Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Anggitawati
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Kausalitas Granger antara pergerakan nilai tukar dan arus masuk bersih asing di pasar modal Indonesia, menggunakan data harian untuk periode 2011 hingga 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah vektor autoregresi VAR . Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergerakan imbal hasil nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS dan arus masuk bersih asing pada pasar modal. Penelitian ini juga membedakan arus masuk bersih asing pada pasar modal menjadi pasar saham dan pasar surat utang. Hasil VAR menunjukkan respon pergerakan nilai tukar terhadap guncangan transaksi asing pada pasar surat utang adalah negatif dan signifikan, sedangkan respon terhadap guncangan transaksi asing pada pasar saham lebih rendah. Di sisi lain, hasil menunjukkan repon yang lebih lambat pada arus transaksi asing terhadap guncangan pada pergerakan nilai tukar.
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the causality between the movement of the exchange rate and net foreign inflow in capital market Indonesia, using daily data for the period 2011 to 2016. The research method used is the vector autoregression VAR . Variables used in this study is the return movement of the Rupiah against the US Dollar and net foreign inflow in capital market. This Research also distinguish net foreign inflow into stock market and bond market. The VAR results show that the response of the exchange rate movement to the shock in the foreign transaction flows in bond market is a negatif and significant, while the response to the shock in the foreign transaction flows in stock market is low. On the other side, the result show slower response of the foreign transaction flows to the shock in the exchange rate movement.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Vina Noya
Abstrak :
Perkembangan transaksi keuangan dengan dibantu dengan kemajuan teknologi di dunia menjadikan sistem keuangan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, tunai dan non tunai. Adanya kemajuan teknologi diharapkan dapat menggantikan fungsi uang sebagai alat atau media dalam sistem pembayaran. Namun hal tersebut tidak sejalan dengan data dari Bank Indonesia dan lembaga sistem pembayaran dunia yang menyatakan bahwa masyarakat di Indonesia masih lebih menyukai transaksi tunai melalui penggunaan uang kartal untuk mendukung transaksi keuangan sehari-hari.  Di tahun 2018 sebanyak 55% transaksi keuangan di Indonesia masih menggunakan sistem pembayaran tunai dibandingkan dengan sistem pembayaran non tunai. Bank Indonesia sebagai lembaga independen di Indonesia yang bertugas untuk mengelola uang rupiah bertugas untuk mengedarkan uang kartal keseluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup dan dapat memenuhi kebutuhan serta dalam kondisi yang layak untuk diedarkan kepada masyarakat. Dalam perjalanannya, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan yang dapat membantu dan juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat menerima dan mengkonsumsi uang layak edar dengan menerbitkan peraturan Bank Indonesia, salah satunya adalah PBI No.18/9/PBI/2016 tentang Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pada posisi berapa Bank Indonesia mencapai titik keseimbangan mengedarkan uang kepada masyarakat dan perbankan (outflow) agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menggunakan persamaan simultan. Permintaan masyarakat akan uang dilihat dari jumlah aliran uang yang berasal dari masyarakat dan perbankan dan selanjutnya masuk ke Bank Indonesia (inflow). Penelitian ini melibatkan 21 provinsi yang ada di Indonesia dalam kurun waktu 2015 Q1 – 2018 Q4. Implementasi Peraturan Bank Indonesia yang dikeluarkan di tahun 2016 (PBI No.18/9/PBI/2016) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan outflow dan inflow uang Bank Indonesia. ......The development of financial transactions with help of technological advances in the world makes the financial system of public can be done in various ways, cash and non cash. The existence of technological advancement   is expected to replace the function of money as a tool or media in payment system. However, this is not in line with with data from Bank