Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hervita Laraswati
"Penelitian aktivitas laundry bertujuan mengetahui tingkat risiko dan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pekerja laundry usaha informal di Beji, Depok menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan penyebaran kuesioner dengan total responden 26 orang. Tingkat risiko proses penimbangan, pencucian dan pemerasan masuk kategori sedang sehingga dibutuhkan perbaikan, karena berpotensi MSDs. Meletakkan cucian ke keranjang tingkat risikonya tinggi berarti harus segera diperbaiki karena potensi MSDs semakin besar. Mengangkat cucian ke pengering tingkat risikonya rendah artinya perubahan mungkin dibutuhkan untuk mencegah MSDs. Setrika dan pelipatan tingkat risikonya sedang dan tinggi. Keluhan subjektif paling banyak dirasakan adalah bahu kanan. Untuk mengurangi keluhan MSDs, maka diperlukan sosialisasi oleh Dinas Kesehatan Kota Depok kepada masyarakat mengenai risiko ergonomi khususnya pekerja laundry sektor usaha informal.

This research purposes to detect risk level and musculoskeletal disorder (MSDs) complaint an informal laundry workers in Beji, Depok using REBA and questionaires with 26 total respondent. The risk level on weighting, washing and pressing processes include into medium category so those activities need improvements, because its have MSDs potential. Putting the washing items to hamper has high risk level, it must be improved immediately, because the MSDs potential is higher. Lifting the washing items to the dryer has low risk level so changes may need to prevent MSDs. Ironing and folding have medium risk level and high risk level. The most subjective complaint is in the right shoulder. To decrease MSDs complaint needs Depok?s Health Ministry socialization about laundry workers ergonomic."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gilang Dwi Prasetiyo
"Skripsi ini membahas kemampuan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UI angkatan 2005 dalam mengidentifikasi dan menganalisis hazard dan risiko serta menentukan level of risk dengan menggunakan metode Job Safety Analysis dan matriks analisa kualitatif pada pekerja kontraktor yang bekerja menggunakan scaffolding dalam perenovasian gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa pengendalian engineering dan administrative control serta penggunaan Alat Pelindung Diri yang sesuai harus segera diterapkan untuk meminimalisasi risiko-risiko dengan level of risk yang extreme"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Yukihana Rahmayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan mencari kombinasi aset portofolio investasi yang dapat diterapkan pada perusahaan asuransi jiwa, khususnya pada cabang asuransi syariahnya. Penelitian diarahkan pada lima instrumen syariah yang telah ada, yakni Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), deposito bank syariah, reksadana syariah, obligasi syariah, dan saham-saham terpilih yang tercatat di Jakarta Islamic Index.
Dalam hal ini, penelitian dilakukan di BRingin Life Syariah (BLS). Sesuai dengan penelitian, portofolio yang ada di BLS, belum optimal memanfaatkan kelima instrumen investasi tersebut. Model dengan pendekatan Teori Markowitz menghasilkan komposisi yang lebih baik, yakni dengan return (tingkat imbal hasil) yang lebih tinggi, tingkat risikonya dapat lebih rendah.
Ketika analisis diperluas dengan lima instrumen yang tersedia, dengan target return di atas 12%, portofolio investasi menghasilkan tingkat risiko yang lebih tinggi karena memasukkan aset saham-saham HI terpilih. Aset saham-saharn memang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Oleh karena itu, pada saat ingin meminimalisir tingkat risiko yang ada, aset saham-saham 7II lebih sering tidak masuk ke dalam portofolio investasi, sehingga mendapatkan portofolio yang optimal dengan tingkat risiko yang rendah.

This research study has devoted to give picture and to find a combination of investment portofolio asset which may be applied to the life insurance company, especially to its sharia insurance division. The research was conducted accordings to the existing five sharia instruments, that are Wadiah Certificate of Bank Indonesia (SWBI), sharia bank deposits, sharia mutual funds, sharia bonds, and selected stocks which registered in the Jakarta Islamic Index (III).
