Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulhan Fathoni
"Penelitian ini mengungkapkan analisis kesenjangan pengetahuan pemeriksa paten berdasarkan jenjang kepangkatannya juga kesenjangan kompetensi berdasarkan hard competency dan soft competency, pengidentifikasian kebutuhan pelatihan dilakukan dengan melihat kesenjangan yang ada kamudian dikelompokan berdasarkan perilakunya apakah hard rompetency atau sol\ competency. Analisis kompetensi dilakukan pada pemeriksa paten sesuai dengan jenjang kepangkatannya) madya, muda dan penarnn dengan penelitian sensus. Instrumen penelitian yang digunakan terdiriri dari uji/tes pengetahuann dan self appraisal yang berarti responden dirninta untuk menitai sendiri derajat profisiensi dalam melakukan :matu pekerjaan seperti dinyatakan daiam item pemyataan pada kuisioner yaitu tingkat peniingnya, kemampuan aktual dan kemampuan idealnya Bentuk pemyataan yang dtminta jawabanya kepada responden berupa pemyataan verbal dengan nilai yang disediakan menggunakan skala liken. Penelitian lapangan untuk menganalisa sumher daya manusia menggunakan teknik kuantitatif berupa distribusi frekwensi dan untuk memtakafl kompetensi digunakan tabel.
Hasil pelneitian menunjukan pada pemeriksa paten madya berdasarkan hlU'd competency , maka kompetensi Memahami bahasa-bahasa asing lain dangan baik membutuhkan pelatihan.
......This research describes gap analyzing patent examiners, examine knowledge, based on ievel of structure also to gap competency based on soft competency and hard competency. Indentification of the competence is conduct by assessing the gap between the examiner s actual and ideal abilities and then groups on based on behavioral what is hard competency or soft competency Analysis competency carry on patent examiner suitable on level of structure, madya muda and pertama with eeoc-us research The use of research instrument is test of examine knowledge and self appraisal, statement from which asked to the respondence in the form of verbal statement and the answer provided is the answer scalle using is Iikert scale. Fields research of analyzing data of human resources using quantitative techniques and from gap of competence using table.
The result also that examiner paten level on madya structure based on hard competency is understanding another language foregn is need training ."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33532
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Lusita Dewayani
"Memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas sudah menjadi suam kebutuhan yang penting bagi organisasi yang ingin tems bertahan dalam persaingan ketat dunia usaha. Dalam mengatasi persaingan ini, suatu organisasi dapat melakukan perbaikan yang bersiizatintemal yaitu pengembangan SDM. Hal ini berarti organisasi harus meningkatkan kinexja. perusahaannya melalui perbaikan kinelja karyawannya. Oleh karena itu akan sangat bermaniiaat bagi perusahaan untuk menentukan aspek-aspek yang dibumhkan oleh pemangku jabatan untuk terwujudnya kinexja yang dihaxapkan. Aspek-aspek yang diperlukan dari satu jabatan dapat dijelaslcan secara operasional dan diuraikan dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dan diukur ainu sering disebut dengan kompetaensi. Selmmpulan kompetensi atau sering disebut dengan model kompetensi ini berguna bagi organisasi karena dapat menjadi acuan dan dapat digunakan sebagai bahan pembuat keputusan mengenai seleksi, penempatzm, pelatihan dan pengembangan dan lainnya., sena dapat memberikan infonnasi dan arahan tertentu pada individu, sehingga individu dapat memperbaiki kinerjanya Pada PT. Z, posisiproject manager merupakan ujung tombak perusahaan. Projecz manager adalah orang yang bertanggungjawab atas kelancaman pekerjaan di Iapan gan serta untuk merencanakan dan melaksanakan suatu proyek. Posisi projecz manager pada PT. Z ini telah beberapa kali berganti pemegangnya. Pergantjan ini sering dikarenakan ketidalcpuasan pemimpin terhadap kinerjanya. Hal ini menjadi perhatian PT. Z karena perusahaan sedang menerima cukup banyak proyek dan membumhkan orang untuk posisi project manager. Berdasarkan pengalaman dari kesalahan project manager terdahulu, make. pemsahaan merasa perlu mengetahui kompetensi-kompetensi yang dipcrlukan oleh seorang project manager. Dari analisis terhadap hasil wawancara dan diskusi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kompetensi yang dibutuhkan oleh project manager adalah : I) Service Orientation. 2) Continous Learning. 3) Goal Orientation. 4) Technica! Knowledge. 5) Problem analysis, 6) Piannrhg and Organizing 7) Communication, 8) In_/Iuencrkzgskill, 9) Team Orienazzion Berdasarkan uraian diatas, Tugas Akhir ini rnencoba mengembangkan model kompetensi posisi project manager di PT. Z, schingga dapat diketahui persyaratan individu padajabatan tersebut agar menghasilkan kinerja yang diharapkan.
