Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilah Aulia
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas implementasi Risk Based Internal Audit (RBIA) pada PT ABC dengan menggunakan framework dari David Griffith pada tahun 2020 terkait dengan implementasi RBIA dan Chartered Institute of Internal Auditors tahun 2014 dalam melakukan evaluasi kematangan risiko sebagai bagian dari implementasi RBIA. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan wawancara dan analisis dokumen untuk menggali pengalaman dan pemahaman mendalam terkait dengan objek penelitian. Objek penelitian adalah PT ABC yang merupakan perusahaan manufaktur swasta yang bergerak pada industri manufaktur penghasil olahan makanan jadi (snack) dan makanan siap masak (cooking food). Di masa lalu, perusahaan pernah mengalami kondisi finansial yang buruk. Oleh karena itu PT ABC berusaha melakukan pengawasan efektif, yang salah satunya dilakukan melalui divisi internal audit, agar dalam pengelolaan dilakukan secara efektif dan efisien dan kegiatan bisnis perusahaan dapat berjalan secara berkelanjutan. Namun dalam praktiknya, komitmen manajemen untuk mengelola risiko belum sepenuhnya tercermin dalam praktik perusahaan. Manajemen PT ABC tidak memiliki kebijakan sebagai bentuk tone of the top komitmen dalam pelaksanaan manajemen risiko. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT ABC belum dapat melakukan implementasi RBIA secara komprehensif karena hasil dari risk maturity assessment yang dilakukan masih berada pada level 1 (risk naïve). Sehingga diperlukan perbaikan untuk meningkatkan tingkat kematangan risiko yang cukup untuk mengimplementasikan RBIA secara komprehensif atau saat penilaian risiko mencapai tingkat 3 (risk defined). Oleh karena itu penelitian ini memberikan rekomendasi berupa roadmap yang dapat digunakan PT ABC untuk meningkatkan risk maturity sehingga RBIA dapat diimplementasikan secara komprehensif di kemudian hari. ......This research was conducted to analyze the effectiveness of the implementation of Risk Based Internal Audit (RBIA) at PT ABC by using the framework from David Griffith in 2020 related to the implementation of RBIA and the Chartered Institute of Internal Auditors in 2014 in evaluating risk maturity as part of RBIA implementation. This research is a case study research with a descriptive qualitative approach using interviews and document analysis to explore experiences and in-depth understanding related to the object of research. The object of research is PT ABC, which is a private manufacturing company engaged in the manufacturing industry producing processed food (snacks) and ready-to- cook food (cooking food). In the past, the company had experienced poor financial conditions. Therefore, PT ABC tries to carry out effective supervision, one of which is carried out through the internal audit division, so that management is carried out effectively and efficiently and the company's business activities can run sustainably. However, in practice, management's commitment to managing risk has not been fully reflected in company practice. PT ABC management does not have a policy as a form of tone of the top commitment in implementing risk management. The results of the study can be concluded that PT ABC has not been able to implement RBIA comprehensively because the results of the risk maturity assessment carried out are still at level 1 (risk naïve). So that improvements are needed to increase the level of risk maturity sufficient to implement RBIA comprehensively or when the risk assessment reaches level 3 (risk defined). Therefore, this research provides recommendations in the form of a roadmap that can be used by PT ABC to increase risk maturity so that RBIA can be implemented comprehensively in the future.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Gery Yosua
Abstrak :
Kolaborasi dan ilmu pengetahuan memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengembangkan produk alat kesehatan. Strategi yang umum digunakan untuk memajukan industri ini meliputi identifikasi regulasi, peningkatan investasi R&D, dan perluasan dukungan pasar. Analisis dan komunikasi risiko yang efektif juga sangat penting untuk memastikan respons cepat saat dibutuhkan. Kekuatan industri ini diukur oleh kegiatan R&D yang mencerminkan komitmen terhadap inovasi. PT. BD, perusahaan manufaktur alat kesehatan, telah mencapai tingkat kematangan awal level 5 dengan skor 5.43 dalam Innovation Maturity Assessment. Meskipun telah terintegrasi dengan baik dan memenuhi standar regulasi, perusahaan ini perlu meningkatkan monitoring kebutuhan pasar, manajemen R&D, dan pelatihan karyawan. Berdasarkan evaluasi ini, 26 rekomendasi strategi dikembangkan dan divalidasi, menghasilkan enam strategi prioritas yang fokus pada sesi brainstorming, menghubungkan manajemen SDM dengan pertumbuhan pendapatan, aliansi