Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indana Bintan Dzakiyyah
Abstrak :
Minuman ringan berpemanis adalah beberapa jenis minuman manis berkalori yang ketika dibeli sudah siap diminum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis pada siswa SMAN 48 Jakarta Timur berdasarkan jenis kelamin, keterpaparan media massa, aksesibilitas, ketersediaan, pengaruh keluarga, pengaruh teman, pengetahuan gizi, sikap, aktivitas fisik, kebiasaan membawa air mineral, dan uang jajan. Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional ini dilakukan pada 168 sampel yang dipilih mengunakan metode quota sampling. Instrumen yang digunakan, yaitu kuesioner (self-administered) dan alat peraga botol berbagai ukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis secara umum, yaitu sebanyak 245,7 mL/hari. Rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis berdasarkan jenisnya secara berurutan dari yang terbanyak, yaitu minuman jenis teh/kopi (152,7 mL/hari), berperisa buah (77,1 mL/hari), berperisa tanpa kandungan sari buah (65,7 mL/hari), sport (56,9 mL/hari), karbonasi berkalori (42,2 mL/hari), dan energi (10,0 mL/hari). Hasil analisis menggunakan uji t independen menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata konsumsi minuman ringan berpemanis berdasarkan jenis kelamin, keterpaparan media massa, ketersediaan minuman ringan berpemanis, pengaruh teman, dan sikap terhadap minuman ringan. Diperlukannya dukungan dari berbagai pihak berwenang terkait kebijakan penjualan minuman ringan berpemanis dan penyediaan air mineral di tempat umum, khususnya sekolah. ...... Sugar-sweetened beverages are certain types of calorie drinks which are ready to drink when it purchased. This research aims to get information about the differences of averages sugar-sweetened beverages consumption among students of SMAN 48 East Jakarta according to sex, mass media exposure, accessibility, availability, family influence, peer influence, nutritional knowledge, attitude, physical activity, the habit of bringing mineral water, and pocket money. This quantitative study (cross sectional) is conducted to 168 samples (quota sampling method). Self-administered Questionnaire and various sized bottles are used as the instruments of this research. The result showed that the average of sugar-sweetened beverages consumption in general was 245,7 mL/day. The averages of sugar-sweetened beverages consumption based on its categories were tea/coffee (152,7 mL/day), fruit-flavoured drinks (77,1 mL/day), flavoured drinks (without fruit juice) (65,7 mL/day), sports drinks (56,9 mL/day), caloric carbonated drinks (42,2 mL/day), and energy drinks (10,0 mL/day). Bivariate analysis (t-independent test) showed that there were a significant differences on the average of sugar-sweetened beverages consumption according to sex, mass media exposure, availability, peer influence, and attitude. Support from various authorities related to sugar-sweetened beverages sales policy and free mineral water supply in public places, especially school, are needed to reduce sugar-sweetened beverages consumption.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Remi Chandra
Abstrak :
Obesitas merupakan kondisi penumpukan lemak secara berlebihan pada tubuh. Salah satu area penumpukan lemak pada tubuh adalah abdomen, yang dapat diukur dengan lingkar pinggang. Konsumsi minuman tinggi kalori semakin meningkat, salah satunya adalah soft drink. Soft drink yang berbentuk cair dan memiliki kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak bila dikonsumsi secara berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi soft drink dengan ukuran lingkar pinggang. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk mencari hubungan konsumsi soft drink dengan ukuran lingkar pinggang. Penelitian ini dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui konsumsi soft drink dan data antoprometri mahasiswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Oktober 2015 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Depok. Konsumsi soft drink dinilai dengan melihat frekuensi dan jumlah konsumsi soft drink. Analisis data menggunakan program SPSS versi 20.0 for windows dengan uji Mann-Whitney. Dari pengambilan data, didapatkan 113 responden mahasiswa laki-laki FKUI angkatan 2012-2014. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan konsumsi soft drink dengan lingkar pinggang pada mahasiswa laki-laki FKUI. Sebanyak 46% responden mengonsumsi soft drink sebanyak >1 liter/minggu. Konsumsi soft drink dapat menambah asupan kalori yang dapat mempengaruhi ukuran lingkar pinggang. ...... Obesity is condition of excessive fat accumulation in the body. One area of fat accumulation in the body is the abdomen, which can be measured by waist circumference. The consumption of high-calorie drinks is increasing, one of which is soft drinks. Soft drinks have liquid form and high sugar levels that can increase the risk of fat accumulation when consumed in excess. This study aims to find association of soft drinks consumption with waist circumference. This study used cross-sectional design to find association of soft drink with waist circumference. Data were collected using questionnaires to determine soft drinks consumption and anthropometric measurement on male students. This study was conducted in May-October 2015 in Faculty of Medicine, University of Indonesia, Depok. Soft drinks consumption were assessed by information about frequency and amount of soft drink consumption. Data were analyze using SPSS version 20.0 for windows by using Mann-Whitney test. This study obtained 113 male students of Faculty of Medicine class of 2012-2014. Results of the data analysis found association of soft drinks consumption with waist circumferences in male students. About 46% respondents consumed soft drinks >1 liters/ week. Consumption of soft drinks can increase calories intake that can affect waist circumference.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S641378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Hariyadi
Abstrak :
ABSTRAK
Mutu adalah satu hal yang dituntut oleh pelanggan. Oleh karena itu mutu perlu ditekankan pada setiap produk. Mutu yang baik akan mampu membawa produk menembus pasar dan meningkatkan proit bagi perusahaan Dengan demikian mutu merupakan suatu kebijakan yang perlu dicapai secara tems menerus sesuai dengan tuntutan pelanggan yang terus berubah.

Oleh karena itu perusahaan perlu untuk memantau terus menerus dan meningkatkan mutunya. Untuk itu diperlukan adanya sarana informasi yang dapat digunakan untuk mengukur dan mempertimbangkan mutu yang ada sekarang dan masa-masa berikutnya. Biaya Mutu adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan ini.

Dengan pengumpulan dan pelaporan Biaya Mutu diharapkan pihak managemen dapat mengambil kebijakan dan mengukur dengan lebih baik seberapa jauh keefektifan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mutunya itu.

Dalam tugas akhir ini akan diteliti dan dikumpulkan komponen-komponen Biaya Mutu yang ada dan dengan demikian akan terlihat komponen mana saja yang sangat berpengaruh dalam pembentukan Biaya Mum. Dari sini diharapkan menjadi titik awal dari perusahaan untuk dapat terus memantau dan memperbaiki mutunya Secara berkesinambungan.
1996
S36590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Tembaga Isnadi
Abstrak :
Minuman ringan siap saji atau ready to drink (RTD) mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar untuk dikembangkan dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih rendah dan penduduk berusia muda yang sangat besar. Sejak bulan Juni 2004 yang lalu, PT. Coca-Cola Indonesia melakukan inovasi dengan meluncurkan produk minuman teh siap saji dalam kemasan botol (RTD) yaitu FRESTEA, dimana situasi pasar produk minuman teh slap saji dalam kemasan botol pada sat itu masih didominasi oleh perusahaan minuman teh siap saji dalam kemasan botol yang pertama ada dan terlama di Indonesia. Produk minuman teh siap saji dalam kemasan botol merek FRESTEA dipilih sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan bahwa produk tersebut dapat menjadi merek terbaik dan pemasar terbesar untuk kategori produk minuman teh siap saji dalam kemasan botol di seluruh Indonesia dalam waktu yang cukup singkat dibandingkan dengan kompetitornya serta produk minuman teh siap saji dalam kemasan botol dengan ekuitas merek kedua terkuat di Indonesia. Dan penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi strategis mengenai usaha-usaha pemasaran (intensitas iklan) dan dimensi-dimensi ekuitas merek apa yang memberikan kontribusi terhadap kekuatan ekuitas merek yang dimiliki produk teh minuman siap saji dalam kemasan botol merek Frestea ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif, data diolah dengan program SPSS 11.0 kemudian diteliti menggunakan teknik pengukuran secara menyeluruh (multicolinearity) dari komponen-komponen pengukurnya dengan model persamaan struktural. Pengukuran model persamaan struktural tersebut dibantu aplikasi software LISREL (Linear