Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Goldberg, Adele E.
New York: Oxford Univertity Press, 2006
624 GOL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan DPU, 2009
690BADS001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Levy, Sidney M.
New York: McGraw-Hill, 2010
690 LEV c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Belanawane S.
"Pergeseran-pergeseran teoretis dalam studi antropologi pada beberapa dekade terakhir telah memberikan cara pengenalan yang diperbaharui dalam memandang isu identitas, yaitu bahwa kehidupan sosial, arena di mana identitas itu bermain, harus secara fundamental dipahami sebagai penegosiasian makna-makna (meanings). Di sinilah posisi pendekatan interpretatif Clifford Geertz menjadi penting sekaligus problematik.
Penting karena Geertz, menawarkan pendekatan humanis yang melihat bagaimana makna dan simbol itu menjadi penting dalam pandangan masyarakat itu sendiri. Karena itu menurutnya, interpretasi budaya membutuhkan analisis yang lebih mendalam, cerdas dan kompleks, yang mana maksud-maksud, bentuk-bentuk budaya yang kompleks itu tidak bisa begitu saja direduksi kepada efek-efeknya terhadap mesin dan organisme sosial seperti yang dikatakan oleh para sarjana strukturalis dan fungsionalis sebelum dia. Pada saat yang bersamaan ia juga problematik karena, posisi Geertz yang mencari makna membuat dia seperti mengabaikan atau meremehkan proses dalam hal bagaimana interaksi?arena di mana makna bekerja, itu diproduksi? Dalam hal ini, para pengkritiknya telah ?membantu? Geertz dengan mengingatkan akan apa yang disebut power relations.
Penelitian ini, dengan menggunakan analisis kekuasaan, di dalam discourse-discourse yang berkembang di antara bukan hanya masing-masing kelompok ke-Islaman?salafî di antaranya, tetapi juga aktor-aktor sosial lainnya yang memiliki kepentingan berbeda-beda, akan terjadi negosiasi-negosiasi yang masing-masingnya berangkat dari posisi kekuasaan yang berbeda. Melalui hubungan-hubungan kekuasaan inilah interaksi itu diproduksi, yang nantinya akan membentuk konstruksi makna tentang identitas.
Oleh karena itu, penulis menawarkan metode lain dalam memahami identitas, yaitu melalui konsep ?agency.? Melalui agency, ada cara untuk melihat perdebatan ini dari sisi pertengahan. Sisi yang bukan untuk menghilangkan signifikansi pengaruh Geertz dan juga bukan untuk mengabaikan signifikansi argumen pengkritiknya, namun menjembatani antara keduanya (meaning dan power relations). Upaya menjembatani teori ini melalui konsep agency, dengan begitu akan mencakup signifikansi salah satu pihak dan sekaligus memperbaiki insignifikansinya melalui kritik pihak yang lainnya, dan begitu juga sebaliknya.
The on-going theoretical shift in anthropology?s approaches in the last few decades has give somewhat a newly identifying methods in approaching the issue of identity, which is that the social life, arenas in which identity plays, must fundamentally understood as a negotiation of meanings. Here?s where Geertz?s interpretative approach became important and problematic in the same time.
Important because Geertz provides the so-called humanistic point of view that sees meanings and symbols became so much important in their own subjectivity. That being said, Geertz thinks that the cultural interpretations needs a more deep, clever, complexs analysis, where these particular complexs culture and intentions can not reduces into mere it?s effects to social machine and organism like what the structuralists, functionalists used to say before him. In the mean time, it?s also problematic because, Geertz position in search of meanings somehow makes him diminished the process in which how social interactions?arenas where meanings works, being reproduced. In this particular acpects, ?the Power scholars? critiques of Geertz helps to reminds Geertz himself (and eventually, us of course, the wider spectator of the debates) with the so-called ?power relations.?
That?s why through this research, author wants to provide a different methods in order to build a better understanding on the concept of identity, using the concept of ?agency.? With agency, there?s way to see this debates in a more middle, moderat view. View in which we?re not going to eliminate the Geertz significant impact, and at the same time, we?re also have the chance to make use of Geertzian critiques in a more broader, yet sharper context. This is also means that with agency, we?re able to embrace Geertzian significanties in a way, and fix their insignificanties through other?s critique in another way, and vice versa.
