Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Epica Mustika Putro
"Tesis ini membahas mengenai peningkatan kapabilitas militer Jepang di tengah berbagai pembatasan yang diberlakukan melalui konstitusi pasca perang Jepang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kapabilitas militer Jepang disebabkan oleh dilema dalam aliansi yang menyebabkan Jepang berada dalam posisi takut ditinggalkan karena ketergantungannya yang besar dalam aliansi. Peningkatan kapabilitas militer ditujukan untuk memenuhi kewajiban Jepang dalam aliansi dalam kerangka kerja sama.

This thesis will focus about the increasing of Japan`s military capability despite its pacifis stance under Japan's pre-war constitution. It is a quantitative study using literature and library research method. The findings show that the increasing of Japan`s military capability is caused by the high dependency of Japan upon its ally that caused the fear of the abandonment. The increment is aiming to fulfill Japan`s responsibility in the alliance through cooperation."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30363
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini kita menghadapi era yang bernama VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity) yang merupakan fenomena gambaran situasi dunia yang mengalami perubahan sangat cepat dan cenderung tidak bisa ditebak. Fenomena ini menyebabkan para pemimpin dituntut untuk memiliki kemampuan untuk mendorong para karyawan agar bisa selalu beradaptasi. Kapasitas absorpsi merupakan faktor yang mengintervensi antara knowledge sharing dan kapabilitas inovasi. Kemudian kepemimpinan dan iklim tim dapat mempengaruhi perilaku knowledge sharing dari seorang individu dan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Kondisi inilah yang akan penulis analisis dengan obyek penelitian berada di Divisi Telkom Regional II. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan gambaran tentang kondisi kepemimpinan, sikap terhadap berbagi pengetahuan, iklim tim, berbagi pengetahuan, dan kapasitas absorpsi terhadap perilaku kapabilitas inovasi karyawan generasi milenial dalam menghadapi VUCA. Dengan populasi penelitian sebanyak 333 orang dan diolah menggunakan partial least square SEM, gabungan antara model pengukuran dan model struktural memiliki tingkat validasi yang baik. Dalam kata lain, keseluruhan model yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh variabel empowering leadership dan team climate terhadap efektivitas knowledge sharing guna menunjang kapabilitas inovasi. Terdapat delapan hipotesis pada penelitian ini, namun ada satu hipotesis yang tidak signifikan. Hasil dari penelitian ini adalah variabel attitude toward knowledge sharing tidak memiliki efek mediasi, variabel absorptive capacity memiliki efek mediasi parsial, dan variabel eksogen empowering leadership merupakan faktor utama yang memiliki pengaruh terbesar pada perilaku kapabilitas inovasi karyawan milenial di Divisi Telkom Regional II.

We are currently in an era called VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) which is a phenomenon that describes the world situation which is changing rapidly and tends to be unpredictable. This phenomenon requires leaders to be able to encourage employees to always adapt. Absorption capacity is a factor that intervenes between knowledge sharing and innovation capability. Furthermore, leadership and team climate can influence the knowledge sharing behavior of an individual and is paramount for the company. The researcher will analyze this situation with the object of research in the Telkom Regional II Division. This study aims to explain the description of leadership conditions, attitudes towards knowledge sharing, team climate, knowledge sharing, and absorption capacity on the behavior of millennial employees' innovation capabilities in dealing with VUCA. Researchers collected data from the study population of 333 people and processed it using partial least squares SEM, a combination of the measurement model and the structural model has a good level of validation. In other words, the overall model used can explain the influence of empowering leadership and team climate variables on the effectiveness of knowledge sharing to support innovation capabilities. There are eight hypotheses in this study, but there is one insignificant hypothesis. The results of this study indicate that the variable attitude toward knowledge sharing has no mediating effect, the variable absorptive capacity has a partial mediating effect, and the exogenous variable empowering leadership is the main factor with the greatest impact on the behavior of millennial employees' innovation capabilities in the Telkom Regional II Division. "
