Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Emmy Pangaribuan
Yogyakarta: Liberty, 1986
346.02 SIM b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Debora, Olivia
Abstrak :
Sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya tentu tidak jauh dari yang namanya risiko dimana salah satu penyebab paling besar akan timbulnya sebuah risiko adalah dikarenakan oleh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh karyawannya. Tindakan karyawan yang dapat menimbulkan risiko terhadap perusahaan misalnya seperti tindakan tidak jujur, pencurian, penggelapan uang, dan lain-lain. Agar tidak mengalami kerugian akibat risiko yang terjadi, diperlukan adanya manajemen risiko yang baik. Salah satu manajemen risiko yang dapat digunakan adalah dengan memiliki polis asuransi Fidelity Guarantee Insurance. Fidelity Guarantee Insurance merupakan asuransi yang bertujuan untuk dapat melindungi perusahaan dari tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kerugian yang dilakukan oleh karyawannya, seperti pencurian uang, penggelapan uang, atau semacamnya dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Dalam proses penutupan asuransi ada yang dinamakan polis asuransi atau sebuah kontrak perjanjian kerjasama yang dibuat secara tertulis antara para pihak, yaitu perusahaan penyedia asuransi dan nasabah asuransi. Isi dari polis tersebut merupakan syarat-syarat serta ketentuan asuransi tersebut yang mana nantinya sangat diperlukan apabila ingin mengajukan klaim asuransi. Apabila syarat dalam polis asuransi yang telah diperjanjikan tersebut tidak terpenuhi, maka perusahaan asuransi sebagai penanggung memiliki alasan serta hak untuk menolak klaim tersebut. Skripsi ini akan menganalisis bagaimana penggunaan produk asuransi Fidelity Guarantee Insurance beserta dengan alasan penolakan klaimnya sesuai dengan Putusan No. 126/Pdt.G/2021/PN Mlg. Metode penelitian ini adalah yuridis-normatif dengan pendekatan kualitatif, serta menggunakan bahan-bahan kepustakaan seperti bahan hukum primer dan sekunder. Hasil penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa agar klaim tertanggung tidak ditolak, maka risiko yang dialami tertanggung harus telah memenuhi seluruh syarat yang tertulis dalam polis asuransi yang dimilikinya. Apabila terdapat 1 (satu) saja syarat atau ketentuan dalam polis yang tidak terpenuhi, maka penanggung berhak untuk menolak pengajuan klaim tertanggung. ......A company, in carrying out its operational activities, is indeed so close to getting risks that one of the biggest causes for a risk to arise is due to the actions taken by its employees. Employee actions that may pose a risk to the company, for example, dishonest acts, theft, embezzlement, and others. In order not to experience losses due to threats that occur, it is necessary to have good risk management. One of the risk management that can be used is to have an insurance policy, especially Fidelity Guarantee Insurance. Fidelity Guarantee Insurance is an insurance that aims to protect the company from actions that can cause losses by employees, such as theft of money, embezzlement of funds, or the like with the aim of gaining profit for themselves. In the insurance coverage process, there is an insurance policy or a cooperation agreement contract made in writing between the parties, namely the insurance provider company and the insurance customer. The contents of the policy are the terms and conditions of the insurance which will be needed later if you want to make an insurance claim. If the conditions in the agreed insurance policy are not fulfilled, then the insurance company as the guarantor has reasons and the right to refuse the claim. This thesis will analyze the use of Fidelity Guarantee Insurance products along with the reasons for rejecting the claim by following under Court Judgement Number 126/Pdt.G/2021/PN Mlg. This research method is juridical-normative with a qualitative approach and uses library materials such as primary and secondary legal materials. The results of this study conclude that so that the insured's claim is not rejected, the risks experienced by the insured must have fulfilled all the conditions written in the insurance policy they have. If there is only 1 (one) of the terms or conditions in the policy that is not fulfilled, the insurer has the right to refuse the insured's claim.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beer, Nick
Oxford : Butterworth-Heinemann , 1994
621.389 3 BEE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Milton Waiman
Abstrak :
