Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Jarkasih
Abstrak :
Tesis bertujuan memahami dan menggambarkan perilaku informasi dosen dalam melaksanakan penelitian. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasilnya penelitian dilakukan dosen secara mandiri, sehingga kerjasama penelitian perlu ditingkatkan. Pola identifikasi kebutuhan informasi dilakukan dengan memahami pengetahuan yang dimiliki berkaitan dengan topik penelitian selanjutnya menganalisis informasi yang dibutuhkan. Pola pencarian informasi dari koleksi pribadi, perpustakaan, dan membeli. Pemanfaatan informasi melalui penggabungan pengetahuan yang dimiliki dengan informasi yang diperoleh. Sumber informasi buku, jurnal, laporan, dan berbagai sumber lainnya. Berbagi informasi antar dosen belum maksimal sebaliknya berjalan baik dengan pustakawan. Usaha dan fasilitas institusi untuk mendukung kegiatan penelitian tidak sejalan dengan keinginan dosen. ...... The reseach aims to understand and describe the information behavior of a lecturer in conducting research. Qualitative research case study method. The results of research conducted independently lecturer, so research cooperation needs to be improved. Pattern identification is done by understanding the information needs of knowledge related to the topic of further research is needed to analyze the information. Search pattern information from private collections, libraries, and buy. Utilization of information through the incorporation of knowledge possessed by the information obtained. Resources of books, journals, reports, and various other sources. Information sharing among lecturers have not been up otherwise runs well with librarians. Businesses and institutional facilities to support research activities are not in line with the wishes of the lecturer.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdiyah Ciptaning Dwi Kusuma
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai Perilaku informasi mahasiswa/I FIB UI. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi perbedaan perilaku informasi mahasiswa/I FIB UI. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif atau bisa disebut juga desktiptif kuantitatif dan menggunakan kuesioner dalam pengumpulan datanya, dengan jumlah responden 30 untuk mahasiswa, dan 30 untuk mahasiswi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku informasi mahasiswa dan mahasiswi. Dalam perilaku informasi Mahasiswa tergolong dalam tipe Analitic sedangkan mahasiswi tergolong dalam tipe Strategis. Hasil penelitian ini juga menyarankan bahwa perpustakaan harus mensosialisasikan secara rutin dan berkelanjutan kepada mahasiswi FIB UI tentang layanan berbasis online, seperti remote access-akses jurnal internasional. ...... This Study discusses students information behaviour FIB UI. The Purpose of this study is to identify differences students information behaviour FIB UI. his research is quantitative descriptive or can be called quantitative descriptive and using the questionnaire in collecting data, the number of respondents 30 for students man and 30 Students girl. The results of this study indicate that there are differences in the information behaviour of students man dan girl. In the behavior of students man classified information in this type of Analitic while a student girl belonging to the Strategic types. The results of this study also suggest that the library should socialize regularly and continuously to the FIB UI student on an online based services, such as remote access access international journal.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Rahmi
Abstrak :
Makalah proyek akhir ini mengkaji perilaku informasi mahasiswa Program Sarjana Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (STIMLOG) dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selama COVID-19, mahasiswa terkendala dalam mengakses koleksi perpustakaan secara langsung. Sementara, Perpustakaan STIMLOG sebagai penyedia sarana dan prasarana informasi belum memiliki gambaran perilaku informasi mahasiswa selama PJJ sehingga upaya adaptasi dalam layanan yang diberikan kepada mahasiswa belum dilakukan secara optimal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan selama enam bulan (Oktober 2021 hingga Maret 2022). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku informasi mahasiswa STIMLOG yang menyangkut dimensi perasaan, pikiran, dan tindakan mahasiswa selama PJJ sesuai dengan Tahapan ISP Process, terdapat perbedaan hasil dilapangan yaitu pada tahapan inisiasi mahasiswa STIMLOG awalnya belum memiliki minat dalam topik yang ada sehingga merasa terpaksa untuk membuat karya tulis. Mahasiswa tetap melakukan pencarian informasi karena tuntutan deadline tugas yang diberikan. Pada tahapan koleksi informasi ditemukan mahasiswa masih melakukan tahap pencarian informasi secara bersamaan sehingga perasaan bingung dirasakan mahasiswa dari awal pencarian hingga berakhir. Pada tahapan merepresentasikan hasil, mahasiswa menyajikan hasil informasi secara subyektif tergantung dari dosen atau juri yang memberikan tugas. ......This final project paper examines the information behavior of undergraduate school students Higher Logistics Management (STIMLOG) in distance learning (PJJ). During COVID-19, students are constrained in accessing library collections directly. Meanwhile, STIMLOG Library as a provider of information facilities and infrastructure has not have a description of student information behavior during PJJ so that adaptation efforts in the services provided to students have not been carried out optimally. This research is a qualitative research with case study method. Data collection was carried out during six months (October 2021 to March 2022). The results showed that the behavior of STIMLOG student information concerning the dimensions of feelings, thoughts, and actions students during PJJ in accordance with the ISP Process Stages, there are differences in results in the field, namely at the initiation stage, STIMLOG students did not initially have interest in the existing topic so that they feel compelled to write a paper. Permanent student search for information because of the demands of the given task deadlines. In stages collection of information found students are still doing the information search stage simultaneously so that students feel confused from the beginning of the search until end. At the stage of representing the results, students present the results of information subjectively depends on the lecturer or jury who gives the assignment.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdan Kamil
Abstrak :
Perilaku informasi memainkan peran signifikan dalam mengurangi risiko pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku informasi melalui setiap fase pandemi COVID-19 pada masyarakat Indonesia yang dikenal erat dengan budaya kolektifnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan sensemaking, yakni menekankan proses yang dijalani individu untuk memahami situasi dan memberikan makna pada informasi yang diterima dari lingkungan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 10 partisipan untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku informasi selama pandemi COVID-19. Analisis data dilakukan menggunakan open, axial dan selective coding yang merupakan bagian dari analisis metode grounded theory. Penelitian ini menemukan perubahan perilaku informasi, termasuk pencarian, pencegahan, dan pembatasan paparan informasi yang bersifat acak pada awal pandemi berangsur menjadi lebih teratur di fase-fase berikutnya. Perubahan ini dipengaruhi oleh “pemenuhan kesenjangan pengetahuan” dan “penggunaan pengetahuan lokal” di antara partisipan sepanjang pandemi. Penelitian ini juga menemukan pada masyarakat Indonesia terdapat beberapa karakteristik khusus yang dipengaruhi oleh budaya kolektif yang kuat dalam melakukan perilaku informasi seperti penggunaan sumber informasi terkait pandemi sebagian besar berasal dari keluarga, tetangga, dan rekan kerja yang dominan sebagai upaya untuk mengisi kesenjangan pengetahuan. Mereka saling bertukar informasi berdasarkan perkembangan terkini dari otoritas kesehatan mengenai situasi pandemi, pertukaran informasi seperti pengetahuan lokal mencakup minuman herbal dan panduan dalam melaksankan ibadah selama pandemi, serta melakukan validasi informasi dari berbagai sumber yang seringkali dipenuhi dengan informasi tidak akurat dan misinformasi. Penelitian ini mengusulkan sebuah kerangka kerja perilaku informasi berbasis sensemaking untuk mitigasi risiko dan pengurangan dalam krisis kesehatan berkelanjutan. Kerangka tersebut terdiri atas empat komponen, yaitu: pemahaman krisis pandemi, identifikasi kebutuhan dan proses perilaku informasi, sumber pengetahuan krisis, serta hasil untuk menentukan tindakan kesehatan. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan bukti empiris gambaran perilaku informasi kesehatan, proses sensemaking dan penggunaan pengetahuan lokal yang dilakukan para partisipan seiring dengan perubahan situasi, risiko, dan pengelolaan protokol kesehatan selama enam fase pandemi COVID-19. Temuan awal dan kerangka kerja yang dikembangkan dapat digunakan dalam penelitian masa depan guna memahami perubahan dalam perilaku informasi individu yang relevan dengan krisis-krisis lainnya, seperti bencana alam, krisis ekonomi, atau krisis sosial-politik di wilayah tertentu dan diperluas pada kelompok partisipan lain yang belum dikaji dalam penelitian ini seperti kelompok marjinal yang belum mendapatkan akses informasi kesehatan yang memadai. ......Information behavior plays a significant role in mitigating the risks of the COVID-19 pandemic. This research