Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Butler, George D.
New York: McGraw-Hill, 1949
790.73 BUT i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Perrin, Gerald A.
London: Butterworth, 1981
725.804 PER d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Butler, George D.
New York: A.S. Barnes, 1947
790.068 BUT r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hjelte, George
Philadelphia: Lea and Febiger, 1978
658.978 HJE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bell, Simon
Abingdon: Taylor and Francis, 2008
711.558 BEL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yati Rochyati
"Instansi yang berwenang untuk memungut Pajak Daerah di wilayah DKI Jakarta Dinas Pendapatan Daerah Propinsi DKI Jakarta. Pajak hiburan adalah merupakan salah satu Pajak Daerah yang cukup potensial untuk dapat meningkatkan Penerimaan Asli Daerah, namun dilihat dari perkembangan penerimaannya Pajak Hiburan belum dicapai secara optimal, sehingga masih perlu diadakan intensifikasi pemungutan Pajak Hiburan.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut di atas, maka pokok masalah yang akan diteliti berkaitan dengan bagaimana penerapan system pemungutan Pajak Hiburan di Propinsi DKI Jakarta dan apa saja faktorfaktor yang terkait dalam penerapan sistem pemungutan Pajak Hiburan.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Adapun data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dimana dalam data primer diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti yaitu pejabat dari Suku Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Jakarta Barat melalui wawancara secara langsung. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah, Biro Pusat Statistik dan dari hasil mempelajari buku-buku ilmiah, artikel, peraturan perundang-undangan serta literatur dengan tujuan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian ini.
Dari hasil penelitian, didapat suatu kesimpulan bahwa penerapan sistem pemungutan Pajak Hiburan di Suku Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Jakarta Barat belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan selain kurangnya petugas juga adanya ketidakjelasan tugas dan pembagian kewenangan antara Balai Dinas Pendapatan Daerah, Suku Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya, dan Seksi Dinas Pendapatan Daerah Kecarnatan, akibat dari kurangnya sosialisasi mengenai peraturan perundang-undangan yang mengatur pembagian kewenangan tersebut.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi Suku Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Jakarta Barat untuk dapat meningkatkan penerimaan pajak yang optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Curl, James Stevens
"Buku yang berjudul "Encyclopaedia of architectural terms" ini ditulis oleh Jamses Steven Curl. Buku ini merupakan sebuah buku ensiklopaedia mengenai istilah-istilah arsitektur."
Oxford: Donhead, 1992
R 720.3 CUR e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Harnizeta Salsabila Rochalya
"Post-suburban merupakan suatu wilayah yang memiliki beberapa pusat kegiatan yang eksklusif dan terpisah secara fungsional dan spatial antara permukiman, pusat perbelanjaan, atau kawasan industry, serta memiliki gaya tarik masing-masing. Setiap pusat ini memiliki fungsi khusus dan dipisahkan dengan jarak tempuh 15-30 menit menggunakan mobil, dengan frekuensi perjalanan dalam dan antar kota yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pemenuhan kebutuhan rekreasi penduduk wilayah post-suburban, khususnya Bintaro Jaya dan Bumi Serpong Damai. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner di media sosial internet serta dilengkapi dengan observasi lapang. Analisis data dilakukan dengan analisis spasial dan deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada wilayah Bintaro Jaya dan BSD City didominasi oleh responden dengan kelas sosial menengah dan tinggi. Dominasi kegiatan rekreasi di Bintaro Jaya dilakukan di Bintaro Xchange Mall, sementara di BSD dilakukan di Aeon Mall BSD City. Kondisi fisik kedua ruang rekreasi ini adalah ruang rekreasi dengan jenis tenant yang lengkap sehingga menjadi one stop solution bagi penduduk wilayah post-suburban, dimana mereka hanya perlu mengunjungi satu ruang rekreasi untuk memenuhi kebutuhannya. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa Bintaro Jaya dan Bumi Serpong Damai merupakan kota post-suburban yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan rekreasi. Ruang rekreasi yang dipilih penduduk di wilayah post-suburban adalah ruang rekreasi yang modern dan serba ada untuk menunjang gaya hidup yang mudah, efisien, dan modern.