Latar Belakang: Penelitian membandingkan pengajaran bantuan hidup lanjut BHL dewasa menggunakan low fidelity simulation LFS dengan high fidelity simulation HFS memberikan hasil yang berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor kebudayaan yang berbeda di antara mahasiswa. Studi ini bertujuan untuk membandingkan HFS dengan LFS dalam mendapatkan keterampilan dan meningkatkan pengetahuan BHL dewasa pada mahasiswa FKUI. Metode: Dilakukan studi eksperimental, acak, tersamar tunggal dengan penyajian data deskriptif dan analitik. Subjek penelitian merupakan 39 mahasiswa FKUI semester III. Semua subjek menjalani ujian teori awal, kuliah, dan menonton demonstrasi video. Pada sesi pelatihan, subjek dibagi menjadi dua kelompok: LFS dan HFS. Kelompok LFS menggunakan maneken Resusci Anne dan kelompok HFS menggunakan SimMan 3G. Dilakukan ujian teori akhir dan ujian keterampilan menggunakan SimMan 3G. Data yang dikumpulkan adalah nilai keterampilan dan pengetahuan. Uji statistik yang digunakan adalah uji T tidak berpasangan, T berpasangan, dan Mann Whitney. Hasil: Nilai keterampilan pada kelompok LFS adalah 47,8 39,1-56,5 dan pada HFS adalah 65,2 39,1-78,2 , p=0,02. Peningkatan nilai pengetahuan pada kelompok LFS adalah 42,75 13,90 nilai pengetahuan ujian awal 35,25 9,93, nilai pengetahuan ujian akhir 78,00 14,73 dan pada kelompok HFS adalah 45,26 10,99 nilai pengetahuan ujian awal 34,47 7,80, nilai pengetahuan ujian akhir 79,74 10,20 , p=0,53. Simpulan: Penggunaan HFS lebih baik daripada LFS dalam mendapatkan keterampilan dan tidak lebih baik dalam meningkatkan pengetahuan BHL dewasa pada mahasiswa FKUI. ......Background Studies comparing teaching of adult advanced life support ALS using low fidelity simulation LFS and high fidelity simulation HFS give different results. This can be caused by cultural background difference among students. This study aims to determine the comparison of HFS and LFS in adult ALS skill attainment and knowledge improvement on FMUI students. Methods An experimental, randomized, single blinded study with descriptive and analytic data presentation was conducted. Subjects were 39 FMUI students on the 3rd semester. All subjects had written pretest, lecture, and watched video demonstration. In training session, subjects were divided into two groups LFS and HFS group. LFS group used Resusci Anne and HFS group used SimMan 3G. There were written posttest and skill examination using SimMan 3G. Data collected were skill examination and written test scores. Statistical tests used were unpaired T test, paired T test, and Mann Whitney. Results The skill score in the LFS group was 47.8 39.1 56.5 and in the HFS group was 65.2 39.1 78.2 , p 0.02. The increase of knowledge score in LFS group was 42.75 13.90 pretest knowledge score 35.25 9.93, posttest knowledge score 78.00 14.73 and HFS group 45.26 10.99 pretest knowledge score 34.47 7.80, posttest knowledge score 79.74 10.20 , p 0.53. Conclusion The use of HFS is better than LFS in attaining adult ALS skill and not better than improving knowledge on FMUI students.
Jakarta: Fakultas Kedokteran, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lesti Setianingrum
Abstrak :

Teknologi Visible Light Communication (VLC) menjadi cukup menarik karena meningkatnya pengembangan Light Emitting Diode (LED) yang membawa karakteristik umur panjang, green technology, daya rendah, pencampuran warna, fast switching dll. Penelitian ini menyajikan potensial topik teknologi VLC di masa depan dengan menggunakan analisis paten. Metode ini dipilih sebagai jembatan bagi para peneliti, insinyur dan pemain industri untuk mengurangi subjektivitas mereka dalam membuat topik atau keputusan proyek dan menciptakan pemahaman lanjutan antara pengembangan teknologi dan pengembangan industri. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap 329 paten dalam database USPTO dari tahun 1976-2017 menggunakan visible light communication sebagai syntax query. Temuan menunjukkan bahwa teknologi dasar paten VLC adalah sistem transmisi, komunikasi jaringan nirkabel dan pengaturan kontrol dan sirkuit untuk komunikasi. Selain itu, hasilnya menunjukkan beberapa teknologi yang muncul seperti kriptografi untuk keamanan dan konten interaktif, di mana topik ini menjadi populer karena meningkatnya kesadaran keamanan. Temuan terakhir adalah topik baru tentang bahan semikonduktor, transportasi dan efisiensi energi, dimana topik ini menjadi isu panas terkait kampanye green living di banyak sektor. Sehingga dari temuan yang didapat, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi awal untuk implementasi VLC di Indonesia adalah pada infrastruktur bangunan baru dan lampu jalan yang dapat berimplikasi pada meningkatnya aksesbilitas dan nilai ekonomi masyarakat.


