Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nani Widjaja
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Danny Hadi Kusuma
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh occupational self-efficacy, learning goal orientation, dan grit terhadap pembelajaran informal yang terjadi pada karyawan organisasi sektor publik khususnya pada instansi ABC. Partisipan penelitian ini adalah 172 pegawai instansi ABC. Data dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur pembelajaran informal, occupational self-efficacy, learning goal orientation dan grit serta dianalisis menggunakan alat analisis SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa occupational self-efficacy memprediksi pembelajaran informal secara positif dan signifikan. Data juga menunjukkan bahwa learning goal orientation tidak memprediksi pembelajaran informal secara signifikan setelah mengontrol pengaruh occupational self-efficacy. Terakhir, grit memprediksi pembelajaran informal secara positif dan signifikan setelah mengontrol pengaruh dari occupational self-efficacy dan learning goal orientation. Selanjutnya, peneliti merancang sebuah program intervensi pelatihan daring untuk meningkatkan efikasi diri pegawai karena variabel occupational self-efficacy terbukti paling kuat memprediksi pembelajaran informal pegawai pada instansi ABC. Pelaksanaan pelatihan secara pelatihan daring diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif bentuk pelatihan lain bagi instansi ABC untuk memperkaya desain pelatihan konvensional yang selama ini sudah dilakukan oleh instansi ABC, terutama selama pandemi COVID-19 ini. ......This study aims to determine the effects of occupational self-efficacy, learning goal orientation and grit on employees informal learning that occur at ABC agencies. The participants were 172 employees from ABC agencies. Data were collected using informal learning, occupational self-efficacy, learning goal orientation and grit scales and analyzed using SPSS analysis tool. The results showed that occupational self-efficacy predicts informal learning positively and significantly. Data also showed that learning goal orientation does not significantly predict informal learning after controlling the effect of occupational self-efficacy. Finally, grit predicts informal learning positively and significantly after controlling the effect of occupational self-efficacy and learning goal orientation. Moreover, researcher designed an pelatihan daring intervention program to improve employee self-efficacy because the occupational self-efficacy variable was proven to be the strongest predictor of informal learning for the employees at the ABC agencies. It is hope that pelatihan daring can become an alternative training form for ABC agencies to enrich conventional training designs that have been carried out so far by the ABC agencies, especially during the COVID-19 pandemic.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Widiastuti
Abstrak :
Penelitian ini diadakan atas dasar pemikiran bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar seseorang diperlukan banyak faktor yang mendukung, dan salah satu faktor tersebut adalah motivasi seseorang yang mempengaruhi di dalam belajar. Motivasi adalah sebuah proses yang dilakukan, diarahkan pada suatu tujuan atau goal yang akan dicapai. Orientasi goal adalah strategi yang digunakan dalam melakukan aktivitas belajar, misalnya bagaimana cara belajar, suasana seperti apa yang mendukung di dalam belajar. Mahasiswa yang orientasinya ego-involved tentu tidak memerlukan adanya perubahan dari metode belajar yang selama ini digunakan, sebab hal itu tidak penting. Yang terpenting baginya adalah cepat menyelesaikan kuliahnya sehingga ada sesuatu yang pantas untuk dibanggakan. Sedangkan mahasiswa yang orientasinya kepada task involved akan lebih terbuka menerima perubahan dari metode belajar yang selama ini digunakan sepanjang perubahan tersebut demi kepentingan kemajuan belajarnya. Strategi belajar yang tepat akan mempengaruhi prestasi belajar seseorang, seperti misalnya kebiasaan belajar menggunakan suatu metode yang baik akan meningkatkan prestasi belajar yang baik pula. Namun kebanyakan metode yang ada selama ini adalah metode konvensional yaitu metode belajar dimana seorang guru atau dosen mengajar dengan menggunakan metode ceramah dengan pola komunikasi searah. Untuk membentuk mahasiswa/mahasiswi menjadi individu yang mandiri, memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi tinggi, dan dapat menerapkan ilmunya di dalam kehidupan nyata sulit dicapai. Realitas yang terjadi saat ini kurang kondusif bagi tercapainya efektivitas belajar khususnya dalam hal strategi pencapaian ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh dosen kepada para mahasiswa/mahasiswi. Saat ini ada suatu metode yang telah dilakukan di Amerika, dan saat ini sudah dikenal di Indonesia dengan diterbitkannya buku Metode Quantum Learning. Metode Quantum Learning adalah suatu metode untuk meningkatkan peran sebagai pelajar yang memikul tanggung jawab pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan belajax sedapat mungkin dari setiap situasi dan memanfaatkannya untuk diri sendiri dan orang-orang yang didekatnya. Quantum Learning membawa seseorang menjadi pelajar yang selalu menggunakan metode "belajar aktif', artinya seseorang berperan dan tidak membiarkan dirinya mengikuti apa yang ada, terbuka terhadap pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan oleh kehidupan, memiliki pikiran yang terbuka dan menyerap serta mengolah pengetahuan yang dimiliki untuk kemudian dengan penuh semangat mencari lebih banyak pengetahuan lagi. Penelitian dilakukan terhadap populasi mahasiswa Universitas Persada Indonesia "Y.A.I" Fakultas Psikologi. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Kampus Universitas Persada Indonesia "Y.A.I" Fakultas Psikologi Jakarta. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Psikologi Kepribadian di semester pendek, dengan jumlah subyek 109 orang. Melalui kajian teoritis tentang variabel yang diperkirakan mempengaruhi prestasi belajar yaitu orientasi goal dan kebiasaan belajarr, maka diajukan hipotesis penelitian yang diuji kebenarannya pada 109 (seratus sembilan) orang mahasiswa. Dari tiga hipotesis yang diajukan ternyata tidak satupun dinyatakan diterima dan terbukti. Hipotesis yang diajukan adalah:
  1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara orientasi goal dengan kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning.
