Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zuraida G. Soepoetro
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1983
S2211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gowi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh latihan asertif terhadap perilaku kekerasan orang tua pada anak usia sekolah di Kabupaten Karawang. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Latihan asertif dilakukan selama 6 sesi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan komunikasi asertif orangtua pada kelompok intervensi dibanding kelompok kontrol secara bermakna (p< 0,05). Kemampuan anak dalam mengendalikan emosi pada kelompok intervensi meningkat, sedangkan pada kelompok kontrol menurun secara bermakna (p< 0,05). Latihan asertif membantu orangtua menurunkan perilaku kekerasan pada anak melalui komunikasi asertif. Terapi ini direkomendasikan pada orangtua, guru, dan pemberi pelayanan kesehatan.
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gowi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh latihan asertif terhadap perilaku kekerasan orang tua pada anak usia sekolah di Kabupaten Karawang. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Latihan asertif membantu orang tua menurunkan perilaku kekerasan pada anak melalui komunikasi asertif, yang dilakukan selama 6 sesi. Hasil penelitian terjadi peningkatan secara bermakna (p-value<0,05).kemampuan komunikasi asertif orang tua pada kelompok intervensi dibanding kelompok kontrol. Untuk kemampuan anak dalam mengendalikan emosi pada kelompok intervensi meningkat, sedangkan pada kelompok kontrol menurun secara bermakna (p-value<0,05). Terapi ini direkomendasikan pada orang tua, guru dan Pemberi pelayanan kesehatan. ......This research was aimed to describe the influence of assertive training to violence behavior of parents on children in Karawang district. Samples in the intervention group and control were 64 respondents, 32 respondent for each group. Assertive training has proved decreased parents, violent behaviors on children through assertive communication, conducted in 6 sessions. The research results showed increased in assertive communication skills of parents for the group that received assertive training. There was significantly different among those groups with (pvalue <0.05). For the group of parents who did not receive assertive training, showed the decreased communication of skills significantly (p-value <0.05). The was increased of ability of children to control their emotions for intervention group, while there was significantly decreased for children of parents control group (p-value <0.05). It was recommended that this assertive training to be regularly conducted to parents, teachers and health care provider.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wijayati
Abstrak :
Depresi dan persepsi diri negatif merupakan masalah yang sering ditemukan pada caregiver pasien jantung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh terapi kognitif dan latihan asertif terhadap kondisi depresi dan kemampuan mengubah persepsi diri pada caregiver pasien penyakit jantung. Desain penelitian quasi eksperimen dengan, sampel penelitian berjumlah total 105 orang yang terbagi atas 3 kelompok, yaitu kelompok yang mendapat terapi kognitif dan latihan asertif, kelompok yang mendapat terapi kognitif, dan kontrol masing-masing 35 orang. Terapi kognitif dan latihan asertif dilakukan masing-masing selama 4 sesi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan depresi caregiver secara bermakna pada kelompok yang mendapat terapi kognitif (p value < 0,05). Pada kemampuan mengubah persepsi diri terjadi peningkatan secara bermakna pada kelompok yang mendapat terapi kognitif, dan kelompok yang mendapat terapi kognitif dan latihan asertif (p value < 0,05), namun lebih bermakna pada kelompok yang mendapat terapi kognitif dan latihan asertif. Caregiver akan memperoleh manfaat terkait peningkatan kesehatan mental dan terapi kognitif dan latihan asertif ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengatasi depresi dan persepsi negatif caregiver pasien penyakit jantung.
