Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lawrence, Anne
Montreux: Minerve Press, 1996
649.7 LAW s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Au, Sara
"No two children experience the toilet-training process in exactly the same way. While some kids might be afraid to even go near the bathroom, others may master the actual act right away. "Stress-Free Potty Training" takes the anxiety out of this challenging rite of passage. The book differentiates the common childhood personality types, providing easy techniques to suit kids who are: goal-oriented, sensory-oriented, internalising, impulsive and strong-willed. Parents will find much needed advice to help them identify what ideas will work for their child's temperament. This straight-talking guide enables readers to help any child make this important life transition free of worry, and in the way that's right for them."
New York: American Management Association;, 2008
e20447891
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Bisono
"Buku ini kumpulan tanya jawab orang tua mengenai berbagai macam masalah yang kerap timbul pada masa remaja."
Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2009
158.3 TIK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Inna Mutmainnah
"Child-Rearing Practices Report (CRPR) merupakan suatu alat yang dikembangkan oleh Block (1981) untuk mengukur praktek pengasuhan yang dijalankan orang tua pada anak tertentu. Terdiri 91 item yang berisi nilai-nilai, sikap-sikap, dan tujuan-tujuan dari pengasuhan item-item ini dihasilkan dari observasi empirik interaksi ibu terhadap anaknya, Iaporan-laporan perilaku, dan literatur-Iiteratur sosialisasi.
Dalam penelitian pendahuluan terhadap CRPR, Kochanska, Kuchynski, dan Radke-Yarow (1982) telah mendapatkan dua bentuk pola pengasuhan pada CRPR, yaitu pola authoritative dan pola authoritarian. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini peneliti akan meneliti struktur faktor dari CRPR berdasarkan karakteristik pola pengasuhan pada orangtua pada budaya Indonesia, yaitu otoritatif, otoriter, dan permisif (Baumrind, 1967).
Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor dengan rotasi varimaks untuk 3 kelompok faktor berdasarkan ketiga pola pengasuhan yang ada. CRPR yang telah diadaptasi dibuat dalam bentuk kuesioner dengan 6 alternatif jawaban skala Likert, yaitu untuk alternatif 1= sangat tidak sesuai dengan sikap dan cara saya, sampai alternatif 6= sangat sesuai dengan sikap dan cara saya.
Subyek yang digunakan adalah ibu untuk praktek pengasuhan pada anak usia sekolah (6-12 tahun). Dipilihnya subyek ibu karena, ibulah yang berada pada garis depan pengasuhan anak, dan banyak berhadapan dengan anak dalam kesehariannya. Sedangkan dipilihnya anak usia sekolah sebagai objek pengasuhan karena pada masa ini pengasuhan yang dijalankan orangtua sudah membentuk pola yang stabil dan intensif sebagai usaha untuk melatih kontrol dan disiplin pada anak usia sekoIah. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional purposive accidental sampling.
Jumlah subyek yang terjaring adalah 302 orang yang berasal dari berbagai tingkat sosial ekonomi dan pendidikan di daerah Jakarta Selatan. Diambil dari orang tua murid SDN 02 Ulujami , SDN O3 Cipulir, SDN O7 Petukangan, dan SDI Al-lzhar Pondok Labu Jakarta Selatan.
Hasil dari penelitian ini didapatkan dua bentuk pola pengasuhan yaitu jenis otoritatif (N=26) dan otoriter (N=14), dengan Cronbach Alpha masing-masing untuk pola asuh otoritatif 0,89, dan pola asuh otoriter O,79. Sedangkan pola permisif tidak tergambarkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Kochanska, Kuchynski, dan Radke-Yarrow (1982) yang juga hanya menemukan dua bentuk pola pengasuhan pada CRPR, yaitu otoritatif dan otoriter.
