Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlita Kresna
Abstrak :
Permasalahan korupsi di Indonesia, terutama dalam bentuk gratifikasi masih marak terjadi dan sulit diatasi, namun lebih jauh terdapat bentuk gratifikasi lain yang belum secara komprehensif diatur dan di kriminalisasi, yaitu gratifikasi seksual. Penelitian ini berupaya melihat gratifikasi seksual pada berbagai kasus korupsi di Indonesia sebagai bentuk kejahatan dan serta berupaya menawarkan model pencegahannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan analisis terhadap kajian literatur ilmiah, disertai dengan wawancara mendalam terhadap pelaku gratifikasi seksual, KPK, jaksa, kriminolog dan LSM. Temuan penelitian ini kemudian menyimpulkan bahwa terdapat kekosongan norma hukum berkaitan dengan fenomena ini, begitu pula norma sosial yang kemudian membuatnya sulit dideteksi dan dipidanakan. Melalui teori fraud triangle oleh Cressey (1958) penelitian ini mengajukan strategi pencegahan gratifikasi seksual ......The problem of corruption in Indonesia, especially in the form of gratification, is still rife and difficult to overcome, however, there are other forms of gratification that have not been comprehensively regulated and criminalized, namely sexual gratification. This study seeks to examine sexual gratification in various corruption cases in Indonesia as a \ crime and aim to offer a model of prevention. This research is a descriptive qualitative study with an analysis of the scientific literature review, accompanied by in-depth interviews with perpetrators of sexual gratification, KPK, prosecutors, criminologists and NGOs. Current study finds that there is a void in legal norms associated with this phenomenon, as well as social norms which then make it difficult to detect and criminalize. Through the fraud triangle theory by Cressey (1958), this study proposes a prevention strategy of sexual gratification
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Sadikin
Abstrak :
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah mulai dilaksanakan dari 1 Program Asuransi Kesehatan di Indonesia Januari 2014. Pelaksanaan program asuransi nasional menemukan risiko. Risiko kejadian fraud (kecurangan) di Indonesia sangat tinggi tetapi masih sulit untuk mengidentifikasi risiko kejadian fraud. Hal tersebut didukung oleh kurangnya kesadaran semua pihak baik dari pasien, provider dan perusahaan asuransi walaupun tindakan tersebut sangat terasa adanya. Penipuan kesehatan merupakan ancaman serius bagi seluruh dunia, yang menyebabkan penyalahgunaan keuangan sumber daya yang langka dan dampak negatif pada akses kesehatan, infrastruktur, dan determinan sosial kesehatan. Penipuan kesehatan dikaitkan dengan meningkatnya biaya kesehatan yang terjadi di Amerika Serikat. Penelitian ini untuk menganalisis tentang pengaruh dimensi fraud triangle dalam kebijakan pencegahan fraud terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional yang merupakan alasan untuk penipuankesehatan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data berupa pedoman wawancara, alat perekam, arsip tertulis dan dokumen. Hasil penelitian mendapatkan analisis tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi terhadap risiko kejadian fraud dan menyajikan contoh bagaimana kebijakan telah berdampak di RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo. Tesis ini kemudian akan memberikan saran tentang bagaimana mencegah penipuan kesehatan masa depan untuk mengurangi pengeluaran kesehatan dan penggunaan sumber daya untuk kepentingan RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo. ...... The National Health Insurance (JKN) held by the Social Security Agency (BPJS) Health has started to be implemented from 1 Indonesia's Health Insurance Program in January 2014. The implementation of a national insurance program found the risk. The risk of occurrence of fraud (fraud) in Indonesia is very high but it is still difficult to identify fraud risk events. This is supported by the lack of awareness of all parties, both from patients, providers and insurance companies although such actions are felt presence. Health fraud is a serious threat to the entire world, which led to financial abuse of scarce resources and the negative impact on access to health care, infrastructure, and social determinants of health. Health fraud associated with increased health care costs in the United States. This study was to analyze the influence of the dimensions of the fraud triangle in fraud prevention policies towards the National Health Insurance program which is the reason for health fraud. This study used a qualitative approach. Data collection techniques such as interview guides, recorders, written records and documents. The results of a study reported stress analysis, opportunity, and rationalization of the risk of fraud incident and presents examples of how policy has an impact on the National Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo. This thesis will