  2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning dengan prestasi belajar.
  3. Ada sumbangan yang signifikan antara orientasi goal dan kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning terhadap prestasi belajar.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka untuk penelitian lebih lanjut penulis menyarankan:
  1. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan design randomize agar penelitian terkontrol dengan baik.
  2. Menentukan jumlah sampel yang lebih besar, tidak hanya dari satu semester pendek saja, melainkan beberapa kelas dan tingkatan.
  3. Perbaikan skala pengukuran.
  4. Mengontrol variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi orientasi goal, kebiasaan belajar maupun prestasi belajar.
Akhirnya penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dipergunakan sebagai bahan masukan bagi Universitas Persada Indonesia "Y.A.I', khususnya bagi para mahasiswa tentang metode belajar Quantum Learning yang dapat menjadi alternatif pilihan metode belajar.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T9921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pioniarita Feriarsi
Abstrak :
Penelitian tesis ini dilakukan di kantor PT XYZ, sebuah perusahaan farmasi terhadap Medical Representative (Medrep), dengan responden sebanyak 73 orang. Rendahnya jumlah Medrep yang konsisten mencapai target penjualan, mempengaruhi hasil kinerja dan profit PT XYZ. Sehingga diperlukan suatu intervensi yang mempengaruhi perilaku penjualan yaitu kompetensi dalam hal learning goal orientation, performance goal orientation, adaptive selling skills serta penggunaan dan pemanfaatan teknologi melalui aktivitas knowledge sharing. Intervensi ini disusun secara bertahap dengan difokuskan pada Technostructural Intervention, dan Human Resources Management Intervention. Aktivitas knowledge sharing ini dilakukan oleh change agent yaitu Medrep Top Performers dengan menggunakan pendekatan SECI dan double loop learning. ...... This research was conducted at PT XYZ, a pharmaceutical company for medical representatives, with 73 respondents. Lower number of sales people who were consistent in achieving sales target, influenced to sales performance and profit of PT XYZ. It needed an intervention that impacted to selling behavior i.e competencies in learning goal orientation, performance goal orientation, adaptive selling skills and ICT use through knowledge sharing. Intervention was planned and focused to Technostructural and Human Resources Intervention. Knowledge sharing activities will be done by change agent i.e. Medrep Top Performers through SECI approaches and double loop learning.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rovazio Okiiza
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan indeks reformasi birokrasi tahun 2014, target pada Renstra instansi PQR tahun 2015-2019, dan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2014, diperoleh hasil bahwa kualitas pelayanan publik di instansi PQR yang diukur melalui kinerja pelayanan (service performance) pegawai masih rendah dan belum memenuhi harapan organisasi. Berdasarkan analisis, penyebab rendahnya kinerja pelayanan ini disebabkan oleh tiga kemungkinan yang terefleksikan dalam konstruk: orientasi tujuan belajar (learning goal orientation), motivasi pelayanan publik (public service motivation) dan kepuasan kerja (job satisfaction). Dari hasil perhitungan regresi, dari ketiga penyebab tersebut, hanya orientasi tujuan belajar dan motivasi pelayanan publik yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan. Dari hasil ini diinterpretasikan bahwa penyebab rendahnya kinerja pelayanan publik pegawai instansi PQR disebabkan oleh orientasi tujuan belajar dan motivasi pelayanan publik yang rendah pada pegawai. Oleh karena itu, progam intervensi yang disusun untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik di instansi PQR adalah Awareness Enhancement and Public Service Motivation Training
ABSTRACT
Based on the index of bureaucratic reform in 2014, the target in the Strategic Plan 2015-2019 of institutions PQR, and Community Satisfaction Index Survey 2014, showed that the quality of public services in institutions PQR measured by the service performance of employees is still low and does not meet organization expectations. Based on the analysis, the causes of low performance of these services due to three possibilities which were reflected in the constructs: learning goal orientation, public service motivation and job satisfaction. From the results of the regression analysis, the cause of the third, only learning goal orientation and motivation of public service that significantly influence the services performance. From these results be interpreted that the reasons for poor performance of public services in institution PQR caused by low learning goal orientation and low public service motivation. Therefore, intervention program of Awareness Enhancement and Public Service Motivation Training is structured to improve the quality of public services in institutions PQR.