Indonesia and the world payment system agency which states that people in Indonesia still prefer cash transactions through the use pf currency to support daily financial transactions in 2018 as many as 55% of financial transactions in Indonesia still use the cash payment system compared to the non cash payment system. Bank Indonesia as an independent institution in Indonesia which is in charge to managing rupiah money has the duty to circulate currency throught Indonesia with sufficient amount and can fulfill needs and in conditions that are suitable for circulation to the public. In its way, Bank Indonesia  issued a regulation that can help and also make it easier for the public  to be able to receive and consume decent money by issuing Bank Indonesia regulations, one of  PBI No.18/9/PBI/2016 concerning supervision of Payment and Money Management System   of Rupiah. This study aims to look at what position Bank Indonesia reaches the balance point of circulating money to the public and banks (outflow) in order to meet needs of the community by using simultaneous equations. Community demand for money is seen from the amount of money flowing from the community and the Banking sector and the enterin to Bank Indonesia (inflow). This study involved 21 provinces in Indonesia in the periode 2015 Q1 until 2018 Q4. Implementation of Bank Indonesia Regulations issued in 2016 (PBI No.18/9/PBI/2016) has a significant influence on the balance of outflow and inflow of money.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Saputra
Abstrak :
Latar Belakang: Akses vaskular (AVF) adalah jalur kehidupan bagi pasien hemodialis jangka panjang dan merupakan pilihan utama. Nyatanya kegagalan maturasi AVF yang tinggi merupakan masalah bagi pasien penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). Penilaian faktor prediktor kegagalan maturasi yang mudah digunakan memberi informasi prediksi dalam menentukan prognosa. Sistem penilaian ini mencoba menerjemahkan faktor inflow, outflow dan conduit (IOC) menjadi angka yang membantu menilai secara kuantitatif hasil akhir resiko maturasi. Penelitian ini bertujuan untukmenggabungkan penilaian IOC untuk memprediksi outcome, dan mengembangkan sistem skoring IOC-Score pada prediksi maturasi AVF . Metode: Didapatkan 177 pasien AVF brachiocephalica dengan studi kohort retrospektif pada pasien PGTA sepanjang tahun 2020-2021 yang memenuhi kriteria iklusi. Penilaian karakteristik pasien dan AVF memberi gambaran demografi, dan analisa regresi logistik mendapatkan kemaknaan statistik pada faktor prediktor yang signifikan. Hasil: Delapan signifikan faktor komponen IOC: diameter arteri ³3.85mm, diameter vena ³2.45mm. Peak Systolic Velocity (PSV) arteri ³ 72.35, Volume Flow (VF) arteri ³ 72.35, VF vena ³291.9, Intima Media Thickness (IMT) <0.29, stenosis draining vein dan stenosis vena central (masing-masing 1poin). Skor IOC (maksimal 8 poin) signifikan memprediksi keberhasilan maturasi AVF (p<0.001). Skor IOC di dapatkan titik potong ³4.5 menghasilkan risk rasio 62.85 (Interval kepercayaan/CI 95%: 23.31-169.48; p<0.001) dan probabilitas 96.8% untuk skor maksimal. Kesimpulan: Inflow, Outflow dan Conduit meningkatkan prediksi outcome pada maturasi AVF, dinyatakan dalam skor prognostic IOC yang akurat, mudah, applikatif dan terpercaya. ......Background: Vascular access (AVF) as a “lifeline” on long term hemodialysis is still the primary choice. Fact there is still high rate of failure of arteriovenous fistula procedure is one of the obstacles in treatment of chronic kidney disease. Easy-to-use scoring inform physician to predict and help to decide the management. Scoring system attempts to translate inflow, outflow dan conduit (IOC) into a score, thereby allows quantification of maturation. Purpose of this study is to combine IOC factors to predict the outcome, and develop easy-to-use risk scoring system predict fistula maturation; IOC-Score. Methods: Total 177 consecutive brachiocephalic fistulae were identified cohort retrospectively on 2020-2021. Numerous patient-and fistula-related demographics were noted. Cox regression analysis was used to identify significant factors predictive of fistula maturation, and significant variables weighted according to their hazard ratio.. Results: Eight significant