R&D, pelatihan ulang operasional, memanfaatkan umpan balik karyawan, dan interaksi langsung dengan pelanggan melalui Virtual Customer Integration. ......Collaboration and science play an important role in improving company performance in developing medical device products. Common strategies used to advance the industry include regulation, increased R&D investment, and expanded market support. Effective risk analysis and communications are also critical for rapid response when needed. Clinicians play a significant role in product assessment, training, and innovation. The strength of this industry is measured through R&D activities which reflect a commitment to innovation. PT. BD, a medical device manufacturing company, has reached initial maturity level level 5 with a score of 5.43 in the Innovation Maturity Assessment. Although it is well integrated and meets regulatory standards, the company needs to improve monitoring of market needs, R&D management, and employee training. Based on this evaluation, 26 strategy recommendations were developed and validated, resulting in six strategic priorities that focused on brainstorming sessions, connecting HR management with revenue growth, combining R&D, operational retraining, leveraging employee feedback, and direct interaction with customers through Virtual Customer Integration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clinton Samuel
Abstrak :
Kendaraan listrik menjadi suatu jenis teknologi yang sedang dikembangkan oleh banyak negara, salah satunya Indonesia. Hal ini didukung oleh fakta bahwa kendaraan listrik berdampak positif terhadap lingkungan karena memiliki tingkat emisi yang rendah. Perusahaan yang memproduksi kendaraan listrik harus memastikan aspek inovasi di dalamnya agar produk yang mereka hasilkan dapat memenuhi kebutuhan pasar tanpa membuang banyak modal dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia berbasis aspek inovasi yang dimiliki perusahaan. Metode yang digunakan adalah uji kematangan inovasi atau dapat disebut Innovation Maturity Assessment untuk menentukan tingkat kematangan suatu perusahaan. Nilai dari uji tersebut kemudian digunakan sebagai dasar perancangan strategi bagi aspek yang masih memiliki kelemahan di dalamnya. Strategi yang terbentuk kemudian dianalisis menggunakan Importance-Performance Analysis untuk melihat tingkat prioritas strategi tersebut. ......Electrical vehicles are a type of technology that is being developed by many countries, one of them is Indonesia. This is supported by the fact that electric vehicles have a positive impact on the environment because they have low emission levels. Companies that produce electric vehicles must ensure the innovation aspect in it so that the products they produce can meet market needs without a lot of capital and time. This study aims to design an electric vehicle development strategy in Indonesia based on the company's innovation aspects. The method used is the Innovation Maturity Assessment to determine the maturity level of a company. The value of the test is then used as a basic design strategy for aspects that still have weaknesses in them. The strategy is then analyzed using Importance-Performance Analysis to see the priority level of the strategy.
Depok: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Novalina
Abstrak :
Dalam mencapai transformasi digital maka Bank XYZ sebagai salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia berusaha mengembangkan sistem dan aplikasi yang mendukung berjalannya proses bisnis sehingga dengan situasi demikian maka kebutuhan akan implementasi atau pengembangan teknologi informasi di Bank XYZ pun turut meningkat. Berdasarkan laporan dokumen Project Status Report APD tahun 2020 bersumber dari PMO, kesuksesan APD yang mencapai on schedule serta mengikuti definisi kesuksesan proyek menurut PMBOK yaitu sebesar 66%, sedangkan proyek lainnya dikategorikan sebagai potential to be delayed, delayed, live implementation dan hold/dropped. Persentase kesuksesan proyek di APD tidak memenuhi target yang telah ditetapkan. Berdasarkan analisis permasalahan, maka perlu dilakukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek pada grup APD Bank XYZ. Pengukuran kematangan dilakukan dengan menggunakan model pengukuran PMMM Kerzner. Penelitian dilakukan dengan mixed method yaitu kuantitatif dan kualitatif. Sebelum pengumpulan data kuantitatif, kuesioner PMMM divalidasi dengan metode kualitatif dengan wawancara kepada pakar sehingga memperoleh hasil tambahan 25 pertanyaan untuk melengkapi kuesioner. Selanjutnya, pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui penyebaran kuesioner untuk menghitung tingkat kematangan manajemen proyek. Pada tahap terakhir pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara untuk memperoleh rekomendasi dari pakar di bidang manajemen proyek. Berdasarkan hasil pengukuran maka