Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adami Chazawi
Abstrak :
Buku ini berisi tentang sebagian kejahatan terhadap tubuh dan nyawa orang. Namun buku yang membahas secara khusus dimensi hukum yang terlihat langka sehingga satu persatu perbedaan unsur objektif dapat diketahui masyarakat
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001
364.152 3 ADA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono Suyono, compiler
Jakarta: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, 2003
362.5 HAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adami Chazawi
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004
364.152 3 ADA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adami Chazawi
Depok: RajaGrafindo Persada, 2017
364.152 3 ADA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Clarissa Sunantha
Abstrak :
World Health Organization (WHO) menyebutkan penyakit Coronavirus (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Daun sambung nyawa (Gynura procumbens L.) merupakan tanaman obat yang telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang memiliki kemampuan untuk menghindari radikal bebas dan konstituen fenolik utamanya telah diidentifikasi yaitu asam p-hidroksinamat, asam p-hidroksibenzoat, dan kuersetin. Penelitian ini mengkaji pengaruh suhu, pelarut, dan waktu ekstraksi daun sambung nyawa terhadap kadar senyawa fenolik dan flavonoid, memperoleh besaran interaksi zat aktif esktrak daun sambung nyawa dengan protein yang mempengaruhi sistem imun, serta memperoleh dosis esktrak terbaik pada setiap konsumsinya. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi kinetik dengan memvariasikan pelarut, waktu, dan suhu. Penentuan kadar senyawa dilakukan menggunakan metode Folin-Ciocalteu untuk senyawa fenolik dan alumunium klorida untuk senyawa flavonoid. Kandungan fenolik dan flavonoid tertinggi diperoleh menggunakan pelarut etanol 96%  pada suhu 40oC selama 30 menit sebesar 0,855 mg GAE/mL dan 0.507 mG QE/mL. Selanjutnya, pada uji in silico memperlihatkan hasil interaksi inhibisi zat aktif daun sambung nyawa (Gallic Acid dan Etil-p-metoksisinamat (EPMS)) terhadap protein target (IL-1, TNF- , dan IL-6) yang mempengaruhi sistem imun. Berdasarkan penelitian molecular docking, didapatkan hasil berupa interaksi inhibisi zat aktif daun sambung nyawa dan obat standar (Imboost) terhadap protein menggunakan program Molecular Operating Environment (MOE) 2014.09. Bukti interaksi yang didapatkan akan berupa energi ikatan bebas dan kosntanta inhibisi yang kemudian akan digunakan pada pemodelan reaksi enzimatik inhibisi kompeittif. Pada pemodelan ini, didapatkan perkiraan efektivitas daun sambung nyawa pada setiap konsumsinya. ......World Health Organization (WHO) stated that Coronavirus disease (COVID-19) is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus. Longevity spinach leaf (Gynura procumbens L.) is a medicinal plant that has been shown to have high antioxidant activity which has the ability to scavenge free radicals and its main phenolic constituents have been identified, namely p-hydroxynamic acid, p-hydroxybenzoic acid, and quercetin. This study examines the effect of temperature, solvent, and extraction time of longevity spinach leaves on the levels of phenolic and flavonoid compounds, obtaining the magnitude of the interaction of the active substances of longevity spinach leaf extract with proteins that affect the immune system, and obtaining the best dose of protein inhibition. The extraction method used is the kinetic maceration method by varying the solvent, time, and temperature. Determining the levels of compounds was carried out using the Folin-Ciocalteu method for phenolic compounds and chloride chloride for flavonoid compounds. The highest phenolic and flavonoid content was obtained using 96% ethanol solvent at a temperature of 40oC for 30 minutes for 0,855 mg GAE/mL and 0,507 mG QE/mL.  Furthermore, in the in silico test the results of the inhibition of life-sustaining active substances (Gallic Acids and Ethyl-p-methoxycinnamate) interacting with target proteins (IL-1, TNF- , dan IL-6) that affect the immune system. Based on molecular docking research, the results obtained the interaction of the active substances of longevity spinach leaf on protein using the Molecular Operating Environment (MOE) 2014.09 program. The evidence of the interaction obtained is free energy bond and inhibition constants which will then be used in non-competitive inhibitory enzymatic reactions modeling. In this modeling, we estimate the effectiveness of herbal medicine for each consumption.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Salman Abbas