factor IOC component: arterial diameter ³3.85mm, vein diameter ³2.45mm, arterial Peak Systolic Velocity (PSV) ³ 72.35, arterial Volume Flow (VF)³ 72.35, vein VF³291.9, Intima Media Thickness (IMT)<0.29, stenosis draining vein and central vein stenosis (each 1poin). The IOC-Score (maximum 8 points) significantly predict fistula maturation (p<0.001). Cut of point IOC-Score ³4.5 with risk ratio 62.85 (Confidence Interval/CI 95%: 23.31-169.48; p<0.001) dan probability 96.8% for maximum score. Conclusion: Combination Inflow, Outflow dan Conduit improves the prognostic of outcome on fistula maturation, formulated in IOC-Score which is accurate, simple, applicable and reliable.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Haykal
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T27376
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Saputra
Abstrak :
Latar Belakang: Akses vaskular (AVF) adalah jalur kehidupan bagi pasien hemodialis jangka panjang dan merupakan pilihan utama. Nyatanya kegagalan maturasi AVF yang tinggi merupakan masalah bagi pasien penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). Penilaian faktor prediktor kegagalan maturasi yang mudah digunakan memberi informasi prediksi dalam menentukan prognosa.  Sistem penilaian ini mencoba menerjemahkan faktor inflow, outflow dan conduit (IOC) menjadi angka yang membantu menilai secara kuantitatif hasil akhir resiko maturasi. Penelitian ini bertujuan untukmenggabungkan penilaian IOC untuk memprediksi outcome, dan mengembangkan sistem skoring IOC-Score pada prediksi maturasi AVF. Metode: Didapatkan 177 pasien AVF brachiocephalica dengan studi kohort retrospektif pada pasien PGTA sepanjang tahun 2020-2021 yang memenuhi kriteria iklusi. Penilaian karakteristik pasien dan AVF memberi gambaran demografi, dan analisa regresi logistik mendapatkan kemaknaan statistik pada faktor prediktor yang signifikan. Hasil: Delapan signifikan faktor komponen IOC: diameter arteri ³3.85mm, diameter vena ³2.45mm. Peak Systolic Velocity (PSV) arteri ³ 72.35, Volume Flow (VF) arteri ³ 72.35, VF vena ³291.9, Intima Media Thickness (IMT) <0.29, stenosis draining vein dan stenosis vena central (masing-masing 1poin). Skor IOC (maksimal 8 poin) signifikan memprediksi keberhasilan maturasi AVF (p<0.001). Skor IOC di dapatkan titik potong ³4.5 menghasilkan risk rasio 62.85 (Interval kepercayaan/CI 95%: 23.31-169.48; p<0.001) dan probabilitas 96.8% untuk skor maksimal.   Kesimpulan: Inflow, Outflow dan Conduit meningkatkan prediksi outcome pada maturasi AVF, dinyatakan dalam skor prognostic IOC yang akurat, mudah, applikatif dan terpercaya.  ......Background: Vascular access (AVF) as  a “lifeline” on long term hemodialysis is still the primary choice. Fact there is still high rate of failure of arteriovenous fistula procedure is one of the obstacles in treatment of chronic kidney disease. Easy-to-use scoring inform physician to predict and help to decide the management. Scoring system attempts to translate inflow, outflow dan conduit (IOC) into a score, thereby allows quantification of maturation. Purpose of this study is to combine IOC factors to predict the outcome, and develop easy-to-use risk scoring system predict fistula maturation; IOC-Score. Methods: Total 177 consecutive brachiocephalic fistulae were identified cohort retrospectively on 2020-2021. Numerous patient-and fistula-related demographics were noted. Cox regression analysis was used to identify significant factors predictive of fistula maturation, and significant variables weighted according to their hazard ratio. Results: Eight significant factor IOC component: arterial diameter ³3.85mm, vein diameter  ³2.45mm, arterial Peak Systolic Velocity (PSV) ³ 72.35, arterial Volume Flow (VF)³ 72.35, vein VF³291.9, Intima Media Thickness (IMT)<0.29, stenosis draining vein and central vein stenosis (each 1poin). The IOC-Score (maximum 8 points) significantly predict fistula maturation (p<0.001). Cut of point IOC-Score ³4.5 with risk ratio 62.85 (Confidence Interval/CI 95%: 23.31-169.48; p<0.001) dan probability 96.8% for maximum score.   Conclusion: Combination Inflow, Outflow and conduit improves the prognostic of  outcome on fistula maturation, formulated in IOC-Score which is accurate, simple, applicable and reliable. 
