Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bonyhady, Tim
Sydney : Australian National Gallery Ellsyd Press, 1987.
759.994 BON c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Attariq Zamel
"ABSTRAK
Maritme Culture Acculturation adalah proyek akhir yang berlokasikan di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara. Direncanakan pada lahan seluas kurang lebih 3120m2, dengan rancangan akhir bermassa 2 lantai yang berada dekat dengan waduk pasar ikan. Dengan adanya latar belakang matinya nilai turisme pada kawasan sehingga disini mengupayakan untuk mengembangkan nilai turisme yang mati pada kawasan tersebut. Dibawa dengan konsep utama bagaimana sebuah narasi dari menghadirkan kembali budaya campmuran yang sudah ada di Indonesia tepatnya pada Jakarta utara dengan budaya belanda, yang mana nantinya akan berbentuk perpustakaan dan galeri. Perpustakaan dan galeri ini terprogram untuk menyediakan kegiatan turisme berupa edukasi tentang budaya akulturasi di Jakarta, yang diharapkan pengguna nantinya dapat memahami dan menyadari pentingnya keberadaan budaya akulturasi tersebut.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Rahasmoro
"Galeri seni di Jakarta sebagai tempat wisata yang memiliki strategi masing-masing dalam memperkenalkan produknya, memiliki kegiatan bauran pemasaran berupa Produk Product, Harga Price, Promosi Promotion, dan Tempat Place. Berdasarkan keempat bauran pemasaran tersebut dapat tercipta sebuah identitas tempat dari galeri seni. Pengunjung galeri seni setelah datang berkunjung, akan memiliki gambaran identitas tempat sebuah galeri seni. Identitas tempat galeri seni yang tercipta dengan identitas tempat galeri seni menurut pengunjung dapat memiliki kesamaan maupun perbedaan. Melalui kesamaan dan perbedaan tersebut akan didapatkan hubungan identitas tempat galeri seni dengan identitas tempat galeri seni menurut pengunjung.
Metode yang digunakan adalah Accidental Sampling dimana menentukan sample sesuai dengan yang dijumpai di lokasi penelitian. Jika responden yang dibutuhkan tidak memenuhi target maka dilakukan penyebaran kuesioner melalui media digital. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan bersifat kuantitatif. Identitas galeri seni dengan identitas menurut pengunjung memiliki kecocokan terutama dari segi harga dan promosi. Hal ini membuktikan bahwa identitas tempat galeri seni memiliki hubungan dengan identitas tempat menurut pengunjung.

Art gallery in Jakarta as a tourist attraction has strategy to show their products. The art gallery strategy is a marketing mix of Product Product, Price Promotion and Place. Marketing mix of art gallery can create a place identity. After people visit art gallery, they will know image about identity of the art gallery. The place identity of art gallery with the place identity of art gallery according to the visitor can have similarities and differences. Based on similarities and differences, will know the relationship between marketing mix with place identity from art gallery.
The method used is Accidental Sampling which determines the sample according to the one encountered in the location. If the required respondents did not meet the target then the questionnaires were distributed through digital media. The method of analysis in this thesis using descriptive and quantitative methods. The identity of the art gallery with the identity according to the visitors has a good match especially in terms of price and promotion. This proves that the identity of the art gallery place has a relationship with the place identity according to the visitor.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahira Hanun Prijonggo
"Penulisan ini menjelaskan proses translasi multidimensional narrative dalam desain pameran yang berlangsung di galeri seni. Aspek-aspek multidimensional narrative ditranslasikan menjadi elemen ruang dalam desain konten dan kontainer. Proses translasi aspek multidimensional narrative menjadi elemen ruang perlu mempertimbangkan kemudahan interpretasi pengunjung dan memenuhi syarat naratif agar dapat diinterpretasikan. Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari dua tahap, yaitu 1.) Menentukan aspek-aspek multidimensional narrative dalam ruang spasial, dan 2.) Menganalisis proses translasi aspek multidimensional narrative menjadi elemen ruang berdasarkan teori Fiese dan Sameroff. Pameran yang akan dianalisis adalah Pameran Rekonstruksi Kontrol Motorik yang diselenggarakan oleh Komunitas KamiSketsa di Galeri Nasional Indonesia. Hasil analisis mengungkap bahwa multidimensional narratives memiliki syarat untuk dapat diinterpretasikan. Syarat tersebut dipengaruhi oleh prinsip desain axis, movement, dan white space sehingga menghasilkan susunan konten pameran yang dapat diinterpretasikan oleh pengunjung tanpa kehilangan esensi desainnya.