Depression and negative self perception often found in caregiver of patient with heart disease. The purpose of this research was to investigate the influence of cognitive therapy and assertiveness training on depressed condition and ability of changing self perception by caregiver of patient with heart disease. This is a quasi experimental study, and there were 105 subjects participated (70 in experimental groups; 35 in comparison group). These psychotherapies were doing in 4 sessions of each. The subjects had a significant decrease in depressed scores after the cognitive therapy (p value < 0,05). There is a significant increase in ability of changing self perception?s scores after cognitive therapy programme and cognitive therapy and assertiveness training programmes, in spite of the cognitive therapy and assertiveness training programmes are more significant. Caregivers would have benefit of mental health improvement, and these psychotherapies could be provided as a reference to overcome depressed and negative self perception of caregiver who taking care of patient with heart disease.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30754
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Fahrizal
Abstrak :
ABSTRAK
Gangguan jiwa secara keseluruhan diprediksikan akan semakin meningkat setiap tahunnya. Pasien dengan masalah gangguan jiwa berat seperti skizofrenia seringkali melakukan perilaku kekerasan. Penanganan pasien dengan perilaku kekerasan dapat menggunakan tindakan keperawatan generalis dan tindakan keperawatan spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga. Studi kasus ini melibatkan 11 pasien dengan karakteristik mayoritas usia 26-60 tahun, tidak bekerja, tingkat pendidikan SMA, belum menikah, dan memiliki riwayat dirawat sebelumnya. Tindakan keperawatan generalis dan ners spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dilakukan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy 2017 dan adaptasi stress Stuart 2013 . Penggunaan pendekatan teori adaptasi Roy dan adaptasi stress Stuart sesuai diterapkan pada penanganan pasien dengan risiko perilaku kekerasan di ruang rawat inap tenang. Hasil penerapan terapi latihan asertif dan psikoedukasi keluarga menunjukkan terjadinya penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan serta terjadinya peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi risiko perilaku kekerasan. Kata Kunci: skizofrenia, risiko perilaku kekerasan, latihan asertif, psikoedukasi keluarga ABSTRACT The mental disorder is predicted to increase every year. Patient with mental disorder such as schizophrenia often engage in violent behavior. Treatment of patients with violent behavior can use general nursing actions and specialist ners. This case study involved 11 patients with the majority of ages 26 60 years, unemployed, high school education, unmarried, and had a history of previous care. Nursing acts and ners specialists assertive trainning and family psychoeducation using Roy 39 s adaptation theory 2017 and Stuart 39 s stress adaptation approach 2013 . The Roy 39 s adaptation theory and Stuart stress adaptation approach is applied to the treatment of patients with the risk of violent behavior. The results of the application of assertive trainning therapy and family psychoeducation showed a decrease in signs and symptoms of violent behavior as well as improving the patient 39 s ability to overcome the risk of violent behavior. Keywords Schizophrenia, risk for violence, assertive training, family psychoeducation
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Soimah
Abstrak :
Perilaku kekerasan merupakan salah satu gejala yang menjadi alasan bagi keluarga untuk membawa klien ke rumah sakit jiwa karena berisiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Manajemen perilaku kekerasan terdiri dari tiga strategi yaitu strategi pencegahan, strategi antisipasi, dan strategi pengekangan. Latihan asertif merupakan salah satu strategi pencegahan untuk mengantisipasi tindakan kekerasan yang berulang. Tujuan penanganan kasus ini adalah diketahui perubahan tanda gejala dan kemampuan klien risiko perilaku kekerasan setelah diberikan tindakan keperawatan ners dan latihan asertif. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan pendekatan metode case series. Responden berjumlah 26 orang yang dibagi dalam 2 kelompok sesuai kriteria inklusi. Kelompok pertama adalah klien yang mengalami risiko perilaku kekerasan karena halusinasi, kelompok kedua klien yang mengalami risiko perilaku kekerasan karena keinginan/kebutuhan tidak terpenuhi. Hasil penanganan kasus menunjukkan bahwa terjadi penurunan tanda gejala risiko perilaku kekerasan terutama pada aspek perilaku, kognitif dan afektif setelah diberikan tindakan keperawatan ners dan ners spesialis latihan asertif. Rekomendasi dari penanganan kasus ini adalah tindakan keperawatan ners dan tindakan keperawatan ners spesialis latihan asertif dilakukan secara terus-menerus untuk menurunkan tanda gejala pada klien risiko perilaku kekerasan.