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rufita Sri Hasanah
Abstrak :
As major developing countries have limited domestic saving to generate capital accumulation, capital inflow plays substantial role to provide external financing. Several landmark literatures provide an empirical evidence that capital inflow contributed to the acceleration of economic growth through technology transfer, enhanced innovation, and capital accumulation. This research examines the role of capital inflow for the case of Indonesia using saving-investment relationship with quarterly data from 2000 to 2018. This study is comprised of three parts to measure the pattern of capital inflow in overall period, pre-global financial crisis, and post-crisis. Building on previous literature, this study will contribute to fill the gaps in existing literatures by employing error correction model (ECM) based on saving-investment framework of Feldstein-Horioka. This study found that over the whole sample period and post-crisis, both domestic saving and national saving in short-run, established low significant coefficient which signify high capital mobility, while in the long-run, domestic investment and saving have one-to-one relationship, which does not necessarily imply low capital mobility. The result on the pre-crisis period suggested that domestic saving and domestic investment is not statistically correlated for both short-run and long-run as there is not enough evidence to reject null hypothesis. This study confirms the growth theory model that suggests saving will be equal to investment in the steady state condition and the imbalance of saving and investment will be only transitory.
Jakarta: Badan Perencanaan PembangunaN Nasional (BAPPENAS), 2020
330 JPP 4:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Dewi
Abstrak :
Semua negara memerlukan dana dalam rangka melaksanakan pembangunan nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Salah satu alternatif dana disamping dana yang berasal dari dalam negeri sebagai pendukung pembiayaan pembangunan tersebut adalah hutang luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hutang luar negeri, aliran modal masuk dan pertumbuhan ekonomi. Berlandaskan pada pemikiran bahwa hubungan antara variable-variabel tersebut bukanlah hubungan yang searah, maka dalam penelitian ini digunakan metode analisis persamaan simultan. Data yang digunakan adalah data tahunan dari tahun 1980 s.d 2003. Variabel - varibel endogen yang digunakan adalah debt service ratio, hutang luar negeri, aliran modal masuk dan produk domestik bruto. Variabel-veriabel eksogen atau predetermined variabel-nya adalah suku bunga luar negeri, eksport dan impor barang dan jasa, nilai tukar Rupiah terhadap USD, tabungan domestik, perbedaan tingkat suku bunga ( antara tingkat suku bunga domestik dengan tingkat suku bunga internasional) dan penyerapan dalam negeri. Dengan menggunakan metode estimasi 2SLS, dari hasil pengolahan data diperoleh hash sebagai berikut : Pada persamaan pertama, seluruh tanda parameter yang dihasilkan sesuai dengan tanda yang dihipotesiskan. Dengan DSR sebagai variabel endogen terlihat bahwa variabel HLN mempunyai tanda positif, sedangkan XGS mempunyai tanda negatif. Uji parsial (Uji-t) terhadap variabel independen yang digunakan dengan level of significant atau a= 5% terlihat bahwa seluruh variabel penjelas yang digunakan signifikan. Koefisien determinasi (adjusted-R2) sebesar 0.724179 artinya sekitar 72,41% variasi DSR dapat dijelaskan oleh variabel-variabel penjelas dalam model. Pada persamaan kedua, tanda parameter untuk variabel NTK dan SAV sesuai dengan tanda yang dihipotesiskan yaitu bertanda negatif. Sedangkan tanda koefisien untuk variabel AMM adalah positif, berarti tidak sesuai dengan tanda yang dihipotesiskan. Hai ini dapat dijelaskan bahwa menurut hipotesis dengan semakin meningkatnya aliran modal masuk akan mengurangi kebutuhan hutang luar negeri. Namun untuk kasus di Indonesia hal ini tidak terjadi, karena pada kenyataannya hutang