Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cheltenham, UK ; Northampton, MA, USA: Edward Elgar, 2011
331.88 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Rizka Bonita
Abstrak :
Topik dan pembahasan tentang kesetaraan gender dan apa yang harus dilakukan untuk menegakkannya merupakan isu yang masih hadir di zaman sekarang ini. Makalah ini berfokus pada serikat pekerja yang telah mengambil banyak langkah untuk meningkatkan kesetaraan gender dengan menargetkan ketidaksetaraan gender secara keseluruhan, mendorong pengaturan upah yang adil, dan meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan. Meskipun serikat pekerja telah melakukan upaya yang signifikan dan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja telah meningkat, masih banyak perempuan yang mempunyai pekerjaan dengan kategori pekerjaan yang rentan. Dengan demikian, pengaruh serikat pekerja dalam meningkatkan kesetaraan gender dalam bentuk perlindungan perempuan dari pekerjaan yang rentan dan mempromosikan posisi kerja yang setara harus diuji. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh keberadaan serikat pekerja yang dihitung dari tingkat partisipasi serikat pekerja di suatu negara terhadap kesetaraan gender yang diukur dengan porsi perempuan pada posisi manajerial. Untuk menguji hipotesis bahwa negara-negara dengan tingkat partisipasi serikat pekerja yang lebih tinggi memiliki presentase perempuan yang lebih tinggi pada posisi manajerial, dilakukan analisis regresi linier pada tingkat lintas negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif serikat pekerja terhadap presentase perempuan pada posisi manajerial. Oleh karena itu, alasan hasil ini akan dibahas lebih lanjut dalam makalah. ......The topic and discussion about gender equality and what must be done to enforce them are issues that are still present in today’s time. This paper focuses on labor unions that have taken many steps to improve gender equality by targeting overall gender inequality, encouraging equitable wage setting, and improving the role of women in decision-making. Although labor unions have made significant efforts and women’s participation in the workforce has increased, women are still segregated into working vulnerable jobs. Thus, the influence of labor unions in increasing gender equality in the form of protecting women against vulnerable work and promoting equal job positions should be tested. This research aims to explain the influence of the presence of labor union, calculated by the labor union participation rate of countries to gender equality, measured by the women shares in managerial positions. To test the hypothesis that countries with a higher labor union participation rate have a higher share of women in managerial positions, a linear regression analysis on a cross-country level was conducted. The results show that there is a negative influence of labor unions on the shares of women in managerial positions. Therefore, the reason for these results will be further discussed in the paper.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardhika Agestyaning Hermanto
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai dampak konflik hubungan industrial terhadap penguatan fungsi serikat pekerja, dengan mengambil kasus konflik antara Serikat Pekerja JICT SP JICT dengan PT. Pelabuhan Indonesia II PT. Pelindo II mengenai perpanjangan kontrak konsesi PT. Jakarta International Container Terminal PT. JICT secara sepihak yang dilakukan oleh PT. Pelindo II terhadap Hutchison Port Holding Group. Studi-studi sebelumnya melihat bahwa walaupun konflik seringkali membawa dampak negatif bagi satu atau kedua belah pihak namun konflik juga dapat memberikan dampak positif khususnya keutuhan di dalam kelompok. Pandangan tersebut mengandung kelemahan dimana studi terdahulu hanya melihat dampak positif konflik melalui sudut pandang di tingkat meso saja. Penelitian ini dapat mengisi kekosongan tersebut dengan melihat bagaimana konflik dapat membangun identitas individu-individu yang selanjutnya dapat menguatkan solidaritas di dalam kelompok tersebut. Penulis berargumen bahwa konflik dapat membangun identitas individu-individu di dalam serikat pekerja dan mempererat ikatan solidaritas di antara individu-individu tersebut yang selanjutnya dapat memelihara keutuhan dan kelekatan di dalam serikat pekerja tersebut, bahkan konflik hubungan industrial dapat membantu mereka untuk terus mempertahankan eksistensi dan memperkuat fungsi serikat pekerja didalam struktur sosial.