diperoleh bahwa tingkat kematangan manajemen proyek grup APD Bank XYZ belum lolos di level 1. Berdasarkan hasil pengukuran maka diberikan rekomendasi baik dari best practices dan rekomendasi pakar dalam manajemen proyek. Beberapa rekomendasi peningkatan kematangan manajemen proyek antara lain training, penggunaan tools project management, landing plan dan knowledge management. ......In achieving digital transformation, Bank XYZ as one of the largest state-owned banks in Indonesia was trying to develop systems and applications that support the running of business processes. Based on that situation, the need for implementation or development of information technology at Bank XYZ was also increased. Based on the 2020 APD Project Status Report document report sourced from the PMO, information was obtained that the success of project that achieved on schedule and followed the definition of project success according to PMBOK was 66%, while other projects were categorized as potential to be delayed, delayed, live implementation and hold /dropped. The percentage of project success in APD does not meet the set targets. Based on the analysis of the problem, it was necessary to assess the maturity level of project management in the APD group Bank XYZ. Maturity assessment would be carried out using the PMMM measurement model by Kerzner. The research was conducted using a mixed-method, namely quantitative and qualitative. Quantitative data was collected using a questionnaire to calculate the maturity level of project management. The qualitative collection was carried out by interview to obtain recommendations from experts in the field of project management. Based on the measurement results, it is found that the maturity level of the APD Bank XYZ group project management has not passed level 1. Based on the measurement results, recommendations were given both from best practices and expert recommendations in project management. Several recommendations for increasing project management maturity include training, use of project management tools, landing plans, and knowledge management.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Nisrina Fathur Rahman
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai bagian dari Lembaga Keuangan Mikro Non-Bank, BMT X wajib memiliki manajemen risiko sebagaimana diatur dalam PER OJK NO.1/POJK.05/2015. Permasalahan yang terjadi adalah BMT X belum memiliki manajemen risiko secara formal dan tertulis yang dapat diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang proses manajemen risiko atas pembiayaan murabahah dan menilai implementasinya. Manajemen risiko pada BMT X dirancang agar dapat menurunkan level risikonya ke level yang dapat diterima sehingga pencapaian tujuan dari BMT X dapat dilakukan secara optimal. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam analisisnya dan periode yang diambil dalam penelitian ini adalah dari tahun 2015-2017. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 15 risiko yang telah diidentifikasi pada proses pembiayaan murabahah di BMT X. Dengan adanya perancangan manajemen risiko, BMT X memiliki penanganan atas risiko-risikonya secara formal dan tertulis, selain itu, penilaian atas kematangan risiko secara keseluruhan yang sebelumnya berada pada tingkat risk naive, beberapa telah berubah menjadi risk aware.
ABSTRACT
As part of the Non-Bank Microfinance Institutions, BMT X must have risk management as stipulated in the OJK PER NO.1/POJK.05/2015. The problem that occurs is that BMT X does not have formal and written risk management that can be applied. This study aims to design a risk management process for murabahah financing and assess its implementation. Risk management at BMT X is designed to reduce the level of risk to an acceptable level so that the achievement of goals from BMT X can be done optimally. This study is a case study that uses descriptive qualitative methods in its analysis and the period taken in this study is from 2015-2017. The results of this study indicate that there are 15 risks that have been identified in the murabahah financing process at BMT X. With the design of risk management, BMT X has a handling of the risks in a formal and written manner, besides, the overall risk maturity assessment previously at the level of risk naive, some have turned into risk aware.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maha Restu Gusti Azizi
Abstrak :