luar negeri justru sebagai salah satu faktor penarik investor untuk menanamkan modalnya ke dalam negeri. Hal ini sejalan dengan adanya persepsi yang berkembang bahwa besarnya hutang luar negeri yang dikucurkan oleh negara-negara kreditur maupun lembaga internasional lainnya justru akan menjadi salah satu faktor penarik bagi para investor karena dianggap mencerminkan masih adanya kepercayaan dunia luar terhadap kondisi dalam negeri. Uji parsial (Uji-t) terhadap variabel independen yang digunakan dengan level of significant atau a= 5% terlihat bahwa seluruh variabel penjelas yang digunakan signifikan. Koefisien determinasi (adjusted-R2) sebesar 0.93260 artinya sekitar 93,26% variasi HLN dapat dijelaskan oleh variabel-variabel penjelas yang digunakan dalam model. Pada persamaan ketiga, seluruh tanda koefisien sesuai dengan yang diharapkan. Untuk variabel perubahan PDB mempunyai tanda sesuai dengan yang diharapkan yaitu bertanda positif. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan perubahan kenaikan PDB yang merupakan cerminan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri akan dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya ke dalam negeri. Uji parsial (Uji-t) terhadap predetermined variabel dengan level of significant atau a= 5% terlihat bahwa seluruh variabel penjelas yang digunakan signifikan. Untuk variabel AMM(-1) mempunyai tanda koefisien positif. Koefisien determinasi (adjusted-R2) sebesar 0,822845 artinya sekitar 82,28% variasi AMM dapat dijelaskan oleh variabel-variabel penjelas yang digunakan dalam model. Pada persamaan keempat, seluruh tanda parameter yang dihasilkan sesuai dengan yang dihipotesiskan yaitu positif untuk variabel DA, D(PDB(-1)) dan D(XGS) dan negatif untuk DSR dan IMP. Uji parsial (Uji-t) terhadap predetermined variabel dengan level of significant atau a= 5% terlihat bahwa seluruh variabel penjelas yang digunakan signifikan. Koefisien deterrninasi (adjusted-R2) sebesar 0,679818, artinya sekitar 67,98% variasi perubahan PDB dapat dijelaskan oleh variabel-variabel penjelas yang digunakan dalam model. Dari pengolahan data dan analisis, dapat disimpulkan bahwa model serta variabel-variabel yang digunakan dapat menjelaskan hubungan timbal batik antara hutang luar negeri, aliran modal masuk serta pertumbuhan ekonomi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desita Prabawati Ratnaningrum
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara currency mismatch dan terjadinya sudden stop aliran modal asing dengan menggunakan estimasi model Markov-Switching untuk periode 1990-2018. Penelitian ini menggunakan aliran masuk modal bruto (gross capital inflow) sebagai proksi dari pinjaman mata uang asing di Indonesia. Penelitian ini menemukan bukti empiris dimana currency mismatch mempunyai dampak signifikan terhadap terjadinya sudden stop aliran modal asing di Indonesia. Penelitian ini juga menemukan bukti empiris dimana aliran modal asing sektor publik cenderung bersifat counterbalance dengan aliran modal sektor swasta. Ekspektasi durasi rata-rata dan nilai transisi kemungkinan probabilitas (transition regime probability) dari terjadinya sudden stop aliran modal asing di Indonesia cenderung singkat, yang berarti probabilitas terjadinya sudden stop di Indonesia cenderung kecil. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor global merupakan pemicu terhadap terjadinya sudden stop di Indonesia, sementara faktor domestik meningkatkan terjadinya sudden stop di Indonesia. ......This paper aims to investigate the correlation between the consequence of massive foreign currency borrowing, related to the currency mismatch, and sudden stop of liability inflow in Indonesia using the Markov-Switching model, for the period 1990-2018. This paper uses the gross capital inflow as the proxy of foreign currency borrowing in Indonesia, since the gross capital inflow represents the liability in the national balance of payments. This paper finds that currency mismatch has significant impact to the sudden stop occasion in Indonesia. This study also finds that gross capital inflow in public sector has a counterbalance effect with private-sector gross capital inflow. The expected duration of the sudden stop episodes is around three quarters during the sample period. This paper also finds that the global factors acts as a trigger to the sudden stop episodes in Indonesia and the domestic factors, particularly the currency mismatch, exacerbate its impact in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donaya Azhar
