Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lili Rochmawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S26751
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Afiani
"ABSTRAK
Pekerjaan inflate inspection di PT Bridgestone Tire Indonesia tidak
terlepas dari risiko ergonomi yang disebabkan oleh aktivitas manual handling.
Penilaian faktor risiko ergonomi di tempat kerja dilakukan dengan pendekatan
penilaian tingkat risiko pekerjaan dan keluhan subjektif pekerja. Analisis risiko
pekerjaan ini menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA).
Didapatkan lima aktivitas yang memiliki risiko ergonomi tinggi antara lain
menurunkan ban dari rak, meletakkan ban ke mesin inflate, memindahkan ban ke
meja inspeksi, mengambil ban dan meletakkan ke mesin inflate, dan menyimpan
ban ke rak. Tindakan pengendalian yang perlu dilakukan termasuk kategori 3
yaitu secepatnya diubah. Analisis keluhan subjektif Cumulative Trauma Disorders
pada pekerja menggunakan kuesioner Nordic Body Map yang dilakukan pada 28
bagian tubuh. Dari hasil penilaian tersebut didapatkan 93,8% pekerja mengalami
keluhan pada bagian punggung, pinggang, dan pergelangan tangan kanan

ABSTRACT
Working at inflate inspection in PT Bridgestone Tire Indonesia may not be
separated from ergonomic risk caused by activity of manual handling. Assessment
of ergonomic risk factors at work carried out using the level approach to the
evaluation of occupational hazard and subjective complaints of workers. The risk
analyzed by using Rapid Entire Body Assessment (REBA). Obtained five works
that are at high risk of ergonomics, there are lower tire off from rack, put the tire
to inflate machine, moves the tire to inspection table, took tire and put at inflate
machine, and save the tire to the rack. Control measures to be done at category of
3, which becomes necessary soon. Analysis of Cumulative Trauma Disorders
subjective complaints using Nordic Body Map questionnaire which conducted in
28 parts of body. From the result of this assessment, there are obtained 93,8% of
workers have complaints at the back, lower back, and right wrist"
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohman
"Penelitian dilakukan pada proses kerja industri informal menengah ke bawah di sentra pembuatan krupuk Desa Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, karena pada tahapan proses produksinya masih dominan menggunakan kegiatan manual handling. Tujuan dari penelitian yaitu menjelaskan tingkat risiko untuk dapat terjadinya masalah Musculouskeletal Symptoms (MSS) pada aktivitas pembuatan krupuk dibagian produksi dan memberikan masukan modifikasi atau rekayasa alat pada sarana kerja yang teridentifikasi menyebabkan pekerja melakukan postur yang berisiko sangat tinggi.
Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment ) untuk menilai terkait postur janggal, beban kerja, frekuensi dan durasi pekerjaan. Terdapat lima tahapan terkait aktivitas fisik pembuatan krupuk di bagian produksi, yaitu tahap 1.Pembuatan adonan, 2. Penggilingan adonan, 3.Pencetakan adonan, 4.Persiapan pemasakan dan 5.Pendinginan hasil pemasakan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar tahapan memiliki tingkat risiko tinggi, kecuali pada aktivitas penggilingan adonan, dan tingkat risiko rendah terdapat pada aktivitas pencetakan adonan. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan secepatnya untuk meminimalisir aktivitas fisik yang mempunyai tingkat risiko tinggi sampai sangat tinggi, salah satunya dengan merubah penempatan alat atau sarana kerjanya.