For this purpose, the research was being conducted in BRingin Life Syariah (BLS). Accordings to the results of this research, portofolio existing in BLS, does not optimally used the above mentioned five sharia instruments. The model using Markowitz Theory approximation has resulted better composition, with the more higher return, and with lower risk level.
When the analysis was expanded with the existing five instruments, by using return target higher than 12%, the resulted investment portofolio was shown having higher risk level due to the insertion of the selected JII securities assets. Asset-securities actually contain high risk level. 'Consequently, in order to minimize the existing risk level, El asset securities infrequently are included into the investment portofolio, which resulted in optimal portofolio with lower risk level.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T20339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Ariani
"Aktivitas manual handling yang salah mengakibatkan musculoskeletal disorders (MSDs). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat gambaran tingkat risiko dan faktor risiko MSDs pada porter di stasiun kereta Jatinegara tahun 2009. Faktor risiko MSDs adalah faktor pekerjaan seperti postur tubuh, beban, durasi dan frekuensi, dan faktor individu seperti usia, masa kerja, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok. Besar sampel 86 orang dengan desain studi cross sectional. Penilaian tingkat risiko MSDs menggunakan kuesioner nordic body map sedangkan penilaian faktor risiko pekerjaan menggunakan metode REBA. Berdasarkan hasil penilaian REBA, tingkat risiko ergonomi tertinggi pada aktivitas mengangkat dan menurunkan. Bagian tubuh paling berisiko adalah leher, tangan dan punggung. Seluruh responden merasakan keluhan (100%). Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan atau paling berisiko MSDs adalah pinggang (23%) dan kaki (31%). Untuk meminimalkan risiko MSDs, sebaiknya porter memperbaiki cara menangani beban dan menghindari faktor risiko MSDs.

The incorrect manual handling can cause musculoskeletal disorders (MSDs). So that, this study aims to describe risk level and risk factors of MSDs related manual handling activities among porters at Jatinegara station at 2009. Risk factors of MSDs are job factors including posture, load, duration and frequency, and individual factors including age, work-period, physical exercise habits and smoke habits. There are 86 sample in this study with a cross sectional research design. Assessment risk level of MSDs implemented Nordic body map questionnaire but assessment job factors implemented REBA method. Based on REBA assessment, the highest MSDs risk are lifting and lowering activities. The mot risky parts of body are neck, hand and trunk. All of respondent feel MSDs complaints (100%). Most of respondent feels MSDs complaints on their lower back (23%) and foot (31%). To reduce MSDs risk, it is better for porters to pay more attention in the ways of doing manual material handling and avoid the risk factors which are contributes to MSDs."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Adi Wahyono
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui niali risiko yang ada pada setiap tahapan pekerjaan pada proses mesin bubut, frais, dan bor yang dilakukan di workshop teknik pemesinan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bekasi. Penelitian ini dilakukan dengan manganalisis nilai konsekuensi, kemungkinan, dan pajanan dengan menggunakan standar level risiko semi kuantitatif William. T. Fine.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian berupa level risiko yang ada pada setiap tahapan proses mesin bubut, frais, dan bor di workshop teknik pemesinan yaitu level very high, priority 1, substantial, priority 3, dan acceptable.

This study was conducted to determine niali existing risks at each stage of work on the lathe, milling, and drilling conducted in the workshop machining techniques Vocational High School 1 Bekasi. This research was conducted with the value that analyze the consequences, probability, and exposure using a semi-quantitative risk level standards William T. Fine.