then provide advice on how to prevent future fraudulent health to reduce health spending and use of resources for the benefit of the National Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niry Queen Sari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh fraud triangle yaitu pressure, opportunity dan rationalization terhadap kemungkinan terjadinya fraud pada laporan keuangan. Penelitian ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Skousen (2004). Sampel penelitian terdiri dari 16 perusahaan yang melakukan fraud pada laporan keuangan dan 16 perusahaan yang tidak melakukan fraud pada laporan keuangan selama kurun waktu 2000-2012. Penelitian ini menggunakan metode binary logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel financial target dengan proksi ROA (pressure), organizational structure dengan proksi CEOTURN (opportunity) dan rationalization dengan proksi TATA (rationalization) berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan terjadinya fraud pada laporan keuangan. ...... The purpose of this research is to examine the influence the fraud triangle which is pressure, opportunity, and rationalization in the probability of financial statement fraud. This study is based on a research by Skousen (2004). The sample of this research consists of 16 companies which were committed in financial statement fraud and 16 companies which not committed in financial statement fraud during 2000-2012. This research using binary logistic as a method. The result of this research shows that variable financial target using ROA as proxy (pressure), organizational structure using CEOTURN as proxy (opportunity) and rationalization using TATA as proxy (rationalization) which significantly in detect the probability of financial statement fraud.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesi Rizky Anindya
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko fraud mana saja yang menurut para pegawai perusahaan memiliki kekuatan terbesar dalam mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan fraud serta menggali pendapat terkait pencegahan timbulnya fraud di dalam perusahaan. Faktor-faktor resiko fraud dalam penelitian ini didasari oleh konsep fraud triangle yang dikembangkan oleh Donald Cressey, serta contoh-contoh situasi yang tertulis di dalam SAS No. 99. Sampel dari penelitian ini ialah sejumlah pegawai perusahaan yang dipilih dengan metode convenience sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ketiga faktor tidak memiliki signifikansi yang cukup tinggi untuk mempengaruhi pegawai melakukan fraud, namun jika dibandingkan antar faktor, faktor tekanan dianggap memiliki pengaruh paling besar diantara faktor lainnya. Terkait usaha pencegahan fraud, pegawai menganggap bahwa seluruh alat pencegahan sangat penting untuk dilaksanakan, terutama pembagian tugas segregation of duties yang baik dan jelas.
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out about which fraud risk factors that can potentially influence employees to commit fraud, as well as to obtain several opinions regarding fraud prevention in an entity. The fraud risk factors in this research are based on Donald Cressey rsquo s fraud triangle concept and the examples provided in SAS No. 99. The sample consists of company employees which are selected by the method of convenience sampling. The result shows that all of the three factors have no high significancy in influencing employees to commit fraud. Yet, compared to other factors, the pressure factor is believed to have the highest influence for the employees to commit fraud. As for the fraud prevention, employees reckoned that all of the provided fraud prevention tools are important, especially the goodness and incisiveness of segregation of duties.
2017
S68221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mazaya Dhiyanadira
Abstrak :
Artikel ini membahas kasus tindak pidana penggelapan yaitu kasus penggelapan upah; insentif; bonus dan tantiem pekerja di PT X. PT X merupakan anak perusahaan dari perusahaan BUMN yaitu PT Y yang memberikan pelayanan dan jasa pengeboran minyak bumi, gas bumi, dan panas bumi. Kasus ini dilakukan oleh seorang pekerja outsourcing dengan inisial GPP. GPP melakukan penggelapan dengan modus memasukkan rekening bank fiktif serta bonus fiktif saat pengajuan upah pekerja, dan uang yang digelapkan tersebut ia gunakan untuk kepentingan pribadi. Fenomena tindak kejahatan ini dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan konsep occupational crime, lalu dianalisis lebih lanjut dengan konsep fraud triangle oleh Donald R. Cressey yang terdiri dari tiga aspek. Ketiga aspek tersebut adalah aspek tekanan pressures, aspek kesempatan opportunities , dan aspek rasionalisasi rationalization. Artikel ini difokuskan kepada analisis dari aspek kesempatan opportunity sesuai dengan data pada kasus. Artikel ini menunjukkan penggelapan adalah salah satu bentuk dari occupational crime, dan dikaitkan dalam aspek-aspek dari fraud triangle.
