Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Penelitian berjudul ?Konstruksi Makna Hijab Fashion bagi Moslem Fashion Blogger di Indonesia? dilatarbelakangi oleh perkembangan busana muslim di Indonesia yang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena tersebut tidak terlepas dari pengaruh gaya hidup masa kini yang tidak dapat dipisahkan dari teknologi. Blog yang merupakan perkembangan teknologi media baru (new media) dimanfaatkan oleh para Moslem Fashion Blogger untuk mengekspresikan gaya berbusana muslim sebagai suatu trend fashion yang berperan dalam perkembangan fashion moslem di Indonesia. Peneliti ingin mengkaji lebih jauh mengenai pemahaman, motif, dan pengalaman Moslem Fashion Blogger dalam menggunakan blog sebagai media komunikasi mengenai Hijab Fashion di Indonesia. Teori yang digunakan untuk membentuk kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi Alfred Schutz, Teori Konstruksi Sosial Atas Realitas Luckmann dan Berger, dan Teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan tradisi fenomenologi yang memusatkan perhatian pada pengalaman hidup dan mencari makna mengenai realitas berdasarkan sudut pandang subjek penelitian. Peneliti menetapkan enam informan sebagai sumber informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman Moslem Fashion Blogger mengenai hijab fashion adalah bahwa perkembangan tren hijab fashion di Indonesia merupakan perkembangan yang positif namun terjadi suatu pergeseran makna. Motif dalam menggunakan blog sebagai media komunikasi mengenai hijab fashion terbagi atas motif atraksi, motif inspirasi, dan motif eksistensi. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perkembangan hijab fashion merupakan salah satu fenomena yang menarik dan terus berkembang, maka diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih mendalam khususnya mengenai konstruksi makna hijab fashion bukan hanya terhadap pelaku industri hijab namun juga lebih dalam terhadap mereka yang benar-benar memahami syariat agama Islam
JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Maharani Berlian
Abstrak :
Wacana keberlanjutan dalam konteks industri pakaian membahas pembelian dan penjualan baju bekas sebagai perilaku berkelanjutan. Terlepas dari perbedaan sosiokultural dengan negara Barat, pembelian baju bekas melalui toko baju bekas berbasis daring dibahas dalam wacana keberlanjutan di Indonesia. Pemilik toko baju bekas di Instagram mulai mengunggah konten yang mengangkat wacana keberlanjutan. Menggunakan kerangka pemikiran Wacana oleh Foucault dan Konstruksi Sosial atas Realitas oleh Berger dan Luckmann, penelitian ini berfokus pada konstruksi realitas pemilik toko baju bekas berbasis daring dan tidak berfokus pada analisis teks wacana. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pemilik toko baju bekas di Instagram membentuk konstruksi wacana keberlanjutan dalam konstruksi realitasnya. Penelitian kualitatif dengan strategi penelitian social constructionism ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa konstruksi wacana keberlanjutan oleh pemilik toko baju bekas di Instagram dilatarbelakangi oleh agen sosialisasi dan berhubungan dengan konstruksi realitas subjektifnya. Dalam proses konstruksi tersebut, pemilik toko baju bekas berbasis daring mengadopsi sudut pandang Barat dalam membentuk konstruksi wacana keberlanjutan. Melalui konstruksi wacana keberlanjutan, terbentuk dilema karena terdapat kesenjangan antara konstruksi wacana dengan realitas objektif. Dilema ini juga diperkuat melalui ketidaksesuaian ekspektasi terkait kuasa yang dimiliki pemilik toko baju bekas berbasis daring dengan realitas yang ditemui.
ABSTRACT
Sustainability discourse within the context of fashion industry discussed about the act of buying and selling used clothes as sustainable behavior. Regardless of sociocultural differences with Western countries, the act of buying used clothes through online thrift shop is being considered to be included within the sustainability discourse in Indonesia. Online thrift shop owners on Instagram began to upload contents promoting sustainability discourse. Using Foucault’s frame of mind regarding discourse and Berger and Luckmann’s social construction of reality framework, this research focuses on online thrift shop owners’ social construction of reality and does not focus on the discourse analysis. This study aims to explore how online thrift shop owners on Instagram construct sustainability discourse within their social construction of reality. This qualitative research, with social constructionism strategy, uses in-depth interview as the data collection method. This study discovers that the construction of sustainability discourse by online thrift shop owners on Instagram is motivated by their socialization agents and is related to their subjective reality construction. Within the process of construction, online thrift shop owners adopt Western world view in constructing sustainability discourse. This study also finds that through the social construction of sustainability discourse, online thrift shop owners experience dilemma from the discrepancy that they encounter between their discourse construction and the objective reality. The dilemma is also strengthened by the dissonance they experience between expectation regarding their owned power and the encountered reality.

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library