I have long been interested in the question of how people sustain a culturally meaningful life in situations of large-scale domination by powerful others. This ia a central theme for this research, where I discussed the ways in which Salafîs, despite having been greatly affect by centuries of intimate involvement in the ever-present debates about the co-called true representations of Islam?through discourses, nonetheless retain arenas of culturally ?authentic? life. By this I mean not that those arenas are untouched by the massive presence of ever-present theological-ideological debates between these various sects, but simply that they are shaped less by these sects encounter and more by the Salafîs? own social and political relations, and by their own culturally constituted intentions, desires, and projects. By quoting Ortner, we may shorthand this idea as a cultural life, or in a smaller contexts, an identity formation, ?on the margins of power.?
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jusnal Azany
"Change Orders adalah perintah perintah dari Owner atau wakilnya dan lazimnya berasal dari negosiasi dengan kontraktor, yang dapat mengubah persyaratan dan kondisi kontrak, misalnya menambah pekerjaan, mernbatalkan pekerjaan, mengubah standar pekerjaan dan sebagainva, Change Orders merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari pada proyek konstruksi.
Munculnya Change Orders dapat berasal dari Owner, kontraktor atau pihak-pihak laid di luar Owner dan kontraktor. Pada kontrak Fixed Price atau Lumpsum, pekerjaan Change Orders umumnya diklaim oleh kontraktor berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak. Syarat-syarat kontrak pada AV 41, FIDIC dan lainnya jelas tercantum bahwa pihak kontraktor menanggung resiko atas kerugian atau keuntungan yang didapatkannya pada pekerjaan Change Orders.
Menurut penelitian beberapa pakar konstruksi di luar negeri pekerjaan Change Orders ternyata sangat berpengaruh pada produktivitas pekerja, yang tentu saja akan berdampak pada kinerja biaya kontraktor khususnya pada penurunan prosentase keuntungannya.
Penelitian ini mencoba untuk mencari variabel-variabel apa saja yang secara signifikan mempengaruhi keuntungan kontraktor dalam pekerjaan Change Orders.
Data dari proyek-proyek gedung bertingkat di area JABOTABEK didapatkan melalui kuesioner yang disebarkan atau wawancara langsung pada Project Manager, Site Manager atau staff yang bekerja pada perusahaan kontraktor.
Analisa korelasi dibuat untuk mendapatkan variabel-variabel penentu yang dipakai sebagai model rearesi yang menjelaskan pengaruh dari variabel-variabel pekerjaan Change Orders terhadap prosentase keuntungan kontraktor. Analisa statistik termasuk uji validasi dilakukan untuk menguji valid atau tidaknya model yang telah dibuat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setijo Bismo
"Secara menyeluruh, tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan studi dasar intensif kemungkinan penggunaan own sebagai bahan pemutih (bleaching) pulp di industri kertas, sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat membantu mengurangi dampak pembentukan senyawa dioksin dan kongenernya sebagai hasil samping ataupun polutan-polutan senyawa organokior pada industri pulp dan kertas. Salah satu kesulitan utama dari penggunaan own di industri adalah sifatnya yang tidak dapat disimpan ataupun ditransportasi. Gas oksidator kuat ini hanya dapat dibuat di sekitar daerah pengunaannya (in situ), Dengan pertimbangan tersebut, dikembangkan suatu prototipe peralatan generator ozon, dari bahan baja tahan-karat (stainless steel SUS304) dan kaca borosilikat.
Pada tahun pertama telah dilaporkan tentang peralatan ozonator yang dirancang dapat bekerja pada tegangan listrik sekitar 15 - 25 kilovolt, menggunakan arus bolak-balik. Hasil rekayasa dan pengembangan alat ozonator tersebut dapat mengkonsumsi energi yang relatif rendah untuk produktivitas ozon yang tinggi, pada tekanan atmosferik dan suhu kerja antara 15 - 35 °C. Lebih jauh lagi, prototipe ozonator tersebut juga telah diuji beberapa kinerja dan karakteristiknya, diantaranya: konsumsi energi-listrik per satuan massa produk ozon, konversi ozon pada berbagai suhu kerja, pengaruh penggunaan bahan baku, laju aiir dan waktu tingga[ umpan serta sistem pendinginan reaktor pembangkit ozon.