......Having a quality human resourse has becoming a needs which is important for organization who want to hold in a tight competition of business world. In handing this competition, an organization could make an intemal service which is human resource development. It means that the organization must improve the company performance through the employee performance service. The company could take advantage to decice all aspect required by job holder to create expected performance. All aspect needs from one job can be explain operationally and in a fomt of behavior that can be observed and measured or often be called competency. Competency model is very uselirl for organization because it can be a role and can be use as a decision maker material about selection, placing, training, development and others, also can give such information and certain direction to individuals, so individuals could fix their performance. At PT. Z, project manager position is an arrow for the company. Project Manager is the person whose responsible to the job in the Held also to give a plan and do a project. The project manager position at PT. Z has changed several time because the leader feel unsatished of they performance. This is become an attention for the company because the company have a lot of project now and need a people to project manager position. Leaming from the past, the company thinks that t:hey must settle project manager’s competency.Interview and discussion were given to conclude that project manager should be a person who has: 1) Service Orientation, 2) Continous Learning , 3) Goal Orientation, 4) Technical Knowledge 5) Planning and Organizing, 6) Problem analysis, 7) Communication, 8) Influencing skill, 9) Team Orientation. Based on that analysis, this Final Task is try to developing a competency model for project manager ofPT.Z, so they can know required for the job to present expected perfonnance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34062
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Lestari
"Fokus penelitian ini adalah pengukuran kompetensi komunikatif dalam soal bahasa Inggris Ebtanas tingkat SLTP. Adapun tujuan penelitian ini yakni mengukur kadar kesahihan isi Ebtanas bahasa Inggris tingkat SLTP dan mengukur kadar kesahihan konstruk soal membaca dalam Ebtanas bahasa Inggris tingkat SLTP dari segi kompetensi komunikatif.
Untuk mengetahui kadar kesahihan isi Ebtanas bahasa Inggris tingkat SLTP dari segi kompetensi komunikatif yaitu dengan menganalisis seluruh butir soal Ebtanas tahun 1999-2001 (180 butir soal) dengan prinsip kompetensi komunikatif. Dan untuk pengujian kesahihan konstruk soal membaca dalam Ebtanas bahasa Inggris SLTP dilakukan secara empirik atas dasar perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan rumus Momen-Produksi Pearson. Pengumpulan data yang berupa skor diperoleh melalui pengetesan soal membaca dalam Ebtanas bahasa Inggris SLTP dan tes isi rumpang pada 50 siswa SLTP kelas 3 semester akhir di SLTP Negeri 30 Jakarta.
Temuan dari hasil analisis terhadap 180 butir soal bahasa Inggris Ebtanas tingkat SLTP tahun 1999-2001 menunjukkan bahwa Ebtanas bahasa Inggris SLTP hanya menguji keterampilan membaca, tidak menguji seluruh keterampilan berbahasa (keterampilan berbicara, menulis, dan menyimak). Hal ini dikarenakan siswa harus membaca dengan teliti terlebih dahulu sebelum menentukan jawaban yang benar. Selanjutnya hasil analisis Ebtanas tersebut dari segi kampetensi komunikatif memiliki kadar kesahihan isi yang rendah. Demikian pula kadar kesahihan konstruk pada soal membaca bahasa Inggris Ebtanas SLTP 1999-2001 berkadar rendah. Secara keseluruhan Ebtanas bahasa Inggris tingkat SLTP 1999-2001 tidak dapat berfungsi sebagai alat uji yang mengukur kompetensi komunikatif siswa SLTP.