This study was a descriptive study using semiquantitative methods AS / NZS 4360 : 2004. Results of the research is a level of risk that exist at every stage of the process lathe, milling, and drilling in workshop machining techniques is very high level, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rachmayanti
"Pengurangan risiko jatuh merupakan bagian dari standar sasaran keselamatan pasien yang harus diperhatikan. Untuk mengurangi risiko jatuh di rumah sakit dilakukan penilaian risiko jatuh, pada pasien anak rawat inap menggunakan instrumen penilaian Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS) Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat risiko jatuh pada anak yang dirawat di rumah sakit. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel 104 responden diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan didapat dari catatan rekam medik pasien. Hasil penelitian menunjukkan gambaran tingkat risiko jatuh tinggi menurut karakteristik pasien anak yaitu pasien anak usia toddler (44,6%), bayi (26,8%), dan anak usia prasekolah (14,3%), laki-laki (66,1%), diagnosis medis dengan perubahan oksigenasi (39,3%) dan gangguan neurologis (28,6%), dan anak yang menggunakan obat penenang (32,1%). Penelitian ini merekomendasikan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pencegahan, pengetahuan, sikap dan perilaku perawat terkait dengan tingkat risiko jatuh.

Reduction of the risk of falling is part of the standard of patient safety goals that have to be considered. To reduce the risk of falls in hospital using falling risk assessment, pediatric patients hospitalized use instruments Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS). The aimed of this study was to identify the level of the risk of falls in chidren inpatient. The research design was a descriptive cross sectional. The sample of this study was 104 respondents who were selected with a simple random sampling technique. Data were collected using a patient medical record. The result showed a high level of the risk of falling by the characteristic of pediatric patients in which patients were children aged toddler (44.6%), infant (26.8%), and preschoolers (14.3%), male (66.1%), medical diagnosis with changes in oxygenation (39.3%) and neurogical disorders (28,6%), and children who use drugs tranquilizers (32.1%). The study recommends further research needs to be study on prevention, knowledge, attitudes and behavior of nurses associated with the risk level falls.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hasmy
"Instalasi radiologi memiliki sejumlah bahaya yang mengancam keselamatan dan kesehatan para pekerjanya atau para radiografer. Salah satu bahaya tersebut adalah bahaya kimia. Terdapat lebih dari 5 jenis bahan kimia yang digunakan dalam proses pencucian film. Glutaraldehyde adalah salah satu bahan kimia yang digunakan dan diketahui sebagai bahan yang memicu alergi dan gangguan pernafasan. Telah banyak dilaporkan gangguan kesehatan khususnya gangguan pernafasan yang disebabkan oleh glutaraldehyde di rumah sakit - rumah sakit di mancanegara. Metode penelitian ini menggunakan studi observasi dimana datanya akan diolah menggunakan table analisis risiko dan persamaan konsentrasi pajanan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat risiko pada kamar gelap menunjukkan angka yang mengkhawatirkan menurut standar AS/NZS. Pajanan glutaraldehyde di kamar gelap yang dideteksi menggunakan persamaan EPA menunjukkan kondisi aman dalam fase 24 jam dan fase tiga bulan bekerja. Fenomena masking effect juga terlihat di instalasi radiologi dimana bahaya kimia tertutupi oleh bahaya radiasi. Pengendalian bahaya yang telah dilakukan harus ditingkatkan kembali karena terlihat alat pelindung yang digunakan belum sesuai dengan peruntukannya. Selain itu potensi bahaya di kamar gelap dapat dihilangkan dengan cara mengganti metode pencucian dengan menggunakan metode komputerisasi yang tanpa menggunakan bahan kimia.

Radiology installation have a number of hazard threaten safety and health of workers or radiographers, and one of hazard is chemical. There are more than 5 chemical ingredient used to process the radiographic film and glutaraldehyde is one of chemical ingredient known as sensitizer and respiratory disorder. There are a number of health problem report especially respiratory disorder from a lot of hospital abroad. This research method using a observation studi where data will be treated by risk analysis table and equation of exposure concentration.
