Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmadhini
"Pada masa pandemi COVID-19 Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pedoman pelayanan persalinan sebagai acuan pelaksanaan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 di ruang bersalin. Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan agar ibu hamil yang terdeteksi COVID-19 dirujuk untuk bersalin di rumah sakit sebab wanita hamil dengan infeksi COVID-19 cenderung memiliki morbiditas yang tinggi. Namun pada tahun 2021, terdapat 620 ibu hamil terkonfirmasi COVID-19 di seluruh Puskesmas wilayah Jakarta Selatan dimana lebih dari setengah jumlah pasien yang dilayani tersebut (67,3%) tidak menunjukkan gejala dan sebanyak 14,7% pasien ini akhirnya bersalin di Puskesmas. Oleh karena itu Puskesmas di wilayah Jakarta Selatan harus dapat menerapkan protokol kesehatan pada seluruh aspek pelayanan sehingga ibu bersalin tetap mendapatkan hasil layanan yang berkualitas dan aman serta transmisi COVID-19 dapat dicegah untuk melindungi pasien dan tenaga kesehatan di Puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan informasi mendalam mengenai kesesuaian implementasi aspek struktur, proses, output dan outcome serta kendala dan interaksi antar aspek diatas dalam pelayanan persalinan di Puskesmas wilayah Jakarta Selatan pada masa pandemi COVID-19 tahun 2021. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan melakukan observasi lapangan, tinjauan literatur serta wawancara mendalam pada tiga rumah bersalin Puskesmas yaitu Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Kebayoran Baru dan Setiabudi. Informan dipilih secara purposive sesuai asas kecukupan dan kesesuaian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masa pandemi COVID-19, Puskesmas melakukan penyesuaian pada aspek struktur rumah bersalin berupa penyesuaian aturan, penambahan kompetensi bidan dan penyesuaian sarana prasarana untuk memastikan pelayanan persalinan dapat dilaksanakan sesuai standar dan regulasi terbaru yang berlaku sehingga berdampak terhadap aspek proses berupa penyesuaian prosedur-prosedur pelayanan persalinan di Puskesmas. Penyesuaian aspek stuktur dan proses ini berdampak terhadap jenis pelayanan yang diberikan di Puskesmas dimana Puskesmas melakukan pelayanan persalinan terhadap pasien dengan dan tanpa infeksi COVID-19. Jumlah pasien rumah bersalin terkonfirmasi COVID-19 di Puskesmas bervariasi antara 8,8% hingga 15,3% dari total pasien yang dilayani di Puskesmas. Pelayanan pasien yang terdeteksi COVID-19 berupa rujukan ke rumah sakit sehingga persalinan di Puskesmas bersifat penanganan darurat. Selama tahun 2021 lebih dari 50% bidan pelaksana rumah bersalin pernah terinfeksi COVID-19 namun tidak dalam waktu yang bersamaan sehingga pelayanan di rumah bersalin tetap berjalan.

During the pandemic of COVID-19, the Ministry of Health has issued guidelines for delivery services as a reference for implementing health protocols to prevent transmission of COVID-19 in the delivery room. The government has also issued a policy so that pregnant women who are detected with COVID-19 are referred to give birth in hospitals because pregnant women with COVID-19 infection tend to have high morbidity. But in 2021, there were 620 pregnant women with confirmed COVID-19 in all Puskesmas in the South Jakarta area where more than half of the patients served (67.3%) were asymptomatic and as many as 14.7% of these patients finally gave birth at the Puskesmas. Therefore, Puskesmas in the South Jakarta area must be able to implement health protocols in all aspects of service so that patients still get quality and safe service results and the transmission of COVID-19 can be prevented to protect patients and health workers at the Puskesmas. The purpose of this study was to obtain in-depth information regarding the suitability of the implementation of the structural, process, output and outcome aspects as well as the constraints and interactions between the above aspects in delivery services at the South Jakarta Health Center during the COVID-19 pandemic in 2021. This research is a qualitative study by conducting observations, literature reviews and in-depth interviews at three delivery room of the Puskesmas (Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Kebayoran Baru and Setiabudi). Informants were selected purposively according to the principles of adequacy and suitability. The results of this study indicate that during the COVID-19 pandemic, the Puskesmas made adjustments to aspects