ABSTRACT
This article discusses the impacts of industrial relations conflict on strengthening the functions of labour unions, by taking cases of conflicts between the labour union, Serikat Pekerja JICT SP JICT with PT. Pelabuhan Indonesia II PT. Pelindo II regarding the extension of PT. Jakarta International Container Terminal PT JICT unilaterally conducted by PT. Pelindo II to Hutchison Port Holding Group. Previous studies shows that although conflict often has negative impacts on one or both sides of the conflicting parties, but conflict can also have a positive impact, especially for the group rsquo s unity. That view contains a weakness which previous studies only see the positive impact of the conflict through the meso level perspective only. This research can fill the shortage by looking at how conflict can build the identity of individuals who can further strengthen solidarity within the group. The author argues that conflict can build the identity of the individuals within the labour union and strengthen the bonds of solidarity among those individuals who, further can maintain the unity and attachment within the union, even industrial relations conflicts can help them to continue to maintain their existence and strengthen their function within the social structure.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiyyanti Kusuma Nugraha
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan upah anggota dan bukan anggota serikat pekerja di Indonesia dengan data 17.650 sampel. Rincian dari sampel yang digunakan ialah 1.855 sampel adalah anggota serikat pekerja dan 15.795 sampel bukan anggota serikat pekerja berumur 15-64 tahun dari IFLS5 2014. Hasil Dekomposisi Blinder-Oaxaca terhadap selisih upah anggota dan bukan anggota serikat pekerja menunjukkan bahwa anggota serikat pekerja mendapatkan upah 0,40 log poin lebih tinggi dibandingkan pekerja yang bukan anggota serikat pekerja, sementara pada sektor formal perbedaan upah lebih tinggi yakni mencapai 0,50 log poin. Kesenjangan yang terjadi dijelaskan oleh dua faktor utama, yakni faktor explained atau faktor karakteristik pekerja serta faktor unexplained. Faktor unexplained merupakan faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian, seperti jabatan pekerja dan karakteristik perusahaan. Kontribusi faktor explained pada keseluruhan pekerja berkontribusi paling besar terhadap kesenjangan upah. Secara umum, pekerja anggota serikat pekerja terkonsentrasi pada jenis kelamin laki-laki, berpendidikan lebih tinggi, serta bertempat tinggal di perkotaan.
ABSTRACT
This study aims to study the difference in wages of members and non-union members in Indonesia with 17,650 data. The details of the sample used are 1,855 samples are members of unions and 15,795 samples are non-union members aged 15-64 years from IFLS5 2014. The results of the Blinder-Oaxaca Decomposition on the difference in wages of members and non-union members show that union members get 0,40 log points higher than workers who are not union members, while in the formal sector the wage differential is higher, reaching 0.50 log points. The gap that occurs is explained by two main factors, namely the explained factor or the worker characteristics factor and the unexplained factor. Unexplained factors are other factors that are not included in the research model, such as job title and company characteristics. The factor contribution explained to the whole of workers contributes the most to the wage gap. In general, workers who are members of trade unions are concentrated on the male gender, have higher education, and live in urban areas.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estu Putri Wilujeng
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk memahami cara yang dilakukan oleh buruh untuk mewujudkan imaji serta hasrat dalam berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif merupakan perilaku mengonsumsi simbol kebendaan atas dorongan hasrat untuk mencapai imaji. Penulis berargumen, buruh sebagai bagian dari masyarakat konsumen juga memiliki imaji, hasrat dan fantasi dalam mengonsumsi. Konsumsi yang mereka lakukan bukan lagi konsumsi atas dasar nilai guna barang atau pertimbangan rasional lainnya, melainkan konsumsi simbolik. Hal tersebut disebabkan oleh adanya dorongan dari media dan godaan dari komoditas industri fesyen yang dihasilkan pada tempat mereka bekerja. Dorongan media dan godaan tersebut mempengaruhi imaji buruh dalam menentukan barang konsumsi. Namun, dengan adanya imaji, bukan berarti buruh dapat langsung berperilaku konsumtif, melainkan perlu cara lain untuk mendapatkan akses dalam mewujudkan imaji. Untuk menggali permasalahan tersebut secara lebih dalam, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh memiliki imaji untuk mengonsumsi simbol kebendaan yang dipicu oleh media dan godaan produk fesyen tempat ia bekerja. Untuk mewujudkannya, mereka menggunakan kombinasi industri dan serikat. Industri memberi akses berupa produk fesyen dan serikat berfungsi untuk melakukan