Abstrak :
Latar belakang: Radikal bebas merupakan molekul kecil yang memiliki elektron tidak berpasangan dan bersifat sangat reaktif yang dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan stress oksidatif dan nitrosatif pada tubuh manusia. Timbulnya stress oksidatif dan nitrosatif dapat menyebabkan kerusakan sel pada tubuh manusia dan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kardiovaskular, diabetes mellitus, hingga kanker. Antioksidan berperan dalam mengimbangi radikal bebas berlebih dalam tubuh. Daun sambung nyawa diketahui mempunyai berbagai komponen senyawa fitokimia yang memiliki potensi sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan ekstrak daun sambung nyawa (Gynura procumbens) dari daerah Solo. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik. Proses maserasi dan ekstraksi daun sambung nyawa dilakukan dengan menggunakan tiga jenis pelarut yaitu etanol, etil asetat, dan n-heksana. Komponen fitokimia ekstrak daun sambung nyawa dilakukan analisis menggunakan uji fitokimia, analisis kadar total fenolik dan flavonoid, dan kromatografi lapis tipis (KLT). Evaluasi aktivitas antioksidan ekstrak daun sambung nyawa dilakukan menggunakan metode DPPH. Analisis data pada penelitian ini meliputi uji normalitas berupa uji Saphiro-Wilk dan uji hipotesis yang digunakan yaitu uji Kruskal Wallis. Uji Mann-Whitney juga dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai IC50 aktivitas antioksidan antar dua kelompok jenis ekstrak daun sambung nyawa. Hasil: Senyawa fitokimia triterpenoid ditemukan pada ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana. Flavonoid, glikosida, dan alkaloid ditemukan pada ekstrak etanol dan etil asetat, sedangkan tanin, saponin, dan steroid masing-masing secara berurutan hanya ditemukan pada ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana. Uji KLT menunjukkan terdapat masing-masing tiga komponen senyawa pada ketiga ekstrak daun sambung nyawa. Aktivitas antioksidan bersifat moderat pada ekstrak etil asetat dengan rerata IC50 = 221,52 μg/ml, lemah pada ekstrak n-heksana dengan rerata IC50 = 292,857 μg/ml, dan tidak aktif pada ekstrak etanol rerata IC50 = 622,086 ¼g/ml. Terdapat perbedaan bermakna (p = 0,039) antara nilai IC50 ketiga jenis ekstrak daun sambung nyaw Kesimpulan: Ekstrak daun sambung nyawa, terutama ekstrak etil asetat dan n-heksana memiliki aktivitas antioksidan dan dapat digunakan sebagai antioksidan alami. ......Introduction: Free radicals are small molecules that have unpaired electrons and are highly reactive which in excessive amounts can cause oxidative and nitrosative stress in the human body. The emergence of oxidative and nitrosative stress can cause cell damage in the human body and cause various diseases such as cardiovascular, diabetes mellitus, and cancer. Antioxidants have an important role in protecting the body from excessive amounts of free radicals. Sambung nyawa leaves are known to have various phytochemical compounds that potentially become natural antioxidants. The aim of this study was to determine the phytochemical compounds and antioxidant activity of sambung nyawa (Gynura procumbens) leaf extracts from Solo. Method: This study used descriptive analytical design. The maceration and extraction process of sambung nyawa leaves were done using three solvents, ethanol, ethyl acetate, and n-hexane. The phytochemical components of the leaf extract were identified using phytochemical tests, analysis of total phenolic and flavonoid contents, and thin-layer chromatography (TLC). The evaluation of the antioxidant activity of the sambung nyawa leaf extract was carried out using the DPPH method. Data