The research was done at the informal industrial work middle to lower classes in sentra village of making chips Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, because at the stage of the proceedings its production still dominant use manual handling activities .The purpose of research that is explain the level of risk to be able to the occurrence of symptoms musculousceletals problems ( MSS ) on the activity of making chips to your the production and provide input modification or instrument in engineering work facilities identified were causing workers do posture are at risk of very high.
The research uses a design research cross sectional with the methods REBA (Rapid Entire Body Assessment) to assess related to posture inelegant, workload, the frequency and duration of work. There are your five steps related to physical activity of making chips in production line, in the 1 .Making dough, 2. Grinding dough, 3. Printing dough, 4 .Cooking preparation and 5. the cooking results was placed. The results of research.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irot Chairotul Muslimat
"Salah satu pekerjaan yang paling banyak menimbulkan cedera adalah manual handling. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur dan faktor risiko MSDs di PT. Frisian Flag Indonesia Jakarta serta memaparkan faktor yang berkontribusi terhadap pekerjaan manual handling yang dilakukan oleh pekerja UHT Packing. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif menggunakan teknik observasi dan pengukuran serta kajian literatur dengan desain penelitian cross sectional study.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fakor risiko MSDs pada aktivitas stacking di area UHT Packing yaitu pekerjaan, postur, durasi, frekuensi, beban, dan mesin/peralatan. Semua variabel tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Postur janggal, beban, frekuensi yang tinggi dan durasi yang lama disebabkan oleh tuntutan kerja dan lingkungan kerja yang terdapat pada UHT packing. Pekerja UHT packing bekerja berdasarkan target produksi dengan jumlah produksi dalam satu shift sebanyak 18.000 karton.

Manual handling is one of the most cause injury. The purpose of this research is to analyse posture and risk factor of MSDs in PT. Frisian Flag Indonesia and describes causes of those risk factor on manual handling job that be done by UHT Packing workers. This research is qualitative-descriptive with observation, measurement and literatur review as data collection techniques and uses cross sectional study as design research.
The result shows that risk factor of MSDs on manual handling job area UHT packing is posture, weight, duration, frequency, and equipment/machine. All variables are connected each others. Awkward posture, weight, long duration, high frequency, and poor design of equipment/machine are caused by task requirement and and work environment. UHT packing worker working by production targets where the amount of production is 18.000 cartons in one shift.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Nurul Nafisah
"Penelitian ini dilakukan pada proses kerja pekerja maintenance di Hanggar Pusat Produksi PT. Dirgantara Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan risiko low back pain pada aktivitas manual handling. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan metode MAC Manual Handling Assessment Chart dan RAPP Risk Assessment of Pushing and Pulling untuk menilai risiko terkait postur janggal, beban kerja, frekuensi, dan durasi pekerjaan. Terdapat proses kerja terkait aktivitas manual handling yaitu peroses perbaikan mesin pembuatan tools pesawat dan penggantian coolant.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas manual handling terhadap risiko low back pain yaitu lifting, carrying, team handling dan pushing / pulling p-value 0.000 . Berdasarkan skor MAC dan RAPP hasil skor lifting 8-14, skor carrying 7-13, skor team handling 10-16 dan skor pushing / pulling dengan menggunakan medium equipment 7-13. Sedangkan untuk hasil faktor individu menunjukan tidak terdapat hubungan dengan risiko low back pain.

The research wa done in the work prosess of maintenance workers in Hanggar Production Center PT. Dirgantara Indonesia Aerospace Industries . The purpose is explaining low back pain risk in manual handling activity. The research uses cross sectional design along with MAC Manual Handling Assessment Chart and RAPP Risk Assessment Of Pushing and Pulling toassess the risk associated with odd posture, workload, frequenct, and duration of work. There are two process associated with manual handling activity are process of repairing machine, making airplane tools, and changing the coolant.
The result is having relationa manual handling activity with low back pain p value 0.000 . Such as lifting, carrying, team handling and pushing pulling based on score MAC and RAPP with lifting score 8 14, carrying score 7 13, team handling score 10 16 and pushing pulling with used medium equipment score 7 13. However, the result of individu factor doesn 39 t relation with low back pain risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanya Wahyulianti Hartono
"Masalah gangguan otot rangka masih menjadi masalah besar di tempat kerja berhubungan dengan kesehatan pekerja pada beberapa negara di dunia. Salah satu penyebab umum gangguan tersebut yaitu terkait dengan aktivitas manual handling. Berdasarkan hasil tinjauan awal di PT Evonik Sumi Asih ditemukan masih banyak melibatkan kegiatan manual handling pada proses produksinya, salah satunya pada tahap packing produk. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kegiatan packing mungkin berisiko bagi pekerja dalam mengalami gangguan otot rangka. Penelitian ini menganalisis makna interaksi faktor ergonomi yang terlibat pada tiap aktivitas dalam tahap packing. Desain studi yang digunakan bersifat deskriptif dan eksploratif dengan pendekatan analisis kualitatif.
Hasil pengukuran faktor ergonomi, observasi lapangan dan telaah dokumen perusahaan menunjukkan bahwa aktivitas packing produk dapat dikatakan fitting the man to the job. Hal ini dikarenakan 3 dari 5 aktivitas berisiko disebabkan oleh interaksi dari postur tubuh janggal (faktor manusia), gerakan berulang dan lama durasi aktivitas, beban produk yang berat, tinggi peralatan yang tidak sesuai (faktor pekerjaan) dan temperatur area kerja yang tidak nyaman (faktor lingkungan). Salah satu rekomendasi peneliti yaitu menggunakan peralatan seperti output flaker, meja, timbangan dan conveyor dengan desain tinggi yang lebih menyesuaikan pada antropometri pekerja.

