Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tanellia Soraya Nursyafitrie
"Reksa dana syariah muncul di Indonesia pada tahun 1997 dan menjadi instrumen investasi favorit bagi investor. Reksa dana syariah memiliki pertumbuhan yang cepat dalam TNA sebesar 285,40% dari 2013 hingga 2018 yang lebih unggul dari reksa dana konvensional dengan pertumbuhan hanya 157,17% di dalam periode yang sama. Reksa dana syariah juga berkembang pesat di negara dengan mayoritas penduduk Muslim serta negara yang memiliki sistem keuangan syariah yang maju, bahkan mampu mengungguli kinerja dari reksa dana konvensional dan benchmark. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, reksa dana syariah tidak memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan reksa dana konvensional di pasar Indonesia. Penelitian ini juga membahas terkait asosiasi antara fund-flow dengan kinerja untuk reksa dana kovensional dan syariah berjenis saham dan campuran. Penelitian membuktikan bahwa di pasar Indonesia, fund-flow dan kinerja berhubungan negatif dan convex positif.

Islamic mutual funds emerge in Indonesia since 1997 and become a favourite investment instruments for investors. Islamic mutual funds have a rapid growth in TNA of 285.40% from 2013 to 2018 which is superior to conventional mutual funds with growth of only 157.17% in the same period. Islamic mutual funds are also growing rapidly in countries with Muslim populations and countries that have advanced Islamic financial systems, also able to outperform conventional mutual funds and its benchmarks. Despite the majority of populations are Muslims, Islamic mutual funds do not have a better performance than conventional mutual funds in Indonesian market. This study also discusses the associations between the fund-flow and the performance of conventional and Islamic stocks and mixed funds. Evidence suggests that in the Indonesian market, the fund-flow and performance are negative and convex positive."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Lukita Sari
"Tesis ini meneliti pengaruh usia, tingkat ekonomi, peran kelompok referensi dalam pemilihan produk investasi dan komitmen beragama terhadap minat investor individu berinvestasi di Reksa Dana Syariah. Manfaatnya dapat memberi kontribusi bagi strategi pemasaran produk Reksa Dana Syariah agar lebih tepat sasaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan e-mail survey, menggunakan analisis Multinomial Logit.
Hasil penelitian menunjukkan kelompok responden yang berusia > 40 tahun, dengan tingkat ekonomi menengah atas, dan dipengaruhi orang lain dalam menentukan instrument investasi, peluang berminat berinvestasi di Reksa Dana Syariah sangat besar, 663,149 kali peluang tidak berminat. Sedangkan variabel komitmen beragama bukan merupakan faktor yang berkorelasi secara signifikan.

This research is aimed to identify the influence of age, economic level, role of reference groups in selecting investment product and religion commitment to individual?s interest to make investment in Islamic mutual funds. The benefit of this research is to give contribution to Islamic mutual funds product marketing strategy in order to reach more rightful target. This thesis is a quantitative research using e-mail survey and Multinomial Logit Analysis.
The result shows that a group of respondents over 40 years old, belong to middle to upper economic level, and be influenced by others in selecting instrument of investment, have a great probability to invest in Islamic mutual funds. The probability of the interested group is 663,149 times than the uninterested one. Whereas the religion commitment variable does not involve in the factors that are significantly correlated."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25032
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arieta Aryanti
"ABSTRAK
Sebagai salah satu alternatif investasi pada instrumen sesuai Syariah, pertumbuhan
reksa dana Syariah telah menunjukkan tren yang sangat positif di banyak negara
termasuk Indonesia. Sejalan dengan roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019,
Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) baru-baru ini mengeluarkan peraturan baru
yang memberikan relaksasi persyaratan sebagai insentif bagi para pelaku industri
reksa dana Syariah, dalam rangka mendorong pertumbuhan reksa dana Syariah di
Indonesia. Tesis ini memberikan analisis perspektif pemangku kepentingan
(stakeholder) sebagai pandangan terhadap potensi pertumbuhan reksa dana Syariah di
