Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sherly Sulistiawijaya
Abstrak :
Bronkopneumonia merupakan suatu kondisi peradangan akut yang secara spesifik terjadi di paru-paru, disebabkan oleh agen infeksius di sekitar saluran udara (bronkus) dan kantung udara (alveolus). Permasalahan yang umum terjadi pada anak dengan bronkopneumonia adalah terkait dengan bersihan jalan napas tidak efektif yang disebabkan oleh terjadinya peningkatan produksi sekret yang berlebih di jalan napas. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin untuk mengatasi dyspnea pada anak. Pasien An.E (4th) tampak batuk berdahak disertai dengan napas cepat, penggunaan otot bantu napas, retraksi dada, suara napas tambahan, dan anak mendapatkan bantuan ventilasi berupa NK 2 lpm, didapatkan SpO2: 97%, HR: 132x /menit, RR: 38 x/menit, S: 36.4°C. Penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin yang dilakukan pada anak selama 3 hari perawatan menunjukan penurunan terhadap tingkat dyspnea anak yang dibuktikan dengan saturasi oksigen yang stabil dalam rentang 97-100% dan RR 24-32 x/menit. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai gambaran bagi perawat untuk dapat melakukan pengelolaan asuhan keperawatan dengan intervensi nonfarmakologis berupa penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin pada anak dengan diagnosis medis bronkopneumonia yang mengalami dyspnea. ...... Bronchopneumonia is an acute inflammatory condition specific to the lungs, caused by infectious agents around the airways (bronchi) and air sacs (alveoli). A common problem in children with bronchopneumonia is related to ineffective airway clearance caused by increased production of excess secretions in the airway. This scientific work aims to analyze the effectiveness of applying breathing exercises through blowing windmill play therapy to treat dyspnea in children. Patient An.E (4th) appeared to cough with phlegm accompanied by rapid breathing, use of accessory muscles for breathing, chest retraction, additional breath sounds, and the child received ventilation assistance in the form of NK 2 lpm, obtained SpO2: 97%, HR: 132x/min, RR: 38 x/min, S:36.4°C. The application of breathing exercise through blowing windmill play therapy performed on children for 3 days of treatment shows a decrease in the level of dyspnea of children as evidenced by stable oxygen saturation in the range of 97-100% and RR 24-32 x/min. The results of this scientific work are expected to be used as an illustration for nurses to be able to carry out nursing care management with non-pharmacological interventions in the form of applying breathing exercises through windmill blowing play therapy in children with a medical diagnosis of bronchopneumonia who experience dyspnea.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Sulistiawijaya
Abstrak :
Bronkopneumonia merupakan suatu kondisi peradangan akut yang secara spesifik terjadi di paru-paru, disebabkan oleh agen infeksius di sekitar saluran udara (bronkus) dan kantung udara (alveolus). Permasalahan yang umum terjadi pada anak dengan bronkopneumonia adalah terkait dengan bersihan jalan napas tidak efektif yang disebabkan oleh terjadinya peningkatan produksi sekret yang berlebih di jalan napas. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin untuk mengatasi dyspnea pada anak. Pasien An.E (4th) tampak batuk berdahak disertai dengan napas cepat, penggunaan otot bantu napas, retraksi dada, suara napas tambahan, dan anak mendapatkan bantuan ventilasi berupa NK 2 lpm, didapatkan SpO2: 97%, HR: 132x /menit, RR: 38 x/menit, S: 36.4°C. Penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin yang dilakukan pada anak selama 3 hari perawatan menunjukan penurunan terhadap tingkat dyspnea anak yang dibuktikan dengan saturasi oksigen yang stabil dalam rentang 97-100% dan RR 24-32 x/menit. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai gambaran bagi perawat untuk dapat melakukan pengelolaan asuhan keperawatan dengan intervensi nonfarmakologis berupa penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin pada anak dengan diagnosis medis bronkopneumonia yang mengalami dyspnea. ...... Bronchopneumonia is an acute inflammatory condition specific to the lungs, caused by infectious agents around the airways (bronchi) and air sacs (alveoli). A common problem in children with bronchopneumonia is related to ineffective airway clearance caused by increased production of excess secretions in the airway. This scientific work aims to analyze the effectiveness of applying breathing exercises through blowing windmill play therapy to treat dyspnea in children. Patient An.E (4th) appeared to cough with phlegm accompanied by rapid breathing, use of accessory muscles for breathing, chest retraction, additional breath sounds, and the child received ventilation assistance in the form of NK 2 lpm, obtained SpO2: 97%, HR: 132x/min, RR: 38 x/min, S:36.4°C. The application of breathing exercise through blowing windmill play therapy performed on children for 3 days of treatment shows a decrease in the level of dyspnea of children as evidenced by stable oxygen saturation in the range of 97-100% and RR 24-32 x/min. The results of this scientific work are expected to be used as an illustration for nurses to be able to carry out nursing care management with non-pharmacological interventions in the form of applying breathing exercises through windmill blowing play therapy in children with a medical diagnosis of bronchopneumonia who experience dyspnea.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Sulistiawijaya
