Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qolbie Ardie
"[ABSTRAK
Ketaatan pajak menjadi salah satu permasalahan yang ada dalam pengumpulan pajak di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat apa saja determinan dari ketaatan pajak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen sebagai metode dalam pengumpulan data dan regresi serta Uji-t sebagai metode analisisnya. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat korelasi positif antara perlakuan tingkat audit, pengakuan relijiusitas, perlakuan pengingat moral, dan individu berjenis kelamin perempuan. Sementara itu, individu dengan etnis Minang serta berasal dari jurusan Akuntansi terbukti mempunyai korelasi yang negatif.

ABSTRACT
Tax compliance is one of the existing problems in tax collection in Indonesia. Therefore, this study aims to look at what are the determinants of tax compliance in Indonesia. This study used an experimental method as data collection methods and regression and t-test as the method of analysis. This study found that there is a positive correlation between the treatment of the audit level, the recognition of religiosity, moral reminders treatment, and the individual female. Meanwhile, individual with Minang ethnic and individual with accounting majors have negative correlation with tax compliance., Tax compliance is one of the existing problems in tax collection in Indonesia. Therefore, this study aims to look at what are the determinants of tax compliance in Indonesia. This study used an experimental method as data collection methods and regression and t-test as the method of analysis. This study found that there is a positive correlation between the treatment of the audit level, the recognition of religiosity, moral reminders treatment, and the individual female. Meanwhile, individual with Minang ethnic and individual with accounting majors have negative correlation with tax compliance.]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahajeng Dewantari
"Ketaatan minum obat dalam penanganan HIV/AIDS dengan pengobatan ARV merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan terapi. Di Indonesia belum ada data yang menyebutkan angka pasti ketaatan minum obat ARV pada ODHA. Ketaatan minum obat ARV dipengaruhi oleh adanya faktorfaktor psikologis (stigma diri dan fungsi kognitif) dan non psikologis yang terdiri dari faktor demografi (umur, waktu tempuh tempat tinggal ke rumah sakit, akses berobat, tingkat pendidikan, pekerjaan, tinggal sendiri atau bersama orang lain, pembiayaan berobat, penggunaan NAPZA) dan faktor obat dan penyakit (kompleksitas regimen obat, adanya infeksi oportunistik, sumber transmisi HIV).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi ketaatan minum obat ARV pada ODHA yang berobat di UPT HIV RSUPN Cipto Mangunkusumo adalah 67,7%, stigma diri memiliki hubungan yang bermakna dengan ketaatan minum obat ARV, sedangkan faktor non psikologis yang diteliti dan fungsi kognitif tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan ketaatan minum obat ARV.

Adherence to ARV is an important factor in determining the success of HIV/AIDS treatment. There has been no data about adherence to ARV in plwh in indonesia. Adherence to ARV is influenced by psychological factors (self-stigma and cognitive function) and non-psychological factors consisting of demographic (age, travel time between living place and hospital, access to treatment, level of education, occupation, living alone or with others, treatment payment, illicit drugs use), disease and treatment factor (treatment regimen complexity, opportunistic infections, source of HIV transmission).
The result of this study showed that prevalence of adherence to ARV in plwh coming to HIV integrated service unit Cipto Mangunkusumo hospital is 67,7%, that self-stigma had significant relation with adherence to ARV, while psychological factors and cognitive function had no significant relation with adherence to ARV.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nurani OSP
"Usia harapan hidup yang meningkat mempunyai dampak dalam peningkatan insideu penyakit gagal jantung. Jenis gagal jantung yang paling tinggi prevalensinya adalah gagal jantung kongestif (CHF). Kasus ini seringkali mengalami perawatan ulang, dengan salah satu penyebab ketidakpatuhan klien dalam pengobatan. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan ketaatan klien dalam minum obat, dan mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan dengan ketaatan minum obat pada klien gagal jantung kongestif di RS Jantung Harapan Kita, Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan instrumen berupa kuesioner pada 44 responden yang pemah dirawat dan mendapat pengobatan gagal jantung. Analisa data menggunakan metode tendensi sentral pada tingkat pengetahuan dan ketaatan. Uji chi square dilakukan pada data kategorik tingkat pengetahuan dan ketaatan dengan menggunakan tingkat kemaknaan a 5 % atau 0,05. Hasil penelitian yang diproleh tingkat pengetahuan klien gagal jantung kongestif tentang penyakit dan obat adalah sama antara tingkat pengetahuan tinggi dan rendah yaitu 50 %. Tingkat ketaatan diperoleh hasil 52,3 % responden taat terhadap perilaku minum obat, Sedangkan pada hubungan tingkat pengetahuan dan ketaatan klien dalam minum obat Ho gagal ditolak. Penelitian ini rnenyimpulkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan ketaatan rninum obat pada klien gagal janumg kongestif di RS Jantung Harapan Kita. Pengetahuan bukanlah satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap tingkat ketaatan minum obat, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk melihat faktor lainnya yang berhubungan dengan ketaatan minum obat klien gagal jantung kongestif dengan sampel yang lebih homogen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5537
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawati
"ABSTRAK