2016
T45813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityawarman
Abstrak :
One solution for organization to adapt to current rapid change is to innovate. Having employees with high innovative work behavior (IWB) is a way for organization to be more innovative. This study focus on how Servant Leadership and Learning Goal Organization influence Innovative Work Behavior through Psychological Capital as mediating variable. Respondent is 448 employees of Badan Meteorologi Klimatologi and Geofisika, based in several areas in Indonesia. The short version of Servant Leadership Survey (SLS) used to measure Servant Leadership,  LGO measure with items developed by VandeWalle (1997), short version of Psychological Capital Questionnaire (PCQ) for PsyCap and Jannsens (2000) 9 items questionnaire is used to measured IWB. The result shows that Servant Leadership only significantly influence IWB indirectly through PsyCap, but LGO significantly influence IWB both directly and inderectly.
Inovasi merupakan solusi bagi organisasi dalam beradaptasi dengan kecepatan perubahan yang terjadi. Salah satu cara organisasi menjadi lebih inovatif adalah dengan mendorong pegawainya untuk berperilaku inovatif. Penelitian ini membahas tentang pengaruh Servant Leadership dan Learning Goal Orientation (LGO) terhadap Innovatif Work Behavior (IWB) yang dimediasi oleh Psychological Capital (PsyCap). Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah pegawai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dari berbagai daerah di Indonesia yang berjumlah 448 orang. Servant Leadership diukur dengan menggunakan versi singkat dari Servant Leadership Survey (SLS), LGO diukur dengan alat ukur yang dikembangkan oleh VandeWalle (1997), PsyCap diukur dengan Psychological Capital Questionnaire (PCQ) versi singkat dan IWB diukur dengan alat ukur yang dikembangkan oleh Jannsen (2000). Hasilnya didapatkan bahwa Servant Leadership memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IWB secara tidak langsung melalui PsyCap, sedangkan LGO berpengaruh signifikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap IWB.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Bramantyo
Abstrak :
ABSTRAK
Sekolah Dasar merupakan pendidikan dasar wajib di Indonesia, sehingga para guru dituntut untuk berinovasi dalam pengajaran dan lingkungan kerjanya untuk mewujudkan perkembangan baru dan bermanfaat. Sebuah studi korelasional dilakukan untuk menguji apakah orientasi tujuan pembelajaran dan pengembangan profesional secara bersamaan memprediksi perilaku inovatif guru. Instrumen yang digunakan untuk mengukur perilaku inovatif guru adalah perilaku inovatif yang dikembangkan pertama kali oleh Messmann dan Mulder (2012) (α = 0,94), sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur orientasi tujuan pembelajaran adalah instrumen orientasi tujuan yang pertama kali dikembangkan oleh VandeWalle (1997). ). ) (α = 0,80). Peserta berjumlah 243 guru sekolah dasar di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi. Analisis data menggunakan regresi berganda yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut secara bersamaan memprediksi perilaku inovatif guru. Secara khusus, semakin tinggi keinginan guru untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilannya, maka semakin tinggi pula kecenderungan guru untuk berperilaku inovatif. Temuan ini akan dibahas lebih lanjut.
