Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Alifta Nurul Rezky Chairany
"Edukasi yang kurang terkait berbagai macam penyakit berdampak pada meningkatnya prevalensi penyakit di masyarakat, salah satunya hipertensi. Sebagai salah satu tenaga kesehatan, perawat memegang peran penting dalam mengatasi masalah hipertensi di masyarakat seperti memberi asuhan keperawatan berbasis keluarga. Tujuan dari karya ilmiah akhir ners ini untuk memberi gambaran tentang asuhan keperawatan keluarga pada masalah hipertensi. Penulisan karya ilmiah ini didasari pada penerapan intervensi berupa kompres hangat pada tengkuk pada klien hipertensi dan berisiko hipertensi. Selain itu, penulisan karya ilmiah ini dianalisis berdasarkan berbagai konsep dan penelitian terkait. Hasil intervensi menunjukkan bahwa penerapan kompres hangat efektif untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi nyeri pada tengkuk. Oleh karena itu, perawat dapat mengaplikasikan kompres hangat tengkuk sebagai intervensi non farmakologi dalam memberikan asuhan keperawatan dalam keluarga dengan hipertensi dan menganjurkan keluarga untuk melakukan kompres hangat sebagai cara untuk melakukan perawatan hipertensi di rumah.


Less education related to various diseases has an impact on the increasing prevalence of disease in the community, one of which is hypertension. As one of the health workers, nurses play an important role in overcoming the problem of hypertension in the community such as providing family-based nursing care. The purpose of this final scientific work is to provide an overview of family nursing care on the problem of hypertension. The writing of this scientific work is based on the application of interventions in the form of warm compresses to the nape of the neck in hypertensive patients and at risk of hypertension. In addition, the writing of this scientific paper is analyzed based on various concepts and related research. The results of the intervention show that the application of warm compresses is effective for lowering blood pressure and reducing pain in the neck. Therefore, nurses can apply the warm neck compress as a non-pharmacological intervention in providing nursing care in families with hypertension and encourage families to do warm compresses as a way to treat hypertension at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Indriyani
"Prosedur pemasangan infus dapat menimbulkan nyeri dan juga trauma pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dan dingin kering terhadap skala nyeri anak usia sekolah saat pemasangan infus. Desain penelitian yang digunakan kuasi eksperimen post test only non equivalent control group yang terbagi dalam tiga kelompok yaitu kompres hangat (15 responden), kompres dingin (15 responden) dan kontrol (15 responden).
Hasil Uji statistik dengan Anova menunjukkan ada perbedaan pengaruh pada ketiga kelompok terhadap skala nyeri dengan p value = 0,0001; α: 0,05 dan hasil uji post hock menunjukkan bahwa pemberian kompres dingin mempunyai mean difference paling besar yaitu -4,267. Berdasarkan hasil penelitian ini maka kompres dingin lebih efektif menurunkan nyeri, oleh karena itu kompres dingin lebih disarankan untuk diterapkan dalam menurunkan nyeri pada anak yang dilakukan prosedur pemasangan infus.