This writing will explain about the translation process of multidimensional narrative into exhibition design in art galleries. Aspects of multidimensional narrative are translated to spatial elements in content and container design.. Translation processes from multidimensional narrative aspects to spatial elements need to consider the interpretation of the visitors and fulfill the requirement for multidimensional narrative to be interpreted. This study will analyze the process through two stages, 1.) Determining the aspects of multidimensional narrative in the form of spatial elements, and 2.) Analyzing the translation process of multidimensional narrative aspects become spatial elements based on Fiese and Sameroff’s theory. Analysis will take part in Rekonstruksi Kontrol Motorik exhibition held by KamiSketsa Community in National Gallery of Indonesia. Analysis results reveal that multidimensional narratives need to fulfill requirements to be interpreted. Each requirement is influenced by the axis, movement, and white space, so it can produce a content design that is able to be interpreted without losing its design essentials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qoini Yuliaswara
"Organisasi Informasi saat ini telah berkembang bersamaan dengan kemajuan teknologi. Galeri, salah satunya, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjalankan visi dan misinya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasikan dampak yang dirasakan oleh penyelenggara Galeri dalam menggunakan sosial media Instagram, serta mendeskripsikan perasaan nyata dari penyelenggara Galeri selama pameran berlangsung sebagai imbas penggunaan Instagram. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan dampak yang dirasakan oleh penyelenggara Galeri yaitu semakin ramainya pengunjung yang mendatangi pameran sebab tersampaikannya informasi pameran kepada masyarakat luas di akun Instagramnya. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis peneliti yang menemukan perkembangan akun Instagram dan pertumbuhan kedatangan pengunjung ke Galeri. Penelitian ini akan berguna bagi organisasi informasi apapun untuk mengetahui pentingnya penggunaan sosial media. Sebagaimana era telekomunikasi yang semakin maju memberikan akses kemudahan masyarakat untuk menemukan dan menyebarkan apapun yang diinginkan, sehingga Galeri juga mendapatkan manfaat yang besar dalam penggunaan salah satu media sosial, yaitu Instagram, dalam penyebaran informasinya. Penelitian dampak penggunaan sosial media adalah salah satu penelitian yang sering ditemukan. Akan tetapi, penelitian dampak penggunaan sosial media pada galeri ini dilakukan di galeri yang ada di Indonesia, dengan konsep unik yang memiliki basis bersama dengan galeri lainnya.

Information organizations today have developed along with technological advances. The gallery, for one, utilizes technological advances to carry out its vision and mission. The aim of this research is to identify the impact felt by Gallery organizers in using social media Instagram, as well as to describe the real feelings of Gallery organizers during the exhibition as a result of using Instagram. The type of research used is qualitative research with data collection techniques in the form of interviews and observations. The results of the research show that the impact felt by the gallery organizers is that more and more visitors come to the exhibition because exhibition information is conveyed to the wider public on their Instagram accounts. This can be seen from the results of research analysis which found the development of Instagram accounts and the growth in visitor arrivals to the Gallery. This research will be useful for any information organization to understand the importance of using social media. As the increasingly advanced era of telecommunications provides easy access for people to find and disseminate whatever they want, so the Gallery also gets great benefits from using one of the social media, namely Instagram, in disseminating information. Research on the impact of social media use is one of the studies that is often found. However, research on the impact of the use of social media in this gallery was carried out in galleries in Indonesia, with a unique concept that has a common basis with other galleries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Ayu Dwi Putri
"Galeri Nasional Indonesia (GNI) sebagai sebuah museum seni rupa kontemporer bertanggung jawab dalam melaksanakan fungsi dan tugas museum yaitu mengkomunikasikan koleksi pada masyarakat melalui pameran, salah satunya adalah pameran tetap berjudul “Monumen Ingatan: Modernitas Indonesia dan Dinamikanya dalam Koleksi Seni Rupa Galeri Nasional Indonesia”. Penelitian ini ditulis untuk mengkaji nilai penting koleksi pada pameran tetap tersebut dan upaya yang dilakukan oleh konservator GNI dalam melestarikan koleksinya melalui kegiatan konservasi dengan menggunakan metode penelitian oleh Pearson dan Sullivan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa lima koleksi lukisan yang mewakili lima periodisasi perkembangan seni rupa di Indonesia memiliki nilai penting dalam bidang sejarah dan ilmu pengetahun. Proses pelestarian koleksi lukisan tersebut dilakukan melalui upaya pencegahan dengan pembersihan umum, mengatur suhu dan kelembapan relatif, kontrol bangunan, pengecekan fisik lukisan, dan pengaturan intensitas cahaya. Sedangkan upaya perbaikan melalui restorasi yang sebagai contoh dilakukan terhadap lukisan “Jacqueline en robe de taffetas” (1926) karya Albert Andre dibahas melalui teori restorasi oleh Cesare Brandi.

