Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nila Ayu Utami
Abstrak :
This thesis will analyze the Marabar Cave incident in the novel A Passage to India as a mere hallucination experienced by Miss Quested. Psychoanalytical approach and interpretation of dreams will be used to analyze the hidden meaning of the hallucination. This analysis will prove that the hallucination is a form of Miss Quested's wish-fulfilment and that it is she who has hidden sexual desire towards Aziz. Then, by using the Orientalism theory by Edward Said, the relation of this meaning and the prejudice that black is lusty will be studied. It will be proved that the prejudice is a construction made to justify white domination. In the end, it is concluded that this novel is an effort of subversive colonial ideology and the empowerment of black man.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13973
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Revina Rizka Sanni
Abstrak :
Persepsi sensori palsu atau pengalaman persepsi yang tidak ada dalam kenyataan tanpa adanya suatu rangsangan (objek) yang jelas dari luar terhadap panca indera dalam keadaan sadar biasa disebut dengan Halusinasi. Teknik distraksi mendengarkan musik pada Tn. L, berusia 24 tahun dengan ganguan persepsi sensori halusinasi pendengaran bertujuan untuk membantu mengontrol halusinasi menggunakan cara distraksi mendengarkan musik. Metode yang digunakan adalah case report dimana klien akan mendengarkan musik untuk membantu mendistraksi halusinasinya. Hasil dari intervensi distraksi mendengarkan musik menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan skor halusinasi dari skor 10 menjadi 5. Penulisan ini merekomendasikan untuk menggunakan musik sebagai cara untuk mendistraksi dan mengontrol halusinasi dan merekomendasikan rumah sakit untuk memfasilitasi intervensi distraksi mendengarkan musik.

Kata Kunci: Halusinasi, Skizofrenia, Musik ......False sensory perceptions or perceptual experiences that do not exist in reality without a clear external stimulus (object) to the five senses in a conscious state are commonly called hallucinations. Musical distraction techniques on Mr. L is 24th years old with impaired sensory perception of auditory hallucinations aims to help control hallucinations using music listening distraction. The method used is a case report where the client will listen to music to help distract his hallucinations. The results of the music listening distraction intervention showed that the client experienced a decrease in hallucinations scores from a score of 10 to 5. This writing recommends using music as a way to distract and control hallucinations and recommends hospitals to facilitate music listening distraction interventions.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Larasati
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang pelibatan anak perempuan dalam penyalahgunaan narkoba. Penelitian dilakukan dengan melihat hegemonic masculinity yang tumbuh dalam kehidupan anak perempuan sebagai landasan utama dari adanya opresi terhadap anak perempuan dalam kehidupannya. Hal ini dikaji berdasarkan teori feminis radikal dan feminis multikultural dimana status subjek penelitian sebagai anak, perempuan, dan dengan kelas sosial ekonomi rendah membuat opresi terhadap anak perempuan menjadi berlipat ganda. Adanya unsur politik seksual dan kesadaran palsu juga turut mempengaruhi bagaimana hegemonic masculinity bekerja. Tiga orang anak didik pemasyarakatan perempuan menjadi subjek penelitian ini dengan pengalaman kriminalisasi dalam pelibatan penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus feminis untuk melihat hegemonic masculinity sebagai akar pelibatan anak perempuan dalam penyalahgunaan narkoba. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat wujud hegemonic masculinity dalam tiap ranah kehidupan anak perempuan seperti dalam ranah keluarga, pertemanan, sampai dengan relasi cinta. Lebih lanjut, konsep cinta kemudian menjadi produk dari kesadaran palsu dan juga area bagi tumbuhnya politik sesksual pada anak perempuan. Hal ini kemudian membuat anak perempuan miskin mengalami opresi yang berat sampai terseret dalam pelibatan penyalahgunaan narkoba. ...... This thesis try to understand girls' involvement in drug abuse. The research was done to see the growth of hegemonic masculinity in a girl's life as the main basic of opression to the girl at the course of her life. Radical and multicultural feminism was used to understand the status of the research subject as a child, a woman, and someone in low economic class that makes the opressions twofolded. The politics of sexuality and false consciousness also affecting how hegemonic masculinity works. Three 'anak didik pemasyarakatan perempuan' have been involved in this research as subjects with drug abuse criminalization involvement.qualitative methods was used with feminist case study to see hegemonic masculinity as the root cause of girls that has been involved in drug abuse. The result of this research shows that there are forms of hegemonic masculinity in each sector of the girls lives, as in family, peers, and love relations. Moreover, love concept became a product of false consciousness and an area for politics of sexuality to grow in girls. This makes poor girls being opressed until they are being involved in drug abuse.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Anggia Pramesti
Abstrak :
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, dan perilaku. Skizofrenia ini dapat disertai dengan gejala psikotik berupa halusinasi. Halusinasi pendengaran menjadi halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan terapi hortikultura dengan pendekatan self-management pada pasien dengan halusinasi pendengaran. Penerapan terapi hortikultura dengan pendekatan self-management ini memberikan dampak pada penurunan tanda dan gejala halusinasi pasien. Rekomendasi dari karya ilmiah ini adalah perawat perlu mengidentifikasi waktu yang dibutuhkan dalam terapi hortikultura dengan lama rawat pasien, sehingga intervensi yang diberikan dapat lebih efektif dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada pasien. ......Schizophrenia is a mental disorder characterized by disturbances in thinking, perception, emotion, language, and behavior. Schizophrenia can be accompanied by psychotic symptoms in the form of hallucinations. Auditory hallucinations are the most common hallucinations in patients with schizophrenia. The purpose of this scientific work is to provide an overview of the application of horticultural therapy with a self-management approach in patients with auditory hallucinations. The application of horticultural therapy with a self-management approach has an impact on reducing the patient's hallucination signs and symptoms. The recommendation from this scientific work is that nurses need to identify the time needed in horticultural therapy with the length of the patient's stay so that the interventions provided can be more effective in reducing signs and symptoms of auditory hallucinations in patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Salah satu cara mengatasi halusinasi adalah dengan pemberian cognitive behavior therapy (CBT). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh CBT terhadap halusinasi klien di sebuah rumah sakit di Medan. Desain penelitian quasi eksperimental dengan jumlah sampel 56 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan peningkatan pelaksanaan cara mengontrol halusinasi yang bermakna antara kelompok yang mendapat dan tidak mendapat CBT (p< 0,05). Halusinasi menurun secara bermakna pada kelompok yang mendapat CBT (p< 0,05). Sedangkan pada kelompok yang tidak mendapat CBT halusinasi menurun secara tidak bermakna (p> 0,05). CBT direkomendasikan dilakukan pada klien halusinasi sebagai tindakan keperawatan spesialis

One way of dealing with the provision of hallucination is cognitive behavior therapy (CBT). This study aimed to verify the effect of CBT on patient hallucinations at a hospital in Medan. Quasi experimental designs with a number of samples are 56 respondents. The results showed a difference in improving the implementation of a meaningful way of controlling the hallucinations between groups that received and did not receive CBT (p< 0,05). Hallucinations were significantly decreased in the group receiving CBT (p< 0,05), while in the group who did not receive CBT decreased hallucinations was not significant (p> 0,05). CBT is recommended in patients with hallucinations as a specialist nursing intervention.
