Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Tobing, R. Bonasari L.
Abstrak :
Transportasi udara berkembang dengan pesat pada saat ini dan dipastikan akan berkembang terus untuk jangka waktu yang panjang, karena paling sesuai digunakan dalam dunia yang semakin modern dan global ini. Berkembangnya transportasi udara diikuti dengan bertambahnya jumlah pesawat udara dan meningkatnya penggunaan pesawat udara. Dalam hal ini peranan pilot sebagai pengemudi pesawat udara, semakin penting.
Di Indonesia sejalan dengan pulihnya krisis ekonomi banyak muncul perusahaan penerbangan baru. Keadaan ini cenderung mendorong pilot lebih mudah pindah ke perusahaan lain bila sudah merasa tidak betah lagi di perusahaannya. Hal ini tentu akan sangat merugikan perusahaan.
Melihat hal diatas penulis tertarik untuk melihat faktor -faktor yang berhubungan dengan intensi meninggalkan organisasi pada pilot. Dalam hal ini, peneliti menggunakan komitmen organisasi dan kepuasan kerja untuk merprediksi intensi meninggalkan organisasi pada pilot. Partisipan pada penelitian ini adalah pilot dari beberapa perusahaan penerbangan di Indonesia sejumlah 114 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur komitmen organisasi dari Allen Meyer ( 1991), alat ukur kepuasan kerja dari Spector (1997) dan alat ukur intensi meninggalkan pekerjaan dari Mobley dkk (1978) berupa kuesioner dengan beberapa modifikasi.
Hasi1 penelitian menunjukkan, komitmen organisasi tidak memberikan sumbangan yang signifikan sedangkan kepuasan kerja memberikan sumbangan negative sebesar 63,8%. Dilihat dari hubungannya, baik komitmen organisasi maupun kepuasan kerja mempunyai hubungan yang signifikan negative terhadap intensi meninggalkan organisasi. Komitmen organisasi menunjukkan nilai korelasi - 0,2 pada level signifikan 0,01 dan kepuasan kerja menunjukkan nilai korelasi - 0,6 pada level signifikan 0,01 terhadap intensi meninggalkan organisasi.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi perusahaan penerbangan dalam mengelola SDM pilot diperusahaannya. Selain itu penelitian seperti ini juga dapat dimanfaatkan pada berbagai perusahaan untuk menghindari para karyawannya meninggalkan perusahaan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18530
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sunarta
Abstrak :
Abstrak
This study aims to determine the effect of Generation X and Generation Y behavior on employee loyalty through job satisfaction. The method utilized survey method using quantitative approach with 78 respondents from Generation X and 55 respondents from Generation Y. Chi Square method was used to test the hypothesis of this research. The results of this study have found that there are differences in behavior between Generation X and Generation Y employees in assessing job satisfaction and employee loyalty. The differences in the behavior of Generation X and Generation Y in assessing job satisfaction and loyalty should be put into a serious concern so that the companys regeneration process can proceed without hindrance for the continuation of a sustainable company life.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2019
330 AGREGAT 3:1 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Steven Chang
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi,keterlibatan employee engagement dan kesetiaan employee loyalty terhadapkinerja penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat. Kinerja dari penyidikSatreskrim Polres Metro Jakarta Barat sangat penting dan strategis karenatugasnya untuk menekan angka kejahatan di wilayah hukumnya.Sebanyak 99 orang penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat yangdipilih dalam mendukung penelitian ini. Teknik Structural Equation Model SEM digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi, keterlibatan karyawan,dan kesetiaan terhadap kinerja penyidik satreskrim Polres Metro Jakarta Barat. Didalam penelitian ini ditemukan bahwa variable motivasi mempunyai hubunganyang signifikan terhadap loyalitas r= 0.571,
ABSTRACT
This research is to examine the relationship of motivation, employeeengagement and employee loyalty to the performance of police officers ofCriminal Investigation unit at West Jakarta Metro Police Resort. The performanceof police officers at criminal investigation unit was critical and strategic becauseof their tasks to encounter the crimes in their areas.The 99 police officers of criminal investigation unit were selected in thestudy. The Structural Equation Model SEM was employed to investigate therelationship between employee engagement, motivation and employee loyalty tothe performance of police officers. The research found that motivation has asignificant relationship to the employee loyalty r 0.571,
2018
T52168
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tribuana Sari
Abstrak :
Pada masa awal pemerintahannya, Harry S. Truman adalah presiden dengan pengakuan yang rendah dari masyarakat. Hal itu disebabkan karena naiknya dia sebagai presiden bukan hasil pemilihan umum sementara masyarakat meragukan kemampuannya untuk membawa Amerika pada masa transisi pasca perang. Hal itu ditambah dengan tentangan dari para politisi partai Republik. Perang Dingin sebagai akibat dari perang dunia kedua memberikan kesempatan sekaligus tantangan bagi Truman untuk menunjukkan kemampuannya. Melalui langkahnya meledakkan bom atom di Jepang dan membendung ekspansi ideologi komunisme di luar negeri dalam bentuk bantuan militer dan ekonomi kepada negara-negara yang terancam oleh kekuatan bersenjata, dan sejalan dengan kepentingan Amerika, telah menjadikan Truman sebagai aktor utama dalam proses perubahan politik Luar Negeri Amerika yang semula menganut universalisme. Dengan langkah itu Truman menyatakan Amerika sebagai pemimpin dunia merdeka melawan dunia totalitarian, dengan Uni Soviet sebagai pemimpinnya.
Keberhasilan di luar negeri tersebut tidak bisa dipisahkan dari dukungan dalam negeri. Oleh karena itu maka Truman melaksanakan kampanye anti-komunisme Dalam Negerinya. Strategi kampanye ini adalah dengan menggunakan kebijakan Federal Employee Loyalty Program serta pidato dan pesan-pesan tertulisnya. Yang pertama merupakan langkah strategisnya, sementara yang kedua adalah sarana penciptaan wacana antikomunisme yang Truman inginkan. Masalah yang menjadi pembahasan dalam tesis ini adalah bagaimana Truman menciptakan wacana anti-komunismenya melalui teks-teks pidato dan pesan tertulisnya dan bagaimana Federal Employee Loyalty Program diterapkan sebagai langkah strategis dalam kampanye anti-komunismenya. Dengan teori Repressive State Apparatuses/RSA dan Ideological State Apparatuses/ISA milik Althuser, ditemukan bahwa Federal Employee Loyalty Program berfungsi sebagai aparatus represi, melalui ancaman, pemecatan, investigasi oleh FBI dan legalitas yang diberikan oleh Truman kepada masyarakat Amerika untuk turut melaporkan siapa saja yang dicurigai terlibat dalam organisasi-organisasi yang dinyatakan terlarang oleh pemerintah. Sementara teks pidato dan pesan tertulis berfungsi sebagai aparatus ideologis, melalui penciptaan representasi-representasi negatif tentang komunisme. Komunisme distereotipkan sebagai pihak yang anti kemakmuran ekonomi dan anti demokrasi. Masyarakat Amerika yang menjadikan nilai kemakmuran ekonomi dan demokrasi sebagai acuan dalam hidupnya akan menempati posisi melawan jika berhadapan dengan komunisme. Dengan cara ini, Truman bermaksud menciptakan subyek/pelaku dari ideologi antikomunismenya.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15061
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library