Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
Hutasoit, Linton
"Dalam meningkatkan pelayanan dengan tujuan utama yang diharapkan yaitu terciptanya kepuasan pelanggan, PT. Aerofood Indonesia selama lima tahun terakhir berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam Operasional penyediaan minuman untuk pelanggannya. Demi mencapai itu, Aerofood telah menerapkan beberapa langkah maju salah satunya yaitu Lean Production. Dari penerapan Lean Production diharapkan dapat memperlancar aliran penyediaan minuman dengan meminimalisasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah atau tidak diperlukan waste yaitu : overproduction, defect, waiting, inventory, motion, transportation, dan overprocessing. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi waste yang paling berpengaruh dan mengidentifikasi waste yang paling dipengaruhi oleh waste lain dan mengeliminasi waste tersebut dengan pendekatan Lean Production sebagai usulan perbaikan kepada perusahaan. Pada proses identifikasi awal menggunakan process activity mapping untuk mendapatkan secara detail proses-proses yang terjadi pada alur penyediaan minuman internasional. Proses-proses tersebut kemudian akan digambarkan ke dalam Value Stream Mapping. Waste Assessment Model digunakan untuk mendapatkan waste dengan bobot tertinggi sebagai sasaran untuk eliminasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total waktu proses penyediaan berkurang sebesar 75 , total lead time berkurang sebesar 23 , dan persentase inventori berkurang sebesar 17.
In improving the service with the main goal is expected that the creation of customer satisfaction, PT. Aerofood Indonesia over the last five years try to improve efficiency and effectiveness in its drinking operations for their customers. In order to achieve that, Aerofood has implemented several steps forward one of them is Lean Production. From the application of Lean Production is expected to facilitate the flow of beverage supply by minimizing activities that do not give added value or not necessary waste like overproduction, defect, waiting, inventory, motion, transportation, and overprocessing. The main objective of this research is to identify the waste that most affect on the other waste and the wastes affected by the other waste and eliminate the waste by using Lean Production approach as a proposed improvement to the company. In the initial identification process using activity mapping process to get in detail the processes that occur in the supply of beverages. These processes will be delineated into Value Stream Mapping. Waste Assessment Model is used to get waste with highest weight as target for elimination. Result of the research showed that total processing time decrease in amount of 75 , total lead time decrease in amount of 23 , and the inventory amount is reduced by 17."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Athaya Cantika Wulandari Deananda
"Konsep lean merupakan salah satu prinsip dalam lean yang bertujuan untuk meningkatkan proses dengan mengeliminasi pemborosan sehingga berpengaruh terhadap peningkatan proses kerja yang lebih efektif dan efisien. Konsep lean dapat dipetakan menggunakan value stream mapping. Value stream mapping merupakan teknik memvisualisasikan aktivitas yang menambah nilai dan tidak menambah nilai dalam aliran proses dan informasi. Salah satu industri manufaktur yang telah memberikan kontribusi secara signifikan terhadap perekonomian adalah industri alas kaki. Akan tetapi, sejak akhir tahun 2022, industri alas kaki mengalami penurunan order yang membuat persaingan yang ketat antar industri alas kaki untuk tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Persaingan yang kompetitif membuat perusahaan ingin meningkatkan proses produksinya. Salah satu elemen yang cukup berpengaruh dalam peningkatan produktivitas proses produksi adalah proses pergudangan. Proses pergudangan pada PT Sepatu Y saat ini masih memiliki lead time yang tinggi. Lead time merupakan salah satu indikator penting dalam performa gudang. Lead time yang tinggi dapat terjadi karena masih terdapatnya proses pemborosan pada pergudangan terutama pada pemborosan transportation, overprocessing dan waiting. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan konsep lean dan metode value stream mapping dengan tujuan untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi proses pergudangan. Penggunaan value stream mapping yang dilanjutkan dengan identifikasi pemborosan dan analisis fishbone dapat membantu untuk mendapatkan akar masalah yang akan digunakan untuk membuat usulan perbaikan. Failure mode and effect analysis diperlukan untuk membantu dalam memprioritaskan akar masalah berdasarkan nilai RPN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kinerja gudang bahan baku yang ditandai dengan pengurangan lead time sebesar 29,96%, pengurangan processing time sebesar 31,59%, pengurangan waktu non-value added activity sebesar 70,12%, pengurangan waktu non-value added but necessary activity sebesar 66,47% dan peningkatan rasio value-added activity sebesar 26,55%. Rencana perbaikan yang diusulkan dalam rangka mengeliminasi pemborosan adalah pembuatan standar operasional prosedur pada sistem penjadwalan dan gudang, penerapan lean 5S, penerapan sistem FIFO dalam aliran pergudangan, perancangan standar pengemasan, dan penerapan digitalisasi data.
