Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismet Fanany
Jakarta: Haji Masagung, 1992
808.009 ISM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Shafira Hasna Lathifa
"Imitation of influencers merupakan salah satu motivasi konsumen dalam membeli produk yang direkomendasikan oleh influencer. Namun, belum banyak penelitian yang membahas imitation of influencers terutama memfokuskan pada salah satu influencer di sebuah platform. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh imitation of influencers Tasya Farasya sebagai beauty influencer terhadap purchase decision pengikutnya pada produk kosmetik merek Luxcrime melalui materialisme sebagai variabel mediasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling pada pengikut akun Instagram Tasya Farasya. Melalui metode survei, sampel pada penelitian ini berjumlah 150 dengan ketentuan pengikut tersebut pernah membeli produk Luxcrime. Hipotesis di uji dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imitation of influencer memiliki pengaruh signifikan terhadap materialisme dan purchase decision. Kemudian, materialisme berpengaruh signifikan terhadap purchase decision. Serta imitation of influencer berpengaruh secara tidak langsung terhadap purchase decision melalui materialisme.

Imitation of Influencers is currently one of the main motivation of customers when purchasing products recommended by Influencers. However, studies that discuss Imitation of Influencers especially focused on one of influencers at specific social media platform are limited. The purpose of this study was analyze the effect of Tasya Farasya’s imitation of influencer as a beauty influencer on the purchase decision of Luxcrime cosmetic products by her followers on Instagram through materialism as a mediating variable. Through the survey method, the sample in this study was 150 respondents who are Tasya Farasya's Instagram followers who had purchased Luxcrime's cosmetic products. The hypothesis was tested using the Structural Equation Modeling (SEM) method with SmartPLS 3.0 software. The results of the study showed that imitation of influencer has a significant influence on materialism and purchase decisions. Then, materialism has a significant effect on the purchase decision. As well as imitation of influencers indirectly influence the purchase decision through materialism."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hastobroto Sudarmono
"Tesis ini adalah tentang pelanggaran merek (pembajakan merek) yang dilakukan pedagang jeans, di pasar Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Perhatian utama tesis ini adalah: pada mekanisme pengelolaan dan strategi dalam memilih segmen pasar, menentukan target pasar, menilai kemauan pasar, mengembangkan produk, menentukan harga, menyediakan pasokan, pelayanan terhadap konsumen, mempromosikan dagangannya, dan dalam mengamankan perdagangan jeans tiruan, sehingga perdagangan masih bisa berjalan lancar sampai sekarang.
Tesis ini untuk menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan jeans tiruan masih berjalan lancar karena adanya permintaan pasar yang menjadikan peluang pengusaha mengembangkan pengelolaan dan strategi dagang dalam menuai keuntungan materi, disamping peluang tersebut tindakan polisi terhadap pelanggaran merek itu tidak konsisten dan berkelanjutan, tindakan cenderung mendua antara menindak pelanggaran dan mendahulukan pelayanan keamanan.
Masalah penelitian dalam tesis ini adalah: pengelolan perdagangan jeans tiruan di pasar Cipulir dan strategi dalam melakukan perdagangan. Sedangkan pertanyaan penelitian dari tesis ini adalah mengapa perdagangan jeans masih bisa berjalan sampai sekarang walaupun melanggar hukum?