explores information behavior throughout each phase of the COVID-19 pandemic in Indonesia, known for its strong collective culture. Employing a sensemaking approach, which emphasizes the process individuals undergo to comprehend situations and attribute meaning to the information received from their environment. Data were collected through in-depth interviews with 10 participants to gain insights into information behavior during the COVID-19 pandemic. Data analysis was conducted using open, axial, and selective coding, which are part of the grounded theory analysis method. The study found changes in information behavior strategies, including information seeking, prevention, and limiting exposure to random information, transitioning from disorderly at the onset of the pandemic to more organized in subsequent phases. These changes were influenced by "knowledge gap fulfillment" and "use of local knowledge" among participants throughout the pandemic. Findings also revealed specific characteristics within Indonesian society influenced by its strong collective culture in conducting information behavior, such as reliance on sources of information primarily from family, neighbors, and colleagues dominantly as efforts to fill knowledge gaps. They exchanged information based on the latest developments from health authorities regarding the pandemic situation, information exchange such as local knowledge including herbal drinks and guidance in practicing religious rituals during the pandemic, as well as validating information from various sources often filled with inaccurate information and misinformation. This research proposes a framework for sensemaking-based information behavior strategies for risk mitigation and reduction in ongoing health crises. The framework consists of four main components: understanding the pandemic crisis, identification of information behavior needs and strategies, crisis knowledge sources, and outcomes to determine health actions. In conclusion, this research provides empirical evidence of the depiction of health information behavior, sensemaking processes, and the utilization of local knowledge by participants amidst the evolving situations, risks, and management of health protocols during the six phases of the COVID-19 pandemic. The initial findings and framework developed can be utilized for future research to comprehend changes in individual information behaviors relevant to other crises such as natural disasters, economic crises, or socio-political crises in specific regions, and can be expanded to other participant groups not examined in this study, including marginalized populations who may not have adequate access to health information.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfiati Makarim
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian mengenai perilaku informasi perempuan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial: pola, hambatan dan kemudahannya dilakukan selama dua bulan, yaitu bulan Maret dan April 1997. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi dan pemahaman tentang pola perilaku informasi perempuan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial serta hambatan dan kemudahan yang mereka temui sehubungan dengan keberadaan mereka sebagai perempuan menikah atau tidak menikah dalam konteks sosial-budaya masyarakat.
,br> Metode penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam terhadap enam orang perempuan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Penelitian Atma Jaya dan Pusat Studi Kajian Wanita Salemba; tiga orang menikah dan tiga orang tidak menikah. Pemilihan sampel, profil responden, pelaksanaan wawancara dan teknik analisa data dijelaskan.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pola perilaku informasi perempuan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial, menikah dan tidak menikah, terbentuk sejak dari awal proses penelitian. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk pola tersebut adalah kebutuhan informasi peneliti, sumber dan saluran informasi yang digunakan peneliti serta hambatan yang dihadapi peneliti. Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Sumber informasi yang digunakan oleh perempuan peneliti bidang ilmu sosial adalah perpustakaan, lembaga, pakar, rekan peneliti dan informan, internet dan e-mail, seminar dan diskusi ilmiah, katalog, brosur dan jurnal. Hambatan yang dialami oleh perempuan peneliti untuk perencanaan penelitian adalah waktu, layanan informasi yang belum memadai dan keluarga. Sedangkan hambatan kegiatan pencarian dan pengumpulan data penelitian adalah waktu, keluarga, komunikasi, topik penelitian dan prasangka masyarakat. Kemudahan yang dialami perempuan peneliti bidang ilmu-ilmu sosial adalah kemudahan dalam melakukan pendekatan, topik penelitian dan sifat pekerjaan penelitian.