Technology of Visible Light Communication (VLC) is increasing due to the increasing of development of Light Emitting Diodes (LED) which bring characteristic of long lifetime, green technology, low power, color mixing, fast switching etc. This research is presented potential area of visible light communication in the future using patent analysis. This method is chosen as a bridge for researchers, engineers and industrial players to reduce their subjectivity for making topic or project decision and creating advanced understanding between technology development and industrial development. This research conduct patent analysis of 329 patents in USPTO database from year 1976-2017 using visible light communication as the syntax query. The finding shows that basic technology of VLC patents are transmission system, wireless network communication and arrangement of control and circuit for communication. Furthermore, the result shows several emerging technology such as cryptography for security and interactive content, where these topics become popular due to the increasing of security awareness. Last finding is new topic about semiconductor material, transportation and energi efficiency, whereas these topics become hot issue related green living campaign in many sectors. From these findings, it concludes that the initial strategy for implementing VLC in Indonesia is on new building infrastructure and street light which can have implications for increasing accessibility and economic value of the people.

2019
T53321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risyaf Syamsi
Abstrak :
ABSTRAK
Light Fidelity (LiFi) merupakan suatu teknologi komunikasi nirkabel yang menggunakan cahaya tampak sebagai mediumnya. LiFi memiliki berbagai kelebihan seperti bandwidth yang tersedia sangat lebar, keamanan jaringan yang sangat baik, dan dapat digunakan untuk daerah-daerah yang sensitif terhadap interferensi gelombang elektromagnetik 2. Hingga saat ini, LiFi masih dalam tahap pengembangan. Perusahaan startup Velmenni telah berhasil mentransmisikan data hingga 1 Gbps 4. Padahal secara teoritis, LiFi dapat mencapai 224 Gbps pada kondisi lab 5. Permasalahan utama yang dihadapi oleh LiFi berbasis On-Off Keying (OOK) yaitu komponen yang digunakan haruslah memiliki nilai RC yang rendah agar tidak terjadi distorsi bentuk gelombang. Pada skripsi ini, penulis melakukan pengembangan komunikasi optik LiFi berbasis OOK pada visible LED. Pengembangan yang dimaksud adalah menganalisis pengaruh nilai RC pada stage pre-amplifier dan melakukan pengujian kecepatan transfer data pada komunikasi optik LiFi berbasis OOK. Penelitian ini memvariasiakan resistor beban pre-amplifier, catu tegangan pre-amplifier, dan catu tegangan LED untuk menentukan nilai yang optimum dari tiga variabel tersebut. Selain itu, terdapat variasi frekuensi yang berfungsi untuk menentukan kecepatan transfer data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan transfer data pada LiFi berbasis modulasi OOK sangat bergantung pada nilai RC dan akan sangat sulit mencapai 1 Mbps
ABSTRACT
.Light Fidelity (LiFi) is a wireless communication technology that uses visible light as its medium. LiFi has many advantages such as the available bandwidth is huge, high network security, and can be used for areas that are sensitive to electromagnetic wave interference (2). Until now, LiFi is still under development. Velmenni startup company has managed to transmit data up to 1 Gbps (4). Even though theoretically, LiFi can reach 224 Gbps in lab conditions (5). The main problem of LiFi based on On-Off Keying (OOK) is that the components used must have low RC value so that waveform distortion does not occur. In this thesis, the author developed LiFi based on OOK on Visible LED. The intended development is analyzing the effect of RC values ​​on the pre-amplifier stage and conducting bit rate testing on LiFi based on OOK. This study varied the pre-amplifier load resistor, pre-amplifier voltage supply, and LED voltage supply for determine the optimum value of the three variables. In addition, there are frequency variations for determine bit rate. The results showed that the bit rate on LiFi based on OOK modulation was very dependent on RC values ​​and would be very difficult to reach 1 Mbps.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirta Akdi Toma Mesoya Hulu
