Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Aprilita Hapsari
"Nyeri punggung bawah adalah salah satu penyakit akibat kerja yang paling umum pada populasi usia kerja. Prevalensi nyeri punggung bawah pada pekerja terus meningkat dari tahun ke tahun namun tidak diimbangi dengan upaya pencegahannya. Kurangnya fokus perhatian pada faktor risiko penyakit ini menjadi penyumbang terjadinya disabilitas jangka pendek dan jangka panjang pada semua kelompok pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan pekerja tentang low back pain dan faktor-faktor yang mempengaruhi low back pain pada staf pengajar Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan terhadap 69 responden melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,6% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah, 34,8% responden memiliki tingkat pengetahuan cukup, dan 11,6% responden memiliki tingkat pengetahuan baik. Pengetahuan pekerja tentang nyeri punggung bawah perlu ditingkatkan untuk mengurangi kejadian nyeri punggung bawah. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengidentifikasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan pekerja tentang nyeri punggung bawah dan mengidentifikasi nyeri punggung bawah melalui tes ergonomi kantor.

Low back pain is one of the most common occupational diseases in the working age population. The prevalence of low back pain in workers continues to increase from year to year but is not matched by efforts to prevent it. Lack of focus of attention on risk factors for this disease contributes to the occurrence of short-term and long-term disabilities in all groups of workers. This study aims to describe the level of knowledge of workers about low back pain and the factors that affect low back pain in the teaching staff of the Faculty of Engineering, University of Indonesia. The research design used was descriptive quantitative with cross sectional approach. This research was conducted on 69 respondents through simple random sampling technique. The results showed that 53.6% of respondents had a low level of knowledge, 34.8% of respondents had a sufficient level of knowledge, and 11.6% of respondents had a good level of knowledge. Workers' knowledge about low back pain needs to be improved to reduce the incidence of low back pain. Suggestions for further research are to identify other factors that can affect the level of knowledge of workers about low back pain and identify low back pain through office ergonomics tests."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Wiwie
"Hubungan antara disabilitas dengan kondisi psikik pasien nyeri punggung ba~ah kronik perlu diperhatikan pada dalam melakukan penatalaksanaan / program rehabilitasi, oleh permasalahan nyeri kronik erat kaitannya dengan hal - hal emosional. Pendekatan yang bersifat biopsikososial mengikutsertakan berbagai disiplin sangat bermanfaat mengatasi disabilitas.
Penelitian ini bertujuan melihat sejauh mana korelasi kondisi psikik dengan derajat disabilitas, khususnya keadaan ansietas dan depresi pada pasien nyeri punggung bawah kronik. Disamping itu juga meninjau hubungan kondisi fisik serta intensitas nyeri terhadap disabilitas.
Penelitian dilakukan terhadap 65 orang pasien NPBK yang berobat jalan di poliklinik Unit Rehabilitasi Medik RSCM selama bulan Agustus - Oktober 1994. Instrumen yang dipergunakan adalah DAS , PPDGJ II, HDRS, HARS, VAS dan tes Schober. Analisa hubungan antara variabel variabel tersebut dilakukan dengan tehnik korelasi matriks dan regresi bertahap.
Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang bernakna secara statistik antara disabilitas dengan kondisi psikik, dan tidak ada korelasi bermakna dengan intensitas nyeri maupun kondisi fisik Diperoleh hasil korelasi yang bermakna secara statistik antara derajat depresi dengan tingkat kinerja peran sosial ( r = 0,46 ) dan dengan tingkat disabilitas perilaku keseluruhan (r = 0,43). Kondisi psikik dspresi memberikan sumbangan sebanyak 21 % varians kinerja peran sosial. Penilaian psikopatologi dengan PPDGJ II mendapatkan 58,4 % pasien NPBK mengalami gangguan yang termasuk dalam kelompok Depresi.
Keterbatasan fungsi pasien NPBK yang tampak menonjol disfungsinya adalah underactivity, slowness, marital afective, marital sexual, sexual relation, work'performance dan interest in
job."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Suryanto
"Nyeri punggung bawah (NPB) dapat terjadi akibat getaran seluruh tubuh. Selain itu faktor umur, IMT dan kebiasaan merokok juga merupakan faktor risiko terjadinya NPB. Pengemudi bajaj dapat bekerja lebih dari 8 jam sehari, sehingga diperkirakan risiko NPB menjadi lebih tinggi.
