Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Munandar Rusman
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai hubungan motivasi dengan kepatuhan melakukan senam kaki pada penderita Diabetes Mellitus dengan menggunakan instrumen Behavioral Regulation in Exercise Questionnaire-2 (BREQ-2) untuk mengukur tipe motivasi dan Exercise Adherence Rating Scale (EARS) untuk mengukur kepatuhan melakukukan senam kaki. Penelitian ini bersifat cross-sectional dengan 128 responden yang berasal dari Poliklinik Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati dan didapatkan hasil gambaran motivasi penderita DM melakukan senam kaki menunjukkan rerata skor elemen teridentifikasi (10,47) dan intrinsik (11,49) lebih tinggi dibandingkan rerata skor elemen amotivasi (5,29), external 6,83), dan terinterojeksi (3,27). Rerata skor Relative Autonomy Index (RAI) yaitu 22,62. Gambaran kepatuhan penderita DM melakukan senam kaki menunjukkan rerata skor yaitu 32,37 atau dalam persen yaitu 50%. Terdapat hubungan antara skor RAI motivasi, elemen amotivasi, elemen terinterojeksi dan elemen intrinsik dengan skor kepatuhan melakukan senam kaki pada penderita DM di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Rekomendasi dari hasil penelitian ini yaitu pentingnya meningkatkan motivasi berupa dukungan dari tenaga kesehatan terhadap pasien di Rumah Sakit dan membuat program senam kaki bagi penderita DM yang terjadwal baik di dalam lingkungan poliklinik maupun diluar lingkungan poliklinik sehingga penderita DM merasa didukung oleh lingkungannya baik. Selain itu, peneliti melihat perlu adanya suatu logbook atau buku harian bagi penderita DM yang berisi tatalaksana DM baik dari edukasi, perencanaan makan, farmakologi dan latihan fisik yang dapat diisi oleh penderita dan dapat dilihat kepatuhan dari tatalaksana DM di buku tersebut. ......This study examines the relationship between motivation and adherence to foot exercises in patients with Diabetes Mellitus using the Behavioral Regulation in Exercise Questionnaire-2 (BREQ-2) to measure motivation types and the Exercise Adherence Rating Scale (EARS) to measure adherence to foot exercises. It is a cross-sectional study with 128 respondents from the Internal Medicine Clinic at Fatmawati General Hospital, and the results show that the motivation of DM patients to perform foot exercises indicated higher mean scores for identified and intrinsic elements compared to mean scores for amotivation, external, and introjected elements. The mean Relative Autonomy Index (RAI) score was 22.62. The description of adherence of DM patients to foot exercises showed a mean score of 32.37 or 50% in percentage. There is a relationship between RAI motivation scores, amotivation elements, introjected elements, and intrinsic elements with adherence scores to foot exercises in DM patients at Fatmawati General Hospital. Recommendations from this study emphasize the importance of increasing motivation through support from healthcare professionals for patients in the hospital and implementing a scheduled foot exercise program for DM patients both within and outside the clinic environment to make them feel supported by their surroundings. Additionally, researchers see the need for a logbook or daily book for DM patients containing DM management including education, meal planning, pharmacology, and physical exercise which can be filled out by patients and used to assess adherence to DM management in the book.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrasyid
Abstrak :
ABSTRAK
Gula darah tidak terkontrol dan neuropati pada kaki adalah masalah kesehatan yang muncul pada lansia diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Upaya pengontrolan masalah pada lansia DMT2 dapat dilakukan dengan kegiatan manajemen pengontrolan gula darah dan kesehatan kaki. Latihan kaki menggunakan bola tenis diberikan pada lansia DMT2 dalam keluarga dan Manajemen Pengendalian Diabetes Melitus (MAPAN DM) diberikan kepada kelompok lansia DMT2 sebanyak 58 orang, intervensi diberikan selama 30-60 menit per sesi sebanyak 12 sesi. Hasil implementasi dalam asuhan keperawatan keluarga dan kelompok, didapatkan penurunan rerata nilai gula darah sebanyak 5,1% dan neuropati pada kaki 41,7%. MAPAN DM berpengaruh terhadap penurunan gula darah (p value<0,05) dan neuropati pada kaki (p value < 0,05). Latihan kaki menggunakan bola tenis berpengaruh terhadap penurunan gula darah dan neuropati pada kaki. Latihan kaki dan Manajemen diri disarankan untuk dilakukan sebagai upaya pengontrolan gula darah dan mencegah komplikasi penyakit pada lansia DMT2.
ABSTRACT
Uncontrolled blood sugar and foot neuropathy are health problems that arise in elderly type 2 diabetes mellitus (DMT2). Efforts to control the problem in elderly DMT2 can be done with activities to control blood sugar and foot health. Foot exercises using tennis balls were given to elderly DMT2 in the family and Manajemen Pengendalian Diabetes Melitus (MAPAN DM) was given to a group of elderly DMT2 58 people were selected, intervention was given for 30-60 minutes per session as many as 12 sessions. The results of the implementation in family and elderly group, obtained a mean change in blood sugar values ​​of 5.1% and foot neuropathy 41.7%. MAPAN DM influences the decrease in blood sugar (p value <0.05) and neuropathy in the foot (p value <0.05). Foot exercises using tennis balls affect the decrease in blood sugar and neuropathy in the legs. Foot exercises and self-management are recommended to be done as an effort to control blood sugar and disease complications prevention in DMT2 elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Astriana Lestari
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan salah satu dari penyakit kronis penyebab kematian tertinggi di dunia. Kondisi hiperglikemia akan menyebabkan berbagai komplikasi baik akut maupun kronis mencakup komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler. Salah satu diantaranya yang paling berbahaya yaitu munculnya peripheral arterial  disease (PAD) yang menyebabkan terjadinya foot ulcers. Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus serta efektivitas pemeriksaan ankle brachial index (ABI) dan senam kaki diabetes untuk mengatasi ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes merupakan intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan sirkulasi perifer dengan mengidentifikasi terjadinya gangguan pada sirkulasi perifer,  meningkatkan aliran kolateralisasi darah pada kaki dan meningkatkan fungsi insulin. Intervensi pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes dilakukan pada pasien diabetes melitus selama 7 hari perawatan. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes dapat meningkatkan sirkulasi perifer dan mencegah timbulnya luka kaki. Melihat keefektifan pemeriksaan ABI dan senam kaki diabetes untuk meningkatkan sirkulasi perifer maka diharapkan intervensi ini dapat digunakan sebagai perawatan rutin pada pasien diabetes melitus.


Diabetes mellitus is one of the highest chronic disease causes of death in the world. The condition of hyperglycemia will cause various complications either acute and chronic including microvascular and macrovascular complications. One of the most dangerous is the emergence of peripheral arterial disease (PAD) which causes foot ulcer. The scientific paper aims to analyze nursing care in patient with diabetes mellitus and the effectiveness of measuring the ankle brachial index (ABI) and diabetic foot exercises to overcome the ineffectiveness of peripheral tissue perfusion. The examination of ABI and diabetic foot exercises are interventions that can be used to improve peripheral circulation by identifying disturbances in peripheral circulation, increasing the flow of blood collateralisation in the foot and improving insulin function. Intervention of ABI examination and diabetic foot exercises were carried out in patient with diabetes mellitus for 7 days treatment. The results show that the application of ABI examination and diabetic foot exercises can improve peripheral circulation and prevent foot injuries. Reviewing the effectiveness of ABI examination and diabetic foot exercises to improve peripheral circulation, then it is hoped that this interventions can be used as a routine treatment in patients with diabetes mellitus.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library