The notion of lean is one of the concepts of lean that strives to enhance processes by removing waste so that they impact the improvement of work processes that are more effective and efficient. Value stream mapping may be used to map Lean ideas. Value stream mapping is a technique for visualizing actions that contribute and do not add value in process and information flow. The footwear industry is one of the manufacturing businesses that has contributed considerably to the economy. However, since the end of 2022, the footwear business has witnessed a fall in orders, resulting in fierce rivalry among the footwear sector to sustain its survival. Companies are motivated to enhance their manufacturing processes as a result of competitive pressure. One significant factor that is quite influential in increasing the productivity of the production process is the warehousing process. The warehousing process at PT Sepatu Y currently still has a high lead time. Lead time is a crucial metric for measuring warehouse performance. High lead times can occur because warehousing still has inefficient procedures, namely waste of transportation, overprocessing, and waiting. As a result, this research employs lean ideas and value stream mapping methodologies in order to reduce waste and improve the efficiency of the warehousing operation. The use of value stream mapping followed by identification of waste and fishbone analysis can help to get to the root of the problem which will be used to make suggestions for improvements. Failure mode and effect analysis is needed to assist in prioritizing the root of the problem based on the RPN value. According to the results of this study indicate that, raw material warehouse performance has improved, as evidenced by a reduction in lead time of 29.96%, a reduction in processing time of 31.59%, a reduction in non-value added activity time of 70.12%, a reduction in non-value time added but necessary activity of 66.47%, and an increase in the value-added activity ratio of 26.55%. The proposed improvement plan in order to eliminate wastes includes the development of standard operating procedures in scheduling and warehouse systems, the implementation of lean 5S, the use of the FIFO method in warehousing flow, the establishment of packaging standards, and the use of data digitalization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putu Eka Cita
"Kualitas pelayanan kesehatan di suatu daerah sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya khususnya sumber daya vaksin yang kuantitas dan kualitasnya memadai.Pengelolaan distribusi vaksin memerlukan manajemen rantai pasok vaksin yang baik untuk menjaga kualitas vaksin tetap terjaga karena sifat vaksin yang termolabil. Penelitian bertujuan untuk Menganalisis pengendalian suhu vaksin menggunakan Lean Six Sigma selama proses pengiriman vaksin ke Puskesmas di Kota Serang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan pengendalian suhu vaksin sensitif beku ke Puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Serang bulan januari sampai desember 2020 untuk mendapatkan data defect suhu yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan DPMO (Defect Per Million Opportunities) pada Six Sigma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lean Six Sigma dalam analisis proses kapabilitas pengendalian suhu distribusi vaksin sensitif beku (Freeze Sensitive Vaccine) dan menggunakan daftar pertanyaan terstruktur melalui wawancara mendalam kepada pakar/ahli yang memahami sistem distribusi vaksin sebagai langkah dalam proses brainstorming untuk menyusun saran perbaikan dalam pengendalian suhu distribusi vaksin sensitif beku ke Puskesmas di Kota Serang Provinsi Banten. Lean Six Sigma didapatkan bahwa sistem distribusi vaksin sensitif beku ke Puskesmas di Kota Serang perlu adanya pengendalian suhu yang lebih baik agar sesuai Permenkes No.12 Tahun 2017.