1997
S15533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agung Riyaldi
Abstrak :
Perilaku informasi kini telah berkembang untuk menggambarkan manusia berinteraksi dengan informasi. Termasuk di dalamnya perilaku informasi dalam menghadapi bencana oleh berbagai kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku informasi yang dilakukan masyarakat urban di kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan dalam menghadapi bencana banjir. Pendekatan penelitian yang dilakukan menggunakan kualitatif dengan metode studi kasus pada Juni-November 2019. Penelitian ini menghasilkan pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan masyarakat, sumber informasi yang didapatkan, perilaku pencarian informasi, dan pengolahan dan pemanfaatan informasi mengenai bencana banjir. Hasil penelitian menunjukkan perilaku informasi berupa perhatian pasif. Masyarakat telah terpapar informasi tanpa mencari informasi. Sumber informasi yang didapatkan berasal dari ketua RT dan RW secara lisan. Hal tersebut menunjukkan budaya lisan dan paternalistik yang kuat di tengah masyarakat.
Information behavior is being developed to describe many ways in human interaction with information. Information related to interaction with the community. This study discusses how to identify the information behavior during on the flood disaster occurred in urban society of Kebon Baru, Jakarta Selatan. This research conducted using qualitative approach with case studies method in June-November 2019. The result of the research consists of technological information usage in the environment of society, sources of information obtained, information seeking behavior, and information processing and usage about floods disaster. The results showed information behavior in the form of passive attention. The society is exposed to information without doing information seeking. The information source obtained came from ketua RT dan RW verbally. This shows a strong oral and paternalistic culture in the society
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dahayu Prastutiningtyas
Abstrak :
Pengguna transportasi umum memiliki antusiasme yang berbeda sesuai dengan moda transportasi dan tipe kepribadian yang didukung oleh penggunaan sumber informasi. Penelitian ini kemudian bertujuan menganalisis perilaku pencarian informasi dengan tipe kepribadian ekstrover dan introver dalam menggunakan transportasi umum. Penelitian ini juga menganalisis perbedaan moda perjalanan, sumber informasi, dan frekuensi perjalanan yang digunakan mahasiswa ekstrover dan introver. Metode kuantitatif digunakan dengan penyebaran kuesioner kepada 361 mahasiswa di Universitas Indonesia yang menggunakan transportasi umum dalam enam bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna introver lebih antusias dalam merencanakan perjalanan sebelum bepergian dibandingkan dengan ekstrover. Moda yang paling disukai oleh kepribadian introver dan ekstrover adalah KRL Commuter Line (KRL), namun pengguna introver menggunakan KRL dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan ekstrover. Lebih lanjut, sumber informasi dan metode pembayaran yang digunakan mahasiswa introver dan ekstrover bukan pilihan yang disediakan oleh pihak penyedia transportasi umum. Responden lebih menyukai sumber informasi mulut ke mulut dan metode pembayaran dengan kartu elektronik. Penelitian ini memberikan saran kepada pihak penyelenggara transportasi umum untuk dapat menyusun strategi informasi melalui tipe kepribadian pengguna. ......Public transportation users have different enthusiasm according to the mode of transportation and personality type, which is supported by information sources. This study then analyzes information-seeking behavior in public transportation with extroverted and introverted personality types. This study also investigated the differences in travel modes, sources of information, and travel frequency used by extroverted and introverted students. The quantitative method was used by distributing questionnaires to 361 students at Universitas Indonesia who used public transportation in the last six months. The study results show introverted users are more enthusiastic about planning trips before traveling than extroverts. The mode most preferred by introverts and extroverts is Commuter Line (KRL); however, introverted users use KRL more frequently than extroverts. Furthermore, the sources of information and payment methods used by introverted and extroverted students are not the choices provided by public transportation providers. Respondents prefer word-of-mouth sources of information and electronic card payment methods. This study includes advice to public transportation providers to be able to develop an information strategy based on the user’s personality type.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Azhari Ilyas