ABSTRACT
Elementary school is compulsory basic education in Indonesia, so that teachers are required to innovate in their teaching and work environment to realize new and useful developments. A correlational study was conducted to test whether learning goal orientation and professional development simultaneously predict teacher innovative behavior. The instrument used to measure the teachers innovative behavior is the innovative behavior that was first developed by Messmann and Mulder (2012) (α = 0.94), while the instrument used to measure the orientation of learning goals is a goal orientation instrument first developed by VandeWalle ( 1997). ). ) (α = 0.80). Participants totaled 243 elementary school teachers in Jakarta, Bogor, Depok and Bekasi. The data analysis used multiple regression which showed that the two variables simultaneously predict the innovative behavior of teachers. In particular, the higher the desire of teachers to improve their competence and skills, the higher the tendency for teachers to behave innovatively. These findings will be discussed further.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dila Fitriza Rulevy
Abstrak :
Saat ini, bentuk pembelajaran baru yang mengkombinasikan teknologi meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan diproyeksikan akan meningkat lebih banyak di tahun-tahun mendatang. Tren pembelajaran baru ini telah digambarkan sebagai revolusi e-learning.  Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar program e-learning menunjukkan tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional. Mengingat semakin meningkatnya ketergantungan dan ketersediaan teknologi di dunia modern, dan potensi ekonomi yang tersedia untuk organisasi, sangat penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan peningkatan adopsi e-learning dalam konteks organisasi. Studi ini akan melihat intensi karyawan untuk menggunakan e-learning, dengan mengembangkan Technologycal Acceptance Model (TAM) dengan melihat pengaruh dari faktor-faktor berikut, seperti learning goal orientation, management support, computer self efficacy, dan enjoyment. Penelitian ini dilakukan terhadap 213 responden penelitian di sebuah perusahaan yang memiliki e-learning dengan menggunakan kuesioner. Data yang didapatkan dianalisa menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan software AMOS. Hasil menunjukkan bahwa dari empat variabel, learning goal orientation, dan enjoyment memiliki pengaruh positif signifikan terhadap perceived ease of use dan perceived usefulness yang berperan sebagai mediasi terhadap intention to use dalam Technologycal Acceptance Model (TAM). Selain itu, variabel tambahan yaitu satisfaction, yang diteliti langsung pengaruhnya terhadap intention to use juga menunjukkan pengaruh positif signifikan.
New form of learning that combines technology has increased in recent years and is projected to increase more in the coming years. This new learning trend has been described as an e-learning revolution. Some recent research shows that most e-learning programs show a higher failure rate compared to traditional learning methods. However, some researches proved that most e-learning programs showed a higher failure rate compared to traditional learning methods. Technology addiction and its availability in the modern world, and the economic potential for organizations, make it important to understand the factors that might lead to increase e-learning adoption in the organizational context. This study will see the intention of employees to use e-learning, by extending Technological Acceptance Model (TAM) using some other related factors, such as goal orientation learning, management support, computer self efficacy, and enjoyment. This study was conducted on 213 respondents in a company that owns e-learning using a questionnaire. Data obtained were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS software. The results show that of the four variables, learning goal orientation, and enjoyment have a significant positive effect on perceived ease of use and perceived usefulness, which acts as mediation towards the intention to use in the Technological Acceptance Model (TAM). In addition, an additional variable, which is satisfaction, proved a significant positive effect to intention to use.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Evivania Judea Hasiannami
Abstrak :
Seiring meningkatnya tantangan dari dunia kerja, hadirnya pandemi COVID-19 telah menjadi ancaman baru bagi kelompok dewasa muda, khususnya para mahasiswa yang akan menjalani transisi sekolah ke kerja. Dalam penelitian ini, adaptabilitas karier dilihat sebagai kemampuan yang dapat membantu mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman tersebut. Untuk lebih memahami pengembangan adaptabilitas karier, peneliti ingin melihat pengaruh yang dimiliki jenis goal orientation terhadap adaptabilitas karier dengan mediator keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Studi cross-sectional dilakukan dengan mengumpulkan partisipan berupa mahasiswa sarjana tingkat akhir dan fresh graduates dari berbagai universitas di Indonesia. Berdasarkan data dari 351 partisipan, keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler memediasi secara parsial hubungan learning goal orientation dengan adaptabilitas. Lalu, keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler memediasi secara penuh hubungan performance-approach goal orientation maupun performance-avoidance goal orientation dengan adaptabilitas karier. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menjelaskan proses goal orientation memengaruhi adaptabilitas karier. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa masing-masing jenis goal orientation dapat mengembangkan adaptabilitas karier melalui pengaruhnya terhadap keterlibatan dalam ekstrakurikuler. ......Along with the increasing challenges from the labour market, the presence of the COVID- 19 pandemic has become a new threat for young adults, especially university students who are about to undergo the school-to-work transition. In this research, career adaptability is proposed as an ability that could help students face those challenges. Therefore, this research is expected to help increase the understanding related to development of career adaptability. Using a cross-sectional study design, a survey of final year undergraduate students and fresh graduates from various universities in Indonesia examined the effect that each type of goal orientation has on career adaptability with involvement in extracurricular activities as a mediator. Based on data collected from 351 participants, involvement in extracurricular activities partially mediated the relationship between learning goal orientation and career adaptability. Results also showed that involvement in extracurricular activities fully mediated the relationship between performance-approach goal orientation and performance-avoidance goal orientation with career adaptability. The results indicate that involvement in extracurricular activities can explain how goal orientation affects career adaptability. In addition, research also shows that each type of goal orientation can develop career adaptability through its influence on involvement in extracurricular activities.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library