Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terjadi di seluruh negara di dunia, dan terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapt berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes. Jenis penelitian ini adalah non eksperimentalkorelasional dengan desain cross sectional. Jumlah responden dalam pemelitian ini adalah 45. Hasil analisis bivariat didapatkan perawatan kaki (p=0.003) dan pemilihan dan pemakaian alas kaki (p=0.008) berhubungan dengan risiko ulkus kaki diabetes. Hasil analisis multivariat didapatkan bahwa perawatan kaki berhubungan dengan risiko ulkus dengan p<0.05 (p=0.013). Diabetisi dengan perawatan kaki yang baik berpeluang untuk mencegah risiko ulkus kaki diabetes sebesr 14 kali dibandingkan dengan diabetisi yang perawatan kakinya buruk.
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is one of chronic diseases that exist in all countries in the world and keep growing significantly from year to year. Long term complication from diabetes, both micro vascular and macro vascular, can cause insufficiently blood supply to hills which can culminate to ulcer infection and will end with an amputation.

The purpose of this research is to know the relationship between foot care and ulcer risk of diabetes foot. This research design is non experimental- corelational with sectional cross design. In this research, there are 45 respondents. Based on Bivariate analysis, it is known that foot care (p=0.003) and footwear choice and usage (p=0.008). Multivariate analysis showed that foot care related to ulcer risk with p<0.05 (p=0.013). People with diabetes who get good foot care have chance to prevent diabetes foot ulcer risk 14 times compared with people with diabetes who get poor foot care.
2012
T31066
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riastuti Handayani
Abstrak :
Manajemen kaki diabetik sangat penting bagi orang yang mengalami diabetes melitus. Lansia dengan proses penuaan akan mengalami berbagai penurunan fungsi organ termasuk pembuluh darah, saraf, dan ketahanan terhadap infeksi. Kondisi tersebut menyebabkan lansia memiliki resiko lebih tinggi untuk  mengalami masalah kaki diabetik. Perilaku perawatan kaki merupakan bagian dari manajemen kaki diabetik. Pengetahuan perawatan kaki yang tepat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku perawatan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana pengetahuan lansia tentang perawatan kaki diabetik dan bagaimana perilaku perawatan kaki pada lansia. Penelitian ini merupakan peneltiian kuatitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan teknik probability sampling dengan teknik simple random sampling pada 82 lansia dengan diabetes melitus tipe 2. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Diabetic Foot Care Knowledge Scale merupakan kueisioner yang sering dipakai dalam mengukur pengetahuan seseorang penderita diabetes tentang perawatan kaki, dan The Nottingham Assessment of Functional Foot Care untuk mengukur perilaku perawatan kaki. Hasil penelitian ini menunjukan 52,4 % responden berpengetahuan baik, 47,6 % responden berpengetahuan cukup dan tidak ada responden yang berpengetahuan kurang. Perilaku perawatan kaki pada responden menunjukan 61 % berperilaku positif dan 39% berperilaku negatif. Hasil Analisa korelasi chi-square antara pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku perawatan kaki diperoleh nilai r-Value (0,000) < a (0,05), sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku perawatan kaki pada lansia dengan diabetes melitus tipe 2. ......Diabetes foot care is crucial for individuals with diabetes mellitus. Elderly individuals undergoing the aging process experience various declines in organ functions, including blood vessels, nerves, and resistance to infections. This condition predisposes the elderly to a higher risk of developing diabetic foot problems. Foot care behavior is an integral component of diabetic foot management. Adequate knowledge of foot care is one of the factors influencing foot care behavior. This research aims to identify the extent of elderly individuals' knowledge regarding diabetic foot care and assess their foot care behavior. The study employs a quantitative approach with a cross-sectional design, utilizing probability sampling techniques through simple random sampling on 82 elderly individuals with type 2 diabetes mellitus. The instruments  used including the Diabetic Foot Care Knowledge Scale questionnaire, frequently used to assess a diabetic patient's knowledge of foot care, and The Nottingham Assessment of Functional Foot Care to evaluate foot care behavior. The research findings reveal that 52.4% of respondents have good knowledge, 47.6% have sufficient knowledge, and no respondents have inadequate knowledge. Regarding foot care behavior, 61% of respondents exhibit positive behavior, while 39% exhibit negative behavior. The chi-square correlation analysis between knowledge of foot care and foot care behavior yields a ρ-Value (0.000) < α (0.05), indicating a significant relationship between the level of knowledge of foot care and foot care behavior in elderly individuals with type 2 diabetes mellitus.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Haveleia
Abstrak :