Disarankan agar jumlah sampel diperbanyak, dan penelitian juga sebaiknya dilengkapi dengan observasi. Dengan didapatkannya dua bentuk pola pengasuhan dari CRPR maka disarankan untuk melakukan penelitian Iebih lanjut untuk melihat dampak pengasuhan ini pada anak usia sekolah, khususnya dalam beberapa aspek perkembangan, yaitu aspek mental, emosi, dan sosial."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glenn, H. Stephen
Rocklin: Prima Publishing, 1989
649.1 GLE r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This exploratory located in a small area called Dukuh Gamol. Almost people in this region are on-going or farmer of women migrant worker. Their husband,children, and family involved as respondent....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Yuanita Prananto
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
S2388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osit, Michael
"For today’s kids, technology such as computers, the Internet, cell phones, and satellites is an assumed presence. Between texting, e-mail, gaming, instant-messaging, and online commerce, their world is one of constant electronic interaction through which they have almost instant access to everything from information to merchandise to other people. In this culture of instant gratification and potential excess, parenting has become a bigger challenge than ever. Generation Text examines the ways in which children's identities are shaped by the world around them…and how, with an absence of meaningful barriers between impulse and the ability to act on them, parents can help children learn to make intelligent choices and manage the potential overload successfully. Dr. Michael Osit, has worked with children and teens for more than thirty years, and has helped families challenged by the new order of access and excess—and the temptations and dangers that go with it. His advice will help you help your children develop key social skills, a healthy identity, and a sense of purpose and accountability. Generation Text provides the sage advice and proven parenting strategies for raising confident, happy, and safe kids who will be fully equipped for their future."
New York: American Management Association, 2008
e20448830
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Singgih Prabowo
"Sudah lama jika kehidupan masyarakat Tengger yang mendiami tepian kaldera Gunung Tengger telah menarik perhatian para ilmuan sosial dan antropolog. Masyarakat Tengger terkenal dengan kehidupannya yang damai, terartur, tertib, jujur, dan rajin bekerja. Dataran tinggi Tengger dikenal sebagai wilayah yang damai dan tentram karena orang Tengger masih memegang teguh nilai budaya yang diwariskan nenek moyangnya. Selain itu mereka juga apresiatif terhadap tradisi yang diwariskan leluhurnya yang dijadikan rujukan dalam kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi bagaimana dengan kondisi saat ini, dimana interaksi antara masyarakat dataran rendah dengan masyarakat dataran tinggi mulai intens karena membaiknya kondisi insfrastuktur yang menunjang. Apakah meningkatnya interaksi tersebut telah merubah kehidupan masyarakat Tengger khususnya nilai budaya yang selama ini menjadi rujukan mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam kajian ini yang menjadi fokus utama adalah bagaimana sosialisasi nilai budaya Tengger yang dilakukan keluarga melalui pola asuh dalam membentuk karakter anak ditengah perubahan yang terjadi. Keluarga inti dipilih sebagai unit analisis karena sebagai satuan terkecil dalam satuan sosial memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial yang dihadapai masyarakat dan perubahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan jika pada masyarakat Tengger di Desa Ranu Pani telah mengalami perubahan, sehingga ada nilai budaya yang tetap dipertahankan dan ada yang mulai berubah. Selain itu perubahan yang terjadi telah berdampak sampai tingkat keluarga sehingga berpengaruh terhadap sosialisasi nilai budaya dan pola asuh dalam pembentukan karakter anak.

It's been a long time known that the lives of the people who inhabit the periphery of Tengger Caldera mountain has attracted the attention of social scientists and anthropologists. Tengger community famous for a peaceful life, strong community, orderly, honest, and diligent. Tengger highlands known as the quiet and peaceful region because of the Tengger still adhere to the cultural values inherited by their ancestors. In addition, they are also appreciative of the inherited tradition by their ancestors and it were used as a reference in social life. But what about the current conditions, where the interaction between the people from the lowland and highland begin intense because of the improved conditions of infrastructures. Does increasing the interaction has changed people's lives, especially Tengger cultural values that have become their reference in social life.
In this study the main focus is how the socialization of Tengger cultural values carried by families through child rearing in shaping the character of children amid the changes. Nucleus family chosen as the unit of analysis, as the smallest unit in a social unit, it has a sensitivity to social problems faced by society and the changes that happen. The results show that Tengger community at Ranu Pani village has changed, so there is cultural value will be retained and there is some that starting to change. Besides the changes have an impact until the level of the family, it contributes to the changes of socialization of cultural values and child rearing in the formation of character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betty Dwi Kurnianingsih
"Secara umum keberhasilan siswa dalam mengikuti. pelajaran di sekolah merupakan ukuran dari berhasil atau tidaknya seorang siswa mencapai tujuannya. Da1am pendidikan, berhasilnya seorang siswa memenuhi tuntutan tugas pelajarannya merupakan suatu kesuksesan. Keberhasilan ataupun kegagalan yang dialami siswa dapat merupakan suatu pengalaman belajar. Pengalaman belajar ini dapat menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman tarhadap sesuatu, dalam bidang ketrampian dan dalam bidang tingkah laku.
