Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Marina Julanita
Abstrak :
ABSTRAK


Perusahaan ritel adalah organisasi bisnis yang kegiatannya menjual barang maupun jasa kepada konsumen pemakai akhir. Dengan demikian kegiatan ritel adalah semua kegiatan yang menjamin ketersediaan produk mulai dari proses transfer produk tersebut dari supplier hingga produk tersebut sampai di tangan konsumen.

Kegiatan utama PT X sebagai perusahaan ritel adalah kegiatan pembelian merchandise, kegiatan penanganan logistik untuk barang masuk maupun pendistribusiannya, kegiatan pemasaran dan penjualan serta kegiatan pelayanan puma jual. Untuk menunjang kelancaran kegiatan utama tersebut, PT X juga melaksanakan kegiatan-kegiatan pendukung antara lain kegiatan manajemen dan sumberdaya manusia, membangun infrastruktur perusahaan, menggunakan teknologi-teknologi penunjang pelaksanaan perkerjaan serta melakukan berbagai kegiatan - kegiatan keuangan.

Dari analisa internal perusahaan diidentifikasi memiliki kekuatan maupun keunggulan dibanding pesaing pada kegiatan pembelian berkaitan dengan kepemilikan hak distributorship produk, keunggulan dalam kegiatan pemasaran & penjualan dikaitkan dengan lokasi-lokasi toko yang strategis, keunggulan dalam kegiatan pelayanan puma jual dikaitkan dengan citra perusahaan dalam persepsi konsumen. Namun demikian perusahaan juga diidentifikasi memiliki kelemahan dalam hal penanganan logistik dikaitkan dengan masalah ketepatan waktu, tingginya biaya penanganan logistik, harga jual produk yang sedikit lebih mahal dibanding pesaing serta biaya operasional yang tinggi.

Untuk mempertahankan keunggulan bersaing maka perusahaan perlu mempertahankan dan memperkuat semua faktor kekuatan yang telah dimilikinya. Perusahaan juga perlu mengatasi kelemahan- kelemahannya dengan melakukan hal-hal berikut, mencari berbagai . altematif yang dapat menurunkan biaya penanganan logistik, memberikan standar kerja waktu untuk semua kegiatan penanganan logistik serta melakukan pengetatan biaya untuk bidang-bidang yang tidak secara langsung mempengaruhi rangkaian kegiatan kerja.

Dari analisa posisi strategik perusahaan disimpulkan bahwa perusahaan memiliki peluang yang lebih besar dibanding pesaing serta memiliki kekuatan bersaing yang lebih besar dibanding pesaingnya. Perusahaan diidentifikasi menjalankan misi bertumbuh dan melakukan strategi diferensiasi dalam menghadapi persaingan. Kedua strategi yang diambil merupakan perpaduan strategi yang serasi dikaitkan dengan sistem pengendalian perusahaan.

Dari analisa pemicu biaya dihasilkan bahwa faktor-faktor pemicu biaya adalah faktor waktu dalam penangaoan logistik barang, penyebaran lckasi toko-toko penjualan, luas dan desigc. toko penjualan, manajemen pengaturan inventori serta fluktuasi kurs mata uang.