The result show that level of risk in the darkroom in the large number poin position according the AS/NZS standard. Exposure of glutaraldehyde in the darkroom detected using the equation of EPA show the safe condition in the phase of 24 hour and the phase of 3 month. The masking effect phenomenon have also been in radiologic installation where the chemical hazard is masked by the radiation hazard. The hazard control that have done must be improving because the personal protective equipment used is not suitable. Furthermore the hazard potention in the darkroom can be eliminated by using the computerize radiography method using no chemical ingredient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fitriyani
"Penelitian ini membahas pelaksanaan Health Risk Assessment di PT X Area Operasi
Bagian Utara. Penelitian bertujuan mengkaji data hasil ukur dosis personal selama 1 periode
pengukuran tahun 2015 – 2017 dan melakukan penilaian risiko kesehatan dengan metode
analisis semi-kuantitatif dengan mengacu Risk Assessment Matrix IPIECA & OGP 2006.
Hasil penelitian ini teridentifikasi 9 SEG, namun setelah dikaji secara kuantitatif
terdapat SEG yang perlu diklasifikasikan menjadi beberapa sub-group dan health hazard
hanya mengacu pada dokumen sekunder sebanyak 10 health hazard. Terdapat keragaman
hasil ukur dosis personal dalam 1 SEG menunjukkan salah satu kelemahan pengklasifikasian
SEG yang hanya mengacu jabatan pekerjaan saja. Residual Risk Level pada setiap SEG
untuk seluruh bahaya gas (Benzene, Toluene, Ethyl Benzene, Xylene) berada pada tingkatan
low risk, kecuali untuk H2S yang masuk kategori medium risk. Sementara noise
diklasifikasikan low risk pada SEG GS Operator, MWT Operator, Gas Operator, Welder,
Company Representative dan noise masuk medium risk pada sebagian SEG Technician shop
terutama pada saat pekerjaan metalizing.
Risk level bahaya H2S tidak dapat diturunkan menjadi Low mengingat tingkat
severity berada pada tingkatan high (4). Penurunan risk level bahaya noise dapat dilakukan
dengan konsistensi implementasi HCP dan perlu dilakukan pengukuran efektifitas fungsi
earmuff / earplugs untuk mengetahui dosis efektif yang diterima pekerja. Risiko kesehatan
pada tingkatan Low Risk, tetap harus dikelola agar level risk tidak meningkat sehingga PT X
tetap melanjutkan penerapan existing control dan memastikan pelaksanaan kajian HRA lebih
mendalam dengan melakukan observasi / wawancara untuk mengetahui efektifitas
implementasi existing control terhadap Potential Risk Level dan Residual Risk Level.

This Health Risk Assessment research that was implemented at PT X North
Operations Area. The aims of this study was to review the data on personal dose exposure
measurement results for 1 measurement period 2015 - 2017 and conduct a health risk
assessment using a semi-quantitative analysis method with reference to the IPIECA & OGP
Risk Assessment Matrix Year 2006.
The results of this study identified 9 SEGs, but after being studied quantitatively
there were SEGs that needed to be classified into several sub-groups and health hazards only
referred to secondary documents as many as 10 health hazards. There is a variety of personal
dose measurement results in 1 SEG showing one of the weaknesses in the classification of
SEG which only refers to job title. The Residual Risk Level in each SEG for all gas hazards
(Benzene, Toluene, Ethyl Benzene, Xylene) is at a low risk level, except for H2S which is in
the medium risk category. Meanwhile, noise is classified as low risk in SEG GS Operators,
MWT Operators, Gas Operators, Welder, Company Representatives and noise is a medium
risk in several SEG Technician shops, especially during metalizing work.
