Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Rohani
Jakarta: Rineka Cipta, 1997
371.33 AHM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Indria Rininta
Abstrak :
Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara, dalam konstitusi Indonesia secara tegas dinyatakan bahwa negara menjamin setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Tujuan dan kepentingan terbaik bagi anak harus didahulukan, sebagaimana ditegaskan dalam Konvensi Hak Anak, Deklarasi Persatuan Bangsa-Bangsa mengenai Hak-Hak Anak tahun 1959 dan dalam The Beijing Rules yang diratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 Tentang Pengesahan Konvensi Hak-Hak Anak. Anak yang melakukan tindak pidana tidak dipandang sebagai seorang penjahat, tetapi harus dilihat sebagai orang yang memerlukan bantuan, pengertian dan kasih sayang, serta pengenaan sanksi hukum pidana terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana hendaknya lebih mengutamakan pendekatan persuasif-edukatif dan pendekatan kejiwaan. Sistem pemidanaan yang bersifat edukatif sebagai sistem pemidanaan yang bersifat mendidik telah jelas tersirat dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, dengan tujuan agar dapat terwujud peradilan yang benar-benar menjamin perlindungan kepentingan terbaik anak yang berhadapan dengan hukum sebagai penerus bangsa. Salah satu alternatif dalam menangani kasus anak dengan menggunakan konsep diversi dan restorative justice. Restorative justice adalah merupakan suatu proses dimana semua pihak yang terlibat dalam suatu tindak pidana tertentu bersama-sama memecahkan masalah dengan melibatkan anak sebagai pelaku tindak pidana, anak korban, dan masyarakat dalam mencari solusi untuk memperbaiki, rekonsiliasi, dan menentramkan hati yang tidak berdasarkan pembalasan. The Beijing Rules telah memberikan pedoman sebagai upaya untuk menghindari dampak negatif dari proses peradilan pidana terhadap anak tersebut, dengan memberikan kewenangan kepada aparat penegak hukum mengambil tindakan-tindakan kebijakan dalam menangani dan menyelesaikan masalah pelanggar anak dengan tidak mengambil jalan formal, antara lain dengan menghentikan proses pengadilan dan bentuk-bentuk kegiatan pelayanan sosial lainnya, tindakan-tindakan ini disebut diversi. Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Sosial yang memberikan layanan rehabilitasi sosial terhadap anak yang berhadapan dengan hukum. Salah satu program Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani adalah menyelenggarakan pendidikan formal dan pelatihan kecakapan hidup yang bersifat non-formal yang mengarah pada kemandirian anak yang berhadapan dengan hukum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat normatif dengan spesifikasi deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung di lapangan dan data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Lokasi penelitian adalah Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang, Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tangerang dan Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani yang terletak di Jakarta Timur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemidanaan edukatif terhadap anak yang berhadapan dengan hukum dapat dilaksanakan secara efektif di PSMP Handayani Jakarta Timur. ......Child is a part of which do not be locked out of man viability and continuity of one nation and state, in Indonesian constitution explicit being declared that country secures each child be entitled to viability, grow up and amends and be entitled to protection of violence and discrimination. The best interest of the child have precedence over, as affirmed in Convention on the Rights of the Child, Declaration of United Nation concerning on the Rights of the Child year 1959 and in The Beijing Rules ratified through Decision of President Number 36 Year 1990 About Authentication of Convention on the Rights of the Child. Thereby, hence child conducting an injustice do not be viewed as a criminal, but have to be seen as one who need aid, affection and congeniality and also imposition of criminal law sanction to child as perpetrator of doing an injustice shall be more major approach of psychological and persuasive-educative approach. Penalization system having the character of edukative as educative penalization system have implicit clear in Code Number 3 Year 1997 about Justice Of Child, with aim to be able to materializes jurisdiction of protection of the best interest of the juvenile delinquence as router of nation, meant to protect the juvenile delinquence to be able to breast its future which still length and giving chance to child to be passing construction will be gotten their character to become self-supporting human being, holding responsible and good for ownself, family, society, nation and state. One of the alternative in handling child case by using diversion concept and restorative justice. Restorative justice is an approaching that emphasizes on recover loss that evoked by crime where all party in concerned in a certain