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia ; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly
Abstrak :
Halusinasi adalah salah satu gejala positif yang terbanyak dari skizofrenia. Tindakan keperawatan spiritual pada klien halusinasi belum menjadi standar asuhan keperawatan di rumah sakit jiwa. Kesejahteraan spiritual pada klien halusinasi belum pernah diukur dan diteliti. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan kesejahteraan spiritual dengan gejala halusinasi pada klien dengan skizofrenia. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 90 klien, yang dilakukan dengan metode total sampling. Instrumen yang digunakan adalah The Spiritual Well-Being Scale SWBS dan Instrumen Pengukuran Gejala Halusinasi. Analisis yang digunakan yaitu Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kesejahteraan spiritual dengan halusinasi ......Hallucination is one of the most positive symptoms of schizophrenia. The nursing intervention of spiritual on the hallucination client has not become the standard of nursing care in mental hospital. The spiritual well being of the hallucinatory clients has never been measured and examined. This study aims to identify the relationship of spiritual well being with hallucinatory symptoms in clients with schizophrenia. The design of this study was cross sectional. The samples were 90 clients, which was done by total sampling method. This study used The Spiritual Well Being Scale SWBS and instrument of Hallucination Symptoms Measurement. Spearman correlation was used to analyze the data. The result suggested that there was a significant correlation between spiritual well being and hallucination.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Yusnipah
Abstrak :
ABSTRAK Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Halusinasi merupakan bentuk perilaku yang sering ditemukan pada pasien dengan gangguan jiwa. Pengetahuan keluarga sangat diperlukan dalam merawat pasien dengan halusinasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan keluarga dalam merawat pasien halusinasi di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan teknik purposive sampling terhadap 104 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57,7% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi dalam merawat pasien halusinasi, 25 % responden memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 17,3% memiliki tingkat pengetahuan rendah. Penelitian ini mengindikasikan pentingnya pengetahuan bagi keluarga dalam merawat pasien halusinasi.
abstract People with mental disorders tend to increase. Hallucination is a form of behavior that often found in patient with psychiatric disorders. Knowledge of the family is important to cure patient with hallucination. The purpose of this study was to determine the extent of the knowledge level of the family in caring for patient hallucination in Psychiatric Clinic of the Hospital Marzoeki Mahdi Bogor. This study is descriptive, using a purposive sampling technique on 104 respondents. The results showed that 57.7% of respondents have particularly high levels of knowledge in caring patient hallutination, 25% of respondents have a mid level of knowledge , and 17.3% have a low knowledge level. This study indicates the importance of knowledge in caring patient hallucination for the family.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43301
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Muliani
Abstrak :
ABSTRAK
Skizofrenia adalah ganguan jiwa yang dimanifestasikan dengan penurunan dan ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realita, afek tumpul, gangguan kognitif serta kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Tanda dan gejala negatif yang muncul mengakibatkan isolasi sosial, dan tanda gejala positif yang muncul mengakibatkan halusinasi. Tujuan penanganan kasus ini adalah diketahuinya perubahan tanda gejala dan kemampuan klien isolasi sosial dan halusinasi setelah diberikan tindakan keperawatan ners, social skill training dan cognitive behaviour therapy. Desain penulisan adalah studi kasus dengan responden empat orang. Penanganan kasus tentang topik yang sama sudah pernah dilakukan, namun yang membedakan dengan kasus ini adalah pendekatan teori yang digunakan yaitu teori adaptasi Stuart dan interpersonal Peplau. Data dikumpulkan sebelum dan sesudah klien diberikan tindakan keperawatan ners, social skill training dan cognitive behaviour therapy. Hasil penanganan kasus menunjukan bahwa terjadi penurunan tanda gejala isolasi sosial dan halusinasi serta peningkatan kemampuan klien bersosialisasi, kognitif dan perilaku setelah diberikan tindakan keperawatan ners, social skill training dan cognitive behaviour therapy.ABSTRACT
Schizophrenia is a mental disorder manifested by decreased and inability to communicate, reality disorder, dull affects, cognitive impairment and difficulty performing daily activities. Negative signs and symptoms that result in social isolation, and signs of positive symptoms that appear to cause hallucinations. The purpose of this case is to know the change of symptom signs and ability of social isolation client and hallucinations after given nursing action, social skill training and cognitive behavior therapy. The design of writing is a case study with four respondents. Handling cases on the same topic has been done, but what distinguishes this case is the theoretical approach used is Stuart 39 s adaptation and interpersonal theory of Peplau. Data were collected before and after clients were given nursing actions ners, social skill training and cognitive behavior therapy. The results of case handling showed that there was a decrease of symptoms of social isolation and hallucinations as well as increased ability of client socializing, cognitive and behavior after given nursing action, social skill training and cognitive behavior therapy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiany Futihat Maulida