Abstrak :
Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) merupakan perpustakaan universitas terbesar se-Asia Tenggara. Ada sekitar 1,5 juta koleksi yang tersimpan di Perpustakaan UI dan beberapa perpustakaan fakultas di mana jumlah ini terus bertambah setiap tahunnya. Ukuran Perpustakaan UI tergolong besar, terdiri dari empat lantai dengan desain arsitektur unik, membuat pencarian sebuah lokasi ruangan atau lokasi koleksi didalamnya mengalami kendala yang berdampak pada efisiensi dan efektifitas pencarian lokasi di dalam perpustakaan. Papan petunjuk yang ada di Perpustakaan UI saat ini belum sepenuhnya membantu pengunjung untuk menuju sebuah lokasi ruangan atau lokasi koleksi. Kesulitan yang dirasakan pengunjung berbanding terbalik dengan ekspetasi mereka. Dari sisi sistem pencarian koleksi/buku yang tersedia, pengunjung mendapatkan informasi yang tidak begitu akurat dan tidak begitu detail, hal ini menjadi sangat mengecewakan terutama bagi pengunjung yang datang dari tempat jauh. Keluhan terkait pencarian lokasi ruangan atau lokasi sebuah koleksi menjadi seolah terabaikan, perlu dibuat sebuah aplikasi petunjuk lokasi ruangan atau lokasi sebuah koleksi untuk mempermudah pengunjung dan memenuhi ekspektasi mereka. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka ditawarkan sebuah rancangan digital signage berupa clickable prototype yang bisa membantu mengarahkan pengunjung ke sebuah lokasi. Pembuatan rancangan dilakukan dengan high-hidelity prototyping setelah melakukan observasi, survei dan wawancara kontekstual terkait kebutuhan dan permasalahan pengunjung. Hasil rancangan ini kemudian akan dievaluasi dengan memanfaatkan usability testing lalu kuesioner untuk mendapatkan tanggapan responden. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dari segi usability. Hasil survei kemudian dirangkum untuk menjadi acuan pembuatan aplikasi petunjuk lokasi di Perpustakaan UI kedepannya. ......Universitas Indonesia (UI) Library is the biggest university library in Southeast Asia. There are about 1,5 million collections saved on UI Library and several faculty libraries at the UI, where this number continues to increase regularly per year. The size of the UI Library is quite large, consisting of four floors with unique architectural design, it makes difficult to search location of a room or collection location within the library that affect to the effeciency and effectivity of searching. Existing sign boards in the UI Library are currently not fully helped visitors to get to a room or collection location. The difficulty experienced by visitors is inversely propotional to their expectations. The existing book search system giving the visitors inaccurate information, this becomes very dissapointing especially for visitors who come from far away places. Visitors complaints related to find a location in the UI Library seemed to be ignored, a navigation application needs to be made to direct visitors to get to the locations that they try to find on the library and meet their expectations. To achieve this goal, then offered a digital signage application design in the form of a clickable prototype that can help direct visitors to a location. The design of the application is made by using high-fidelity prototyping after conducting observations, surveys and contextual interviews related to the needs and problems of visitors. The results of the design will be evaluated by using usability testing and then questionnaire to get respondent’s response. The survey results of this research will then be summarized for the next development of Indoor Digital Signage application at the UI Library.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ariscasari
