Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laras Hapsari
"Tesis ini disusun untuk menilai pola berjalan yang terlihat melalui parameter kecepatan berjalan, panjang selangkah, lebar setapak, panjang setapak, dan jumlah langkah pada pasien OA lutut, dibandingkan obesitas dengan non obesitas. Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan 44 subjek Osteoarthritis Lutut dengan rentang usia 50-70 tahun, dibagi menjadi 2 grup, Obesitas (IMT > 25) dan Non Obesitas (IMT < 23). Pasien kemudian dilakukan uji berjalan sebanyak 1 kali pada lintasan berjalan dengan pengambilan video dari arah anterior posterior dan lateral. Kemudian video dianalisis dengan menggunakan aplikasi Kinovea, didapatkan hasil parameter spasiotemporal, yaitu panjang setapak, panjang selangkah, lebar setapak, kecepatan berjalan, dan jumlah langkah. Didapatkan hasil yaitu pada pasien Osteoarthritis Lutut dengan obesitas terdapat penurunan kecepatan berjalan, panjang setapak, panjang selangkah, dan jumlah langkah dibandingkan grup Osteoarthritis Lutut non obesitas (p<0,001). Sedangkan pada pasien Osteoarthritis Lutut dengan obesitas terdapat lebar setapak yang lebih panjang dibandingkan grup Osteoarthritis Lutut non obesitas (p<0,001). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan bermakna antara pola berjalan antara pasien Osteoarthritis Lutut dengan obesitas dibandingkan dengan Osteoarthritis Lutut non obesitas.

This thesis was aimed to measure changes in gait that occur can be seen through walking speed, step length, step width, stride length, and cadence in knee osteoarthritis patient, between obesity and non obesity. This study is a cross-sectional with 44 Knee Osteoarthritis subjects, range of age 50-70 years, divided into 2 groups, Obese (BMI > 25) and Non-Obese (BMI < 23). The patient was then tested once on a walking track with videos taken from the anterior, posterior and lateral directions. Then the video is analyzed by using the Kinovea application, getting the results of spatiotemporal parameters, that are step length, stride length, step width, walking speed, and cadence. The results are in obese Knee Osteoarthritis patients there was a decrease in walking speed, step length, stride length, and cadence, compared to the non-obese Knee Osteoarthritis group (p<0.001). Meanwhile, in obese Knee Osteoarthritis patients, the step width was longer than the non-obese Knee Osteoarthritis group (p<0.001). The conclusion is there is a significant difference in gait between patients Knee Osteoarthritis with obesity compared to non-obese Knee Osteoarthritis patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Santoso
"Tujuan : Mengetahui pengaruh latihan penggunaan tongkat terhadap pola jalan pada hemiplegi strok iskemik.
Disain : Pra dan pasca perlakuan dengan kelompok kontrol.
Subyek : 40 orang dibagi secara random permutasi blok menjadi dua kelompok.
Tempat : Poli Klinik Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Rumah Sakit Dr.Hasan Sadikin (RSHS ) Bandung.
Intervensi : Untuk kelompok perlakuan diberi latihan jalan dengan menggunakan tongkat, kelompok kontrol diberi latihan jalan.
Parameter : Kecepatan jalan, cadence, step length, stride length, stride width.
Hasil : Pada kelompok perlakuan terdapat perbedaan yang bermakna terhadap kelompok kontrol : Kecepatan jalan (p= 0,031) meningkat pada minggu keempat, Cadence (p=0,037) meningkat pada minggu ketiga, Step length (p=0,025 ) meningkat pada minggu ketiga, Stride length (p=0,016) menigkat pada minggu ketiga, Stride width (p=0,002 ) menurun pada minggu kedua. Perubahan Cadence secara keseluruhan kelompok perlakuan dari minggu pertama hingga keempat ( p=0, 000 ) lebih bermakna dari kelompok kontrol ( p= 0,002 ). Perubahan Step length secara keseluruhan kelompok perlakuan dari minggu pertama hingga keempat (p = 0,000 ) lebih bermakna dari kelompok kontrol (p= 0,001). Perubahan Stride length secara keseluruhan kelompok perlakuan dari minggu pertama hingga keempat (p=0, 000 ) lebih bermakna dari kelompok kontrol (p=0, 616 ). Perubahan Stride width secara keseluruhan kelompok perlakuan dari minggu pertama hingga keempat (p= 0,000) lebih bermakna dari kelompok kontrol (p= 0,002). Perubahan kecepatan jalan secara keseluruhan kelompok perlakuan dari minggu pertama hingga keempat (p= 0,000)lebih bermakna dari kelompok kontrol (p= 0,001) .