analysis of this study including normality test of Saphiro-Wilk and the Kruskal Wallis for testing the hypothesis. The Mann-Whitney test was also carried out to determine the difference in the IC50 value of antioxidant activity between the two groups of sambung nyawa leaf extracts. Result: Triterpenoid was found in ethanol, ethyl acetate, and n-hexane extracts. Flavonoids, glycosides, and alkaloids were found in ethanol and ethyl acetate extracts, while tannins, saponins, and steroids were found only in ethanol, ethyl acetate, and n-hexane extracts, respectively. The TLC test showed that each extracts contained three componentsof phytochemical. The antioxidant activity was found moderate in the ethyl acetate extract with IC50= 221, 52¼g/ml, weak in the n-hexane extract with IC50 = 292, 857¼g/ml, and inactive in the ethanol extract with IC50 = 622,086 ¼g/ml. The IC50 values of the three types of sambung nyawa leaf extracts are significant statistically (p = 0,039). Conclusion: Sambung nyawa leaf extracts, especially ethyl acetate and n-hexane extracts, have antioxidant activity and can be used as natural antioxidants.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Izzan Fauzi
Abstrak :
Sampai saat ini, konsep mengenai makhluk astral, hal-hal mistis, dan kekuatan supranatural masih menjadi tolok ukur genre horor dengan antusiasme tertinggi di Indonesia—terlepas dari pendefinisian horor yang terus mengalami dinamika. Berbagai karya sastra horor yang semakin berkembang di Indonesia memuat adanya kandungan mistisisme sebagai sebuah instrumen naratif di dalamnya. Secara singkat, tulisan ini merupakan pengkajian konsep mistisisme dengan perbedaan motif antartokoh melalui novel Gending Pencabut Nyawa karangan Diosetta. Lebih dari itu, tulisan ini juga bertujuan untuk mengkaji kandungan heroisme dalam diri tokoh utama yang meliputi lima nilai: peka, bersatu, pengorbanan dan kesabaran, cinta, serta ikhlas. Dengan memanfaatkan pendekatan sosiologi sastra, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk memvisualisasikan hasil kajian tersebut. Dari penelitian ini, diketahui bahwa aspek heroisme dalam diri Danan selaku tokoh utama cerita dinarasikan ke dalam bentuk perjuangannya dalam melawan motif mistisisme tokoh antagonis cerita bernama Aswangga. Bentuk perlawanan tersebut direpresentasikan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tertentu, antara lain mantra pelindung diri, ajian Raga Sukma, Keris Raga Sukma, mantra pemanggil roh leluhur, ajian Geni Baraloka, ajian Lebur Saketi, dan Tabuh Waringin. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan juga bahwa kesamaan penggunaan kekuatan supranatural yang dimiliki oleh dua tokoh sentral dalam cerita tersebut juga memiliki beberapa perbedaan mendasar, meliputi perbedaan motif, sumber, bentuk kekuatan, dan efek yang didapatkan. ......Until now, the concept of astral beings, mystical elements, and supernatural powers remains a significant benchmark in the horror genre with the highest enthusiasm in Indonesia, regardless of the continuously evolving definition of horror. Various developing works of horror literature in Indonesia contain elements of mysticism as a narrative instrument within them. In brief, this paper examines the concept of mysticism with motive differences among characters through the novel Gending Pencabut Nyawa written by Diosetta. Furthermore, this paper aims to explore the content of heroism within the main character, encompassing five values: sensitivity, unity, sacrifice and patience, love, and sincerity. Employing a sociological approach to literature, the author utilizes a qualitative descriptive research method to visualize the findings of this study. From this research, it is revealed that the aspect of heroism within Danan, the main character in the story, is narrated through his struggle against the mystical motives of the antagonist character named Aswangga. This resistance is represented by specific supernatural powers, including self-protective mantras, the Raga Sukma art, Raga Sukma Dagger, ancestral spirit-summoning mantras, the Geni Baraloka art, the Lebur Saketi art, and Tabuh Waringin. Additionally, it can be concluded from this research that the similarity in the use of supernatural powers that possessed by the two central characters also has several fundamental differences, including differences in motives, sources, forms of power, and effects obtained.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Laksmi Anindita