This article discusses a case of embezzlement which specific to embezzlement of employees rsquo; salary; incentive; bonus and tantiem in PT X. PT X is subsidiary of an state-owned enterprise BUMN , which is PT Y, that provides services in oil and gas drilling, and geothermal drilling. This case was done by an outsourcing employee with initial GPP. GPP have done an embezzlement by entering fictious bank accounts, also fictious bonuses when submitting employees rsquo; salary, and the money was used for his personal gain. This crime phenomenon is analyzed by using concept of Occupational Crime, then analyzed further with the concept of Fraud Triangle by Donald R. Cressey consisting of three aspects. Here are the three aspects, pressure; opportunity; and rationalization. This article focuses on analysis of opportunity aspect according to the data of the case. This article shows that embezzlement is one of an occupational crime types, and links to aspects of Fraud Triangle.
Depok: Univesitas Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Prayatna Putra
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris akan adanya pengaruh faktor tekanan, peluang, dan rasionalisasi terhadap meningkatnya accounting irregularities pada perusahaan di Indonesia. Sampel penelitian menggunakan perusahaan non-finansial yang terkena sanksi BAPEPAM selama kurun waktu 2007-2013. Penelitian ini menguji seluruh kasus pelanggaran peraturan BAPEPAM dan yang khusus kasus pelanggaran penyajian laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode ordered logistic regression untuk pengujian hipotesisnya. Hasilnya, penelitian ini berhasil menemukan adanya pengaruh signifikan dari stabilitas keuangan (tekanan), target keuangan (tekanan), sifat industri (peluang), dan ketidakefektifan pengawasan internal (peluang) terhadap kemungkinan meningkatnya accounting irregularities. ...... Purpose of this research is to find empirical evidence proving the effect of pressure, opportunity, and rationalization to the level of accounting irregularities in Indonesia. The sample are taken from non-financial company that was proven to violate BAPEPAM’s rule during 2007-2013. It test all cases of BAPEPAM's rule violation for the first sample and financial statement's violation cases for the second sample. Ordered logistic regression is used to test the hypothesis. As a result, it is found that probability of increasing level of accounting irregularities are effected by financial stability (pressure), financial target (pressure), nature of industry (opportunity), and ineffective monitoring (opportunity).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Citra Purnama
Abstrak :
Pemberian remunerasi dinilai sebagai kebijakan yang efektif dalam meningkatkan gairah bekerja pegawai, serta menahan mereka dari perilaku korupsi. Kebijakan ini telah diimplementasikan di Indonesia, khususnya terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, fenomena korupsi di kalangan ASN masih terus terjadi, baik sebelum maupun sesudah diberikannya remunerasi. Hal ini mengindikasikan adanya crime displacement sebagai bentuk adaptasi dari ASN dalam melakukan korupsi. Dengan menggunakan metode kualitatif, tulisan ini melakukan analisis data dengan ditunjang oleh tiga teori, yakni crime displacement, rational choice, dan fraud triangle theory. Data diperoleh dari tiga kasus korupsi ASN di sektor pelayanan publik. Tulisan ini menemukan bahwa pertama, adanya crime displacement ini dipengaruhi oleh peluang, biaya, dan manfaat. Secara lebih spesifik, faktor-faktor ini dapat dijelaskan melalui choice structuring properties sebagai turunan dari rational choice theory. Kedua, adanya crime displacement ini adalah hasil dari interaksi antara tiga elemen fraud triangle, yaitu a non-shareable problems, general knowledge/technical skills, dan verbalization/rationalization. ......Remuneration is considered as effective policy in increasing employee enthusiasm for work and restraining them from corrupt behavior. This policy has been implemented in Indonesia, especially for the State Civil Apparatus (ASN). However, corruption among ASN continues to occur, both before and after the remuneration is given. This indicates the existence of crime displacement as a form of adaptation from ASN in committing corruption. By using qualitative methods, this paper analyzes data supported by three theories: crime displacement, rational choice, and fraud triangle theory. The data was obtained from three ASN corruption cases in the public service sector. This paper finds that opportunities, costs, and benefits influence crime displacement. More specifically, these factors can be explained through the choice-structuring properties as a derivative of rational choice theory. Second, crime displacement results from the interaction between the three elements of the fraud triangle: a non-shareable problems, general knowledge/technical skills, and verbalization/rationalization.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Nikolas Hamonangan
