Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina Dominggas Modok
Abstrak :
ABSTRAK
Penurunan fungsi sistem muskuluskeletal pada lansia berakibat pada meningkatnya kejadian jatuh. Hal tersebut menimbulkan perasaan takut jatuh padalansia yang memilikibanyakfaktorresiko, termasukkarakteristiklansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubunganantara karakteristiklansiadenganperasaantakutjatuh. Desainpenelitianyang digunakanadalahcrosssectionaldenganmelibatkan111 lansia masyarakat di Kota Depok denganmenggunakanmultistagerandomsampling. Perasaantakut jatuhdinilai dengan menggunakan instrumentFalls EfficacyScale- International(FES-I) danujibivariat menggunakan uji statistic chi square. Hasilpenelitianmenunjukanadahubunganantara usia(OR: 3,465; pvalue0,002),jeniskelamin(OR: 2,601; pvalue0,019),statusekonomi(OR: 0,283; pvalue 0,033), penggunaan alatbantujalan (p value 0,0001- uji Fisher?s), penggunaan jumlah obat (OR: 3,135; p value 0,003)dengandenganperasaantakutjatuh. Perawat perlu mengetahui caramelakukan skrining dan mengenalfaktor resiko perasaan takut jatuh sebagai bagian program pencegahan jatuh pada lansia.
ABSTRAK
Musculuskeletal system function deterotate in elderly impact increasingly incidence of falls. Falls can cause fear of falling in the elderly who had risk factors including characteristic of elderly. The purpose of this study is to analyze the relationship between characteristics of the elderly with fear of falling. The study design is used was cross sectional, involving 111 elderly people in Depok City using multistage random sampling. Fear of falling assessed by instrumental Falls Efficacy Scale- International (FES-I) and bivariate analyzed using chi square. The results showed that there were correlation between age (OR: 3.465; p value 0.002), gender (OR: 2.601; p value 0.019), economic status (OR: 0.283; p value 0.033), assitive devices (p value 0, 0001 using Fisher?s test) and drugs use (OR: 3.135; p value = 0.003) with the fear of falling. Nurses need to know about risk factors and how to screening fear of falling in elderly as a part of fall prevention program.
2016
S65010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikozza
Solo: KATTA, 2009
808.83 HIK f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Dahniel Rizki
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Lama rawat pada usia lanjut dipengaruhi oleh rasa takut jatuh. Rasa takut jatuh dapat mempengaruhi kehidupan usia lanjut, yang akan berdampak pada menurunnya aktivitas kehidupan sehari-hari, status kesehatan fisik, dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan rasa takut jatuh dengan lama rawat pada usia lanjut. Metode: Desain studi potong lintang. Penelitian dilakukan terhadap 50 pasien usia lanjut di ruang rawat akut geriatri yang didapat secara konsekutif. Rasa takut jatuh dinilai dengan kuesioner Falls Efficacy Scale International (FES-I). Lama rawat dihitung dalam hari. Penilaian hubungan rasa takut jatuh dan lama rawat menggunakan korelasi Pearson. Hasil: Didapatkan rasa takut jatuh sedang sebanyak 16% dan rasa takut jatuh berat sebanyak 84%. Tidak terdapat rasa takut jatuh ringan. Didapatkan korelasi positif bermakna antara rasa takut jatuh dengan lama rawat pada usia lanjut (r= 0,58, p=0,000). Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara rasa takut jatuh dengan lama rawat pada usia lanjut.
ABSTRACT
Background: Length of stay in elderly is affected by fear of fall. Fear of fall could influence elderly life, which further can cause in decreasing activity of daily living, physical health, and quality of life. The aim of this study was to look the correlation between fear of fall and length of stay in elderly. Methods: The study was a cross sectional study which looked at 50 consecutive elderly patients in geriatric acute ward. Fear of fall was evaluate using Falls Efficacy Scale International (FES-I). The length of stay was measured by days. The correlation between fear of fall and length of stay was evaluated using Pearson Correlation. Results: 16% fear of fall was moderate and 84 % was severe. None of them was mild fear of fall. There was a significant positive correlation between fear of fall and length of stay in elderly (r=0,58, p=0,000) Conclusions: There was a significant correlation between fear of fall and length of stay in elderly.