This study focuses on measuring English Ebtanas junior high school in competency communicative. The objectives of this study are to measure content validity of English Ebtanas junior high school and to measure construct validity of reading problems in English Ebtanas junior school seen from competency communicative.
To know the content validity of English Ebtanas junior high school seen from competency communicative is by analyzing all of problems English Ebtanas periodic 1999-2001 (180 problems) using competency communicative principles. And to examine the construct validity of reading problems in English Ebtanas is done empirically based on analysis correlation using Moment-Production Pearson. Data which are score are obtained through examining the reading problems of English Ebtanas and cloze test to 50 junior high school students grade 3rd on last semester at SLTP Negeri 30 Jakarta.
The result of this study shows that English Ebtanas junior high school just examining reading skill; it's not examining all of language skills (speaking, writing, and listening). Since students have to read all of the problems carefully before they decide the right answer. Furthermore this research fords out that degree of the content validity English Ebtanas seen from competency communicative is low. Likewise degree of the construct validity reading problems in English Ebtanas is low. So English Ebtanas periodic 1999-2001 can't be used as an instrument to measure competency communicative junior high school students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Cinthyadevi Erviantini
"Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk menyusun program pengembangan berbasis kompetensi untuk posisi team leader PT.HSO. Teori yang digunakan dalam penyusunan program pengembangan berbasis kompetensi adalah teori Spencer & Spencer (1993). Tahapan penyusunan program pengembangan dimulai dengan menyuslm model kompetensi. Dari hasil penyusunan kompetensi didapatkan sembilan kompetensi yang dibutuhkan pada posisi team leader. Kompetensi tersebut adalah anabethical thinking coaching, organizing, bussiness sense, teamwork willingness to learn, achievement orientation, communication, dan self' confidence. Setelah kompetemi tersusun, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kompetensi-kompetensi untuk dikembangkan dengan melihm kesenjangan antara level pencapaian aktual saat ini dengan level pencapaian yang diharapkan organisasi. Kompetensi yang menjadi prioxitas pengembangan adalah analvthical thinking coaching, organizing, dan bussiness sense. Hal ini dikarenakan kompetensi tersebut merupakan kompetensi yang paling penting dibutuhkan oleh posisi team leader sedangkan level pencapaian aktualnya Qat ini masih rendah. Langkah selanjutnya adalah menentukan metode pcngembangan yang paling efektif untuk setiap kompetensi. Metode yang akan digunakan adalahof the job training dan on the job training. Setelah mengetahui metode yang akan digunakan., langkah selanjutnya adalah membuat lcurikulum untuk tiap metode yang digunakan.
......The purpose of this study is to competency-based development program for team leader PT.HSO. This study utilize Spencer & Spender (1993) theory in develop employee development program. The first phase is building competency model. There are nine competencies that required by team leader. Those are anabftical thinldng, coaching, organizing bussiness sense, teamwork, willingness to learn, achievement orientation, communication, and seMcorgEdence. The second phase is identiiication of competencies that needed to develop by analysed gap exist between actual level and expected level of competency. The result shows analytyical thinking, coaching, organizing and bussiness sense will be priority to develop because they haven’t met proicieney level that required. The next phase is selecting the effective method to develop each competency. Methods that will beused for the development program are of the job training and on the job training. The final phase is develop curricula for each methods."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34095
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Setiarini
"Dalam rangka mendukung reformasi birokrasi di bidang teknologi informasi (TI) di Kementerian Sekretariat Negara, diperlukan peningkatan kualitas manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang TI yang profesional, memiliki kompetensi, integritas dan produktifitas yang tinggi. Untuk itu, diperlukan pengelolaan SDM dalam tata kelola teknologi informasi yang handal berdasarkan pada sebuah standar kompetensi.
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan mengukur kompetensi SDM TI pada sebuah unit kerja di organisasi dengan menggunakan konsep Competency Based Human Resources Management (CBHRM), yaitu konsep yang berfokus terhadap sumber daya manusia sebelum berfokus terhadap pekerjaan yang mereka hasilkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan studi pustaka. Kompetensi yang dipetakan dan diukur meliputi soft dan hard competency. Soft competency adalah kompetensi yang berkaitan dengan bagaimana seorang manusia mengelola pekerjaan dan skill apa yang dimiliki dalam berinteraksi dengan orang lain, sementara hard competency adalah kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan fungsional dalam menjalankan substansi pekerjaan.
Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat soft dan hard competency pegawai saat ini dan tingkat kompetensi yang diharapkan pimpinan organisasi di masa yang akan datang. Rekomendasi yang dihasilkan berupa saran pelatihan dan/atau sertifikasi apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi SDM TI tersebut.
......
In order to support the bureaucracy reformation in Information Technology (IT) sector of Ministry of State Secretariat, the presence of professional, competent, integrated, and productive IT Human Resource Management (HRM) in the organization would be required. Thus, a certain competency standard would need to be deveped as a base for the IT HRM governance.
This study aims to map and measure IT HRM competence in work units of an organization using Competency Based Human Resources management (CBHRM concept), which focus primarily on human resource before the work result. Qualitative study and literature review are used as the main research methods. Competency which will be mapped and measured include both soft and hard competency. Soft competency is related to how people manage works and interaction between each other, while hard competency is related to functional skill on executing work substance.
This research produces soft and hard competency level of human resource for present and future levels expected by leadership. Recomendation includes suggestion for training and/or certification needed to improve IT human resource."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Huntal Parulian
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan kompetensi dengan kinerja karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang DKI Jakarta. Untuk sampai pada tujuan ini digunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan 86 responden yang diambil secara sensus, dimana semua anggota populasi semuanya dijadikan sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Rank Spearmans dan uji t yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 11.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kondisi kinerja para karyawan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang DKI Jakarta secara umum tergolong sangat baik, iklim komunikasi organisasi tergolong kurang baik, dan kompetensi karyawan tergolong baik. Sementara itu, dari hasil analisis statistik diketahui bahwa iklim komunikasi organisasi dan kompetensi memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja karyawan.
Karena iklim komunikasi dan kompetensi terbukti memiliki hubungan positif dengan kinerja karyawan, maka perlu adanya upaya untuk memperbaiki keduanya, di antaranya dengan cara: (1) mengoptimalkan fungsi supervisi pimpinan, (2) mengoptimalkan penilaian kinerja yang diantaranya dengan cara melakukan penilaian kinerja secara seobyektif dan ditindaklanjuti dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan, dan (3) memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, sebagai upaya untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kompetensinya yang dapat diberikan secara finansial maupun nonfinansial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T11581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulifma Nathalia
"Pendidikan dalam perspektif antropologi adalah sebuah transmisi kebudayaan. Memandang pendidikan (di sekolah) sebagai kebudayaan berarti melihat pendidikan sebagai proses transmisi pengetahuan secara formal dan berkesinambungan, yang terjadi di antara pihak-pihak yang terlibat (dalam konteks sekolah, antara guru dengan guru, murid dengan murid dan administratur) menurut perangkat-perangkat aturan yang baku. Pengetahuan yang diperoleh akan digunakan dalam mewujudkan perilaku untuk menghadapi lingkungan (Saifuddin, 2001: 9). Di dalam proses pendidikan, kurikulum memegang peranan penting sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Saat ini, kurikulum yang berjalan adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK).
Tesis ini mencoba mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar. Pelaksanaan KBK dilihat dalam kerangka pemikiran yaitu bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip demokrasi yang terdapat dalam KBK diterapkan dalam proses pembelajaran. Bagaimana prinsip kebebasan dalam berpikir dan mengeluarkan pendapat, bertindak dan menghargai perbedaan hadir di dalam proses pembelajaran yang tercermin dalam interaksi antara guru dengan murid, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan KB tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam tesis ini adalah pendekatan kualitatif melalui etnografi di dalam ruang kelas, yaitu studi mengenai proses pendidikan yang terfokus pada interaksi antara guru dan murid di ruang kelas (Hammersley, 1994). Karena interaksi menjadi fokus maka peneliti menjadikan teori interaksionisme simbolik sebagai guide untuk menjelaskan masalah yang ada. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan terlibat, wawancara dengan pedoman dan studi kepustakaan.