IV canule insertion procedure can cause pain and also trauma in children. The purpose of this study was to determine the effect of dried warm and cold compress on pain rating scale of school-age children IV canule insertion. The study design used quasi-experimental post-test only non-equivalent control group, which were divided into three groups: warm compress (15 respondents), cold compress (15 respondents) and control (15 respondents).
Anova analysis showed there were differences in the effect of the three groups on the pain scale with p value = 0.0001; α : 0.05 and post hock test results showed that administration of cold compresses has the greatest mean difference (-4.267). Based on these results, the cold compress is more effectively to reduce pain, therefore, cold compress is recommended to be applied in reducing pain in children who carried IV canule insertion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dheta Wiranti Sari
"[ABSTRAK
Kejang merupakan masalah neurologi yang paling sering ditemukan pada anak. Demam merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya kejang, karena demam dapat mengganggu berbagai proses metabolik yang akhirnya meningkatkan kepekaan sel otak sehingga terjadi pengeluaran listrik abnormal serta kejang. Masalah keperawatan yang sering teridentifikasi pada kejang epilepsi yang dipicu demam adalah risiko cedera, hipertermia, dan risiko infeksi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis intervensi dalam mengatasi masalah keperawatan hipertermia yaitu kombinasi pemberian antipiretik dengan kompres hangat. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan diketahui bahwa terjadi penurunan suhu tubuh dalam rentang 0,4ºC-0,6º, setelah mandapatkan kompres hangat disertai pemberian antipiretik pada anak, saat pengukuran di menit ke 30. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam manajemen nonfarmakologis untuk mengatasi masalah keperawatan hipertermia, karena intervensi kompres hangat disertai pemberian antipiretik cukup efektif untuk menurunkan suhu tubuh ketika anak demam serta mengeliminasi salah satu pemicu terjadinya kejang.;ejang merupakan masalah neurologi yang paling sering ditemukan pada anak. Demam merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya kejang, karena demam dapat mengganggu berbagai proses metabolik yang akhirnya meningkatkan kepekaan sel otak sehingga terjadi pengeluaran listrik abnormal serta kejang. Masalah keperawatan yang sering teridentifikasi pada kejang epilepsi yang dipicu demam adalah risiko cedera, hipertermia, dan risiko infeksi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis intervensi dalam mengatasi masalah keperawatan hipertermia yaitu kombinasi pemberian antipiretik dengan kompres hangat. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan diketahui bahwa terjadi penurunan suhu tubuh dalam rentang 0,4ºC-0,6º, setelah mandapatkan kompres hangat disertai pemberian antipiretik pada anak, saat pengukuran di menit ke 30. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam manajemen nonfarmakologis untuk mengatasi masalah keperawatan hipertermia, karena intervensi kompres hangat disertai pemberian antipiretik cukup efektif untuk menurunkan suhu tubuh ketika anak demam serta mengeliminasi salah satu pemicu terjadinya kejang.;ejang merupakan masalah neurologi yang paling sering ditemukan pada anak. Demam merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya kejang, karena demam dapat mengganggu berbagai proses metabolik yang akhirnya meningkatkan kepekaan sel otak sehingga terjadi pengeluaran listrik abnormal serta kejang. Masalah keperawatan yang sering teridentifikasi pada kejang epilepsi yang dipicu demam adalah risiko cedera, hipertermia, dan risiko infeksi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis intervensi dalam mengatasi masalah keperawatan hipertermia yaitu kombinasi pemberian antipiretik dengan kompres hangat. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan diketahui bahwa terjadi penurunan suhu tubuh dalam rentang 0,4ºC-0,6º, setelah mandapatkan kompres hangat disertai pemberian antipiretik pada anak, saat pengukuran di menit ke 30. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam manajemen nonfarmakologis untuk mengatasi masalah keperawatan hipertermia, karena intervensi kompres hangat disertai pemberian antipiretik cukup efektif untuk menurunkan suhu tubuh ketika anak demam serta mengeliminasi salah satu pemicu terjadinya kejang.;ejang merupakan masalah neurologi yang paling sering ditemukan pada anak. Demam merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya kejang, karena demam dapat mengganggu berbagai proses metabolik yang akhirnya meningkatkan kepekaan sel otak sehingga terjadi pengeluaran listrik abnormal serta kejang. Masalah keperawatan yang sering teridentifikasi pada kejang epilepsi yang dipicu demam adalah risiko cedera, hipertermia, dan risiko infeksi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis intervensi dalam mengatasi masalah keperawatan hipertermia yaitu kombinasi pemberian antipiretik dengan kompres hangat. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan diketahui bahwa terjadi penurunan suhu tubuh dalam rentang 0,4ºC-0,6º, setelah mandapatkan kompres hangat disertai pemberian antipiretik pada anak, saat pengukuran di menit ke 30. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam manajemen nonfarmakologis untuk mengatasi masalah keperawatan hipertermia, karena intervensi kompres hangat disertai pemberian antipiretik cukup efektif untuk menurunkan suhu tubuh ketika anak demam serta mengeliminasi salah satu pemicu terjadinya kejang., ejang merupakan masalah neurologi yang paling sering ditemukan pada anak. Demam merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya kejang, karena demam dapat mengganggu berbagai proses metabolik yang akhirnya meningkatkan kepekaan sel otak sehingga terjadi pengeluaran listrik abnormal serta kejang. Masalah keperawatan yang sering teridentifikasi pada kejang epilepsi yang dipicu demam adalah risiko cedera, hipertermia, dan risiko infeksi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis intervensi dalam mengatasi masalah keperawatan hipertermia yaitu kombinasi pemberian antipiretik dengan kompres hangat. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan diketahui bahwa terjadi penurunan suhu tubuh dalam rentang 0,4ºC-0,6º, setelah mandapatkan kompres hangat disertai pemberian antipiretik pada anak, saat pengukuran di menit ke 30. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam manajemen nonfarmakologis untuk mengatasi masalah keperawatan hipertermia, karena intervensi kompres hangat disertai pemberian antipiretik cukup efektif untuk menurunkan suhu tubuh ketika anak demam serta mengeliminasi salah satu pemicu terjadinya kejang.]"
2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mamora, Rumintang Elisabeth Constantya
"Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah abnormal yang berlangsung terus menerus. Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah penderita hipertensi yang tinggi, salah satunya adalah kota Depok. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menggambarkan asuhan Keperawatan pada keluarga ibu R dengan hipertensi. Asuhan keperawatan yang dilakukan berfokus pada lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi unggulan yang dilakukan pada keluarga yaitu kompres hangat. Setelah dilakukan beberapa kali intervensi, kompres hangat mampu mengurangi tekanan darah tinggi serta nyeri apabila tekanan darah naik. Perawatan tersebut diharapkan dapat membantu keluarga dalam melakukan perawatan mandiri.