Penelitian ini dilaksanakan di pangkalan bajaj RKS dengan jumlah pengemudi 120 orang dan di pangkalan ojek dengan jumlah pengemudi 50 orang selama bulan Juni-Juli 2006. Desain penelitian ialah kasus kontrol yang didahului dengan penelitian potong lintang untuk mencari prevalensi NPB dan mendapatkan populasi dari kasus dan kontrol. Prevalensi NPB diantara pengemudi bajaj adalah 43,33%, sedangkan prevalensi NPB diantara pengemudi ojek adalah 4%. Kasus adalah pengemudi bajaj dan ojek yang mengalami NPB. Kontrol adalah pengemudi bajaj dan ojek yang tidak mengalami NPB. Diperoleh 54 kasus NPB dan 54 kontrol.
Pada analisis bivariat, terdapat hubungan bermakna antara total dosis getaran (p<0,0I; 95 % CI 3,54-25,84; OR 9,94) dan merokok (p<0,01; 95 % CI 4,15-158,67; OR 24,14 ) dengan NPB. Pada analisis bivariat, tidak terdapat hubungan bermakna antara IMT dengan NPB (0,01

Low back pain (LBP) can be caused by whole body vibration. Age, body mass index and smoking are also risk factors of LBP. Bajaj drivers usually work more than 8 hours/day. It was predicted that LBP among them is high.
This study was done at bajaj base RKS which has 120 bajaj drivers and at ojek shelter which has 50 ojek drivers during period of June-July 2006. This study used case-control design, which was preceded by a cross-sectional study to get the prevalence of LBP and to identify the case and control populations. The prevalence of LBP among bajaj drivers was 43,33% and among ojek drivers was 4%. Case was defined as bajaj and ojek driver who had LBP whereas control was defined as bajaj and ojek driver who had not LBP. There were 54 cases and 54 controls.
Bivariat analysis showed that there were significant relationships between total vibration dose (p<0,01; 95 % CI 3,54-25,84; OR 9,94), and smoking (p<0,01; 95 % CI 4,15-158,67; OR 24,14 ) with LBP. There was no significant relationship between BMI to LBP (0,01
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Des Anggraeni Runiasiwi
"Nyeri punggung bawah merupakan jenis gangguan muskuloskeletal akibat kerja yang sangat sering ditemui. Salah satu pekerjaan yang berisiko mengalami keluhan nyeri punggung bawah adalah menjahit. Penjahit rentan terpapar bahaya enviromechanical karena ergonomi yang salah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko ergonomi dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit konveksi di Desa Tembok Kidul Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 139 penjahit konveksi di Desa Tembok Kidul yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan modifikasi kuesioner dari penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor risiko ergonomi dengan keluhan nyeri punggung bawah (p=1,000; α=0,05). Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya agar lebih difokuskan pada salah satu faktor risiko ergonomi.

Low back pain is a very common type of work-related musculoskeletal disorder. One of the jobs that is at risk of experiencing low back pain is tailoring. Tailor or sewing machine operators are susceptible to enviromechanical hazards because of inappropiate ergonomics. The purpose of this study was to determine the correlation between ergonomic risk factor and low back pain complaints on convection tailors at Desa Tembok Kidul Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. This research was a quantitative descriptive correlative study using a cross sectional approach. The sample in this study were 139 convection tailors at Desa Tembok Kidul who were selected using simple random sampling technique. The instrument of this study used a modified questionnaire from previous studies. The results of this study showed that there is no significant association between ergonomic risk factors and complaints of low back pain (p=1,000; α =0,05). The author suggests to more focused on one type of ergonomic risk factors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Jatmikawati
"Low back pain (LBP) adalah kondisi umum yang melibatkan keluhan nyeri akut atau kronis serta ketidaknyamanan pada atau di sekitar daerah lumbosakral. Sekitar sepuluh persen kejadian LBP terkait dengan pekerjaan, dan mereka yang bekerja sebagai pengemudi memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan punggung bawah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi frekuensi kejadian LBP dan faktor risiko ergonomi yang terkait dengan LBP pada pengemudi taksi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan pendekatan deskriptif analitik, berlokasi di PT. X Jakarta Selatan. Sampel terdiri dari 74 pengemudi berdasarkan tabel besar sampel (Iwan Ariawan, 1998), dengan uji hipotesis beda 2 proporsi, derajat kemaknaan 5%, dan kekuatan uji 90%. Dengan asumsi P1 (LBP yang menetap) 25% dan P2 (LBP pada pengemudi taksi) 50%, diperoleh ukuran sampel 63. Untuk mengantisipasi sampel yang tidak dapat digunakan, ditambahkan 15% menjadi total 74 sampel. Sampel dipilih menggunakan random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, pengukuran tinggi badan dan berat badan, observasi, data operasional, dan rekam medis. Analisis data dilakukan dengan uji statistik univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi LBP pada pengemudi taksi di PT. X adalah 63,5%. Uji statistik mengindikasikan bahwa riwayat LBP sebelumnya berhubungan signifikan dengan LBP saat ini (p-value 0,001). Namun, faktor-faktor lain seperti usia, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), kebiasaan merokok, durasi kerja per hari, jadwal kerja, manual handling, postur duduk mengemudi, dan tipe kendaraan tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan LBP.