Health services quality in a region is determined by the resources especially vaccine resources sufficient quantity and quality. Vaccine distribution management requires a good vaccine supply chain management to maintain the quality of vaccine stability because the vaccine is thermolable. The research aims to control temperature vaccine using lean six sigma during the delivery of vaccine to hospitals in the city of serang. The data used in this research was data reports control of Freeze Sensitive Vaccine distribution into public health center in serang city health department in january until december 2020 to obtain defect data of inappropriate temperatures based on Minister of Health Regulation number 12 of 2017 on the implementation of immunization will be used as the basis of calculations DPMO (Defect per Million Opportunity) in six sigma. Methods used in research is lean six sigma in the analysis of the process of vaccine distribution capabilities control Freeze Sensitive Vaccine and use a structured list of questions through in-depth interviews to experts of vaccine distribution system in Health Department of Serang City as a step in the process of brainstorming to make suggestions to improve the control Freeze Sensitive Vaccine distribution to Public Health Center in the city of Serang, Banten. Lean Six Sigma knowledge that the distribution system Freeze Sensitive Vaccine to Public Health Center in the city of Serang needed to control the better to fit Minister of Health Regulation number 12 of 2017."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nouval Azka Fuada
"Value Stream Mapping adalah sebuah alat atau tools yang digunakan untuk menganalisa aliran material, aliran informasi yang diperlukan untuk memberikan produk ke pelanggan. Salah satu keuntungan yang diberikan dalam penggunaan value stream mapping ini adalah siapa saja dapat melihat aliran proses tersebut. Penerapan Lean Warehousing dengan menggunakan metode value stream mapping pada gudang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perfomansi organisasinya (Anđelković et al., 2016). Lead time merupakan indikator utama terhadap perfomasi sebuah gudang, Salah satu perusahaan forwarder di Indonesia yang memiliki cabang gudang di PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) ingin mempersingkat lead time pengeluaran barang (outbound) barang. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pasar dengan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan konsep Lean secara umum dan Lean Warehousing secara khusus dengan menggunakan metode Value Stream Mapping untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh aktivitas pengeluaran barang (outbound barang) sehingga dapat mengidetifiaksi pemborosan (Waste) yang terdapat pada rangkaian aktivitas tersebut. Kemudian dirancanglah rekomendasi perbaikan akan rangkaian aktivitas tersebut untuk mempersingkat lead time dari rangkaian aktivitas pengeluaran barang (outbound barang). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lead time dar rangkaian aktivitas pengeluaran barang (outbound barang) yang memilik beberapa pemborosan (waste) yang ada dapat diturunkan sebesar 35.94% dari sebelumnya selama 5047 detik menjadi 3233 detik.
Value Stream Mapping is a tool or tools used to analyze material flow, the flow of information needed to deliver products to customers. One of the advantages of using value stream mapping is that anyone can see the flow of the process. The application of Lean Warehousing using the value stream mapping method in warehouses has a significant influence on organizational performance (Anđelković et al., 2016). Lead time is the main indicator of a warehouse's performance. One of the forwarder companies in Indonesia that has a warehouse branch in PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) wants to shorten the lead time for outbound goods. It aims to increase market competitiveness by increasing the company's competitive advantage. This research was conducted by applying the concept of Lean in general and Lean Warehousing in particular by using the Value Stream Mapping method to get a comprehensive picture of outbound goods activities so as to identify waste contained in the series of activities. Then, recommendations for improvement of the series of activities are designed to shorten the lead time of a series of activities for releasing goods (outbound goods). The results of this study indicate that the lead time of a series of outbound goods activities that have some existing waste can be reduced by 35.94% from the previous 5047 seconds to 3233 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Nazifka Rizqy
"Value stream mapping adalah salah satu metode pada konsep lean manufacturing yang bertujuan untuk memetakan aliran nilai dan informasi para sebuah rangkaian proses. Bersamaan juga dengan metode waste relationship matrix, jenis-jenis waste pada peta aliran nilai data diidentifikasi sehingga dapat dimitigasi dengan value stream analysis tools yang sesuai. Riset ini bertujuan untuk menerapkan value stream mapping pada proses perawatan pompa sentrifugal yang merupakan komponen yang memiliki frekuensi perawatan terbesar. Setelah penerapan metode, jenis-jenis waste yang menjadi akar masalah dari proses perawatan pompa adalah motion, transportation, dan processing. Setelah dilakukan improvement, didapati lead time perawatan berkurang sebanyak 11.85%, cycle time perawatan berkurang sebanyak 11.55%, dan non-value-adding time berkurang sebanyak 27.00%.