of the maternity room structure in of adjusting rules, adding midwife competencies and adjusting infrastructure to ensure delivery services could be carried out according to the latest applicable standards and regulations so as to have an impact on process aspects in the adjustment of delivery service procedures at the Puskesmas. These adjustments has an impact on the type of service provided at the Puskesmas where the Puskesmas provides delivery services to patients with and without COVID-19 infection. The number of maternity patients with confirmed COVID-19 at the Puskesmas varied from 8.8% to 15.3% of the total patients served at the Puskesmas. Patients detected by COVID-19 are referrals to hospitals so that deliveries at the Puskesmas are emergency treatment. During 2021, more than 50% of midwives had been infected with COVID-19 but not at the same time so that services at the maternity home continued."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Winandari
"Dalam merencanakan suatu pelayanan kesehatan yang dikehendaki dan dapat dijangkau sesuai kemampuan masyarakat perlu dipertimbangkan demand masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Demand terhadap pelayanan kesehatan berfungsi untuk mengetahui pola pemanfaatan pelayanan kesehatan dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemakainya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang demand ibu hamil terhadap pertolongan persalinan di Kabupaten Bogor serta ingin mengetahui faktor predisposisi dan faktor kemampuan yang berhubungan dengan demand tersebut. Dipilihnya Kabupaten Bogor sebagai lokasi penelitian adalah untuk meningkatkan pelayanan pertolongan persaiinan dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu {AKI). Penelitian ini menggunakan rancangan survey cepat dan memakai kuesioner untuk wawancara dalam pengumpulan data terhadap 218 ibu hamil yang telah dipilih. Dilakukan pengambilan sampel dua tahap yaitu kluster yang dipilih dengan cara "probability proportional size" dan metode EPI untuk pemilihan rumah tangga dengan responden yang memenuhi kriteria. Tehnik analisis yang digunakan adalah uji chi-square dan uji anova.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa demand yang tertinggi dari ibu hamil terhadap pertolongan persalinan adalah persalinan oleh tenaga non kesehatan yaitu sebesar 46,33 % (95 % CI 39 % - 53 %). Demand terendah adalah persalinan ditolong tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan pemerintah yaitu 8.72 % (95 % Cl 6% - 12 %) . Faktor predisposisi yang berhubungan dengan demand tersebut adalah pendidikan dan pekerjaan ibu dan kepala keluarga serta sikap terhadap pertolongan persalinan. Semakin rendah tingkat pendidikan, semakin tidak bekerja ibu dan semakin tidak tetap pekerjaan kepala keluarga serta semakin rendah nilai sikap terhadap pertolongan persalinan maka demand pertolongan persalinannya lebih mengarah kepada tenaga non kesehatan. Sedangkan faktor kemampuan yang berhubungan dengan demand pertolongan persalinan adalah pengeluaran rumah tangga per bulan, sumber biaya, jarak, dan biaya pelayanan. Semakin pengeluaran keluarga rendah, sumber pembiayaan pertolongan persalinannya "old of pocket", dan biaya pelayanan untuk pertolongan persalinan rendah maka demand pertolongan persalinannya cenderung kepada tenaga non kesehatan. Untuk mereka yang tidak memilih pertolongan persalinan di rumah maka jarak menentukan demand pertolongan persalinannya. Pelayanan kesehatan swasta lebih dipilih responden karena jarak yang lebih dekat dan waktu yang lebih sedikit dibandingkan ke pelayanan kesehatan pemerintah.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu perlunya keterlibatan Pemerintah Daerah termasuk peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu dengan program Gerakan Sayang Ibu. Meningkatkan penyuluhan dengan pendekatan pada Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KPKIA), mengupayakan adanya jaminan pemeliharaan kesehatan dalam pertolongan persalinan, meningkatkan kemitraan antara tenaga non kesehatan dan tenaga kesehatan dalam pertolongan persalinan serta meningkatkan kinerja bidan di desa dalam pertolongan persalinan di rumah.

The Demand of Pregnant Mothers for the Birth Delivery Service and Factors Related, in the District of Bogor, 2002An expected and accessible health care planning needs to consider the public's demand for the health care. Demand for health care is used to assess the pattern of health service utilization and its determinant factors.
