Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tresha Anugraha Kartika
"Skripsi ini membahas perbedaan proporsi antara berbagai faktor risiko hipertensi pada petugas satpam UI, Depok, Tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi, asupan makan, dan gaya hidup dengan kejadian pre dan hipertensi pada petugas satpam Universitas Indonesia pada tahun 2014. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah petugas satpam berusia 18 - 60 tahun dan berjenis kelamin lakilaki. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi pre hipertensi sebesar 7,9% dan hipertensi sebesar 43,7%. Variabel yang menunjukkan perbedaan signifikan diantaranya Riwayat Keluarga (OR 3,989 dengan p value 0,000), Indeks Massa Tubuh (IMT) (OR 3,188 dengan p value 0,010), dan Asupan Natrium (OR 2,974 dengan p value 0,010). Riwayat keluarga merupakan faktor paling dominan pada penelitian ini dengan nilai OR 4,379. Saran bagi petugas satpam Universitas Indonesia adalah agar selalu menjaga gaya hidup yang sehat dengan cara mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang serta rutin memeriksakan tekanan darah minimal 1 kali per bulan.

This thesis aims to explain the differences between the proportions of the various risk factors of hypertension in males security guard of University of Indonesia in 2014. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status, food intake, and lifestyle with the incidence of pre and hypertension in male security guards of University of Indonesia in 2014. This study uses cross sectional design with quantitative method. Samples in this study were male security guards aged 18-60 years. The result of this research shows that there are several variables with significant differences. The result of this research shows the prevalence of pre hypertension and hypertension is 7,9% and 43,7%. Those variables was a significant correlation are family?s history of htpertension (OR 3989 with p value 0,000), body mass index (BMI) (OR 3,188 with p value 0,010), and sodium intake (OR 2,974 with p value 0,010). Family history of hypertension is the dominant variable in this study with OR 4,379. Some advices for male security guard of University of Indonesia is to always maintain a healthy lifestyle by eating a balanced nutrition food and routine checked blood pressure at least 1 time in a month."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Mira Safitri
"ABSTRAK
Prehipertensi pada remaja berperan penting terhadap peningkatan risiko kejadian hipertensi pada masa dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan dominan terhadap prehipertensi pada remaja usia 14-17 tahun di SMA Al-Azhar 3 Jakarta berdasarkan jenis kelamin, riwayat hipertensi keluarga, status gizi IMT/U , aktivitas fisik, asupan natrium, durasi tidur, dan kebiasaan merokok. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan melibatkan 142 responden kelas X dan XI. Instrumen yang digunakan, yaitu kuesioner, sfigmomanometer merkuri dan stetoskop, timbangan digital, dan microtoice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi prehipertensi sebanyak 40,8 . Terdapat hubungan yang bermakna pada variabel jenis kelamin, riwayat hipertensi keluarga, status gizi IMT/U , asupan natrium, dan durasi tidur. Status gizi IMT/U terutama status gizi gemuk merupakan faktor dominan kejadian prahipertensi dengan odds ratio sebesar 5,998. Dianjurkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan desain penelitian yang berbeda, sampel yang lebih banyak, dan variabel lainnya yang belum pernah diteliti pada penelitian yang serupa.

ABSTRAK
Prehypertension among adolescenses plays important role on raising the risk of hypertension among adults. The purpose of this study is to know the related and dominant factors of prehypertension among 14 17 years old adolescence in SMA Al Azhar 3 Jakarta based on sex, family history of hypertension, nutritional status BMI , physical activiy, sodium intake, and sleep duration, and smoking habit. This study used cross sectional design. Total of 142 respondents from grade X and XI were included in this study. Instruments used are questionnaires, mercury sfigmomanometer, stethoscope, digital scales, and microtoice The result of study shows that prehypertension prevalence is 40.8 . There is significant correlation in sex, family history of hypertension, nutritional status BMI , sodium intake, and sleep duration. Nutritional status BMI , especially overweight, is the dominant factor of prehypertension with odds rasio of 5.998. It is suggested to measure other variables that have not been measured in similiar research."
2017
S67067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Nur Azizah Purwanto
"Pengendalian tekanan darah adalah kondisi yang menggambarkan tekanan darah sistolik dan diastolik pasien hipertensi. Kondisi tersebut dapat berasal dari kepatuhan ataupun ketidakpatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologis. Suatu penelitian menemukan bahwa tingkat pengendalian tekanan pasien hipertensi di Indonesia kurang dari 25%. Cakupan layanan kesehatan dan prevalensi minum obat antihipertensi pada pasien hipertensi pun masih rendah. Jika keadaan tersebut dibiarkan terus menerus dan tidak terdapat penanganan yang tepat maka dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas pada pasien hipertensi. Tujuan dari adanya penelitian ini, yaitu mengetahui hubungan antara asupan natrium dan faktor lainnya dengan pengendalian tekanan darah pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian sekunder yang bersumber dari penelitian primer dengan judul “Hubungan Kebiasaan Minum Kopi dan Faktor Lainya dengan Pengendalian Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kemiri Muka Tahun 2023”. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain studi cross-sectional pada 156 pasien hipertensi berusia ≥ 18 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan metode uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat 68,6% pasien hipertensi memiliki tekanan darah tidak terkendali. Analisis uji chi square menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan natrium, aktivitas fisik, durasi tidur, kepatuhan minum obat, pengetahuan mengenai hipertensi, jenis kelamin, pendapatan, status gizi, serta dukungan sosial (p-value > 0,05) dengan pengendalian tekanan darah pasien hipertensi. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p-value 0,001) dengan pengendalian tekanan darah pasien hipertensi. Sementara itu, analisis regresi logistik ganda menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan natrium dengan pengendalian tekanan darah pasien hipertensi. Namun, pengendalian tekanan darah pasien hipertensi dipengaruhi oleh usia (p-value 0,000) dan durasi tidur (p-value 0,048) setelah dikontrol oleh variabel confounding, yaitu aktivitas fisik, kepatuhan minum obat, pengetahuan hipertensi, pendapatan rumah tangga, dan status gizi. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan intervensi dan tatalaksana hipertensi pada pasien hipertensi dengan menekankan kategori pasien hipertensi yang lebih berisiko memiliki tekanan darah tidak terkendali, yaitu berusia dewasa dan durasi tidur pendek. Namun, tetap memperhatikan asupan natrium, aktivitas fisik, kepatuhan minum obat, pengetahuan mengenai hipertensi, status gizi, dan dukungan sosial yang baik.