Untuk mengontol pemicu biaya tersebut maka perusahaan perlu memperhatikan hal-hal antara lain, memberikan standar waktu penanganan logistik disetiap bagian yang berkaitan dengan penanganan logistik, mengefisienkan biaya pengiriman barang melalui pengaturan waktu, jumlah pengiriman maupun negosiasi harga. Melihat altematif pengurangan biaya dengan mengganti perusahaan pengangkutan yang sekarang digunakan, merubah design toko yang sekarang ada untuk tujuan memperkecil ratio nilai inventori yang harus disediakan toko dengan nilai penjualan yang dihasilkan, melakukan pembelian produk berdasarkan perencanaan pembelian serta melakukan lindung nilai untuk pembelian mata uang-mata uang pembayaran.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Astrida Renata
Abstrak :
Kondisi ekonomi yang baik dan adanya peluang pasar membuat para pelaku industri ritel gencar melakukan ekspansi usaha. Hal ini juga dilakukan PT. Hero Supermarket dengan menambah gerai semua format bisnisnya. Karya tulis ini bertujuan menganalisis kesesuaian strategi yang dijalankan PT. Hero Supermarket terhadap lingkungan internal dan eksternalnya, memberikan gambaran kinerja keuangan perusahaan periode 2006 - 2010, dan melakukan valuasi terhadap saham PT. Hero Supermarket, Tbk. Valuasi yang dilakukan dengan metode free cash flow to equity memberikan hasil nilai intrinsik per unit saham sebesar Rp. 5,291 - Rp. 6,985 sedangkan valuasi menggunakan relative valuation dengan PER sebagai pembanding memberikan hasil dengan rentang nilai Rp. 5,532 - Rp. 5,857. Harga saham Hero per 17 Juni 2011 berada pada level Rp 5.300. ......Good economic conditions and the existence of market opportunities make the players of the retail industry continue to expand their business. This is also done by PT. Hero Supermarket who's increasing the number of its outlets for all its business formats. The purpose of this thesis are to analyze the suitability of PT. Hero Supermarket's strategy based on internal and external environment conditions, to give the analysis of company financial performance for period of 2006 - 2010, and to conduct stock valuation. Valuation is done by using free cash flow to equity method and gave the intrinsic value ranges from IDR 5,291 - IDR 6,985 while the valuation using relative valuation gave the intrinsic value ranges from IDR 5,532 - IDR 5.857. Hero's stock price per June 17, 2011 was at the level of IDR 5,300.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21747
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Andrea Rahardiana Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Visual Merchandising Pada Perilaku Impulse Buying: Studi Kasus Pada Gerai Ritel Fashion H&M Grand Indonesia Jakarta Pusat. Responden dalam penelitian ini adalah para konsumen H&M Grand Indonesia Jakarta Pusat yang memiliki pengalaman melakukan transaksi pembelian tidak terencana terhadap produk di gerai H&M Grand Indonesia dalam kurun waktu dua bulan terakhir sebanyak 120 responden. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data penelitian ini diolah dengan perangkat lunak SPSS dan Lisrel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa window display, in-store form, floor merchandising, dan promotional signage berpengaruh terhadap perilaku impulse buying di gerai ritel fashion H M Grand Indonesia Jakarta Pusat.
This study aims to determine The Influence of Visual Merchandising on Impulse Buying Behavior Case Study on Fashion Retail Store H&M Grand Indonesia Central Jakarta. Respondents in this study are the consumers of H&M Grand Indonesia Central Jakarta who have experienced an impulse buying transaction for a product in H&M Grand Indonesia Central Jakarta in the last two months with 120 respondents. Design of this research is quantitative. This research data is processed by softwares SPSS and Lisrel. The results showed that window display, in store form, floor merchandising, and promotional signage proved to affect impulse buying behavior in H M Grand Indonesia Central Jakarta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Thurman
Abstrak :
Prospek bisnis ritel sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor ekonomi, politik maupun sosial budaya. Hal tersebut dapat diperhatikan dari perkembangan ekonomi dan politik akhir-akhir ini, bisnis ritel mengalami kelesuan dan menghadapi tantangan yang cukup berat. Dalam situasi krisis demikian yang dapat dilakukan para pelaku bisnis ritel adalah bagaimana aktivitas bisnisnya bertahan. PT. Sarinah sebagai salah satu BUMN di bawah Depperindag, yang bergerak di bisnis ritel menghadapi berbagai masalah antara lain mengalami penurun tingkat pertumbuhan penjualan, ketatnya persaingan di bisnis ritel baik yang datang dari pengusaha domestik maupun yang datang dari investor asing, diberikannya kesempatan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di bidang ritel sampai di tingkat Kabupaten. Untuk itu PT. Sarinah perlu mempersiapkan suatu strategi bersaing, dan mencari solusi melalui analisis secara komprehensif sehingga diperoleh gambaran posisi bersaing. Penelitian ini diawali dengan menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Dalam menganalisis digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk membobot derajat kepentingan setiap faktor. Sedangkan untuk menentukan posisi bersaing