The research was aimed to obtain information of the demand of pregnant mothers for the birth delivery service in the District of Bogor, and also to assess the predisposing and enabling factors dealing with the demand itself. This study used a rapid survey design. Data collection was conducted by using questionnaire for interviewing 218 selected pregnant mothers. Two-step sampling method was used that is cluster sampling which selected base on probability proportional size (PPS) and EPI method to select the household with respondents that suitable with the criteria. In this study, the technical analysis used was a chi-square and anova test.
The results of this study showed that the highest demand of pregnant mothers for the birth delivery service conducted by traditional attendant was 46.33% (95% CI 39%--53%). Meanwhile, the lowest demand for the birth delivery service conducted by health provider at the government health facilities was 8.72 % (95% CI 6%--12%). Predisposing factors related to such demand were education, occupation of pregnant mothers and their husband, as well as their attitude towards the birth delivery service. The lower the educational level, the more the unemployed mothers, the more non-permanent husband's job, and the lower the mother's attitude to the birth delivery service, so demand for the birth delivery service the more concern to the birth traditional attendant. Hence, powerful factors related to the demand for birth delivery service were monthly household expenditure, income sources, distance, and tariff. The lower the household expenditure, income source that is out of pocket and the lower the tariff, so the demand for the birth delivery tends to the birth traditional attendant. For those who did not choose the birth delivery at home, so the distance determined their demand for the birth delivery service. Private health care was more favorable by respondents because the nearer distance used in comparison with government health care.
Some efforts could probably be conducted to improve the birth delivery service done by health provider are local government and community participation in line with Friendly Mother Movement program, to maintain the campaign (communication, information, and education) towards the Mother and Child Health Group, to make possible the availability of social security in the birth delivery service, to maintain the partnership between health provider and non-health provider (birth traditional attendant) in delivering services, and to improve the performance of village midwife in conducting birth delivery service at home.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Astari
"Penelitian ini menjelaskan tentang gambaran sikap, norma subjektif, perceived behavioral control, dan intensi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan daring pada mahasiswa Universitas Indonesia selama COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang diikuti sebanyak 213 responden dengan mengisi kuesioner daring berbasis google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,8% mahasiswa UI sering menggunakan layanan pesan antar makanan saat jam makan malam, dimana makanan cepat saji dan boba drinks adalah makanan yang paling sering dipesan. Selain itu, 59,6% mahasiswa UI memiliki sikap yang positif, 57,3% mahasiswa UI memiliki pengaruh motivasi yang tinggi dari orang lain, 55,9% mahasiswa UI memiliki faktor pendukung yang besar, dan 61,5% mahasiswa UI memiliki intensi yang tinggi dalam menggunakan layanan pesan antar makanan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat mahasiswa UI sadar akan pentingnya menerapkan perilaku makan sehat.

This research explained about the description of attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and intentions on using online food delivery service to college students at Indonesia University during COVID-19. This research used the quantitative method with cross sectional study design. This research used purposive sampling technique that were joined by 213 respondents with fill the online questionnaire based on google form. The result of the research showed that 49,8% of UI students often used online food delivery services at dinner time, where fast food and boba drinks are foods that are often ordered. Moreover, 59,6% of UI students have a positive attitude, 57,3% of UI students have a high motivational effect from the others, 55,9% of UI students have a great supporting factors, and 61,5% of UI students have a high intention on using online food delivery service. The result of the research is expected to make UI students to be aware of the importance of implementing healthy eating behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuesta Refaningati
"

Last mile delivery adalah perjalanan terakhir dari suatu barang sebelum tiba ke tujuan akhir. Peningkatan last mile delivery saat ini adalah dampak dari meningkatnya home delivery service pada suatu wilayah akibat dari semakin berkembangnya e-commerce. Dalam proses pengoperasiannya terdapat beberapa permasalahan, antara lain tingginya jumlah perjalanan dari parcel delivery service. Salah satu inovasi untuk memperbaikinya adalah sistem smart locker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan efisiensi sistem smart locker yang sudah berjalan di Jabodetabek untuk mengurangi perjalanan home delivery service. Analisa dilakukan menggunakan data travel diary salah satu operator Smart Locker. Hasil yang diperoleh adalah penggunaan smart locker masih mengalami kendala sehingga menyebabkan kinerja setiap transit hub (sebagai bagian dari trip chain smart locker) memiliki perbedaan yang signifikan. Kendala tersebut antara lain pada variabel waiting time saat pick up maupun delivery pengiriman. Permasalahan lainnya adalah coverage area untuk setiap loker tidak sama sehingga mempengaruhi kinerja setiap transit hub. Dalam hal panjang perjalanan pengiriman, penggunaan smart locker lebih efisien 30.65%  jika dibandingkan dengan parcel delivery service, dimana untuk mengantarkan 222 barang jika menggunakan parcel delivery service membutuhkan total panjang perjalanan 717,8 km sedangkan  jika menggunakan smart locker membutuhkan total panjang perjalanan 497,83 km.


