Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gurning, Desman Armando
"Penelitian ini membahas mengenai desentralisasi penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui pendelegasian kewenangan dari Bupati kepada Camat, yang didasari oleh Permendagri No. 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendeskribsikan mengenai tahapan dalam pelaksanaan PATEN di Kabupaten Siak, mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap implementasi PATEN di Kabupaten Siak, dan mengetahui pergeseran peran Camat dalam implementasi PATEN di Kabupaten Siak. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penting yaitu koordinasi antar instansi terkait belum maksimal, kualitas dan kuantitas aparatur kecamatan belum memadai, serta munculnya pihak ketiga dalam penyelenggaraan PATEN (calo/makelar pelayanan) yang berasal dari kalangan masyarakat. Dari sudut pandang content dan context of policy, faktor yang paling berpengaruh dalam implementasi PATEN di Kabupaten Siak adalah pihak yang kepentingannya dipengaruhi, kedudukan pembuat kebijakan, sumber daya yang tersedia, serta kepatuhan dan daya tanggap. Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka kecamatan memegang peranan penting sebagai pusat pelayanan yang paling dekat dengan masyarakat, terutama daerah yang luas dan sulit dijangkau. Oleh karena itu, selain adanya kewenangan yang luas sesuai dengan porsinya, maka kecamatan juga perlu didukung oleh dana, sarana dan prasarana serta aparatur yang memadai baik kuantitas maupun kualitasnya.

This research discusses about the decentralization of public service delivery by local government through the delegation of authority from the regent to the head of sub district, which is based on Permendagri No. 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (The Guidelines for Integrated Administrative Services by Sub District). The purpose of this research was to describe the implementation stages of PATEN in Siak Regency, determine the factors that influence the implementation of PATEN in Siak Regency, and determine the changes of the head of sub district?s role in the implementation of PATEN in Siak Regency. By using the qualitative methods, this research resulted several important findings such as the coordination between relevant agencies have not maximized, the quality and quantity of sub district officials have not adequately, and also the rises of the third party in service delivery of PATEN (service broker) who come from the community itself. Based on the content and context of policy, the most influential factors in the implementation of PATEN in Siak Regency consist of the parties whose interests are affected, the position of the policy makers, the availability of resources, and also the compliance and responsiveness. Based on the result of research analysis, sub district plays an important role as a service center that closest to the community, especially in the large areas and hard to reach. Therefore, beside the broad authority according to its portion, sub district also needs to be supported by the funding, facilities and infrastructure, and the adequate of both quality and quantity of sub district officials."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32573
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Vivi Yosafianti
"Pendelegasian kepala ruang merupakan kunci keberhasilan dalam pemberian asuhan keperatwan yang berkualitas. Pendelegasian kepala ruang sendiri jika silakukan dengan teknik yang tepat dan benar akan dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana dalam memeberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendelegasian kepala ruang dan karakteristik perawat pelaksana dengan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Desain penelitian adalah deskripsi korelasi dengan rancangan cross sectional. Hasil penelitian ini sangant mendukung untuk kepala ruang melakukan pendelegasian dengan teknik tertulis untuk mendekegasikan tugasnya kepada perawat pelaksana sehingga kinerja mereka meningkat
.Delegation of the head of the room is the key to success in providing quality nursing care. The delegation of the head of the room itself if done with the right and correct technique will be able to affect the performance of the implementing nurse in providing nursing care. This study aims to determine the relationship between the delegation of the head of the room and the characteristics of the implementing nurse with the nurse's performance in providing nursing care. The research design is a description of the correlation with a cross sectional design. The results of this study are very supportive for the head of the room to delegate with a written technique to delegate his duties to the implementing nurses so that their performance increases."
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nurani Orienti
"Keselamatan pasien merupakan indikator kualitas pelayanan yang berdampak pada kepuasan pasien. Ketidakpatuhan terhadap penerapan keselamatan pasien dapat menimbulkan insiden keselamatan pasien. Pelaksanaan penerapan keselamatan pasien yang belum optimal berkaitan dengan human error (beban kerja, pemanfaatan waktu dan sumber daya manusia, dan pembagian beban kerja yang belum sesuai). Dibutuhkan kemampuan perawat primer/ketua tim sebagai lini terdepan dalam pemberian asuhan melalui pelaksanaan pendelegasian yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pelaksanaan pendelegasian dengan penerapan keselamatan pasien. Rancangan penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada 160 perawat pelaksana yang diambil secara total sampling pada salah satu rumah sakit di Jakarta. Analisis dilakukan dengan uji chi square dan regresi logistik ganda.  Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pelaksanaan pendelegasian dengan penerapan keselamatan pasien (p 0,001; OR 4,302 2,215-8,356). Bidang Keperawatan membuat perencanaan capaian indikator mutu melalui pelaksanaan SKP yang belum optimal.  Kepala ruangan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap  pelaksanaan pendelegasian yang dilakukan perawat primer/ketua tim.

