Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Banin Aissyifa
"Dehidrasi ringan rentan terjadi pada remaja yang dapat menyebabkan menurunnya stamina, daya ingat, serta menurunnya konsentrasi dan kemampuan belajar. Hal tersebut dapat dicegah dengan memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai asupan cairan harian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang asupan cairan harian dan faktor faktor yang berhubungan pada remaja usia 13-18 tahun di Pejaten Barat, Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Data diambil pada Januari 2012 dengan membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai asupan cairan harian kepada 106 subyek di Pejaten Barat dengan metode consecutive sampling. Uji chi square menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan dengan sikap mengenai asupan cairan harian (p = 0,04) namun tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku dan sikap dengan perilaku. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, serta jumlah sumber informasi. Untuk mengkonfirmasi hasil penelitian ini lebih lanjut, diperlukan penelitian lanjutan menggunakan studi intervensi seperti penyuluhan.

Mild dehydration is susceptible occurs in adolescent. It can lead the decreasing of stamina, concentration, memory and learning ability. This can be prevented by having the knowledge, attitude, and behavior regarding daily fluid intake. The aimed of this study was to determine the relationship of knowledge, attitude, and behavior on a daily fluid intake and the associated factors in adolescents. The design of this study was cross sectional. We obtained 106 subjects aged 13-18 years in Pejaten Barat by consecutive sampling. Data were collected in January 2012 by using the questionnaire about the daily fluid intake. Using the chi square test showed a significant relationship between the knowledge and the attitude on the daily fluid intake (p = 0,04), but there was no significant relationship between knowledge neither attitude with behavior. There was also no relationship between knowledge, attitude, and behavior with the other associated factors. To confirm the result of this study, futher research is needed by using the interventions design such as counseling."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reisa Melisa Wijaya
"Asupan protein adalah salah satu faktor yang mungkin berperan dalam proses penyembuhan pasien Tuberkulosis. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara asupan protein dengan proses penyembuhan pasien tuberkolosis dalam dua bulan pertama pengobatan dengan menggunakan konversi sputum. Studi potong lintang ini dilakukan di Rumah Sakit Persahabatan pada 106 Tuberkulosis pasien (63 laki-laki dan 43 perempuan) dengan umur mulai dari 20-65 tahun yang mempunyai hasil positif pada uji sputum pada permulaan pengobatan. Data asupan protein dikumpulkan dengan wawancara langsung menggunakan kuisioner frekuensi makanan. Untuk mengevaluasi proses penyembuhan partisipan, data konversi sputum pada bulan kedua pengobatan diperoleh dari rekam medis partisipan. Regresi logistik digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara asupan protein dan proses penyembuhan partisipan. Data mengenai jenis kelamin, umur, dan berat badan juga dikumpulkan dari rekam medis. Pada studi ini, prevalensi partisipan laki-laki lebih tinggi, umur rata-rata adalah 37.45 tahun, 68.81% partisipan mempunyai sputum konversi, dan berat rata-rata adalah 54.45 kg. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan protein dan proses penyembuhan pasien tuberkulosis (p>0.05), meskipun jenis kelamin, umur, dan berat badan telah diperhitungkan dalam analisa. Tidak ada hubungan antara asupan protein pada kelompok quartil pertama dibandingkan dengan kelompok quartil keempat menurut konversi sputum mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan protein dengan proses penyembuhan tuberkulosis. Namun, studi selanjutnya diperlukan untuk menginvestigasi masalah ini.