One of the common causes of the disorders is related to manual handling activity. The preliminary results found in PT Evonik Sumi Asih shown that there are numerous of manual handling activity involved in production process persistently, amongst them is during the packing stage. This indicates that the workers are prone to be exposed to the risk of musculoskeletal disorders during the packing stage. This study analyzing meaning of ergonomic factors interactions involving in each activity during the packing stage. A descriptive and explorative with qualitative data analysis technique is being used as design study in this thesis.
The results from the measurement of ergonomic factors, field observation and document review were shown that the packing stage is fitting the man to the job. 3 out of 5 activity is risky and caused by interaction of awkward postures (human factor), repetitive movements and duration of activity, heavy products load, inappropriate equipment height (workload factor) and uncomfortable work area temperature (environmental factors). The researchers recommendation is to using equipment such as output flaker, table, scale and conveyor with height design is more suitable for the worker anthropometry.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustika Itsnati Rahmah
"Hampir seluruh pekerjaan konstruksi memerlukan manual handling. Manual handling dianggap sebagai kontributor utama penyebab masalah pada punggung dan juga gangguan muskuloskeletal terkait kerja lainnya (Straker, 1999). Penelitian ini dilakukan pada pekerja aktivitas manual handling di proyek pembangunan gedung bertingkat PT X yang berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat, dengan tujuan untuk melihat hubungan antara tingkat risiko ergonomi dan faktor individu terhadap keluhan gejala gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dan melibatkan 85 pekerja aktivitas manual handling. Metode yang digunakan dalam penlitian ini adalah Quick Exposure Check (QEC) dan Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi keluhan terbanyak yang dialami oleh pekerja yaitu pada punggung (51,8%), bahu kiri (40%), dan bahu kanan (36,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara tingkat risiko dan usia terhadap keluhan gejala gangguan muskuloskeletal.