The National Gallery of Indonesia (GNI) as a contemporary art museum plays a responsible role in carrying out the functions and duties of the museum, namely communicating the collection to the public through exhibitions, one of which is the permanent exhibition entitled "Monuments of Memory: Indonesian Modernity and its Dynamics in the Fine Arts Collection of the National Gallery of Indonesia” . This research was written to examine the important values of the collection at the permanent exhibition and the efforts made by GNI conservators to preserve the collection through conservation activities using research methods by Pearson and Sullivan. The results of this research show that five painting collections representing five periodizations of the development of fine arts in Indonesia have important value in the fields of history and science. The process of preserving the painting collection is carried out through preventative efforts by general cleaning, regulating temperature and relative humidity, controlling buildings, physically checking paintings, and regulating light intensity. Meanwhile, efforts to repair through restoration, for example carried out on the painting "Jacqueline en robe de taffetas" (1926) by Albert Andre, are discussed through restoration theory by Cesare Brandi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Meiliana
"Galeri adalah sebuah gedung atau ruang untuk memamerkan karya-karya seni. Dalam sebuah galeri umumnya perhatian pengunjung akan difokuskan pada karya-karya seni yang dipamerkan. Dan menjadi tanggung jawab seorang perancang untuk merancang sistem pencahayaan sebuah galeri sehingga karya seni yang dipamerkan dapat tervisualisasi dengan baik, tanpa merusak kualitas dan keadaan dari karya itu sendiri baik dengan pencahayaan alami maupun buatan. Umumnya ruang galeri hanya menggunakan pencahayaan buatan, tapi kini mulai ada galeri yang juga menggunakan pencahayaan alami. Dalam melihat sebuah ruang manusia memiliki kemampuan untuk membentuk sebuah persepsi yang disebut dengan persepsi visual. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi visual seseorang. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri manusia tersebut ataupun dari luar. Seperti dalam melihat sebuah ruang galeri, apakah pencahayaan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi visual seseorang - Dan pencahayaan yang bagaimanakah yang baik untuk sebuah galeri - apakah pencahayaan alami atau pencahayaan buatan.

Gallery is a building or space used to display artworks. In a gallery, the main visual attraction for the visitors would have to be the artworks on display. It is become the responsibility of the designers or the architect to design the lighting system of the gallery so that the artwork in exhibit can be well visualized, without do any harm or decreasing the quality of the artwork itself, either by day lighting or artificial lighting. In visualizing a space for real people have the ability to form a perception, called visual perception. There are many factors to influence someone's visual perception. Those factors came from the people itself or the outside surrounding. Just like in a gallery, is lighting system one of the facctor which can effect someone's visual perception' And what kind of lighting is best for a gallery'is it daylighting or artificial lighting"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Pangruktiardhi Wastanu
"Pedagang barang bekas di sekitar Stasiun Manggarai menjadi daya tarik tersendiri bagi para pejalan kaki yang melintas, menawarkan berbagai barang bekas, termasuk peralatan sanitasi seperti kloset, wastafel, bak mandi, dan urinoir. Berlokasi di persimpangan jalan Minangkabau dan Sultan Agung, para pedagang ini berjualan di ruko-ruko berlantai 2-3. Karena keterbatasan tempat, para pedagang sering melebarkan sayapnya hingga ke jalur pejalan kaki, sehingga mengganggu pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Praktik yang sudah berlangsung lama ini telah membentuk identitas yang berbeda untuk area tersebut. Proyek desain ini bertujuan untuk mengintegrasikan "identitas kawasan" ini dengan rencana pengembangan Kawasan Transit-Oriented Development (TOD) Manggarai. Desain yang diusulkan harus sesuai dengan peraturan dan konsep pengembangan TOD sambil tetap mempertahankan identitas unik kawasan dengan cara yang baru.