The H2S risk level cannot be lowered to low considering that the severity level is at
a high level (4). Reducing the risk level of noise hazards can be implemented by consistent
implementation of HCP and it is necessary to measure the effectiveness of the earmuff /
earplugs function to determine the effective dose received by workers. Health risks at the
Low Risk level must still be managed so that the risk level does not increase so that PT X
continues to implement existing controls and ensure the implementation a comprehensive
HRA study by conducting observations / interviews to determine the effectiveness of
implementing existing controls on the Potential Risk Level and Residual Risk Level
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Khoirun Nisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran tingkat risiko pada pengolahan dan pemurnian emas di PT Antam (Persero) Pulogadung. Proses pemurnian emas mengalami tiga tahapan proses utama, yakni proses peleburan, klorinasi, dan elektrolisis. Proses ini mempunyai berbagai bahaya dan risiko yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan maupun cedera pada pekerja, diantaranya bahaya fisik berupa heat stress, bising, radiasi inframerah, discomfort glare; bahaya kimia berupa fume, gas klor, aqua regia, Natrium tetraborat; bahaya mekanik dan bahaya ergonomi. Penilaian risiko berpedoman pada penilaian risiko oleh William T. Fine.
Dari hasil penilaian, risiko paling banyak berupa heat stress dan bising. Sedangkan pada existing risk level, tingkat risiko terbanyak berada pada tingkat acceptable dan tingkat risiko tertinggi adalah substansial pada risiko pengangkutan, kebisingan, terjatuh, terkena leburan dore, dan heat stress. Pada predictive level, hampir semua risiko berada pada tingkat acceptable dimana hanya tiga risiko yang berada pada tingkat substansial, yakni risiko penggunaan gas klor dan aqua regia.

This study aims to determine the level of risk on the processing gold refining at PT Antam (Persero) Pulogadung. The process has three main stage, smelting, chlorination, and electrolysis. The process has various hazards and risks that may cause health disorder or injuries to workers, including phisical hazards such as heat stress, noise, infrared radiation, and discomfort glare; chemical hazards in form of fume, gas chlorine, aqua regia, and sodium tetraborate; mechanical hazards and ergonomics hazards. Risk assessment based on the risk assessment by William T. Fine.
From the result of the risk assessment, the most hazard is heat stress and noise. While on the existing risk level, the most risk level is acceptable level and the highest level of risk is substansial at risk of lifting and transport, noise, fall, exposed to molten dore, and heat stress. At predictive level, almost all of the risks are at acceptable levels in which only three risks are at substantial level that is using of chlorine gas and aqua regia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Mulyana
"Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa sumber air bersih yang banyak digunakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan adalah air tanah dangkal berupa sumur gali (47,40%). Hal ini karena pembuatan sumur gali mudah, murah, dan sederhana. Sumur gali yang baik harus memenuhi syarat kesehatan baik dari segi konstruksi maupun kualitas airnya. Hanya 35,50% sumur gali yang digunakan masyarakat terlindung dalam arti dilengkapi konstruksi, dan hanya 47,75% berjarak lebih dari 10 meter dari jamban.
Untuk mengetahui tingkat risiko pencemaran pada sumur gali, dilakukan surveilans kualitas air melalui kegiatan Inspeksi Sanitasi (IS). Sedangkan untuk mengetahui kualitas bakteriologik air dilakukan pemeriksaan sampel air di laboratorium. Permasalahannya adalah apakah tingkat risiko pencemaran hasil IS sesuai dengan kualitas bakteriologik air sumur gali. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil pengukuran tingkat risiko pencemaran dengan IS dan hasil pemeriksaan bakteriologik pada sumur gali.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi diagnostik, yaitu untuk mengetahui kesesuaian antara hasil pengukuran tingkat risiko pencemaran dengan IS dan hasil pemeriksaan kualitas bakteriologik pada bersih sumur gali. Diharapkan adanya kesesuaian yang baik dengan nilai Kappa antara 0,40 sampai dengan 0,75. Populasi penelitian adalah sumur gali yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rancabungur, Kabupaten Bogor pada tahun 2003 dengan sampel sebanyak 88 yang diambil secara bertingkat di 3 desa (21 RW) di Rancabungur. Data yang dikumpulkan dengan melakukan pengamatan menggunakan formulir IS dan pemeriksaan bakteriologik sampel air sumur gali.