Rekomendasi untuk perusahaan adalah agar saat perekrutan pengemudi, mempertimbangkan riwayat LBP yang dimiliki calon pengemudi. Selain itu, disarankan agar perusahaan secara berkala memberikan pelatihan tentang cara mengemudi yang baik serta langkah-langkah untuk menghindari risiko kesehatan terkait dengan pekerjaan mengemudi."
Universitas Indonesia, 2006
T31589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atet Kurniadi
"Nyeri punggung bawah adalah kasus yang banyak didapatkan pada praktek sehari-hari dan sering menjadi hambatan pasien dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Nyeri punggung bawah merupakan kasus terbanyak di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hanau yang berjumlah 34% dari seluruh kasus. Dari total seluruh pasien nyeri punggung bawah yang menjalani terapi di instalasi rehabilitasi medik RSUD Hanau, 76% pasien adalah pekerja perkebunan kelapa sawit. Kepatuhan pasien dalam menjalani terapi di instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hanau masih rendah, yaitu sebesar 37%. Rendahnya kepatuhan ini mempengaruhi keberhasilan terapi pasien dan dapat memberi efek negatif pada biaya pengobatan dan produktifitas pasien. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien berdasar teori Green yang terdiri dari faktor predisposisi, faktor pemungkin dan penguat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Cross sectional yang menggunakan data prospektif dan retrospektif dengan jumlah responden sebanyak 90 orang. Responden adalah pasien pekerja kelapa sawit dengan nyeri punggung bawah yang menjalani terapi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hanau. Data diambil dari bulan Maret sampai April 2021 di RSUD Hanau dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 43,3% patuh dalam menjalani terapi. Faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan kualitas pelayanan menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi, sedangkan faktor pengetahuan, akses akomodasi, asuransi dan dukungan keluarga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi. Pengetahuan adalah faktor yang paling dominan dalam memberikan pengaruh kepatuhan pasien pekerja sawit dengan nyeri punggung bawah dalam menjalani terapi di instalasi rehabilitasi medik RSUD Hanau. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi manajemen RSUD Hanau dan rumah sakit dengan karakteristik yang sama untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi di instalasi rehabilitasi medik.