Blood pressure control refers to a condition that describes the systolic and diastolic blood pressure of hypertensive patients. This condition can result from the compliance or non-compliance of hypertensive patients with lifestyle modifications and pharmacological therapy. A study found that the rate of blood pressure control among hypertensive patients in Indonesia is less than 25%. The coverage of hypertension healthcare services and the prevalence of taking antihypertensive medication are also low. If this situation persists without proper intervention, it can increase the risk of morbidity and mortality in hypertensive patients. This study aims to determine the relationship between sodium intake and other factors with blood pressure control among hypertensive patients in the working area of UPTD Puskesmas Kemiri Muka, Depok City in 2023. This study is secondary research deriving from a primary study titled “Relationship between Coffee Drinking Habits and Other Factors with Blood Pressure Control in Hypertensive Patients at the Kemiri Muka Public Health Center 2023”. This study is quantitative with a cross-sectional study design involving 156 hypertensive patients aged ≥ 18 years in the working area of UPTD Puskesmas Kemiri Muka, Depok in 2023. Data analysis in this study was conducted using the chi-square test and multiple logistic regression method. The result of this study found that 68,6% of hypertensive patients had uncontrolled blood pressure. The chi-square test analysis found no significant relationship between sodium intake, physical activity, sleep duration, medication adherence, knowledge about hypertension, sex, household income, nutritional status, and social support (p-value > 0,05) with blood pressure control among hypertensive patients. However, there was a significant relationship between age (p-value 0,001) with blood pressure control among hypertensive patients. Meanwhile, multiple logistic regression analyses found that there was no significant relationship between sodium intake with blood pressure control among hypertensive patients. However, the blood pressure control in hypertensive patients is influenced by age (p-value 0,000) and sleep duration (p-value 0,048) after being controlled by confounding variables, namely physical activity, medication adherence, knowledge about hypertension, household income, and nutritional status. Therefore, it is recommended to implement intervention and management for hypertensive patients by emphasizing hypertensive patient categories at higher risk of having uncontrolled blood pressure, namely adults and those with short sleep duration. However, attention should still be given to other factors such as adequate sodium intake, sufficient physical activity, strong medication adherence, comprehensive knowledge about hypertension, optimal nutritional status, and good social support."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Jalaludin Saleh
"Penelitian ini mengenai faktor-faktor risiko kejadian hipertensi pada dewasa di Pedesaan. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran hipertensi dan faktor risiko terjadinya hipertensi pada orang dewasa penduduk pedesaan di Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah tahun 2011. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan November 2010 dan merupakan Analisi data Sekunder yang pengambilan datanya dilakukan pada bulan Pebruari 2011. Sampel penelitian adalah semua orang dewasa yang berusia 35-60 tahun yang tinggal di daerah pedesaan Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 114 responden. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi Hipertensi sebesar 47.4% sedangkan hasil analisis bivariat variabel yang bermakna pada penelitian ini adalah Kebiasaan minum kopi, kebiasaan merokok dan status gizi yang berhubungan dengan hipertensi.
Saran yang diberikan agar adanya penyuluhan dan pelatihan mengenai pencegahan hipertensi dengan menerapkan pola hidup sehat seperti tidak merokok, meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga, senam dan berjalan, mengurangi konsumsi makanan tinggi natrium serta menjaga berat badan normal. Dalam penelitian selanjutnya untuk variabel kebiasaan minum kopi bukan dari FFQ saja tetapi diharapkan melihat dari jenis, frekuensi, jumlah dan lamanya minum kopi. Selain itu juga diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih besar dalam penelitian selanjutnya.