Almost every construction task needs manual handling. Manual handling considered as major contributor to back problems, as well as other work-related musculoskeletal disorders (Straker, 1999). This research was conducted on manual handling activity workers at the PT X multi-storey building project located in Cikini, Central Jakarta, with the aim of looking at the correlation between the level of ergonomics risk and individual factors on complaints of musculoskeletal disorders. This research used a cross-sectional study design and involved 85 manual handling activity workers. The methods used in this research are Quick Exposure Check (QEC) and Nordic Body Mp (NBM). The results showed that the location of the most common complaints experienced by workers was on the back (51,8%), left shoulder (40%), and right shoulder (36,5%). The results of bivariate analysis showed that there is a correlation between the level of risk and age on complaints of musculoskeletal disorders symptioms."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiduri
"Pekerjaan material manual handling merupakan aktivitas yang penting dilakukan di hampir semua jenis industri. Cidera akibat pekerjaan manual menempati porsi yang cukup besar, yaitu sebesar 30% (Straker, 2000). Cidera yang dialami biasanya mengenai bagian punggung (cidera punggung) yaitu sekitar 60% dari seluruh cidera akibat manual handling (Straker, 2000). Secara umum, bentuk cidera akibat pekerjaan material manual handling sebagian besar berupa gangguan otot rangka (musculoskeletal disorders), sprain dan strain yaitu sebesar 93.7% untuk pria (Straker, 2000). Kasus cidera sering terjadi pada industri manufaktur.
Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat risiko pada pekerjaan material handling terhadap gejala gangguan otot rangka pada pekerja bagian body shop, trimming cabin dan trimming chassis final di PT Pantja Motor Isuzu Hekasi tahun 2003. Penelitian bersifat studi kasus dengan pendekatan observasi. Identifikasi risiko diperoleh melalui pengamatan di lapangan dengan bantuan check list, dan gejala yang dirasakan pekerja diperoleh melalui survei gejala dengan bantuan kuesioner. Populasi untuk survei gejala adalah seluruh pekerja dari ketiga bagian tersebut, sedangkan populasi untuk identifikasi risiko adalah seluruh faktor pada pekerja yaitu karaktersitik pekerjaan, objek, dan lingkungan kerja saat melakukan aktivitas.
Hasil identifikasi risiko kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat risiko berdasarkan karakteristik pekerjaan, karakteristik objek, karakteristik lingkungan kerja dan secara keseluruhan dari setiap pos kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara umum pos-pos kerja yang ada secara keseluruhan memilik risiko ergonomi sedang. Dilihat secara keseluruhan dan karakteristik pekerjaan, bagian yang pos kerjanya paling banyak memiliki tingkat risiko tinggi adalah trimming cabin. Trimming chassis final merupakan bagian yang pos kerjanya paling banyak memiliki tingkat risiko tinggi dilihat dan karakteristik objek. Hal ini berarti bahwa kondisi yang ada ataupun aktivitas yang dilakukan sudah memiliki risiko ergonomi untuk menimbulkan gangguan otot rangka Samua pos kerja memiliki risiko ergonomi rendah jika dilihat dari karaktersitik lingkungan kerja. Perbaikan yang bisa dilakukan antara lain adalah memperbaiki tata cara kerja (work practices), modifikasi tata ruang lingkungan kerja, objek atau peralatan kerja, dan evaluasi administratif (rotasi, work rest cycle dan pelatihan).

Risk Level Analysis of Material Manual Handling for Musculoskeletal Disorder's Symptoms to Workers in PT. Pantja Motor Isuzu in 2003.Material manual handlings are significant activities in all kind of industries. Injuries caused by material manual handling are 30% of all kind of injuries (Straker, 2000), usually have impact to trunk (baca injury), it is about 60°% of all kind of injuries. In general material manual handlings injuries are musculoskeletal disorders (MSDs), sprain and strain has a great portion (93.7%) among men workers mostly in manufacture industries.
The purpose of this research is to analyse the risk of material manual handling for MSDs's symptoms among workers in the working group of body shop, trimming cabin, and trimming chassis final. This research is a case study with observation approximation. Check list is a tool to assess the risk identification and questioner as another tool to survey the symptoms. The population sample survey includes all labors in those divisions. The population of risk identification consist of three factors such as task characteristic, object characteristic and environment factor during working hour.
The result of risk identification is analysed to determine the risk level of task characteristic, object characteristic, environment characteristic and overall. All results were coming from all working group (body shop, trimming cabin and trimming chassis final). The general summary is all working groups have a medium ergonomic risk In general points/overall and job characteristic points, trimming cabin has the highest level of risk Trimming chassis final has the highest risk level of object characteristic points. So, all condition/situation and activities are already having its ergonomic risk lead to musculoskeletal disorders. All working groups have a small number of ergonomic risks compared to working environment characteristic.
There are some suggestions to improve such as working procedure/work practice, revision of working space (e.g. distance between material stock and working space, distance between working groups, etc), object/hand tools and administrative evaluation (e. g rotation, work rest cycle, training, etc).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Ariani
"Aktivitas manual handling yang salah mengakibatkan musculoskeletal disorders (MSDs). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat gambaran tingkat risiko dan faktor risiko MSDs pada porter di stasiun kereta Jatinegara tahun 2009. Faktor risiko MSDs adalah faktor pekerjaan seperti postur tubuh, beban, durasi dan frekuensi, dan faktor individu seperti usia, masa kerja, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok. Besar sampel 86 orang dengan desain studi cross sectional. Penilaian tingkat risiko MSDs menggunakan kuesioner nordic body map sedangkan penilaian faktor risiko pekerjaan menggunakan metode REBA. Berdasarkan hasil penilaian REBA, tingkat risiko ergonomi tertinggi pada aktivitas mengangkat dan menurunkan. Bagian tubuh paling berisiko adalah leher, tangan dan punggung. Seluruh responden merasakan keluhan (100%). Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan atau paling berisiko MSDs adalah pinggang (23%) dan kaki (31%). Untuk meminimalkan risiko MSDs, sebaiknya porter memperbaiki cara menangani beban dan menghindari faktor risiko MSDs.