Pengalaman belajar dari siswa dapat dinilai oleh pendidik melalui prestasi belajar. Oleh karena itu, diperlukan konsep diri yang positif, yakni sesuai dengan apa sebenarnya ada pada diri siswa. Dengan konsep diri yang positif, siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang memadai. Konsep diri besar pengaruhnya terhadap perilaku. Oleh karena itu, perlu dicari upaya atau intervensi untuk meningkatkan konsep diri mereka, sehingga dikemudian hari, anak-anak ini dapat berkembang menjadi manusia pembangunan yang berkualitas.
Melalui pelatihan "training" tertentu diharapkan siswa-siswa dapat mengembangkan konsep dirinya sehingga prestasi belajar/prestasi akademiknya akan tampil optimal sesuai dengan kemampuannya. Tujuan penelitian adalah menguji efektivitas Program Pelatihan Pengembangan Konsep Diri (PPKD) bagi para anak didik. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimen mengenai pengembangan konsep diri.
Penelitian ini menggunakan rancangan "Solomon four group design". Kelompok pertama yang mendapatkan pretes, tanpa perlakuan, postes. Kelompok kedua yang mendapatkan pretes, perlakuan, pastes. Kelompok ketiga yang hanya mendapatkan postes dan kelompok keempat yang mendapat perlakuan dan postes. Alat yang digunakan, tes kecerdasan Standard Progressive Matrices (SPM), Skala Konsep Diri (sebagai pretes dan postes), Hasil belajar/prestasi siswa dari nilai rata-rata ujian sumatif dan ujian harian terhadap 12 mata pelajaran. Sampel penelitian adalah siswa kelas II SMP Mardi Yuana Depok yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 182 siswa. Jumlah siswa perempuan 94 orang, jumlah siswa laki-laki 88 orang. Usia berkisar antara 13 sampai 16 tahun.
Pemberian Program Pelatihan Pengembangan Konsep Diri (PPKD) dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 siswa peserta. Sebelum perlakuan program dilaksanakan, semua subyek mendapat perlakuan maupun yang tidak menperoleh perlakuan program secara klasikal mengikuti test SPM selama 25 nenit, setelah itu subyek kelompok yang mendapat pretes mengisi Skala Konsep Diri selama 10-15 menit sebagai pretes. Program PPKD diberikan selama dua hari. Selesai pertemuan diadakan evaluasi. Skala Konsep Diri sebagai postes diberikan 3 minggu setelah dilaksanakan Program PPKD.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan lebih tinggi dalam konsep diri antara siswa yang memperoleh Program PPKD maupun siswa yang tidak memperoleh perlakuan apapun. Namun ada efek interaksi antara pretes dengan eksperimen (perlakuan). Kelompok yang mendapat perlakuan maupun pretes, postesnya lebih tinggi dibanding kelompok yang tidak mendapat perlakuan tetapi mendapat pretes. Dari hasil perhitungan interaksi ini tampak adanya pretes mempengaruhi hasil postes. Demikian pula tidak ada perbedaan yang signifikan lebih tinggi dalam hasil belajar siswa dari kelompok yang memperoleh Program PPKD ataupun kelompok yang tidak memperolehnya. Dengan demikian disimpulkan bahwa Program PPKD ternyata tidak efektif untuk meningkatkan konsep diri maupun hasil/prestasi belajar pada siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama.
Saran-saran untuk penelitian lebih lanjut adalah sampel penelitian dapat diperluas daerah atau wilayah tempat sekolah. Pengambilan data postes sebaiknya diberikan minimal satu bulan setelah pelatihan diberikan. Sehingga ada kesempatan mengubah sikap, perilaku dari peserta pelatihan. Selain itu, pemberian Program Pelatihan sebaiknya didahului dengan pemberian pretes pada seluruh kelompok penelitian."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-3651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>