[Depok, Depok, Depok]: [Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia], 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Syahrani Amrullah
"Selaras dengan kebutuhan dan perkembangan industri digital dalam era globalisasi ini, aspek teknologi informasi dan komunikasi dinilai banyak manfaat di berbagai bidang, perkembangan ini tidak terlepas dari peran kepemimpinan entrepreneurial . Model kepemimpinan entrepreneurial (entrepreunerial leadership) sering diabaikan oleh perusahaan terutama petahana, karena efek inersia. Seiring perusahaan tumbuh besar, mereka cenderung berhadapan dengan kekuatan inertia (Tornatzky dan Fleischer 1990). Penelitian ini dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia yang merupakan perusahaan telekomunikasi milik pemerintah dan sebagai incumbent pada industri telekomunikasi telah banyak melakukan inovasi, namun kemampuan untuk mengembangkan inovasi tersebut masih rendah. Faktor yang mempengaruhi antara lain kepemimpinan entrepreneurial  merupakan kemampuan untuk memerankan sumber daya pengelolaan lainnya untuk mencari peluang dan mencari keuntungan (Ireland, 2003), kapabilitas inovasi dan pada gilirannya kinerja inovasi itu sendiri. Untuk memperoleh kinerja inovasi yang baik, perusahaan memerlukan kepemimpinan entrepreneurial  yang didukung oleh kapabilitas inovasi. Temuan utama penelitian ini menunjukkan kepemimpinan entrepreneurial berpengaruh dalam pembentukan kapabilitas inovasi dan pada performa inovasi perusahaan, terutama perusahaan petahana. Secara teoretis, penelitian ini berkontribusi memperkaya konsep kepemimpinan entrepreneurial dan secara manajerial memberikan arah kepada manajer dalam menerapkan kepemimpinan entrepreneurial. Dengan demikian tingkat manajerial dapat menstimulasi terciptanya kapabilitas inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja inovasi perusahaan. Penelitian ini menguji hipotesisnya dengan menggunakan SEM PLS.

In line with the needs and developments of the digital industry in this era of globalization, information and communication technology aspects are valued for many benefits in various fields, this development is inseparable from the role of entrepreneurial leadership. The entrepreneurial leadership model (entrepreneurial leadership) is often overlooked by companies especially incumbent, as it focuses on mining old business. One industry that is expected to have competitiveness is the telecommunications industry. PT Telekomunikasi Indonesia, which is a state-owned telecommunications company and as an incumbent in the telecommunication industry has made many innovations, but the ability to develop innovation is still low. Factors that influence, among others, entreurpreneurial leadership are the ability to portray other management resources to seek opportunities and seek profit (Ireland, 2003), innovation capabilities and in turn innovation performance itself. To achieve good innovation performance, companies need innovative capabilities supported by business strategy and organizational capability in strategically managing human resources and knowledge. The main purpose of this research is to explain the link between entrepreneurial leadership, innovation capacity, and innovation performance. It is expected that this research has theoretical and managerial contribution, to know the entreurpreneurial leadership relationship through innovation capability to innovation performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunaryo
"Dalam artikel ini penulis mecoba memahami pandemi covid-19 dalam pendekatan kapabilitas yang diajukan amartya k.sen. Kapabilitas dipahami sebagai kemampuan aktual untuk meraih satu capaian bernilai yang sudah dipertimbangan alasannya secara rasional. "
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2020
300 RJES 25:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Susatyo Adi Nugroho
"Problem kesenjangan merupakan salah satu problem yang menjadi problem dari rumusan teori keadilan yang hadir pada beberapa dekade belakangan ini. Konsepsi keadilan muncul sebagai rumusan solusi permasalahan kesenjangan dan sekaligus sebagai teori evaluasi atas problem kesenjangan tersebut. Para pemikir keadilan seperti Rawls, Dworkin dan Sen mengurai problem kesenjangan tersebut.Dalam pandangan Amartya Sen, konsepsi keadilan berubah, pengujian atas kondisi inequality yang ada tidak lagi dilihat dari apakah seseorang itu memiliki primary goods ataupun resource, atau bahkan yang kaum libertarian tekankan pada liberties dan rights. Menurutnya pandangan yang ada tentang bagaimana melihat kondisi tidak setara tidak bisa hanya mengunakan salah satu dari variabel basal rights yang harusnya diterima oleh seluruh masyarakat. Maka sebagai penganti dari hal