Penanganan bencana dan operasi bantuan kemanusiaan dikelola dalam kondisi darurat dan dalam periode yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tepat guna menjadi kata kunci yang utama dalam menentukan keberhasilan proses dan peran rantai pasok kemanusiaan pada penanganan bencana dan operasi bantuan kemanusiaan. Ini menekankan untuk peningkatan kinerja organisasi kemanusiaan. Penelitian ini memberikan usulan maturity assessment model yang digunakan untuk melihat tingkat kematangan proses pada existing condition untuk rantai pasok kemanusiaan dalam penanganan bencana dan operasi bantuan yang dilakukan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation dan Gerak Bareng. Maturity Assessment Model terdiri dari empat belas maturity dimension dan delapan puluh satu proses. Peningkatan kinerja untuk ACT Foundation berfokus pada maturity dimension dengan maturity level dibawah Level III Intermediate sebagai critical factors. Maturity dimension tersebut adalah Strategi Humanitarian Supply Chain (HSC), Fokus untuk Fase pada Bencana, dan Manajemen Informasi dan Data. Gerak Bareng menghasilkan dua critical factors dengan maturity level dibawah Level II Elementary untuk Manajemen Informasi dan Data serta Perbaikan Berkelanjutan dan Kolaborasi. Penelitian ini memastikan kinerja rantai pasok kemanusiaan mencapai Level IV Advanced hingga Level V Optimized. Sehingga peningkatan kinerja dilakukan dengan fokus pada maturity dimension yang memiliki maturity level kurang dari Level IV Advanced, dengan pendekatan strategi manajerial dan operasional. ......Disaster management and humanitarian relief operations are managed under emergency conditions and for unpredictable periods. Appropriateness is the main keyword in determining the success of the process and the role of the humanitarian supply chain in disaster management and humanitarian aid operations. It emphasizes improving the performance of humanitarian organizations. This study proposes a maturity assessment model to see the level of process maturity in the existing conditions for the humanitarian supply chain in disaster management and aid operations carried out by the Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation and Gerak Bareng. The Maturity Assessment Model consists of fourteen maturity dimensions and eighty-one processes. Performance improvement for ACT Foundation focuses on the maturity dimension, with a maturity level below Level III Intermediate as the critical factor. The maturity dimensions are Humanitarian Supply Chain (HSC) Strategy, Focus on Disaster Phase, and Information and Data Management. Gerak Bareng produced two critical factors with a maturity level below Level II Elementary for Information and Data Management and Continuous Improvement and Collaboration. This research ensures that humanitarian supply chain performance achieves Level IV Advanced to Level V Optimized. Hence, this study improves performance by focusing on the maturity dimension under Level IV Advanced, with a managerial and operational strategy approach
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Nur Octavia
Abstrak :
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara (UMKM). Meski demikian, pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor bisnis. Akibatnya, pengusaha UMKM harus menyusun strategi atau rencana dalam menjalankan usahanya. Strategi yang dapat digunakan pengusaha UMKM adalah menghitung Life Cycle Cost dan Asset Management Maturity Assessment untuk menggunakannya sebagai faktor dalam pengambilan keputusan di masa depan. Dengan diharapkan para pengusaha UMKM terhindar dari penutupan usahanya. Objek penelitian adalah usaha mikro pengrajin tahu. Dengan memanfaatkan pengrajin tahu di tiga lokasi berbeda yaitu di Bekasi, Cikampek, dan Karawang, penelitian ini akan mengkaji tiga mesin yaitu mesin penggiling kedelai, mesin pembangkit uap air, dan mesin pompa air. Perhitungan Life Cycle Cost terbaik dengan membandingkan Equivalent Annual Cost (EAC) terendah yang diperoleh dari mesin penggiling kedelai di Cikampek, dengan nilai EAC sebesar Rp 20,665,699.-, untuk mesin pembangkit uap air di Cikampek, dengan nilai EAC sebesar Rp 97,153,664.-, dan untuk mesin pompa air di Cikampek, dengan nilai EAC Rp 12,474,880.-. Dapat dilihat bahwa upah untuk mengoperasikan mesin yang sama di lokasi yang berbeda mempengaruhi pilihan Life Cycle Cost terbaik. Dihasilkan Asset Management Maturity Assessment dari pengrajin tahu ssecara keseluruhan memiliki rata-rata 1.13 dengan 26 dari 27 sub-klausal yang memiliki kondisi nilai dibawah nilai kompeten. ......Micro, Small, and Medium-Sized Enterprises (MSMEs) are crucial to a nation's economic progress. Nonetheless, the Covid-19 epidemic has affected several economic sectors. Consequently, MSMEs are required to design a company strategy or plan. MSMEs might use the method of calculating the Life Cycle Cost and Asset Management Maturity Assessment to include it in future decision-making. It is anticipated that entrepreneurs of MSME would avoid shutting their companies. The subject of research is micro enterprises of tofu producer. This research will analyze three machine, namely a soybean grinding machine, a water steam machine, and water pump machine, using tofu producer from three distinct locations: Bekasi, Cikampek, and Karawang. Calculation of the best Life Cycle Cost by comparing the lowest Equivalent Annual Cost (EAC) obtained from soybean grinding machines in Cikampek, with an EAC of Rp. 20,665,699, for water steam machine in Cikampek, with an EAC of Rp. 97,153,664, and for a water pumping machine in Cikampek, with an EAC of Rp 12,474,800.