doing an injustice together solve problem, creating an obligation to make everything become better by entangling child as perpetrator of doing an injustice, victim child, and society in searching solution to improve, reconciliation and liver which is do not pursuant to retaliation. The Beijing Rules have given guidance as effort to avoid negative impact of criminal justice process to child, by giving authorities to government officer enforcer of law take policy actions in handling and finishing the problem of trespasser of child without taking formal form, for example discontinuing or discharge from litigation or return or deliver to forms and society activity of service of other social, this actions is referred as diversion. Social House of Marsudi Putra (PSMP) Handayani is Technical Unit Executor in Social Departmental. This House give service rehabilitate social to juvenile delinquence. One of the program of Social House of Marsudi Putra (PSMP) Handayani is to carry out formal education and training of efficiency of life having the character of non-formal which is flange at child independence which deal with law. This research use research method of normatif with analytical descriptive specification. Data type the used is obtained primary data directly in data and field of sekunder obtained through bibliography study. Research location is Institute of Pemasyarakatan Child Man of Tangerang, Institute Pemasyarakatan Child Woman of Tangerang and Social House of Marsudi Putra (PSMP) Handayani which located in East Jakarta. Pursuant to result of research can be concluded that educative punishment to juvenile delinquence can be executed effectively in PSMP Handayani East Jakarta.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T30260
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Odemus Bei Witono
Abstrak :
Pendidikan sebagai Formasi Jiwa dan Lembaga merupakan buku yang mengungkapkan gagasan seputar pembentukan subjek karya edukatif. Seperti merujuk pada gagasan Platon, bahwa pendidikan merupakan formasi jiwa, maka lembaga pendidikan sesuai konteks zamannya pun perlu berbenah dan berubah menjadi lebih baik. Karya pendidikan merupakan locus atau tempat pembinaan, atau pendampingan, bagi para peserta didik pada satu sisi, dan untuk guru atau pendidik pada sisi yang lain. Semoga gagasan dalam buku ini dapat menginspirasi para pembaca untuk melakukan formasi diri/lembaga menjadi pribadi yang semakin baik, entah sebagai peserta didik, pendidik, dan pemerhati pendidikan, maupun karya edukatif itu sendiri.
Jakarta: Kompas, 2023
375.006 ODE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Quaesita Qory Lorenz
Abstrak :
Perubahan masa remaja memiliki implikasi penting untuk memahami perilaku risiko pada remaja dan menuntut perhatian khusus dalam kebijakan, program, dan rencana pembangunan nasional. Investasi dalam kesehatan remaja sebaiknya dibangun dan dipertahankan lebih awal dan selanjutnya akan memungkinkan remaja untuk menjadi orang dewasa yang sehat yang berkualitas untuk berkontribusi secara positif di lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas peer education dengan metode terstruktur menggunakan media permaianan edukatif terhadap pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan reproduksi. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan pre dan post test dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi terdiri dari 60 responden dari SMPK San Carlos sedangkan kelompok kontrol 60 responden dari SMPN 1 Kewapante. Populasi dipilih berdasarkan cluster sampling dan menggunakan simple random sampling. Hasil uji t dan uji F secara simultan dengan MANOVA menunjukkan ada perbedaan dan pengaruh yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan praktik remaja pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,000 < 0,05). Peer edukasi juga secara simultan mempengaruhi peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik (R Square = 56%). Jenis kelamin perempuan, informasi dari orang tua dan media buku memperkuat pengaruh peer edukasi terhadap pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan reproduksi remaja (R Square = 59,4%). Teman sebaya, orang tua, media buku dan media permaian edukatif merupakan faktor penguat dan pendukung yang dapat diandalkan dalam edukasi kesehatan reproduksi. Rekomendasi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan metode promosi kesehatan reproduksi dengan memperdalam informasi dari remaja, teman sebaya, orang tua dan stakeholder dengan metode kualitatif. ......Changes in adolescence have important implications for understanding adolescent risk behaviors and demand special attention in national policies, programs and development plans. Investments in adolescent health should be built and sustained early and will subsequently enable adolescents to become healthy adults who are qualified to contribute positively in the community. This study aims to determine the effectiveness of peer education with structured methods using educational game media on reproductive