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ellgi Safirda
Abstrak :
Penuaan mempengaruhi perubahan tubuh termasuk sistem muskuloskeletal. Penurunan yang terjadi dikarenakan berkurangnya massa otot, kekakuan jaringan penghubung, dan penurunan kepadatan tulang mengakibatkan kelambanan bergerak,gangguan keseimbangan, dan koordinasi gerak sehingga mudah jatuh. Jatuh berdampak secara fisik maupun psikis lansia. Sebagai intervensi risiko jatuh, latihan keseimbangan dapat dijadikan referensi latihan bagi lansia. Latihan keseimbangan meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan untuk mencegah tubuh jatuh. Latihan keseimbangan dilakukan setiap hari (11 pertemuan) dengan durasi 10 - 15 menit perhari. Sebelum latihan penulis malakukan skreaning MMSE, dilanjutkan dengan instrument skrining jatuh (MFS, BBT, dan TUG). Saat latihan peneliti akan melakukan pengukuran tanda vital sebelum dan sesudah latihan, pengkajian TUG, dan melakukan gerakan latihan keseimbangan. Latihan keseimbangan yang dilakukan rutin signifikan terhadap keseimbangan postural terlihat dari adanya perubahan dalam stepping, gaya berjalan mulai membaik, postur tubuh saat berjalan mulai tegak, peningkatan nilai BBT dari skor 46 menjadi 50, dan penurunan waktu TUG dari 14 detik menjadi rata – rata waktu 12,5 detik selama intervensi. Pelaksanaan intervensi memerlukan seorang pendamping yang bertugas mengawasi dan menjaga lansia agar tidak jatuh, sekaligus menciptakan perasaan aman bagi lansia saat latihan. Sangat disayangkan intervensi ini sulit dilakukan secara berkelanjutan dikarenakan kekurangan sumber daya serta petugas sosial dan perawat panti memiliki tugas dan kewajiban lainnya yang perlu dilakukan sehingga untuk melakukan intervensi latihan keseimbangan akan sulit terlaksana. Untuk itu saya menyarankan bagi mahasiswa yang berpraktik di panti untuk melanjutkan intervensi ini sebagai intervensi pencegahan risiko jatuh pada lansia yang terdapat di panti. ......Aging affects changes in the body including the musculoskeletal system. The decrease that occurs due to reduced muscle mass, stiffness of connective tissue, and decreased bone density results in sluggishness of movement, balance disorders, and coordination of motion so that it is easy to fall. Falls have a physical and psychological impact on the elderly. As a fall risk intervention, balance exercises can be used as an exercise reference for the elderly. Balance exercises improve muscle strength and balance to prevent the body from falling. Balance exercises are carried out every day (11 meetings) with a duration of 10-15 minutes per day. Before the exercise, the author conducted MMSE screening, followed by fall screening instruments (MFS, BBT, and TUG). During exercise, researchers will measure vital signs before and after exercise, assess TUG, and perform balance exercise movements. Balance exercises performed routinely are significant for postural balance as seen from changes in stepping, gait begins to improve, posture when walking begins to straighten, increases BBT scores from 46 to 50, and decreases TUG time from 14 seconds to an average time of 12. ,5 seconds during the intervention. Implementation of the intervention requires a companion who is in charge of supervising and keeping the elderly from falling, while creating a feeling of security for the elderly during exercise. It is unfortunate that this intervention is difficult to carry out in a sustainable manner due to lack of resources and social workers and nursing home nurses have other duties and obligations that need to be carried out so that it will be difficult to carry out balance training interventions. For that I suggest for students who practice in nursing homes to continue this intervention as an intervention to prevent the risk of falling for the elderly who are in nursing homes
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ellgi Safirda
Abstrak :
Penuaan mempengaruhi perubahan tubuh termasuk sistem muskuloskeletal. Penurunan yang terjadi dikarenakan berkurangnya massa otot, kekakuan jaringan penghubung, dan penurunan kepadatan tulang mengakibatkan kelambanan bergerak,gangguan keseimbangan, dan koordinasi gerak sehingga mudah jatuh. Jatuh berdampak secara fisik maupun psikis lansia. Sebagai intervensi risiko jatuh, latihan keseimbangan dapat dijadikan referensi latihan bagi lansia. Latihan keseimbangan meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan untuk mencegah tubuh jatuh. Latihan keseimbangan dilakukan setiap hari (11 pertemuan) dengan durasi 10 - 15 menit perhari. Sebelum latihan penulis malakukan skreaning MMSE, dilanjutkan dengan instrument skrining jatuh (MFS, BBT, dan TUG). Saat latihan peneliti akan melakukan pengukuran tanda vital sebelum dan sesudah latihan, pengkajian TUG, dan melakukan gerakan latihan keseimbangan. Latihan keseimbangan yang dilakukan rutin signifikan terhadap