Hypertension is a continuing abnormal increase of blood pressure. West Java is one of the areas that have high number of hypertension patients, including the city of Depok. The purpose of this paper was to describe nursing care provided to Ibu R family who suffered from hypertension. The nursing care focused on five main tasks of family health, with the main intervention was warm compress. Following the treatment it was found that the warm compress could reduce high blood pressure and pain when blood pressure rises. The treatment is expected to help the family in performing self-care. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Etik Ratnika Sari
"Nyeri punggung bawah merupakan salah satu keluhan yang sering dirasakan oleh ibu hamil. Keluhan ini sering dirasakan ketika sudah mendekati trimester akhir. Nyeri punggung bawah dapat mengganggu kualitas hidup ibu hamil seperti terganggu pola tidur serta terganggunya aktivitas rumah tangga. Nyeri punggung bawah pada ibu hamil perlu ditangani dengan cara yang dapat dilakukan sendiri oleh ibu hamil secara mandiri. Salah satu upaya atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil yaitu dengan kompres hangat. Metode yang digunakan pada penulisan ini yaitu studi kasus dengan tujuan untuk melaporkan pengelolaan kasus nyeri akut pada klien dengan menggunakan intervensi kompres hangat untuk mengurangi nyeri punggung bawah. Hasil evaluasi penerapan kompres hangat didapatkan intensitas nyeri yang dirasakan berkurang yaitu dari skala 5 menjajdi skala 2. Pemberian intervensi kompres hangat dianjurkan untuk mengurangi nyeri punggung bawah yang dialami

Low back pain is one of the complaints that is often felt by pregnant women. These complaints are often felt when it is approaching the final trimester. Low back pain can interfere with the quality of life of pregnant women such as disturbed sleep patterns and disturbed household activities. Low back pain in pregnant women needs to be treated in a way that can be done by pregnant women themselves independently. One of the efforts or actions that can be done to reduce low back pain in pregnant women is with a warm compress. The method used in this paper is a case study with the aim of reporting the management of acute pain cases in clients by using warm compress interventions to reduce low back pain. The results of the evaluation of the application of warm compresses found that the intensity of the pain felt was reduced, namely from a scale of 5 to a scale of 2. The administration of warm compress interventions is recommended to reduce the low back pain experienced"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Puti Azalia Ichsan
"Tingginya aktivitas dan berubahnya gaya hidup masyarakat di perkotaan dapat menyebabkan seseorang tidak memperhatikan kondisi kesehatannya khususnya kadar asam urat dalam tubuh. Artritis gout terjadi akibat peningkatan kadar asam urat serum atau hiperurisemia yang berlangsung kronik sehingga terjadi deposisi kristal MSU di persendian. Artritis gout merupakan salah satu penyakit metabolik yang terkait dengan pola makan diet tinggi purin dan minuman beralkohol. Nyeri dan bengkak pada sendi dapat menjadi tanda dan gejala terjadinya arthritis gout yang seringkali dapat mengganggu aktivitas seseorang dan melakukan kegiatan sehari-hari. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri pada arthritis gout adalah dengan menggunakan kompres hangat dengan air kompresan jahe. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental kepada individu selama kurun waktu 2 minggu. Penelitian ini berisikan analisis kefektifan penerapan kompres hangat jahe pada nyeri yang disebabkan oleh arthritis gout. Hasil yang didapatkan yaitu adanya penurunan tingkat nyeri yang dialami oleh pasien dengan nyeri arthritis gout setelah melakukan kompres hangat jahe selama 2 minggu perawatan selama 15-20 menit setiap kali pelaksanaan.

