Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
El Alsha Andini
"Anemia merupakan masalah kesehatan besar, termasuk di Indonesia. Remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia. Karakteristik meal patterning menggambarkan konsumsi makanan yang dilakukan, sehingga dapat berhubungan dengan asupan nutrisi dan masalah kesehatan, termasuk anemia. Penelitian merupakan studi cross-sectional pada 335 remaja putri berumur 12-18 tahun yang bersekolah di Jawa Barat. Karakteristik meal patterning didapatkan dari hasil 24-hour recall yang diambil pada dua hari berbeda, yaitu hari kerja dan akhir pekan. Meal patterning terdiri dari frekuensi makan, jarak antar makan dan melewati waktu tiga makanan utama dengan satu kejadian makan didefinisikan sebagai konsumsi makanan ge;50 kcal dan terpisah ge; 15 menit diantaranya. Anemia adalah keadaan kadar hemoglobin 4 kali p=0,043, AOR 2,4, 95 CI:1,03-5,84 pada hari kerja masing-masing memiliki kecenderungan mengalami anemia 2,7 dan 2,4 kali dibandingkan dengan remaja dengan frekuensi makan kurang dari itu.
......
Anemia is a major health problem, including in Indonesia. Adolescent girls have higher risk for being anemic. Meal patterning characteristics shows how meal consumed, thereby may associated with nutrition intake and health problem, including anemia. This was a cross sectional study among 335 adolescent girls aged 12 18 years old in West Java. Meal patterning characteristics is measured from 24 hour recall which taken repeated on two different days, weekday and weekend. Meal patterning consisted of meal frequency, meal spacing, and meal skipping in three main meal which one eating occasion defined by consumption of ge 50 kcaland sepearted ge 15 menit each. Anemia is condition of hemoglobin level 4 times on weekday have risk 2.7 and 2.4 times each rather than which ate less frequent."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Brigitta Ludju
"Penelitian ini membahas mengenai pengalaman konsumen yang mengkonsumsi BTS Meal dan merupakan seorang ARMY BTS, atau komunitas fandom penggemar BTS. Pada hari peluncurannya di Indonesia tanggal 9 Juni 2022, McD berhasil menciptakan respon luarbiasa dari masyarakat, melalui menu kolaborasinya bersama BTS yang dinamakan BTS Meal. Meski menu yang ditawarkan adalah menu regular yang dijual McD yaitu 9 buah mcnuggets, french fries, saus chilli, saus cajun dan medium drink, keuntungan McD secara global dilaporkan berhasil mencapai US$ 2,22 miliar atau setara Rp 32,1 T, penjualan bersih McDonald’s’s naik 57% sebesar US$ 5,89 milliar atau setara dengan Rp 85,3 T, dan secara global meningkat 40,5% dari tahun sebelumnya. Di Indonesia, keberhasilan menu kolaborasi ini terlihat dari penutupan beberapa gerai McD yang tidak sanggup meneruskan penjualan akibat kerumunan yang tercipta, serta ditemukannya beberapa bungkus BTS Meal dijual kembali dengan harga yang fantastis pada platform e-commerce. Selain itu, #BTSMeal juga berhasil menjadi trending topic posisi ketiga di seluruh dunia dengan total 21.000 tweets (Nafasya, 2021). Hal ini membuat peneliti membagi ruang penelitian ke dalam tiga bagian besar yaitu 1) fandom, 2) tindakan komunikasi yang berisi ekspresi simbolik dalam digital fandom, fanatisme dan textual poachers, serta 3) konsumsi dalam perspektif consumer culture theory. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivis dengan pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara terhadap tiga informan yang tergolong sebagai fans dengan tingkat ultimate loyalty, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pendefinisian diri dalam fandom mendorong aktifitas konsumsi BTS Meal serta 2) dalam konteks budaya konsumsi, fandom hadir sebagai aspek dasar dengan bagian yang cukup besar, dalam mendorong suatu aktifitas konsumsi.