The incorrect manual handling can cause musculoskeletal disorders (MSDs). So that, this study aims to describe risk level and risk factors of MSDs related manual handling activities among porters at Jatinegara station at 2009. Risk factors of MSDs are job factors including posture, load, duration and frequency, and individual factors including age, work-period, physical exercise habits and smoke habits. There are 86 sample in this study with a cross sectional research design. Assessment risk level of MSDs implemented Nordic body map questionnaire but assessment job factors implemented REBA method. Based on REBA assessment, the highest MSDs risk are lifting and lowering activities. The mot risky parts of body are neck, hand and trunk. All of respondent feel MSDs complaints (100%). Most of respondent feels MSDs complaints on their lower back (23%) and foot (31%). To reduce MSDs risk, it is better for porters to pay more attention in the ways of doing manual material handling and avoid the risk factors which are contributes to MSDs."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dwi Purwaningsih
"Pekerjaan manual handling memiliki angka tertinggi penyebab terjadinya kasus Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada tahun 2012. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko manual handling pada pekerja angkut barang di stasiun Pasar Senen Jakarta tahun 2014. Faktor risiko manual handling antara lain faktor pekerjaan, karakteristik pekerja, lingkungan kerja, serta layout tempat kerja tersebut. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan besar sampel 61 pekerja. Metode yang digunakan berupa Quick Exposure Checklist (QEC) untuk menilai faktor risiko pekerjaan serta kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui keluhan subjektif MSDs pada pekerja.
Berdasarkan hasil penilaian QEC diketahui bahwa aktivitas yang memiliki risiko paling tinggi adalah aktivitas menaikkan atau mengangkat barang ke bagasi dengan tingkat risiko 86%. Sebesar 97% responden mengalami keluhan MSDs. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah pada bagian pinggang, kaki, tangan, bahu dan punggung. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerjaan manual handling pada pekerja angkut barang memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi dan dibutuhkan investigasi dan perubahan segera mungkin. Porter sebaiknya memperbaiki cara mengangkat, menurunkan, dan membawa barang dengan baik dan aman untuk mencegah terjadinya keluhan MSDs.

Manual handling has the highest number of cases that cause of Musculoskeletal Disorders (MSDs) in 2012. Therefore, this study aims to describe the risk factors of manual handling among porters at Pasar Senen Station in 2014. The risk factor of manual handling are work factor, the caracteristics of workers, work environment, and layout of the workplace. Design research is cross sectional with total sample of 61 workers. The method of this study used Quick Exposure Checklist (QEC) to assess the job factor and Nordic Body Map questionnaire to determine the subjective complaints of MSDs among porters.
Based on the assessment results of QEC is known that the activity that has the highest risk is lifting into the trunk with a 86% risk level. Beside that, 97% of porters had complaints of MSDs. The most risk part of body are waist, legs, arms, shoulder and back. From these results it can be concluded that manual handling have a very high level of risk and the investigations and changes should be done as soon as possible. Porters should improve the way of their lifting, lowering, and carrying goods properly and safely to prevent MSDs injuries.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>