is a pervasive developmental disorder in children. Mothers had experience ups and downs of its own. This descriptive phenomenological study aims to know the meaning of mothers?s experience caring for autism children. Participants were taken with a purposive sampling technique, were mothers who have autism children. Data were analyzed by the technique of Collaizi. The study identified eight themes: 1)require special care, 2)requires consistency and firmness, 3)feel different from others, 4)seeking treatment, 5) to be fair to the sibling, 6)addressing environmental reactions, 7)need support and 8)the needs and expectations of mothers. The study is expected to provide the knowledge and feedback to practitioners of nursing children, education and nursing research."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Lucky
"ABSTRAK
Autisme kini telah menjadi bahan pembicaraan sehari-hari dan tidak asing
lagi bagi masyarakat. Tidak sedikit anak-anak yang telah didiagnosa menyandang
autis maupun gangguan lain dalam spektrum autis. Anak-anak autis memiliki
gangguan pada aspek interaksi sosial, komunikasi, dan imajinasi. Gangguan ini
menyebabkan mereka tidak dapat berkembang dan bersosialisasi layaknya anak
normal. Salah satu kegiatan yang terhambat akibat gangguan ini adalah bermain.
Bermain adalah dunia anak-anak. Dari bermain, mereka mendapatkan kesenangan
dan kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka. Anaka autis mengalami
hambatan bermain karena fungsi psikologis yang berbeda, Kegiatan bermain
mereka bersifat soliter, mekanik, dan kurang imajinasi. Gangguan bermain dapat
menghambat perkembangan aspek lain seperti fisik dan kognitif. Karena itulah
pengajaran bermain menjadi penting. Ibu sebagai pengasuh utama dan orang yang
paling dekat dengan anak memiliki peranan besar dalam kegiatan ini. Ibu dapat
menjadi teman, pembimbing, maupun pengawas kegiatan bermain anak.
Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai peran ibu dalam
kegiatan bermain dengan anak autis menggunakan pendekatan Floor Time di
Indonesia, khususnya Jakarta. Floor Time adalah metode penanganan autisme
yang seluruhnya menggunakan kegiatan bermain. Metode ini bertujuan selain
memperbaiki kemampuan interaksi, komunikasi, dan imajinasi anak, juga untuk
mengembangkan kegiatan bermain anak autis yang tidak adaptif.
Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan subyek tiga
orang ibu rumah tangga yang memiliki anak autis pra sekolah sebagai subyek.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam
dan observasi kegiatan bermain antara ibu dan anak. Dari hasil penelitian didapat
gambaran mengenai peran ibu dalam kegiatan bermain menggunakan metode
Floor Time, langkah-langkah Floor Time yang digunakan, dan persepsi ibu
mengenai manfaat Floor Time bagi anak autisnya. Saran yang dapat diberikan dari penelitian adalah supaya dilakukan
langkah intervensi untuk menyadarkan orang tua pentingnya bermain dan juga
pelatihan mengenai metode pengajaran bermain untuk anak autis."
2004
S3338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendelinus Imus
"Kehadiran anak autis dalam suatu keluarga dapat mempengaruhi seluruh kehidupan anggota keluarga. Permasalahan tersebut menimbulkan keinginan peneliti untuk membantu dengan cara menggali permasalahan orangtua, tahapan penerimaan anak dan bentuk dukungan yang mereka perlukan. Melalui Focus Group Discussion (FGD) keinginan ini terwujud.
Dari hasil analisis focus group discussion tampak bahwa pennasalahan orangtua berkisar pada tingkah Iaku anak, kemampuan anak, pendidikan dan terapi bagi anak, biaya terapi dan alat yang tinggi. Hal baru yang ditemukan dalam penelitian ini adalah disamping menyimpan harapan akan anak-anaknya, orangtua juga menyimpan rasa kekhawatiran akan masa depan anak.