health knowledge, attitudes and practices. This quasi-experimental study used pre and post test with control group. The intervention group consisted of 60 respondents from SMPK San Carlos while the control group was 60 respondents from SMPN 1 Kewapante. The population was selected based on cluster sampling and using simple random sampling. The results of simultaneous T test and F test with MANOVA showed there was a significant difference and influence between the knowledge, attitude and practice of adolescents in the intervention group compared to the control group (p = 0.000 <0.05). Peer education also simultaneously influenced the improvement of knowledge, attitude and practice (R Square = 56%). Female gender, information from parents and book media strengthened the effect of peer education on knowledge, attitudes and practices of adolescent reproductive health (R Square = 59.4%). Peers, parents, book media and educational game media are reinforcing and supporting factors that can be relied upon in reproductive health education. Future research recommendations are to develop reproductive health promotion methods by deepening information from adolescents, peers, parents and stakeholders using qualitative methods.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Fatimah
Abstrak :
Indonesia memiliki kurang lebih 85 juta anak, atau sama dengan sepertiga dari populasi nasional. Masa anak-anak merupakan masa keemasan, jendela kesempatan, dan masa kritis bagi perkembangan otak, khususnya pada usia anak balita. Namun, orangtua seringkali beranggapan bahwa perkembangan anak merupakan sesuatu hal yang biasa dan tidak memerlukan perhatian khusus, sehingga menyebabkan perkembangan anak menjadi tidak optimal. Karya tulis ini bertujuan untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada usia anak balita dengan intervensi unggulan permainan edukatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadinya peningkatan tahap perkembangan anak yang dibuktikan melalui perolehan poin KPSP anak dari kategori menyimpang menjadi normal. Karya tulis ini merekomendasikan permainan edukatif sebagai salah satu cara untuk menstimulasi tahap perkembangan anak sehingga dapat berkembang secara optimal.
Indonesia has approximately 85 million children, or equal to one third of the national population. Childhood is a golden age, window of opportunity, and critical period for brain development, especially at the age of children under five. However, parents often assume that child development is something normal and does not require special attention, so that childrens development is not optimal. This paper aims to describe the results of nursing care at the age of children under five with superior intervention educational games. The research method used is field practice. The results obtained were an increase in the stage of child development as evidenced by the acquisition of KPSP points for children from deviant categories to normal. This paper recommends educational games as a way to stimulate the stage of child development so that they can develop optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nurul Azizah Zulfianti
Abstrak :
Analisis Situasi: 1. Rumah si Pitung merupakan salah satu bangunan cagar budaya sekaligus salah satu destinasi wisata utama yang dimiliki Jakarta Utara yang memiliki kegiatan potensial dan fasilitas yang cukup memadai. 2. Namun, informasi umum maupun potensi-potensi yang dimiliki Rumah si Pitung belum dikomunikasikan secara masif kepada khalayak luas, terutama dengan memanfaatkan penggunaan media sosial. 3. Berdasarkan hasil riset pendahuluan, ditemukan bahwa masih banyak Gen Z Jakarta yang belum mengetahui eksistensi Rumah si Pitung. Tujuan: 1. Meningkatkan brand awareness Rumah si Pitung sebagai cagar budaya dan tempat pelestarian budaya Betawi pada Gen Z Jakarta. 2. Menyebarluaskan informasi Rumah si Pitung kepada lebih banyak masyarakat serta Gen Z Jakarta ikut menyebarkan informasi secara masif melalui media sosial yang mereka miliki mengenari Rumah si Pitung. 3. Memperkenalkan Rumah si Pitung dari segi nama, lokasi, dan citra yaitu merupakan salah satu cagar budaya yang memiliki beragam potensi serta fasilitas yang telah memadai bagi para pengunjungnya Sasaran: 1. Menyebarkan informasi terkait keberadaan dan eksistensi Rumah Si Pitung. 2. Membangun interaksi yang baik antara Rumah si Pitung dan Gen Z. 3. Menambah jumlah pengunjung profil Instagram @RumahSiPitung. 4. Menambah jumlah pengikut @RumahSiPitung oleh Gen Z Jakarta. 5. Meningkatkan interaksi khalayak pada Instagram @RumahSiPitung Strategi: 1. Meningkatkan brand awareness Rumah si Pitung pada masyarakat Gen Z Jakarta melalui humas pemasaran. 2. Memperkenalkan Rumah si Pitung melalui berbagai konten menarik melalui Instagram. Target Khalayak: Target khalayak utama dari program humas pemasaran ini adalah Gen Z usia 18-24 tahun yang tinggal di Jakarta. ......Situation Analysis: 1. Rumah si Pitung is one of the cultural heritage buildings as well as one of the main tourist destinations located in North Jakarta which has potential activities and adequate facilities. 