Abstrak :
Tulisan ini membahas tentang peranan korporasi sebagai pelaku kejahatan pencucian uang dalam kasus PT Abu Tours. Abu Tours adalah perusahaan yang bergerak di bidang perjalanan ibadah umroh. Kasus PT Abu Tours merupakan kasus penggelapan dan pencucian uang dana perjalanan ibadah dengan jumlah 1,8 triliun rupiah dan korban sebanyak 96.976 orang. Tulisan ini menganalisis peran PT Abu Tours sebagai pelaku kejahatan korporasi dalam kasus pencucian uang Abu Tours. Penulis mengambil data sekunder berupa putusan-putusan persidangan untuk penelitian ini. Penulis menggunakan konsep kejahatan korporasi sebagai konsep utama dalam penelitian ini. Penulis menggunakan Fraud Triangle Theory sebagai teori pendukung penelitian ini. Penelitian ini menemukan bahwa faktor tekanan, peluang, dan rasionalisasi berperan dalam menyebabkan terjadinya kejahatan pencucian uang dalam kasus PT Abu Tours. Masing-masing faktor yang ada di dalam Fraud Triangle Theory yaitu faktor tekanan, peluang dan rasionalisasi saling terkait dalam kasus kejahatan pencucian uang yang dilakukan oleh PT Abu Tours ini. ......This paper discusses the role of corporations as perpetrators of money laundering crimes in the case of PT Abu Tours. Abu Tours is a company engaged in Umrah worship trips. The PT Abu Tours case is a case of embezzlement and money laundering of worship travel funds with an amount of 1.8 trillion rupiah and 96,976 victims. This paper analyzes the role of PT Abu Tours as a corporate criminal offender in the Abu Tours money laundering case. The author takes secondary data in the form of trial decisions for this research. The author uses the concept of corporate crime as the main concept in this research. The author uses Fraud Triangle Theory as a supporting theory for this research. This study found that the factors of pressure, opportunity, and rationalization played a role in causing money laundering crimes in the PT Abu Tours case. Each of the factors in the Fraud Triangle Theory, namely the pressure, opportunity and rationalization factors are interrelated in the case of money laundering crimes committed by PT Abu Tours.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Avechrista Steve Pranata Utama
Abstrak :
Praktik korupsi di Indonesia telah menyebar massif dan bahkan telah menjadi kanker yang amatlah sulit untuk diberantas. Tak terkecuali praktik penyuapan hakim dalam pengadilan di Indonesia. Pelaku-pelaku yang merupakan seorang hakim secara sadar terlibat dalam praktik kejahatan korupsi dengan memanfaatkan jabatan dan kewenangan yang dimilikinya. Tujuannya ialah untuk memperoleh keuntungan dengan cara melanggar standar etika kehakiman, yaitu melakukan korupsi secara besar-besaran. Tulisan ini mencoba membahas bahwa oknum-oknum hakim yang menjadi pelaku korupsi telah melakukan suatu kejahatan dalam rangka profesinya sebagai penegak hukum dalam pengadilan. Dengan menggunakan pendekatan studi Kriminologi khususnya White-Collar Crime, karya akhir ini mencoba mendalami kasus-kasus penyuapan hakim dengan menggunakan konsep Professional Occupational Crime dan Fraud Triangle Theory sebagai landasan teori dalam analisisnya. Oleh karena itu diperlukan suatu pemahaman penuh mengenai modus operandi penyuapan hakim dalam pengadilan sebagai bentuk kejahatan korupsi yang melanggar asas profesionalitas kehakiman yang terdapat dalam kode etik dan pedoman perilaku hakim.
Corruption in Indonesia has spread massively and even has become a cancer that is very difficult to eradicate. Including cases about judges bribery in the courts of Indonesia. Actors who are unscrupulous judge knowingly engage in the practice of the crime of corruption by relying on its position and authority. The aim of judicial corruption on a large scale is to gain a manner which violates the ethical standards of judge. This report explores the implicated elements in the corruption of judge who has committed a crime within the framework of his profession as a law enforcement in the judicial system. Using a study of Criminology especially White-Collar Crime, this thesis tries to explore cases of judges bribery using a concept of Professional Occupational Crime and Fraud Triangle Theory as a theoretical basis in its analysis. Therefore we need a full understanding of the modus operandi of judges bribery in the court as a form of corruption crimes that violating of the judiciary professionalism principles that contained in the code of ethics and code of judges conduct.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library