Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novarita
"Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan masyarakat secara global. Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui besaran masalah hipertensi dan obesitas di Kabupaten Karimun serta melihat hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau tahun 2014. Variabel lain yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga hipertensi, diabetes mellitus, pengetahuan hipertensi, kebiasaan merokok, konsumsi makanan asin, kebiasaan olahraga dan stres. Desain penelitian adalah cross-sectional, menggunakan data primer dengan jumlah sampel 355 orang. Subjek penelitian adalah penduduk berusia >18 tahun yang berdomisili di wilayah Kabupaten Karimun dan memeriksakan kesehatannya di salah satu dari 6 Puskesmas yang terpilih di Kabupaten Karimun pada bulan April 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hipertensi di Kabupaten Karimun tahun 2014 sebesar 40,3%, dan 21% dari kasus hipertensi responden merupakan undiagnosed hipertensi. Prevalensi obesitas di Kabupaten Karimun tahun 2014 sebesar 26,8%. Responden yang obesitas (IMT>27kg/m2) berisiko mengalami hipertensi 1,86 kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan responden yang memiliki berat badan tidak obesitas (IMT<27kg/m2) (95% CI : 1,47?2,36). Peningkatan prevalensi harus segera ditindaklanjuti dengan program pencegahan hipertensi yang efektif, misalnya dengan mengoptimalkan Posbindu PTM. Penguatan peran masyarakat dalam pencegahan PTM dan melaksanakan perilaku CERDIK.

Hypertension or high blood pressure is known as a global public health problem. Hypertension is an increase of blood pressure in the arteries. The purpose of this study to determine the problems scale of hypertension and obesity in Karimun Regency and the relationship between obesity and hypertension in Karimun Regency, Riau Islands Province in 2014. Other variables researched were age, sex, family history of hypertension, diabetes mellitus, hypertension knowledge, smoking habits, consumption of salty foods, exercise habits and stress. This study design was cross-sectional, using primary data with samples of 355 people. The research subjects were people aged ≥18 years who live in Karimun Regency and had medical check-up on one of the main of 6 selected primary health centers of Karimun Regency in April 2014. The result showed that the prevalence of hypertension in Karimun regency in 2014 amounted to 40.3%, and 21% of hypertension cases are undiagnosed hypertension. The prevalence of obesity in Karimun, at 26.8% in 2014. Respondents who were obese (BMI>27kg/m2) at risk of suffering from hypertension by 1.87 times than respondent who were not obese (BMI <27kg/m2) (95% CI: 1.47 to 2.36). Increased prevalence should be immediately followed up with an effective hypertension prevention program, for example by optimizing Posbindu PTM. Strengthening the role of the community in the prevention of non-communicable diseases and implement CERDIK behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Virdianasari
"ABSTRAK
Penelitian mengenai struktur komunitas Gastropoda dan mangrove sudah dilakukan di Kawasan PLTU Karimun, Pulau Karimun Besar, Kepulauan Riau pada Mei 2016. Penelitian bertujuan untuk dapat mengetahui struktur komunitas Gastropoda dan mangrove di area pesisir kawasan PLTU Karimun, Pulau Karimun Besar. Selain itu juga, menganalis hubungan santara kerapatan mangrove dengan kepadatan Gastropoda pada area tersebut. Pengambilan sampel Gastropoda dilakukan di setiap stasiun pengamatan dengan metode purposive random sampling bersamaan dengan pengamatan ekosistem mangrove menggunakan metode garis berpetak. Petak 1 x 1 m ditaruh pada setiap petak 10 x 10 m di stasiun-stasiun pengamatan. Hasil penelitian diperoleh 8 jenis Gastropoda dan 8 jenis mangrove. Keanekaragaman jenis Gastropoda dan mangrove di area penelitian termasuk kategori yang tinggi dengan indeks keanekaragaman 2,04 dan 1,98. Kemerataan jenis mangrove di area penelitian tergolong kategori yang hampir merata dengan indeks 0,95. Kemerataan jenis Gastropoda di area penelitian tergolong kategori merata dengan indeks 0,98. Tingkat kesamaan jenis Mangrove dan Gatropoda tertinggi terdapat pada stasiun 1 dan 3. Terdapat hubungan antara kerapatan mangrove dengan kepadatan Gastropoda di Kawasan PLTU Karimun. Hal tersebut didukung dengan adanya korelasi positif yang didapat dengan menggunakan uji Spearmann pada software SPSS 16 (R = 0,829).