Protein intake is a factor that might affect the recovery process of Tuberculosis patients. This study investigated the association between protein intake and recovery process of Tuberculosis patients within the first two months of treatment using sputum conversion. A cross-sectional study was done in Rumah Sakit Persahabatan (RSP) among 106 Tuberculosis patients (63 male and 43 females) with age from 20-65 years old who had positive sputum result test at the beginning of treatment. Data on protein intake was collected from direct interview using a food frequency questionnaire. The recovery result of participants was gotten from data on sputum conversion on the second month of treatment obtained from participant?s medical record. Logistic regression was used to assess the association between protein intake and recovery process of participants. Data on gender, age, and weight were also collected from medical record. In this study, male participants were more prevalence, average age was 37.45 years old, 68.81% participants has sputum converted, and average weight was 54.45 kg. There was no statistically significance association between protein intake and Tuberculosis patient recovery process (p>0.05), even after adjusted for gender, age, and weight. This study found that there was no difference between first quartile of protein intake (least protein intake) and forth quartile of protein intake (most protein intake) regarding their sputum conversion status. These findings suggested that there was no association between protein intake and Tuberculosis recovery process. However, further study is needed to investigate this problem.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahdinar Rosdiana Dewi
"Orang lanjut usia (lansia) merupakan kelompok usia yang rentan terhadap dehidrasi. Dehidrasi pada lansia memiliki efek yang berbahaya, bahkan hingga menyebabkan kematian, namun dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan cairan harian. Pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai asupan cairan harian akan membantu mencegah kondisi dehidrasi, tetapi belum terdapat penelitian terkait pada lansia di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku lansia mengenai asupan cairan harian dan hubungannya dengan faktor lain yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, serta jenis sumber infirmasi.
Studi cross-sectional telah dilaksanakan di Pejaten Barat, Jakarta pada Januari hingga Februari 2012 dengan subyek sebanyak 100 orang yang diperoleh dari consecutive sampling. Semua subyek mengisi keseluruhan kuesioner mengenai data demografi, pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai asupan cairan harian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 51% subyek berpengetahuan baik, 80% bersikap cukup, 72% berperilaku baik. Analisis bivariat pada setiap variabel menunjukkan adanya hubungan antara usia dengan perilaku (uji Kolmogorov-Smirnov: p=0,010), namun tidak terdapat hubungan pada variabel lainnya. Selain itu, tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan sikap, pengetahuan dengan perilaku, dan sikap dengan perilaku mengenai asupan caran harian melalui uji Kolmogorov-Smirnov. Oleh sebab itu, intervensi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku harus dilakukan dengan metode yang berbeda.

Elderly is an age group that have a big risk on dehydration. Dehydration in elderly have a negative effect, even dead, but it can be prevented by good hydration. Knowledge, attitude, and behavior concerning daily fluid intake will prevent dehydration, but there is limited study concerning that among elderly in Indonesia.
he aim of this study was to determine the knowledge, attitude, and behavior concerning daily fluid intake and related factor among elderly such as age, sex, education level, and the kind of information sources.
A cross-sectional study was conducted at Pejaten Barat, Jakarta on January to February 2012. Consecutive sampling technique was used to choose 100 subjects. All subjects completed questionnaires on demographic characteristics, knowledge, attitude, and practice.
The were 51% subjects had good knowledge, 80% subjects had quite good attitude, and 72% subjects had good behavior. We found that age was related to behavior (Kolmogorov-Smirnov test: p=0,010), but there was no relationship between another variabel. There are no relationship between knowledge and attitude, attitude and behavior, and also knowledge and behavior concerning daily fluid intake by Kolmogorov-Smirnov test. Therefore, intervention is needed to increase knowledge, attitude, and behavior with different method for each.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manusita, Vembricha Nindya
"The Indonesia Regional Hydration Study THIRST tahun 2009 melaporkan tingginya prevalensi dehidrasi pada remaja di Indonesia yang mencapai 49 5 Studi tersebut juga menunjukkan rendahnya tingkat pengetahuan remaja mengenai asupan cairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan asupan cairan pada remaja usia 13 18 tahun. Dengan menggunakan desain penelitian cross sectional pengambilan data dilakukan di Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Jakarta Selatan pada bulan Januari 2012. Subyek diberikan kuesioner berisi 10 pertanyaan dan lembar asupan cairan harian 2x24 jam untuk diisi selama hari Jumat dan Sabtu. Analisis statistik dilakukan melalui uji chi square pada SPSS versi 16 Dari 67 subyek 52 8 berjenis kelamin perempuan dan 62 7 merupakan pelajar SMK. Sebanyak 46 3 subyek memiliki tingkat pengetahuan cukup 25 4 memiliki tingkat pengetahuan baik dan 28 3 memiliki tingkat pengetahuan kurang. Nilai median jumlah asupan cairan harian subyek sebesar 2310 720 5 520 ml dan sebagian besar subyek 65 7 memiliki asupan cairan yang adekuat Sejumlah 82 4 subyek berpengetahuan baik dan 71 subyek berpengetahuan cukup memiliki jumlah asupan cairan yang adekuat. Pada kelompok tingkat pengetahuan rendah hanya 42 1 subyek yang memiliki asupan cairan yang adekuat Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan asupan cairan subyek p 0 028.