PT. Sarinah digunakan General Electric Matrix. Analisis PHA menunjukkan kekuatan bisnis ritel PT. Sarinah terletak pada pangsa pasar, fasilitas, sedangkan daya tank bisnis ritel PT. Sarinah terletak pada ukuran pasar dan kesetiaan pembeli. Dari uji PHA dan GE Matrix diperoleh posisi bersaing PT. Sarinah pada area atau sel V GE Matrix, dengan strategi hold dan maintain. Artinya PT. Sarinah berada pada area atau sel selektif. Untuk itu PT. Sarinah perlu berhati-hati apabila ingin melakukan investasi baru. Dengan melihat posisi bersaing, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diberikan alternatif pemilihan strategi bersaing perusahaan untuk dapat mendukung keberhasilan perusahaan di dalam menghadapi persaingan. Sehubungan dengan itu perlu menggunakan strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Sary Puspita
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang store atmosphere pada gerai 7-Eleven cabang Grand Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana store atmosphere pada gerai 7-Eleven cabang Grand Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang menggunakan analisis mean. Berdasarkan hasil analisis mean terhadap empat dimensi dari store atmosphere pada gerai 7-Eleven cabang Grand Indonesia, maka diperoleh hasil yang tergolong memiliki nilai kategori yang sangat tinggi sehingga pihak 7-Eleven harus tetap mempertahankannya. ......This thesis discusses the store atmosphere in 7-Eleven outlets branch Grand Indonesia. The purpose of this study to analyze how the atmosphere at the outlet store 7-Eleven branches of Grand Indonesia. The research approach used is quantitative descriptive with type of research that uses analysis of mean. Based on the mean analysis of the four dimensions of store atmosphere on store 7-Eleven branches of Grand Indonesia, the obtained results that are categorized as having a very high value categories, so that the 7-Eleven should keep it.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30331
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiqurrahman
Abstrak :
Sukuk rite! adalah salah satu instrumen pembiayaan pemerintah berdasarkan syariah dengan harga Rp 1 juta per unit dan minimal pembeHan 5 unit. Penjua1an sukuk rltel sejak pertengahan bulan Januari 2009 mengalami kemajuan yang pesat sebingga sukuk rite!terjual sebesar Rp 5,56 triliun dengan jrunlah pembeli sebesar 14.295 orang. Pada tanggal 25 Januari 2010, pemeriutah kembali menerbitkan sukuk rite! dan berbasil menyerap Rp 8,033 trillun dengan jumlah investor sebanyak 17.231 investor. Kesuksesan penjualan ini dapa!diduga bahwa adanya kepuasan pembeli sukuk ritel terdahnlu sehingga mereka membeli kembali sukuk rite! dan merekomendasfum pembelian sukuk rite!kepada orang-orang disekitarnya. Ketertarikan nasabah terhadap sukuk rite!karena adanya atribut yaog melekat pada sukuk rite! yang membuat nasabab tertarik untuk membelinya. Salah satu prioritas perneriutah dalam meluncurkan sukuk rite!adalah adanya keunggulan sukuk rite!yang tidak ditemui dalam produk keuangan lainnya. Menurut Khrisrum et.al 1999, Keunggulan kaalitas produk keuangan menjadi faktor penting dalam mencntukan kepuasan konsumen. Rao (2005) membagi tiga kelompok atribut dalam mengukur kepuasan konsrunen yaitu kepercayaan konsurnen, kenyamanan konsurnen dan manfaat atau kaalitas produk. Penelitian ini dibangun dalam tiga bentuk hubungan yaog diujikan terbadap 118 responden dimana responden dalam penelidan ini adalah pembeli sukuk rite! yang melakukan pembelian di satah satu bauk syariah sebagai agen penjual sukuk rite!. Metode penentuan sampel yang diganakan adalah random sampling. Analisis data yang diganakan adalah metode Structural EquaJion Model (SEM) dengan menggunakan software AMOS 7. Data yang dikrunpulkan mendukung dua dnri tiga bipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan babwa vnriabel kenyamanan pembeli menjadi fuktor yang paling signifikan mernpengaruhi kepuasan pembeli sukuk ritel. Selain itu variabel kepercayaan pembeli juga turut mempengaruhl kepuasan pembali sukuk ritel. implikasi yang dapat diberikan melalui penelitian antara lain bahwa faktor bauk synriah ......"Sukuk ritel" is one of the government financial instrwnents based on Sharia with the price of Rp 1 million per unit and a minimum purchase of 5 units. The sale of "sukuk ritel" has increased sharply since mid-January 2009 with the value sale of Rp 5.56 trillion where the total buyers were 14,295 persons. On 25 January 2010, the Government again released "sukuk ritel" and was able to receive Rp 8.033 trillion with the total investors of 17,231 persons. The success of the sale was predicted that the fonner buyers were satisfied and they bought again the "sukuk ritel" and also recommended other people to buy it. The interest of customers of "sukuk ritel" was due to the attribute of "sukuk ritel" that attract the customers to buy it. One of the Government's priorities in launching "sukuk ritel" is the advantage of "sukuk ritel" that cannot be seen in other financial products. According to Khrisnan et al. (1999), the quality of financial product became the important factor in determining the consumers' satisfaction. Rao (2005) divided the attributes into three categories in measuring the consumers' satisfaction, i.e. consumers' trust, comfort, and benefit or