......This study discusses the experiences of consumers who consume BTS Meal and are a BTS ARMY, or the fandom community of BTS fans. On the day of its launch in Indonesia on June 9, 2022, McD managed to create an extraordinary response from the community, through its collaboration menu with BTS called BTS Meal. Although the menu offered is the regular menu that McD sells, namely 9 mcnuggets, french fries, chilli sauce, cajun sauce and medium drink, McD's global profit is reported to have reached US$ 2.22 billion or equivalent to Rp. 32.1 T, net sales McDonald's's rose 57% to US$ 5.89 billion or equivalent to Rp 85.3 T, and globally increased 40.5% from the previous year. In Indonesia, the success of this collaboration menu can be seen from the closing of several McD outlets that were unable to continue sales due to the crowds created, as well as the discovery of several packs of BTS Meal being resold at fantastic prices on e-commerce platforms. In addition, #BTSMeal also managed to become the third position trending topic worldwide with a total of 21,000 tweets (Nafasya, 2021). This makes the researchers divide the research space into three major parts, namely 1) fandom, 2) communication actions that contain symbolic expressions in digital fandom, fanaticism and textual poachers, and 3) consumption in the perspective of consumer culture theory. The paradigm used is constructivist with a qualitative approach and a case study research strategy. Data were obtained from interviews with three informants classified as fans with the ultimate level of loyalty, observation and literature study. The results of this study indicate that 1) self-definition in fandom encourages BTS Meal consumption activities and 2) in the context of consumption culture, fandom is present as a basic aspect with a large enough share, in encouraging a consumption activity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sriyani
"Kemangi (Ocimum americanum L.) merupakan tanaman yang mengandung minyak atsiri dengan sitral sebagai komponen utamanya. Efektivitas sitral dalam penghambatan terhadap motilitas usus telah dibuktikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak atsiri daun kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap motilitas usus mencit putih jantan. Sejumlah 30 ekor mencit putih jantan dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi 0,2 ml CMC 0,5%, kelompok kontrol positif diberi atropin sulfat 0,08 ml/20 g BB, kelompok kontrol pembanding diberi emulsi sitral 0,1 mg/20 g BB, dan tiga kelompok bahan uji yang diberi emulsi minyak atsiri daun kemangi dengan dosis I, II, dan III berturut-turut, yaitu 0,5 mg/20 g BB; 1 mg/20 g BB; dan 2 mg/20 g BB. Kemudian diberikan suspensi charcoal meal sebanyak 0,2 ml secara oral, lalu mencit dikorbankan. Setelah itu dilakukan pengukuran sehingga diperoleh data persentase ratio dan hambatan motilitas usus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri daun kemangi dosis 2 mg/20 g BB memberikan efek penghambatan sebesar 59,79% yang tidak berbeda secara signifikan (p>0,05) dengan sitral dan atropin sulfat. Dengan demikian, minyak atsiri daun kemangi berpotensi sebagai karminatif, antidiare, dan antispasmodik.
......Kemangi (Ocimum americanum L.) is a plant that contains essential oils with citral as a main component. Effectivity of citral as intestinal motility inhibition was evaluated. The purpose of this study was to determine the effect of essential oil of kemangi leaves (Ocimum americanum L.) on white male mices intestinal motility. Thirty white male mices were divided into six groups, which the negative control group was given 0,2 ml of 0,5% CMC, the positive control group was given atropine sulfate 0,08 ml/20 g BW, the comparison control group was given emulsion citral 0,1 mg/20 g BW, and three of test materials groups were given volatile oil emulsion kemangi leaves (Ocimum americanum L.) doses 0,5 mg/20 g BW; 1 mg/20 g BW, and 2 mg/20 g BW. Then mices was given charcoal meal suspension 0,2 ml orally, and the animals were sacrificed. This measured was expressed as ratio and inhibition percentage. The results showed that the inhibition of essential oil of kemangi leaves (Ocimum americanum L.) dose 2 mg/20 g BW was 59,79%, it did not show significant different (p> 0.05) effect with citral and atropine sulfate. Altogether, essential oil of kemangi leaves (Ocimum americanum L.) has potential as a carminative, antidiarrheal, and antispasmodic agent."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Tasya
"Gizi kurang merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena kekurangan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Kasus nyata terjadi pada Anak A (3 tahun) memiliki gejala yang meunjukkan gizi kurang seperti nafsu makan menurun, berat badan tidak kunjung meningkat, rewel, kurus serta hasil BB/U pada grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) berada di bawah garis hijau atau berada di wilayah garis kuning. Pada kondisi ini sangat diperlukan adanya penanganan. Implementasi dilakukan selama 9 hari. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan kepada keluarga untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita yaitu pengaturan porsi makan gizi seimbang dan pembuatan jadwal aktvitas harian. Hasil dari intervensi terlihat adanya peningkatan berat badan pada balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 0,3 kg dan terjadi peningkatan nafsu makan pada anak, anakpun mulai meyukai beberapa sayuran dan buah. Evaluasi tingkat kemandiriankeluarga juga mengalami peningkatan dari tingkat I menjadi tingkat III. Penulis merekomendasikan agar perawat keluarga atau komunitas dapat melakukan intervensi pengaturan porsi makan gizi seimbang dan pembuatan jadwal aktivitas harian guna mengatasi masalah gizi kurang pada balita.