Kerusakan integritas kulit terutama pada ekstremitas bawah kaki merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi pada lansia. Beberapa masalah kulit yang terjadi pada lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa perubahan struktur kulit akibat penuaan dan faktor eksternal disebabkan perubahan gaya hidup seperti diet, radikal bebas, paparan sinar UV, dan kebiasaan lain seperti kurang hidrasi dan ketidakmampuan melakukan perawatan diri. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan kerusakan integritas kulit Xerosis dan Pruritus pada lansia melalui perawatan kaki. Berdasarkan intervensi yang telah dilakukan, hasil menunjukkan tekstur kulit lembut, halus, kelembaban kulit meningkat, tekstur kulit tidak kering, tidak ada lesi pada kulit, dan frekuensi gatal berkurang dari gatal berat ke gatal ringan selama 6 minggu perawatan yang dievaluasi menggunakan kuesioner ItchyQuant. Hasil dari penulisan ini dapat menjadi masukan oleh pihak Panti Sosial Tresna Werdha untuk memfasilitasi penerapan intervensi perawatan kaki pada lansia, dan petugas kesehatan dalam melakukan perawatan kaki setiap hari pada lansia yang mengalami kerusakan integritas kulit. ......Impaired skin integrity, especially in the lower extremities legs is one of the most problems in the older adults. Some skin problems that occur in the older adults are influenced by several factors, from internal factors and external factors. Internal factors include changes in skin structure due to aging and external factors include lifestyle changes such as diet, free radicals, UV exposure, and other habits such as lack of hydration and inability to perform self-care. This scientific paper aims to explain the nursing care of impaired skin integrity Xerosis and Pruritus in the older adults through foot care. Based on the intervention that already done, the results showed skin texture become soft and smooth, increased skin moisture, decreased dry skin texture, there is not skin lesion, and reduced itching frequency from heavy itching to mild itching for 6 weeks of care that evaluated using the ItchyQuant questionnaire. The results of this paper can be input for Panti Sosial Tresna Werdha to facilitate the intervention of foot care in the older adults, and health workers to do daily foot care in older adults who suffered impaired skin integrity.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin
Abstrak :
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang bisa menyebabkan banyak komplikasi pada penderitanya sehingga menurunkan kulitas hidup bahkan kematian. Salah satu komplikasi paling sering yang terjadi adalah masalah pada kaki seperti kehilangan sensori, ulkus kaki diabetik, hingga amputasi. Pencegahan komplikasi masalah kaki ini harus aktif dilakukan sebagai bentuk preventif dan promotif di masyarakat. Tujuan dari penulisan karya ilimiah ini adalah memberikan gambaran asuhan keperawatan pada kelurga dengan masalah ketidafektifan manajemen kesehatan. Metode yang digunakan adalah laporan asuhan keperawatan keluarga dari tahap pengkajian hingga evaluasi. Intervensi keperawatan dilakukan selama tiga minggu dengan intervensi unggulan yang dilakukan adalah perawatan kaki diabetes. Hasil evaluasi menunjukan bahwa intervensi yang dilakukan efektif untuk mencegah masalah kaki diabetes dan meningkatkan kesadaran keluarga atas pentingnya perawatan kaki secara rutin. Intervensi perawatan rutin disarankan digunakan oleh perawat dalam memberikan tindakan preventif dan promotif pada penderita diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. ......Diabetes is a chronic condition that can lead to several complications in patients, lowering quality of life and even causing death. Foot issues including sensory loss, diabetic foot ulceration, and even amputation are among the most frequent consequences that can arise. As a form of prevention and social promotion, it is imperative to aggressively pursue the prevention of foot problem complications. This scholarly paper aims to give a general overview of nursing care for families who have issues with inefficient health management. A report on family nursing care from the assessment to evaluation stages is the technique adopted. The nursing intervention was carried out for three weeks with the leading intervention carried out being examination and treatment of diabetic feet. According to the evaluation's findings, the intervention is successful in preventing diabetic foot issues and raising family awareness of the value of regular foot examinations and maintenance. It is advised that nurses provide preventative and promotive measures to diabetes mellitus patients as part of routine assessment and care interventions in order to stop further complications.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Diani
Abstrak :
ABSTRAK
Upaya pencegahan primer pada pengelolaan kaki diabetik bertujuan untuk mencegah luka kaki secara dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan praktik perawatan kaki pada klien diabetes melitus tipe 2 di Kalimantan Selatan. Penelitian ini merupakan penelitan descriptive correlational dengan desain cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 106 orang. Hasil analisis Chi Square menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan praktik perawatan kaki pada klien diabetes melitus tipe 2 (p=0,040). Faktor pengetahuan memiliki peluang 2,38 kali untuk melakukan praktik perawatan kaki. Direkomendasikan untuk perlunya dikembangkan pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki dan pemeriksaan kaki.