Post-suburbanization results in an area with several exclusive, functionally and spatially separated activity zones, between residential zones, shopping centers, industrial zones, and each with its own appeal. Each zone serves a specific function and is separated by a travel distance of 15-30 minutes by car, with a balanced frequency of travel within and between cities. This research aims to examine the fulfillment of recreational needs for residents in post-suburban cities, particularly Bintaro Jaya and Bintaro Serpong Damai. Data collection was conducted using online questionnaires spread through social media, supported by field observations. Data analysis was through spatial and descriptive analysis. The results of the analysis indicate that in Bintaro Jaya and BSD City, respondents are predominantly from middle and high social classes. Recreational activities in Bintaro Jaya are concentrated at Bintaro Xchange Mall, while in BSD City are concentrated at Aeon Mall BSD City. The physical conditions of these recreational spaces are characterized by comprehensive tenant offerings, making them a one-stop solution for the post-suburban residents, where they only need to visit one recreational space to meet their needs. The conclusion of this research indicates that Bintaro Jaya and Bumi Serpong Damai are self-sufficient post-suburban cities in meeting recreational needs. Consumers' choice for recreational spaces in post-suburban cities lean towards modern, one stop solutions that support an easy, efficient, and modern lifestyle."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Widjajanti
"Dunia fantasi merupakan sarana hiburan yang cukup unik dengan berbagai wahana, atraksi serta event khusus yang tersaji di sana. Para pengunjung dapat berlibur sambil belajar karena wahana-wahana yang ada di Dunia Fantasi dioperasikan dengan prinsip-prinsip ilmu fisika. Meski unik dan lengkap tak urung diawal krisis moneter yang melanda negara kita pada tahun 1998/1999 jumlah pengunjung Dunia Fantasi turun drastis. Namun setahun kemudian pihak management berhasil mendongkrak naik jumlah pengunjungnya pada tahun 2000 (naik 41% di bandingkan dengan tahun sebelumnya) dengan berbagai upaya Intergrated Marketing Communication dan bauran promosi.
Karya akhir ini ingin melihat apakah Media Eksposur mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan Konsumen untuk memilih rekreasi di Dunia Fantasi atau ada variable lain yang lebih berpengaruh. Hasil survei yang digali dari para pengunjung Dunia Fantasi menunjukkan bahwa pertama, Media eksposure mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih rekreasi di Dunia Fantasi, tetapi tidak dominan mempengaruhi. Kedua, Keputusan memilih rekreasi ke Dunia Fantasi juga dipengaruhi oleh kebiasaan berekreasi.
Sebelum mengambil keputusan konsumen akan mencari infarmasi dari berbagai sumber baik majalah, surat kabar, radio dan televisi. Selain itu mereka juga akan mencari masukkan dari para kerabat dan teman yang akan memberikan informasi berdasarkan pengalaman mereka menikmati sarana hiburan dalam hal ini Dunia Fantasi. Pencarian informasi melalui Media hanya mungkin dilakukan bila konsumen mempunyai akses dengan berbagai Media yang disebutkan diatas sehingga dapat dikatakan sifat informasi yang dimaksud diperoleh secara tidak sengaja.
Dunia Fantasi dengan segala keunikannya masih tetap membutuhkan Media sebagai sarana untuk mempromosikan keunikan hiburan dan wahana yang tersedia disana serta untuk menghadapi beberapa kompetitor-kompetitornya di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun di dalam memilih Media harus diperhatikan tingkat efektifitas dari Media yang dipilih untuk sarana promosi tersebut. Televisi masih merupakan pilihan yang paling efektif karena pesan yang disampaikan melalui televisi paling mudah di recall."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>