Indonesia. Analisa perspektif pemangku kepentingan diturunkan berdasarkan data
yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan perwakilan OJK, DSNMUI
dan Manajer Investasi serta survei pasar yang dilakukan untuk manajer investasi
dan investor. Penelitian ini mengeksplorasi faktor pendorong untuk pertumbuhan dan
juga mengeksplorasi atribut kunci dari orientasi pasar reksa dana Syariah. Hasil
analisa menunjukkan respon positif terhadap relaksasi peraturan meskipun masih
mengharapkan insentif lebih lanjut dari aspek regulasi. Potensi permintaan pasar yang
besar dirasakan oleh manajer investasi dan investor, namun struktur pasar saat ini
masih tipis dengan instrumen syariah yang terbatas dan kurangnya literasi investor
menjadikan produk reksa dana syariah berada pada posisi niche yang kemungkinan
telah mencapai kapasitas optimal dalam ukuran kecil. Percepatan potensi
pertumbuhan Reksa Dana Syariah akan tetap menjadi tantangan besar, kecuali faktor
pendorongnya dapat diimplementasikan secara efektif, yaitu a) dukungan pemerintah
untuk mengatur sinergi dan mendorong permintaan & penawaran pasar, b) kerangka
peraturan yang lebih mendukung dan selaras, c) tata kelola Syariah yang baik, d)
pengembangan produk dan instrumen Syariah secara kontinyu, e) peningkatan
kesiapan manajer investasi, f) peningkatan literasi dan kesadaran investor, dan g)
peningkatan teknologi dan infrastruktur. Faktor-faktor pendorong tersebut sebagai
anteseden harus lebih fokus pada atribut kunci orientasi pasar yaitu: i) orientasi pada
keunikan Syariah, ii) orientasi pada daya saing, iii) orientasi pada investasi yang
mendasari, dan iv) orientasi pada literasi dan aksesibilitas, dengan hasil yang
diharapkan atau konsekuensi untuk memperkuat posisi pasar dan pertumbuhan reksa
dana Syariah, dalam hal pangsa pasar, basis investor, dan produk Syariah. Pada
akhirnya, transformasi industri diperlukan agar reksa dana Syariah di Indonesia dapat
tumbuh lebih cepat dari industri reksa dana, dan membawa kontribusi positif bagi
pertumbuhan pasar modal Syariah dan pasar keuangan Syariah secara keseluruhan.

ABSTRACT
As one of the alternative investment in shariah-compliant instruments, the growth of
Islamic mutual funds has shown very positive trend in many countries including
Indonesia. In line with Islamic Capital Market roadmap 2015-2019, Indonesia?s
Financial Services Authority or Otoritas Jasa Keuangan (OJK) has recently issued
new regulation that relaxing the requirements as the incentives for the Islamic mutual
funds industry players, in order to promote the Islamic mutual funds growth in
Indonesia. This thesis provides the analysis of stakeholders? perspective as an insights
for Islamic mutual funds growth potential in Indonesia. The analysis of stakeholders?
perspective is derived based on the data gathered through the in-depth interview with
OJK, DSN-MUI and Investment manager representatives as well as market survey
conducted to Investment managers and Investors. The research explores the driving
factors for growth and also explore the key attributes of market orientation for Islamic
mutual funds. The analysis indicates the positive response towards the regulatory
relaxation though still expecting further incentives from regulatory aspect. Large
potential market demand is perceived by the investment managers and investors, but
the current market structure is still thin with limited Shariah instruments and lack of
investor literacy that resulting the niche positioning for the Islamic mutual funds
product which likely reach its optimum small size capacity. Accelerating the growth
potential of Islamic mutual funds would remain a great challenge, unless the driving
factors are effectively implemented, i.e. a) government support to orchestrate the
synergy and drive the market demand & supply, b) more supportive and harmonize
regulatory framework, c) good Shariah governance, d) continues development of
Shariah instruments, e) improvement in investment manager readiness, f) significant
improvement of investor literacy and awareness, and g) enhancement of technology
and infrastructure. Those key driving factors as the antecedents should be more
focusing on its market orientation key attributes i.e.: i) orientation on Shariah
uniqueness, ii) orientation on competitiveness, iii) orientation on underlying
investment, and iv) orientation on literacy and accessibility, with the expected
outcomes or consequences to strengthening the Islamic mutual funds market
positioning and growth, in terms of market share, investor base, and Shariah product.