Structural Relations) 8.54 yang hasilnya berupa nilai ekuitas merek secara rasio. Dengan jumlah sampel penelitian yang berjumlah 100 responden dengan teknik random sampling yang menggunakan structural equation modeling (SEM) dan program LISREL 8.54 untuk memproses data-datanya. Penelitian ini mengacu pada konsep penelitian ekuitas merek yang merupakan pengembangan dari penelitian Yoo yang telah mengalami berbagai perubahan didalamnya_ Analisis statistik ini mengestimasi beberapa persamaan regresi yang terpisah, namun sating berhubungan, dan secara simultan, Berbeda dengan analisis regresi, SEM bisa terdapat beberapa peubah terikat yang bisa menjadi peubah babas bagi peubah terikat yang lain. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa promosi secara positif berpengaruh tidak langsung mempengaruhi ekuitas merek. Hubungan tidak langsung elemen bauran pemasaran dengan ekuitas merek menunjukkan bahwa frekuensi iklan secara positif berpengaruh tidak langsung dengan ekuitas merek. Kesan kualitas merek memiliki kontribusi yang terbesar terhadap pembentukan ekuitas merek dibandingkan dengan dimensi-dimensi merek lainnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neville, Isdell
Abstrak :
Summary A former chairman and CEO of Coca-Cola traces the story of his career, describing his efforts to combat public relations challenges, his contributions to opening markets throughout the world, and his strategies for promoting corporate responsibility. Contents From Ulster to Africa -- In Johannesburg: my global career is launched -- Conquering Pepsi in the Philippines -- Stagnation in West Germany -- The Wall falls -- Going back to India -- At the helm of Coca-Cola -- Connected capitalism.
Jakarta : Erlangga , 2011
338.76 NEV i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Maria Chandra
Abstrak :
Saat ini, Pemerintah ingin meningkatkan fungsi cukai sebagai penerimaan dan pengatur barang konsumsi, untuk mewujudkannya dengan memperluas barang kena cukai pada minuman ringan berkarbonasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pertimbangan, upaya pemerintah dan potensi penerimaan dari ekstensifikasi barang kena cukai pada minuman ringan berkarbonasi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ekstensifikasi barang kena cukai pada minuman ringan berkarbonasi didasarkan pada pemenuhan sifat atau karakteristik barang kena cukai yang diatur dalam UU No. 39 Tahun 2007 terhadap minuman ringan berkarbonasi, yaitu barang yang konsumsinya harus dibatasi, peredarannya harus diawasi, barang yang penggunaannya menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan serta barang yang pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan. Upaya yang dilakukan pemerintah yaitu revisi Undang-Undang Cukai, melakukan kajian mendalam, sosialisasi internal dan menciptakan sumber daya manusia yang handal. Ekstensifikasi barang kena cukai pada minuman ringan berkarbonasi dapat meningkatkan penerimaan negara dan peningkatan program kesehatan masyarakat. ...... This moment, Government wants to increase excise tax function as consumer goods revenue and regulator, to realize it by expanding excise goods on carbonated soft drinks. This research was carried out to learn consideration base, government's efforts and revenue potential from extensification of excise goods on carbonated soft drinks. In this research then discovered that extensification excise goods on carbonated soft drinks is based on fulfillment of characteristic excise goods that arranged inside UU No 39 Tahun 2007 toward carbonated soft drinks that says consumption on goods have to be bordered, circulation have to be controlled, used on goods which gives negative effect to community's health and surrounding along with goods whose use needs tax levied for the sake of justice and balance. Efforts which have been done by the government are revision of excise tax law, profound studies, internal socialization and creation of sophisticated human resource. Extensification excise goods on carbonated soft drinks can increase country's revenue and escalation of public health program.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dharnita Cernalia
Abstrak :