The second-hand goods vendors around Manggarai Station have become a unique attraction for passersby, offering a variety of used items, including sanitary equipment like toilets, sinks, bathtubs, and urinals. Located at the intersection of Minangkabau and Sultan Agung roads, these vendors operate from 2-3 story shop houses. Due to limited space, the vendors often extend their activities onto pedestrian paths, disrupting both foot and vehicle traffic. This long-standing practice has established a distinct identity for the area. This design project aims to integrate this "area identity" with the development plans for the Manggarai Transit-Oriented Development (TOD) area. The proposed design must adhere to regulations and TOD development concepts while preserving the area's unique identity in a refreshed manner."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Amalia
"ABSTRAK
Atmosfer galeri dipengaruhi oleh elemen ruang dan koleksi objek seni di dalamnya. Koleksi objek seni sebagai hal yang visual memberikan unsur materiil seperti skala, material/tekstur, warna, dan form. Sedangkan elemen ruang dapat memberikan unsur materiil dan juga non-materiil seperti cahaya, suara, penciuman, temperatur, juga skala, material/tekstur, warna, dan form. Staging dari berbagai unsur inilah yang memberikan kesatuan sebagai atmosfer yang kemudian dapat memberikan koherensi, keintiman, dan sirkulasi tertentu.

ABSTRACT
Atmosphere of a gallery is influenced by its spatial elements and art objects that are displayed within. As a visual display, art objects carry material elements such as scale, material texture, colors, and form. Meanwhile, spatial elements of a gallery may offer both material and immaterial elements such as light, sound, smell, temperature as well as scale, material texture, colors, and form. The staging of these elements defines the atmosphere which then creates certain coherence, intimacy, and circulation.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Sarla Andrian
"Galeri Nasional Indonesia merupakan lembaga seni rupa modern dan kontemporer di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Galeri Nasional Indonesia membuka program magang pada berbagai divisi, salah satunya divisi Kurasi Karya Seni Rupa. saya bekerja sebagai pemagang dalam divisi tersebut dengan tugas membuat deskripsi makna karya seni rupa. Proses magang tidak lepas dari hambatan, saya mengalami berbagai hambatan sehingga memerlukan proses adaptasi terhadap lingkungan kerja, sistem manajemen, interaksi sosial dengan pegawai tetap dan sesama pemagang, serta kurangnya arahan atau bimbingan mentor dalam proses pengkurasian karya seni rupa. Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui tiga proses adaptasi yaitu adaptasi perilaku, adaptasi strategi, dan adaptasi proses. Bentuk adaptasi ini diterapkan salah satunya dengan menginisiasi proses pembelajaran secara mandiri dalam menjalankan tugas pengkurasian karya seni rupa. Minimnya arahan dari mentor membuat saya mengeksplorasi ilmu yang didapat selama perkuliahan yaitu menggunakan kerangka kerja semiologi Roland Barthes sebagai bentuk adaptasi strategi dalam proses kurasi. Melalui pendekatan ini, saya membuat pendeskripsian karya seni rupa dengan melihat makna denotatif dan konotatif yang merujuk pada berbagai konstruksi makna dalam kehidupan sosial. Proses-proses yang telah dilalui di atas menjadi rangkaian adaptasi dan pembelajaran bagi saya pada dunia kerja berbasis magang.

National Gallery of Indonesia is a modern and contemporary art institution under the Ministry of Education and Culture. It offers internship programs in various divisions, including the Curation of Fine Art Works. I work as an intern in that division with the task of making a description of the artwork's meaning. During the internship, I experienced various challenges that required a process of adaptation to the work environment, management system, social interaction with employees and fellow interns, and the lack of direction or guidance from mentors in the process of curating fine art works. These problems can be overcome through three adaptation processes, such as behavior adaptation, strategy adaptation, and process adaptation. This form of adaptation is applied, one of which is by initiating an independent learning process while doing the task of curating fine art works. The lack of guidance from the mentor made me explore and apply the concept of Barthes’ semiology in the curation process which I gained during college’s lectures. Through this approach, I made a description of fine art works by analyzing denotative and connotative meanings that refer to various constructions of meaning in social life. The processes that have been passed above have become a series of adaptations and learning for me in the world of apprentice-based work."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>