Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Matondang, Lucia Marchy
"Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari persepsi keadilan distributif, persepsi keadilan interaksional, persepsi keadilan prosedural dan persepsi akurasi sistem penilaian kinerja terhadap kepuasan karyawan atas sistem penilaian kinerja di PT. XYZ. Data dikumpulkan dari 103 orang responden yang diambil dari PT. XYZ, dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling, dan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk elektronik atau dikenal dengan nama Google Docs.
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam menguji pengaruh antara persepsi keadilan distributif, persepsi keadilan interaksional, persepsi keadilan prosedural dan persepsi akurasi terhadap kepuasan karyawan atas sistem penilaian kinerja, yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20.
Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) persepsi keadilan distributif, persepsi keadilan interaksional, persepsi keadilan prosedural dan persepsi akurasi berpengaruh signifikan secara bersamaan terhadap kepuasan karyawan atas sistem penilaian kinerja karyawan PT. XYZ, (2) Pada tingkat kepercayaan 95%, persepsi akurasi memiliki pengaruh yang paling signifikan, (3) Pada tingkat kepercayaan 90%, persepsi keadilan interaksional dan persepsi akurasi memiliki pengaruh yang paling signifik.

The purpose of this research is to know the influence of the perception of distributive justice, interactional justice, procedural justice and accuracy of performance appraisal system on employee satisfaction of performance appraisal system in PT. XYZ. The data collected from 103 the respondents which taken from PT. XYZ, using purposive sampling method and the datas were collected by using the questionnaire form from Google Docs.
Multiple linier regression analysis which use in this research to know the influence between perception of distributive justice, interactional justice, procedural justice and accuracy of performance appraisal system on employee satisfaction of performance appraisal system that processed using the program SPSS version 20.
The results of the study showed the following result: (1), distributive justice, interactional justice, procedural justice and accuracy have a significant effect simultaneously on employee satisfaction on the performance appraisal system in PT. XYZ, (2) At the level of confidence level of 95%, perception of accuracy has a significant influence on the employee satisfaction, (3) At the level of confidence level of 90%, perception of interactional justice and perception of accuracy had the a significant influence on the employee satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soco Adi Wibowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat komitmen organisasional pegawai biro Logistik Polda Jateng. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu persepsi keadilan dan beban kerja. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah komitmen organisasional dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Sample terdiri dari 100 pegawai Biro Logistik Polda Jateng. Pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis Regresi dengan menggunakan aplikasi SPSS 23. Analisis yang digunakan meliputi, uji instrument penelitian, koefisien determinasi, uji hipotesis dan uji sobel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi keadilan berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional sementara beban kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Kepuasan kerja terbukti dapat memediasi pengaruh persepsi keadilan terhadap komitmen organisasional."
Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2022
320 LIT 25:3 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Olivia Cahya Chandra
"Pemberhentian operasional maskapai akibat COVID-19 menyebabkan munculnya biaya tambahan
sehingga maskapai kesulitan menanggapi permohonan refund. Penelitian pada skripsi ini
dilakukan untuk menguji apakah menaikkan harga dan mengurangi refund dapat dianggap adil
sebagai upaya melindungi laba. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat pengaruh
cara menginformasikan kenaikan harga dan mengurangi refund menggunakan rupiah
dibandingkan dengan persentase terhadap persepsi keadilan. Akhirnya penelitian ini juga
dilakukan untuk melihat pengaruh persepsi keadilan pada intensi membeli kembali. Eksperimen
menggunakan empat versi vignette dilakukan pada 83 mahasiswa S1 Universitas Indonesia yang
pernah membeli tiket pesawat dalam negeri sejak tahun 2019. Uji hipotesis yang dilakukan
menunjukkan bahwa menaikkan harga dan mengurangi refund dianggap adil sebagai upaya
melindungi laba. Kemudian, pada transaksi tidak adil, frekuensi intensi membeli kembali lebih
rendah. Tetapi, penggunaan rupiah dan persentase tidak berpengaruh pada persepsi keadilan.