Infeksi nosokomial merupakan salah satu masalah di seluruh dunia karena dapat meningkatkan kematian. Tangan petugas kesehatan merupakan salah satu sumber penularan terbesar dari pasien ke pasien lainnya. Hand hygiene adalah salah satu tindakan yang sederhana dan efektif untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial. Hand hygiene dapat menurunkan infeksi nosokomial jika dilakukan dengan taat dan sesuai dengan rekomendasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketaatan petugas kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di ruangan perinatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Rancangan yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 84 orang petugas kesehatan (18 orang dokter dan 66 orang perawat) dengan kriteria dokter atau perawat yang memberikan perawatan langsung pada pasien. Pengukuran dilakukan dengan melakukan observasi praktik hand hygiene dengan 10 kesempatan untuk setiap orang dan kuesioner yang didukung oleh wawancara. Terdapat hubungan antara ketaatan dengan pengetahuan (p = 0,000; α ≤ 0,05), dan terdapat hubungan antara ketaatan dengan ketersediaan tenaga kerja di ruangan (p = 0,079; α ≤ 0,05). Implikasi keperawatan yang di rekomendasikan Bahwa perlu ditingkatkan pengawasan dan motivasi petugas kesehatan untuk melakukan hand hygiene sesuai dengan rekomendasi. Implikasi penelitian diharapkan adanya penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar, melibatkan orang lain sebagai peneliti dan menggunakan video.

ABSTRACT
Nosocomial infection is one of the problem in the world which could increase of mortality rate. Health care workers hand are one source of disease transmittion from patient to another patient. Hand hygiene is the simplest, most effective measure for preventing nosocomial infections. Hand hygiene could reduce nosocomial infections if the health care workers adherence is high and appropriate with recommendation. This research is aimed to explore the health care workers adherence and factors that influence the adherence at the perinatology ward RSUPN Dr. Cipto Mangunkusomo in Jakarta. The design of this study was descriptive correlation with cross sectional approach. The sampel of this study were 84 health care workers (18 doctors and 66 nurses) who direct care to the patient. Hand hygiene adherence was measured by direct observation done by the researcher. This research found that there are a relationship between adherence and personal knowledge (p = 0,000; α ≤ 0,05), and there were relationship between adherence and avaibility of staffing in the ward (p = 0,079; α ≤ 0,05). The recommendation for nursing implication are improving controlling and motivation of health care workers to do hand hygiene with appropriate recommendation. For future research the usage of video as an observation tool is needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Balthasar Elu
"ABSTRAK
Pandemik virus corona (covid-19) yang menyebar di wuhan, hubei, cina sejak akhir 2019 lalu kini telah menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia dengan jutaan orang terinfeksi dan ratusan ribu jiwa meninggal dunia. Hampir semua negara tidak siap secara medis (obat antivirus covid-19), fasilitas alat pelindung diri (APD), sumber daya manusia di bidang kesehatan (tenaga profesional kesehatan)."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 50 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Martin Lukito
"Theological attitude and political position of Christians in Indonesia is ambivalent, which cause these people to be cornered as minority parasite. This situation needs to addressed, and deeper understanding of Reformed heritage and Sam Ratulangi's struggle in the dire era of Indonesian birth in 1945 can inspire a new mode of theology and Indonesian Christian political presence today. In this light, the strategic direction of Christian politics lies in the pluralism political movement."
Jakarta: Pusat Pengkajian Reformed, 2014
SODE 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawati
"Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketaatan Petugas Kesehatan Melakukan Hand Hygiene dalam Mencegah Infeksi Nosokomial di Ruang Perinatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26570
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuki Yunansih S
"ABSTRAK
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang saat ini sedang
berkembang pesat di kota-kota besar, seperti Jakarta, akibat pengaruh pola hidup
yang kurang sehat dan gerak yang kurang. Penyakit ini sangat membahayakan
karena dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan pada berbagai organ
tubuh. Untungnya, penderita diabetes dapat menghindari komplikasi-komplikasi
tersebut dengan mengikuti perawatan yang disarankan oleh dokter, termasuk
mengkonsumsi obat, melakukan diet yang ketat, olah raga yang rutin, dan
memonitor kadar gula darah sendiri. Namun, banyak di antara penderita diabetes
yang tidak mentaati saran-saran tersebut, dimana mereka secara sengaja
mengabaikan, lupa, atau salah mengerti saran yang diberikan dokter (DiMatteo,
1991). Ketaatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang dikelompokkan menjadi
faktor penderita, faktor dokter, dan faktor penyakit.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk lebih mengerti fenomena ini. Salah satu
cara mengerti ketaatan adalah dengan melihat penilaian penderita. Model yang
telah lama digunakan untuk menjelaskan tingkah laku kesehatan, dengan berfokus
pada penilaian penderita adalah health belief model (HB M). Model ini terdiri dari
empat persepsi yang mempengaruhi tingkah laku kesehatan penderita, yaitu
perceived susceptibilty (persepsi tentang kemungkinan dirinya mengembangkan
masalah kesehatan), perceived severity (persepsi akan keseriusan masalah
kesehatan, termasuk konsekuensi dari masalah tersebut), perceived benefits
(persepsi tentang keuntungan dari tingkah laku kesehatan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah kesehatan), dan perceived barriers (persepsi akan
kerugian dari tingkah laku kesehatan). Selain itu, terdapat sumber informasi (cues
to action) yang memberi isyarat bagi penderita untuk melakukan tindakan
tersebut, seperti dokter dan keluarga (Smet, 1994).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ketaatan yang ada pada penderita diabetes
tipe dua, dari sudut health belief model. Penelitian ini melihat persepsi dan sumber
informasi apa yang mendorong penderita diabetes untuk mentaati saran-saran
dokter. Penelitian dilakukan terhadap penderita yang berada pada kelompok usia
pertengahan, karena pada usia inilah seseorang mempunyai resiko paling besar
untuk mengidap penyakit diabetes tipe dua (Sarafino, 1998).