......Malnutrition is a health problem that occurs due to lack of nutrients needed by the body. The real case occurred in Child A (3 years old) who had symptoms that showed poor nutrition such as decreased appetite, weight did not increase, fussy, thin and the results of BB/U on the Chart Towards Healthy (KMS) were below the green line or in the yellow line. In this condition, treatment is needed. Implementation was carried out for 9 days. Superior nursing interventions given to families to overcome the problem of malnutrition in toddlers are setting a balanced nutritional meal portion and making a daily activity schedule. The results of the intervention showed an increase in body weight in undernourished toddlers as much as 0.3 kg and an increase in appetite in children, children began to like some vegetables and fruit. Evaluation of the level of family independence also increased from level I to level III. The author recommends that family or community nurses can intervene to regulate portions of balanced nutrition and make a daily activity schedule to overcome the problem of malnutrition in toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasution, Mahdiyah
"Keadaan gizi kurang atau lebih terjadi karena kegagalan mencapai konsumsi gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pola konsumsi mahasiswa UNJ - Rawamangun, seperti jenis kelamin, pengetahuan gizi dan sikap pemenuhan gizi.
Penelitian ini merupakan analisis terhadap data sekunder yang dilaksanakan pada bulan Juni 2001. Pengambilan data secara cross-sectional dilakukan terhadap 327 mahasiswa UNJ tahun 2000. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik dan multivariat dengan perangkat komputer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 48 % responden memiliki pola konsumsi yang balk. Terdapat hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara status sosial ekonomi dan sikap pemenuhan gizi dengan pola konsumsi mahasiswa UNJ.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pengelola program kesehatan dan program pendidikan agar diberikan penyuluhan gizi yang diharapkan dapat mengubah sikap pemenuhan gizi yang positif.
Selanjutnya perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mengukur jumlah konsumsi atau asupan gizi mahasiswa UNJ untuk mengetahui pola konsumsinya.

Factors Associated to Meal Pattern of Students in Universitas Negeri Jakarta, in 2000The under nutrition and over nutrition occurs doe to the failure in balance nutrition. The objective of this study is to investigate related the meal pattern of students in Universitas Negeri Jakarta (UNJ) - Rawamangun, such as a gender, socio-economic status, nutritional knowledge and the attitude of nutritive food.
This study used secondary data analysis that carried out in June 2001. A cross-sectional study was conducted with sample of 327 students districts in Universitas Negeri Jakarta were collected in 2000. Data analysis conducted of logistic regression analysis and multivariable method was done using statistic package.
The result showed that 48 % of respondent have a good meal pattern. There were significant correlations between socio-economic status and attitude to the nutritive food with students meal pattern (p < 0,05).
The nutritional education program to promote nutritional guidelines should be conducted forward good attitude of nutritive food.
Hopefully another study could be conducted to know a better and stronger association between meal pattern with food consumption or food intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T5216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminarti Sjakbandiah Koesmardini
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan suatu studi analitis yang menggunakan data primer yang dilaksanakan pada bulan Desember 1998. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makan siswi SMEA Yapan Indonesia di Kecamatan Sawangan Kabupaten DT II Bogor. Pengolahan data secara statistik dilakukan terhadap 261 siswi yang berusia 14-21 tahun dengan menggunakan SPSS-PC Package. Uji Chi Square digunakan untuk meliliat hubungaii dua variabel, yakni antara variabel tingkat sosial ekonomi termasuk pendidikan Ibu siswi dan pendapatan orang tua, pengetahuan gizi siswi dan pengetahuan gizi lbu siswi, sikap siswi dan sikap ibu siswi terhadap makanan bergizi, dengan variabel Pola makan siswi. Perbedaan hasil uji tersebut bermakna bila nilai p < 0,05.