Penelitian ini memperlihatkan bahwa pelaksanaan kurikulum baru telah memberi dampak pada cara guru mengajar dalam proses pembelajaran. Guru kini lebih menghargai pendapat siswa dalam proses belajar. Ada upaya dari guru untuk memberikan pelajaran kepada murid yang membuat murid mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, yaitu dengan cara memberikan tugas praktik. Selain itu guru juga berupaya membangun suasana belajar yang dialogis. Yang diuntungkan dengan adanya KBK. bukan hanya murid tetapi juga guru. KBK memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan anak dididiknya. Sudah ada guru yang menerapkan hal ini di tempat penelitian ini dilakukan. Guru tersebut tidak terpaku pada buku ajar, ia mengembangkan sendiri materi pelajaran yang menurutnya sesuai dengan kebutuhan anak didiknya. Adapun pelaksanaan kurikulum berbasis kornpetensi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni peran guru, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan KBK serta konsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi berimpliksi pada dibangunnya proses pendidikan yang demokratis, di mana kebebasan berpikir dan mengeluarkan berpendapat ada di dalamnya. Membangun pendidikan yang demokratis berarti menerapkan nilai-nilai demokrasi di dalam proses pembelajaran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Ganriyabenjamin Gantika
"PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri pengolahan makanan, dengan produk makanan yang bervariasi antara lain mie instan, minyak goreng, makanan ringan, makanan bayi, bumbu-bumbu masakan dan lain-lain. Bisnis utama dari perusahaan adalah memproduksi dan menjual mie instant dengan penguasaan pangsa pasar di Indonesia sebesar 90 %.
Selain beroperasi di Indonesia, perusahaan juga memasarkan produknya dipasar internasional, walaupun sampai saat ini dari segi penjualan baru mencapai 2% dari total bisnis perusahaan.
Saat ini dibidang bisnis mie instan, perusahan memiliki 14 cabang dengan fasilitas pabrik yang tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia, dengan jumlah karyawan sekitar 12.000 orang.
Strategy perusahaan sebelumnya adalah menjadikan PT X Sebagai Transnational Company yaitu perusahaan yang beroperasi di mancanegrara pada industri pengolahan makanan dengan bisnis utamanya penjualan mie instan.
Pada Annual General Meeting 2002 yang diselenggarakan pada awal tahun, perusahaan merubah strategy perusahaan dari yang semula mengarah kepada penetrasi kepasar international dengan menjadikan perusahaan transnational, terhitung muiai tahun 2002 perusahaan menunda rencana menjadikan perusahaan sebagai transnational company sampai tahun 2010 dan lebih memfokuskan kepada pasar domestik.
Yang menjadi masalah dari PT. X adalah tidak adanya kandidat internal yang
dinilai mampu untuk mengisi jabatan Kepala “Cabang Non Pabrik”. Sebelumnya kurangnya kandidat internal tidak terlalu dirasakan oleh PT. X, karena biasanya kebutuhan akan Kepala Cabang hanya untuk mengisi satu posisi Kepala Cabang yang lowong dan frekuensinya sangat jarang sekali. Keadaan ini mulai dirasakan sebagai masalah saat perusahaan akan membentuk sekitar 19 “cabang non pabrik” untuk masa lima tahun kedepan sebagai dampak dari perubahan strategy perusahaan.
Untuk mengatasi kurangnya kandidat internal untuk mengisi posisi kepala cabang, pada tulisan ini akan diusulkan suatu model pengembangan kompetensi karyawan khususnya untuk kepala-kepala departemen yang berada di cabang. Dalam program ini para peserta akan melakukan proses belajar untuk meningkatkan kompetensinya tidak hanya saat mengikuti pelatihan, tetapi juga saat mereka berada pada situasi kerja sehari-hari dengan melakukan self directed learning yang dibimbing oleh Kepala Cabangnya masing-masing yang berperan sebagai mentor."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, Elfrido S.H.