The high activity and changing lifestyles of people in urban areas can cause a person not to pay attention to their health conditions, especially uric acid levels in the body. Gout arthritis occurs due to increased serum uric acid levels or chronic hyperuricemia resulting in MSU crystal deposition in the joints. Gout arthritis is a metabolic disease associated with a high-purine diet and alcoholic beverages. Pain and swelling in the joints can be signs and symptoms of gouty arthritis which can often interfere with a person's activities and daily activities. One way to reduce pain in gouty arthritis is to use a warm compress with ginger compress water. This study uses experimental research methods to individuals for a period of 2 weeks. This study contains an analysis of the effectiveness of applying ginger warm compresses to pain caused by gouty arthritis. The results obtained were a decrease in the level of pain experienced by patients with gouty arthritis pain after applying warm ginger compresses for 2 weeks of treatment for 15-20 minutes each time. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nabilla Hamid
"Nyeri kronik pada sendi dapat berdampak buruk pada kehidupan lansia, seperti mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktek klinik pada Nenek W (74 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi kompres hangat dengan garam epsom. Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tiga minggu. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Visual Analogue Scale (VAS). Hasil keperawatan selama tiga minggu dengan jumlah kompres hangat dengan garam epsom dilakukan sebanyak enam kali, menunjukkan tingkat nyeri berkurang dari skala enam menjadi skala tiga dengan menggunakan skala nyeri NRS dan dengan menggunakan VAS dari skala 5 menjadi skala 2. Studi ini merekomendasikan penggunaan kompres hangat dengan garam epsom bagi lansia dengan nyeri kronik di institusi perawatan jangka panjang.

Chronic pain in the joints can have a negative impact on the lives of the elderly, such as interfering with mobility and daily activities. This scientific work aims to analyze the results of clinical practice for Grandmother W (74 years) with chronic joint pain problems using warm compress intervention with Epsom salt. Practices were carried out at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for three weeks. Pain assessment uses the PQRST approach, using the Numeric Rating Scale (NRS) and Visual Analogue Scale (VAS). The results of nursing for three weeks with the number of warm compresses with Epsom salt carried out six times, showed that the level of pain was reduced from a scale of six to a scale of three using the NRS pain scale and using the VAS from a scale of 5 to a scale of 2. This study recommends the use of warm compresses with Epsom salt for seniors with chronic pain in long-term care institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tsabitah Asfandima
"Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Bayi dengan COVID 19 menunjukkan tanda gejala peningkatan suhu tubuh atau demam hingga hipertermi sebagai respons dari proses infeksi yang terjadi di dalam tubuh. Demam merupakan kondisi suhu inti tubuh diatas kisaran normal (36.5-37.5C) karena kegagalan termoregulasi. Bayi dengan demam akan beresiko kehilangan cairan dan dapat menyebabkan dehidrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada bayi berusia 18 hari yang mengalami demam dengan suhu 37.7C. Metode penelitian yang digunakan yaitu case study dengan melakukan intervensi untuk menurunkan suhu tubuh bayi meliputi tindakan kompres hangat. Hasil intervensi menunjukkan bahwa suhu bayi menurun sekitar 0.8C setelah dilakukan intervensi 15-30 menit menggunakan air suhu 30C. Kompres hangat terbukti efektif dalam menurunkan suhu tubuh bayi yang mengalami demam.

Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) is a respiratory disease caused by the SARS-CoV-2 virus. Babies with COVID-19 show signs of increased body temperature or fever to hyperthermia in response to the infectious process that occurs in the body. Fever is a condition of core body temperature above the normal range (36.5-37.5C) due to failure of thermoregulation. Babies with fever are at risk of losing fluids and can cause dehydration. This study aims to analyze nursing care for an 18-day-old baby who has a fever with a temperature of 37.7C. The research method used is a case study by intervening to reduce the baby's body temperature including the warm compress. The results of the intervention showed that the baby's temperature decreased by about 0.8C after an intervention of 15-30 minutes using water at 30C. The warm compress is proven to be effective in lowering the body temperature of babies who have a fever. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ayu Pramesty
"ABSTRAK
Bronkopneumonia atau bisa disebut sebagai bronchial pneumonia adalah suatu peradangan atau inflamasi paru yang biasanya menyerang bronkus, bronkiolus dan sekitar alveolus. Seorang anak yang menderita penyakit ini akan menunjukan manifestasi klinik seperti demam tinggi (>38℃), batuk, takipneu, adanya retraksi dada, pernafasan cuping hidung, dan ditemukan suara paru yang abnormal. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak Bronkopenumonia yang mengalami demam. Demam adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal yang disertai peningkatan set point di hipotalamus. Anak yang mengalami demam membutuhkan intervensi yang efektif untuk menurunkan suhu tubuhnya. Aplikasi Tepid Water Sponge yang dikombinasikan dengan pemberian antipiretik merupakan salah satu intervensi yang efektif untuk menurunkan demam. Tepid Water Sponge bekerja dengan menstimulus hipotalamus untuk menurunkan set point dan merangsang vasodilatasi pembuluh darah perifer dengan cara konduksi dan evaporasi. Penulis menggunakan thermometer digital, air hangat dengan suhu 37-40 ̊C dalam aplikasi Tepid Water Sponge pada pasien berusia 3 tahun 8 bulan. Masalah keperawatan hipertermia dapat teratasi yang dibuktikan dengan adanya penurunan suhu tubuh 38,5 ̊C menjadi berada pada rentang normal. Rekomendasi hasil praktik keperawatan ini adalah bahwa intervensi Tepid Water Sponge dikombinasikan dengan antipiretik lebih efektif dalam menurunkan demam pada anak jika dibandingkan dengan intervensi kompres hangat di dahi yang dikombinasikan dengan antipiretik.

ABSTRACT
Bronchopneumonia or can be referred to as bronchial pneumonia is an inflammation of the lungs which usually attacks the bronchi, bronchioles and around the alveoli. A child suffering from this disease will show clinical manifestations such as high fever (> 38 ℃), cough, tachypnea, chest retraction, nasal flaring, and abnormal lung sounds. This paper aims to describe nursing care in children who have Bronkopneumonia with fever experience. Fever is an increase body temperature above in normal range, which are caused by several etiologies that can increase temperature setting point in hypothalamus. Children with fever need an effective nursing intervention to decrease body temperature. The application of tepid water sponge combined with antipyretic is effective intervention to decrease fever. This intervenstion stimulates the hyppotlamus to decrease setting point and stimulates vasodilation peripheral blood vessel through conduction and evaporation. The author used digital thermometer, warm water with temperature 37-40 ̊C in the application of tepid water sponge for a 3,8 years old child. The problem of hyperthermia can be slved through this intervention, which was proved by body temperature decrease from 38,5 ̊C to normal temperature. The recommendation of this nursing practice is that, the intervention tepid water sponge combined with antypiretic is more effective than warm compress on the forehead with antypiretic to decrease fever in children.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
"ABSTRAK
Nyeri kronik pada sendi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan lansia seperti terganggunya mobilitas dan aktivitas sehari-hari lansia. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis hasil praktik klinik pada opa S (75 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi kompres hangat aromaterapi dan relaksasi napas dalam. Praktik dilakukan di STW Ria Pembangunan Cibubur selama tiga minggu. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST dan menggunakan numeric rating scale (NRS). Hasil keperawatan selama tiga minggu dengan jumlah kompres hangat aromaterapi dilakukan sebanyak empat kali dan relaksasi napas dalam juga empat kali, menunjukkan tingkat nyeri berkurang dari skala enam menjadi skala dua. Studi ini menyarankan untuk pengaplikasian kompres hangat aroma terapi dan relaksasi napas dalam bagi lansia dengan nyeri kronik di institusi perawatan jangka panjang.

ABSTRACT
Chronic pain in the joints can have a negative impact on the lives of the elderly such as the disruption of mobility and the daily activities of the elderly. This scientific work aims to analyze the results of clinical practice in opa S (75 years) with the problem of chronic pain in the joints using the intervention of warm compresses aromatherapy and deep breathing relaxation. The practice was carried out at STW Ria Pembangunan Cibubur for three weeks. Pain assessment uses the PQRST approach and uses a numeric rating scale (NRS). The results of nursing for three weeks with the amount of aromatherapy warm compresses carried out four times and deep breathing relaxation also four times, showed the level of pain reduced from a scale of six to a scale of two. This study suggests the application of warm compresses to aroma therapy and deep breathing relaxation for elderly with chronic pain in long-term care institutions.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>