itu Sen mengemukakan teorinya tentang capability to function, dimana kesetaraan harus dilihat dari sejauh mana masyarakat dapat menggapai apa yang ia rencanakan dan inginkan dalam hidupnya. Sen mengedepankan nilai kesejahteraan bukan hanya dilihat dalan kepemilikan atas suatu goods atau yang ia sebut dengan means to freedom, tetapi sejauh mana anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk mengejawantahkan kebebasannya (the extent of freedom). Sejauh mana individu dapat mengkonversikan apa yang ia miliki untuk meraih sesuatu yang ia inginkan menjadi ukuran bahwa sistem penilaian keadilan berjalan. Sen dalam konsepsinya dalam teori keadilan memfokuskan evaluasi kesenjangan kepada persamaan atas akses sumber daya dan kepada kefungsian seseorang. Sen menawarkan cara pandang baru dalam mengatasi hal ini. Pendekatan yang digunakan dalam mengatasi problem ketidaksetaraan untuk mencapai kesetaraan adalah pendekatan partikular atas kesetaraan dalam penilaian keuntungan individu berdasarkan the freedom to achieve, yang berfokus terhadap kemampuan atas kefungsian (capability to function) individu. Pendekatan kapabilitas merupakan perhatian atas kebebasan individu untuk meraih sesuatu. Ketersediaan alternatif-alternatif yang dimiliki individu dalam usahanya meraih well-being memperlihatkan pendekatan kapabilitas yang secara umum peduli pada kebebasan individu untuk meraih sesuatu (freedom to achieve) dan kemampuan individu atas kefungsian (capability to function) secara partikular"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S16133
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Septiawan
"Masalah keamanan dan stabilitas kawasan merupakan faktor-faktor yang melatarbelakangi terbentuknya ASEAN sebagai organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. Pada saat itu, isu keamanan dianggap sebagai isu yang sensitif. Namun dalam perkembangannya, isu keamanan tidak bisa dihindarkan sebagai suatu agenda kerjasama ini. Ide pembentukan Komunitas Politik Keamanan ASEAN (APSC) pada tahun 2015 merupakan perwujudan salah satu pilar Komunitas ASEAN (ASEAN Community) yang bertujuan untuk mempercepat kerjasama politik keamanan di ASEAN dan mewujudkan perdamaian di kawasan, termasuk dengan masyarakat internasional.
Tesis ini membahas peningkatan kapabilitas militer negara-negara ASEAN dalam menghadapi Komunitas ASEAN 2015 (2007-2014). Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan kapabilitas militer negara-negara ASEAN adalah kebangkitan Cina. Negara-negara ASEAN mencoba untuk merespon kebangkitan Cina sebagai upaya dari deterrence menghadapi kebangkitan Cina tersebut.

Security and stability of the region are factors underlying the establishment of the ASEAN as a regional organization in Southeast Asia. At that time, the issue of security was considered as a sensitive issue. However, in its development, security issues cannot be avoided as this cooperation agenda. The idea of the establishment of the ASEAN Political-Security Community (APSC) in 2015 is a manifestation of one of the pillars of the ASEAN Community (ASEAN Community) which aims to accelerate the political security cooperation in ASEAN and establishes peace in the region, including the international community.
This thesis discusses increasing military capabilities of ASEAN countries towards ASEAN Community 2015 (2007-2014). One of the factors that led the arms buildup among ASEAN countries is the rise of China. ASEAN countries are trying to respond to the rise of China as an effort of deterrence to face the rise of China.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44592
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Saktioko
"Orientasi kewirausahaan dan kapabilitas dinamik telah menjadi subjek penelitian yang menarik berkaitan dengan organisasi yang menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal. Implementasi dari orientasi kewirausahaan dan kapabilitas dinamik diharapkan mampu mendorong kinerja organisasi ke tingkat yang lebih tinggi. Penelitian ini mengenai analisis pengaruh dari orientasi kewirausahaan dan kapabilitas dinamik terhadap kinerja dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal. Unit analisisnya merupakan karyawan manajerial bandar udara yang dikelola salah satu Badan Usaha Milik Negara di Indonesia. Hasil temuannya adalah walaupun orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap kapabilitas dinamik, namun orientasi kewirausahaan tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja. Kombinasi antara orientasi kewirausahaan dan kapabilitas dinamik merupakan sumber potensial untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan peningkatan kinerja dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan eksternal.