Awalnya hampir semua orang tua terkejut, menolak diagnosis, sedih dan marah dan bertanya mengapa hal itu menimpa mereka hingga berupaya mencari informasi yang lebih Iengkap. Ada orangtua yang merasa tak berdaya namun ada yang mengalami emosi negatif terutama bila memikirkan masa depan anak hingga menerima keadaan anaknya. Orangtua tidak terlalu berharap dan sebaliknya mereka berusaha untuk menata lingkungan anaknya sesuai kemampuan anak. Akhimya, orangtua lebih memperhatikan bagaimana harapan dan kehidupan anaknya kelak dan bagaimana menanggulangi dampak pada orangtua dan keluarga secara keseluruhan.
Tampak pula bahwa umumnya orangtua menyadari bahwa untuk meringankan beban, mereka membutuhkan dukungan sosial dari lingkungannya, termasuk dari orang-orang terdekat seperti keluarga dan sahabat. Keterlibatan anggota keluarga secara lebih nyala sangat diharapkan. Demikian pula keterlibatan instansi untuk memfasilitasi penemuan orangtua.
Dengan memperhatikan pemmsalahan orangtua diatas, tahapan penerimaan anak serta dukungan sosial yang mereka butuhkan maka sangat diperlukan suatu wadah yang dapat menampung, membantu para orangtua memecahkan pemmasalahan mereka melalui parent support group. Tujuannya adalah memberikan kesempatan untuk mempraktekkan ketrampilan interaksi sosial dengan orang lain. Mereka menceritakan komitmen untuk berubah, dorongan bagi orang lain yang bermutu, dan dapat dipertanggungjawabkan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38567
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellya Qolina
"ABSTRAK
Abstrak Perilaku kekerasan merupakan perilaku melukai orang lain diri sendiri maupun lingkungan baik secara fisik maupun psikologis. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan latihan asertif terhadap tanda dan gejala serta kemampuan mengontrol perilaku kekerasan klien Skizofrenia. Desain penelitian ldquo Quasi experiment pre and post test with control group rdquo dengan tindakan terapi kognitif dan latihan asertif. Sampel sebanyak 30 kontrol dan 30 intervensi. Pemberian Terapi generalis dan terapi Kognitif paling banyak menurunkan respons kognitif 40 dan 35 9 meningkatkan kemampuan kognitif. Pemberian terapi generalis dipadukan dengan terapi kognitif dan latihan asertif menurunkan respons perilaku sebanyak 53 3 dan meningkatkan kemampuan perilaku 56 25.
Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan penurunan tanda dan gejala perilaku kekerasan dengan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan klien Skizofrenia r 0 39 Terapi kognitif dan latihan asertif direkomendasikan untuk diterapkan pada klien perilaku kekerasan bersama dengan tindakan keperawatan generalis Kata kunci Perilaku Kekerasan Terapi Kognitif Latihan asertif Skizofrenia.

ABSTRACT
UNIVERSITY OF INDONESIA POSTGRADUATE PROGRAM FACULTY OF NURSING MASTER MENTAL HEALTH NURSING PROGRAM Thesis November 2015 Miswarti The Influence of Cognitive Therapy and Assertive Exercise on Sign and Symptoms and the Ability in Controlling Violence Behavior on Schizophrenia Client Abstract Violence behavior is a physical force intended to hurt or damage someone or something physically or psychologically The purpose of this study is to determine the influence of cognitive therapy and assertive exercise on sign and symptoms and the ability in controlling violence behavior on schizophrenia client This is quasi experiment pre and post test with control group where sixty patients with schizophrenia where 30 patient receive treatment treatment group and another 30 patient did not control group General and cognitive therapy are the most common treatment in decreasing cognitive response 40 and improving cognitive ability 39 The combination of generalist cognitive and assertive exercise therapy decreasing behavior response in 53 3 and improving behavior ability 56 25.
The result shows the correlation between decreasing sign and symptoms of violence behavior and the ability in controlling violence behavior on schizophrenia client r 0 39 This study recommends that cognitive assertive exercise and generalist therapy can be implemented on client with violence behavior Keywords violence behavior cognitive therap assertive exercise schizopherenia.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>