Penelitian ini melibatkan 78 penderita diabetes yang dapat dihubungi di beberapa
Rumah Sakit di Jakarta. Kepada masing-masing subyek diberikan dua buah alat ukur berupa kuesioner, yaitu alat ukur health belief model, dan alat ukur ketaatan.
Alat ukur health belief model yang dipakai dalam penelitian ini, dibuat
berdasarkan beberapa penelitian health belief model yang telah dilakukan
sebelumnya. Sedangkan, alat ukur ketaatan dimodifikasi berdasarkan alat yang
digunakan Kneck (2000) dalam penelitiannya. Untuk menjawab permasalahan
penelitian, dilakukan analisis terhadap data penelitian dengan menggunakan t test
for uncorrelated means.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih banyak penderita diabetes yang taat
daripada yang tidak taat. Penderita diabetes terdorong untuk mentaati saran-saran
dokter karena ia yakin bahwa komplikasi diabetes dapat menimbulkan berbagai
konsekuensi serius (perceived severity), dan karena yakin bahwa ia akan
mendapatkan berbagai keuntungan dengan mentaati saran-saran dokter (perceived
benefits). Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa dokter, rumah sakit, dan
perkumpulan diabetes, merupakan sumber informasi yang memberi isyarat bagi
penderita diabetes untuk mengikuti saran-saran tersebut guna menghindari
komplikasi kesehatan yang mungkin terjadi (cues to action).
Untuk penelitian selanjutnya pada topik yang sama, disarankan agar melakukan
penyempurnaan terhadap alat ukur yang telah digunakan dalam penelitian ini.
Pada alat ukur health belief model pada perceived benefits, dan perceived barriers
disarankan untuk melakukan elisitasi dan menambahkan item untuk meningkatkan
validitas dan reliabilitas kedua bagian tersebut. Pengukuran ketaatan juga akan
lebih baik jika dilakukan menggunakan alat ukur yang lebih detail, sehingga dapat
lebih menggali ketaatan penderita diabetes yang sebenarnya. Selain itu, untuk
memperkaya pengetahuan tentang ketaatan, penelitian lebih lanjut diharapkan
dapat meneliti hasil yang ditemukan berkaitan dengan gambaran umum subyek."
2002
S3167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Erviana
"Tulisan ini membahas mengenai perbandingan pemahaman, kepercayaan, dan ketaatan anak terhadap tuturan langsung dan tidak langsung 10 gugon tuhon yang berkaitan dengan adab makan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner survei. Subjek dalam penelitian ini adalah 64 anak di Kota Kediri, yang terdiri dari kelas 1, 3, dan 5 Sekolah Dasar SD . Berdasarkan penelitian, ditemukan gugon tuhon dengan tuturan tidak langsung cenderung lebih dipahami dan ditaati anak. Akan tetapi, gugon tuhon dengan tuturan langsung cenderung lebih dipercaya oleh anak. Dengan demikian gugon tuhon dengan tuturan tidak langsung cenderung lebih efektif disampaikan kepada anak dari pada tuturan langsung.

This thesis describes about comparison of children rsquo s understanding, faith, and obedience toward 10 gugon tuhon direct and indirect speech acts which are dealing with eating habit. This research uses quantitative approach. The researcher conduct a survey with questionnaire as the instrument. The participants were 64 children who lived in Kediri, East Java, which were consisted of grade 1st, 3rd, and 5th of elementary school. In addition, it is also found that gugon tuhon with indirect speech more easy to be understood and obeyed by children. However, gugon tuhon with direct speech act tends to be more believed by children. In conclusion, gugon tuhon with indirect speech act tends to be more effective delivered to the children than direct speech act.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>