ABSTRAK
A study about communnity structure of Gastropods and Mangrove at PLTU Karimun?s area, Pulau Karimun Besar, Kepulauan Riau has been conducted on May 2016. The objectives of the study were aimed to determine the community structure of Gastropods and mangroves at PLTU Karimun?s coastal area. And also, to analyze a correlation between closeness of mangrove species and density of Gastropods. Sample of Gastropods were collected in three stations using purposive random sampling method with mangroves ecosystem obeservation using quadrate transect method. 1 x 1 m quadrate for Gastropods were put on each 10 x 10 m quadrate for mangroves observation. The results showed 8 species Gastropods and 8 species of mangroves. Species diversity for Gastropods (H? = 2,04) and Mangroves (H? = 1,98) in three stations is categorized as high ranged. The evenness of Mangroves (e = 0,95) is classified into almost evenly. The evenness of Gastropods (e = 0,98) is classified as evenly. The highest similarity index for Mangroves and Gastropods was found in station 1 and 3. There is a correlation between closeness of mangroves and density of Gastropods at PLTU Karimun?s area. It was supported with positive correlation obtained by using Spearmann test with SPSS 16 software (R = 0,829)"
2016
S63667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ais Irmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) masyarakat Kabupaten Karimun berdasarkan pekerjaan; 2) persepsi masyarakat terhadap pendidikan; dan 3) peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam mengurangi buta aksara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap warga belajar, tokoh masyarakat, dan Pegawai Dinas Pendidikan serta Diskusi Kelompok Terpimpin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pekerjaan masyarakat Kabupaten Karimun adalah buruh, nelayan, penyelam, pedagang, menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan menggunakan paspor wisatawan yang tidak mensyaratkan pendidikan, dan sebagai Pegawai Negeri Sipil, 2) Masyarakat mempunyai kesadaran yang rendah terhadap pentingnya pendidikan, mengingat tanpa bersekolah pun mereka dapat memperoleh penghasilan yang besar, dan 3) Peran PKBM di Karimun sangat penting dalam mengurangi buta aksara ditandai dengan banyaknya peserta dewasa yang mengikuti Program Keaksaraan Paket A, B, dan C, serta Keaksaraan Usaha Mandiri dan Keaksaraan. Selain itu, anak-anak juga mengikuti Kelompok Bermain dan Pendidikan Anak Usia Dini. Penelitian ini menyimpulkan Peran PKBM sangat penting dalam mengurangi buta aksara di Kabupaten Karimun, karena waktu belajar di PKBM lebih fleksibel dibandingkan dengan sekolah formal. Hambatan pelaksanaan PKBM di Karimun, antara lain jam kerja warga belajar, jauh dan sulitnya jarak tempuh, keterbatasan jumlah tutor dan besar honor tutor."
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
370 JPK 2:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizalwan
"Objektif : Klinik PMS Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur adalah merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan khusus untuk tindakan promotiv, preventive, curative, dan rehabilitive, bagi PSK, dan untuk warga yang berada dilokalisasi Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur. Klinik ini diadakan sejak tahun 1999, sampai saat ini implementasinya cendrung rendah yang disebabkan kurang tanggap terhadap permintaan dan keinginan dari masyarakat disana, dan adanya factor-faktor ketidak inginan dan masyarakat disana untuk tidak memanfaatkan fasilitas yang sudah ada tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan Klinik PMS Batu 7, serta mengetahui faktor apa yang paling dominant yang berhubungan dengan Pemanfatan Klinik Batu 7 tersebut.
Metoda : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian " Cross Sectional", dengan pendekatan kuantitatif, yang melibatkan sampel sebanyak 192 PSK penderita yang berada di lokalisasi Batu Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur-Kabupaten Karimun.