The Indonesia Regional Hydration Study THIRST in 2009 reported high prevalence 49 5 of dehydration among teenagers in Indonesia. The study also reported poor knowledge level about fluid intake among teenagers. The purpose of this research was to determine the relationship between fluid intake and knowledge level among teenagers 13 18 years old. By using cross sectional research design data collection was conducted in Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Jakarta Selatan on January 2012. Subjects were given questionnaire consisted of 10 questions and daily fluid intake sheet 2x24 hours which had to be filled on Friday and Saturday. Statistical analysis was done using chi square test in SPSS version 16 Among 67 subjects 52 8 were female and 62 7 were vocational school students 46 3 subjects have moderate knowledge level 25 4 have good knowledge level and 28 3 have poor knowledge level. The median value of the daily fluid intake is 2310 720 5 520 ml and most of the subjects 65 7 have adequate fluid intake 82 4 subjects with good knowledge and 71 subjects with moderate knowledge have adequate fluid intake. Meanwhile from poor knowledge group only 42 1 subjects have adequate fluid intake There is significant association between fluid intake and knowledge level p 0 028."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Besthari Anindita Pramitasari
"Sebanyak 46,1% masyarakat di Indonesia usia 20-55 tahun mengalami dehidrasi ringan. Dehidrasi ringan pada pria produktif berdampak pada kualitas kerja seseorang. Pria usia produktif yang sebagian besar merupakan tenaga kerja di Indonesia dapat menyebabkan penurunan kualitas kerja. Kurangnya pengetahuan dan sikap dapat menjadi salah satu penyebab perilaku asupan cairan yang buruk. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui karakteristik dan hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang asupan cairan serta hubungannya dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode wawancara dan kuesioner yang berisi pertanyaan pengetahuan, sikap, dan perilaku asupan cairan harian di Pejaten Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Pejaten Barat memiliki tingkat pengetahuan baik (77,2%), sikap cukup (61,4%), dan perilaku baik (83,1%). Dari uji chi-square ditemukan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan dengan sikap asupan cairan (p<0,001), namun tidak terdapat hubungan bermakna dengan variabel lainnya. Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan faktor-faktor lain yang berhubungan (usia, tingkat pendidikan, jenis sumber informasi, dan jumlah informasi yang diperoleh subjek penelitian).

A total of 46.1% of people aged 20-55 years in Indonesia occured to be in mild dehydration state. Mild dehydration impact on the quality of work. Men in productive age who are mostly workers in Indonesia can lead to the decreased quality of work if they work in mild dehydration state. Lack of knowledge and attitude may cause bad behavior of daily water intake. Therefore, this study aimed to investigate the characteristics and the association between knowledge, attitudes, and behavior of daily water intake and its relation to the related factors. This study used cross-sectional design with interview and questionnaire containing questions of knowledge, attitudes, and behavior of daily water intake.