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang perilaku informasi para pemain Genshin Impact. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan informasi, sumber informasi, dan perilaku pencarian informasi pemain Genshin Impact. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara daring kepada para pemain Genshin Impact. Data yang telah didapatkan kemudian diolah dengan melakukan reduksi data, display data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan informasi pemain Genshin Impact adalah mekanik permainan berupa elemental reaction dan combat, eksplorasi berupa eksplorasi peta dan cerita, serta team building. Sumber informasi yang digunakan oleh pemain Genshin Impact seluruhnya berasal dari internet dengan sumber berupa penyedia layanan video, komunitas online, maupun hasil diskusi dengan pemain lain. Kemudian, perilaku pencarian informasi para pemain Genshin Impact mengikuti seluruh tahapan pada model Information Search Process milik Kuhlthau dengan perbedaan pada tahapan exploration. Perbedaan ini dapat dikaitkan dengan pengalaman dalam bermain dan mencari informasi yang telah dimiliki oleh para informan. ......This research discusses the information behavior of Genshin Impact players. The purpose of this research is to analyze the information needs, information sources, and information seeking behavior of Genshin Impact players. This research method was carried out with a qualitative approach. The informants of this study were determined using purposive sampling method. Data collection was carried out by online interviews with Genshin Impact players. The data that has been obtained is then processed by reducing data, displaying data, and verifying and drawing conclusions The results showed that the information needs of Genshin Impact players are game mechanics in the form of elemental reaction and combat, exploration in the form of map and story exploration, and team building. The sources of information used by Genshin Impact players all come from the internet with sources in the form of video service providers, online communities, and the results of discussions with other players. Then, the information search behavior of Genshin Impact players follows all stages in Kuhlthau's Information Search Process model with differences at the exploration stage. This difference can be attributed to the experience in playing and seeking information that the informants have had.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mardiarini Ismail
Abstrak :
Bidang kebutuhan dan perilaku pencarian informasi merupakan bagian dari kajian pemakai. Kajian ini merupakan salah satu bidang dari 12 kajian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Penelitian mengenai perilaku pencarian informasi penyandang tuna netra pemah dilakukan oleh Kirsty Williamson et al dengan judul Information Seeking by Blind and Sight Impaired Citizen: an Ecological Study. Penelitian ini dilakukan terhadap penyandang tuna netra di Australia dan diterbitkan di Information Research, Vol.5 No.4 July 2000. Setiap orang pasti membutuhkan informasi agar tetap bisa mengikuti perubahan zaman. Masalah kebutuhan dan pencarian informasi pun dialami siswa tuna netra. Sebagai siswa, informasi utama berkaitan seputar pelajaran sekolahnya. Dengan segala keterbatasannya -- terutama berkaitan dengan mobilitasnya --, siswa tuna netra akan mencari informasi yang dibutuhkannya. Model perilaku pencarian informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Behavioral Model of Information Seeking Strategies yang dikenalkan oleh David Ellis. Model ini mengamati seorang pencari informasi mulai dari ia mengindentifikasi kebutuhan informasinya hingga ia menemukan informasi yang dibutuhkannya. Model tersebut terdiri dari tahap starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, dan ending. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif interpretif dengan metode kualitatif berupa observasi dan wawancara. Informan terdiri dari 13 orang siswa tingkat SMP-SMA di SLBIA Pembina Tingkat Nasional. Pengambilan sampel sebagai informan menggunakan gabungan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Analisis data dilakukan dengan tiga alur: reduksi data, analisis serta interpretif, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah: 1) Ada lima kategori jenis kebutuhan informasi mereka. Dua kategori yang utama adalah kebutuhan informasi berdasarkan pelajaran sekolahnya dan berdasarkan minatnya. Tiga lainnya adalah informasi tentang lawan jenisnya, berita-berita umum, dan orientasi arah/harga barang. 2) Sumber perolehan informasi andalan untuk kebutuhan informasi berdasarkan pelajaran sekolahnya adalah informal (teman, keluarga, dan guru/pihak sekolah) dan formal (kaset, buku braille, radio, tv, internet). Sumber perolehan informasi untuk kebutuhan informasi andalan untuk kebutuhan informasi berdasarkan minat, lawan jenis, berita-berita umum, dan orientasi arah/harga adalah informal (teman dan keluarga). 3) Tidak tersedianya buku braille di perpustakaan umum menunjukkan kurang seriusnya perhatian pemerintah sehingga para penyandang tuna netra lebih mengandalkan kekuatan sendiri dan kerja sama dengan pihak swasta/luar negeri. 4) Tahap pencarian informasi untuk kebutuhan informasi berdasarkan pelajaran sekolahnya adalah starting, chaining, browsing, differentiating, extracting, dan ending. Tahap pencarian informasi untuk kebutuhan informasi berdasarkan minatnya adalah starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, dan ending. 5) Hambatan yang dialami para siswa ini adalah hambatan personal (trauma dan psikologis karena perubahan daya fisik penglihatan) dan lingkungan (masyarakat, tak tersedianya akses atau fasilitas memadai ke dan di sumber perolehan informasi).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Arief Herdiansyah
Abstrak :
Individu dalam Lapas juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi salah satunya kebutuhan informasi. Kebutuhan informasi ini perlu untuk dipenuhi agar mendukung tujuan Lembaga Pemasyarakatan yaitu menyiapkan individu dalam Lapas agar siap kembali hidup di dalam masyarakat. Dengan adanya pembatasan di dalam Lapas tentu akan mempengaruhi kebutuhan informasi tersebut. Penelitian ini berfokus pada perilaku informasi dengan mempelajari apa kebutuhan informasi, sumber informasi, dan hambatan narapidana dalam memperoleh informasi serta peran perpustakaan Lapas dalam memenuhi kebutuhan ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus terhadap 3 narapidana dan 1 kepala Lapas Kelas III Rangkasbitung. Hasil yang ditemukan yaitu 3 kebutuhan informasi utama narapidana adalah keluarga, kesehatan, dan kehidupan pasca masa tahanan. Sumber informasi utama narapidana yaitu teman dan keluarga, penghuni Lapas (termasuk petugas Lapas), dan perpustakaan. Hambatan utama untuk memenuhi kebutuhan informasi yaitu keterbatasan untuk menggunakan telepon atau video call dan keterbatasan koleksi perpustakaan. Perpustakaan Lapas juga turut berperan aktif untuk memenuhi kebutuhan informasi narapidana melalui skema kebijakan pengadaan koleksinya yang sesuai dengan kebutuhan dan minat narapidana. Berdasarkan temuan, Lapas Kelas III Rangkasbitung membantu narapidana untuk memenuhi kebutuhan informasinya. ......Individuals in prison also have needs that must be fulfilled, one of which is the need for information. This information need needs to be fulfilled in order to support the goals of the penitentiary’s, which is preparing individuals in prison so that they are ready to return to live in society. The existence of restrictions in prison will certainly affect the need for information. This research focuses on information behavior by studying what information needs, sources of information, and challenges prisoners have in obtaining information and the role of the prison library in fulfilled these needs. This study uses a qualitative approach with a case study method of 3 inmates and the warden. The results found that the main information needs of convicts are family, health, and post-detention life. The main sources of information for prisoners are friends and family, people in prison (include prison staff), and the library. The main challenges in fulfilling information needs are limitations to using telephones or video calls and limited library collections. The prison library also plays an active role in fulfilling the information needs of convicts through a policy scheme for procuring collections according to the needs and interests of immates. Based on the findings, Lapas Kelas III Rangkasbitung can help inmates so that their information needs are met.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>