Hasil : Dari hasil kajian data menunjukkan terdapat sebanyak (38,5%) responden yang memanfaatkan, dibandingkan (61,5%) yang tidak memanfaatkan klinik PMS Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur. Hasil Uji Chi-square menunjukkan hasil yang bermakna antara beberapa variable independent dengan pemanfaatan klinik PMS Batu 7 antara lain Faktor Internal dengan variabel; pendidikan, sikap responden, dan Faktor eksternal dengan variabel; sikap petugas, kualitas klinik, anjuran, dan hambatan pergi ke klinik. Dari model akhir hasil uji multivariate diketahui variabel yang paling dominan adalah variabel hambatan pergi ke klinik dengan OR (95% CI-DR) sebesar 52,320 (10.601-258228), dengan pengertian PSK penderita PMS akan menyatakan tidak akan memanfaatkan klinik PMS sebesar 52,320 kali lebih besar jika dibandingkan dengan yang menyatakan tidak mendapatkan hambatan.
Kesimpulan: Faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan klinik PMS Batu 7 adalah faktor eksternal dengan variabel hambatan pergi klinik PMS setelah dikontroi variable kualitas klinik, anjuran pergi ke klinik, pada wanita PSK penderita PMS di lokalisasi Batu 7 Kecamatan Kundur .
Saran : Untuk meningkatkan pemanfaatan klinik PMS Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun, perlu dilakukan perbaikan kualitas klinik , dan peningkatan penyuluhan pada warga lokalisasi Batu 7, terutama pada Mucikari dan seluruh PSK yang ada di lokalisasi tersebut.
Daftar pustaka : 52 (1974 -- 2001).

Objective: The clinic PMS Batu 7 Tanjung Batu Kecamatan Kundur is the main government health service which purpose to give health service especially for the act promotiv, preventive, curative, and rehabilitiv, for PSK, the common case for the society around Lokalisasi Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur. This clinic set up in 1999, until now the implementation was declining which caused doesn't have respond to the demand and wants from Lokalisasi society, besides with unwanted factor from the society for not using the society.
This research purpose to know the benefit description factors clinic Batu 7 by PSK who suffered PMS and to know the factor which to the use of clinic Batu 7, and also to know what is the dominant factor which connected with the used clinic PMS Batu 7 Tanjungbatu.
Method: This research using a plan research "Cross Sectional" to know the factor which connected to the use of clinic Batu 7 by PSK who suffered PMS at Lokalisasi Batu 7 Tanjung Batu Kundur, with quantitative approach, involving 192 PSK sample who suffered PMS in Lokalisasi Batu 7 Tanjung Batu Kecamatan Kundur - Kabupaten Karimun.
The results: The examine data shows that there are 74 respondent (38,5 %) who use the clinic, compare with the people who not using clinic Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur is 118 (61,5%). The result of CM-Square shows the meaning result between some independent as internal factors variables with other used such as: education (p value = 0,027), respondent attitude (p value = 0,022), and External factors variables with; official attitude(p value=0.002), clinic suggestion (p value = 0,000), barrier to the clinic (p value=0.000).
From the last model result multivariate knowing the dominant is External factor variable with is barrier variable to go to the clinic with OR (95% CI-OR) amount 52,320 (10.601-258.228), with understanding PSK who suffered PMS will tell there is barrier to not using the clinic bigger than 52,320 times if compare with the one saying doesn't get any barrier.
Conclusion: the dominant factor which connected with the used of clinic Bath 7 without any interaction is clinic barrier to clinic variable after controlling with quality variable, suggestion, and PSK education. And the dominant variable after doing result multivariate is barrier to clinic variable after controlling with suggestion variable, quality, and interaction variable between suggestion and barrier to go to the Clinic Batu 7.
Suggestion : To Increase the used of clinic Batu 7 Tanjungbatu Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun, need to do some clinic quality reparation, and increasing illumination to Lokalisasi society Bata 7, especially to the procuress and all PSK where in that Lokalisasi.