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Putri AriscasariProgram Studi : Keselamatan dan Kesehatan KerjaJudul : Kajian Pelaksanaan Pelatihan Safety MandatoryTraining SMART untuk Pengawas Operasional Tambangpada PT. Harmoni Panca Utama dan PT.Hasta PancaMandiri Utama tahun 2018PT. Harmoni Panca Utama HPU dan PT. Hasta Panca Mandiri Utama HPMU merupakan perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara dan mineral, keduaperusahaan tersebut telah mengembangkan upaya pencegahan insiden melaluipelatihan Safety Mandatory Training SMART kepada seluruh foreman,supervisor dan superintendent, namun pelaksanaan program pelatihan ini masihbelum sesuai dengan yang diharapkan pelaksana program, oleh karena itudisamping melakukan evaluasi terhadap pencapaian program pelatihan, perludilakukan evaluasi proses untuk mengkaji hambatan dan faktor kontekstual yangmempengaruhi pelaksanaan program pelatihan. Kajian dilakukan menggunakankonsep evaluasi proses dan dengan metode kualitatif, pengumpulan informasidilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi dokumen pelaksanaanpelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberian reward dilakukanuntuk menarik minat pekerja dalam mengikuti program pelatihan, didalam standarpelatihan perusahaan belum mengatur mengenai kewajiban pekerja untukmengikuti pelatihan SMART. Kualitas pelaksanaan program belum cukup baikkarena pencapaian pelatihan belum sesuai dengan perencanaan, namun untukpelaksanaan pelatihan sendiri sudah memenuhi harapan penerima program. Kajianpada komponen dose delivered menunjukkan bahwa materi pelatihan sudahdisampaikan secara menyeluruh, dan penerima program dilibatkan secara aktifdalam penyampaian materi dose received . Kajian context menunjukkan faktorutama yang menghambat pelaksanaan pelatihan adalah kurangnya alokasi sumberdaya dan tingginya beban kerja.Kata kunci: evaluasi proses, tambang batu bara, fidelity, dose delivered, dosereceived, reach, satisfaction dan context
ABSTRACT
Name Putri AriscasariStudy program Occupational Health and SafetyTitle Review of Safety Mandatory Training SMART Implementation for Mine Operasional Supervisor at PT.Harmoni Panca Utama and PT.Hasta Panca MandiriUtama 2018PT. Harmony Panca Utama HPU and PT. Hasta Panca Mandiri Utama HPMU is a coal and minerals mining services providers, both companies have developedincident prevention efforts through Safety Mandatory Training SMART trainingfor all foreman, supervisor and superintendent, but the implementation still notconvenient with program implementer expectations, therefore in addition toevaluating the achievement of the training program, it is necessary to do processevaluation to reviewing the barriers and contextual factors that influence theimplementation of the training program. This study was conducted by using processevaluation concept and qualitative method, information collected by conducting indepthinterviews and observation of training implementation documents. The resultshows that awarding rewards is done to attract the worker rsquo s interest to join thetraining program, in the company 39 s training standards has not organize that theworkers are obliged to follow the training. The quality of program implementationis not good enough because the achievement of the training has not been appropriatewith the planning, but for the implementation of the training itself has met thetrainee rsquo s expectations. Review on dose delivered component show that all trainingmaterial already delivered thoroughly and the trainee are actively involved in thedelivery of the material dose received , identification of context component showthat the main factors that hinder the implementation of training are the lack ofresource allocation and the high workload.Keyword process evaluation, coal mining, fidelity, dose delivered, dose received,reach, satisfaction dan context
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adhytia Wana Putra Rahmadhan
Abstrak :
Imunisasi diketahui mampu mencegah 4-5 juta kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Seiring meningkatnya pencatatan imunisasi, muncul permasalahan terhadap catatan imunisasi yang terfragmentasi, terlebih karena pencatatan imunisasi di mayoritas negara berkembang, termasuk Indonesia, masih menggunakan media kertas. Implementasi immunization information system (IIS) dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada negara-negara maju, implementasi IIS telah dilaksanakan secara luas, tetapi sistem ini belum diimplementasikan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi oleh negara yang telah mengimplementasikan IIS dan menggunakan solusi dari tantangan tersebut untuk merancang arsitektur IIS terintegrasi dan prototipe aplikasi IIS di Indonesia menggunakan metodologi design science research (DSR). Tantangan implementasi dan kebutuhan fungsionalitas IIS diperoleh melalui kegiatan