Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1992
618.4 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sagebeer, Josephine Evans
New York: Arco Publishing Company, Inc., 1975
610.73 SAG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ngurah Anom Kumbara
Abstrak :
Masalah sehat sakit adalah merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya (Kleinman 1978: 252; Lieban 1973: 1034). Dengan demikian kesehatan merupakan kondisi yang dinamis dan beragam secara ajeg dari individu atau atau kelompok (Audy 1971; Rudy dan Dunn 1974). Ancangan ini menekankan pada gagasan bahwa kesehatan mungkin bisa berubah dan berfluktuasi dari suatu titik ketitik yang lain dalam waktu berikutnya seperti antara kondisi sehat, sakit dan mati. Ancangan pengertian atau konsep sehat tersebut berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh World Health Organization WHO bahwa sehat adalah a state of complete physical, mental and social wellbeing, and not merely the absence of disease and infirmity. Kalangan ilmuwan sosial dan beberapa ahli kedokteran tidak menerima rumusan ini karena mengandung kelemahan dasar. Selain rumusan ini bersifat utopis, juga menunjukkan bahwa kondisi ini bersifat statis dan mutlak menurut ukuran-ukuran yang dianggap universal. Padahal di dalam kenyataannya secara budaya kondisi sehat sakit bervariasi antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain, dalam satu masyarakat yang luas (variasi antar budaya dan variasi infra budaya ). Selain dari itu ide﷓ide kesehatan senantiasa dikaitkan dengan kemampuan profesional individu dalam menjalankan peranan-peranan sosial dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat (Wilson 1970: 92; Kalangie 1982: 46). Konsep kesehatan bukanlah terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan masalah biologis, tetapi dia juga berkaitan dengan konsep sosial sebagai proses interaksi manusia dengan lingkungannya dalam upaya mencapai keseimbangan optimal dan menguntungkan. Karena itu status kesehatan merupakan masalah yang rumit yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu: faktor genetik dan kependudukan, faktor pelayanan kesehatan, faktor lingkungan dan faktor prilaku manusia (Blums 1974 : 3). Faktor tingkah laku dan faktor lingkungan berperan menonjol, sehingga dalam upaya peningkatan derajat kesehatan, kedua faktor itu dipandang sebagai faktor yang amat menentukan. Faktor kemiskinan dan keterbatasan sumber daya sering mendasari gangguan kesehatan dalam bentuk kekurangan gizi, sanitasi yang buruk, menurunnya daya tahan tubuh dan mudahnya kena penyakit infeksi maupun parasitis, serta kurang memadainya pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan sosial dan ekonomi pada kelompok miskin untuk mendapatkan kebutuhan dasar pangan yang cukup, air bersih yang sehat, lingkungan yang baik serta pelayanan kesehatan yang memadai, mempengaruhi status kesehatan kelompok ini (Eckholm 1981 : 3; Pherson 1987: 128; Chambers 1987: 1). Masalah gizi salah ( malnutrition) baik yang bersifat kelebihan gizi (over nutrition) maupun yang kurang gizi, (under nutrition) dengan berbagai implikasinya merupakan fenomena yang amat luas dan kompleks. Kelaparan dan kekurangan gizi merupakan hambatan yang paling besar bagi perbaikan kesehatan pada sebagian besar penduduk negara-negara dunia ke tiga. Masalah kelebihan gizi (over nutrition) merupakan gambaran kenyataan yang umumnya ada di negara-negara industri maju dan beberapa negara-negara sedang berkembang sebagai kelompok minoritas yang tingkat ekonominya tinggi, menampaknya pola penyakit dan gambaran klinis yang berbeda dengan yang menderita kekurangan gizi. Pola penyakit dan gambaran klinis yang ada pada kelompok ini biasanya merupakan bentuk penyakit kronis yang tidak menular seperti penyakit lever, hipertensi, gangguan jantung, obesitas, pshikosomatis, diabetes dan sakit gigi (Sanjur 1982: 7 ). Pola penyakit seperti ini merupakan konsekwensi dari perilaku diet, di mama faktor-faktor sosio budaya dan psikologis, kemungkinan besar juga berkontribusi besar dan menentukan.