Diperoleh hasil bahwa 64,8 % responder mempunyai pola makan yang baik. Hanya variabel Pengetahuan lbu siswi yang berhubungan dengan pola makan siswi secara bermakna pada p < 0,05. Variabel lainnya yakni tingkat sosial ekonomi termasuk tingkat pendidikan Ibu siswi, pendapatan orang tua, pengetahuan gizi siswi, serta sikap Siswi dan sikap Ibu siswi terhadap makanan bergizi ternyata secara statistik tidak menunjukkan hubungan yang bermakna (p>0,05).
Disarankan kepada Pengelola Program Kesehatan dan Program Pendidikan agar diberikan penyuluhan gizi terutama melalui kelompok Ibu, melalui penjaja makanan di warung sekolah dan media-media lainnya. Penyuluhan gizi pada siswi selain dalam bentuk pelajaran juga diberikan secara ekstrakurikuler misalnya berkemah, dll Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya dengan metode obseivasi partisipatif agar diperaleh data yang lebih berkualitas.

ABSTRACT
survey was carried out in December 1998 to study the meal pattern of adolescent girls in SMEA Yapan, high school students in Sawangan - Bogor district. A cross-sectional study involving a sample of 261 students aged 14 to 21 years. The aim of this study is to investigate the meal pattern of adolescent girl and factors associated with it, such as socio-economic status, mothers education, knowledge about nutrition of adolescent girls and their mother, attitude of adolescent girls and their mother to the nutritive food was investigated. The statistical analysis was done using the SPSS-PC statistical package. The Chi-Square was used for the statistical association between two variables in relation to the meal pattern. The difference was considered statistically significant when p-value was less than 0,05. The logistic regression was used to estimate of several variables on food consumption pattern holding others variables constant.
The study found that 64, 8 % of respondents have a good meal pattern. There was a significant correlation between the mothers' knowledge about nutrition and the girls? meal pattern (p < 0,05). The other variables such as social-economic status included the education of the students' mother and the income of the parents, the knowledge of nutrition of the students, and the attitudes of the students and their mother to the good nutritive food, were no significant correlation (p >0,05).
A nutrition education programmed to promote healthy balanced diet and to reduce negative foods beliefs and negative food habits is urgently needed for house﷓wives, through the managers of the canteen in the school, and another medias. Nutrition education for girl students is better by extra curriculum.. For the next nutrition survey it is better with observative participation methods to get the better data quality.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiya Fadlina
"Praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat perlu dipertahankan selama situasi pandemi COVID-19 untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Tindakan pengendalian pandemi COVID-19 seperti pembatasan sosial skala besar dapat berdampak pada faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian MP-ASI. Namun, studi yang menilai faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik pemberian MP-ASI selama pandemi COVID-19 masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan pola pangan minimum yang dapat diterima (MAD) anak usia 6-11 bulan pada pandemi COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini merupakan bagian dari “COVID-19 Mom-Infant Study” dan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan survei online. Uji regresi logistik ganda dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan MAD dengan tingkat signifikan yang ditetapkan pada p <0,05. Sebanyak 262 data dikumpulkan dengan sekitar 74,0%, memenuhi MAD yang terdiri dari 94,3% memenuhi frekuensi makan minimum, dan 77,1% memenuhi keragaman makanan minimum. Berdasarkan analisis multivariat ketahanan pangan rumah tangga (aOR=2.479; 95%CI [1.196 – 5.136]), suasana hati ibu (aOR=3.448; 95%CI [1.286 – 9.378]), jumlah anak di rumah tangga (aOR=2.493; 95%CI [1.131 – 5.495]), dukungan suami (aOR=4.365; 95%CI [1.450 – 13.083]), dan dukungan kelompok pendukung makanan (aOR=2.446; 95%CI [1.186 – 5.043]), ditemukan sebagai faktor dominan dari MAD. Hasil studi ini menunjukkan bahwa sepertiga anak tidak memenuhi pola pangan minimum yang dapat diterima. Peningkatan edukasi gizi dan aksesibilitas pangan dibutuhkan terutama untuk rumah tangga yang rawan pangan dan memiliki 3 atau lebih anak di dalamnya selama pandemi COVID-19. Peningkatan kesadaran suami tentang pentingnya dukungan pemberian makan anak bagi ibu baru, menjaga suasana hati ibu, dan menggunakan media online atau kelompok pendukung makan bayi untuk menyampaikan pesan gizi sebagai strategi untuk mempertahankan kualitas diet anak selama pandemi COVID-19.