"Pada beberapa proyek PT. X terdapat keluhan pembengkakan biaya akibat pemakaian metode kerja yang kurang tepat. Hal ini terjadi diindikasikan karena kurangnya kompetensi dari staff enginering bagian metode sebagai akibat adanya kesulitan dalam pemetaan kompetensinya. Sebagai respon terhadap permasalahan tersebut, penelitian ini mengkaji kompetensi jabatan staff engineering bagian metode pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung berbasis resiko. Dimana pemilihan penelitian berbasis resiko dipilih, agar nantinya elemen kompetensi dan unjuk kerja staff engineering bagian metode yang dihasilkan lebih sesuai dengan kebutuhan kompetensi riil di lapangan. Sehingga staff engineering bagian metode yang dihasilkan dapat lebih kompeten, dan dapat menangani resiko-resiko yang mungkin terjadi diproyek sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
Pada penelitian ini dihasilkan sebuah tabel yang berisi elemenelemen kompetensi dan unjuk kerja yang dibutuhkan oleh jabatan staff engineering bagian metode, yang dapat digunakan sebagai acuan didalam pemetaan kompetensi jabatan staff engineering bagian metode tersebut. Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan resiko-resiko yang mungkin terjadi pada tugas dan tanggung jawab staff engineering bagian metode, beserta tingkatan resikonya.
......In some PT.X projects, there are complaints swelling costs due to the use of methods that are less precise. This happens indicated as a result of the lack competence staff engineering methods section, because it’s difficult to mapping their competences. In response to these problems, this study examines the competence of staff engineering methods section on the execution building construction project, risk based. Reasons for the selection of risk-based research, the elements of competence and performance of staff engineering methods section, can be produced more appropriate to the needs of real competence in the project field. So the generated staff engineering methods section can be more competent, and can handle the risks that may occur in project, in accordance with the duties and responsibilities assigned.
In this study produced a table containing elements of competence and performance required by the position staff engineering methods section, which can be used as a reference in job competency mapping methods section of the engineering staff. In addition, this study also generate risks that may occur in the tasks and responsibilities of staff engineering methods section, along with the level of risk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswardhanti Ariwati Rahayu
"Tesis ini membahas kinerja pegawai yang rendah sehingga menyebabkan buruknya kualitas layanan publik yaitu terdapatnya keterlambatan penyelesaian pendaftaran perlindungan merek. Kinerja pegawai sering menjadi masalah, yakni mengapa pegawai tertentu menunjukan kinerja lebih baik dibandingkan dengan pegawai lainnya. Motivasi adalah kekuatan potensial yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Kompetensi pegawai diasumsikan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja. Hal yang menarik untuk di kaji adalah buruknya pelayanan ditinjau dari aspek kompetensi dan motivasi yang mempengaruhi kinerja pegawai Direktorat Merek.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanasi, yang menempatkan teori kompetensi, motivasi dan kinerja sebagai titik tolak dan sumber jawaban utama. Kuisioner dibagikan kepada 105 pegawai Direktorat Merek secara acak berstrata proposional. Untuk mengetahui bentuk hubungan dan kekuatan hubungan antar varibel digunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan untuk kompetensi terhadap kinerja; motivasi terhadap kinerja; serta kompetensi dan motivasi terhadap kinerja. Pada uji keeratan hubungan kompetensi terhadap kinerja dan motivasi terhadap kinerja menghasilkan korelasi positif sedang. Sedangkan pada uji keeratan hubungan kompetensi motivasi terhadap kinerja menghasilkan korelasi positif kuat.

This thesis explains about the impact of low performance on the quality of public service particularly on the lead time of trademark registration process. There are a number of issues identified concerning employees performance such as the reason of imbalance performance of certain employees. Motivation is potential power which can be developed in order to generate optimum performance. The competency of empleyees is assumed to influence the performance. An interesting issue which needed to be investigated is the low quality of the public service in terms of competency and motivation which influence employees performance at Directorate of Trademark.
This research is explanative quantitative research. Theory of competency and motivation which influence employees performance become the grand theory as well as the main sources of this research. Questionnaires were distributed to 105 employees of Directorate Trademark using proportionate stratified random sampling technique. In order to reveal the correlation and the strength of correlation, this research used both simple linier regression and multiple linier regressions. The result of the study prove that there is positively significant correlation between competency and performance; motivation and performance; as well as both competency and motivation on performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26322
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>