Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bima Dharmaputera
"Tanaman mengkudu ( Morinda citrifolia ) merupakan salah satu
tanaman obat tradisional yang tumbuh sampai dengan ketingian 500 m dari
permukaan iaut. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara tapi penyebarannya
begitu luas sampai ke daerah Pasifik selatan.
Bagian dari tanaman ini yang digunakan sebagai sumber obat adalah
daun, akar, batang, bunga dan buahnya. Banyak penelitian yang telah
dilakukan untuk mengetahui kandungan zat apa saja yang terdapat pada
tanaman mengkudu, ternyafa zat-zat tersebut merupakan senyawa alkaloid,
terpenoid, antrakuinon dan kumarin.
Ada bagian dari tanaman ini yang belum banyak diketafiui kandungan
zatnya yaitu biji dari buah mengkudu. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan zat apa saja yang terdapat pada biji mengkudu
dari buah matang dan apakah zat yang terdapat pada biji buahnya sama
dengan zat yang terdapat pada buahnya.
Pada penelitian ini biji buah mengkudu direfluks dengan berbagai
pelarut, seperti air, etanol dengan variasi kelarutan dan kloroform. Namun
yang berhasii mengekstrak biji mengkudu adalah pelarut etanol dengan kadar
40% dan campuran etanol 40% dan kloroform. Hasil ekstraksi kernudian
dianalisis dengan menggunakan IR dan GC-MS. Dari analisis tersebut
didapat senyawa yang biologis aktif pada ekstrak etanol 40% dan ekstrak
campuran etanol 40% dan kloroform. Senyawa tersebut adalah skopoletin
dengan rumus molekul C10H8O4 dan limonen dengan rumus molekul C10H18.
Pada hasil ekstrak pelarut etanol 40% dari 50 gram biji buah
mengkudu didapat minyak kuning kecoklatan seberat 1,32 gram ( 2,64% ).
Kadar skopoletin yang diperoleh adalah 37,42%. Sedang pada hasil ekstrak
pelarut campuran etanol 40% dan kloroform dari 50 gram biji buah mengkudu
didapat minyak kuning seberat 1,48 gram ( 2,96% ). Kadar skopoletin yang
diperoleh adalah 55,87% dan kadar limonen yang diperoleh adalah 4,29"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Mulyana
"ABSTRAK
Buah mengkudu (pace) yang diperoleh dari tumbuhan Morinda citrifolia L., secara tradisional telah digunakan sebagai ramuan untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satu khasiatnya adalah untuk mengobati peradangan (in.flamasi), khususnya radang payudara, usus dan ginjal. Untuk mengetahui tentang leamanan dalam pemakaiannya telah dilakukan penelitian penentuan LD 50 perasan buah mengkudu dengan menggunakan mencit putih jantan Sebagai hewan percobaan. Netoda yang digunakan adalah cara C.Weil. Sedangkan untuk mendapatkan bukti efektifitas dan perasan buah mengkudusebagai obat anti inflamasi, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian peroral perasan buah mengkudu terhadap udem yang ditimbulkan dengan injeksi 0,2 ra1 larutan karagenin I % dalam NaCl fisiologis secara subplantar pada kaki tikus putih jantan. Tiga kelompok hewan uji diberi perasan buah mengkudu dengan dosis 1; 3,75; dan 7,5 kali dosis satu ka ii pada manusia, 2 jam sebelum injeksi karagenin. Satu ke lompok diberi suspensi fenilbutazon dengan dosis 13,14 mg/ 100 g BB, sebagai peinbanding obat anti iifflamasi. Satu kelompok tidak diberi perlakuan apa-apa (hanya diradangkan saja). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa - Harga LD50 perasan buah mengkudu pada inencit secara intra-peritonial sebesar 164,95 mg/10 g BB. Setelah diekstrapolasikan menjadi LB50 pada tikus peroral diper oleh harga sebesar 1154. 650 mg/kg BB. - Perasan buah mengkudu den-an iosis 5 g/100 g BB ( lebih kurang setara dengan 7,5 kali dosis satu kali manusia) rnemperlihatkan efek penghambatan udem sebesar 37,18 14,19; 31,88; 26,06 dan 25,68 % b , turut-turut mulai jam pertama hingga jam kelima setelah injeksi karagenin. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditunjukkan bahwa - Perasan buah mengkudu termasuk golongan zat/obat yang " Practically non toxic ". - Perasan buah mengkudu mempunyai efek anti inflamasi ter hadap udem yang ditimbulkan karagenin pada telapak kaki tikus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paula Dewanti
"ABSTRACT
Mengkudu has been known for a type of fruit that has many health benefits. The targeted partner of our community service was one of rujak mengkudu traditional seller, Ibu Ni Ketut Suji, that is located at Jalan Raya Dalung, Sempidi Village border, subdistrict of Kuta Utara, Badung, Bali, which is approximately 12.5 km from the location of sponsor. By that time, our partner was doing mouth to mouth marketing strategy, in a local scope; direct buyer are those who came to our partner's house, as well as selling the product in local traditional markets. Such a marketing strategy may be considered a less effective one. Therefore, the initial purpose of this community service was to provide training on the utilization of information technology, especially the utilization of the online marketplace as a marketing media to expand our partner's business. This community service was conducted by using a demo, best practices and technical guidance. The results of our community service showed that the participants were able to utilize information technology, especially the online marketplace, as a media marketing for their products. This can be measured from the ability of participants which included the ability to create their accounts, use the media interactively, and advertise their products in one of the media online marketplace."
Jakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2018
300 JPM 2:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Muchtar DJ
"Telah dilakukan penelitian pemeriksaan efek antelmintik dari perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) infeksi nematoda pada domba lokal. Pemeriksaan yang terhadap dilakukan meliputi penghitungan telur cacing tiap gram tinja, penimbangan berat badan dan pemeriksaan gambaran darah (henatokrit, sel darah merah, sel darah putih dan hemoglobin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasan buah mengkudu dengan dosis 1 gr per kg berat badan efektif untuk mengobati infeksi nematoda pada domba."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S70329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembuatan granul dari ekstrak kering buah mengkudu (Morinda
citrifolia Linn) dengan menggunakan amilum dan avicel PH 102 sebagai
bahan pengisi telah dilakukan. Ekstrak kering sari buah mengkudu maupun
sediaan granul yang dihasilkan telah dilakukan pengujian. Pengujian pada
ekstrak kering sari buah mengkudu dilakukan melalui uji organoleptis meliputi
uji rasa, bau, dan warna. Pengujian pada sediaan granul meliputi uji laju alir,
sudut istirahat, higroskopisitas dan kecepatan rekonstitusi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa formula C dengan konsentrasi amilum 46 % memiliki
hasil terbaik dalam pengujian laju alir, sudut istirahat dan uji higroskopisitas.
Hasil terbaik dalam pengujian kecepatan rekonstitusi adalah formula B
dengan konsentrasi avicel PH 102 46%. Kondisi optimal pada penyimpanan
granul dapat tercapai dalam wadah tertutup dengan silika gel selama 2
minggu."
Universitas Indonesia, 2005
S32529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Kusumastuti
"ABSTRAK
Tesis ini mempelajari pengaruh injeksi ekstrak buah mengkudu sebagai green
inhibitor corrosion terhadap baja karbon rendah dalam lingkungan NaCl 3,5%.
Berdasarkan pengujian weight loss diperoleh informasi bahwa pada perendaman
12 hari dengan konsentrasi 3mL menunjukkan laju korosi terendah yaitu 1.385 mpy
dengan efisiensi 76,92 %. Pengujian dengan polarisasi menunjukkan bahwa dengan
variasi konsentrasi inhibitor diperoleh laju korosi terendah pada konsentrasi 3 mL
yaitu 6,68 mpy dengan efisiensinya 68,08 %. Mekanisme inhibisi inhibitor ekstrak
buah mengkudu pada permukaan baja karbon dapat diamati dari kurva polarisasi
yang memberikan informasi bahwa inhibitor dari ekstrak buah mengkudu termasuk
mixed type inhibitor yang merupakan ciri khas inhibitor organik dengan model
adsorpsi Langmuir yang menunjukkan telah terbentuk lapisan monolayer.

ABSTRACT
The effect of injecting noni fruit extracts, as a green inhibitor corrosion for a low
carbon steel in 3.5% NaCl solution has been studied in this thesis. Based on the
weight loss experiment, it was known that immersing a low carbon steel in 3mL
3.5% NaCl solution for 12 days produced the the lowest corrosion rates of 1.385
mpy with 76.92%inhibitor efficiencies. On the other hand, polarization experiment
showed the minimum corrosion rate of 6.68 mpy with 68.08% inhibitor efficiencies.