The results showed that people in Pejaten Barat had good level of knowledge (77.2%), quite level of attitude (61.4%), and good behavior (83.1%). The chi-square test claimed a significant relationship between knowledge and attitude of daily water intake (p<0.001), but there was no significant association with other variables. There was also no significant relationship between knowledge, attitudes, and behavior with other related factors (age, education level, type of resources, and the amount of information).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunissa Permata Hati
"Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh secara cepat tanpa diimbangi asupan cairan yang cukup Anak sekolah dasar rentan mengalami dehidrasi yang dapat menimbulkan gejala kelemahan fisik dan penurunan fungsi kognitif Mereka cenderung mengabaikan gejala dehidrasi dan tidak mengonsumsi cairan dalam jumlah cukup serta belum memiliki pengetahuan tentang cara menjaga status hidrasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan sikap perilaku mengenai asupan cairan harian dan faktor faktor yang berhubungan pada anak SD dengan menggunakan desain cross sectional Data diambil Januari 2012 dengan memberikan kuesioner kepada 107 anak SD di Pejaten Barat Jakarta Selatan Hasil penelitian menunjukkan subyek terbanyak berusia 10 12 tahun 53 1 laki laki 62 2 duduk di kelas 4 6 SD 64 3 dan mendapat informasi dari 3 sumber informasi atau kurang 82 7 Diperoleh hasil yakni subyek terbanyak memiliki pengetahuan cukup 45 9 sikap cukup 51 dan perilaku baik 74 5 Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap uji chi square p 0 01 namun tidak ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku serta antara sikap dan perilaku Terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan uji chi sqare p 0 042 namun pendidikan tidak berhubungan dengan sikap maupun dengan perilaku Karakteristik demografi lainnya seperti usia jenis kelamin dan jumlah sumber informasi tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan sikap dan perilaku.

Dehydration is the rapid excessive loss of body fluids without adequate fluid intake replenishment School children are susceptible to dehydration It causes them to physical weakness and cognitive function decline They tend to ignore the symptoms of dehydration and do not consume adequate amount of fluids Children do not have the knowledge on how to maintain hydration status This study aimed to determine the knowledge attitudes behaviors regarding daily fluid intake and associated factors in school children by using cross sectional design Data were taken in January 2012 by giving questionnaires to 107 school children in Pejaten Barat South Jakarta The result shows that most subjects aged 10 12 years 53 1 males 62 2 fourth to sixth primary school students 64 3 and received information from 3 or less media resources 82 7 Most subjects had sufficient knowledge 45 9 sufficient attitude 51 and good behavior 74 5 There is correlation between knowledge and attitude chi square test p 0 01 but there is no correlation between knowledge and behavior as well as between attitudes and behavior There is correlation between education and knowledge chi square test p 0 042 but education is not correlated with attitudes and behavior Other demographic characteristics such as age gender and number of resources are not correlated to knowledge attitudes and behaviors
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Millati Samha Arrasuli
"Asupan cairan dibutuhkan setiap hari dalam jumlah yang adekuat agar tubuh dapat berfungsi dengan baik dan mencegah timbulnya dampak buruk dehidrasi di mana dampak tersebut dapat berpengaruh besar terutama pada anak ndash anak karena sedang berada dalam proses tumbuh kembang Pengetahuan yang baik tentang asupan cairan diharapkan akan meningkatkan kesadaran individu untuk memenuhi kebutuhan asupan cairan harian dan terhindar dari risiko dehidrasi Tujuan penelitian ini adalah mengetahui asupan cairan dan hubungannya dengan tingkat pengetahuan pada anak usia 7 ndash 9 tahun di Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Rancangan penelitian ini adalah studi cross sectional dengan metode pengambilan sampel total population Proses pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2012 ndash 29 Januari 2012 melalui pemberian kuesioner untuk tingkat pengetahuan tentang asupan cairan pada hari pertama dan catatan asupan cairan harian 2x24 jam selama dua hari berikutnya Setelah proses analisis data dari 31 subjek penelitian dengan 16 anak diantaranya berjenis kelamin perempuan hasil menunjukkan bahwa 9 dari 16 anak perempuan dan 7 dari 15 anak laki ndash laki memiliki tingkat pengetahuan tentang asupan cairan yang cukup Asupan cairan adekuat diperoleh dari 13 anak perempuan dan 11 anak laki ndash laki Secara keseluruhan asupan cairan adekuat diperoleh dari 3 anak dengan tingkat pengetahuan baik 15 anak berpengetahuan cukup dan 6 anak berpengetahuan kurang Uji Fischer menunjukkan adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan asupan cairan p 0 007 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan anak usia 7 ndash 9 tahun berhubungan dengan asupan cairan mereka sehari ndash hari.