Low back pain is a case that often found in daily practice and often becomes an obstacle for patients in carrying out daily activities. Low back pain is the most common case in the Medical Rehabilitation Installation at the Hanau General Hospital, amounting to 34% of all cases. 76% of patients with back pain undergoing therapy are oil palm plantation workers. Patient compliance in undergoing therapy at the Medical Rehabilitation Installation at the Hanau Hospital is still low, at 37%. This condition affects the success of patient therapy and can have a negative effect on treatment costs and patient productivity. This study discusses the factors that influence patient compliance based on Green's theory which consists of predisposing factors, enabling and reinforcing factors. This research is quantitative research with cross sectional method using prospective and retrospective data with 90 respondents. Respondents were oil palm worker patients with low back pain who underwent therapy at the Medical Rehabilitation Installation at the Hanau Hospital. Data were taken from March to April 2021 at the Hanau Hospital using a questionnaire as a research instrument. The results showed that 43.3% were obedient in undergoing therapy. Factors of age, gender, education level, employment status and service quality showed no significant relationship with adherence to therapy, while factors of knowledge, access to accommodation, insurance and family support showed a significant relationship with adherence to therapy. Knowledge is the most dominant factor in influencing the compliance of oil palm worker patients with low back pain in undergoing therapy at the medical rehabilitation installation of the Hanau Hospital. It is hoped that the results of this study can be input for the management of the Hanau Hospital and hospitals with the same characteristics to improve patient compliance in undergoing therapy in medical rehabilitation installations
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Manuel
"ABSTRAK
Nyeri punggung bawah merupakan keluhan umum pada pekerja dan
membutuhkan biaya besar. Penggunaan tenaga manusia di dunia industri
Indonesia masih dominan. Salah satu intervensi yaitu latihan fisik. Telaah artikel
diperlukan untuk mengetahui efektifitas latihan fisik terhadap nyeri punggung
bawah. Tujuan yang ingin dicapai yaitu memperoleh bukti bahwa latihan fisik
dapat mengurangi terjadinya nyeri punggung bawah pada pekerja. Pencarian
artikel dilakukan dengan menggunakan PubMed. Kriteria inklusi yaitu artikel
diatas tahun 2000, berbahasa Inggris, berkaitan dengan office work, dan
menggunakan systematic review dari randomized controlled trial atau berupa
randomized controlled trial itu sendiri. Kriteria eksklusi yaitu bila artikel lengkap
tidak bisa didapatkan. Artikel ditelaah kritis berdasarkan kriteria penilaian
validitas, kepentingan, dan aplikatif/kemamputerapan dari Critical Appraisal
Systematic reviews, PICO-FAST Analysis. Sebagai hasil didapatkan tiga artikel
systematic review dari randomized controlled trial dengan hasil baik dan bisa
dipercaya. Latihan fisik terbukti efektif dan berdampak positif terhadap nyeri
punggung bawah di tempat kerja, seperti mengurangi gangguan aktivitas,
mengurangi ijin sakit, dan menghemat biaya. Kesimpulan yang bisa diambil yaitu
latihan fisik mengurangi intensitas dan insiden nyeri punggung bawah di tempat
kerja.

ABSTRACT
Low back pain has been a common complaint found in workers, which made a
high cost to cure. Man power used in Indonesia is dominant. One of the
intervention is physical exercise. Article review is needed to know physical
exercise effectivity to low back pain. The aim for this article is to gain evidence
that physical exercise can decrease the onset of low back pain in workers. Studies
selected by using PubMed. Inclusion criterias are year 2000 and above articles,
English written, office work, and using systematic review of randomized
controlled trial or randomized controlled trial itself. Exclusion criteria is when
the complete article cannot be found. The articles were analyzed by using criteria
of validity, importance, dan applicability from Critical Appraisal Systematic
reviews, PICO-FAST Analysis. The result is three articles systematic review of
randomized controlled trial with good and trustable result. Physical exercise is
effective and have positive impact to prevent low back pain in the workplace, such
as decreasing the activity disturbance, decreasing sick leave, and cost saving. The
conclusion is physical exercise can reduce intensity and insidence of low back
pain in workplace.
"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Oktavian Fadhilah
"Mahasiswa sering duduk dengan posisi kurang baik, salah satu faktor tersebut terjadi karena ketidaktahuan mahasiswa akan posisi yang benar. Pengetahuan akan posisi dan gaya hidup termasuk kedalam literasi kesehatan, walaupun literasi kesehatan tidak hanya mencakup mengenai informasi akan tetapi pengaplikasian dari informasi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi hubungan antara tingkat literasi kesehatan dengan perilaku pencegahan nyeri punggung bawah pada mahasiswa, karena disaat mahasiswa mengalami nyeri punggung bawah akan mempengaruhi produktivitasnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional kepada 143 mahasiswa rumpun ilmu kesehatan dengan rentang usia 19-23 tahun. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah perilaku pencegahan nyeri punggung bawah dan health literacy questionnaire. Hasil yang diperoleh dari analisis bivariat menggunakan chi-square adalah nilai p = 0,001 (𝛼 = 0,05). Hasil tersebut membuktikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara tingkat literasi kesehatan dengan perilaku pencegahan nyeri punggung bawah.