Finally, industry transformation is necessary for Islamic mutual funds in Indonesia to
grow faster than the mutual funds industry, and bring positive contribution for the
growth of Islamic capital market and Islamic financial market overall."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arieta Aryanti Permata Lestari
"Sebagai salah satu alternatif investasi pada instrumen sesuai Syariah, pertumbuhan reksa dana Syariah telah menunjukkan tren yang sangat positif di banyak negara termasuk Indonesia. Sejalan dengan roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019, Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) baru-baru ini mengeluarkan peraturan baru yang memberikan relaksasi persyaratan sebagai insentif bagi para pelaku industri reksa dana Syariah, dalam rangka mendorong pertumbuhan reksa dana Syariah di Indonesia. Tesis ini memberikan analisis perspektif pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai pandangan terhadap potensi pertumbuhan reksa dana Syariah di Indonesia. Analisa perspektif pemangku kepentingan diturunkan berdasarkan data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan perwakilan OJK, DSN-MUI dan Manajer Investasi serta survei pasar yang dilakukan untuk manajer investasi dan investor. Penelitian ini mengeksplorasi faktor pendorong untuk pertumbuhan dan juga mengeksplorasi atribut kunci dari orientasi pasar reksa dana Syariah. Hasil analisa menunjukkan respon positif terhadap relaksasi peraturan meskipun masih mengharapkan insentif lebih lanjut dari aspek regulasi. Potensi permintaan pasar yang besar dirasakan oleh manajer investasi dan investor, namun struktur pasar saat ini masih tipis dengan instrumen syariah yang terbatas dan kurangnya literasi investor menjadikan produk reksa dana syariah berada pada posisi niche yang kemungkinan telah mencapai kapasitas optimal dalam ukuran kecil. Percepatan potensi pertumbuhan Reksa Dana Syariah akan tetap menjadi tantangan besar, kecuali faktor pendorongnya dapat diimplementasikan secara efektif, yaitu a) dukungan pemerintah untuk mengatur sinergi dan mendorong permintaan & penawaran pasar, b) kerangka peraturan yang lebih mendukung dan selaras, c) tata kelola Syariah yang baik, d) pengembangan produk dan instrumen Syariah secara kontinyu, e) peningkatan kesiapan manajer investasi, f) peningkatan literasi dan kesadaran investor, dan g) peningkatan teknologi dan infrastruktur. Faktor-faktor pendorong tersebut sebagai anteseden harus lebih fokus pada atribut kunci orientasi pasar yaitu: i) orientasi pada keunikan Syariah, ii) orientasi pada daya saing, iii) orientasi pada investasi yang mendasari, dan iv) orientasi pada literasi dan aksesibilitas, dengan hasil yang diharapkan atau konsekuensi untuk memperkuat posisi pasar dan pertumbuhan reksa dana Syariah, dalam hal pangsa pasar, basis investor, dan produk Syariah. Pada akhirnya, transformasi industri diperlukan agar reksa dana Syariah di Indonesia dapat tumbuh lebih cepat dari industri reksa dana, dan membawa kontribusi positif bagi pertumbuhan pasar modal Syariah dan pasar keuangan Syariah secara keseluruhan.

As one of the alternative investment in shariah-compliant instruments, the growth of Islamic mutual funds has shown very positive trend in many countries including Indonesia. In line with Islamic Capital Market roadmap 2015-2019, Indonesia’s Financial Services Authority or Otoritas Jasa Keuangan (OJK) has recently issued new regulation that relaxing the requirements as the incentives for the Islamic mutual funds industry players, in order to promote the Islamic mutual funds growth in Indonesia. This thesis provides the analysis of stakeholders’ perspective as an insights for Islamic mutual funds growth potential in Indonesia. The analysis of stakeholders’ perspective is derived based on the data gathered through the in-depth interview with OJK, DSN-MUI and Investment manager representatives as well as market survey conducted to Investment managers and Investors. The research explores the driving factors for growth and also explore the key attributes of market orientation for Islamic mutual funds. The analysis indicates the positive response towards the regulatory relaxation though still expecting further incentives from regulatory aspect. Large potential market demand is perceived by the investment managers and investors, but the current market structure is still thin with limited Shariah instruments and lack of investor literacy that resulting the niche positioning for the Islamic mutual funds product which likely reach its optimum small size capacity. Accelerating the growth potential of Islamic mutual funds would remain a great challenge, unless the driving factors are effectively implemented, i.e. a) government support to orchestrate the synergy and drive the market demand & supply, b) more supportive and harmonize regulatory framework, c) good Shariah governance, d) continues development of Shariah instruments, e) improvement in investment manager readiness, f) significant improvement of investor literacy and awareness, and g) enhancement of technology and infrastructure. Those key driving factors as the antecedents should be more focusing on its market orientation key attributes i.e.: i) orientation on Shariah uniqueness, ii) orientation on competitiveness, iii) orientation on underlying investment, and iv) orientation on literacy and accessibility, with the expected outcomes or consequences to strengthening the Islamic mutual funds market positioning and growth, in terms of market share, investor base, and Shariah product. Finally, industry transformation is necessary for Islamic mutual funds in Indonesia to grow faster than the mutual funds industry, and bring positive contribution for the growth of Islamic capital market and Islamic financial market overall.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library