Inhibition mechanism of noni fruit extract on carbon steel surface can be observed
from the polarization curves. From that curve, it was shown that the monolayer
coating has been formed. This phenomena was the characteristic of the organic
inhibitor with the Langmuir adsorption models."
2012
T30289
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Popy Meiliana Puspandari
"Telah dilakukan penelitian pada biji buah mengkudu ( Morinda citrifolia)
dengan metoda ekstraksi menggunakan ekstraktor sokhlet memakai dua
macam pelarut yaitu etanol dan kloroform. Hasil ekstraksi di analisls dengan
KLT. IR dan GC-MS. Darl analisls tersebut didapat senyawa yang biologis
aktif pada ekstrak etanol dan ekstrak kloroform. Senyawa tersebut adalah
kumarin-scopoletin dengan rumus molekul C10H8O4 dan monoterpenoidlimonene
dengan rumus molekul C10H18."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Amalia Khairani
"Mengkudu {Morinda citrifolia) merupakan tanaman asli Indonesia.
Tanaman In! termasuk saiah satu spesies dalam genus Morinda dan famili
Rublaceae. Seluruh baglan tanaman in! berkhaslat sebagal obat terutama
buahnya.
Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada buah
mengkudu yang matang terdapat senyawa-senyawa biologis aktif skopoletin
dan limonena yang berkhaslat sebagal obat.
4-
Penelitian inl bertujuan untuk mencoba mengetahui senyawa apa saja
yang terdapat pada buah mengkudu yang mengkal, terutama apakah
terdapat senyawa skopoletin dan limonena dan kadarnya dalam buah
tersebut. Diharapkan kandungan kimia buah mengkudu yang mengkal tidak
jauh berbeda dengan kandungan kimia buah mengkudu matang yang
mengandung banyak zat penting dengan kadar yang tidak jauh berbeda pula.
Ekstrak diperoleh dari proses ekstraksi dengan soklet menggunakan
pelarut kloroform kemudian dipisahkan kembali dengan corong pisah
menggunakan pelarut NaHCOa 5% dan KOH 5%. Analisis senyawa kimia
dilakukan dengan FTIR dan GC-MS.
MSLIK peUPtJSTJlfeaAN
i M U i
Senyawa-senyawa biologis aktif dalam buah mengkudu mengkal
adalah skopoletin dan limoneha dengan kadar masing-masing 6,89% dan
2,92%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariska Maghfiroh, auhor
"ABSTRAK
Daging adalah salah satu makanan yang cukup banyak dikonsumsi masyarakat
dalam berbagai menu masakan atas komposisi gizinya yang tinggi. Namun,
daging rentan terhadap penurunan kualitas karena kontaminasi mikroorganisme
dan oksidasi lipidnya. Telah diteliti bahwa ekstrak mengkudu mampu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memiliki antioksidan yang kuat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen yang terkandung dalam
ekstrak buah mengkudu dan potensinya dalam memperpanjang umur simpan
daging selama masa penyimpanan 15 hari pada suhu beku. Ekstrak buah
mengkudu diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.
Aplikasi pada daging sapi segar dilakukan dengan variasi konsentrasi 2%; 5%;
7% (w/v). Hasil uji GCMS menunjukkan komponen senyawa tertinggi dalam
ekstrak buah mengkudu adalah senyawa furfural dan hexanoic acid. Senyawa
inilah yang diduga mempunyai kemampuan antimikroba. Kemudian, hasil
pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan nilai IC50 ekstrak buah mengkudu
sebesar 99,7 μg/ml. Hasil perhitungan koloni bakteri dengan metode TPC
menunjukkan ekstrak buah mengkudu memiliki kemampuan menghambat
pertumbuhan bakteri dibandingkan dengan bahan kimia sintetis. Semakin besar
konsentrasi ekstrak yang ditambahkan, semakin besar kemampuan ekstrak dalam
menghambat pertumbuhan mikroba.

ABSTRACT
Meat is one of food that consumed frequently by people in a variety of dishes due
to the high nutritional composition. However, meat susceptible to degradation due
to contamination of microorganism and lipid oxidation. It has been reported that
noni extract could inhibit microbial growth and has strong antioxidant. This study
aims to determine the components contained within the noni fruit extract and its
potential to extend the shelf life of meat during storage 15 days at freeze
temperature. Noni fruit extract obtained by maceration using ethanol 96%.