Last mile delivery is the last trip of an item before arriving at the final destination. Current increase of last mile delivery is the impact of increasing home delivery service in an area due to growing development of e-commerce. In its operation process there are several issues, including the high number of trips from parcel delivery service. One of the innovations used to solve these issues is smart locker system. The objective of this research is to analyze the characteristic and efficiency of smart locker system that has been running in Jabodetabek to reduce the trip of home delivery service. Data analysis were performed using travel diary data of one of Smart Locker operator. The obtained result is that the use of smart locker is still having issues, causing the performance of each transit hub (as a part of trip chain smart locker) to have a significant difference. One of the issues include the variable of waiting time either at the pickup or at the delivery of shipments. Another issue is that the coverage area for each locker is not the same, thus affecting the performance of each transit hub. In terms of delivery trip length, the use of smart locker is 30.65% more efficient when compared to parcel delivery service, where in order to deliver 222 items, the total trip length is 717.8 km if using the parcel delivery service, while using the smart locker requires total trip length of 497.83 km.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Azzahro Silparensi
"Penyedia jasa pengiriman merupakan peran yang dibutuhkan terlebih dengan meningkatnya kegiatan e-commerce, sehingga diperlukan suatu pengawasan yang ideal terhadap jalannya proses pengiriman barang. Kendati demikian, pelaksanaan terhadap jasa kurir dirasa masih kurang dalam mengatasi masalah yang ada, sebagai upaya perbaikan terhadap suatu pengawasan sekaligus penyesuaian dengan kebutuhan konsumen maka dilakukan analisis menggunakan metode yuridis normatif pada penelitian ini dengan membandingkan dua lembaga antara Indonesia dengan Malaysia yang kemudian ditemukan persamaan dan perbedaan dalam pelaksanaannya. Lembaga yang berada di Malaysia termasuk kedalam non-struktural yang tentunya berbeda dengan Indonesia yang berada dibawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, bahwa lembaga Malaysia atau dikenal dengan Malaysian Communications and Multimedia Commission merupakan lembaga yang berperan dalam mengawasi jalannya komunikasi dan multimedia di Malaysia salah satunya peningkatan terhadap jasa kurir sebagaimana ketentuan Postal Service Act 2012. Lembaga ini lebih mengikuti perkembangan masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang ada dibantu dengan perusahaan-perusahaan pengiriman yang terkait guna mengetahui kendala dan solusi yang terjadi, sedangkan Indonesia dalam membuat kebijakan mengenai penyedia jasa pengiriman masih menekankan terhadap pemetaan cakupan wilayah dan pelacakan jasa kurir. Pelaksanaan kebijakan di Indonesia dan Malaysia tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang dapat menjadi solusi terhadap kedua negara ini, bahwa Indonesia telah memiliki pembaruan terhadap sistem perizinan sedangkan Malaysia memiliki kebijakan terhadap pengaduan masyarakat akan tindakan wanprestasi atau perbuatan melawan hukum oleh jasa kurir yang membantu pihak dalam mengatasi kendalanya. Penulisan ini dimaksudkan agar terdapat regulasi yang baru terkait penyedia jasa pengiriman terkhusus kurir maupun peningkatan terhadap peran lembaga di Indonesia, dalam hal ini Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika.