Library List ; 52 from (1974-2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Berliana Monika
"Beragamnya kebutuhan setiap orang dalam bepergian, membuat banyak pihak berupaya dalam memenuhi kebutuhan transportasi tersebut. Bagi banyak orang di kota-kota besar, khususnya di Jakarta, alat transportasi merupakan salah satu alat yang cukup vital bagi keperluan mobilitas mereka balk untuk sekolah, bekerja, kuliah, dan berbagai keperluan lain. Seperti halnya trend model busana, pengulangan model mobil pun mengalami siklus yang sama. Bila pada
dekade 70-an di Indonesia sempat dibanjiri dengan sejumlah mobil mini, maka pada tahun 2000-an ini juga terjadi pengulangan popularitas mobil mungil bermesin kurang dari 1000 CC. Oleh sebab itu, dengan masuknya mobil mungil ke indonesia atau yang lebib dikenal dengan City car membuat banyaknya perubahan trend yang benlaku terutama bagi segmen-segmen tertentu.
City car yang ada di indonesia antara lain adalah Suzuki Karimun, KIA Visto, Daewoo Matiz,
Hyundai Atoz dan berbagai merek lainnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, kemudian dilakukan penelitian yang bertujuan :
1. Untuk mengetahui awareness target pasar terhadap kehadiran City car di Indonesia
2. Untuk mengetahui motivasi konsumen menggunakan City car
3. Untuk mengetahui preferensi target pasar terhadap atribut-atribut produk City car
4. Untuk mengumpulkaTi informasi mengeflai persepsi konsumen pemakai City car terhadap
produk/merek-merek City car yang ada di Indonesia saat ini
Riset pemasaran yang dilakukan diawali dengan exploratory research (riset kualitatif)
yang terdiri dari secondary data analysis & individual in depth interview. Kemudian dilanjutkan
dengan descriptive research (riset kuantitatif). Mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya, maka metoda pengumpulan data primer dilakukan dengan cara self administered survey (Non Probability Sampling). Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 120 orang/responden dengan metoda Convenience Sampling. Sedangkain Data sekunder didapatkan melalui Internet, artikel majalah, koran, buku-buku dan melakukan wawancara dengan 2 ATPM City car yaitu PT Indomobil Niaga Internasional ( ATPM Suzuki Karimun) dan PT Hyundai Mobil Indonesia (ATPM Hyundai Atoz). Hasil survey kemudian dianalisis dengan menggunakan metoda distribusi frekuensi, cross tabulation analysis, analisis faktor, analisis atribut ( Importance &
rating analysis).
Hasi; penelitian pada karya akhir ini antara lain:
Dari sisi awareness, merek suzuki Karimun menempati Top of mind awareness atas merek City car, sedangkan peringkat pertama untuk pengujian unaided awareness
ditempati oleh merek Kia Vista. Dalam pengujian aided awareness, lebih dari 90% responden rnengetahui ketiga merck City car yaitu Suzuki Karimun, Kia Visto dan Hyundai Atoz, sedangkan sebanyak 65% responden mengetahui merek Daewoo Matiz sebagai City car. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki awareness yang cukup tinggi atas City car merek Karimun, Atoz dan Visto. Sedangkan awareness atas Matiz sebagai City car kurang kuat.
Iklan TV memegang peranan penting dalam mengkomunikasikan City car kepada target konsumen. Sedangkan iklan media cetak (koran maupun majalah) dan hasil penelitian merupakan media yang digunakan oleh responden Untuk menekan informasi mengenai City car secara lebih mendalam.
Terdapat kesesuaian antara alasan/motivasi responden dalam menggunakan City car dengan fungsi/kegunaan City car yang ingin ditawarkan/diberikan oleh pan
ATPM/Produsefl City car kepada konswten, yaitu nilal ekonomis dan tillai Iingkungan City car yang sesuai dengan kondisj kota yang padat.
Atribut harga & keawetan mesin merupakan atrihut yang dianggap sangat penting oleh para responden. Sedangkan atribut jumlah dealer dan warna dianggap tidak terlalu penting oleh para responden.
Persepsi responden atas City car sebagian besar adalah mobil yang simpel/praktis, mobil yang compact/mungil, mobil yang hemat BBM dan berfungsi sebagai alat transportasi dalam kota.