ABSTRACT
Primary prevention in management of diabetic foot is to prevent foot injuries. This study aimed to determine the correlation between knowledge and practice of foot care in the type 2 diabetic patients in South Kalimantan. This study was a descriptive correlational research with cross sectional design and recruited 106 samples. Chi Square analysis results showed a significant correlation between knowledge and practice of foot care in the type 2 diabetic patients (p = 0.04). Factor of knowledge had chance 2,38 times on performing practice of foot care. This study recommended the important of development of health education about foot care and foot examination.
2013
T32594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Kurniasari
Abstrak :
ABSTRAK
Kaki diabetik merupakan komplikasi yang sangat menakutkan bagi pasien DM karena resiko amputasi yang sangat tinggi. Tujuan Penelitian: menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kaki diabetik. Peuelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengumpulan data secara cross sectional. Sampel sebanyak 136 pasien DM yang mempunyai kelainan benluk kaki dan Iuka kaki. Pada penelitian ini pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara observasi dan kuesioner. Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan senam kaki, perawatan kaki, kepatuhan dalam pencegahan Iuka, kontrol gula darah, pengetahuan, dan diet dengan kejadian kaki diabetik. Scdangkan secara analisis multivariat hanya ada 3 variabel yang merupakan faktor paling berkontribusi yaitu senam kaki, kepatuhan dalam pencegahan luka dan pengetahuan. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah melakukan konseling secara rutin, klub diabetes, dan rutinitas melakukan senam diabetes.
2007
T22882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Rizkia
Abstrak :

Xerosis dan pruritus adalah salah satu masalah kulit yang paling sering terjadi pada lansia sebagai respon fisiologis penuaan. Xerosis merupakan kondisi kulit kering akibat kurangnya kadar air pada stratum korneum di epidermis. Ekstremitas bawah merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering mengalami xerosis dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Xerosis seringkali disertai pruritus yang memicu garukan berlebih dan menyebabkan kerusakan sekunder pada kulit. Penulisan ini bertujuan untuk melihat efek pelembab yang mengandung urea pada kulit kering pada lansia. Penulisan ini berfokus pada intervensi perawatan kaki dengan menggunakan pelembab yang mengandung urea selama 20-30 menit setiap sesinya selama 7 hari. Urea telah terbukti sebagai natural moisturizing factors (NMF) dapat mengurangi transpepidermal water loss (TEWS) pada kulit kering dan sebagai agen antimikroba serta antipruritus untuk mengurangi rasa gatal. Hasil evaluasi intervensi menunjukkan penurunan derajat kulit kering setelah dilakukan intervensi perawatan kaki menggunakan pelembab yang mengandung urea pada lansia dengan kulit kering. Perawat general diharapkan dapat menerapkan perawatan kaki menggunakan pelembab yang mengandung urea sebagai intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah integritas kulit pada lansia.


Xerosis and pruritus are the most common skin problems in the elderly as a physiological response to aging. Xerosis is a dry skin condition due to lack of water content in the stratum corneum in the epidermis. The lower extremity is one of the parts of the body that most often experiences xerosis compared to other parts of the body. Xerosis is often accompanied by pruritus which triggers excessive scratching and causes secondary damage to the skin. This paper aims to see the effect of a moisturizer containing urea on dry skin in the elderly. This paper focuses on foot care interventions using a moisturizer containing urea for 20-30 minutes each session for 7 days. Urea has been proven as a natural moisturizing factor (NMF) to reduce transpepidermal water loss (TEWS) in dry skin and as an antimicrobial and antipruritic agent to reduce itching. The results of the intervention evaluation showed a decrease in the degree of dry skin after the foot care intervention using a moisturizer containing urea in the elderly with dry skin. General nurses are expected to apply foot care using a moisturizer containing urea as a nursing intervention to address skin integrity problems in the elderly.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Katuuk, Mario Esau
Abstrak :
Komplikasi kronis pada diabetes melitus berupa ulkus kaki diabetik dapat dicegah dengan melakukan perawatan kaki mandiri. Salah satu faktor yang berperan dalam perilaku perawatan kaki adalah efikasi diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan perilaku perawatan kaki pada individu dengan diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan crossectional, melibatkan 74 individu dengan DMT2. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner karakteristik demografi, Foot Care Confidence Scale, Nottingham Assessment of Functional Footcare, dan pengetahuan perawatan kaki. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang bermakna antara efikasi diri dengan perilaku perawatan kaki (r = 0.303; p = 0.009). Hasil analisis multivariat didapatkan efikasi diri menjadi prediktor terhadap perilaku perawatan kaki setelah dikontrol oleh pengetahuan dan tingkat pendidikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya upaya untuk memperbaiki perilaku perawatan kaki pada individu dengan DMT2 dengan meningkatkan efikasi diri menggunakan sumber-sumber efikasi diri yang ada.