-. It can be observed that varies in the pay of employees to operate the same equipment in various places influences the selection of the optimal Life Cycle Cost.. Therefore, the Asset Management Maturity Assessment of tofu producer as a whole has a mean score of 1.13, with 26 of the 27 sub-clauses having a value requirement below the competent value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qinthara Azka Indallah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) di RSUD Ciawi yang masih menghadapi kendala dalam penggunaannya. Dengan pendekatan Management Information System (MIS) dan Software Development Life Cycle (SDLC), penelitian ini dimulai dengan asesmen maturitas sistem menggunakan model EMRAM, diikuti identifikasi masalah melalui wawancara dan observasi. Model sistem to-be dirancang mencakup data flow diagram, entity relationship diagram, dan wireframe sistem baru. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan efisiensi pengisian rekam medis dan penggunaan RME di seluruh unit pelayanan RSUD Ciawi. Implementasi perbaikan ini diharapkan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit. ......This study aims to optimize the use of Electronic Medical Records (RME) at RSUD Ciawi, which still faces obstacles in its use. Using Management Information System (MIS) and Software Development Life Cycle (SDLC) approaches, this research began with a system maturity assessment using the EMRAM model, followed by problem identification through interviews and observations. A to-be system model was designed including data flow diagrams, entity relationship diagrams, and new system wireframes. The results showed an increase in the efficiency of medical record filling and the use of RME in all service units of RSUD Ciawi. The implementation of these improvements is expected to improve the quality of health services in the hospital.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Permata Surya
Abstrak :
Laporan magang ini membahas evaluasi kesesuaian antara konsep atau standar terkait prosedur penilaian tingkat maturitas tata kelola cybersecurity dengan praktik riil yang dilakukan oleh PT SM Konsultan terhadap PT JKL selama masa magang. Terdapat tiga kerangka evaluasi (konsep atau standar) yang digunakan untuk mengevaluasi prosedur ini. Pertama, Pendekatan Empat Tahap oleh Funchall et al. (2017) untuk mengevaluasi tahapan prosedur penilaian tingkat maturitas secara keseluruhan. Kedua, Kerangka kerja NIST Cybersecurity untuk mengevaluasi aspek penilaian pada working paper PT SM Konsultan. Ketiga, Capability Maturity Model (CMM) untuk mengevaluasi penggunaan CMM yang digunakan PT SM Konsultan dalam menilai working paper. Secara keseluruhan, prosedur penilaian yang dilakukan oleh PT SM Konsultan telah sesuai dengan Pendekatan Empat Tahap. Working paper yang telah disusun PT SM Konsultan juga telah sesuai dengan Kerangka kerja NIST Cybersecurity. Namun, terdapat ketidaksesuaian terkait penggunaan CMM dalam penilaian, ada perbedaan mengenai cara menilai level maturitas dan interpretasi level 4 pada working paper PT SM Konsultan dengan CMM. Selain itu, laporan magang ini juga membahas refleksi diri dari pengalaman yang didapat selama menjalani program magang di PT SM Konsultan. ......This internship report discusses the evaluation of cybersecurity governance maturity assessment procedure carried out by PT SM Konsultan for PT JKL during the internship periode with the concepts or standards related to it. There are three frameworks (concepts or standards) used to evaluate this procedure. First, the Four Step Approach by Funchall et al. (2017) to evaluate the overall maturity assessment procedure step. Second, the NIST Cybersecurity Framework to evaluate the assessment aspects on PT SM Konsultan's working paper. Third, the Capability Maturity Model (CMM) to evaluate the CMM used by PT SM Konsultan to assess their working paper. Overall, the assessment procedure carried out by PT SM Konsultan is in accordance with the Four Step Approach. The working paper that has been prepared by PT SM Konsultan is also in accordance with the NIST Cybersecurity Framework. However, there are discrepancies related to the use of CMM in the assessment. There are differences in the assessment of maturity level and interpretation of level 4 in PT SM Konsultan’s working paper with the CMM. Apart from that, this internship report also discusses self-reflection from the experience gained during the internship program at PT SM Konsultan.
2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library