Violent behavior is one of the main reasons for families to take clients to a mental hospital because they risk injuring themselves, others and the environment. Violent behavior management consists of three strategies: prevention strategies, anticipatory strategies, and restraint strategies. Assertive training is one prevention strategy to anticipate repeated acts of violence. The purpose of handling this case is to know the change of symptoms and the ability of the client's risk of violent behavior after being given nursing actions ners and assertive training. Writing this scientific paper using case series method approach. Respondents were 26 people divided into 2 groups according to inclusion criteria. The first group is the client who is experiencing the risk of violent behavior due to hallucinations, the second group of clients experiencing the risk of violent behavior due to desire/needs are not met. The results of case management showed that there was a decrease in signs of violent behavior risk behavior especially on behavioral, cognitive and affective aspects after being given nursing actions ners and assertive training. Recommendations from the handling of this case are nursing actions ners and nursing actions ners specialists assertive training are conducted continuously to reduce sign and symptoms on the client risk of violent behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adek Setiyani
Abstrak :
Perilaku kekerasan adalah suatu respons inividu terhadap perasaan terancam di mana individu mengekspresikannya dengan melakukan tindakan mengancam, mencederai orang lain atau mengganggu lingkungan. Program pencegahan penularan Covid-19 yang menyebabkan pembatasan akses pelayanan RS dapat menjadi penyebab kekambuhan pada klien RPK, sehingga pemberian asuhan keperawatan melalui daring menjadi alternatif yang efektif untuk tetap dapat memberikan pelayanan kepada klien RPK. Tujuan penulisan ini adalah memaparkan hasil pemberian asuhan keperawatan jiwa spesialistik pada klien risiko perilaku kekerasan dengan menggunakan metode daring. Metode penulisan menggunakan metode deskriptif analitik dengan 8 klien yang mendapatkan asuhan keperawatan jiwa spesialistik berupa latihan asertif dan psikoedukasi pada keluarga secara daring. Hasil evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa spesialistik menunjukan penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan, yang disertai dengan peningkatan kemampuan klien dalam mengontrol perilaku kekerasan. Hasil evaluasi juga menunjukkan adanya peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien RPK setelah mendapatkan psikoedukasi keluarga. Pemberian asuhan keperawatan spesialis latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dengan metode daring sama efektifnya dengan metode tatap muka. ......Violent behavior is an individual's response psychological response of being threatened which is expressed it by threatening, injuring others, or disturbing the environment. Restricted hospital service accessability due to Covid-19 pandemic can stimulate the risk of violent behavior required ioither effective alternative to access mental health services for clients in need. The purpose of this paper was to describe effectiveness of mental health nursing care provided to the violent behavior’s clients using online therapeutic methods. A descriptive-analysis method was used to explore eight clients who received online assertiveness training and psychoeducation to their family. The results revealed a decrease in signs and symptoms of violent behavior risk, which was accompanied by an increase in the client's ability to control their violent behavior. The results also showed an increase in the family's ability to care for clients with violent behavior after receiving family psychoeducation. The delivery of specialist nursing care with assertiveness training and family psychoeducation using the online method is as effective as the face-to-face method.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Ratih Wibawa
Abstrak :