Depok: Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Widawati
Abstrak :
Tenaga penolong persalinan sangat berperan terhadap kematian ibu, setiap menit seorang wanita meninggal karena komplikasi persalinan (WHO,2005). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan professional akan membantu menurunkan angka kematian ibu saat persalinan. Tahun 2006, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2006 di Indonesia masih sekitar 76%, artinya masih banyak pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi dengan cara tradisional. Di wilayah kerja Puskesmas Kopo cakupan persalinan tahun 2007 sekitar 77,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor yang berhubungan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan pada ibu yang bersalin di wilayah kerja Puskesmas Kopo tahun 2007. Penelitian menggunakan desain potong lintang (Cross sectional study), yang menjadi sampel adalah ibu yang mempunyai anak 1-2 tahun dan tinggal di wilayah kerja Kopo, Besar sampel yang didapat adalah 141 orang. Hasil penelitian didapat 71,6% ibu yang memilih persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan dan sebesar 28,4% ibu yang memilih penolong persalinan oleh bukan tenaga kesehatan (dukun). Ibu yang memilih persalinan oleh dukun tersebut pendidikan rendah (40,4%), pendapatan < Rp.973000. (36,7%), pengetahuan kurang (60,7%) dan menyatakan tidak mampu menjangkau biaya persalinan di pelayanan kesehatan (55,1%). Hasil uji Chi-Square variabel tersebut mempunyai hubungan bermakna. Sehingga perlu diadakan kegiatan penyuluhan dan pembinaan dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kehamilan, persalinan, dan tempat persalinan yang aman. Dengan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai layanan kesehatan yang bisa di manfaatkan yaitu Jamkesmas, TABULIN dan Program stiker P4K melalui kegiatan Desa Siaga.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Sumirah
Abstrak :
Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakan salah satu upaya terobosan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam hal ini ibu hamil untuk memperoleh pembiayaan persalinan, sehingga masyarakat terutama ibu hamil dapat terakses seluruhnya oleh persalinan yang aman dan sehat. Dengan Jaminan persalinan ini diharapkan AKI dan AKB dan dapat diturunkan. Indikator keberhasilan Jampersal adalah adanya peningkatan cakupan pelayanan KIA dan KB. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil pencapaian pelayanan KIA dan KB sebagai indikator keberhasilan Jampersal. Penelitian ini merupakan studi deskriptif terhadap data-data sekunder hasil pencapaian pelayanan KIA dan KB. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel yang diambil adalah semua pelayanan KIA dan KB. Jenis penelitian ini merupakan evaluasi summatif, karena hanya melakukan penelitian terhadap data-data hasil akhir dari suatu program. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil pencapaian pelayanan KIA dan KB sebelum dan sesudah adanya kebijakan Jampersal di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi pada tahun 2010 dan 2011. Sedangkan pencapaian pelayanan Jampersal belum bisa mendongkrak terhadap hasil peningkatan pencapaian pelayanan KIA dan KB di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap peningkatan hasil pencapaian pelayanan KIA dan KB di Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. ......Delivery Assurance (Jampersal) is one of the groundbreaking effort to provide convenience to the public in this case pregnant women to obtain financing labor, so that people, especially pregnant women can be accessed entirely by the delivery of safe and healthy. With this delivery guarantee is expected to MMR and IMR and can be derived. Jampersal success indicator is the presence of increasing coverage of MCH services and family planning. The research was conducted to determine the increase in the achievement of MCH and family planning as an indicator of success Jampersal. This study is a descriptive study of secondary data achievement MCH and family planning. The study design uses a quantitative approach to the samples taken are all MCH and family planning services. This type of research is the evaluation summatif, because just doing research on outcomes data from a program. The analysis showed that there was an increase in the achievement of MCH and family planning services before and after the policy in the District Cisaat Jampersal Sukabumi district in 2010 and 2011. While the achievement of service have not been able to boost Jampersal against the resulting increase in the achievement of MCH and family planning services in the District Cisaat Sukabumi district. Many factors influence the achievement of improved MCH and family planning in Sub Cisaat Sukabumi district.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deharnita
Abstrak :
Dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih cepat, profesional dan bermutu diperlukan kesiapan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan secara profesional serta dukungan sarana dan prasarana yang mencukupi, Berdasarkan hal diatas, Departeman Kesehatan bekerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) memperkenalkan "Buku KIA". Penggunanan "Buku KIA" merupakan upaya terobosan untuk menciptakan komunikasi dua arah antara petugas kesehatan dan kader dengan ibu hamil atau ibu balita dalam untuk menvampaikan pesan-pesan kesehatan dengan jalan melaksanakan pengisian yang baik dan lengkap. Tujuan Penelitian ini diperolehnya gambaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengisian "Buku KIA" oleh kader kesehatan di Kota Solok. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kwantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi, sebagai respondennya adalah 102 kader yang sudah mendapat pelatihan mengenai "Buku KIA", Pengolahan data dan analisis univariat, bivariat, multivariat mengunakan komputer. Analisis bivariat dilakukan dengan uji T dan uji korelasi, sedangkan analisis multivariat mengunakan analisa regresi linear berganda dengan metode backward. Hasil penelitian menunjukan rata-rata pengisian "Buku KIA" 23,07%, dari analisis bivariat variabel independen yang mempunyai hubungan bermakna dengan pengisian "Buku KIA" adalah pendidikan, pengetahuan, pelatihan, pemanfaatan buku pedoman, pembinaan. Analisis multivariat menunjukan tiga variabel independen yang menjadi prediktor pengisian "Buku K1A" yaitu pendidikan, pengetahuan, pembinaan, dari ketiganya yang paling dominan adalah pembinaan. Dalam meningkatkan pengisian "Buku KIA" oleh kader perlu dilakukan beberapa upaya yaitu menambah jumlah kader yang mempunyai buku pedoman atau buku pegangan, melaksanakan pelatihan dan pembinaan secara berkala oleh tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader. Daftar bacaan : 30 (1977-2001)
Factors Related to the Filling Rate of "Maternal and Child Health Handbook" by Health Cadres in Kota Solok, 2001In the efforts to improve the health status of mothers and children, also to fulfill public demand on a fast, good. and professional health service, readiness of the medical personnel, supported by adequate infrastructure, is needed, In accordance with the above matter, Minis try of Health Republic of Indonesia, in cooperation with JICA (Japan International Cooperation Agency), introduce the use of "Maternal and Child Health Handbook [NCH Handbook)" It is a breakthrough to create a two-way communication between health personnel and cadres with pregnant women or mothers of underfives, to deliver health messages this can be achiered, by filling the book completely. The purpose of this research is to obtain the description of the filling pattern of "Maternal and Child Health Handbook" by health cadres in Kota Solok and factors asociated with it. The research was done quantitatively in a cross-sectional manner. Data collection was done by through interview and observation.The respondents werw 102 cadres that have been trained regarding the use of "Maternal and Children Health Handbook". Data processing and analysis was done by univariate, bivariate, and multivariate analysis by using computer. The bivariate analysis was done by T-test and correlation test white multivariate analysis was done by using multiple linear regression with backward elimination method. The results of research indicated that the averag filling rate in of the "Maternal and Child Health Handbook" is 23.07%.Variables that had significant correlation with the filling rate in of "Maternal and Child Health Handbook" were education, knowledge, training, use of guidance handbook, and supervision. The multivariate analysis indicated three significant predictor of the filling rate of the "Maternal and Child Health handbook". i.e education, knowledge. and supervision, among there variables was the most dominant factor_ Some efforts to increase the filling rate in of the "Maternal and Child Health Handbook". by cadres are by increasing the number of cadres that have guidance handbook and performing periodic training and supervision by health personnel to increase the knowledge and skill of the cadres Bibliography : 30 ( 1977-2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T2141
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najiroh Sjofiatun
Abstrak :