Penilalan responden atas atribut-atribut keempat merek City car yang menjadi obyek penelitian ini sebagian besar belum dapat memenuhi harapan konsumen/responden atas City car saat ini.
Beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagal benkut:
Para ATPM/Produsen City car sebaiknya mengkomunikasikan konsep City car di Indonesia kepada target konsumen dengan frekuensi yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi timbuinya kesalahpahaman dalam benak konsumen mengenai konsep City car di Indonesia.
Para ATPM/Produsen City car selain mengkomunikasikan mengenai konsep City car itu sendiri sebaiknya juga mengkomunikasikan mengenai produk/merek mereka dan keunggulannya agar awareness target konsumen akan merek City car tersebut meningkat. Beberapa media seperti melalui iklan TV atau media cetak berdasarkan
hasil penelitian merupakan media yang efektif untuk mengkomunikasikan hal
tersebut.
Para ATPM/Produsen City car di Indonesia saat ini sebaiknya melakukan riset pasar secara untuk mengetahui perubahan trend yang terjadi di pasar saat ini atas persepsi dan harapan target konsumen akan City car saat Ini.
Para ATPM/Produsen City car sebaiknya lebih mengembangkan Research & Product Development Department agar dihasilkan inovasl-inovasl baru atas City car untuk memperbaiki kualitas City car yang ada di pasar saat ini. Inovasi/Perbaikan kualitas City car tersebut misalnya dalam hal bentuk/desain yang lebih menarik, mesin yang lebih tahan lama/awet, mesin dengan penggunaan BBM yang lebih hemat, dll.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang disebabkan oleh adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain adalah metoda sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling sehingga tingkat keacakannya tidak teruji. Namun demikian, persepsi konsumen terhadap City car di Indonesia diperkirakan homogen, sehingga keterbatasan peneliti dalam menggunakan metoda ini
diharapkan tidak menimbulkan tingkat kesalahan yang besar.
Selain itu jumlah merek yang diuji dalam penelitian ini hanya sebanyak 4 merek. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kelelahan responden dalam mengisi kuesioner. Keempat merek City car yang diuji dalam penelitian ini dipilib berdasarkan urutan masuknya merek-merek City car tersebut ke Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supardiyono
"Five Dayak ethnic groups : Iban, Tamambaloh, Kantu', Bukat and Punan are residing inside the Bentuang Karimun National Park and its vicinity. Most Dayak members are earning their life as farmers, hunters, poachers and collective of forest products either for commercial or personal purposes. They live harmoniously with their surrounding.
Research on "Biodiversity of plants and the utility of landscape by communities of Dayak ethnics at Bentuang Karimun National Park and its vicinity", were carried out from November 1996 to May I997. The result had been presented in a thesis, which is composing of two subjects.
First subject, concerning with "The indigenous knowledge and the landscape usage of the Dayak". This study is separated into two consecutive chapters.
Data were collected by using exploration and square methods. Diversity index are obtained by using Shanon & Wiener formula 1949 (Kreb, 1989); Equation of plant community are calculated using Jaccard (Greig-Smith, 1983) and Cluster analysis is performanced by Ludwig & Reynolds formulation (1988).
The result of the research shows that each ethnic group has particular characteristic as follows :
a. Housing
Sadap village (Dayak Iban), and Sungai Ulu' Palin ViIIage (Dayak Tamambaloh) have long and single house. The other villages such as Nanga Potan (Dayak Kantu'), Along Hovat (Dayak Bukat) and Nanga Bungan (Dayak Punan) do not have. Sadap village is the only village that has water pipe system, while other four villages do not. They get water from the river and from the rain water for drinking. At Along Hovat and Nanga Bungan village, the road has been made from concrete base, while the other three villages have not. Sungai Ulu' Palin village of the Dayak ethnic has the highest population, which. consisted of 92 families or 403 persons, while Nanga Potan village of the Dayak has the lowest, which consisted only 10 families or 45 persons.
b. Home garden
Based on the plant composition of the home garden at the five villages we visited that the Dayak practice different type of home garden . At Sadap village and Sungai Ulu' Palin village : the Iban and Tamambaloh prefer to grow industrial plants such as rubber Ffevea brasilliensis), while at Nanga Potan and along Hovat : Kantu' and Bukat prefer to grow fruits plants, such as jackfruit (Artocarpus heterophyllus) and durian (Dario zibethinus). However, the Punan at Nanga Bungan does not practice home garden , therefore, there is no any special plants in their garden.