Systematic Literature Review (SLR) yang kemudian divalidasi melalui wawancara terhadap 6 tenaga kesehatan dan 9 masyarakat umum serta dianalisis menggunakan teknik content analysis. Hasil analisis menghasilkan 10 tantangan yang kemudian dikelompokkan menjadi 3 tema besar, yaitu people, process, dan technology. Arsitektur yang dirancang merupakan arsitektur sistem informasi yang mengacu pada The Open Group Architecture Framework (TOGAF) 10 yang terdiri dari visi arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. Hasil rancangan arsitektur selanjutnya menjadi masukan untuk merancang prototipe IIS terintegrasi. Prototipe yang dihasilkan berbentuk high fidelity prototype yang mengacu pada eight golden rules. Evaluasi prototipe dilakukan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner yang disusun menurut pendekatan SUS dan PSSUQ. Hasil evaluasi nilai SUS yang diperoleh adalah 72,5 atau “Good (Acceptable)”, sedangkan nilai system usefulness, information quality, interface quality dan overall dari PSSUQ adalah 2,65, 2,94, 2,48, dan 2,71, yang menandakan bahwa rancangan telah dibuat dengan baik. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi teoritis mengenai implementasi IIS di negara berkembang dan menjadi panduan pada fasilitas kesehatan, regulator kesehatan, dan pengembang aplikasi kesehatan untuk mewujudkan IIS yang terintegrasi di Indonesia. ......Immunization is known to be able to prevent 4-5 million deaths worldwide each year. As immunization records increase, problems with fragmented immunization records arise, especially since immunization records in the majority of developing countries, including Indonesia, are still based on paper. The implementation of the immunization information system (IIS) can be a solution to overcome these problems. In developed countries, the implementation of IIS has been widely implemented, but this system has not been implemented in developing countries, including Indonesia. This study aims to explore the challenges faced by countries that have implemented IIS and use the solutions from these challenges to design integrated IIS architectures and prototype applications in Indonesia using the design science research (DSR) methodology. The implementation challenges and functional requirements were obtained through Systematic Literature Review (SLR) activities which were then validated through interviews with 6 health workers and 9 general public and analyzed using content analysis techniques. The results of the analysis produce 10 challenges which are then grouped into 3 big themes, namely people, process, and technology. The designed architecture is an information system architecture that refers to The Open Group Architecture Framework (TOGAF) 10, which consists of architecture vision, business architecture, data architecture, application architecture, and technology architecture. The results of the architecture design then become input for designing an integrated IIS prototype. The resulting prototype is in the form of a high-fidelity prototype that follows the eight golden rules. Evaluation of the prototype was carried out through interviews and the distribution of questionnaires designed according to the SUS and PSSUQ techniques. The results of the evaluation of the SUS value obtained were 72.5 or "Good (Acceptable)", while the system usefulness, information quality, interface quality, and overall values from PSSUQ were 2.65, 2.94, 2.48, and 2.71, which indicates that the design has been made properly. This research is expected to provide a theoretical contribution regarding the implementation of IIS in developing countries and become a guide for health facilities, health regulators, and health application developers to realize an integrated IIS in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuliyanto Zakaria