kontrol agar pihak industri tetap memberikan akses kepada buruh. Tesis ini juga menyertakan diskusi teoritik tentang perbedaan perspektif dalam memahami permasalahan konsumerisme yang terjadi pada buruh. ...... This thesis aims to understand how the labours consume products or services to make their dreams and desires come true. In the age of consumerism, everybody consumes symbols based on their desire to achieve their imagination.The author argues that the labours as part of consumer society, also have images, desires, and fantasies to consume. Consumption that they is not based on the value of goods or other rational judgment, instead symbolic consumption. It was caused by the encouragement of the media and the seduction of commodities that was produced in the fashion industry where they work. Media encouragement and the seduction from the production of goods affect the labour imagination in determining consumer goods. However, by having the imagination, it does not mean labours could immediately being consumptive, but they need another way to get access in realizing their imagination. To explore these issues deeply, the author used qualitative research methods. The results showed that labours have imaginations and desires to consume symbols of consumer goods triggered by the media, namely TV series and social media, and the seduction of fashion products in where they worked. To make their imaginations and desires come true, they combined industry and unions. Industry gives access in the form of fashion products and labour unions play a control role in the industry. Consequently, the industry still provides access to the labours. This thesis also includes a theoretical discussion about different perspectives in understanding the problems that occur in the labours consumerism.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Yvonna Ilya
Abstrak :
Dalam hubungan industrial banyak sekali pihak yang terlibat di dalamnya. Akan tetapi yang terpenting adalah hubungan industrial antara perusahaan atau manajemen, dan pihak pekerja. Dengan melihat banyaknya jumlah pekerja maka dari itu terbentuklah serikat pekerja. Serikat pekerja disini berfungsi untuk menjembatani permasalahan yang ada di dalam perusahaan antara pekerja dengan manajemen. Di Bulog sendiri terdapat satu serikat pekerja bernama Sekar. Sekar sendiri memiliki fungsi antara lain adalah melakukan pembinaan kepada anggota Sekar Perum Bulog agar dapat meningkatkan komitmennya guna pencapaian visi dan misi Perum Bulog melalui diskusi dan sarasehan yang dilakukan secara berkesinambungan, dan juga Berperan aktif di bidang ketenagakerjaan dalam usaha pembelaan hak dan kewajiban anggota Sekar Perum Bulog melalui peningkatan hubungan komunikasi dan informasi dengan membentuk media dari dan untuk anggota. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan yang akan dibahas adalah tentang peran serikat pekerja di Perum Bulog yaitu Sekar dalam menghadapi permasalahan dana pensiun yang selama ini dikelola oleh PT. Asuransi Jiwasraya. Saat ini sedang ada permasalahan gagal bayar oleh Jiwasraya yang mengakibatkan terancamnya dana pensiun milik karyawan Perum Bulog. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa peran Sekar sebagai serikat pekerja dalam membela hak-hak karyawannya sudah cukup baik melihat banyak sekali serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan yang mendatangkan solusi bagi semua pihak khususnya karyawan Bulog ......In industrial relations many parties are involved in it. But most important is the industrial relations between the company or management, and the workers. By seeing the large number of workers, a trade union is formed. The union here functions to bridge the problems that exist within the company between workers and management. In Bulog itself there is a union called Sekar. Sekar itself has a function, among others, to provide guidance to members of the Sekar State Logistics Agency (Bulog) to increase its commitment to achieving the vision and mission of the State Logistics Agency (Bulog) through continuous discussion and discussion, and also to play an active role in the field of employment in the efforts to defend the rights and obligations of members of the Sekar State Logistics Agency through improving communication and information relations by forming media from and for members. In this study using qualitative methods, and what will be discussed is about the role of trade unions in Bulog of Sekar in facing pension fund problems that have been managed by PT.Asuransi Jiwasraya. At the moment there is an issue of default by Jiwasraya that has threatened the pension fund of Bulog’s employees. From the results of the study, the researchers found that Sekar's role as a union in defending the rights of its employees was good enough to see many series of activities carried out to support the success that brought a solution for all parties, especially Bulog’s employees
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library