Kesimpulan : Latihan dengan tongkat meningkatkan kecepatan jalan dengan cara meningkatkan Cadence, Step length, Stride length, menurunkan Stride width.

Objective : To know the effect of a cane in Hemiplegics Gait Pattern.
Design : Pre- and post treatment with a control group.
Subject : 40 people with hemiplegics stroke were divided into 2 groups with Randomized Permutation Block.
Setting : At Department of Physical Medicine and Rehabilitation Perjan. Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Intervention : Intervention group walks with Cane, and control group is given gait training without assistive device. Exercise was given 3 times a day and four weeks. Patient walked with or without cane on distance was limited by the patient her or him self.
Parameters : Speed velocity, cadence, step length, stride length, stride width.
Result : There were significant differences between the intervention group compared with the control group : Speed velocity (p:0,031 ) increased at 4 th weeks, cadence (p: 0,037) increased at 3th weeks, step length ( p: 0,025 ) increased at 3th weeks, stride length (p: 0,016 ) increased at 3th weeks, stride width (p: 0,002 ) decrease at 2 th weeks. There was also changes in cadence which was significant different between the intervention group (p: 0,000 ) and control group (p: 0, 002), step length was significantly different between intervention group (p: 0,000 ) and control group (p: 0, 001), stride length was significantly different between intervention group (p: 0, 000) control group (p: 0,616) ,stride width was significantly different between intervention group (p:0,000 ) and control group (p: 0,002 ), speed velocity was significantly different between intervention group ( p: 0,000 ) and control group (p: 0, 001).
Conclusion : Exercise with a cane increased Speed velocity by increasing cadence, step length, stride length, and decreased stride width.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tryan Aditya Putra
"ABSTRAK
Studi literatur yang dilakukan pada Tesis ini adalah untuk merancang, menguji, dan menganalisa algoritma identifikasi manusia berdasarkan analisa gait menggunakan deterministic learning. Pelatihan dan pengujian pada algoritma akan dilakukan dengan menggunakan basis data CASIA. Basis data tersebut merupakan basis data gambar dan video yang berisi beberapa orang yang berjalan. Variasi kondisi objek berjalan akan menjadi variable yang diukur keberhasilanya. Hasil literatur pada tesis ini menunjukan bahwa pengenalan identitas manusia akan dapat dilakukan dengan baik. Tujuan pengidentifikasian manusia ini akan digunakan dalam sistem keamanan yang dapat dengan aktif mengidentifikasi siapapun yang dilihat kamera. Dengan metode deterministic learning identifikasi manusia dapat dilakukan hingga mencapai 91,25% dengan pengujian menggunakan cross validation.

ABSTRACT
Literature study has done on this tesis to design, test, and analyze human identification algorithm based on gait analysis using deterministic learning. Algorithm will be trained and tested using database CASIA. The database is a database of images and videos that contains some people walking. Variations walking object conditions will be variable being measured its successfulness. Results of the literatur on this tesis showed that the intification of human identity can be done well. Human identification purposes will be used in a security system that can actively identify anyone who visits the camera. Deterministic learning method can identified human with accuration up to 91.25% and tested by cross validation method."
2016
T46237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
P. Jimmy Wibowo
"Akhir-akhir ini mulai banyak orang yang membuat alat atau program dimana Gait Analysis menjadi subjek perhatian dimana setiap orang diukur cara berjalannya. Gait merupakan cara berjalan seseorang dan dapat diukur melalui percobaan eksperimental. Tetapi tentunya percobaan eksperimental ini mempunyai beberapa kekurangan seperti pengoperasiannya yang mahal serta prosesnya harus dilakukan di lab-lab dimana tidak semua orang mempunyai akses untuk sensor tersebut. Untuk mengatasi masalah ini maka dilakukan pengetesan alat yang mudah dijangkau oleh masyarakat serta dapat digunakan di rumah tangga. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan Kinect dapat digunakan sebagai alat Gait Analysis. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Kinect cukup mampu dalam mendeteksi gait pada tiap subjek.