c. Variaton of plants at the active field
Generally, at the five villages there are about 27 varieties of glutinous rice and 77 varieties of rice. Beside the main plant, they also grew the supplementary plants such as cucumber (Cucumis melo), cassava (Manihot esculenta), egg plant (Soiwnan sp.), small chili (Capsicum frutescens), "katuk" (Sauropus albicans), ginger (Zingiber officinale) and "paria" (Momordica charantia).
d. Vegetation of the abandoned field.
The composition of the plants at the abandoned garden has variation. The abandoned garden for 1 - 5 years were dominated by wild plants such as Themeda gigantea and Melastoma malabathricum. The abandoned garden for 5 - 10 years, were dominated by secondary plants such as Macaranga gigantea, A. trilaba, M lapadanta, and Threma orientalis. The abandoned field of more than 20 years are primarily dominated by Dipterocarpaceae.
e. Cluster analysis
Based on what we observed , we categorize three stages of growth such as "belta" , "trees", and "seedling" stadium on the field. There is an indication that the factor of human activities influence the plant's growth.
Second subject, "Me indigenous knowledge and the utility of plant diversity of Dayak ethnic at the Bentuang Km-isms National Park and its vicinity". The purpose of the research was to study how the communities around the National Park benefing the landscape of the park. The data obtained by interviewing members of the community.
a. The using of plants
Categorization of plant use in five villages communities :
1. Edible plants : consisted of 129 species, 94 genus, and 42 families.
2. Housing materials : consisted of 63 species. 21 genus_ and 14 families.. And tfor agricultural tool consisted of 23 species, 13 genus, and 9 families.
3. Medicinal purposes : consisted of 55 species. 51 genus. and 34 families,
4. Ceremonials and rituals : consisted of 21 species, 19 genus, and 17 families.
5. Clothing : consisted of 7 species, 6 genus, and 5 families.
6. Utensils,rope and braid consisted of 27 species. 14 genus, and 9 families.
7. Dyes : consisted of 7 species, 7 genus, and 6 families.
8. Firewood consisted of 19 species, 11 genus and 9 families
9. Ornamental or decoration : consisted of 7 species, 6 genus, and 5 families.
10. Poison and toxic ingredient : consisted of 4 species, 3 genus, and 2 families.
b. The indigenous knowledge
The indigenous knowledge of plants of the communities among the ethnics shows varies from one to another. The differences in the knowledge between those of the male and those of the female were tested using the proportional test."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Latief Baky
"PT. Karimun Granite sebagai perusahaan penghasil produk batu granit, pemasok terbesar dari Indonesia ke Singapura, dari segi penjualannya terlihat menurun dari tahun ke tahun sejak pertengahan tahun 90 - an, khususnya untuk produk intinya disebabkan karena banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan sejenis yang masuk kedalam pasar yang sama, yaitu pasar di Singapura. Pangsa pasar di Singapura sudah mulai jenuh disebabkan pembangunan yang mulai mengalami stagnasi, hal ini mengakibatkan market share PT. Karimun Granite dan harga menjadi menurun dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu. Oleh karena itu perusahaan mencoba membuat terobosan-terobosan baru dengan membuat inovasi-inovasi baru untuk pengembangan produk internasionalnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara (1) Pengaruh antara isu-isu manajerial terhadap keputusan pengembangan produk internasional pada PT. Karimun Granite; (2) Pengaruh antara elemen produk industri terhadap keputusan pengembangan produk internasional pada PT. Karimun Granite; (3) Pengaruh antara isu-isu manajerial dan elemen produk industri terhadap keputusan pengembangan produk internasional pada PT. Karimun Granite.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan korelasional. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling berjumlah 60 orang. Instrumen yang digunakan adalah instrumen isu-isu manajerial, elemen produk industri dan keputusan produk internasional yang dikembangkan dari teori yang digunakan. Instrumen dari tiga variabel berbentuk kuesioner dan hasil uji coba instrumen dilakukan teknik korelasi product moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan teknik korelasi sederhana, korelasi parsial dan korelasi berganda, serta teknik regresi yang terdiri dari regresi linier dan berganda.