......Appropriate complementary feeding practices are needed to achieve optimal growth, development, and health that needs to be sustained during coronavirus disease 19 (COVID-19) pandemic situation. COVID-19 pandemic control measures such as large-scale social restriction and physical distancing can have an impact on factors that are associated with complementary feeding practice. However, study that assessing factors associated with complementary feeding practices during COVID-19 was still limited. Therefore, this study aims to identify dominant factors of minimum acceptable diet (MAD) of 6-11 months old children during COVID-19 pandemic in Indonesia. This study was part of the “COVID-19 Mom-Infant Study” and conducted in all regions of Indonesia using an online survey. Multiple logistic regression test was run to identify dominant factors of MAD with a significant level set at p <0.05. A total of 262 data were collected with around 74.0% meeting MAD that consist of 94.3% were meeting minimum meal frequency, and 77.1% meeting minimum dietary diversity. Based on multivariate analysis, household food security (aOR=2.479; 95%CI [1.196 – 5.136]), mother’s mood (aOR=3.448; 95%CI [1.286 – 9.378]), number of children in the household, (aOR=2.493; 95%CI [1.131 – 5.495]), support from husband (aOR=4.365; 95%CI [1.450 – 13.083]), and support from support group and online support (aOR=2.446; 95%CI [1.186 – 5.043]) were found to be dominant factors of MAD. These findings showed that one third of the children did not fulfill the MAD. Increased nutrition education and accessibility of food needed especially in the food insecure household with more than 3 children in it during this COVID-19 pandemic. Mother’s mood needs to be maintained as it was related to child feeding practices. Raising awareness of father about the importance of feeding support for new mothers and using online group or support groups to deliver nutrition messages as the coping strategy of many closure of health post during COVID-19 pandemic.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Annafi`u Azlou
"ABSTRAK
Penelitian mengenai pemanfaatan tepung bintang laut mahkota duri sebagai bahan
substitusi protein pakan ikan mas hias telah dilakukan pada bulan Februari--Mei
2016. Penelitian bertujuan untuk menghitung nilai kesukaan, mengukur
pertumbuhan dan warna ikan Carassius auratus yang diberi pakan ikan berbahan
tepung Acanthaster planci. Penelitian dilakukan dengan membuat A. planci
menjadi tepung kemudian merancang formulasi pakan dan dilakukan pembuatan
pelet ikan. Pelet dengan tepung Acanthaster planci merupakan pakan perlakuan
dan pelet dengan tepung ampas tahu merupakan pakan kontrol. Selanjutnya pelet
yang sudah dibuat diujikan kepada ikan C. auratus yang sebelumnya sudah
diaklimasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan C. auratus lebih menyukai
pakan perlakuan dibandingkan pakan kontrol dengan persentase pakan yang
dimakan secara berurutan 68,2% dan 48% dan nilai indeks elektivitas Ivlev 0,24
dan 0,11. Pengaruh pemberian kedua pakan terhadap pertumbuhan tidak terlalu
berbeda. Berdasarkan rata-rata penilaian oleh panelis terhadap warna ikan
C. auratus selama tujuh minggu, pakan perlakuan memicu perubahan warna yang
lebih cepat dibandingkan dengan pakan kontrol.

ABSTRACT
A study of utilization of crown-of-thorn starfish (Acanthaster planci) powder as a
protein substitution in pellets for goldfish (Carassius auratus) has been conducted
on February--May 2016. The objectives of the study were to calculate the value of
Carassius auratus preference against the pellets contain Acanthaster planci
powder and to measure the effect of pellets to the growth and body color of
Carassius auratus. The study was initially conducted by making A. planci into a
powder, design formulation of pellets and finally transform it into the pellets. The
pellet that made with Acanthaster planci is a treatment pellet and the pellet that
made with tofu residue is a control pellet. The pellets tested to the acclimatized
C. auratus. The results showed that C. auratus prefers to eat treatment pellets
rather than control pellets. The percentage of treatment and control pellets eaten
by C. auratus is 68.2% and 48% respectively and the Ivlev electivity index value
is 0.24 and 0.11 respectively. The growth effect of both pellets showed no
considerable difference. The average valuation by the panelists for seven weeks,
showed that treatment pellets triggered the change of fishes? body color faster
than the control pellets."
2016
S65552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>