Lately, many people are beginning to build tools or programs where Gait Analysis is the subject of attention where everyone is measured in the way the subject walks. Gait is a way of walking and can be measured through experimental experiments. But, of course this experimental setup has some drawbacks like its expensive operation and the process should be done in labs where not everyone has access to the sensor. To overcome this problem then there will be the need of the testing tools that are easily accessible by the community and can be used in the household. By doing this research is expected Kinect can be used as Gait Analysis tool. The results of this study prove that Kinect is quite capable in detecting gait on each subject."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dymiargani Nandaputra M.
"Analisis gerakan kinematik telah memberikan kontribusi wawasan berharga ke dalam ilmu fisiologi koordinasi gerakan. Analisis gerakan kinematik ini juga digunakan untuk menggambarkan kerusakan fungsi motorik yang spesifik secara rinci dan membantu untuk diagnosis klinis yang lebih baik. Sebagai teknik kuantitatif obyektif, beberapa aplikasi telah mengklaim untuk melacak perubahan dalam fungsi motorik dari waktu ke waktu lebih akurat daripada perangkat klinis. Gait Analysis manusia telah terbukti menjadi indikator penting kesehatan, yang berlaku dalam berbagai aplikasi, seperti diabetes, penyakit neurologis, dan prediksi jatuh. Gait
Analysis pada penelitian ini diharapkan untuk menjadi sitem yang akurat, tidak mengganggu voluntir, dan low cost. Gait Analysis dalam kiprah klinis memiliki banyak aplikasi dalam diagnosis, pemantauan, pengobatan dan rehabilitasi. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk merancang sebuah parameter pengukuran untuk rehabilitasi medik dengan menggunakan gait analysis. Pada penelitian ini, hasil classification learner untuk mendeteksi siklus stance dan swing memiliki akurasi sebesar 90 dan hasilclassification learner untuk mendeteksi apakah pola jalan voluntir normal atau tidak memiliki akurasi sebesar 94.4.

The analysis of kinematic movements has contributed valuable insights into the physiology of movement coordination. It is also used to describe specific damage to motor function in detail and thereby increase the clinical diagnosis. As an objective quantitative technique, some applications have claimed to track changes in motor function over time more accurately than clinical ratings. Human gait analysis have proven to be an important indicator for a few application such as diabetic, neuro impairment and fall prediction.
In this research, the parameter of gait analysis was made to be an accurate, easy to use and low cost system. There are lots of clinical applications on gait analysis such as in diagnosis, treatment, and rehabilitation. The purpose of this research is to design a parameter for medical rehabilitation using gait analysis. The result on classification that are used to detect the stance and swing cycle have an accuracy percentage of 90 and for the classification of walking abnormalities are 94.4
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Chairunnas
"Pergerakan robot beroda yang menggunakan motor servo pada setiap kakinya dimana servo tersebut dikontrol untuk menggerakan kaki dari robot. Untuk dapat menggerakkan setiap sendi pada kaki robot biasanya menggunakan model matematika geometri yang dimplementasikan pada sistem kinematik robot. Pada penelitian ini akan dibahas bagaimana membangun sistem kendali pada robot hexapod dengan menerapkan pola langkah tripod gait pada robot
hexapod sehingga akurasi pergerakan yang diterapkan pada robot hexapod akan menghasilkan pola gerakan yang maksimal. Pada pengujian gerakan maju pada area terbuka dan maju pada area tertutup dengan kecepatan rata-rata 5 cm/s, pengujian gerakan mundur pada area terbuka dan mundur pada area tertutup dengan kecepatan rata-rata 4.32 cm/s, pengujian gerakan berputar kanan pada terbuka dan berputar kanan pada tertutup dengan kecepatan rata-rata 13.44 derajat/detik, Pengujian gerakan berputar kiri pada terbuka dan berputar kiri pada tertutup dengan kecepatan rata-rata
12.85 derajat/detik, daya yang dibutuhkan keseluruhan pengujian pada area terbuka dan area tertutup adalah 0.3 Volt dengan durasi keseluruhan pakai 240.8 detik."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2017
607 JPPI 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Prasasti Mutiadesi
"Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang mengharuskan orang untuk melakukan aktivitas lain sambil berjalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perubahan kinesia dan biomekanika subjek dengan Parkinsonisme saat melakukan aktivitas lain selama berjalan / tugas ganda. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Subjek dikelompokkan menjadi dua kelompok yang berbeda. Kelompok pertama terdiri dari 14 subjek dengan Parkinsonisme, dan kelompok kedua terdiri dari 14 subjek sehat dengan rentang usia yang sama (kontrol). Keadaan pola berjalan diukur dalam dua kondisi yang berbeda: (1) berjalan tanpa aktivitas lain (tugas tunggal) dan (2) berjalan sambil menjawab pertanyaan dari telepon (tugas ganda). Durasi satu siklus berjalan, panjang satu siklus berjalan, kecepatan berjalan, sudut ankle, dan episode freezing of gait dianalisa dengan Kinovea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara subyek kontrol untuk semua variabel pola berjalan. Namun, ada perbedaan yang signifikan dalam semua variabel pola berjalan saat tugas ganda (P <0, 05) pada subjek dengan Parkinsonisme bila dibandingkan saat tugas tunggal. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa subjek dengan Parkinsonisme mengalami kesulitan melakukan aktivitas lain sambil berjalan / tugas ganda dan menyarankan terapi fungsional untuk peningkatan kualitas hidup.


Many daily activities require people to complete another task while walking. The purpose of this study was to analyze the change of kinesia and biomechanics of the subjects with Parkinsonism when perform another tasks during walking / dual tasking.This research is an observational analytic research with cross sectional design. Subjects were classified into two different groups. The first group consisted of 14 subjects with Parkinsonism, and the second group consisted 14 age-matched healthy subjects (control). Gait performance was measured under two different conditions: (1) preferred walking (single task) and (2) walking while answering questions from telephone (dual task). Gait cycle time, gait cycle length, gait velocity, angkle joint angle, and freezing of gait episode were examined with Kinovea. Our results showed that there were no significant differences between control subjects for all gait variables. However, there were significant differences in all dual-task-related gait variables (P < 0, 05) in Parkinsonism subjects compared with single task. The findings of this study suggest that subjects with Parkinsonism have difficulty performing another task while walking / dual tasking and recommend for planning physiotherapy to improve the quality of life of the Parkinsonism.

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T52883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Prasetyo Christianto
"Berjalan merupakan salah satu pergerakan dasar pada tubuh manusia sehingga apabila terjadi cedera atau penyakit yang menyebabkan cara berjalan seseorang dapat memberikan dampak yang buruk. Ada berbagai metode dalam melakukan pengobatan dan rehabilitasi untuk mengembalikan cara berjalan yang cacat, salah satunya adalah gait analysis. Hingga saat ini, terdapat berbagai sistem yang telah digunakan dalam gait analysis. Tetapi pada beberapa sistem gait analysis menunjukkan adanya kekurangannya untuk penggunaan klinis, seperti dapat menimbulkan gangguan saat melakukan pergerakan normal dan harga peralatan gait analysis yang relatif tinggi. Sebuah sensor motion capture, yaitu Kinect telah menarik perhatian banyak peneliti untuk menguji keakuratan sensor tersebut sebagai perangkat gait analysis. Pada penelitian ini dilakukan sebuah pengujian keakuratan sensor Kinect dalam gait analysis dengan dua skenario posisi perekaman gait yang berbeda, yaitu 45º dan 90º terhadap jalur berjalan. Penelitian ini dilakukan terhadap 26 subjek dengan kondisi berjalan yang normal dan abnormal dengan menggunakan satu kamera Kinect. Dua klasifikasi data, yaitu klasifikasi stance dan swing dan klasifikasi cara berjalan diperoleh dengan menggunakan aplikasi classification learner pada Matlab. Posisi penempatan kamera Kinect memberikan nilai akurasi pendeteksian yang berbeda dimana skenario perekaman 45º menghasilkan akurasi pendeteksian stance dan swing sebesar 93,7% dan skenario perekaman 90º menghasilkan akurasi pendeteksian sebesar 93,1%. Pada pengklasifikasian data cara berjalan diperoleh akurasi pendeteksian Kinect sebesar 96,2% pada kedua skenario. Nilai error pada hasil pengklasifikasian dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ukuran ekstremitas bawah yang ramping, pemakaian celana yang longgar, pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pancaran inframerah kamera Kinect dan ketidakseimbangan jumlah kelas data pada dataset. Berdasarkan hasil tersebut, kamera Kinect dapat menjadi sebuah alat alternatif gait analysis untuk aplikasi rehabilitas medis.