Hasil penelitian menyimpulkan: (1) terdapat hubungan positif antara isuisu manajerial (x1) dengan keputusan produk intemasional (Y) dengan koefisien korelasi (ry1) = 0,553 dan koefisien determinasi ry12 = 0,306 dan persamaan regresi Y = 20.574 + 0.599X1; (2) terdapat hubungan positif antara elemen produk industri (x2) dengan keputusan produk intemasional dengan koefisien korelasi (ry2) = 0,726 dan koefisien determinasi ry2² = O,526 dan persamaan regresi Y = 13.556 + 0.676X2; (3) terdapat hubungan positif antara isu-isu manajerial (x1} dan elemen produk industri (x2) dengan keputusan produk internasional (Y) dengan koefisien korelasi (R) = 0,730 dan persamaan regresi berganda Y = 12.112 + 0.116X, + 0.608X2.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa antara isu-isu manajerial dan elemen produk industri baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama memberikan sumbangan yang berarti terhadap keputusan produk internasional. Strategi perusahaan yang perlu dilakukan adalah product development dan market development dengan product customized mengingat tingkat persaingan tinggi sementara jumlah peningkatan pasar Iebih kecil. Aktifitas mengembangkan produk batu granit perlu modifikasi prototype produk yang mungkin harus dibuat untuk suatu pasar tertentu. Elemen Produk lndustri merupakan pilihan paling tepat dan rasional dalam rangka keputusan produk internasional, khususnya mengenai bentuk, desain dan pelayanan kepada konsumen. Perusahaan bisa keluar dari kesulitan penurunan penjualan dan meneruskan operasional kalau manajemen menyiapkan keputusan produk dengan melihat perubahan pesaing dan konsumen. Dalam mengembangkan produk, sebaiknya perusahaan perlu melakukan penelitian pendahuluan mengenai kebiasaan, daya beli, keinginan, selera dan tingkah laku konsumen lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A sedimentology survey was conducted during “Pelayaran Kebangsaan� research activities with a marine vessel of "Baruna Jaya VIII" in Karimun Java Sea. The objectives of the research were to determine the characteristics of marine water and its sediment, which are important control for coral reef growth in the study area. The survey acquired samples of Total Suspended Sediment (TSS) and gravity coring. Several analyses were then carried out on those samples; TSS analysis to determine the amount of suspended sediments in sea water that reflect the water quality for marine ecology, stratigraphic profile and sediment thickness pattern analyses to determine the sources of sediment, and grain-size analysis based on granulometry to determine deposition energy and grain-size distribution in the area. Those analyses were both conducted on-board Baruna Jaya VIII research vessel and P2O LIPI laboratory in Jakarta. The results showed that in Java Sea nearby Karimun Java Islands, the sediment supply came from the surrounding islands. Two sedimentary units were found in this area. The first units has thickness of tens centimeter from sea bed surface. It is characterized by grayish green color, grain size variation from clay to coarse sand, soft or low density and abundance with shells. The second unit is located beneath the first one, indicated by sharp contact. It is characterized by brownish color, higher density resembling the density of rock, less compacted and can be broken easily by hand, with occasionally thin carbon lenses or remnant of decomposed vegetation, and less shell or fossil At sea surface, TSS distribution shows value between 0.018 and 0.034 gr/l, with average of 0.025 gr/l, whereas at near bottom sea, it ranges between 0.024 and 0.030 gr/l, with average value of 0.027 gr/l. The granulometry shows that more than 50% of sediment is characterized by the abundance of grain size greater than 3 phi. It suggest that sea water around Karimun Java Islands was clear and the current was relatively calm. These conditions were relatively stable for a long time span. Those sea characteristics were important for successful growth of coral reefs and its complementary marine biotas. However, further studies and researches based on chemical and physical characteristics of sea water, and plankton and microbiology variation and abundances are necessary to confirm those presuppositions"
620 JITK 3:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library