Pada tahun kedua, sebagai tahun terakhir penelitian ini, dilaporkan beberapa kegiatan penelitian lanjutan tentang prospek-prospek penggunaan ozon sebagai oksidator alternatif dalam proses pemutihan (bleaching) pulp kertas. Proses pemutihan tersebut (yang dilakukan pada suatu reactor/kontaktor ozon) dengan teknik ozonasi dilakukan terhadap dua jenis pulp, yaitu pulp ampas tabu (pulp kimia) dan pulp dari daur ulang kertas koran (pulp mekanis). Dari hasil percobaan, diketahui bahwa pulp kimia dapat diputihkan dengan ozon, sedangkan pulp' mekanis tidak mengalami peningkatan derajat putih yang signifikan. Derajat putih pulp bagassse mengalami peningkatan sebesar 8,71 pain (hampir sama dengan yang di industri, peningkatan berkisar 9 - 10 poin). Ketahanan tarik (dalam kNlm) untuk kedua jenis pulp cenderung mengalami peningkatan yang sama dengan kenaikan waktu kontak ozon, karena pada awal dekomposisi oleh ozon, masih banyak terdapat radikal yang aktif yang menurunkan kualitas pulp. Ketahanan tarik pulp bagasse adalah sebagai berikut: 1,78 (1 jam), 2,07 (3 jam), dan 2,70 (6 jam). Sedangkan ketahanan tarik pulp kertas koran adalah sebagai berikut: 2,42 (1 jam), 2,50 (3 jam), 2.87 (6 jam).
Selanjutnya, pada tahun kedua ini dipelajari tentang pengaruh variasi waktu reaksi, pH, dan konsistensi pulp terhadap derajat putih, ketahanan tarik dan Bilangan Kappa pulp bagasse pada proses pemutihan dengan ozon. Selain itu, dilakukan juga proses pemutihan dengan dua cara, yaitu : satu tahap (ozon) dan dua tahap (ozon dan hidrogen peroksida) untuk melihat pengaruh pentahapan tersebut terhadap derajat putih dan ketahanan tarik pulp. Semakin lama waktu reaksi antara ozon dengan pulp, nilai derajat putih (standar ISO) cenderung naik dari 39,555 hingga 43,628; 45,461; 48,274 untuk waktu 1 jam, 3 jam dan 6 jam. Kenaikan pH menyebabkan penurunan derajat putih dari 48,274 hingga 48,06 dan 46,901 untuk pH 2,5; 3,5 dan 4,5 dan penurunan ketahanan tarik 9,867% untuk pH 3',5 dan 14,607% untuk pH 4,5 dari ketahanan tarik 4,127 untuk pH 2. Kenaikan konsistensi pulp juga menghasilkan penurunan ketahanan tarik pulp 29,37% pada konsistensi 7% dan 31,17% pada konsistensi 12% dan penurunan derajat putih 8,2% dari konsistensi 3% ke konsistensi 7%, dan menurun 11,85% dari konsistensi 3% ke konsistensi 12%. Penelitian ini memberikan hasil derajat putih dan ketahanan tarik yang baik pada waktu reaksi 6 jam, pH 2,5 dan konsistensi pulp 3%, balk untuk satu tahap maupun dua tahap."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lukita Putri Orbarindra
"Laporan magang ini membahas dan menganalisis kebijakan akuntansi PT PHB atas aset tetap berdasar PSAK 16 Revisi 2015 tentang aset tetap. Laporan magang ini juga membahas prosedur audit atas aset tetap dan aset tetap dalam konstruksi pada PT PHB yang dilakukan oleh KAP DHS untuk periode laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan menganalisis apakah prosedur audit yang dilakukan telah sesuai dengan Standar Audit yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Berdasarkan analisis tersebut, penerapan kebijakan akuntansi atas aset tetap PT PHB telah sesuai dengan PSAK 16 Revisi 2015 dan prosedur audit yang dilakukan atas aset tetap dan aset tetap dalam konstruksi telah sesuai dengan Standar Audit yang berlaku, sehingga akun aset tetap dan aset tetap dalam konstruksi telah disajikan secara wajar pada nilai yang benar dalam laporan keuangan PT PHB periode 31 Desember 2017.