Walking is one of the basic movements in the human body so that if there is an injury or disease that causes a person's way of walking, it can have a bad impact. There are various methods of doing treatment and rehabilitation to restore the disabled gait, one of which is gait analysis. Until now, there are various systems that have been used in gait analysis. However, some gait analysis systems have shown drawbacks for clinical use, such as causing disturbances during normal movements and the relatively high cost of gait analysis equipment. A motion capture sensor, namely Kinect has attracted the attention of many researchers to test the accuracy of the sensor as a gait analysis device. In this study, a test of the accuracy of the Kinect sensor in gait analysis was carried out with two scenarios of different gait recording positions, namely 45º and 90 with respect to the walking path. This study was conducted on 26 subjects with normal and abnormal walking conditions using one Kinect camera. Two data classifications, namely stance and swing classification and gait classification were obtained using the classification learner application in Matlab. The position of the Kinect camera provides different detection accuracy values where the 45º recording scenario produces a stance and swing detection accuracy of 93.7% and the 90º recording scenario produces a detection accuracy of 93.1%. In the classification of walking data, the Kinect detection accuracy is obtained by 96.2% in both scenarios. The error value in the classification results can be caused by several factors, such as the size of the slender lower extremities, the use of loose pants, the influence of the intensity of sunlight on the infrared emission of the Kinect camera and the imbalance in the number of data classes in the dataset. Based on these results, the Kinect camera can be an alternative tool for gait analysis for medical rehabilitation applications"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina
"ABSTRAK
Stroke adalah penyakit peredaran darah otak yang mempunyai manifestasi klinis tergantung dari luas dan lokasi lesi yang terkena. Akibat dari tergangguanya kebutuhan oksigen keotak dapat terjadi manifestasi klinis berupa kelemahan sebagian anggota gerak dari tubuh sehingga pasien tidak mampu melakukan fungsi kemandirian. Untuk meningkatkan kembali kemampuan fungsional pasien stroke ditandai dengan meningkatnya nilai kemandirian pasien, maka perlu dilakukan latihan "gait" untuk mengembalikan anggota gerak yang lemah sehingga pasien dapat melakukan kembali aktivitas sehari-hari dan mengurangi tingkat ketergantungan pasien pada orang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh latihan "gait" terhadap fungsi kemandirian pasien dengan stroke di BPK RSU Sigli Kabupaten Pidie Nanggroe Aceh Darussalam.
Desain Penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pretestpostest group desain. Sampel berjumlah 34 orang pasien yang diambil secara using non probability sampling jenis consecutif sampling . Pasien diberikan tindakan latihan "gait" selama 14 hari. Evaluasi hasil penelitian dilakukan setelah 14 hari dengan menilai fungsi kemandirian menggunakan skala Barthel Indeks.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai fungsi kemandirian pasien stroke berbeda, artinya bermakna antara nilai sebelum dan sesudah latihan (p=0,000). Ada hubungan umur dengan peningkatan kemandirian (p=0,000). Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan peningkatan kemandirian (p=0,148). Tidak terdapat hubungan antara faktor risiko dengan nilai kemandirian (p=0,13). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah latihan gait yang dimodifikasi dapat diterapkan pada pasien stroke untuk meningkatkan nilai kemandirian sehingga akan meningkatkan kemampuan nilai kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

ABSTRACT
Stroke is a cerebro vascular disease which has clinical manifestation based on the location and the damaged lesion. The disorder of oxygen flow to the brain results clinical manifestation called hemipharese or the deficiency of some parts of extremities which is indicated by the muscle deficiency. Effect of exercise gait program in needed in order to recover the strength fuctional self care of which is indicated by the improve strength extremitas.