Orientation entrepreneurial and dynamic capability have been the subject of interesting research related to organization facing uncertainty of the external environment. Implementation of entrepreneurial orientation and dynamic capability are expected to drive performance of the organization to a higher level. This study about the effect of entrepreneurial orientation and dynamic capabilities on performance in the face of the uncertainty of external environment. The unit of analysis are airports managerial employees managed by one of the State-Owned Enterprises in Indonesia. Although its findings are entrepreneurial orientation has a positive influence on the dynamic capability, but entrepreneurial orientation has no influence on performance improvement. The combination of entrepreneurial orientation and dynamic capabilities are potential sources for creating competitive advantage and achieve higher performance dealing with external environment uncertainty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Pebrianto
"[ABSTRAK
Saat ini sebuah organisasi tidak dapat terlepas dari sistem informasi (SI) / teknologi informasi (TI) dalam menjalankan bisnisnya. Dalam perkembangan era SI/TI, telah terjadi beberapa evolusi, dari era data Processing, era Managemen Information System, era Information System Strategic, dan era Information System Capability . Era saat ini adalah era transisi dari era Information System Strategic menjadi era Information System Capability. SI/TI yang awalnya bernilai strategis lambat laun berubah menjadi aplikasi standar yang juga diterapkan pada organisasi lainnya. Dalam pembuatan PSSI dalam era Information System Capability ini perlu disesuaikan kembali pemilihan komponen prosesnya terhadap kapabilitas SI/TI organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kesesuaian komponen PSSI terhadap kapabilitas SI/TI organisasi dan membentuk pola PSSI yang sesuai dengan level kapabilitas SI/TI. Data penelitian ini adalah tujuh karya akhir MTI UI dengan topik pembuatan PSSI untuk sebuah organisasi. Metodologi penelitian ini terdiri dari mengukur kapabilitas SI/TI dengan IT Capability Maturity Framework (IT CMF), pengukuran kesesuaian antara komponen PSSI penelitian sebelumnya terhadap kapabilitas SI/TI, dan analisis pola perumusan PSSI yang sesuai dengan kapabilitas SI/TI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya pemilihan komponen proses PSSI yang disesuaikan terhadap kapabilitas SI/TI. Bagi organisasi dengan Kapabilitas SI/TI level initial membutuhkan aktivitas PSSI sebagai berikut membangun visi dan arah pengembangan SI/TI, menentukan kompetensi SDM SI/TI, membangun sistem yang terpadu, dst. Bagi organisasi dengan kapabilitas SI/TI level basic, membutuhkan aktivitas PSSI sebagai berikut perbaikan bisnis proses, mempersiapkan langkah teknis pengembangan SI/TI, menganalisis total cost of ownership, dst. Bagi organisasi dengan kapabilitas SI/TI level intermediate, membutuhkan aktivitas PSSI sebagai berikut penentuan standard pengembangan, pengusulan kebijakan, menentukan nilai investasi SI/TI, dst. Bagi organisasi dengan kapabilitas SI/TI level advance, membutuhkan aktivitas PSSI sebagai berikut penerapan chargeback layanan SI/TI, pengelolaan aset, penentuan kapasistas SI/TI, dst. Bagi organisasi dengan kapabilitas SI/TI level optimizing, membutuhkan aktivitas PSSI sebagai berikut pembuatan IS Scorecard, pembentukan tata kelola SI/TI, penjualan layanan SI/TI, dst.

ABSTRACT
Today, an organization cannot be separated from information systems (IS) / information technology (IT) in running its business. There has been an evolution in the development of IS/IT, from data processing, information management system, information system strategic, and finally information system capability. The current era is a transition from Information System Strategic into Information System Capability. IS/IT initially a strategi-value application which later became a standard in other organizations. In developing SPIS in this era of Information System Capability, there needs to be readjustment of component selection process to an organization?s IS/IT Capability. The aims of this study are to identify the suitability of Strategic Planning of Information System (SPIS) components to an organization?s IS / IT capability and formulate a SPIS pattern which corresponds with IS/IT capabilities. Data for this study are seven MTI UI theses on developing SPIS for a given organization. The research methodology consists of measuring the capabilities of IS / IT with the IT Capability Maturity Framework (IT CMF), measurement of compatibility between the components of the SPIS previous research to its SI / IT capability, and analysis of the pattern of PSSI formulation in accordance with the capabilities of IS / IT. This study concludes that there is a need to adopt SPIS components to IS/IT Capabilities. Organizations with IS / IT capabilities at the initial level requires SPIS activities as follows: formulate the vision and direction of development of IS / IT, determine the competence of human resources, build integrated systems, and so on. Organizations with IS / IT capabilities at the basic level requires SPIS activities as follows: business improvement process, prepare for technical development of the IS / IT, analyze the total cost of ownership, and so on. Organizations with IS / IT capabilities at the intermediate level requires SPIS activities as follows: determination of standards development, propose policies, determine the value of SI / IT investments, and so on. Organizations with IS / IT capabilities at the advance level requires SPIS activities as