Applications on fresh meat made with various concentration of 2%; 5%; 7%
(w/v). GCMS test results showed the highest compound component in noni fruit
extracts are furfural and hexanoic acid. These compounds are believed to have
antimicrobial ability. Then, the test results show the antioxidant activity of
extracts has IC50 value 99.7 μg/ml. Results of counting bacterial colonies with
Total Plate Count method showed noni fruit extract has the ability to inhibit
bacterial growth as compared to synthetic chemicals. The greater the
concentration of the extract added, the greater the ability to extract in inhibiting
the growth of microbes."
2015
S65721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Astuti
"Lamivudin adalah obat anti retroviral (ARV) yang termasuk dalam kategori inhibitor Nukleosida Reverse Transcriptase (NRTI) yang digunakan dalam pengobatan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan hepatitis B. Kitosan telah digunakan secara luas sebagai matriks dalam sistem pelepasan obat (drug release system) dalam bentuk nanopartikel baik pada ARV yang bersifat hidrofobik maupun hidrofilik. Namun untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengikat lamivudin (yang bersifat hidrofilik), maka diperlukan modifikasi untuk meningkatkan sifat hidrofilisitas kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan modifikasi nanopartikel kitosan menggunakan ektrak daun mengkudu sebagai penghantar obat lamivudin yang memiliki efisiensi enkapsulasi yang tinggi. Modifikasi dilakukan dengan penambahan fraksi air daun mengkudu (FDM) yang mengandung polifenol sehingga mampu meningkatkan hidrofilisitas kitosan dan polietilen glikol (PEG) sebagai penyalut obat. Kitosan yang telah dimodifikasi selanjutnya dimuat dengan lamivudin dan ditambah dengan agen pengikat silang natrium tri polifosfat (TPP) menghasilkan nanodrug lamivudin dalam sistem penghantar kitosan-PEG. Hasil karakterisasi dengan partikel size analyzer (PSA) nanodrug menunjukkan ukuran partikel nanodrug sebesar 12,19 nm. Efisiensi enkapsukasi nanodrug sebesar 93,02 % ± 1,03 % pada kapasitas loading 31,22%. Hasil uji pelepasan obat lamivudin dari nanodrug yang dilakukan secara in vitro dengan alat uji disolusi pada media dapar fosfat pH 3,0 selama 4 jam,  pH 6,8 dan pH 7,4 selama 24 jam berturut – turut adalah 45,79%, 91,31% dan 83,06%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi air daun mengkudu dapat digunakan untuk memodifikasi nanopartikel kitosan sehingga dapat digunakan sebagai sebagai penghantar obat lamivudin dengan efisiensi enkapsulasi yang tinggi dan bersifat lepas bertahap (sustained release).

Lamivudin is an antiretroviral drug (ARV) which belongs to the category of Nucleoside Reverse Transcriptase (NRTI) inhibitors used in the treatment of Human Immunodeficiency Virus (HIV) and hepatitis B. Chitosan has been widely used as a matrix in drug delivery systems in nanoparticles which is good in both hydrophobic and hydrophilic ARV drugs. However, to improve its ability to bind lamivudin (which is hydrophilic), modification is needed to improve the hydrophilicity properties of chitosan. This study aims to modify chitosan nanoparticles using noni leaf extract as a drug delivery system for lamivudin and give high encapsulation efficiency. Modification was carried out by addingwater extracts of noni leaf containing polyphenols to increase the hydrophilicity of chitosan, and poly ethylene glycol (PEG) as drug coating. The modified chitosan was then loaded with lamivudin and coupled with sodium tri polyphosphate (TPP) crosslinking agent to produce lamivudine nanodrug in a chitosan-PEG drug delivery system. Characterization by particle size analyzer (PSA) showed that nanodrug particle size is 12.19 nm. The efficiency of nanodrug encapsulation is 93.02% ± 1.03% on 31.22% loading concentration. The results of drug release test of lamivudin by dissolution tester on phosphate buffer pH 3.0 for 4 hours; 6.8 and 7.4 for 24 hours are 45.79%, 91.31% and 83.06% respectively. It can be concluded that the water extracts of noni leaf can be used to modify chitosan nanoparticles so that it can be used as a nanocarrier or drug delivery system for lamivudin with high encapsulation efficiency and sustained release.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>