Adequate fluid intake is needed daily for everybody in order to function optimally and to prevent negative impacts of dehydration particularly in children who are still growing up A good knowledge about fluid intake is expected to raise one rsquo s awareness to fulfill one rsquo s daily need of fluid intake as well as exempted from risks of dehydration The objective of this study is to determine the fluid intake and its relationship with knowledge level in children aged 7 ndash 9 years old at Yayasan Kasih Keluarga Pejaten Using cross sectional research design and total population sampling the data were collected on January 27th ndash 29th 2012 by giving questionnaires about knowledge of fluid intake on the first day and 2x24 hours record of fluid intake for the next two consecutive days Data analysis from 31 subjects which 16 of them are girls shows that 9 out of 16 girls and 7 out of 15 boys have fair knowledge about fluid intake Adequate amount of fluid intake is obtained from 13 girls and 11 boys In general adequate fluid intake is obtained from 3 children with good knowledge 15 children with fair knowledge and 6 children with poor knowledge Fischer test shows that there is a relationship between fluid intake and knowledge level p 0 007 In conclusion knowledge level of fluid intake in children aged 7 ndash 9 years old is related to their daily fluid intake."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Widjaya
"Ibu rumah tangga rentan mengalami dehidrasi yang dapat menganggu aktivitas fisik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan sikap dan perilaku mengenai asupan cairan harian dan faktor faktor yang berhubungan pada ibu rumah tangga Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode wawancara dan kuesioner Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar subyek berusia 30 59 tahun 68 9 memiliki jumlah sumber informasi yang sedikit 80 2 pengetahuan 77 4 sikap 58 5 dan perilaku 92 5 yang baik Setelah data diolah diketahui bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap uji kolmogorov smirnov p 0 039 jumlah sumber informasi dan pengetahuan uji fisher p 0 039 mengenai asupan cairan harian Namun tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku uji fisher p 0 377 sikap dan perilaku uji fisher p 0 272 usia dan pengetahuan uji chi square p 0 444 usia dan sikap uji kolmogorov smirnov p 1 000 jumlah sumber informasi dan sikap uji kolmogorov smirnov p 1 000 juga tidak terdapat hubungan antara usia dan perilaku uji fisher p 0 252 jumlah sumber informasi dan perilaku uji fisher p 0 656 mengenai asupan cairan harian Kata Kunci Pengetahuan Sikap Perilaku Asupan Cairan Ibu rumah tangga Usia Jumlah Sumber Informasi.

Housewife is susceptible to dehydration that can affect physical activity The goal of this research was to determine correlation between knowledge attitude and behaviours regarding daily fluid intake and associated factors on housewives This research used cross sectional design with interview and questionnaires The result showed that most subjects were age 30 59 years 68 9 gained information from few resources 80 2 had good knowledge 77 4 good attitudes 58 5 and good behaviours 92 5 regarding daily fluid intake After analyzed the result shows that there is correlation between knowledge and attitude kolmogorov smirnov test p 0 039 as well as between number of media resources and knowledge fisher p 0 039 regarding daily fluid intake But there is no significant correlation between knowledge and behaviours fisher test p 0 377 attitude and behaviours fisher test p 0 272 age and knowledge chi square test p 0 444 age and attitude kolmogorov smirnov test p 1 000 number of media resources and attitude kolmogorov smirnov test p 1 000 There was also no correlation between age and behaviours fisher test p 0 252 number of media resources and behaviours fisher test p 0 656 regarding daily fluid intake Keywords Knowledge Attitude Behaviours Fluid Intake Housewives Age Number of Media Resources."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Hafiah Halidha Nilanda
"Status hidrasi dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk usia. Perubahan fisiologis yang terjadi pada lansia yaitu penurunan sensasi rasa haus, penurunan sekresi aldosteron, dan penurunan fungsi luhur dapat menyebabkan peningkatan risiko dehidrasi pada lansia. Penelitian analitik observasional dengan metode potong lintang telah dilakukan di rumah binaan lansia Atmabrata, Cilincing Jakarta Utara, dengan tujuan untuk menilai status hidrasi pada lansia dan faktor-faktor yang berhubungan yaitu asupan cairan dan aktivitas fisik. Lima puluh sembilan subjek berhasil menyelesaikan protokol penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,1% lansia mengalami dehidrasi dengan menggunakan indikator berat jenis urin dan 49,2% lansia tidak terhidrasi dengan baik dengan menggunakan indikator warna urin. Rerata asupan cairan subjek adalah 1327,97 ± 407,75 mL, dan terdapat 72,9% subjek dengan aktivitas fisik rendah. Tidak terdapat hubungan antara status hidrasi dengan asupan cairan (p>0,05), dan sebaliknya terdapat hubungan yang bermakna antara berat jenis urin dengan tingkat aktivitas fisik (p <0,001).