Chronic complications of type 2 diabetes mellitus such as diabetes foot ulcer could be prevented by performing foot self care. Self efficacy is the most important role in foot care. This study aims to investigate the relationship between self efficacy and foot care behavior. This study was observational analytic with cross-sectional approach, recruited 74 people with type 2 diabetes mellitus using consecutive sampling method. Data collection was done using demographic questionnaire, Foot Care Confidence Scale, Nottingham Assessment of Functional Foot-care and diabetic foot self care knowledge. The result showed that there was a positive relationship between self efficacy and foot care behavior (r = 0.303; p = 0.009). Multivariate analysis showed that self efficacy became a strong predictor of foot self care behavior along with knowledge and educational level. In conclusion, it is needed to improve foot self care in people with type 2 diabetes mellitus through increasing self efficacy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42416
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Annisa Meidina
Abstrak :
Masalah kulit kering di bagian ekstremitas bawah merupakan masalah yang sering dialami oleh lansia wilayah perkotaan. Hal ini dikarenakan adanya penurunan fungsi sistem integumen, perubahan kebiasaan mandi, paparan matahari, stres dan penyalahgunaan zat. Tujuan penulisan ini yaitu untuk menganalisis hasil intervensi perawatan kaki (foot care) untuk mengatasi kerusakan integritas kulit pada lansia. Implementasi dilakukan selama lima minggu di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur. Evaluasi hasil perawatan menggunakan instrumen pre dan post berupa skor Overall Dry Skin. Hasil dari perawatan selama lima minggu menunjukkan adanya perbaikan pada integritas kulit, tekstur, ketebalan dan hidrasi ditandai dengan kondisi kulit kaki tampak lembab dan sisik berkurang, kulit mati mulai mengelupas dan kulit berwarna putih kemerahan. Pihak PSTW diharapkan dapat memberikan fasilitas untuk melakukan perawatan kaki dengan bahan yang mudah didapat dan harga yang terjangkau. Perawat diharapkan dapat melakukan perawatan kulit untuk lansia setiap hari minimal satu kali.
Dry and itchy skin problems in lower extremity are common health problems in elderly in urban areas. This problem caused by decrease in integument system function, personal hygiene capabilities, exposure to sunlilght, stress and substance abuse. This paper aimed to analyze the result of foot care intervention for overcoming impaired skin integrity in elderly. Implementation was done for five weeks in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, East Jakarta. The final result of the intervention used Overall Dry Skin score as a pre and post instrument. The final result showed an escalation in skin integrity, texture, thickness and hydration which was characterized by the increase in skin moisture, peeling dead skin, skin looks fair and redness. PSTW is expected to facilitate the provision of foot care using products that are easy to found and low cost. In addition, nurses are expected to perform foot care for ederly at least once a day.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Apriani
Abstrak :
Latar Belakang.Pengetahuan dan perilaku perawatan kaki secara mandiri merupakan dasar yang harus dimiliki oleh pasien diabetes melitus. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian edukasi perawatan kaki melalui aplikasi diary monitoring terhadap pengetahuan dan perilaku perawatan kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test dengan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 responden yang dibagi menjadi 36 respoden kelompok intervensi dan 36 responden kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan perlakuan edukasi standar RS dan pemberian aplikasi diary monitoring perawatan kaki (penginstalan, penjelasan penggunaan), sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan edukasi standar RS (leaflet). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rerata selisih skor tingkat pengetahuan perawatan kaki antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p value 0,003 (<0,05), ada perbedaan yang signifikan rerata selisih skor perilaku perawatan kaki antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p value 0,000 (<0,05). Aplikasi diary monitoring diharapkan dapat diterapkan pada pasien secara mandiri dan mudah dilakukan di rumah agar dapat meningkatan pengetahuan dan perilaku perawatan kaki pada pasien DM tipe 2. ......Background.Knowledge and behavior of independent foot care are supposed to be the fundamental owned by diabetes mellitus patients. Objective this study aims to determine the effectiveness of providing foot care education through a diary monitoring application on knowledge and foot care behavior in type 2 diabetes mellitus patients. Methods uses a quasi-experimental approach with a pre-post test approach with a control group. The sample in this study consisted of 72 respondents who were divided into 36 respondents in the intervention group and 36 respondents in the control group. The intervention group was given standard hospital educational treatment and the foot care diary monitoring application (installation, explanation of use), while the control group was only given standard hospital education (leaflets). Results of this study show that there is a significant difference in the mean difference in foot care knowledge level scores between the intervention group and the control group p value 0.003 (<0.05), there is a significant difference in the mean difference in foot care behavior scores between the intervention group and the control group p value 0.000 (<0.05). It is hoped that the diary monitoring application can be applied to patients independently and is easy to do at home in order to increase knowledge and foot care behavior in type 2 DM patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>