Dalam tesis ini, perdagangan jeans tiruan dilihat dari perspektif pedagang dan polisi secara timbal balik, yang berupa pelanggaran merek yang dilakukan aleh pedagang jeans di pasar Cipulir dan tindakan yang dilakukan kepolisian, dalam hal ini polsek kebayoran lama. Oleh sebab itu saya menggunakan metodologi etnografi, yang dilakukan dengan cara pengamatan terlibat, pengamatan dan wawancara dengan pedoman untuk mengungkapkan proses pengelolaan dan strategi yang dilakukan oleh pedagang jeans, serta tindakan polsek dalam melihat pelanggaran merek.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa pedagang bisa bertahan karena melakukan pengelolaan dan strategi dagangnya seperti disebut diatas. Berdasarkan pengalaman berdagangnya mereka menjalankan kegiatan dilakukan dengan memperhitungkan permintaan pasar dan harga jual murah para pedagang mampu terus menjual dagangannya dan bertahan sampai sekarang. Selain itu sikap yang lebih mendahulukan pelayanan keamanan, menguntungkan kegiatan mereka. Selain itu dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, mereka mempererat hubungan mereka dengan cara, menjalin hubungan pertemanan, sesama pedagang, menjaga hubungan baik dengan karyawan dan orang-orang yang berkaitan dengan proses perdagangan dan produksi. Sedangkan dengan aparat kepolisian hubungan bersifat personal, dan hubungan baik.
Implikasi dari tesis ini adalah, perlunya melakukan tindakan menyeluruh dalam menangani permasalahan ini, hal ini untuk menjaga masyarakat agar tetap dapat berproduksi, tetapi juga tidak merugikan negara."
2001
T8060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Prajaya
"Penggunaan strategi imitasi sebagai bagian dari pengembangan produk baru tampaknya merupakan suatu fenomena yang tidak dapat terelakkan, baik hanya sekedar meniru dan membajak suatu produk atau malah melakukan suatu adaptasi kreatif yang mampu membuat produk tersebut lebih baik dari produk yang lama. Strategi imitasi sebenarnya sudah lama diterapkan dan merupakan hal yang lumrah diterapkan di dunia bisnis dengan berbagai cara. Negara Jepang yang sekarang terkenal mempunyai teknologi yang tangguh bahkan juga menerapkan strategi imitasi di berbagai produk seperti kamera, otomotif; serta berbagai perlengkapan elektronik.
Fenomena strategi imitasi dan tiru meniru juga terjadi di Indonesia. Sebagai contoh adalah pemakaian warna biru perusahaan taksi Blue Bird yang dipercaya konsumen pada banyak taksi di Jakarta (Susianto, 1999). Strategi imitasi product pirates dapat dilihat secara jelas di Mangga Dua, Jakarta atau di Tanggul Angin, Jawa Timur. Kawasan Mangga Dua di Jakarta merupakan tempat yang dituju bila konsumen membutuhkan software, kaset atau vcd bajakan berharga murah. Bila konsumen menginginkan tas, dompet dan sepatu kulit dengan merk terkenal dengan harga murah dapat pergi ke kawasan Tanggul Angin di Jawa Timur tempat dijualnya tas, dompet atau sepatu bajakan (Kasali, 2000).
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadien Nathasya Halim
"Fast fashion yang merupakan salah satu konsep adibusana (fashion) yang digandrungi masyarakat luas memang efisien untuk dijalankan secara global, namun dalam konsep tersebut dijumpai berbagai permasalahan sosial serta lingkungan yang dimana dibutuhkan sebuah alternatif cara untuk menjalankan adibusana. Slow fashion di satu sisi merupakan alternatif keberlanjutan dari fast fashion yang menyediakan cara-cara menjalankan adibusana yang mampu mengatasi permasalahan yang timbul, namun nyatanya dalam penerapan slow fashion masih kurang ditemukan efektivitas serta efisiensi sehingga itu menjadi tantangan bagi slow fashion untuk diterima masyarakat luas dan menandingi konsep fast fashion. Pada penelitian terdahulu terungkap kesenjangan antara intensi dan tindakan dari konsumen berkesadaran akan dampak dari tindakan fashion yang dilakukannya, namun dijumpai bahwa masing-masing konsumen dari fast fashion maupun slow fashion memiliki justifikasi untuk mengadopsi produk adibusana tertentu. Dari sini muncul sebuah persoalan sejauh apa justifikasi tersebut mampu untuk dilakukan oleh konsumen adibusana di dalam tindakannya. Dalam artikel ini dibandingkan bentuk penerimaan konsumen terhadap kedua konsep tersebut dengan merefleksikannya kepada konsep klasik mengenai imitasi adibusana dari pemikiran Georg Simmel, yang akan mengungkap sebuah evaluasi mengenai intensi dasar dari adibusana itu sendiri.