Abstrak :
Bronkopneumonia merupakan suatu kondisi peradangan akut yang secara spesifik terjadi di paru-paru, disebabkan oleh agen infeksius di sekitar saluran udara (bronkus) dan kantung udara (alveolus). Permasalahan yang umum terjadi pada anak dengan bronkopneumonia adalah terkait dengan bersihan jalan napas tidak efektif yang disebabkan oleh terjadinya peningkatan produksi sekret yang berlebih di jalan napas. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin untuk mengatasi dyspnea pada anak. Pasien An.E (4th) tampak batuk berdahak disertai dengan napas cepat, penggunaan otot bantu napas, retraksi dada, suara napas tambahan, dan anak mendapatkan bantuan ventilasi berupa NK 2 lpm, didapatkan SpO2: 97%, HR: 132x /menit, RR: 38 x/menit, S: 36.4°C. Penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin yang dilakukan pada anak selama 3 hari perawatan menunjukan penurunan terhadap tingkat dyspnea anak yang dibuktikan dengan saturasi oksigen yang stabil dalam rentang 97-100% dan RR 24-32 x/menit. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai gambaran bagi perawat untuk dapat melakukan pengelolaan asuhan keperawatan dengan intervensi nonfarmakologis berupa penerapan breathing exercise melalui terapi bermain meniup kincir angin pada anak dengan diagnosis medis bronkopneumonia yang mengalami dyspnea. ...... Bronchopneumonia is an acute inflammatory condition specific to the lungs, caused by infectious agents around the airways (bronchi) and air sacs (alveoli). A common problem in children with bronchopneumonia is related to ineffective airway clearance caused by increased production of excess secretions in the airway. This scientific work aims to analyze the effectiveness of applying breathing exercises through blowing windmill play therapy to treat dyspnea in children. Patient An.E (4th) appeared to cough with phlegm accompanied by rapid breathing, use of accessory muscles for breathing, chest retraction, additional breath sounds, and the child received ventilation assistance in the form of NK 2 lpm, obtained SpO2: 97%, HR: 132x/min, RR: 38 x/min, S:36.4°C. The application of breathing exercise through blowing windmill play therapy performed on children for 3 days of treatment shows a decrease in the level of dyspnea of children as evidenced by stable oxygen saturation in the range of 97-100% and RR 24-32 x/min. The results of this scientific work are expected to be used as an illustration for nurses to be able to carry out nursing care management with non-pharmacological interventions in the form of applying breathing exercises through windmill blowing play therapy in children with a medical diagnosis of bronchopneumonia who experience dyspnea.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Novianti
Abstrak :
Hospital Acquired Bronkopneumonia merupakan salah satu jenis pneumonia yang timbul dalam 48 jam atau lebih setelah masuk rumah sakit. Gejala yang ditimbulkan pada anak dengan pneumonia adalah batuk berdahak dan anak sulit untuk mengeluarkan dahaknya. Hal ini menjadi masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Fisioterapi dada merupakan salah satu intervensi keperawatan yang digunakan untuk membantu mengeluarkan sekret dari jalan napas. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh fisioterapi dada pada anak dengan Hospital Acquired Bronkopneumonia. Karya tulis ilmiah ini ditulis berdasarkan hasil praktik mengelola pasien selama enam hari di salah satu rumah sakit di Depok. Hasil menunjukkan bahwa tindakan keperawatan fisioterapi dada terbukti efektif untuk membantu mengeluarkan sekret dari jalan napas dan memperbaiki status pernapasan. Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi studi rekomendasi intervensi keperawatan mandiri yang dilakukan dalam upaya meningkatkan bersihan jalan napas pasien anak. ......Hospital Acquired Bronchopneumonia is a type of pneumonia that appears within 48 hours or more after entering the hospital. Symptoms that occur in children with pneumonia are coughing up phlegm and it is difficult for the child to expel the phlegm. This is a problem of ineffective airway clearance nursing. Chest physiotherapy is a nursing intervention used to help remove secretions from the airway. The purpose of writing this scientific work is to determine the effect of chest physiotherapy on children with Hospital Acquired Bronchopneumonia. This scientific paper was written based on the results of practice in managing patients for six days at a hospital in Depok. The results show that chest physiotherapy nursing procedures have proven effective in helping to remove secretions from the airway and improve respiratory status. It is hoped that the results of this scientific paper can become a study of recommendations for independent nursing interventions carried out in an effort to improve airway clearance for pediatric patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daula Gina Fabila
Abstrak :
Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus yang sering disebut dengan bronkopneumonia. Pada anak dengan bronkopneumonia, kepatenan jalan napas dapat terganggu karena adanya produksi sekret yang tertahan di jalan napas, sehingga daoat menyebabkan bersihan jalan napas tidak efektif. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan fisioterapi dada pada ank bronkopneumonia dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Pasien An. E berusia 4 tahun dengan hasil pemeriksaan TTV: HR 132x/menit, RR 32-34x/menit, S 36.4 C, SpO2 97 % on NK 2 lpm; anak ada batuk namun sulit mengeluarkan dahak; tampak batuk tidak efektif; anak tampak sesak dan napas tampak cepat, suara napas vesikuler dengan suara napas tambahan ronkhi di kedua lapang bawah paru, terdapat retraksi dinding dada dan WOB. Penerapan fisioterapi dada pada anak selama 3 hari perawatan menunjukkan perbaikan status pernapasan dengan rentang hasil pemeriksaan HR 106-132x/menit, RR 25-34x/menit, dan SpO2 95-98%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi perawat untuk menerapkan fisioterapi dada pada anak dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat karena intervensi ini termasuk penatalaksanaan nonfarmakologis. ...... The occurrence of pneumonia in children often coincides with an acute infectious process in the bronchi which is often called bronchopneumonia. With bronchopneumonia, airway patency can be disrupted due to the production of secretions that are retained in the airway, resulting in ineffective airway clearance. This scientific work aims to prove the effectiveness of applying chest physiotherapy for bronchopneumonia with ineffective airway clearance problems. Patient E was a 4 year old with vitals examination results: HR 132 tpm, RR 32-34 tpm, T 36.4 C, SpO2 97% on NK 2 lpm. Further examination revealed a cough along with difficulty expelling phlegm, shortness of breath, vesicular breathing with crackles on lower lung fields, chest wall retractions and WOB. The application of chest physiotherapy during 3 days of treatment showed an improvement in respiratory status with examination results HR 106-132 tpm, RR 25-34 tpm, and SpO2 95-98%. The results of this research could be used as a reference to apply chest physiotherapy, which can be carried out independently by nurses. Chest physiotherapy is an intervention that includes non-pharmacological management.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Mustika
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Dara MustikaProgram Studi : NersJudul : Analisis Praktik Klinik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan Pelaksanaan Perencanaan Pulang pada Pasien An. W dengan Bronkopneumonia di Ruang Rawat Inap 2 RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada anak di negara berkembang. Penyakit ini berada pada daftar 10 penyakit terbesar anak yang dirawat dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pneumonia juga menjadi 3 penyebab utama kematian anak di dunia. Anak dengan pneumonia memiliki risiko kekambuhan dengan faktor risiko lingkungan, faktor perilaku dan faktor riwayat anak. Tingginya faktor risiko ini membuat pneumonia menjadi salah satu masalah kesehatan di perkotaan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberi gambaran asuhan keperawatan yang telah diberikan pada anak dengan bronkopneumonia di RSPAD Gatot Soebroto dan menganalisis tindakan perencanaan pulang terutama mengenai proses pengenalan penyakit dan tindakan mandiri keluarga sebagai bentuk pencegahan dan perawatan penyakit pada anak usia pra sekolah dengan bronkopneumonia. Hasil dari intervensi yang dilakukan yaitu keluarga memiliki peningkatan secara kognitif dan psikomotor dalam upaya pencegahan dan perawatan bronkopneumonia. Penerapan perencanaan pulang pada pasien dengan bronkopneumonia perlu dioptimalkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan secara holistik. Kata kunci :bronkopneumonia, faktor risiko, perencanaan pulang, pneumonia.
ABSTRACT
Name Dara MustikaMajor Nursing ScienceTitle Analysis of Urban Community Nursing Clinical Practice Implementation of Discharge Planning in Children Patient with Bronchopneumonia at Pediatric Ward 2 Gatot Soebroto Army Hospital Jakarta Pneumonia is one of the major health problems in children in developing countries. The disease is on the list of 10 most children treated disease and increased from year to year. Pneumonia is also the third leading cause of death of children in the world. Children with pneumonia have an increased risk of recurrence with environmental risk factors, behavioral factors and a history of child factor. This makes the high risk factors of pneumonia became one health problem in urban areas. This paper aims to give an overview of nursing care that has been given to children with bronchopneumonia at Gatot Subroto Army Hospital discharge planning and analyzing measures, especially regarding the process of recognition of the disease and the family as a form of independent actions of prevention and treatment of disease in preschool children with bronchopneumonia. The results of the interventions that families have an increased cognitive and psychomotor in the prevention and treatment of bronchopneumonia. Application of discharge planning for patients with bronchopneumonia need to be optimized in the implementation of holistic nursing care. Keywords bronchopneumonia, risk factors, discharge planning, pneumonia.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library