Hydration status can be affected among others by age. Dehydration risk is higher in the elderly. Physiological changes such as decreasing sensation of thirst, decreasing secretion of aldosterone and impaired cognitive fuction could be the causes of dehydration among elderly. Analytic observational by using cross sectional study design conducted in Atmabrata nursing home, Cilincing North Jakarta has been done to asses hydration status in the elderly and its related factors, i.e fluid intake and physical activity. Fifty nine subjects accomplished the study protocol.
Based on the urine specific gravity measure, it shows that 27.1% elderly was dehydrated and by using urine color chart, it shows that 49.2% elderly was not hydrated properly. The fluid intake average of the subject was 1327.97 ± 407.75 mL, and there was 72.9% subject with low physical activity. There was no significant association between hydration status and fluid intake (p>0.05). There was significant association between urine specific gravity status and level physical activity (p<0.001).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Upahita
"The Indonesia Regional Hydration Study THIRST pada tahun 2009 melakukan penelitian terhadap 1200 orang di beberapa kota di Indonesia Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sebanyak 42 5 subjek dewasa mengalami dehidrasi ringan Hal ini diketahui karena 60 remaja dan dewasa tidak mengetahui pentingnya penambahan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi ringan Latar belakang ini yang membuat peneliti merasa perlu melakukan penelitian pada subjek perempuan produktif usia 19 49 tahun Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan tingkat pengetahuan dan asupan cairan pada subjek perempuan produktif usia 19 49 tahun Desain penelitian ini adalah cross sectional Data penelitian diambil pada bulan Januari 2012 melalui kuesioner dan lembar asupan cairan pada 66 subjek yang memenuhi kriteria inklusi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar 92 4 subjek berusia 30 49 tahun dan tingkat pendidikan sebagian besar 45 5 adalah lulusan SD Selain itu sebagian besar subjek 43 9 memiliki pengetahuan cukup Secara keseluruhan asupan cairan subjek adalah 2771 52 1111 83 mL hari dan sebagian besar 66 7 memiliki asupan cairan yang adekuat Penelitian ini membuktikan tidak terdapat hubungan p 0 079 antara tingkat pengetahuan dan asupan cairan Sebanyak 52 4 subjek yang berpengetahuan buruk memilki asupan cairan adekuat Hal ini menunjukan terdapat faktor lain disamping pengetahuan yang memengaruhi asupan cairan pada perempuan produktif usia 19 49 tahun Kata kunci asupan cairan perempuan produktif usia 19 ndash 49 tahun tingkat pengetahuan.

The Indonesian Regional Hydration Study THIRST in 2009 conducted a study of 1200 people in several cities in Indonesia The results revealed that as many as 42 5 of the adult subjects experienced mild dehydration This was known as 60 of the adolescents and adults did not know the importance of the addition of fluid intake to prevent mild dehydration This background motivated researchers to do research on the 19 49 years old productive female The aim is to determine the association between the knowledge level and the fluid intake The design of the study was cross sectional Data were taken in January 2012 through questionnaires and fluid intake sheet on 66 subjects who met the inclusion criteria Results of this study showed that the majority of the subjects 92 4 was 30 49 years old and most education level 45 5 was primary school graduate In addition the majority of the subjects 43 9 had sufficient knowledge Overall fluid intake of the subjects was 2771 52 1111 83 mL day and most of them 66 7 had adequate fluid intake This study proves that there is no association p 0 079 between the level of knowledge and fluid intake A total of 52 4 of the bad knowledge subjects had adequate fluid intake It is revealed that there are other factors besides knowledge level that affecting the fluid intake in 19 49 years old productive femaleKeywords fluid intake 19 49 years old productive female and knowledge level
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>