2. However, general information and potential of Rumah si Pitung have not been communicated massively to the wider public, especially by utilizing the use of social media. 3. Based on the results of preliminary research, it was found that there are still many Gen Z of Jakarta who do not know the existence of Rumah si Pitung. Goal: 1. Increase brand awareness of Rumah si Pitung as a cultural heritage and place for the preservation of Betawi culture by Gen Z Jakarta. 2. Disseminate informations of Rumah si Pitung to more people and Gen Z Jakarta participate in disseminating the Rumah si Pitung informations massively through their social media. 3. Introducing Rumah si Pitung in terms of its name, location, and image, which is one of the cultural heritages that has various potentials and adequate facilities for its visitors. Communication Objective: 1. Disseminate information regarding the existence of Rumah si Pitung. 2. Build a good interaction between the Rumah si Pitung and Gen Z through Instagram. 3. Increase the number of visitors to @RumahSiPitung’s Instagram profile. 4. Increase the number of followers @RumahSiPitung by Gen Z Jakarta. 5. Increase interaction on Instagram @RumahSiPitung. Strategy: 1. Increase brand awareness of Rumah si Pitung through marketing public relations. 2. Introducing Rumah si Pitung by using various interesting content through Instagram. Target Audiences: The main target audience of this marketing public relations program is Gen Z aged 18-24 years who live in Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rimba Supriatna
Abstrak :
Perpustakaan memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa baik di negara maju maupun berkembang. Keberadaan perpustakaan adalah keniscayaan dalam kemajuan peradaban dan kebudayaan ummat manusia. Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, kebudayaan, dan rekreasi. Di sisi lain kenyataan menunjukkan bahwa minat baca dan intensitas mengunjungi perpustakaan dari Indonesia masih rendah bila dibandingkan dengan negara lainnya. Masih tingginya angka buta huruf, terbatasnya sumber daya manusia yang berkualitas, minimnya sarana maupun prasarana yang memadai dan sistem pengelolaan yang belum profesional, efektif dan efisien menjadi gambaran problematika perpustakaan di Indonesia. Kebijakan untuk memajukan perpustakaan di Indonesia juga dinilai masih belum dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap arah pembangunan dan pengembangan perpustakaan sebagai pilar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan lahirnya UU KIP diharapkan jadi momentum transformasi paaradigma perpustakaan di Indonesia sebagai sumber informasi publik ditengah keringnya minat dan perhatian masyarakat terhadap perpustakaan. Sehingga penulis berinisiatif menggagas reparadigma masyarakat terhadap perpustakaan dengan cara merekonstruksi perpustakaan sebagai wahana wisata edukatif menjadi sebuah ikhtiar taktis dan diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kepekaan bagi pemerintah, stakeholders terkait, dan masyarakat dalam membangun dan mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2011
020 VIS 13:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Khairunnisa
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang rancangan alat deret hitung untuk anak-anak autis sebagai alat permainan edukatif dengan menggunakan metode QFD dan Usability Testing. Penelitian ini melibatkan anak-anak autis dari SLB Pelita Hati dan SLB Cipta Anugerah di Jakarta Timur. Hasil dari rancangan alat deret hitung ini berupa prototipe berteknologi tinggi yang sesuai dengan sifat dan kebutuhan anak-anak autis. Metode Usability Testing dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada para guru sambil dipersilakan menggunakan prototipe alat deret hitung ini. Didapatkan hasil bahwa alat deret hitung untuk anak-anak autis haruslah tidak memiliki sudut-sudut tajam, dan alat permainan edukatif yang tidak anti air tidak akan mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas.
ABSTRACT
This thesis discusses about designing an arithmetic progression tool for the autistic children as an educational playing tool by using QFD and Usability Testing methods. This research is involving autistic children from SLB Pelita Hati and SLB Cipta Anugerah which are located in the East Jakarta. The final output of this arithmetic progression tool design is a prototipe which contains of high technology that is suitable with the characteristics and the needs of the autistic children. The Usability Testing method is done by giving questionnaires to the teachers and let them use the prototipe of this arithmetic progression tool. The results of this research are that the arithmetic progression tool should not has any sharp corners, and that if the arithmetic progression tool is not waterproof, it would not influence any study activities in the class.
2018
T49256
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library