keseimbangan postural terlihat dari adanya perubahan dalam stepping, gaya berjalan mulai membaik, postur tubuh saat berjalan mulai tegak, peningkatan nilai BBT dari skor 46 menjadi 50, dan penurunan waktu TUG dari 14 detik menjadi rata – rata waktu 12,5 detik selama intervensi. Pelaksanaan intervensi memerlukan seorang pendamping yang bertugas mengawasi dan menjaga lansia agar tidak jatuh, sekaligus menciptakan perasaan aman bagi lansia saat latihan. Sangat disayangkan intervensi ini sulit dilakukan secara berkelanjutan dikarenakan kekurangan sumber daya serta petugas sosial dan perawat panti memiliki tugas dan kewajiban lainnya yang perlu dilakukan sehingga untuk melakukan intervensi latihan keseimbangan akan sulit terlaksana. Untuk itu saya menyarankan bagi mahasiswa yang berpraktik di panti untuk melanjutkan intervensi ini sebagai intervensi pencegahan risiko jatuh pada lansia yang terdapat di panti. ......Aging affects changes in the body including the musculoskeletal system. The decrease that occurs due to reduced muscle mass, stiffness of connective tissue, and decreased bone density results in sluggishness of movement, balance disorders, and coordination of motion so that it is easy to fall. Falls have a physical and psychological impact on the elderly. As a fall risk intervention, balance exercises can be used as an exercise reference for the elderly. Balance exercises improve muscle strength and balance to prevent the body from falling. Balance exercises are carried out every day (11 meetings) with a duration of 10-15 minutes per day. Before the exercise, the author conducted MMSE screening, followed by fall screening instruments (MFS, BBT, and TUG). During exercise, researchers will measure vital signs before and after exercise, assess TUG, and perform balance exercise movements. Balance exercises performed routinely are significant for postural balance as seen from changes in stepping, gait begins to improve, posture when walking begins to straighten, increases BBT scores from 46 to 50, and decreases TUG time from 14 seconds to an average time of 12. ,5 seconds during the intervention. Implementation of the intervention requires a companion who is in charge of supervising and keeping the elderly from falling, while creating a feeling of security for the elderly during exercise. It is unfortunate that this intervention is difficult to carry out in a sustainable manner due to lack of resources and social workers and nursing home nurses have other duties and obligations that need to be carried out so that it will be difficult to carry out balance training interventions. For that I suggest for students who practice in nursing homes to continue this intervention as an intervention to prevent the risk of falling for the elderly who are in nursing homes
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Handrig
Abstrak :
Pemberian hibah merupakan salah satu cara pengalihan hak atas benda milik pemberi hibah kepada orang lain berdasarkan kehendaknya sendiri. Guna menjamin kepastian hukum maka pemberian hibah dimuat ke dalam akta yang yang dibuat oleh notaris/PPAT. Pada kenyataannya pemberian hibah dapat memunculkan sengketa, seperti yang ditemukan dalam Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar Nomor 33/Pdt.G/2019/PN PMS .jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 559/PDT/2019/PT MDN. Sengketa tersebut terjadi karena pemberi hibah jatuh miskin sedangkan penerima hibah menolak untuk memberikan nafkah kepadanya. Oleh karena itu permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan hak membatalkan akta hibah oleh pemberi hibah yang jatuh miskin dan akibat hukum terhadap objek hibah akibat pembatalan hibah. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen (kepustakaan). Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menyatakan bahwa meskipun suatu hibah tidak dapat dibatalkan atau ditarik kembali, namun apabila memenuhi hal-hal tertentu yang diatur dalam Pasal 1688 KUHPerdata, maka hibah dapat dibatalkan oleh pemberi hibah melalui gugatan ke pengadilan. Di antaranya adalah ketika penerima hibah menolak untuk memberi bantuan nafkah kepada penghibah ketika penghibah tersebut jatuh miskin. Terkait kriteria jatuh miskin itu sendiri, dalam praktiknya sangat dipengaruhi oleh cara pandang lokal. Begitu pula tentang pemberian nafkah. Selain itu, analisis dalam penelitian ini juga menemukan bahwa putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, mengakibatkan pemberian hibah menjadi batal demi hukum, selanjutnya harta hibah yang telah diberikan kembali pada keadaan semula atau menjadi milik dari pemberi hibah secara keseluruhan dalam keadaan bersih dari segala beban yang melekat atas benda tersebut. ......Giving a grant is one way of transferring the rights to the object belonging to the grantor to another person based on his own will. In order to guarantee legal certainty, the