Abstrak
Latar Belakang: Wanita pekerja seks merupakan salah satu populasi kunci penularan human immunodeficiency virus (HIV) melalui jalur hubungan seksual. Salah satu faktor yang menjadikan pekerja seks sebagai populasi kunci penularan HIV adalah perilaku seksual berisiko. Perilaku seksual berisiko pada wanita pekerja seks dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah negosiasi penggunaan kondom dan konsumsi alkohol.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara negosiasi penggunaan kondom dan konsusmis alkohol terhadap perilaku seksual berisiko HIV pada wanita pekerja di Kupang.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik purposive sampling dengan melibatkan 125 wanita pekerja seks. Penelitian ini menggunakan tiga instrumen yakni : safe sexual behavior questionaire (SSBQ), condom influence strategy questionaire (CISQ) dan the alcohol use disorders identification test (AUDIT).
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara negosiasi penggunaan kondom dan perilaku seksual berisiko (p-value : 0,003) dan konsumsi alkohol dengan perilaku seksual berisiko (p value : 0,037).
Kesimpulan: Negosiasi penggunaan kondom dan konsumsi alkohol berdampak pada perilaku seksual berisiko HIV. Upaya untuk meningkatkan kemampuan negosiasi penggunaan kondom melalui pelatihan komunikasi efektif dengan melibatkan teman sebaya perlu ditingkatkan. Intervensi untuk menurunkan konsumsi alkohol juga diperlukan.
Kata kunci: konsumsi alkohol, negosiasi penggunaan kondom, perilaku seksual berisiko, wanita pekerja seks
Abstract
Background : Female sex worker is one of the key populations of transmission human immunodeficiency virus (HIV) through sexual intercourse. One of the factors that make sex workers as the key population of HIV transmission is risky sexual behavior. Risky sexual behavior in female sex workers is influenced by several factors including negotiation of condom use and alcohol consumption.
Objective : The study aimed to determine the relationship between condom negotiation, alcohol comsumption and HIV risk sexual behavior among female sex worker in Kupang .
Method : Cross-sectional was used in this study. Purposive sampling technique involving 125 female sex workers. This study utilized theree instruments: safe sexual behavior questionaire (SSBQ), condom influence strategy questionaire (CISQ) and the alcohol use disorders identification test (AUDIT).
Results : There was a significant relationship between condom negotiation and risky sexual behavior (p-value : 0,003) and alcohol use and risky sexual behavior (p-value : 0,037).
Conclusion : Negotiation of condom use and alcohol consumption affect to HIV risk sexual behavior. Efforts to improve the ability to negotiate condom use through effective communication training involving peers need to be improved. Interventions to reduce alcohol consumption are also needed
Keywords: alcohol consumption, condom negotiation, female sex worker, risky sexual behavior
ÃÂ
Abstrak
Fenomena perilaku seksual berisiko pada remaja cukup tinggi di Indonesia. Pengetahuan dan pengontrolan orangtua yang kurang terhadap remaja menjadi penyebab dari munculnya perilaku menyimpang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran penerapan program SEKOLAH AKTIF dalam asuhan keperawatan keluarga dan komunitas. Sampel sebanyak 120 siswa di sekolah SMP kelurahan Mekarjaya Kota Depok dan 10 keluarga binaan. Hasil penelitian menunjukan ada nya perubahan yang signifikan pada nilai pre maupun post test pengetahuan, sikap, efikasi diri remaja (p value 0,000). Hasil penelitian ini merekomendasikan agar perawat komunitas dapat melakukan pengembangan program yang inovatif dengan menggunakan strategi intervensi SEKOLAH AKTIF ini sebagai intervensi yang komprehensif dalam pemberian asuhan keperawatan komunitas dan keluarga.
Kata kunci; remaja, perilaku seksual berisiko, aplikasi web, intervensi keperawatan
ÃÂ
ÃÂ
Abstract
The phenomenon of risky sexual behavior in adolescents is quite high in Indonesia. Knowledge and control of parents who lack of adolescents is the cause of the emergence of deviant behavior. The purpose of this study is to provide an overview of the application of ACTIVE SCHOOL programs in family and community nursing care. A sample of 120 students in the Mekarjaya Junior High School in Depok City and 10 target families. The results showed that there were significant changes in the pre and post test scores of adolescent knowledge, attitudes, self-efficacy (p value 0,000). The results of this study recommend that community nurses can develop an innovative program using the ACTIVE SCHOOL intervention strategy as a comprehensive intervention in the provision of community and family nursing care.
Keyword; adolescents, risky sexual behavior, web applications, nursing interventions