product quality. This research is constructed in three relation forms that are tested to 118 respondents where they are the buyers of "sukuk ritel" at one of Sharia banks as the selling agent of "sukuk ritel". It used the Structural Equation Model (SEM) Method by using the software of AMOS 7. The data collected support two out of three hypotheses. The result showed that the variable of buyers' comfort became the most significant factor in affecting the "sukuk ritel" customers' satisfaction. In addition, the variable of buyers' trust also influenced the "sukuk ritel" customers' satisfaction. Implication of"tbis research is that the factors of Sharia bank as the selling agent of "sukuk ritel" and "sukuk ritel" as the government financial product determine the success sale of "sukuk ritel".The potency of society as the buyers of "sukuk ritel" is relatively big; however, the government and Sharia financial institutions still need to socialize it broadly because there are many buyers and society who still do not understand the product of "sukuk ritel".
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33485
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Irawan
Abstrak :
Salah satu contoh sektor perekonomian di bidang informal adalah warung tradisional atau biasa disebut warung rumah tangga atau warung kelontong. Selain mudah untuk mendirikan sebuah warung tradisional dengan modal yang tidak besar, bidang informal ini berpotensi untuk menjadi salah satu bidang usaha yang menghasilkan keuntungan secara langsung. Usaha tradisional secara umum merupakan bisnis keluarga yang tidak menutup kemungkinan dapat juga menyerap tenaga kerja. Seiiring berkembangnya jaman, warung tradisional semakin lama semakin mengalami kemunduran. Hal ini terjadi karena munculnya mini market dan ritel asing di sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara penurunan omzet pedagang tradisional terhadap kehadiran ritel asing di sekitarnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang diperoleh merupakan data dari wawancara dan kuesioner. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak antara pedagang tradisional dengan ritel asing merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap perubahan omzet pedagang tradisional.
One example of the informal sector of the economy is in a traditional merchant or grocery shop. In addition to easy to set up a traditional merchant with no large capital, informal sector has the potential to be one of the business sectors that generate profit directly. Traditional business in general is a family business that did not rule can also absorb labor. In line growth in time, traditional merchant go down. This happens because of the emergence of modern stores assessed potential by retail businesses. Based on this, the study aimsto analyze the relationship between the decline of the traditional merchant turnover of foreign retail presence in the vicinity. Data used in this study is primary data. Primary data is the data obtained from interviews and questionnaires. Data processing techniques used in this study is the Multiple Linear Regression. The results showed that the distance between traditional and foreign retail traders are factors that significantly affect the change in the traditional merchant turnover.
2014
S54404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Easter Deashinta Harryputri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi store brand equity pada industri ritel fashion di Indonesia khususnya yang menerapkan strategi fast fashion. Data pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuisioner kepada konsumen ZARA, H&M dan UNIQLO yang pernah melakukan pembelanjaan selama 6 (enam) bulan terakhir. Data ini diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekuitas merek toko (store brand equity) dipengaruhi langsung secara positif oleh kesadaran merek toko (store brand awareness) dan loyalitas merek toko (store brand loyalty). Loyalitas merek toko (store brand loyalty) dipengaruhi secara langsung dan positif oleh persepsi kualitas merek toko (store brand perceived quality) dan kesadaran merek toko (store brand awareness). Kemudian, persepsi kualitas merek toko (store brand perceived quality) dipengaruhi langsung oleh citra komersial toko (store commercial image). Sementara kesadaran merek toko (store brand awareness) dipengaruhi oleh reputasi toko (store reputation), citra komersial toko (store commercial image), dan citra harga toko (store price image). ......This study aims to analyze the antecedents of store brand equity in Indonesia Fashion Retail Industry, particularly those that implement fast fashion strategy. Data for this research were collected from ZARA, H&M, and UNIQLO consumers, specifically those who made purchasing in the last 6 (six) months. They were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this show that store brand awareness and store brand loyalty have positive effect on store brand equity. Then, store brand loyalty affected positively by store brand perceived quality and store brand awareness. Furthermore, store brand perceived quality affected by store commercial image, while store brand awareness affected positively by store reputation, store commercial image, and store price image.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>