Fast fashion, which is a fashion concept that is loved by the wider community, is indeed efficient to run globally, but in this system various social and environmental problems are encountered which require an alternative way to run fashion. Slow fashion on the one hand is a sustainable alternative to fast fashion which provides ways of running fashion that are able to overcome the problems that arise, but in fact the implementation of slow fashion is still lacking in effectiveness and efficiency so that it becomes a challenge for slow fashion to be accepted by the wider community and compete with fast fashion concept. In previous research, it was revealed that there was a gap between the intentions and actions of consumers who were aware of the impact of their fashion actions, but it was found that each consumer from fast fashion and slow fashion had justifications for adopting certain fashion products. From this, an issue arises as to how far this justification can be carried out by fashion consumers in their actions. This article compare the forms of consumer acceptance of these two concepts by reflecting on the classic concept of fashion imitation from Georg Simmel's thought, which will reveal an evaluation of the basic intentions of fashion itself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adhelia Irawan
"Seni tari pada umumnya dilakukan oleh manusia dan diturunkan ke generasi muda sebagai bentuk pelestarian tarian tersebut. Sebagai bentuk lain dari pelestarian seni tari digunakanlah Robot Humanoid. Robot akan akan melakukan pembelajaran gerakan manusia (imitation learning) melalui kemera Microsoft Kinect, yang dapat menangkap gerakan manusia (motion capture). Gerakan tersebut juga dikompensasi untuk penyeimbangan robot dengan metode Zero Moment Point (ZMP). Sistem ini dilakukan dengan framework dari Robot Operating System (ROS) dan berhasil melakukan imitation learning dengan rate 5Hz pada pengiriman data ke joint robot serta waktu sampling sekitar 10Hz.

The art of dance is generally performed by humans and handed down to the younger generation as a way to preserve the dance. As another form of preservation is used Humanoid Robot. The Robot will be imitation learning of human movement through the Microsoft Kinect camera, which can capture human motion (motion capture). The movement is also compensated for balancing robot with Zero Moment Point (ZMP) method. This system is done with the framework of the Robot Operating System (ROS) and managed to imitation learning with rate 5Hz for sending data and the sampling time 10Hz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Restu Juniarti
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi kesadaran dari pembeli dalam menyadari hokum trademark antara logo asli dan logo palsu berdasarkan tingkah laku kebiasaan pembeli. Hukum trademark, jurnal, buku, dan website akan digunakan dalam menunjang penelitian ini. Ada 2 metode yang akan di gunakan yaitu penelitian kuantitatif dan tinjauan pustaka. Dapat disimpulkan bahwa keaslian suatu logo dan identifikasinya berdasarkan daripada kebiasaan tingkah laku pembeli menunjukan hasil yang unik dimana group pembeli yang tidak menyukai membeli barang bermerek memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi dalam mengidentifikasi keaslian suatu logo daripada group yang biasanya membeli barang bermerek. Kata Kunci: Hukum trademark, kesadaran pembeli, keaslian produk, produk palsu, kebiasaan tingkah laku pembeli T.J Kooijenga LL.M Kesadaran dari Hukum Trademark dalam Mengidentifikasi Keaslian Logo

ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate the awareness of customers in trademark law recognizing between authentic logo and imitation logo based on their buying behavior. Trademark law, journals, books, and websites will be used in this paper. Two research methods will be applied, quantitative research and literature review. To conclude, the authenticity of logo and identification from customer buying behavior found a unique result where the group of people who do not like to buy branded product has more awareness in identifying the authenticity of logo rather than the group of people who usually buy branded product. Key words Trademark law, customer awareness, authentic, imitation, customer buying behavior T.J. Kooijenga LL.M. Awareness of Trademark Law in Identification the Logo Authenticity."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Imam Mulya