granting of the grant is included in a deed made by a notary/PPAT. In reality, grants can create disputes, as found in the Pematang Siantar District Court Decision Number 33/Pdt.G/2019/PN PMS .jo Medan High Court Decision Number 559/PDT/2019/PT MDN. The dispute occurred because the grantor fell into poverty while the grantee refused to provide him with a living. Therefore, the problems raised in this study are related to the right to cancel the grant deed by the grantor who is poor and the legal consequences of the object of the grant due to the cancellation of the grant. The research method used is normative juridical. The data collection is done through document study (library). The secondary data obtained in this study were then analyzed qualitatively. The results obtained from this study state that although a grant cannot be canceled or withdrawn, if it fulfills certain things stipulated in Article 1688 of the Civil Code, the grant can be canceled by the grantor through a lawsuit to the court. One of them is when the grantee refuses to provide living assistance to the donor when the donor falls into poverty. Regarding the criteria for falling into poverty itself, in practice it is strongly influenced by local perspectives. The same goes for providing a living. In addition, the analysis in this study also found that court decisions with permanent legal force resulted in the granting being null and void, then the grant assets that had been given back to their original state or became the property of the grantor as a whole in a clean state from all burdens incurred. attached to the object.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudha Ilmi Farid
Abstrak :
Lansia mengalami penurunan fungsi fisiologis tubuh dan penurunan masa tulang, sehingga resiko jatuh dan fraktur meningkat seiring bertambahnya usia. Fraktur pada lansia dipengaruhi faktor yang spesifik mengingat dapat terjadi bahkan dengan minimal trauma. Identifikasi faktor yang mempengaruhi fraktur pada lansia perlu dilakukan sebagai salah satu upaya preventif dalam menekan angka kejadian fraktur. Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif sederhana dengan menggunakan data 97 Rekam Medis pasien fraktur di RSUP Fatmawati pada rentang tahun 2012-2016. Dari penelitian ini didaptkan angka kejadian fraktur terbesar terjadi pada usia 65 tahun ke atas yaitu sebesar 56,7 dengan dominasi pasien perempuan sebesar 64,95. Tempat kejadian fraktur pada lansia paling banyak terjadi di dalam ruangan sebesar 70,10. Sebanyak 87,63 pasien memiliki riwayat jatuh dan 59,79 memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Pengembangan penelitian lebih lanjut menggunakan data bone mass density BMD sangat direkomendasikan mengingat BMD merupakan salah satu faktor utama kepadatan masa tulang. Selain itu, diperlukan inovasi dalam upaya promotif terkait tata letak ruang dan lingkungan yang ramah lansia. ...... Elderly has decreases physiological function of the body and decreases bone mass, so the risk of falls and fractures increases with age. Fractures in the elderly are influenced by specific factors since they can occur even with minimal trauma. Identification of factors that affect fractures in the elderly should be done as one of the preventive efforts in decreasing the incidence of fracture. This study used a simple descriptive analysis using data of 97 Medical Records of fracture patients at RSUP Fatmawati in the year 2012 2016 range. The greatest fracture occurrence occurred at age 65 years and above that is equal to 56,7 with female patient dominance equal to 64,95. Fractures in the elderly is most prevalent in the room indoor by 70.10. A total of 87.63 of patients had a history of falling and 59.79 had a prior history of disease. The development of further research using data of bone mass density BMD is highly recommended since BMD is one of the major factors of bone density. In addition, innovative promotion efforts are needed related to spatial design and environmental for the elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Iqbal Aditya Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Keandalan sistem tenaga listrik harus terus dijaga. Pada kondisi seperti pembebanan puncak atau terlepasnya suatu komponen sistem tenaga listrik, dapat menyebabkan perubahan parameter pada sistem contohnya yaitu jatuhnya tegangan. Pada penelitian ini disimulasikan terbukanya pemutus tenaga (PMT) sehingga saluran transmisi pada subsistem Cirata 150 kV berhenti beroperasi. Kondisi tersebut akan menyebabkan nilai tegangan bus menjadi dibawah batas operasi. Perbaikan yang dilakukan adalah memasang Static Synchronous Compensator (STATCOM). Saat terbukanya PMT salah satu saluran Cirata-Padalarang, penempatan STATCOM pada GI Padalarang dengan injeksi daya reaktif 144,6144 MVAR dapat menaikan tegangan rata-rata sistem sebesar 7,68 ke dalam batas standar operasional PLN.