Value stream mapping is one of the tools in the lean manufacturing concept that aims to map the value stream and information on a sequence of the process. Also using the waste relationship matrix method, types of waste on the value stream are identified so that it can be mitigated using the appropriate value stream analysis tool. This research aims to apply the value stream mapping method on centrifugal pump maintenance as it is the component with the greatest maintenance frequency. After the application, wastes that contribute the greatest to the pump maintenance problems are motion, processing, and transport. After an improvement, the lead time is reduced by 11.85%, cycle time is reduced by 11.55%, and non-value-adding time is reduced by 27.00%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putri Amaliyah Agustin
"Efisiensi proses dibutuhkan pada produksi jus kemasan untuk memenuhi permintaan produk yang terus meningkat. Proses produksi yang dilakukan secara manual menyebabkan kerugian waktu, menimbulkan risiko bottleneck, dan menghasilkan waste karena pengerjaan proses membutuhkan waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses produksi jus kemasan dengan mengeliminasi waste yang terjadi sehingga produktivitas dan efisiensi proses meningkat. Process Activity Mapping dan Waste Assessment digunakan untuk pemetaan aktivitas dan identifikasi waste. Perancangan perbaikan dilakukan dengan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) melalui implementasi kombinasi BPR best practices dan simulasi menggunakan perangkat lunak iGrafx. Perbaikan dilakukan pada keseluruhan proses produksi yang memiliki tiga tahapan yaitu tahap pembuatan puree, tahap produksi, dan tahap pengemasan. Penelitian ini menghasilkan tiga rancangan alternatif solusi perbaikan. Model dari tiga rancangan solusi perbaikan kemudian disimulasikan dan menghasilkan waktu proses produksi yang berbeda untuk setiap solusi. Solusi ketiga menunjukan penurunan waste sebesar 47,62% yang menghasilkan peningkatan efisiensi terbaik yaitu sebesar 57,62%.
Process efficiency is required in packaged juice production to meet the greater demand of its product. The manual production process causes time loss, poses a bottleneck, and results in waste due to the time-consuming process. This study aims to design an improvement in the production process of packaged juice by eliminating the waste that occurs to increase the productivity and efficiency of processing. Process Activity Mapping and Waste Assessment are used to map the activities and identify waste. The improvement design is executed using a Business Process Reengineering (BPR) approach through implementing a combination of BPR best practices and simulation using iGrafx software. Process improvement involves the entire production process that consists of three stages, namely the stage of making puree, the stage of production, and the stage of packaging. This research resulted in three alternative designs of improvement solutions. The three models of the improvement solutions are then simulated and produce a different production process time for each solution. The third solution shows a 47.62% decrease in waste, and thus it results in the best efficiency increase of 57.62%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fidela Putri Avidori
"Persaingan industri daur ulang sampah plastik yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk terus berkembang dan melakukan improvement agar dapat mempertahankan eksistensinya. Persaingan yang sangat kompetitif ditambah dengan meningkatnya permintaan plastik daur ulang saat masa pandemi menekan pabrik manufaktur untuk meningkatkan dimensi operasional mereka. Salah satu dimensi operasional yang sangat penting adalah gudang. Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan daur ulang sampah plastik di Indonesia dengan pendekatan lean warehouse untuk mengidentifikasi pemborosan yang masih terjadi pada gudang bahan baku dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk mengeliminasi pemborosan agar tercapai proses pergudangan yang efisien. Setelah dilakukan identifikasi waste diketahui bahwa terdapat 3 pemborosan kritis yang terjadi pada gudang bahan baku yaitu overprocessing, waiting, dan transportation. Setelah itu beberapa rekomendasi perbaikan diusulkan untuk menghilangkan pemborosan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lead time proses pergudangan yang terbatas pada gudang bahan baku terjadi penurunan sebesar 42% dari 12661 detik menjadi 7314 detik dan terjadi pengurangan rasio non-value added activity dari 33% menjadi 8%.