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi batas-batas fauna pada tarsius di semenanjung utara Sulawesi serta mengukur dampak perubahan habitat khususnya aktivas perkebunan skala kecil dalam beberapa tahun terakhir terhadap keberlangsungan hidup tarsius. Studi dibagi menjadi tiga makalah yakni: 1) Analisis Kuantitatif Duet call Tarsius dari Survei Lapangan Mengungkap Bentuk Akustik Baru di Gorontalo (Indonesia); 2) Kerapatan Relatif Tarsius supriatnai pada Habitat Perkebunan dan Hutan Sekunder Bentang Alam Popayato-Paguat (Gorontalo, Indonesia); dan 3) Preferensi Habitat dan Site Fidelity Tarsius supriatnai di Area Perkebunan dan Hutan Sekunder Bentang Alam Popayato-Paguat (Gorontalo, Indonesia). Hasil analisis makalah pertama menemukan empat kelompok akustik yakni: Manado (Tarsius spectrumgurskyae), Gorontalo (T. supriatnai), Tinombo (T. wallacei) dan kelompok yang sebelumnya tidak diketahui tersebar di antara Manado dan Gorontalo, yang dinamakan Labanu. Hasil analisis menunjukkan batas fauna di sepanjang pantai selatan yakni Sungai Bone (antara bentuk akustik Manado dan Labanu), Sungai Paguyaman (antara bentuk Labanu dan Gorontalo), Sungai Palasa (antara bentuk Gorontalo dan Tinombo). Di sepanjang pantai utara ditemukan zona kontak melalui identifikasi kelompok sosial heterospesifik dalam satu spektogram. Hasil makalah kedua menunjukkan bahwa kerapatan relatif di habitat perkebunan adalah 0,38 kelompok/ha dan 0,70 kelompok/ha di hutan sekunder, kepadatan substrat pergerakan, NDSI dan ACI tertinggi ditemukan di hutan sekunder, sedangkan kelimpahan serangga paling banyak ditemukan di habitat perkebunan. Hasil makalah kedua menunjukkan bahwa Tarsius supriatnai dapat beradaptasi dengan habitat perkebunan dengan kepadatan yang jauh lebih rendah. Hasil makalah ketiga menunjukkan bahwa pada habitat perkebunan, tumbuhan dengan INP tertinggi bukan merupakan pohon sarang. Sementara pada hutan sekunder, tumbuhan dengan INP tertinggi pada tipe pertumbuhan pohon (Ficus virens) adalah pohon sarang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa T. supriatnai sebagian besar menggunakan pohon sarang Bambusa vulgaris (26,32%) di areal perkebunan dan Schizostachyum lima dan Calamus zollingeri (28,57%) di hutan sekunder. Hasil survei juga menemukan bahwa 42,9% pohon sarang yang ditemukan pada tahun 2018 masih terus digunakan oleh T. supriatnai dalam lima tahun terakhir. ......This study aims to validate the boundaries of the tarsier fauna on the northern peninsula of Sulawesi and measure the impact of changes in habitat, especially small-scale plantation activities in recent years, on the survival of tarsiers. The study is divided into three papers, namely: 1) Quantitative Analysis of Tarsier Duet Calls from Field Surveys Reveals a New Acoustic Form in Gorontalo (Indonesia; 2) Relative Density of Tarsius supriatnai in Agricultural Habitat and Secondary Forest in the Popayato-Paguat Landscape (Gorontalo, Indonesia); and 3) Habitat Preference and Site Fidelity of Tarsius supriatnai in Agricultural Areas and Secondary Forest in the Popayato-Paguat Landscape (Gorontalo, Indonesia). The results of the analysis in the first paper found four acoustic groups, namely: Manado (Tarsius spectrumgurskyae), Gorontalo (T. supriatnai), Tinombo (T. wallacei) and a previously unknown group spread between Manado and Gorontalo, called Labanu. The results of the analysis show that the faunal boundaries along the south coast are the Bone River (between the Manado and Labanu acoustic forms), the Paguyaman River (between the Labanu and Gorontalo forms), the Palasa River (between the Gorontalo and Tinombo forms). Along the north coast, contact zones were found through the identification of heterospecific social groups in one spectrogram. The results of the second paper show that the relative density in agricultural habitat is 0.38 groups per ha and 0.70 groups per ha in secondary forest; the highest density of substrate movement, NDSI and ACI is found in secondary forest, while the abundance of insects is most commonly found in agricultural habitat. The results of the second paper show that Tarsius supriatnai can adapt to agricultural habitats with much lower densities. The results of the third paper show that in agricultaral habitats, plants with the highest IVI are not nest trees. Whereas in secondary forest, the plants with the highest IVI for tree growth species (Ficus virens) were nest trees. The results also showed that T. supriatnai mostly used bamboo nest trees (26.32%) in plantation areas and Schizostachyum lima and Calamus zollingeri (28.57%) in secondary forests. The survey results also found that 42.9% of the nest trees found in 2018 were still used by T. supriatnai in the last five years.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>