This study of risk factors hypertension in adults in Rural Areas. The general objective of this research is to know the description of hypertension and risk factors of hypertension in adult rural population in Sub thatch Central Lampung District in 2011. This research is analytical descriptive study using cross sectional design conducted in November 2010 and is a Secondary Data Analysis of the data collection carried out in February 2011. The samples were all adults aged 35-60 years who live in rural areas of Central Lampung District Sub thatch of 114 respondents. The analysis used in this analysis, univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis using chi square test.
Results showed the prevalence of hypertension of 47.4% while the bivariate analysis significant variables in this study is the habit of drinking coffee, smoking habits and nutritional status associated with hypertension.
Suggestions are given for the extension and training on the prevention of hypertension by adopting a healthy lifestyle such as not smoking, increasing physical activity through exercise, gymnastics and walking, reduce the consumption of foods high in sodium and maintain normal weight. In further research to variables instead of coffee drinking habits of the FFQ alone but is expected to see from the type, frequency, amount and duration of drinking coffee. It is also expected to use a larger sample in future research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Noura Zumairitri Syam
"Prehipertensi pada remaja didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang ≥90 persentil tetapi <95 persentil, sedangkan hipertensi pada remaja didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik dan/atau diastolik 95th persentil hingga 99th persentil + 5 mmHg berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tinggi badan. Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai prehipertensi dan hipertensi remaja di Indonesia, prevalensi prehipertensi pada remaja mencapai 16,8%, sedangkan prevalensi hipertensi mencapai 2,6%. Penelitian sebelumnya mengenai prehipertensi remaja di salah satu SMA di Bogor, prevalensi prehipertensi mencapai 21,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi status prehipertensi dan hipertensi berdasarkan karakteristik individu, status gizi, asupan, dan gaya hidup pada siswa/i usia 15-18 tahun di SMA Negeri 2 Cibinong. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 130 yang terdiri dari siswa/i kelas X dan XI SMA Negeri 2 Cibinong. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei - Juni melalui pengisian kuesioner (g-form), wawancara recall 2x24-h, pengukuran berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 29,2% responden mengalami prehipertensi dan 3,1% responden mengalami hipertensi tahap 1. Terdapat perbedaan proporsi prehipertensi dan hipertensi berdasarkan riwayat hipertensi keluarga (p-value=0,001; OR=4,020; 95% CI=1,765 - 9,159), asupan natrium (p-value=0,001; OR=19,091; 95% CI=5,91 - 61,61), asupan serat (p-value=0,001; OR=6,000; 95% CI=2,68 - 13,39), dan kebiasaan merokok (p-value=0,002; OR=10,118; 95% CI=2,044 - 50,091). Siswa/i dengan riwayat hipertensi keluarga, asupan natrium berlebih, asupan serat kurang, dan memiliki kebiasaan merokok lebih berisiko mengalami kejadian prehipertensi dan hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan siswa/i dapat mulai memperhatikan tekanan darah dengan melakukan pengukuran tekanan darah rutin sebulan sekali, membatasi asupan natrium ≤2000 mg atau 1 sdt per hari, meningkatkan asupan serat ≥25 gr per hari, dan mengurangi/menghentikan kebiasaan merokok.

Prehypertension in adolescents is defined as systolic and/or diastolic blood pressure that is ≥90th percentile but <95th percentile, while hypertension in adolescents is defined as systolic and/or diastolic blood pressure of 95th percentile to 99th percentile + 5 mmHg based on gender, age, and height body. Based on previous research regarding prehypertension and adolescent hypertension in Indonesia, the prevalence of prehypertension in adolescents reached 16.8%, while the prevalence of hypertension reached 2.6%. Previous research on adolescent prehypertension in one high school in Bogor, the prevalence of prehypertension reached 21.5%. This study aims to determine differences in the proportion of prehypertension dan hypertension status based on individual characteristics, nutritional status, intake and lifestyle among students aged 15-18 years at SMA Negeri 2 Cibinong. The research design used in this study was cross-sectional with consecutive sampling technique. The number of respondents in this study was 130 consisting of students from class X and XI of SMA Negeri 2 Cibinong. Data collection was carried out in May - June through filling out questionnaires (g-form), 2x24-h recall interviews, measuring body weight, height and blood pressure. The research results showed that 29.2% of respondents had prehypertension and 3.1% of respondents had stage 1 hypertension. There were differences in the proportion of prehypertension and hypertension based on family history of hypertension (p-value=0.001; OR=4.020; 95% CI=1.765 - 9.159), sodium intake (p-value=0.001; OR=19.091; 95% CI=5.91 - 61.61), fiber intake (p-value=0.001; OR=6.000; 95% CI=2.68 - 13.39) , and smoking habits (p-value=0.002; OR=10.118; 95% CI=2.044 - 50.091). Students with a family history of hypertension, excessive sodium intake, insufficient fiber intake, and smoking habits are more at risk of experiencing prehypertension and hypertension. Based on the results of this research, it is hoped that students can start paying attention to blood pressure by taking regular blood pressure measurements once a month, limiting sodium intake to ≤2000 mg or 1 tsp per day, increasing fiber intake to ≥25 grams per day, and reducing/stopping the habit of smoke."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library