Abstrak :

Penelitian ini melihat pengaruh dari pelonggaran kuantitatif atau quantitative easing yang diumumkan oleh bank sentral Amerika dan penurunan suku bunga pada returns indeks saham LQ45. Studi ini menggunakan data bulanan dengan periode observasi dari Bulan November 2008 sampai Oktober 2014, sesuai dengan 13 pengumuman yang dikeluarkan oleh FOMC dan dari Bulan Agustus 2019 sampai April 2020 (durasi penurunan suku bunga). Dengan metode EGARCH, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman quantitative easing memiliki dampak yang signifikan terhadap volatilitas returns saham LQ45. Selain itu, hubungan antara penurunan suku bunga dan returns saham LQ45 memiliki hubungan yang berlawanan. Ketika suku bunga di Amerika turun, returns indeks LQ45 meningkat sehingga ketika interest rate turun sebesar 1 unit, returns indeks LQ45 naik sebesar 0.42 persen selama periode penurunan suku bunga di Amerika.

 

 

 


This research examines the impact of quantitative easing announced by the FED and interest rates or Fed Funds Rate cut on LQ45 stock index returns. The study uses monthly data with the observation period of November 2008 until October 2014, according to 13 announcements stated by FOMC and August 2019 until April 2020 (the duration of interest rate cut). With EGARCH method, the result of the research exhibits that the announcement of quantitative easing has a significant impact on the volatility of LQ45 stock returns. Moreover, the relation of Fed Funds Rate cut and LQ45 stock returns has a negative correlation. During the slash of interest rate, LQ45 index return climbs up. Therefore, if interest rates increase by 1 unit, LQ45 index returns increases by 0.42 percent.

 

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donaya Azhar
Abstrak :
Penelitian ini melihat pengaruh dari pelonggaran kuantitatif atau quantitative easing yang diumumkan oleh bank sentral Amerika dan penurunan suku bunga pada returns indeks saham LQ45. Studi ini menggunakan data bulanan dengan periode observasi dari Bulan November 2008 sampai Oktober 2014, sesuai dengan 13 pengumuman yang dikeluarkan oleh FOMC dan dari Bulan Agustus 2019 sampai April 2020 (durasi penurunan suku bunga). Dengan metode EGARCH, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman quantitative easing memiliki dampak yang signifikan terhadap volatilitas returns saham LQ45. Selain itu, hubungan antara penurunan suku bunga dan returns saham LQ45 memiliki hubungan yang berlawanan. Ketika suku bunga di Amerika turun, returns indeks LQ45 meningkat sehingga ketika interest rate turun sebesar 1 unit, returns indeks LQ45 naik sebesar 0.42 persen selama periode penurunan suku bunga di Amerika.
This research examines the impact of quantitative easing announced by the FED and interest rates or Fed Funds Rate cut on LQ45 stock index returns. The study uses monthly data with the observation period of November 2008 until October 2014, according to 13 announcements stated by FOMC and August 2019 until April 2020 (the duration of interest rate cut). With EGARCH method, the result of the research exhibits that the announcement of quantitative easing has a significant impact on the volatility of LQ45 stock returns. Moreover, the relation of Fed Funds Rate cut and LQ45 stock returns has a negative correlation. During the slash of interest rate, LQ45 index return climbs up. Therefore, if interest rates increase by 1 unit, LQ45 index returns increases by 0.42 percent.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>