Penggunaan pemanis buatan dalam produk minuman sudah sedemikian meluas mencakup jenis pemanis buatan yang digunakan dan bentuk sediaan yang dibuat. Salah satu pemanis buatan yang digunakan pada produk minuman adalah aspartam, dimana memiliki tingkat kemanisan 180-200 kali gula biasa. Oleh karena adanya batasan penggunaan aspartam dalam asupan harian, perlu diteliti kandungan aspartam salah satunya yang terdapat dalam produk minuman ringan. Pada penelitian kali ini dilakukan analisis aspartam secara Kromatografi Lapis Tipis Densitometri. Kondisi analisis menggunakan lempeng silika gel F254 sebagai fase diam, campuran pelarut butanol : asam asetat : air (4:1:1) sebagai fase gerak dan dianalisis pada ë 262 nm. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien variasi kurang dari 2% dan akurasi 80-110%. Kurva kalibrasi dilakukan pada rentang 500-5000 ìg/ml menghasilkan linieritas 0,9982 dengan batas deteksi 1,0882 ìg dan batas kuantitasi 3,6274 ìg. Kadar aspartam dari sepuluh sampel minuman ringan, sampel mengandung aspartam pada sampel JO (3,4382 mg/g), sampel JM (3,4389 mg/g), sampel JJ (2,9287 mg/g) dan sampel KF (1,7839 mg/g), sedangkan sampel PI, NSH, NT, NHC, FS dan FB tidak dapat ditentukan. ...... The use of sweetener in the beverage products has been spread out very significantly. One of the sweetener that is commonly used in beverage products is aspartam which 180-200 times sweeter than the ordinary sugar. Since there is a limitation of the aspartam usage in the daily calories intake, it?s necessary to make a research about the aspartam content in the beverage products. In this experiment, aspartam analysis in beverages using Thin Layer Chromatography Densitometry. The analysis condition was performed by using silica gel F254 as the stationary phase, mixture solvents contents of butyl alcohol : acetic acid : water (4:1:1) as the mobile phase and analysis in ë 262 nm. This experiment showed lower than 2% precision and accuracy between 80-110%. Calibration curve was performed in the range of 500-5000 ìg/ml, resulting good linearity 0.9982, limit of detection 1,0882 ìg and limit of quantitative 3,6274 ìg. Sample of aspartame contained JO (3.4382 mg/g), sample JM (3,4389 mg/g), sample JJ (2,9287 mg/g) and sample KF (1,7839 mg/g), whereas sample PI, NSH, NT, NHC, FS and FB can not determined.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32921
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fardilla Fitriyani Sumardi
Abstrak :
ABSTRAK
Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang dapat meningkatkan risiko hipertensi, dislipidemia, diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, stroke, osteoartritis, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku sedentary, asupan gizi, pola makan, kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman ringan tinggi energi, pengetahuan gizi, dan jenis kelamin dengan obesitas pada mahasiswa FIB UI. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2017. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa S1 Reguler laki-laki dan perempuan sebanyak 151 mahasiswa dari setiap angkatan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengisian kuesioner mandiri, serta wawancara 2x24 hours food recall. Prevalensi obesitas sebesar 22,5 . Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara perilaku sedentary p-value:0,004 , kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan tinggi energi p-value:0,024 , dan kebiasaan mengkonsumsi minuman ringan tinggi energi p-value:0,000 dengan obesitas. berdasarkan hasil penelitian disarankan agar mahasiswa lebih aktif secara fisik dan mengurangi konsumsi makanan dan minuman ringan tinggi energi.
ABSTRACT
Obesity is a public health problem that can increase the risk of hypertension, dyslipidemia, type 2 diabetes mellitus, coronary heart disease, stroke, osteoarthritis, and cancer. This study aims to determine the association of sedentary behaviour, nutritional intake, dietary pattern, high energy snack and beverage consumption habit, nutritional knowledge, and sex with obesity in students of Faculty of Humanities Universitas Indonesia. This study used a cross sectional design that conducted in February until June 2017. Samples used in the study were student of Faculty of Humanities as many as 151 student. Data were collected with measuring weight and height, self administered questionnaire, and 2x24 hours food recall. The prevalence of obesity was 22,5 . The result of analyses showed that there rsquo s a significant association between sedentary behaviours p value 0,004 , high energy snacks consumption p value 0,024 , high energy beverages consumption p value 0,000 and obesity. The results suggest that student should be more physically active, adn reduce comsumption of high energy snacks and beverages.
2017
S68726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library