The aim of this study was the effect of exercise gait to the improve fungtional self care of the patients at Sigli General Hospitas in Kabupaten Pidie Nanggroe Aceh Darussalam.
A quasi experimental research design with pretest-postest group designwas used in this study. Thirty four patients were selected using non probability sampling kind consecutif sampling tehnigue as the sample of the study. Fourteen days of exercise gait program were given to the patient. An evaluation to the result of the program was conducted after fourteen days by measuring fuctional self care of the subjects.
The study showed that the average of the stroke patiens fuctional self care is significantly after the treatmen (p=0,000). Anyhow there was relationship between patients age and the fuctional self care (p=0,000). Anyhow there was no relationship between sex and the functional self care (p=0,148). There was also no relationship between risk factor the fuctional self care (p=0,13). This study recommendeds the use of exercise gait to improve fuctional self care of stroke patients in order to improve their ability to do daily living activities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Steven
"ABSTRAK
Obesitas merupakan penyakit tidak menular dimana lemak berlebih mengarah pada gangguan metabolik, penyakit kardiovaskular, dan perubahan abnormal biomekanik tubuh. Orang dengan obesitas memiliki kekuatan otot 6-10% lebih rendah dari orang dengan berat badan normal. Penurunan kekuatan otot sejalan dengan penurunan ruang gerak sendi, kontrol postural, dan kecepatan gerak yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kendala dalam melakukan aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Hatha Yoga selama 12 minggu terhadap persentase lemak, lingkar pinggang, kekuatan otot genggam, fleksibilitas, kesiembangan, dan kecepatan gerak pada orang dewasa dengan overweightdan obesitas.
Tujuh puluh dua orang dengan overweightdan obesitas, berusia 18-60 tahun, dirandomisasi ke dalam kelompok perlakuan (n=36) dan kelompok kontrol (n=36). Persentase lemak, lingkar pinggang, kekuatan otot genggam, fleksibilitas, keseimbangan, dan kecepatan gerak merupakan variabel yang diukur. Pemeriksaan yang sudah terstandarisasi dilakukan sebelum dan sesudah intervensi.
Terdapat perbedaan signifikan di antara kedua kelompok (semua p <0,001). Persentase lemak dan lingkar pinggang memberikan hasil dengan arah berlawanan. Kekuatan otot genggam, fleksibilitas, keseimbangan, dan kecepatan gerak membaik pada kelompok perlakuan. Sementara itu, fleksibilitas dan kecepatan gerak menurun secara siginifikan pada kelompok kontrol. Tidak dilaporkan adanya efek samping serius pada kedua kelompok.
Secara umum, program latihan Hatha yoga selama 12 minggu terbukti efektif dalam memperbaiki komponen antropometri dan fungsional pada orang dengan overweight dan obesitas. Penemuan ini memiliki makna implikasi klinis yang penting karena yoga dapat diimplementasikan sebagai salah satu alternatif aktivitas fisik.

ABSTRACT
Obesity is a non-communicable disease in which excess body fat may lead to metabolic disorder, cardiovascular disease, and abnormal mechanics in body movements. Obese people have 6-10% less muscle-strength than those in the normal weight range. That decline in muscle-strength, along with similar declines in the range of movement of major joints, in postural control, and in the speed of movement may result in impaired ability to engage in physical activity. The purpose of this study is to investigate the effects on obese people of a 12-week Hatha yoga intervention--specifically focused on fat percentage, waist circumference, muscle strength, flexibility, balance, and gait speed.
Seventy-two overweight and obese people, aged 18-60 years, were randomly allocated to the yoga group (n=36) or to a "no exercise" control group (n=36). The fat percentage, waist circumference, handgrip strength, flexibility, balance, and gait speed were defined as outcome variables. Standardized tests were administered at baseline and post intervention.
There were significant differences between the two groups in regard to the outcome variables (all p <0.001). Predictably, fat percentage and waist circumference had moved in the other direction. Handgrip strength, flexibility, balance, and gait speed had significantly improved in the yoga group. Meanwhile, flexibility and gait speed significantly declined in the control group. No serious adverse events were reported in either group.
Overall, the 12-week Hatha yoga program was found to be effective in improving functional and anthropometric variables in obese people. The findings have important clinical implications since yoga may well serve as an alternative form of physical activity."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>