The restriction for airlines to operate because of COVID-19 has caused an increase in operational
costs, causing them a hard time to fulfill refund requests. This research aims to know whether
increasing prices and reducing refunds are considered fair as a way of protecting profit. Moreover,
this research also aims to overview the effect of informing price increase and reducing refund
using nominal versus percentage on fairness perception. Lastly, this research also aims to see the
effect of fairness perception on repurchase intention. Experiments using four versions of vignettes
were carried out on 83 bachelor students from Universitas Indonesia who had purchased a local
flight ticket since 2019. Hypotheses testing with Chi-square: Test for Goodness of Fit shows that
increasing price and reducing refunds are both perceived as fair to protect profit. Then, on
transactions that were considered unfair, the frequency of repurchase intention is lower. But the
findings show that there is no effect of using nominal or percentage on fairness perception.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentia Amadea Diani Ayuning Mentari
"Dalam psikologi ekonomi, prinsip Dual Entitlement menyatakan bahwa pembeli berhak atas harga patokan dan penjual berhak atas laba patokan. Penjual tidak diperkenankan untuk menaikkan harga semata-mata untuk menambah keuntungan karena tindakan tersebut akan dipersepsikan pembeli sebagai perilaku tidak adil. Lalu bagaimana jika ongkos produksi atau operasional penjual membengkak dan laba patokan terancam? Pembeli dapat memahami tindakan penjual menaikkan harga hanya jika hal tersebut bertujuan untuk melindungi laba patokan. Studi terdahulu mengenai persepsi keadilan pembeli terhadap strategi melindungi laba berfokus pada menaikkan harga sebagai strategi utama penjual. Bagaimana dengan alternatif strategi mengurangi jumlah refund yang dikembalikan pada pembeli? Selain itu, apakah cara penjual menyajikan informasi harga secara total ataupun rinci berpengaruh pada persepsi keadilan? Eksperimen ini menggunakan desain 2 (strategi melindung laba: menaikkan harga vs. penurunan refund) X 2 (penyajian informasi harga: total vs. harga rinci) dan melibatkan 207 partisipan (rentang usia 18-23 tahun; Median usia = 19; 81% perempuan) untuk menguji persepsi keadilan pembeli terhadap strategi melindungi laba yang dilakukan oleh maskapai penerbangan. Hasilnya, baik menaikkan harga maupun pengurangan refund dengan cara penyampaian informasi harga total maupun rinci dipersepsikan sama adilnya oleh partisipan, bahkan setelah mempertimbangkan persepsi terhadap pricing practice penjual di Indonesia yang tidak adil. Namun, ketika mempertimbangkan bagaimana informasi harga disajikan, menaikkan harga dengan informasi rinci dipersepsikan lebih adil dibandingkan secara total. Menariknya, pengurangan refund secara rinci justru dipersepsikan tidak lebih adil dibandingkan secara total. Implikasi dan saran studi lanjutan dibahas dalam penelitian ini.