Students often sit in an unfavorable position, and one of the factors contributing to this is their lack of knowledge about proper posture. Knowledge about posture and lifestyle falls under health literacy, which not only involves information but also the application of that information. This research aims to identify the relationship between health literacy levels and lower back pain prevention behaviors among students, as lower back pain can affect their productivity. The research utilized a quantitative descriptive correlational method with a cross-sectional approach involving 143 students in health-related disciplines aged 19-23 years. The instruments used in this study were the lower back pain prevention behavior questionnaire and the health literacy questionnaire. The results obtained from the bivariate analysis using chi-square yielded a p-value of 0.001 (α = 0.05). These results indicate a significant relationship between health literacy levels and lower back pain prevention behaviors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Nur Aqmarini
"Selama proses kehamilan, ibu mengalami berbagai adaptasi karena adanya perubahan baik fisiologis maupun psikologis. Perubahan secara fisiologis ini terjadi karena tubuh ibu perlu beradaptasi untuk mendukung pertumbuhan janin. Masalah nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan masalah yang sering dikeluhkan oleh ibu hamil, terutama di trimester tiga, akibat adanya perubahan fisiologis pada tubuh ibu. Penyebabnya sendiri karena perubahan postur ibu, mekanisme tubuh yang salah, pertumbuhan janin, dan juga perubahan hormon. Apabila nyeri punggung bawah tidak diatasi, dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Tujuan dari penulisan ini yaitu memaparkan intervensi keperawatan endorphin massage pada ibu hamil trimester III yang mengalami low back pain. Metode penulisan yang digunakan adalah metode case study pada salah satu pasien ibu hamil di Puskesmas Sukmajaya yang mengalami masalah nyeri punggung bawah. Intervensi dilakukan selama satu kali sehari dalam lima hari berturut-turut. Hasil evaluasi dari intervensi endorphin massage adalah terdapat penurunan skala nyeri dari skala nyeri sedang menjadi skala nyeri ringan. Oleh karena itu, karya tulis ini merekomendasikan pemberian intervensi keperawatan endorphin massage pada ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah.

During pregnancy, the pregnant women undergoes various adaptations due to physiological and psychological changes. These physiological changes occur because the mother's body needs to adapt to support fetal growth. Low back pain is a problem that pregnant women often complain about, especially in the third trimester, due to physiological changes in the mother's body. The cause itself is due to changes in the mother's posture, wrong body mechanisms, fetal growth, and hormonal changes. If low back pain is not treated, it can affect the health of the mother and the fetus. The aim of this paper was to describe endorphin massage nursing intervention in third-trimester pregnant women who experienced low back pain. This study used a case study method on a pregnant woman at the Sukmajaya Health Center who experienced low back pain. The intervention was carried out once a day for five consecutive days. The results of the endorphin massage intervention showed that there was a decrease in the pain scale from a moderate pain scale to a mild pain scale. Therefore, this paper recommends giving endorphin massage nursing intervention to pregnant women who experienced low back pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Etik Ratnika Sari
"Nyeri punggung bawah merupakan salah satu keluhan yang sering dirasakan oleh ibu hamil. Keluhan ini sering dirasakan ketika sudah mendekati trimester akhir. Nyeri punggung bawah dapat mengganggu kualitas hidup ibu hamil seperti terganggu pola tidur serta terganggunya aktivitas rumah tangga. Nyeri punggung bawah pada ibu hamil perlu ditangani dengan cara yang dapat dilakukan sendiri oleh ibu hamil secara mandiri. Salah satu upaya atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri punggung bawah pada ibu hamil yaitu dengan kompres hangat. Metode yang digunakan pada penulisan ini yaitu studi kasus dengan tujuan untuk melaporkan pengelolaan kasus nyeri akut pada klien dengan menggunakan intervensi kompres hangat untuk mengurangi nyeri punggung bawah. Hasil evaluasi penerapan kompres hangat didapatkan intensitas nyeri yang dirasakan berkurang yaitu dari skala 5 menjajdi skala 2. Pemberian intervensi kompres hangat dianjurkan untuk mengurangi nyeri punggung bawah yang dialami

Low back pain is one of the complaints that is often felt by pregnant women. These complaints are often felt when it is approaching the final trimester. Low back pain can interfere with the quality of life of pregnant women such as disturbed sleep patterns and disturbed household activities. Low back pain in pregnant women needs to be treated in a way that can be done by pregnant women themselves independently. One of the efforts or actions that can be done to reduce low back pain in pregnant women is with a warm compress. The method used in this paper is a case study with the aim of reporting the management of acute pain cases in clients by using warm compress interventions to reduce low back pain. The results of the evaluation of the application of warm compresses found that the intensity of the pain felt was reduced, namely from a scale of 5 to a scale of 2. The administration of warm compress interventions is recommended to reduce the low back pain experienced"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>