This internship report aims to explain and analyze PT PHB`s accounting policies of fixed assets based on Statements of Financial Accounting Standards SFAS 16 Revised 2015 related to fixed assets. This internship report also focuses on explaining audit procedure performed by KAP DHS for fixed assets and assets under constructions in PT PHB for the period ended 31 December 2017, as well as analysing whether the audit procedure performed by KAP DHS has in accordance with Standards of Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Based on the analysis, PT PHB`s accouting policies of fixed assets has complied with SFAS 16 Revised 2015 and audit procedures performed by KAP DHS has been in accordance with the prevailing Standards of Auditing. Therefore, fixed assets and assets under construction has been fairly stated at appropriate amount in financial statement of PT PHB for the period ended 31 December 2017."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Engelenhoven, Aone van
"This paper discusses the causative constructions found in Melayu Tenggara Jauh ?Far Southeast Malay? (MTJ), which is used as lingua franca in Southwest Maluku. MTJ encodes causatives by means of MTJ features four periphrastic constructions with the verbs bikin ?do/make? and kasi ?give? that signal whether or not the CAUSER (Kemmer and Verhagen 1994) is involved in or has control over the caused event."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Andayani
"Produktifitas suatu proyek sedikit banyaknya dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia. Pada beberapa penelitian terakhir, banyak ditemukan bahwa tindakan kolektif dari mereka yang terlibat dalam proyek amat sangat menentukan keberhasilan ataupun kegagalan dari sebuah proyek. Project teams adalah suatu kumpulan manusia yang spesifik karena terbentuk secara temporer untuk kurun waktu tertentu. Karena spesifik tersebut , tentunya menuntut adanya kerjasama antara individu yang terlibat untuk mendapatkan produktifitas yang meningkat. Jelasnya efektifitas dari tim proyek menentukan kesuksesan proyek. Dengan demikian kesuksesan proyek yang dalam tulisan ini diukur Bari sudut pandang kesuksesan dari project teams, melihat pada upaya dari project teams untuk mencapai hal tersebut. Dalam studi kasus mi dicari faktor-faktor project teams effectiveness yang paling banyak mempengaruhi effektifitas tim proyek. Ada 10 faktor yang berkaitan dengan project teams effectiveness yaitu project strategy, communication, personal commitment, interpersonal relationship, project management skills, team management skills, sponsorship, group meetings, conflict management serta distributive collaborative technology. Dari hasil penelitian didapat bahwa project management skills, project strategy, personal commitment serta conflict management merupakan faktor-faktor signifikan yang berpengaruh terhadap project teams effectiveness baik dari besarnya pengaruh, banyaknya korelasi dengan faktor lain serta kuatnya faktor ini berkorelasi dengan faktor lain. Pengaruh efektifitas ini dapat meningkatkan kesuksesan proyek yang dalam hal ini melihat dari performance waktu yang dihasilkan. Diharapkan dari penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengambilan keputusan yang menyangkut sumberdaya manusia dan pengembangan sumberdaya manusia.

Collective action has received a lot of attention and success may depend on the nature of collective task. The workplace today is different from the workplace yesterday. From the last results researches, there are found that success of the project due to their project teams effectiveness. Project teams are usually project specific. Projects rely on teamwork. They exist only temporarily to perform an assignment that is typically non routine. That's why attitude, goal and teamwork can make a significant difference in the success of project. Issue regarding project teams includes how effective they are in workplace affects the project success. Literature review about team effectiveness identified the following key factors consideration: project strategy, communication, personal commitment, interpersonal relationship, project management skills, team management skills, sponsorship, group meetings, conflict management skills and collaborative technology. If these key factors facilitate activities of project teams, these factors will affect project success. From the result of the research, it was found that the relative importance of these facilitating factors came from management skills, project strategy, personal commitment and conflict management. These factors are relative significant in making project success from the success of time indicators. Hopefully from this research, will give an input to the organization for measuring performance of human resources especially for project teams."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"ABSTRAK
Dalam makalah ini disampaikan keuntungan dan cara pelaksanaan jembatan berbentang panjang dengan sistem kantilever, suatu sistem teknologi pelaksanaan untuk jembatan beton di lokasi yang relatif sulit. Seiring dengan meningkatnya teknologi beton, jembatan dengan sistem kantilever dapat merupakan suatu pilihan ekonomis untuk jembatan dengan panjang bentang sampai 200 meter."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>