follows: chargeback IS/IT services, asset management, IS/IT capacity determination, and so on. Organizations with capabilities SI / IT at the optimizing level requires SPIS activities as follows: formulate IS scorecards, establishment IS/IT governance, sales IS/IT services, and so on., Today, an organization cannot be separated from information systems (IS) / information technology (IT) in running its business. There has been an evolution in the development of IS/IT, from data processing, information management system, information system strategic, and finally information system capability. The current era is a transition from Information System Strategic into Information System Capability. IS/IT initially a strategi-value application which later became a standard in other organizations. In developing SPIS in this era of Information System Capability, there needs to be readjustment of component selection process to an organization’s IS/IT Capability. The aims of this study are to identify the suitability of Strategic Planning of Information System (SPIS) components to an organization’s IS / IT capability and formulate a SPIS pattern which corresponds with IS/IT capabilities. Data for this study are seven MTI UI theses on developing SPIS for a given organization. The research methodology consists of measuring the capabilities of IS / IT with the IT Capability Maturity Framework (IT CMF), measurement of compatibility between the components of the SPIS previous research to its SI / IT capability, and analysis of the pattern of PSSI formulation in accordance with the capabilities of IS / IT. This study concludes that there is a need to adopt SPIS components to IS/IT Capabilities. Organizations with IS / IT capabilities at the initial level requires SPIS activities as follows: formulate the vision and direction of development of IS / IT, determine the competence of human resources, build integrated systems, and so on. Organizations with IS / IT capabilities at the basic level requires SPIS activities as follows: business improvement process, prepare for technical development of the IS / IT, analyze the total cost of ownership, and so on. Organizations with IS / IT capabilities at the intermediate level requires SPIS activities as follows: determination of standards development, propose policies, determine the value of SI / IT investments, and so on. Organizations with IS / IT capabilities at the advance level requires SPIS activities as follows: chargeback IS/IT services, asset management, IS/IT capacity determination, and so on. Organizations with capabilities SI / IT at the optimizing level requires SPIS activities as follows: formulate IS scorecards, establishment IS/IT governance, sales IS/IT services, and so on.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Imaddudin
"Tesis ini akan membahas tentang peningkatan kapabilitas militer India yang terjadi pada periode 2003-2011. Penelitian ini akan menggunakan teori ofensif realisme oleh John J Mearsheimer. Penelitian ini akan menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka. Dari hasil penelitian ini, ditemukan tiga indikator penyebab terjadinya peningkatan kapabilitas militer India periode 2003-2011. Pertama, hubungan antara India dengan Pakistan dan Tiongkok menciptakan ketidakpastian di kawasan Asia Selatan. Kedua, kapabilitas militer Pakistan dan Tiongkok menimbulkan ancaman bagi India. Ketiga, India berupaya untuk mempertahankan posisinya sebagai regional hegemoni di kawasan Asia Selatan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa India mempunyai ambisi untuk menjadi regional hegemoni di Asia.

This thesis will discuss about India's military capabilities improvement that occurred in 2003-2011. This study will use the theory of offensive realism by John J Mearsheimer. This study will use qualitative research methods literature. The result of this research found three main indicators that cause the increase in India?s military capabilities from 2003 until 2011. First, India's relations with Pakistan and China creates uncertainty in the South Asian region. Second, Pakistan and China?s military capabilities pose a threat to India. Third, India tried to maintain its position as a regional hegemony in South Asia. In addition, this research also found that India also has the ambition a regional hegemony in Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Suaybatul Aslamiyah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan yang memberdayakan (empowering leadership) dan iklim tim terhadap perilaku berbagi pengetahuan guna menunjang kapabilitas inovasi. Data penelitian ini diambil dari 66 sampel karyawan yang berasal dari 6 perusahaan berbeda dengan menggunakan kuesioner. Hasil olah data dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEMPLS) menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memberdayakan dan iklim tim berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku berbagi pengetahuan. Perilaku berbagi pengetahuan juga ditemukan berpengaruh positif secara signifikan terhadap kapabilitas inovasi.

This study aims to analyze the influence of empowering leadership and team climate on knowledge sharing in order to support innovation capability. The data were collected from 66 samples of employee from 6 different firms using a questionnaire. The result obtained by adopting Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEMPLS) indicate that empowering leadership and team climate are positively influence knowledge sharing behavior. Knowledge sharing behavior also found positively influence innovation capability.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>