Abstrak :
Usaha meringankan penderitaan lahir dan batin bagi keluarga korban akibat perbuatan melawan hukum yang berakibat pada kematian atau hilangnya nyawa manusia, sangatlah pantas untuk terus diperjuangkan. Peraturan perundang-undangan yang ada saat ini dirasakan belum memberikan definisi yang cukup jelas terhadap istilah kerugian, batasan-batasan kerugian apa saja yang dapat diklasifikasikan sebagai kerugian materil dan kerugian immateril, termasuk metode valuasi kerugian yang timbul dalam perkara perdata, khususnya akibat hilangnya nyawa manusia. Adanya pedoman yang jelas terkait jenis kerugian materil dan immateril serta metode valuasi yang dapat diterapkan untuk menentukan besaran nilai ganti kerugian secara detail, khususnya yang timbul akibat hilangnya nyawa manusia dalam perkara perdata, merupakan alasan utama dilakukannya penelitian disertasi yang berjudul: VALUASI KERUGIAN AKIBAT HILANGNYA NYAWA MANUSIA DALAM PERKARA PERDATA. Penelitian disertasi ini, menerapkan metode penelitian hukum normatif dan metode perbandingan hukum dengan 18 perkara perdata yang disidangkan dalam pengadilan di Indonesia sebagai bahan hukum primer. Perkembangan jenis kerugian, perumusan pengertian kerugian, pengklasifikasian kerugian materil (kerugian nyata dan potential loss) dan kerugian immateril (kehilangan kenyamanan hidup dan tekanan mental) serta metode valuasi yang dapat digunakan untuk menjabarkan, menentukan dan membuktikan besaran nilai kerugian yang harus diganti, khususnya akibat hilangnya nyawa manusia dalam perkara perdata, adalah hasil penelitian yang dijabarkan dalam tulisan ini.
Efforts to alleviate the familys grief due to the death from the unlawful acts is essential to be taken by the surviving family member. The current legislation does not sufficiently provide a clear definition of a loss. It does not explicitly regulate any criteria for both material and immaterial loss. Moreover, there is no valuation method to estimate the value of a dead person in civil case. The main reason for this dissertation research is the need for clear guidelines regarding the types of material and immaterial loss and valuation methods that can be applied to determine the amount of compensation in detail, especially loss from wrongful death in private law cases. The title of this research is the VALUATION OF LOSS FROM WRONGFUL DEATH IN PRIVATE LAW CASES. This dissertation research applies the normative legal research method and legal comparison method. Furthermore, this research uses 18 civil cases that are tried in courts in Indonesia as primary legal resource. This paper suggests a reformulation or revision regarding the definition of loss, the classification of material loss (real and potential loss), immaterial loss (loss of life comfort and mental stress) and the valuation method that can be used to describe, determine and prove the value of loss to be compensated, especially loss from wrongful death in private law cases.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
D2782
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahjopurnomo
Abstrak :
Keraton Mangkunegaran merupakan keraton dari masa Islam yang telah mendapat pengaruh gaya bangunan Eropa. Keraton Mangkunegaran didirikan oleh Mas Said atau Pange_ran Samber Nyawa yang bergelar Mangkunegara I pada tahun 1757 . Berdasarkan Monumenten Ordonnantie tahun 1931 bangunan keraton Mangkunegaran yang berumur lebih dari. 50 tahun itu dapat dinyatakan sebagai monumen hidup (bangunan yang masih dipakai oleh permiliknya). Dipandang dari sudut arkeologi, keraton merupakan salah satu data yang penting untuk mengungkapkan cara-cara hidup manusia masa lalu. Kemegahan dan keindahan bangunan keraton dapat dipergunakan sebagai salah satu petunjuk mengenai tingkat ekonomi dan tingkat budaya negara yang bersangkutan.