ABSTRACT
The reliability of the power system must be maintained. Under conditions like peak load or the detachment of a component of the electric power system, it can cause a change in the parameters of the system e.g. voltage drop. In this study, the opening of the PMT was simulated so that the transmission lines in the Cirata 150 kV subsystem stopped operating. This condition will cause the bus voltage value to be below the operating limit. The improvement is to install Static Synchronous Compensator (STATCOM). When the PMT is opened in one of the Cirata-Padalarang transmission Line, the STATCOM placement at Padalarang Bus with reactive power injection of 144,6144MVAR can increase the average system voltage by 7.68 to PLNs operational standard limits.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Puspitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Penghematan penggunaan energi pada teknologi pemompaan tanki air harian kapal merupakan suatu topik yang menarik dan sangat penting untuk dikaji. Viskositas, jenis fluida dan kecepatan alir merupakan beberapa komponen yang mempengaruhi pemakaian energi. Penggunaan fluida yang alami seperti biopolymer untuk mengurangi kerugian jatuh tekanan merupakan suatu hal yang dibutuhkan untuk saat ini karena dapat memperlambat terjadinya global warming. Penggunaan lendir belut sebagai biopolymer untuk mengurangi penggunaan energi pada penggunaan pompa merupakan hal yang baru. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari kondisi optimal pengoperasian dimana nilai kerugian jatuh tekanan dapat sekecil mungkin. Pada kecepatan tertentu diharapkan nilai kerugian jatuh tekanan paling optimal sehingga akan mengurangi konsumsi energi. Pengukuran kerugian jatuh tekanan di dalam pipa uji dengan diameter D = 1 inch menggunakan alat ukur manometer. Pemberian variasi kecepatan alir serta variasi bentuk pipa uji yang digunakan akan memberikan perbedaan pada nilai viskositas dan shear rate yang dihasilkan pada aliran fluida uji yang dapat dikaji dalam penelitian ini. Dari hasil percobaan didapat bahwa penggunaan lender belut dapat mengurangi drag reduction sekitar 18% sehingga dapat mengurangi penggunaan energi pompa pada tangki kapal.
ABSTRACT
Energy saving in pumping technology on daily water tanks of ships is an interesting topic and very important to be studied. Viscosity, fluid type and flow rate are some components that affect energy consumption. The use of such natural biopolymer fluid to reduce pressure drop losses is a necessary thing for now because it can slow the global warming. The use of slime eel as a biopolymer for reducing energy use on the use of pumps is a new thing. The purpose of this research is to find optimal operating conditions where the pressure drop losses can be as small as possible. At a certain speed is expected to value the loss of most optimal pressure drop that will reduce energy consumption. The measurement mechanism of pressure drop losses is using a pipe with diameter D = 1 inch and using a manometer gauge. Provision of flow rate variations and variations in the test tube shape will make a difference in the viscosity and shear rate generated in the test fluid flow can be assessed in this study. From the experimental results obtained that the use of eel lender can reduce the drag reduction of about 18% and can reduce the energy use for pumps on tank vessels.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43866
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reyna Sielvanie
Abstrak :
ABSTRAK Peristiwa jatuh pada lansia berdampak pada kondisi fisik lansia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah risiko jatuh. Risiko jatuh dan keseimbangan lansia dalam penelitian ini menggunakan pengukuran Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) Berg Balance Scale (BBS). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah program latihan keseimbangan dengan metode Otago Exercise Program (OEP). Hasil dari latihan selama enam kali dibuktikan dengan hasil MFS sebelum latihan skornya 65 dan setelah latihan 45. Pengukuran TUG sebelum latihan 35 detik, sementara itu setelah latihan 26 detik. Keseimbangan lansia sebelum latihan skornya adalah 19, sedangkan setelah latih terjadi peningkatan signifikan dengan skor 29. Latihan keseimbangan menggunakan metode Otago Exercise Program terbukti mampu untuk mengurangi risiko jatuh, meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, dan gaya berjalan lansia.
ABSTRACT Falling events in the elderly have an impact on the physical condition of the elderly. The writing of this scientific paper aims to describe nursing expectations in the elderly with the problem of falling risk. The risk of falling and elderly balance in this study uses the Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) and Berg Balance Scale (BBS) measurements. One nursing intervention that can be done is a balance training program using the Otago Exercise Program (OEP) method. The results of the six-time workout are proven by the MFS results before the practice score is 65 and after the practice 45. TUG measurement before exercise 35 seconds, meanwhile after training 26 seconds. The elderlys balance before the practice score is 19, whereas after training there is a significant increase with a score of 29. Balance exercises using the Otago Exercise Program method have proven able to reduce the risk of falls, increasing balance, muscle strength, and the gait of the elderly.
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>