"A City of Sadness"《悲情城市》Bēiqíng Chéngshì merupakan sebuah film karya Sutradara Hou Hsiao-hsien yang dirilis pada tahun 1989. Film ini mengisahkan kondisi kehidupan keluarga Lin dan masyarakat Taiwan secara umum yang harus melalui masa-masa mencekam sejak meletusnya Insiden 228 dan munculnya berbagai aksi Teror Putih yang dilakukan oleh Pemerintah Guomindang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Penulis melakukan analisis setelah menonton film ini secara berulang-ulang, memperkaya bacaan dengan sumber pustaka dan mengunjungi beberapa museum yang berkaitan dengan Teror Putih di Taiwan. Penulis memulai proses penelitian dengan menganalisis struktur film secara intrinsik kemudian menganalisis film secara ekstrinsik dengan melakukan kajian terhadap peristiwa sejarah asli. Hasil penelitian ini mengungkapkan fakta bahwa film ini menyandarkan jalan ceritanya pada kejadian sejarah Insiden 228 dan Teror Putih yang pernah terjadi di Taiwan. Meski demikian, tokoh-tokoh penting di dalam film ini merupakan tokoh fiksi sehingga menjadikan film ini sebagai film imitasi realitas. Selain itu, film ini juga turut merepresentasikan kritik Hou Hsiao hsien terhadap pemerintah Guomindang atas isu-isu sosial yang terjadi seperti isu pelanggaran hak asasi manusia dan isu permasalahan identitas di Taiwan.

A City of Sadness"《悲情城市》Bēiqíng Chéngshì is a film directed by Hou Hsiao-hsien, released in 1989. This film depicts the life of the Lin family and the general Taiwanese society, who had to endure the terrifying period following the 228 Incident and the subsequent White Terror actions carried out by the Guomindang government. The research method employed in this study is a qualitative-descriptive method with intrinsic and extrinsic approaches. The author conducted the analysis after repeatedly watching the film, enriching the reading with library sources, and visiting several museums related to the White Terror in Taiwan. The research process began by analyzing the film’s structure intrinsically, followed by an extrinsic analysis through examining the actual historical events. The findings of this study reveal that the film’s storyline is based on the historical events of the 228 Incident and the White Terror that occurred in Taiwan. However, the main characters in the film are fictional, making the film a reality imitation. Additionally, this film represents Hou Hsiao-hsien’s critique of the Guomindang government regarding social issues such as human rights violations and identity issues in Taiwan. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Restu Juniarti
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi kesadaran dari pembeli dalam menyadari
hokum trademark antara logo asli dan logo palsu berdasarkan tingkah laku kebiasaan pembeli.
Hukum trademark, jurnal, buku, dan website akan digunakan dalam menunjang penelitian ini.
Ada 2 metode yang akan di gunakan yaitu penelitian kuantitatif dan tinjauan pustaka. Dapat
disimpulkan bahwa keaslian suatu logo dan identifikasinya berdasarkan daripada kebiasaan
tingkah laku pembeli menunjukan hasil yang unik dimana group pembeli yang tidak menyukai
membeli barang bermerek memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi dalam mengidentifikasi
keaslian suatu logo daripada group yang biasanya membeli barang bermerek

ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate the awareness of customers in trademark law
recognizing between authentic logo and imitation logo based on their buying behavior.
Trademark law, journals, books, and websites will be used in this paper. Two research methods
will be applied, quantitative research and literature review. To conclude, the authenticity of logo
and identification from customer buying behavior found a unique result where the group of
people who do not like to buy branded product has more awareness in identifying the
authenticity of logo rather than the group of people who usually buy branded product."
2016
S63345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library