Patient safety is an indicator of service quality that has an impact on patient satisfaction. Non-compliance with the application of patient safety could lead to incidents of patient safety. The implementation of patient safety that is not optimal is related to human error (workload, utilization of time and human resources, and the division of workload that is not appropriate). It takes the ability of the primary nurse / team leader as the frontline in providing care through the implementation of effective delegation. This study aims to identify the relationship between the implementation of delegation and the application of patient safety. The study design was a quantitative study with a cross sectional approach. The samples were taken on 160 nurses with a total sampling method at one hospital in Jakarta. The analysis was done by chi square test and multiple logistic regression. The results showed that there was a relationship between the implementation of delegation and the application of patient safety (p 0.001; OR 4.302; CI 2.215-8.356) Director of Nursing makes planning the achievement of quality indicators through the implementation of patient safety goals that is not optimal The head manager monitoring and evaluation implementation of the delegations carried out by the primary nurse / team leader."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Zuraida
"ABSTRAK
Dengan adanya permasalahan tentang masih dikontrolnya ruang udara Indonesia
oleh FIR asing khususnya di atas kepulauan Riau dan Natuna oleh FIR Singapura
berdasarkan perjanjian yang dibuat oleh Indonesia dan Singapura tahun 1995,
dimana kemudian dengan telah dimilikinya kemampuan baik di bidang teknologi
maupun SDM maka Indonesia berkeinginan untuk mengambil alih kontrol FIR
tersebut sebagai bangsa yang berdaulat dan juga sbg pelaksanaan dari undangundang.
Terkait dengan hal itu, perlu ditinjau lebih lanjut mengapa Indonesia
memandang perlu untuk mengambil alih kontrol FIR di atas kepulauan Riau dan
Natuna dari pihak Singapura serta hambatan-hambatan yang dihadapi pihak
Indonesia dalam mewujudkan kehendaknya tersebut. Namun sesuai dengan
salah satu klausul dalam perjanjian (Article 6) bahwa selama pihak Singapura
melakukan pengontrolan di wilayah Indonesia maka Pemerintah Singapura atas
nama Pemerintah Indonesia memungut Route Air Navigation Services (RANS)
Charges, dan hasilnya akan diserahkan ke pemerintah Indonesia. Dari adanya
pendapatan yang diperoleh Negara tersebut maka hal ini menjadi salah satu
sumber pendapatan Negara berupa PNBP. Namun demikian, dengan adanya
RANS Charges tersebut.menimbulkan implikasi terhadap Indonesia terkait upaya
pengambilalihan pelayanan navigasi penerbangan pada FIR Singapura di atas
kepulauan Riau dan Natuna berdasarkan perjanjian Indonesia Singapura Tahun
1995.

ABSTRACT
With the problems about still is still uncontrollable air space Indonesia by foreign
FIR, especially above the Riau Islands and Natuna by the Singapore FIR based
on agreements made by Indonesia and Singapore in 1995, which then has the
ability to have both in the field of technology and human resources, Indonesia
desirous to take over FIR control as a sovereign nation and also as the
implementation of the Act. Related to this matter, need to be reviewed further,
Indonesia necessary to take over control FIR above Riau Islands and Natuna from
the Singapore and the obstacles faced by Indonesia in realizing against his will.
However according to one clause in the agreement (Article 6) that during the
Singapore authorities in the area of controlling in Indonesia, the Government of
Singapore on behalf of the Government of Indonesia picked up Route Air
Navigation Services (RANS) Charges, and the results will be submitted to the
government of Indonesia. Of the State earned income it becomes a source of
State revenue in the form of non-tax revenues. However, with the existence of
RANS , give rise to that implication charges against Indonesia?s takeover
attempts on the air navigation services in the Singapore FIR above Riau islands
and Natuna based on agreement Indonesia Singapore 1995."
Lengkap +
2012
T30925
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Teguh Hidayat
"Pendelegasian keperawatan merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Proses delegasi yang dilakukan secara terintegrasi dan efektif serta efisien oleh kepala ruang, dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang lebih optimal kepada pasien. Pendelegasian yang optimal dapat terealisasi jika kepala ruang melakukan pendelegasian sesuai dengan prosedur dan mampu mengkaji bawahannya sebelum memberikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pendelegasian kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Sebanyak 227 perawat pelaksana yang dipilih menggunakan teknik proportional random sampling. Proses analisa data menggunakan uji pearson correlation, anova dan t test untuk mengetahui hubungan pendelegasian kepala ruangan yang di persepsikan oleh perawat pelaksana dan uji regresi llinieruntuk menguji variabel yang paling berhubungan dengan pendelegasian kepala ruangan.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi perawat pelaksana terhadap pendelegasian kepala ruangan adalah umur (p=0,045), tingkat pendidikan (p=0,002), fungsi manajemen (p=0,020), fungsi perencanaan (p=0,043), fungsi ketenagaan (p=0,002), fungsi pengendalian (p-0,019), gaya kepemimpinan (p=0,02) dan komunikasi (p=0,030) dengan tingkat pendidikan sebagai variabel yang berhubungan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan acuan untuk mengembangan standar operasional prosedur mengenai pendelegasian keperawatan berdasarkan faktor-faktor yang berhubungan.

Nursing delegation is one component that can improve the quality of nursing services. The process of delegation carried out comprehensively and effectively and efficiently by the head of the room, nursing staff can provide more optimal nursing care services to patients. Optimal delegation can be realized if the head of the room delegates according to the procedure and is able to review his subordinates before giving.
The purpose of this study is to facilitate the factors associated with delegating the head of the room prepared by the nurse nurse at Gatot Soebroto Hospital in Jakarta. This study uses a cross sectional method. A total of 227 implementing nurses were selected using purposive sampling technique. The process of data analysis uses the Pearson correlation test, ANOVA and T test to determine the relationship of the head room delegation which is perceived by the nurse nurse and the linear regression test to test the variables most related to the delegation of the head of the room.
Factors related to nurses perceptions of delegation of room heads were age (p = 0.045), education level (p = 0.002), management function (p = 0.020), planning function (p = 0.043), workforce function (p = 0.002), control function (p-0.019), leadership style (p = 0.02) and communication (p = 0.030) with education higest level as related variables.This research is expected to be able to make a reference for developing standard operating procedures regarding nursing delegation based on related factors.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library