Abstrak :
Latar Belakang: Halusinasi merupakan gangguan persepsi seseorang terkait adanya stimulus pada panca indera tanpa ada rangsangan eksternal yang nyata sehingga menyebabkan seseorang merasakan adanya stimulus yang sebenarnya tidak ada.Kasus: Klien wanita berusia 36 tahun masuk rumah sakit dengan alasan melakukan perilaku kekerasan. Klien memiliki riwayat perceraian dua kali. Selama di rumah sakit klien mengalami halusinasi pendengaran yang terjadi di malam hari. Klien sering merasa terganggu dengan halusinasi yang dialaminya hingga dapat menyebabkan klien melakukan perilaku kekerasan. Karena halusinasi terjadi di malam hari dapat mengganggu kebutuhan dasar klien untuk beristirahat.Diskusi: Implementasi keperawatan berfokus pada penerapan teknik berdzikir untuk mendistraksi klien dari halusinasi yang dialami klien dan pemenuhan kebutuhan dasar. Penerapan intervensi dilakukan berdasarkan prinsip penatalaksanaan halusinasi dengan teknik distraksi menggunakan dzikir. Intervensi dengan berdzikir memberikan kemajuan terkait kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi. Rencana tindak lanjut yang dapat dimaksimalkan yaitu dengan cara melibatkan keluarga dalam perawatan klien sehari-hari di rumah.Kesimpulan: Kegiatan keagamaan dengan berdzikir dapat menurunkan gejala halusinasi pada klien. Klien perlu melakukan dzikir dengan kondisi fokus, memahami arti kata yang diucapkan, dan berserah diri kepada tuhan. ......Background: Hallucinations are false someone perception associated with the stimulus in the five senses without any real external stimuli that cause a person to feel the existance of a stimulus that actually does not exist. Case Report: A 36-year-old female client is admitted to hospital for reasons of violent behavior. The client has a history of divorce twice. During at the hospital client experiences auditory hallucinations that occur at night. Clients often feel annoyed with the hallucinations they experience and cause clients to engage in violent behavior. Because the hallucinations occur at night can disrupt the basic needs of the client to rest.Discusion: The implementation of nursing focuses on applying dhikr techniques to distort clients from the hallucinations experienced by client and the fulfillment of basic needs. The application of intervention is based on the principle of management of hallucination with distraction technique using dhikr. Intervention with dhikr give progress related to the client rsquo;s ability to control hallucinations. A follow-up plan that can be maximized by involving the family in daily care.Conclusion: Religious activities with dhikr may decrease hallucination symptoms. Clients need to do dhikr with focus, understand the meaning of the spoken words, and surrendered to God.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Sintiawati
Abstrak :
Halusinasi merupakan persepsi sensori palsu yang tidak terkait dengan rangsangan eksternal yang nyata, dapat melibatkan salah satu dari panca indera. Karya ilmiah akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan analisis asuhan keperawatan Tn. F dengan halusinasi pendengaran. Proses keperawatan yang dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis (Ners) yaitu mengidentifikasi halusinasi, melatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-cakap, melakukan aktivitas, dan patuh minum obat. Tindakan keperawatan yang dilakukan dan paling efektif digunakan yaitu menghardik. Menghardik halusinasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang muncul. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisa kasus. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan halusinasi dari skor 10 menjadi 7. Penelitian ini merekomendasikan untuk melibatkan keluarga sebagai faktor yang memengaruhi dan mendukung dalam mengontrol halusinasi dengan menghardik. Selain itu, peneletian ini juga merekomendasikan perawat jiwa untuk membentuk layanan konsultasi secara daring pada masa pandemi ini.
Hallucinations are false sensory perceptions that are not associated with real external stimuli, can involve one of the five senses. The final scientific work of Ners aims to provide a nursing analysis of Mr. F with hallucinations of hearing. The nursing process, based on the generalist nursing care standards are identify hallucinations, train clients to control hallucinations by rebuking, talk to someone, doing activities, and taking medication. The most effective nursing actions used by the client are rebuke. Rebuke hallucinations is an effort made to control oneself against hallucinations by rejecting hallucinations that arise. The method used in this scientific work is case analysis. The results showed that the client experienced a decrease in hallucinations  from a score of  10 to 7.  The recommendations of this research, involving the family as an influencing and supportive factor in controlling hallucinations with rebuke. In addition, this research also recommends mental nurses to establish online consulting services during this pandemic.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>