Delivery service providers are a role that is needed especially with the increase in e-commerce activities, so that an ideal supervisory is needed for the process of delivery goods. Nevertheless, the implementation of courier services is still lacking in overcoming existing problems, as an effort to improve supervisory as well as adjust to consumer needs, an analysis was carried out using normative juridical methods in this study by comparing two institutions between Indonesia and Malaysia which later found similarities and difference in implementation. Institutions in Malaysia are classified as non-structural which is certainly different from Indonesia which is under the auspices of the Ministry of Communications and Informatics, that the Malaysian institution or known as the Malaysian Communication and Multimedia Commission is an institution that has a role in overseeing the course of communication and multimedia in Malaysia, one of which is increasing courier services as stipulated in the Postal Act 2012. This institution follows community developments in overcoming existing problems assisted by related delivery companies to find out the problems and solutions that occur, while Indonesia in making policies regarding delivery service providers still emphasizes mapping the scope region and tracking courier service. The implementation of policies in Indonesia and Malaysia certainly have their respective advantages and disadvantages which can be a solution for these two countries, that Indonesia has had an update on the licensing system while Malaysia has a policy against public complaints of default or unlawful acts by courier services that help parties to overcome the problem. This writing is intended so that there are new regulations regarding delivery service providers, especially couriers as well as an increase in the role of institutions in Indonesia, in this case the Directorate General of Post and Information."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Nadya Kirana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menawarkan cara pandang baru mengenai representasi persahabatan sesama perempuan dalam anime Kiki’s Delivery Service melalui tokoh Kiki dan Ursula. Penelitian ini sekaligus ingin melihat implikasi representasi persahabatan sesama perempuan dalam karya tersebut terhadap wacana upaya pemberdayaan perempuan Jepang pada awal zaman Heisei. Persahabatan sesama perempuan dicirikan dengan hubungan yang mengedepankan keintiman dan kasih sayang (Ford, 2016). Maka dari itu, dibandingkan dengan laki-laki, perempuan cenderung memiliki tingkat pengungkapan diri yang lebih tinggi. Penelitian ini menggunakan Teori Penetrasi Sosial untuk menguraikan lebih lanjut interaksi yang terjalin dalam persahabatan tokoh Kiki dan Ursula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengungkapan diri yang terjadi pada tokoh Kiki dan Ursula berhasil membuat mereka merasa berdaya.  Oleh karena itu, anime Kiki’s Delivery Service dapat dikatakan merepresentasikan bahwa pengungkapan diri dalam persahabatan sesama perempuan merupakan salah satu langkah dalam mencapai pemberdayaan perempuan. Selain itu, penelitian ini berargumen bahwa anime Kiki’s Delivery Service turut berkontribusi dalam merepresentasikan upaya pemberdayaan perempuan di Jepang pada zaman Heisei (1989-2019).

This research aims to analyze and offer a new perspective on the representation of female friendship in the anime Kiki’s Delivery Service through the characters Kiki and Ursula. The study also seeks to explore the implications of female friendship’s representation within the anime on the empowerment of Japanese women discourse in the early Heisei era. Female friendships are characterized by intimate and affectionate relationships (Ford, 2016). Therefore, compared to men, women tend to have a higher level of self-disclosure. This research employs the Social Penetration Theory to further examine the interactions within the friendship of Kiki and Ursula. The findings indicate that the process of self-disclosure in the characters Kiki and Ursula contributes to their sense of empowerment. Hence, Kiki’s Delivery Service can be said as representing that self-disclosure in female friendships is a step towards women’s empowerment. Additionally, the study argues that the anime also contributes to representing efforts towards women’s empowerment in Japan during the Heisei era (1989-2019)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mimin Rosmini
"Pemanfaatan pelayanan persalinan oleh ibu-ibu merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu yang diharapkan dapat meningkatkan persalinan yang aman dan bersih, sehingga dapat membantu menurunkan penyebab dari kesakitan dan kematian ibu. Adapun tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang hubungan faktor predisposisi (umur, paritas, pendidikan, pengetahuan dan sikap), faktor pendukung (pendapatan keluarga, jarak, ketersediaan pelayanan dan sumber informasi) dan faktor kebutuhan (persepsi terhadap persalinan aman dan bersih) dengan pemanfaatan pelayanan persalinan di Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.
Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan, pengolahan data dengan program komputer dan analisis dilakukan univariat, bivariat dan multivariate. Populasi , yaitu ibu-ibu yang melahirkan anak terakhir pada tahun 2002 dan pada saat pens lmpulan data masih berdomisili di wilayah Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Jumlah sampel 104, yaitu yang melahirkan pada bulan April dan Mei tahun 2002 diambil secara acak.
Hasil analisis didapatkan, bahwa
1) komponen predisposisi ternyata umur, paritas, pendidikan ibu dan sikap tidak terbukti berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan. Pengetahuan tentang persalinan dan penolong persalinan terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
2) Pada komponen pendukung ternyata pendapatan keluarga dan jarak terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan, namun ketersediaan pelayanan dan sumber informasi kesehatan tidak terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
3) Komponen kebutuhan tentang persalinan aman dan bersih tidak terbukti ada hubungan dengan pemanfaatan pelayanan persalinan.
Dari variabel-variabel yang diteliti tersebut, variabel pengetahuan, pendapatan keluarga dan jarak dari tempat tinggal ibu ke penolong persalinan merupakan variabel determinan dari pemanfaatan pelayanan persalinan.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, disarankan kepada Puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan ibu terhadap persalinan dan penolong persalinannya dengan konseling atau komunikasi yang efektif sehingga meningkatkan kualitas pelayanan persalinan oleh petugas kesehatan.
Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang diperlukan pelatihan ketrampilan komunikasi bagi petugas Puskesmas dan penelitian lebih lanjut tentang kualitas pelayanan persalinan yang sudah diberikan petugas kesehatan dan yang diharapkan masyarakat sehingga dapat menyediakan pelayanan yang baik sesuai standar yang ada dan diharapkan dapat membantu meningkatkan pemanfaatan pelayanan persalinan.
Daftar bacaan: 33 (1975 - 2001)

Determinants of the Delivery Service Usage by Health Staff in Cimalaka Sub District, District of Sumedang Delivery services by health staff is an effort to provide clean and safe delivery to improve maternal health and decreasing maternal morbidity and mortality rate. Objective of study is to acquire information about relation between predisposition factors (age, parity, education, knowledge, and attitude), supporting factors (family income, distance, service availability, and source of information) and needs factors (perception to clean and safe delivery) with delivery service usage in Cimalaka Sub-district, district of Sumedang.
This Study using cross sectional design with quantitative approach. Data collected by interview and observation, processed by computer software, and using univariate, and multivariate analysis. The population is mothers who deliver their baby before 2002 and live at Cimalaka sub-district during data collection. Total sample is 104, who deliver their baby between April and May 2002 and taken randomly.
Result from the analysis are :
1) predisposition factor such as age, parity, mother's education and attitude not related with delivery service usage, except the knowledge factors.
2) supporting factors like family income and distance have relation with delivery service usage, but not with service availability and source of information factors.
3) needs related with delivery service usage.
Based on those result, this study recommend the health center to improve mother?s knowledge about delivery and delivery aid by counseling and effective communication so that could improve quality of delivery service by health staff. To Health Office of District of Sumedang to carry out training the communication skill of health staff in health centre and advance research on quality of delivery service that have given by health staff.
Bibliography: 33 (1975-2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvani Syahrika
"ABSTRAK
Rumah Sakit YPK Mandiri Menteng merupakan rumah sakit yang mengedepankan
pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai pelayanan unggulannya. Kunjungan pasien
antenatal care di usia kehamilan >36 minggu pada tahun 2016 di Poliklinik
kebidanan dan kandungan Rumah Sakit YPK Mandiri cukup tinggi, namun angka
persalinan masih rendah dan belum pernah diteliti apa penyebabnya. Penelitian ini
adalah jenis penelitianstudi kasus dengan pendekatan kualitatif.Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara mendalam kepada pasien bersalin dan tidak bersalin di
Rumah Sakit YPK Mandiri serta informan yang merupakan triangulasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar keputusan pasien memanfaatkan
pelayanan persalinan adalah karena pengalaman dan dokter, sedangkan faktor yang
berhubungan dengan keputusan pasien tidak memanfaatkan pelayanan persalinan di
Rumah Sakit YPK Mandiri adalah keberadaan keluarga, jarak, dan tarif persalinan.