In economic psychology, the principle of Dual Entitlement asserts that buyers are entitled to reference price and sellers are entitled to reference profit. Sellers are not permitted to increase their price solely to increase their profit because such action would be deemed unfair by buyers. But what if the cost of production or operation rises, putting the reference profit at risk? Buyers will understand the sellers’ decision to increase their price only if it is aimed to protect their reference profit. Previous studies on consumer perception of fairness and profit protection have focused on price increases as sellers’ strategy to protect their reference profit. What about an alternative strategy of reducing the amount of refunds given to buyers? Does price framing, consolidated versus disaggregated, affect consumer’s fairness perception? The current experimental study utilized a 2 (profit protect strategy: price increase vs. refund reduction) X 2 (price information: consolidated vs. disaggregated price) design involving 207 participants (age range 18-23 years; Median age = 19; 81% female) to examine consumer perception of fairness towards the airline’s profit protection strategy. The result showed that both increasing prices and reducing refunds were considered equally fair by participants even after controlling their perception of Indonesian sellers’ pricing practices. However, when taking price information into consideration, the disaggregated price increase were considered more fair compared to the consolidated one. Interestingly, the case wasn’t the same with refund reduction as participants perceived disaggregated price disclosure less fair than consolidated one. Implications and suggestions for further research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan Wahyudi
"ABSTRAK
Penelitian ini menjawab pertanyaan yaitu faktor apa di antara variabel persepsi terhadap keadilan sosial atau variabel kepercayaan interpersonal yang paling memprediksi kepercayaan politik. Metode penelitian yang dipakai adalah korelasional, dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia yang berusia di atas 19 tahun, dengan teknik accidental sampling, dan didapatkan sejumlah 1161 responden. Persepsi keadilan sosial diukur dengan Procedural dan Distributive Justice Scale (Blader dan Tyler, 2003), kepercayaan interpersonal diukur dengan Propensity to Trust Scale (Evans dan Revelle, 2008), dan kepercayaan politik diukur dengan Citizen Trust in Government Organizations Scale (Grimmelikhuijsen dan Knies, 2015). Hasil menunjukan bahwa kepercayaan politik berkorelasi positif secara signifikan dengan persepsi keadilan sosial (r = 0.714, n = 1161, p>0.01, one-tailed) dan kepercayaan interpersonal (r = 0.112, n = 1161, p>0.01, one-tailed). Hasil dari analisis regresi juga menunjukan bahwa persepsi keadilan sosial menjadi prediktor yang lebih kuat (β = 0.711) dibandingkan kepercayaan interpersonal (β = 0.114) terhadap kepercayaan politik.

ABSTRACT
This research purpose was to answer the question regarding whether perceived social justice or interpersonal trust is the stronger predictors of political trust. The research method was correlational study, used accidental sampling method, with university students above 19 years old as the research respondent, and gathered 1161 respondent. Perceived social justice was measured by Procedural dan Distributive Justice Scale (Blader dan Tyler, 2003), interpersonal trust was measured by Propensity to Trust Scale (Evans dan Revelle, 2008), and political trust was measured by Citizen Trust in Government Organizations Scale (Grimmelikhuijsen dan Knies, 2015). Results show that political trust was positively correlated with perceived social justice (r = 0.714, n = 1161, p>0.01, one-tailed) and interpersonal trust (r = 0.112, n = 1161, p>0.01, one-tailed). Regression analysis showed that perceived social justice was the better predictor (β = 0.711) rather than interpersonal trust (β = 0.114) towards political trust."
2016
S64861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Bagus Septian
"Persepsi mengenai keparahan dan keadilan hukuman fisik yang diberikan dalam rangka penerapan disiplin oleh orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi sikap terhadap penggunaan hukuman fisik. Mengingat bahwa pemberi hukuman adalah orang tua, maka persepsi terhadap hukuman fisik juga dipengaruhi oleh attachment anak dengan orang tua. Terhadap 222 partisipan dewasa muda diukur sikap terhadap hukuman fisik dengan Discipline Questionnaire DQ, persepsi keparahan dan keadilan dengan Physical Punishment Questionnaire PPQ dan attacment dengan orang tua menggunakan Experience in Close Relationship-Relationship Structure ECR-RS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap penggunaan hukuman fisik. berkorelasi denganpersepsi keadilan r = 0,287.

Childrens perception of harshness and justness of corporal punishment administered by their parents as a way to uphold discipline are factors that predict attitude towards corporal punishment. Considering that corporal pusnishment are administered by parents, then perception of children to corporal punishment might be affected by their attachment with parents. Participants of 222 people were asked to report their attitude towards corporal punishment with Discipline Questionnaire DQ, perceived harshness and pereived justness with Physical Punishment Scale PPQ and parental attachment with Experience in Close Relationship Relationship Struture ECR RS. Result found that perceived justness r = 0,287.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library