Tesis ini disusun berdasarkan pemikiran apakah tingginya AKI disebabkan oleh rendahnya pemanfaatan kesehatan maternal yang modern. Dalam studi ini akan dilihat apakah karakteristik wanita dan rumah tangga mempunyai pengaruh positif terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia, mengingat pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu belum dilaksanakan secara optimal. Tujuan umum yang ingin dicapai dari studi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari karakteristik wanita dan rumah tangga terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Karakteristik wanita ditinjau dari beberapa faktor yaitu pendidikan ibu dan status bekerja ibu. Sedangkan karakleristik rumah tangga ditinjau dari pengeluaran rumah tangga per bulan, jenis kelamin kepala rumah tangga dan keadaan rumah tangga. Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu terdiri dari tiga jenis yaitu perawatan kehamilan, tempat persalinan dan penolong persalinan. Hubungan antara karakteristik wanita dan rumah tangga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu ditinjau berdasarkan daerah tempat tinggal yaitu wilayah perkotaan dan perdesaan. Data yang digunakan adalah hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 1997. Analisis data dilakukan sccara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan model regresi logistik binomial. Analisis deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pola dan perbedaan karakteristik wanita dan rumah tangga terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Sedangkan analisis inferensial bertujuan untuk mempelajari hubungan karakteristik wanita dan rumah tangga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa secara umum karakteristik wanita dan rumah tangga berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia. Tingkat pendidikan ibu, status bekerja, pengeluaran rumah tangga per bulan, jumlah anggota keluarga, jenis kelamin kepala rumah tangga dan keadaan rumah tangga mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu di Indonesia.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T7132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Waradya
Abstrak :
Program intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui pembuatan sebuah Sistem Tabungan untuk Ibu Hamil Bersalin dalam mendukung program penurunan angka kematian ibu (AKI) di Desa Sumurugul, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan pengorganisasian komunitas dengan strategi aksi-langsung (direct-action strategies) sebagai cara utama melakukan perubahan. Aksi ini berfokus pada pembangun kekuatan dan mendorong komunitas dalam hal ini ibu-ibu desa untuk mengembangkan kapasitas mereka sebagai warga yang aktif dalam mengambil keputusan untuk meyelesaikan masalah yang mereka hadapi secara swadaya. Intervensi diawali dengan membangun hubungan dengan semua unsur dalam masyarakat, membantu mereka untuk berkumpul dan membicarakan masalah kesehatan ibu yang ada, memilih masalah mana yang paling urgen untuk dihadapi kemudian bersama.-sama memilih bentuk mana yang paling menjawab masalah tersebut. Ibu-iba di Desa Sumurugul memutuskan untuk membentuk sistem tabungan untuk ibu hamil dan bersalin yang iurannya berasal dari seluruh kepala keluarga yang ada di masing-masing RT mereka. Mereka kemudian membentuk kepengurusan sederhana yang menangani Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin). Pengurus Tabulin mendapat Pelatihan Pengeloaan Keuangan Keluarga yang sederhana. Kesimpulannya adalah menabung secara reguler adalah cara komunitas mengembangkan kekuatan dan disiplin yang bisa menunjukan bahwa mereka mampu berorganisasi dan serius untuk memecahkan masalah mereka sendiri.
This intervention program was designed to increase community participation through the creation of a Savings System for pregnant and expectant mothers, as part of a wider goal of reducing maternal mortality rates in Sumurugul, Wanayasa, Purwakarta. In order to achieve the desired transformations in behaviour, an approach centred around direct-action strategies was adopted. The program was intended to achieve capacity building and community empowerment by encouraging women to become active community members, involved in decision making and problem solving processes to overcome the obstacles facing them. The intervention begun through the establishment of ties with all community stakeholders through collective meetings at which discussions regarding women's health issues were conducted. Through this process, certain priority issues were identified and solutions considered by community members to be most effective were proposed. The women of Sumurugul decided to establish a savings system for pregnant and lactating mothers, with contributions from all heads of households in each residential block. They then formulated a simple administrative system to manage the Pregnant Mother's Saving Fund (Tabungan lbu Bersalin (Tabulin)). The managers of this fund was provided with simple training in the management of family finances. Through the establishment of a regular saving system involving the community, there emerged a new-found collective faith in the community's capacity for organization and for addressing problems and issues of common concern.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>