The increasingly competitive plastic waste recycling industry requires companies to continue to develop and make improvements in order to maintain their existence. The intense competition coupled with the increasing demand for recycled plastic during the pandemic has pressured manufacturers to increase their operational dimensions. One very important operational dimension is the warehouse. This research was conducted at one of the plastic waste recycling companies in Indonesia with a lean warehouse approach to identify waste that still occurs in raw material warehouses and provide recommendations for improvements to eliminate waste in order to achieve an efficient warehousing process. After identifying waste, it is known that there are 3 critical wastes that occur in the raw material warehouse, namely overprocessing, waiting, and transportation. After that several recommendations for improvement are proposed to eliminate the waste. The results showed that the lead time of the warehousing process which was limited to the raw material warehouse decreased by 42% from 12661 seconds to 7314 seconds and there was a reduction in the ratio of non-value added activity from 33% to 8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kenichi Mario
"Persaingan industri manufaktur di Indonesia saat ini memiliki tingkat persaingan cukup tinggi yang ditandai dengan ketersediaan beberapa perusahaan yang mampu mengolah beberapa bahan baku dalam waktu yang cukup singkat. Proses produksi barang dalam waktu yang singkat dan pada waktu yang tepat menjadi salah satu nilai utama dalam hal kepuasan konsumen. Lead time produksi yang singkat dapat diperoleh dengan meningkatkan efisiensi produksi. Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan manufaktur di Kota Cirebon dengan menerapkan konsep Lean Manufacturing menggunakan Value Stream Mapping untuk mencari lead time produksi saat ini, kemudian berupaya untuk mengurangi lead time produksi tersebut dengan mengurangi pemborosan dan meningkatkan kemampuan produksinya. Penggunaan Value Stream Mapping dalam analisis proses produksi tersebut bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh sehingga dapat mengidentifikasi pemborosan yang ada pada lini produksi. Kemudian beberapa rekomendasi perbaikan akan dirancang untuk mengatasi pemborosan yang akhirnya dapat mempersingkat lead time pembuatan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lead time produksi dari proses pembuatan produk Kaptir yang terbatas pada penggunaan mesin yang belum optimal mengalami penurunan sebesar .48 jam dari 7.02 jam menjadi 5.54 jam.
The competition in the manufacturing industry in Indonesia currently has a fairly high level of competition which is supported by the availability of several companies that are able to process several raw materials in a fairly short time. The process of producing goods in a short time and at the right time is one of the main values in terms of customer satisfaction. Short production lead times can be achieved by increasing production efficiency. This research was conducted at a manufacturing company in the city of Cirebon by applying the concept of Lean Manufacturing using Value Stream Mapping to find the current production lead time, then trying to reduce the production lead time by reducing waste and increasing its production capabilities. The use of Value Stream Mapping in the analysis of the production process aims to get a comprehensive picture so that it can identify waste in the production line. Then several recommendations for improvement will be designed to overcome waste which can ultimately shorten the lead time of product manufacture. The results of this study indicate that the production lead time of the Kaptir product manufacturing process which is limited to the use of machines that are not yet optimal has decreased by .48 hours from 7.02 hours to 5.54 hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Riri Fitriana
"Perusahaan yang bergerak di industri air mineral adalah produk yang memiliki permintaan dalam jumlah besar terus menerus, namun sering menghadapi masalah keterlambatan penyelesaian produk yang disebabkan oleh limbah di lantai produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi perbaikan menggunakan pendekatan manufaktur ramping (Lean Manufacturing) untuk mengurangi lead time di lantai produksi dengan mengurangi limbah dan kegiatan yang tidak memiliki nilai tambah. Penelitian ini menggunakan pendekatan manufaktur ramping (lean manufacturing) dan menggunakan Waste Assessment Management (WAM) sebagai metode dan menggunakan Value Stream Mapping sebagai alat untuk memetakan alur informasi dan yang terjadi dari awal hingga produk yang diterima oleh konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1) identifikasi dengan WAM menunjukkan 7 jenis pemborosan adalah time waiting sebesar 8 persen, over production dan inapporiate transportation masing-masing sebesar 12 persen, unnecessary inventory sebesar 14 persen, unnecessary motion sebesar 15 persen, product defect sebesar 18 persen dan transportation sebesar 20 persen (2) VALSAT terpilih adalah Process Activity Mapping (PAM),dilanjutkan dengan perhhitungan effisiensi Current State Value Stream Mapping sebesar 39% . Maka dari itu, dilakukan perbaikan dengan mereduksi titik inspeksi dari 5 titik menjadi 3 titik dimana dapat menghemat waktu sebanyak 8100 detik sehingga effisiensi meningkat menjadi 79% sebagaimana tergambar pada Future State Value Stream Mapping.