Skizofrenia merupakan suatu sindroma klinis yang mempengaruhi kognitif, emosi, perilaku dan fungsi sosial. Diagnosa keperawatan terbanyak yang ditemukan pada skizofrenia adalah halusinasi dan risiko perilaku kekerasan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengetahui perbedaan perubahan tanda gejala dan kemampuan klien halusinasi dan risiko perilaku kekerasan antara yang diberikan tindakan keperawatan ners, terapi perilaku kognitif, latihan asertif dan psikoedukasi keluarga. Desain karya ilmiah ini case series. Kelompok intervensi I diberikan tindakan keperawatan ners, terapi perilaku kognitif dan psikoedukasi keluarga serta kelompok intervensi II diberikan tindakan keperawatan ners, terapi perilaku kognitif, latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dengan jumlah sampel masing-masing kelompok adalah 15 orang. Hasil asuhan keperawatan menunjukkan intervensi II menurunkan tanda gejala halusinasi dan risiko perilaku kekerasan lebih besar daripada intervensi I. Tindakan keperawatan ners direkomendasikan dilakukan oleh perawat di ruang rawat inap serta terapi perilaku kognitif, latihan asertif dan psikoedukasi keluarga dilakukan oleh perawat spesialis dalam mengatasi halusinasi dan risiko perilaku kekerasan. ......Schizophrenia is a clinical syndrome that affects cognitive, emotional, behavioral and social functions. The most common nursing diagnoses found in schizophrenia are hallucinations and the risk of violent behavior. The study aims to determine the differences in symptom change and the ability of the hallucinations and the risk of violent behavior between nursing actions, cognitive behavioral therapy, assertiveness training and family psychoeducation. The study design was case series. The intervention group I was given nursing action ners, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation as well as intervention group II were given nursing actions, cognitive behavioral therapy, assertive training and family psychoeducation with the number of samples each group was 15 people. The results showed intervention II decreases symptoms of hallucinations and the risk of violent behavior is greater than intervention I. Nursing care ners are recommended performed by nurses in inpatient rooms as well as cognitive behavioral therapy, assertiveness training and family psychoeducation performed by a specialist nurse in overcoming hallucinations and risks violent behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar Mansye Soeli
Abstrak :
ABSTRAK
Skizofrenia adalah gangguan jiwa kronis yang ditunjukkan dengan adanya perubahan proses pikir, persepsi, perilaku serta penurunan fungsi sosial. Tanda gejala yang muncul diantaranya berupa halusinasi dan risiko perilaku kekerasan. Penanganan kasus ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tanda gejala dan kemampuan pasien halusinasi dan risiko perilaku kekerasan setelah diberikan tindakan keperawatan ners, ners spesialis terapi kognitif perilaku dan latihan asertif dengan menggunakan teori Stuart dan Hubungan Interpersonal Peplau. Penanganan kasus ini menggunakan pendekatan multiple case study yaitu kasus halusinasi dan risiko perilaku kekerasan dengan jumlah pasien 17 orang. Hasil penanganan kasus menunjukan terjadinya penurunan tanda gejala halusinasi dan risiko perilaku kekerasan terutama pada aspek kognitif dan perilaku setelah diberikan tindakan keperawatan ners dan ners spesialis berupa terapi kognitif perilaku dan latihan asertif dengan menggunakan pendekatan teori Stuart dan Hubungan Interpersonal Peplau. Rekomendasi dari penanganan kasus ini adalah latihan asertif bisa diprioritaskan karena menurunkan tanda gejala lebih banyak pada diagnosis halusinasi dan risiko perilaku kekerasan.ABSTRACT Schizophrenia is a chronic mental disorder characterized by a change of thought processes, perceptions, behaviors and decline in social function. Symptoms that appear include hallucinations and the risk of violent behavior. The handling of this case aims to analyze the change of symptoms and the ability of patients hallucinating and the risk of viole nt behavior after being given nursing actions ners, specialist ners cognitive behavioral therapy and assertiveness training using Stuart 39 s theory and Peplau Interpersonal Relations. The handling of this case using a multiple case study approach that is the case of hallucinations and the risk of violent behavior with the number of patients 17 people. The results of case management showed the decrease of hallucinations symptoms and the risk of violent behavior especially on the cognitive and behavioral aspects after ners and ners specialist treatment were given in the form of behavioral cognitive therapy and assertiveness training using Stuart 39 s theory approach and Peplau Interpersonal Relationship. The recommendation of this case is that assertiveness training can be prioritized because it decreases more symptoms on hallucinatory diagnoses and the risk of violent behavior.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library