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S12032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrian Tri Putra Oenang
Abstrak :
Kejahatan terhadap tubuh dan nyawa kerap terjadi di Indonesia tanpa memandang usia, status, pekerjaan atau jabatan, bahkan jenis kelamin. Akibat pengaruh dari teknologi dan media yang semakin canggih, memungkinkan masyarakat mengakses berita-berita tentang kejahatan terhadap tubuh dan nyawa dan menjadikan hal tersebut sebagai topik perbincangan. Salah satu dari kasus kejahatan terhadap tubuh dan nyawa yang kerap menjadi topik perbincangan masyarakat adalah kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin, yang diduga di racun oleh temannya sendiri yaitu Jessica Kumala Wongso. Dengan meluasnya berita mengenai kematian Wayan Mirna Salihin serta besarnya rasa keingintahuan masyarakat mengenai kasus tersebut, membuat beberapa media meliput acara persidangan dengan Terdakwa Jessica Kumala Wongso disiarkan secara langsung pada televisi. Diskusi mengenai rumusan Pasal 340 KUHP dalam kaitannya dengan pembuktian unsur “dengan rencana” menjadi isu yang hangat, sehubungan dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam surat dakwaan. Hal ini didasari karena ditemukannya senyawa kimia berupa sianida di dalam kopi Wayan Mirna Salihin yang telah dipesankan terlebih dahulu oleh Jessica Kumala Wongso. Setelah melewati beberapa kali persidangan, Jessica Kumala Wongso akhirnya dituntut 20 tahun penjara atas tindak pidana pembunuhan yang diatur dalam Pasal 340 KUHP. Di dalam persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, tergambar bahwa pembuktian unsur berencana selalu terkait dengan unsur kesengajaan yang sulit sekali dibedakan maknanya. Maka dari itu Penulis meneliti bagaimana hubungan dari unsur berencana dengan unsur kesengajaan, serta bagaimana Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim mendasarkan pertimbangannya untuk membuktikan unsur berencana dalam suatu tindak pidana terhadap tubuh dan nyawa, dengan menganalisa rumusan delik pada Pasal 340 KUHP terhadap kasus Jessica Kumala Wongso serta empat putusan pengadilan lainnya dengan dakwaan yang sama yaitu Pasal 340 KUHP. ......Crimes against the body and life are often occur in Indonesia it is regardless of age, status, occupation or position, even gender. Due to the increasingly sophisticated influence of technology and media, it enables people to access news about crimes against the body and life and make it a topic of conversation. One of the cases of crimes against body and life that are often being a topic of public discussion is the case of the death of Wayan Mirna Salihin, who allegedly poisoned by his friend Jessica Kumala Wongso. As the widespread news of the death of Wayan Mirna Salihin and the public goes curiosity about the case, some media covered the trial over a Defendant, Jessica Kumala Wongso broadcast live on television. A discussion on the formulation of Article 340 of the Indonesian Criminal Code in relation to the proof of the element "with the intention" becomes a hot issue, in relation to the indictment of the Public Prosecutor in the letter of indictment. This is based on the discovery of a chemical compound in the form of cyanide that found in Wayan Mirna Salihin’s coffee which has been ordered in advance by Jessica Kumala Wongso. After passing several trials, Jessica Kumala Wongso was eventually charged with 20 years in prison for murder under Article 340 of the Criminal Code. In the trial of the murder of Wayan Mirna Salihin, it is envisaged that the proof of the element of intention is always related to the element of deliberate that is difficult to distinguish the meaning. Therefore the author examines how the relationship of the elements of intention with the element of deliberate, and how the Public Prosecutor and the Panel of Judges based their consideration to prove the element of intention in a crime against the body and life, by analyzing the formulation of offense in Article 340 of the Criminal Code against the case of Jessica Kumala Wongso, as well as four other court decisions on the same indictment, namely Article 340 of the Criminal Code.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>