Enterprises engaged in the mineral water industry are products that have a large demand continuously, however, often face the problem of delays in the completion of products caused by waste on the production floor. The purpose of this study is to develop an improvement strategy using a lean manufacturing approach (Lean Manufacturing) to reduce lead time on the production floor by reducing waste and activities that do not have added value. This study uses a lean manufacturing approach and uses Waste Assessment Management (WAM) as a method and uses Value Stream Mapping as a tool to map the flow of information and what happens from the beginning to the product received by consumers. The results showed that (1) identification with WAM showed 7 types of waste were time waiting by 8 percent, over production and inapporiate transportation by 12 percent each, unnecessary inventory by 14 percent, unnecessary motion by 15 percent, product defect by 18 percent and transportation by 20 percent (2) the selected VALSAT was Process Activity Mapping (PAM), followed by the efficiency of Current State Value Stream Mapping of 39%. Therefore, improvements were made by reducing the inspection point from 5 points to 3 points which can save time as much as 8100 seconds so that efficiency increases to 79% as illustrated in the Future State Value Stream Mapping."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Almira Diaz Rahmadina
"Semakin ketatnya persaingan industri daur ulang plastik merupakan suatu tantangan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Daya saing tersebut dapat ditingkatkan dengan meningkatkan efisiensi produksi. Pada penelitian kali ini, konsep Lean Manufacturing menggunakan Value Stream Mapping (VSM) diimplementasikan pada perusahaan daur ulang plastik. Diharapkan dengan mengurangi pemborosan, efisiensi produksi dapat ditingkatkan. Penggunaan Value Stream Mapping bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh sehingga dapat mengidentifikasi pemborosan yang ada pada lini produksi. Kemudian seperangkat solusi akan dicari untuk memperoleh usulan dalam mengurangi aktivitas yang bersifat non-value added secara menyeluruh. Bedasarkan hasil perhitungan secara teori, pengurangan aktivitas non-value added mampu mempersingkat waktu proses produksi PET Flakes yang sebelumnya 5045,42 detik menjadi 4953,48 detik. Serta dapat dijadikan acuan bagi industri dalam mempersiapkan diri terhadap peningkatan permintaan produksi di masa mendatang.
Increasing competition in the plastiks recycling industri is a challenge to improve the competitiveness of enterprises. Such competitiveness can be increased by increasing production efficiency. In this study, the concept of Lean Manufacturing using Value Stream Mapping (VSM) is implemented in plastik recycling companies. It is hoped that by reducing waste, production efficiency can be increased. The use of Value Stream Mapping aims to get a comprehensive picture so that it can identify waste in the production line. Then a set of solutions will be sought to obtain suggestions for reducing non-value added activities as a whole. Based on the theoretical calculation results, the reduction of non-value added activities is able to shorten the time of the PET Flakes production process previously 5045.42 seconds to 4953.48 seconds. This research can be used as a reference for the industri in preparing itself for increased production demand in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library