Hasil analisis, menunjukkan bahwa dari 10 variabel IS ada 1 variabel yang tidak reliable, dan tidak berhubungan bermakna secara statistik dengan tingkat risiko pencemaran, yaitu dinding sumur sedalam 3 meter tidak diplester. Seluruh variabel tidak berhubungan bermakna secara statistik dengan kelas kualitas bakteriologik. Kesesuaian antara tingkat risiko pencemaran dan kualitas bakteriologik, sangat rendah (Kappa 0,009 untuk 2 katagorik dan Kappa 0.006 untuk 4 katagorik).
Dapat disimpulkan bahwa formulir IS tidak seluruhnya reliable untuk mengukur tingkat risiko pencemaran. Tingkat risiko pencemaran dengan mempergunakan IS tidak dapat dipergunakan untuk dapat menduga kualitas bakteriologik air. Disarankan perlu evaluasi kembali formulir IS dengan memperhatikan variabel apa saja. yang berhubungan dengan kelas kualitas bakteriologhik air, pembobotan yang berbeda untuk masing-masing dan penetapan titik potong untuk menetapkan tingkat risiko dan/atau kualitas bakteriologik air sumur gali. Instrumen IS harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dalam diteksi dini kualitas air oleh masyarakat.
Daftar Pustaka, 30 (1983 - 2002)

Compatibility Between Measurement Results of Pollution Risk Level from Sanitary Inspection and Bacteriological Assessment Results of Dug-Wells at Puskesmas Rancabungur, Bogor District, 2003The results of National Socio-Economy Survey 2001 indicated that most rural community (47,40%) utilized dug-wells as clean water source, due to low cost, simplicity and not complicated in the construction. A good dug-wells should meet health standard, both in its construction and water quality as well. From 47,40% of dug-wells, it was found that only 35,50% of those possessed complete construction or met health standard. In addition, only 47,75% of those had a 10-meter distance from latrine.
In order to find out pollution risk level of dug-wells, water quality surveillance was conducted through sanitary inspection (SI). Whereas, to find out bacteriological water quality, this study also carried out water sample analysis in the laboratory. The problem of this research tried to find an answer whether pollution risk level from the SI results was compatible with bacteriological quality of dug-wells based on colrfarm number. This research was implemented to find out the compatibility between the measurement results of pollution risk level from the SI and the results of bacteriological analysis of dug-wells.
In the effort to assess compatibility between measurement results of pollution risk level from the SI and the results of bacteriological analysis of dug-wells, research design used diagnostic study with expected Kappa compatibility from 0,40 up to 0,75 and classified as a good grade. The research population was dug-wells which existed in the working area of Puskesmas (health center) Rancabungur, Bogor District in the year 2003. This research used stratified sampling method with a total of 88 samples, taken from 3 villages (21 RW) in Rancabungur. Data were compiled through observation and using the SI forms. In addition to data collection, it also took water samples of dug-wells for bacteriological quality analysis.
Statistical results showed that from 10 variables of the SI only 1 variable was statistically unreliable and not significant with pollution level risk. This variable was the line/wall of dug-wells without 3-meter ring of Ferro-cement. All of the SI variables statistically revealed no significant association with bacteriological quality level. The research also revealed that the compatibility between pollution risk level and water quality class was very low, where Kappa 0,009 for 2 categories and Kappa 0,006 for 4 categories.
Based on the results, it may be concluded that not all of SI forms were reliable to measure pollution risk level. The SI forms could not be used to predict and assess class of bacteriological water quality. Eventually, it is recommended that the utilization of SI forms should be reevaluate with taking into account on certain variables which may potentially influence on bacteriological water quality class. Moreover, every variable should be treated with different weight (score) and a cutting point should be determined to measure pollution risk Level and/or bacteriological water quality of dug-wells. Finally it is expected that the SI can be used as early warning method, particularly for water quality control in the community.
Bibliography, 30 (1983 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>