Bagian pemasaran perlu lebih mengoptimalkan media promosi yang sudah ada seperti
SMS, Banner, Flyer serta website rumah sakit terutama untuk mempromosikan
pelayanan unggulan, memberikan infromasi terbaru dan lengkap terkait produk atau
jasa layanan yang ditawarkan kepada pelanggan, serta menjalin kerjasama dengan
rekanan perusahaan atauHRD perusahaan yang berada disekitar wilayah Rumah Sakit
YPK melalui pemberian leaflet atau brosur guna memperluas jangkauan pemanfaatan
pelayanan di rumah sakit.

ABSTRACT
YPK Mandiri Hospital Menteng is a hospital that prioritizes mother and child health
services as its superior service. The visit of antenatal care patients at gestational age>
36 weeks in 2016 in obstetric clinics and YPK Mandiri Hospital content is quite high,
but the birth rate is still low and has not been studied what causes it. This research is
a case study research with a qualitative approach. Data collection was conducted
through in-depth interviews with maternity and unborn patients at YPK Mandiri
Hospital and informants who were triangulated. The results showed that most of the
patient's decision to utilize delivery service was due to experience and doctors, while
factors related to the decision of the patient did not utilize the delivery service at YPK
Mandiri Hospital were the existence of the family, distance, and delivery rates. The
marketing department needs to further optimize the existing promotional media such
as SMS, Banner, Flyer and hospital website, especially to promote superior services,
provide the latest and complete information related to the products or services offered
to customers, and establish cooperation with corporate partners or corporate HRD
Which is located around the area of YPK Hospital through the provision of leaflets or
brochures to expand the reach of utilization of services in the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Rahmatika
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengalaman, sikap, dan intensi perilaku konsumen terhadap layanan peran antar berbasis online. Studi dilakukan di Indonesia tepatnya di area Pulau Jawa. Penelitian ini diolah menggunakan PLS-SEM dengan total responden sebanyak 222 dua ratus dua puluh dua orang.
Hasil penelitian menunjukan variabel-variabel yang mempengaruhi sikap konsumen terhadap layanan pesan antar makanan online yang pernah digunakan, dan bagaimana sikap tersebut mempengaruhi niat konsumen untuk menggunakan layanan pesan antar makanan online yang lebih bernilai tambah dalam penelitian ini yaitu UberEATS.

The main object of this study is to determine the relationship between consumer experience, attitude, and behavioral intention towards Online Food Delivery services. This study were proceed in Indonesia, specifically in Jawa Island area. This research uses PLS SEM and the number of respondents is 222 two hundreds and twenty two person.
The result of this research says that there are dimensions that affect consumer's attitude towards online food delivery services, and how it is affecting their intention to use more value added online delivery service ndash in this case UberEATS.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusri Effendi
"Studi ini mengevaluasi program transformasi perusahaan jasa pengiriman berdasarkan jenis perubahan yang ada pada organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif. Sumber data primer menggunakan wawancara yang dilakukan dengan Manajer Divisi Marketplace sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari media elektronik. Data elektronik yang peneliti gunakan adalah hasil wawancara pihak manajemen melalui YouTube, kebijakan resmi yang diterbitkan perusahaan secara elektronik, dan berbagai informasi yang berkaitan dengan program transformasi perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT XXX berada pada model perubahan transisi dan membutuhkan satu tahap lagi menuju perubahan transformasi. Strategi manajemen untuk melakukan transformasi dapat menjadi investasi jangka panjang dalam menyelamatkan perusahaan dari ketatnya persaingan jasa pengiriman.

This study evaluates the transformation program of a delivery service company based on the types of changes that exist in the organization. This study uses a qualitative approach with a qualitative descriptive design. The primary data source was taken from interviews with the Marketplace Division Manager, while the secondary data sources are obtained from electronic media. The electronic data that the researcher uses are the results of interviews with management via YouTube, official policies published by the company electronically, and various information related to the company's transformation program. The results showed that PT XXX is currently in the transitional change stage and need one more step towards transformational change. The management strategy for transformation can be a long-term investment in saving the company from the tight competition in shipping services.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>